Anda di halaman 1dari 17

PEDOMAN PENYELENGGARAAN

UPAYA PROMOSI KESEHATAN


DI PUSKESMAS SAPURAN

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO


DINAS KESEHATAN PUSKESMAS SAPURAN
JL. KALIBAWANG KM. 18 KP. SIDODADI SAPURAN
TELP. (0286) 611028 KODE POS 56373
KATA PENGANTAR

Pedoman upaya Promosi Kesehatan (PROMKES) disusun dalam rangka

meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tenaga kesehatan di Puskesmas Sapuran dalam

menyelenggarakan Promosi Kesehatan untuk meningkatkan derajad kesehatan yang optimal di

wilayah kerja Puskesmas Sapuran.

Buku pedoman ini berisi tentang Pedoman penyelenggaraan Promosi Kesehatan

Puskesmas Sapuran baik dalam gedung maupun di luar gedung karena ini kami mengharap

masukan dari semua pihak yang bersifat membangun demi lebih sempurnanya buku ini.

Sapuran, 1 Oktober 2015

Mengetahui
Kepala Puskesmas Sapuran Penanggungjawab Upaya Promkes

dr. Priyo Hadi Sambodo Wahyu Widayati Amd, Keb.


NIP. 19631007 198910 1 001 NIP. 19722408 199302 2 004
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………….i


DAFTAR ISI ………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….1
A. Latar Belakang ……………………………………………….1
B. Tujuan Pedoman ……………………………………………….3
C. Sasaran Pedoman ……………………………………………….4
D. Ruang Lingkup Pedoman …………………………………….4
E. Batasan Operasional
BAB II STANDART KETENAGAAN
A. Kwalifikasi SDM
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan
BAB III STANDART FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standart Fasilitas
BAB IV TATA LAKASANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
B. Metode
C. Langkah langkah Kegiatan
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN SASARAN
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Puskesmas merupakan Fasilitas Pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi - tingginya diwilayah kerjanya. Puskesmas
sebagai penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan terdepan dimasyarakata
berfungsi sebagai pusat komonikasi masyarakat, sebagai upaya-upaya pembaharuan
(inovasi) baik di bidang kesehatan masyarakat maupun upaya pembangunan lainya
bagi kehidupan masyarakat sekitarnya sesuai dengan kondisi sosial budaya
masyarakat setempatih, oleh karna itu keberadaan puskesmas dapat diumpamakan
sebagai “Agen Perubahan” di masyarakat sehingga masyarakat lebih berdaya dan
timbul gerakan-gerakan upaya kesehatan yang bersumber pada masyarakat.

Sesuai dengan permenkes nomor 75 tahun 2014 disebutkan prinsip


penyelenggaraan, tugas dan fungsi puskesmas meliputi : paradigm sehat, pertanggung
jawaban wilayah, kemandirian masyarakat, pemerataan, pemanfaatan teknologi tepat
guna, keterpaduan dan kesinambungan program dengan tujuan tercapainya kecamatan
sehat di wilayah kerjanya.

Setiap masalah kesehatan pada umunya disebabkan tiga faktor yang timbul secara
bersamaan, yaitu (1.) adanya bibit penyakit atau pengganggu lainya, (2.) adanya
lingkungan yang memungkinkan berkembangnya bibit penyakit, dan (3.) adanya perilaku
hidup manusia yang tidak peduli terhadap bibit penyakit dan lingkungannya. Oleh sebab
itu, sehat dan sakitnya seseorang sangat ditentukan oleh perilaku hidup manusia sendiri.
Karena masalah perubahan perilaku sangat kait dengan promosi kesehatan maka peran
promosi kesehatan sangat diperlukan dalam meningkatkan perilaku masyarakat agar bisa
mengatasi dari masalah-masalah kesehatan.
B. Tujuan Pedoman
1. Untuk merencanakan kegiatan promosi kesehatan pada tahun ,,,
2. Untuk menyelenggarakan kegiatan promosi kesehatan diwilayah kerja di
puskesmas Sapuran
3. Menggerakan peran serta masyarakat dalam upaya promosi dan preventip
4. Membina dan memonotoring Upaya kesehatan yang berbasis pada masyarakat
(UKBM)
5. Melakukan evaluasi kegiatan

C. Sasaran Pedoman
1. Individu
2. Keluarga
3. .Kelompok
4. Masyarakat
D. Ruang Lingkup Pedoman
1. Kegiatan Promosi Kesehatan di dalam Gedung
2. Kegiatan Promosi Kesehatan di luar Gedung

E. BATASAN OPERASIONAL
1. Promosi Kesehatan
Sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1114/Menkes/SK/VII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di
Daerah, promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar
mereka dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber
adaya masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung
kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.
Berdasarkan definisi tersebut serta sejalan dengan visi, misi Departemen Kesehatan
dan fungsi Puskesmas khususnya dalam penggerakan dan pemberdayaan keluarga
dan masyarakat dapat dirumuskan bahwa promosi kesehatan Puskesmas adala upaya
Puskesmas melaksanakan pemberdayaan kepada masyarakat untuk mencegah
penyakit dan meningkatkan kesehatan setiap individu, keluarga serta lingkungannya
secara mandiri dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat.
Secara operasional, upaya promosi kesehatan di puskesmas dilakukan agar
masyarakat mampu berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai bentuk
pemecahan masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya, baik masalah-masalah
kesehatan yang diderita maupun yang berpotensi mengancam, secara mandiri.
Disamping itu, petugas kesehatan puskesmas diharapkan mampu menjadi telada bagi
pasien, keluarga dan masyarakat melakukan PHBS.
2. Kegiatan Promosi Kesehatan di dalam gedung, adalah Promosi Kesehatan yang
dilaksanakan di lingkungan dan gedung Puskesmas.
3. Kegiatan Promosi Kesehatan di luar gedung, adalah Promosi Kesehatan yang
dilakukan untuk masyarakat yang berada di wilayah kerja Puskesmas Selomerto 1
BAB II STANDART KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Pengelolaan promosi kesehatan hendaknya dilakukan oleh koordinator yang
mempunyai kapasitas di bidang promosi kesehatan. Koordinator tersebut dipilih dari
tenaga khusus promosi kesehatan (yaitu pejabat fungsional Penyuluh Kesehatan
masyarakat atau PKM). Jika tidak tersedia tenaga khusus promosi kesehatan dapat dipilih
dari semua tenaga kesehatan Puskesmas yang melayani pasien/klien (dokter, perawat,
bidan, sanitarian dan lain-lain).
Semua tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas hendaknya memiliki
pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan informasi atau konseling. Jika
keterampilan ini ternyata belum dimiliki, maka harus diselenggarakan program
pelatihan/kursus.
Sesuai Surat keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1114/Menkes/SK/VII/2005
tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah disebutkan bahwa standar
tenaga khusus promosi kesehatan untuk Puskesmas adalah sebagai berikut :
Kualifikasi Jumlah Kompetensi Umum
D3 Kesehatan + minat dan 1 orang a. Membantu tenaga kesehatan lain
bakat di bidang promosi merancang pemberdayaan
kesehatan b. Melakukan bina suasana dan
advokasi

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Promosi Kesehatan di Puskesmas Selomerto 1 dipegang oleh 1 orang
Penanggungjawab Upaya Promosi Kesehatan dengan dibantu oleh Pelaksana Promosi
Kesehatan, yaitu Pelaksana UKS, Pelaksana UKGS/UKGMD, Pelaksana UKBM,
Pelaksana PHBS, Pelaksana Penyuluhan yang berkoordinasi dengan 4 Penanggungjawab
Upaya lainnya dan 14 Bidan desa dengan uraian tugas masing-masing sebagai Pelaksana
Promosi Kesehatan.
C. JADUAL KEGIATAN
Jadual pelaksanaan kegiatan Promosi Kesehatan disepakati dan disusun bersama dengan
upaya dan sektor terkait dalam pertemuan lokakarya mini tiap bulan dan koordinasi lintas
sektor tiap tiga bulan sekali
BAB III STANDAR FASILITAS

Untuk standar sarana/peralatan promosi kesehatan Puskesmas minimalnya


adalah sebagai berikut :
No Jenis Sarana/Peralatan Jumlah
1 Flipchart & stand 1 set
2 Over Head Projector (OHP) 1 set
3 Amplifier & wireless microphone 1 set
4 Kamera foto 1 buah
5 Megaphone/Public Addres System 1 set
6 Portable generator 1 buah
7 Tape/cassette recorder/player 1 buah
8 Papan informasi 1 buah
BAB IV TATA LAKASANA PELAYANAN

A. LINGKUP KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN


Kegiatan dalam Promosi Kesehatan mencakup :
a. PROMOSI KESEHATAN DALAM GEDUNG
1. Tempat Pendaftaran
Penyebaran informasi melalui media poster, leaflet yang bisa dipasang didepan loket
pendaftaran. Adapun jenis informasi yang disediakan, yaitu :
a. Informasi kesehatan yang menjdi isu pada saat itu
b. Peraturan kesehatan seprti larangan merokok, dilarang meludah sembarangan,
membuang sampah pada tempatnya, dll.
2. Poliklinik
Petugas menjawab pertanyaan pasien berkenaan dengan penyakitnya atau obat yang
harus ditelannya. Tetapi jika hal ini belum mungkin dilaksanakan, maka dapat dibuka
klinik khusus bagi pasien rawat jalan yang memerlukan konseling.(sudah dirujuk ke
klinik bagian konsultasi) Disediakan pula media promosi : lembar balik, poster, gambar
atau model anatomi atau leaflet yang bisa dibawa pulang pasien
3. Ruang tunggu
Dipasang media poster, leaflet, media penyuluhan lain tentang penyakit dan
pencegahannya dan kotak saran.
4. Ruang pelayanan KIA & KB
a. Petugas menjawab pertanyaan pasien berkenaan dengan pelayanan yang
didapatkannya. Jika belum mampu dapat dilimpahkan ke klinik khusus
b. Memasang poster atau disediakan leaflet tentang berbagai penyakit yang menyerang
bayi dan balita, (resiko tinggi ibu hamil bayi dan balita) pentingnya memeriksakan
kehamilan teratur, pentingnya tablet Fe bagi bumil, pentingnya imunisasi lengkap
pada bayi, dll
5. Ruang rawat inap
a. Menggunakan lembar balik, gambar atau foto
b. penggunaan bahan bacaan (Biblioterapi) dengan cara dipinjamkan ke pasien
c. Penyuluhan kelompok bagi keluarga pasien, dengan metode yang bersifat
menghibur seperti permainan, simulasi dan menggunakan media flipchart, poster atau
standing banner. Penyuluhan kelompok di dalam ruangan bisa digunakan laptop,
LCD dan layar untuk menayangkan gambar atau film
d. Pemanfaatan ruang tunggu dengan pemasangan poster, penyediaan boks leaflet
e. Pendekatan keagamaan dengan mengajak pasien untuk berdoa
6. Laboratorium
Meningkatkan kesadaran pasien, pengunjung dan para pengantarnya akan pentingnya
melakukan pemeriksaan laboratorium melalui pemasangan poster dan penyediaan leaflet
yang bisa dibawa pulang.
7. Kamar obat
a. Meningkatkan kesadaran tentang manfaat obat generik, kedisiplinan dan kesabaran
dalam penggunaan obat sesuai petunjuk dokter
b. Pemasangan poster dan penyediaan leaflet tentang informasi kesehatan serta
pemutaran tape recorder
8. Tempat pembayaran
Penyampaian salam hangat dan ucapan selamat jalan semoga cepat sembuh dan
bertambah sehat
9. Klinik khusus
Layanan konseling, misalnya klinik gizi, klinik sanitasi, klinik konsultasi remaja,dll
10. Tempat parkir
Promosi kesehatan dapat berupa pemasangan baliho/ billboard di area lapangan parkir
11. Taman
Jika memungkinkan mempromosikan taman obat keluarga dan karangkitri (jenis tanaman
dengan kandungan gizinya), dll
12. Dinding
Dipasang spanduk pada momen tertentu asal tidak merusak keindahan gedung
13. Pagar
Pembatas kawasan Puskesmas Dipasang spanduk pada momen tertentu misalnya
kampanye hari-hari kesehatan, namun harus diperhitungkan agar tidak merusak
keindahan pagar Puskesmas
14. Kantin/kios di kawasan Puskesmas
Ditampilkan pesan terkait konsumsi gizi seimbang, dll bisa dalam bentuk poster
15. Tempat Ibadah
Pemasangan poster dan penyediaan leaflet. Pesan yang disampaikan sebaiknya pesan
untuk kesehatan jiwa, pentingnya menjaga kebersihan / kesehatan lingkungan

b. Kegiatan di luar gedung


1. Kunjungan rumah
2. Pemberdayaan Berjenjang :
a) Pembinaan PHBS Tatanan Rumah Tangga
b) Pembinaan PHBS Institusi Pendidikan (termasuk pondok pesantren)
c) Pembinaan PHBS Institusi Tempat Kerja
3. Pengorganisasian Masyarakat :
a) Survey Mawas Diri (SMD)
b) Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
c) Pembinaan Desa Siaga :
1) Pertemuan Koordinasi Forum desa/kelurahan siaga aktif tingkat kecamatan
2) Refreshing Desa Siaga
3) Fasiltasi Pertemuan Forum Kesehatan Desa
4) Monitoring dan Evaluasi Desa Siaga
d) Pembinaan UKBM (Poskesdes, Posyandu Balita, Posyandu Lansia, Posbindu PTM, Poskestren,
Pos UKK, dll)
1) Pelatihan Kader
2) Refreshing Kader
3) Pembinaan Kader
4) Monitoring dan Evaluasi UKBM

B. METODE PROMOSI KESEHATAN


Metode yang dimaksud di sini adalah metode komunikasi. Pada prinsipnya, baik
pemberdayaan, bina suasana, maupun advokasi adalah proses komunikasi. Oleh sebab itu,
perlu ditentukan metode yang tepat dalam proses tersebut. Pemilihan metode harus
dilakukan dengan memperhatikan kemasan informasinya, keadaan penerima informasi
(termasuk sosial budayanya), dan hal-hal lain seperti ruang dan waktu.
Media atau sarana informasi juga perlu dipilih mengikuti metode yang telah ditetapkan,
memperhatikan sasaran atau penerima informasi. Bila penerima informasi tidak bisa
membaca maka komunikasi tidak akan efektif jika digunakan media yang penuh tulisan,
atau bila penerima informasi hanya memiliki waktu sangat singkat, tidak akan efektif jika
dipasang poster yang berisi kalimat terlalu panjang.

C. LANGKAH KEGIATAN
1. Perencanaan
a) Menentukan prioritas masalah
b) Menentukan tujuan
c) Menentukan kegiatan
Dengan membuat alternatif kegiatan, kemudian dipilih kegiatan yang mana yang bisa
dilakukan dikaitkan dengan ketersediaan sumberdaya
d) Menyusun jadwal kegiatan
2. Pelaksanaan
Penggerakan dan pelaksanaan merupakan upaya yang dilakukan sesuai rencana kegiatan,
kegiatannya merupakan implementasi dari kegiatan terpilih.
3. Monitoring dan Evaluasi
a) Monitoring atau pemantauan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui
sejauhmana pencapaian dan pelaksanaan promosi kesehatan di Puskesmas
Pemantauan dapat dilakukan pada pelaksanaan program aksi di puskesmas maupun
di lapangan dan juga pembinaan serta membantu memecahkan masalah-masalah
yang ada
Mekanisme pemantauan dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu :
1) Pelaporan yang bersih dan realisasi pelaksanaan dan pencapaian program
promosi kesehatan di puskesmas, yang disampaikan oleh pengelola promosi
kesehatan di puskesmas kepada kepala puskesmas setiap bulannya
2) Kunjungan/peninjauan lapangan dilakukan ke beberapa lokasi/daerah terpilih
b) Evaluasi sebaiknya dilakukan di setiap tahapan manajerial mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, dan hasil. Evaluasi dilakukan pada setiap pertengahan dan akhir tahun
untuk menilai proses dan hasil pelaksanaan promosi kesehatan di Puskesmas . hal
tersebut dimaksudkan untuk menilai sejauh mana kemajuan kegiatan dan hasil yang
dicapai.
BAB V LOGISTIK

Kebutuhan dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan Promosi Kesehatan masyarakat


direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini Puskesmas dan rapat koordinasi lintas sektor
sesuai dengan tahapan kegiatan dan metode yang akan dilaksanakan.

BAB VI KESELAMATAN SASARAN

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan, perlu diperhatikan keselamatan


sasaran dengan melakukan identifikasi risiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi
pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan
untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.

BAB VII KESELAMATAN KERJA

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan perlu diperhatikan keselamatan kerja
petugas Promosi Kesehatan dan lintas sektor terkait dengan melakukan identifikasi risiko
terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya
pencegahan risiko harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.

BAB VIII PENGENDALIAN MUTU

Pelaksanaan kegiatan Promosi Kesehatan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan


indikator sebagai berikut :
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya indikator SPM dan Renstra Kabupaten Upaya Promosi Kesehatan
5. Permasalahan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan

BAB IX PENUTUP

Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan puskesmas dan lintas sektor dalam
pelaksanaaan Promosi Kesehatan dengan memperhatikan prinsip proses pembelajaran dan
manfaat. Keberhasilan kegiatan Promosi Kesehatan tergantung pada komitmen yang kuat dari
semua pihak dalam upaya meningkatkan kemandirian masyarakat dan peran serta aktif
masyarakat dalam bidang kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai