Dokumen 440/PD/5/2023
No. Revisi 0
Tgl. Terbit 02 Januari 2023
Halaman 07
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan karunia-Nya, Panduan Diabetes Melitus (DM) pada masa pandemi covid-19 di
UPTD Puskesmas Kalikajar 2 telah dapat diselesaikan. Petugas UPTD Puskesmas
Kalikajar 2 telah menyusun suatu Panduan Diabetes Melitus (DM) di Puskesmas
yang diharapkan dapat menjadi acuan bagi setiap petugas dalam menjalankan
pekerjaan. Panduan ini diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan
kemampuan tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas. Kami menyampaikan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang
telah memberikan kontribusi dalam menyusun panduan ini. Saran serta kritik yang
membangun sangat kami harapkan untuk penyempurnaan dan perbaikan di masa
mendatang. Akhir kata, semoga panduan ini dapat bermanfaat bagi tenaga
kesehatan dalam memberikan pelayanan di UPTD Puskesmas Kalikajar 2.
A. DEFINISI
Diabetes Melitus (DM) atau yang dikenal dengan kencing manis/ penyakit
gula merupakan penyakit dimana kadar gula dalam darah cukup tinggi karena
tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin sehingga gula didalam
darah tidak dapat dimetabolisme. Diabetes Melitus (DM) didefinisikan sebagai
suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang
ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan
metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi
insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau
defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau
disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (WHO,
1999). Diabetes Melitus (DM) salah satu penyebab penyakit kardiovaskular
(CVD), kebutaan, gagal ginjal, dan amputasi anggota tubuh.
Setelah sampel darah diambil untuk pemeriksaan tes gula darah puasa,
pasien diminta meminum cairan gula, kemudian pengambilan sampel darah
dilakukan lagi dua jam setelahnya.Kadar dikatakan normal jika hasil kurang dari
140 mg/dL, dan kondisi prediabetes jika berkisar antara 140 hingga 199 mg/dL.
Secara umum, penyakit Diabetes Melitus (DM) terjadi akibat gaya hidup tidak
sehat yang menyebabkan akumulasi menumpuknya kadar gula dalam darah dan
berada di atas ambang batas normal yang bersifat kronis dan jangka panjang.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI - Direktorat Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tidak Menular, cara menentukan atau mendiagnosis
penyakit Diabetes Melitus (DM) bisa melalui:
1. Tes Gula Darah Sewaktu.
2. Tes Gula Darah Puasa.
3. Tes Hemoglobin.
4. Tes Toleransi Glukosa Oral
Bagaimana mengetahui penyakit Diabetes Melitus (DM) secara dini?
1. Mempunyai gejala utama dan atau beberapa gejala tambahan
2. Mempunyai faktor risiko penyakit DM
3. Pemeriksaan Kadar Glukos Darah menunjukkan hasil sebagai berikut:
(tabel gambar)
B. RUANG LINGKUP
Setiap penderita Diabetes Melitus (DM) mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar. Pemerintah Kabupaten/Kota mempunyai kewajiban untuk
memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar kepada seluruh penderita
Diabetes Melitus (DM) usia 15 tahun ke atas sebagai upaya pencegahan
sekunder di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun. Pelayanan
kesehatan penderita Diabetes Melitus (DM) sesuai standar meliputi:
1. Pengukuran gula darah,
2. Edukasi,
3. Terapi farmakologi.
C. TATA LAKSANA
1. Penetapan sasaran penderita Diabetes Melitus (DM) ditetapkan oleh Kepala
Daerah dengan menggunakan data RISKESDAS terbaru yang di tetapkan
oleh Menteri Kesehatan
2. Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber daya Manusia
Kesehatan. Tenaga kesehatan meliputi:
a. Dokter, atau
b. Bidan, atau
c. Perawat
d. Gizi
e. Tenaga kesehatan masyarakat
Keterangan:
Gula darah sewaktu (GDS) lebih dari 200 mg/dl ditambahkan pelayanan
terapi farmakologi