Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH

DIET PADA PENYAKIT HORMONAL

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 12 Tk 1.2 :

1. I Kadek Risan Dermana (P07120016042)


2. Desak Nyoman Riska Krismayanti (P07120016050)
3.Desak Putu Indah Novitayanti (P07120016051)
4. Gusti Ayu Putu Devi Sintia Ningsih (P07120016058)
5. Putu Mila Rahardipthasari (P07120016071)
6. Putu Evi Wahyuningsih (P07120016073)

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
2016/2017

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan
Yang Maha Esa, karena atas asung kerta wara nugraha-Nyalah penulisan Makalah Diet
Pada Penderita Diabetes Melitus (DM) ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini berisikan tentang diet bagi penderita Diabetes Melitus (DM) yang
dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Gizi dan Diet.
Makalah ini disusun bukan semata-mata karena petunjuk untuk mendapatkan
nilai, namun di latarbelakangi pula untuk memperluas wawasan khususnya tentang teori
keperawatan. Untuk itu penyusun berusaha menyusun makalah ini dengan sebaik-
baiknya. Makalah ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu diharapkan
kritik dan saran yang objektif yang bersifat membangun guna tercapainya
kesempurnaan yang diinginkan.
Penata sepenuhnya menyadari, tanpa bantuan dan kerjasama dari pihak yang
terkait, Makalah Diet pada Penderita Diabetes Melitus (DM) ini tidak akan sesuai
dengan harapan. Untuk itu pada kesempatan yang baik ini tidak lupa disampaikan
terima kasih dan penghargaan kepada dosen mata kuliah Gizi dan Diet yang selalu
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan tuntunan dalam pembuatan dalam
Makalah Diet Pada Penderita Diabetes Melitus (DM) ini.

Denpasar, Maret 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penulisan............................................. ............................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Diabetes Melitus (DM)................... ........................................................... 3
2.2 Tujuan diet......................................................................................... .......................... 3
2.3 Syarat diet..................................................................................................................... 3
2.4 Diet Diabetes Melitus (DM).............. .......................................................................... 5
2.4.1 Kebutuhan bahan makanan sehari dalam satuan penukar. ................................. 5
2.4.2 Bahan makanan penukar sumber karbohidrat (golongan I)... ............................ 6
2.4.3 Bahan makanan penukar sumber protein hewani (golongan II)........... ............ 10
2.4.4 Bahan makanan penukar sumber protein nabati (golongan III). ....................... 11
2.4.5 Bahan makanan penukar sayuran (golongan IV)........................... ................... 12
2.4.6 Bahan makanan penukar buah (golongan V)................................... ................. 12
2.4.7 Bahan makanan penukar susu (golongan VI).............................. ..................... 12
2.4.8 Bahan makanan penukar minyak/lemak (golongan VII)............ ...................... 13
2.4.9 Bahan makan penukar makanan tanpa kalori (golongan VIII)............... .......... 14
2.5 Standar diet diabetes............................................................................ ....................... 16
2.5.1 Menu makanan diabetes........................................................................... ......... 16
2.5.2 Pengganti gizi atau pemanis alternatif............................................. ................. 20

iii
2.5.3 Batas aman penggunaan pemanis alternative.................................................... 22
2.5.4 Pengganti makanan (meal replacement).............................................. ............. 23
2.5.5 Penggunaan “pengganti makanan” (meal replacement).......................... ......... 25

BAB III PENUTUP


3.1 Simpulan ..................................................................................................................... 29
3.2 Saran ........................................................................................................................ 30

DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang
berdampak pada produktivitas dan dapat menurunkan Sumber Daya Manusia.
Penyakit ini tidak hanya berpengaruh secara individu, tetapi sistem kesehatan suatu
negara. Walaupun belum ada survei nasional, sejalan dengan perubahan gaya hidup
termasuk pola makan masyarakat Indonesia diperkirakan penderita DM ini semakin
meningkat, terutama pada kelompok umur dewasa keatas pada seluruh status sosial
ekonomi (Anonim, 2008).
Saat ini upaya penanggulangan penyakit Diabetes Mellitus belum
menempati skala prioritas utama dalam pelayanan kesehatan, walaupun diketahui
dampak negatif yang ditimbulkannya cukup besar antara lain komplikasi kronik
pada penyakit jantung kronis, hipertensi, otak, sistem saraf, hati, mata dan ginjal
(Anonim, 2008).
Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit degeratif, dimana terjadi
gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein serta ditandai dengan
tingginya kadar gula dalam darah (hiperglikemia) dan dalam urin (glukosuria)
(Anonim, 2008).
Diabetes Mellitus atau kencing manis adalah suatu penyakit yang
disebabkan oleh karena peningkatan kadar gula dalam darah (hiperglikemi) akibat
kekurangan hormon insulin baik absolut maupun relatif. Absolut berarti tidak ada
insulin sama sekali sedangkan relatif berarti jumlahnya cukup/memang sedikit
tinggi atau daya kerjanya kurang. Hormon Insulin dibuat dalam pancreas (Anonim,
2008).
Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis menyusun makalah Gizi dan
Diet yang akan membahas tentang diet untuk penderita Diabetes Melitus (DM).

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana diet pada penderita Diabetes Melitus (DM)?


2. Apa jenis makanan yang boleh diberikan oleh penderita Diabetes Melitus (DM)?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui diet pada penderita Diabetes Melitus (DM).


2. Untuk mengetahui jenis makanan apa saja yang boleh diberikan oleh penderita
Diabetes Melitus (DM).

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Diabetes Melitus (DM)


Diabetes Melitus (DM) adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang
yang mengalami peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan homon
insulin secara absolut atau relatif. Pelaksanaan diet hendaknya disertai dengan
latihan jasmani dan perubahan perilaku tentang makanan.
Sesuai konsesnsus Pengelolaan Diaabetes Melitus di Indonesia (2002) oleh
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, penyakit Diabetes Melitus dibagi dalam 4
golongan, yaitu: Diabetes Tipe I dan II, Diabetes Melitus Gestasional, dan tipe lain-
lainnya.

2.2 Tujuan Diet


Tujuan diet penyakit Diabetes Melitus adalah, membantu pasien
memperbaiki kebiasaan makan dan olahraga untuk mendapatkan kontrol metabolik
yang lebih baik, dengan cara:

1. Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal dengan


menyeimbangkan asupan makanan dengan insulin (endogenous atau
exogenous), dengan obat penurun glukosa oral dan aktivitas fisik.
2. Mencapai dan mempertahankan kadar lipida serum normal.
3. Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat badan
normal.
4. Menghindari atau menangani komplikasi akut pasien yang menggunakan insulin
seperti hipoglikemia, komplkasi jangka pendek, dan jangka lama serta masalah
yang berhubungan dengan latihan jasmani.
5. Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal.

3
2.3 Syarat Diet
Syarat-syarat Diet Penyakit Diabetes Melitus adalah:

1. Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal.


Kebutuhan energi ditentukan dengan memperhitungkan kebutuhan untuk
metabolisme basal sebsar 25-30 kkal/kg BB normal, ditambah kebutuhan
untuk aktivitas fisik dan keadaan khusus, misalnya kehamilan atau laktasi
serta ada tidaknya komplikasi. Makanan dibagi dalam 3 porsi besar, yaitu
makan pagi (20%), siang (30%), dan soren(25%), serta 2-3 porsi kecil untuk
makanan selingan (masing-masing 10-15%)
2. Kebutuhan protein normal, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total.
3. Kebutuhan lemak sedang, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total, dalam
bentuk < 10% dari kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh, 10% dari
lemak tidak jenuh ganda, sedangkan sisanya dari lemak tidak jenuh tunggal.
Asupan kolesterol makanan dibatasi, yaitu ≤ 300 mg/hari.
4. Kebutuhan karbohidrat adalah sisa dari kebutuhan energi total, yaitu 60-70%.
5. Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan tidak diperbolehkan
kecuali jumlahnya sedikit sebagai bumbu. Bila kadar glukosa darah sudah
terkendali, diperbolehkan mengkonsumsi gula murni sampai 5% dari
kebutuhan energi total.
6. Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas. Gula altefnatif adalah
bahan pemanis selain sakarosa. Ada dua jenis gula alternatif yaitu yang
bergizi dan yang tidak bergizi. Gula alternatif bergizi adalah fruktosa, gula
alkohol berupa sorbitol, manitol, dan silitor, sedangkan gula alternatif tak
bergizi adalah aspartam da sakarin. Penggunaan gula alternatif hendaknya
dalam jumlah terbatas. Fruktosa dalam jumlah 20% dari kebutuhan energi
total dapat meningkatkan kolesterol dan LDL, sedangkan gula alohol dalam
jumlah berlebihan mempunyai pengaruh laksatif.

4
7. Asupan serat dianjurkan 25gr/hari dengan mengutamakan serat larut air yang
terdapat di dalam sayur dan buah. Menu seimbang rata-rata memenuhi
kebutuhan serat sehari.
8. Pasien DM dengan tekanan darah normal diperbolehkan mengkonsumsi
natrium dalam bentuk garam dapur seperti orang sehat, yaitu 3000 mg/hari.
Apabila mengalami hipertensi, asupan garam harus dikurangi.
9. Cukup vitamin dan mineral. Apabila asupan dari makanan cukup,
penambahan vitamin dan mineral dalam bentuk suplemen tidak diperlukan.

2.4 Diet Diabetes Melitus (DM)

2.4.1 Kebutuhan Bahan Makanan Sehari dalam Satuan Penukar


Piramida makanan adalah petunjuk makanan seimbang. Piramida
makanan memberikan anjuran makan makanan yang beraneka ragam dan
seimbang dalam mengonsumsi makanan. Anjuran jumlah makanan tergambar
dalam besarnya kolom masing-masing kelompok makanan pada gambar
piramida. Dianjurkan membatasi asupan gula, lemak/minyak, dan garam.

5
Perencanaan makan menunjukkan pengaturan jenis dan jumlah makanan
yang dikonsumsi menggunakan sistem Daftar Bahan Makanan Penukar
(DBMP). Daftar bahan makanan penukar adalah penggolonga bahan makanan
berdasarkan nilai gizi yang setara. Pada Daftar Bahan Makanan Penukar
dikelompokkan menjadi 8 kelompok yaitu kelompok sumber karbohidrat
(golongan I), sumber protein hewani (golongan II), sumber protein nabati
(golongan III), sayuran (golongan IV), buah-buahan (golongan V), susu
(golongan VI), minyak (golongan VII) dan makanan tanpa kalori (golongan
VIII).
Bahan makanan pada kelompok yang sama dapat saling menggantikan
karena dianggap mempunyai nilai gizi yang setara. Jumlah sumber
karbohidrat, sumber protein, sayuran dan buah dinyatakan dengan satuan
penukar. Perencanaan makan menunjukkan berapa jumlah penukar yang anda
butuhkan dalam sehari. Dengan perencanaan makan berdasarkan Daftar
Bahan Makanan Penukar ini maka diabetisi akan makan secara seimbang.
Sumber karbohidrat dikonsumsi 3-7 penukar sehari (tergantung status
gizi), sumber vitamin dan mineral: sayuran 2-3 penukaar, buah 2-4 penukar
sehari, sumber protein: lauk hewani 3 penukar, lauk nabati 2-3 penukar
sehari. Batasi konsumsi gula, lemak/minyak dan garam.

2.4.2 Bahan Makanan penukar Sumber Karbohidrat (Golongan I)


Karbohidrat adalah sumber zat tenaga. Bila anda tidak cukup makan
makanan ini akan merasa cepat lelah karena kekurangan tenaga kalori didalam
tubuh dibakar menjadi tenaga sehingga kita bisa berjalan. Bekerja berolahraga
dan lain-lain.karbohidrat adalah zat gizi utama yang menyebabkan kadar
glukosa darah naik. Namun tidak usah takut mengkonsumsi karbohidrat.
Apabila makan 45%-65% kebutuhan kalori dari karbohidrat makanan tertentu.
Diabetes akan terkendali dengan baik dan risiko terkena penyakit jantung akan
berkurang. Pola makan karbohidrat juga penting dalam hal ini, lebih baik
asupan karbohidrat tersebar dalam sehari,hindarkan makan karbohidrat dalam

6
jumlah besar dalam satu jali makan. Makanan lebih baik tersebar dalam seluruh
hari, hindari porssi terlalu besar,agar tubuh anda dapat mencukupi kebutuhan
insulin untuk memproses karbohidrat makanan.perencanaan makan termasuk
makan pagi, makan siang,makan malam,dan snack malam. Bagi yang kurus
dan kebutuhan kalorinya banyak makanan dapat dibuat 6 kali makan,3 kali
makan dan 3 kali snack antara makan. Sumber karbohidrat yang dianjurkan
dikonsumsi adalah karbohidrat kompleks. Contoh karbohidrat kompleks adalah
nasi, roti,mie,kentang. Karbohidrat kompleks dianjurkan dimakan dengan
jumlah sesuai dengan kebutuhan kalori. Batasi karbohidrat sederhana
contohnya gula dan makanan lain yang tinggi kandungan gulanya seperti cake,
tarcis,dodol,dll.
Karbohidrat adalah sumber kalori. Makanan termasuk sumber
karbohidrat dapat mengandung 3 tipe dasar kalori yaitu karbohidrat.protein dan
lemak. Contohnya:

Nasi putih mengandung : 86,6 % karbohidrat,8,4 % protein .

2,7 % lemak.

Havermout mengandung : 31,5 % karbohidrat, 6,6 % protein.

3,4 % lemak.

Oleh karena itu apabila menghindari makanan yang mengandung


karbohidrat anda tidak mendapatkan keuntungan dari makanan yang
bermanfaat ini. Sumber karbohidrat (golongan I) dianjurkan di konsumsi 3
sampai 7 penukar sehari tergantung status gizi (apakah berat badan
normal,gemuk atau kurus). Pegangan kasar bahan makanan sumber karbohidrat
adalah sebagai berikut:

7
 Kurus ( berat badan kurang) :
Kebutuhan 2300sampai 2500 kalori. Perencanaan makan 2300. Kalori
kebutuhan sumber karbohidrat 7 penukar, sedangkan 2500 kalori
kebutuhan sumber karbohidrat 7 ½ penukar.
 Normal (berat badan normal) :
Kebutuhan kalori 1700 sampai 2100 kalori. Perencanaan makan 1700
kalori, kebutuhan sumber karbohidrat 5 penukar. Perencanaan makan
1900 kalori.kebutuhan sumber karbohidrat 5 ½ penukar. Perencanaan
makan 2100 kalori. Kebutuhan sumber karbohidrat 6 ½ penukar.
 Gemuk ( berat badan lebih) :
Kebutuhan kalori 1300 sampai 1500 kalori. Perencanaan makan 1300
kalori kebutuhan sumber karbohidrat 2 ½ penukar. Perencanaan makan
1500kalori kebutuhan sumber karbohidrat 5 penukar.
Jadi pak Hasan yang kebutuhan kalorinya 1500 kalori kebutuhan
karbohodratnya 21/2 penukar. Tidak harus makan nasi terus, dapat dipilih
berbagai sumber karbohidrat seperti contoh dibawah ini.
Bahan makanan yang masuk kelompok sumber karbohidrat dalam 1
penukar mempunyai nilai gizi : Energi 175 kalori, protein 40g, karbohidrat
40g. berikut adalah gambar satu penukar bahan makanan dari kelompok
sumber karbohidrat.

Contoh sumber Karbohidrat :

1. Nasi ¾ gelas (100 g)


2. Mie Kering 1 gelas (50 g)
3. Roti putih 3 potong (70 g)
4. Bubur beras 2 gelas (400 g)
5. Ubi putih 1 biji (135 g)
6. Ubi Merah 1 biji (135 g)

8
a. Serat
Serat adalah bagian dari karbohidrat tanaman yang tidak dapat
diserap tubuh kita dan rendah lemak serta berpengaruh baik untuk kadar
glukosa darah. Bila makanan mengandung banyak serat,maka pada
umumnya glukosa darah setelah makan akan naik lebih lambat.serat yang
mempunyai pengaruh seperti tersebut diatas adalah jenis serat yang larut air.
Sedangkan serat yang tidak larut air juga bermanfaat untuk kelancaran
pencernaan. Jadi kedua jenis serat tersebut perlu dikonsumsi dalam
makannan sehari-hari. Makanan yang berikut ini mengandung banyak serat
makanan.
- Havermout
- Kacang-kacangan : kacang hijau, kacang merah,kacang kedelai
- Sayur-sayuran seperti kol,sawi,wortel mentah dan sebagainya
- Buah-buahan seperti apel, jeruk,pir,sirsak,jambu biji dan lain-lain
b. Gula
Gula termasuk dalam kelompok karbohidrat sederhana. Penyandang
diabetes tentunya ingin mengetahui apakah boleh makan gula dan seberapa
banyak. Anjuran penggunaan gula dalam sehari untuk penyangdang diabetes
tidak lebih dari 5% kebutuhan kalori sehari. Contohnya untuk mereka yang
kebutuhan kalorinya 1700 kalori dapat mengkonsumsi gula 85 kalori : 85/4
kalori x 1 g gula = 21,25 g gula(2 sendok makan peres) sehari (1 g gula=4
kalori).
Bagi mereka yang mengikuti anjuran meghindari gula, anjuran
tersebut tetap merupakan anjuran yang baik karena gula merupakan sumber
karbohidrta saja, tidak mengandung zat gizi lain. Misalnya dengan kalori
yang sama 1 sendok makan peres gula mengandung kalori yang sama
dengan 1 buah jeruk (110 g),namun, jeruk selain mengandung karbohidrat
juga mengandung vitamin,mineral dan serat yang sanagt berguna untuk
tubuh.

9
 Penggunan gula dalam bumbu diperbolehkan
Contohnya gula merah dalam bumbu gado-gado, gula pasir pada bumbu
sayur bening bayam,dll diperbolehkan. Jadi dalam penggolongan masakan
untuk diabetisi dapat bersama makanan anggota keluarga yang lain,tak perlu
terpisah.makanan yang diproses dengan kandungan gula dan lemak yang
tinggi seperti cake, taart,dodol, croissants,muffins dan kue-kue lain
sebaiknya dihindari.
 Indeks Glikemik
Berbagai sumber karbohidrat dengan kalori yang sama tidak meningkatkan
kadar glukosa darah yang sama. Tinggi rendahnya kenaikan glukosa darah
dari makanan yang dimakan itu dapat dilihat dari nilai indeks glikemiknya.
Indeks Glikemik menggunakan antara lain glukosa sebagai indikator dan
mempunyai nilai indeks glikemik 100. Makanan yang sama kalorinya
dengan glukosa yang digunakan sebagai indikator,apabila menaikkan
glukosa darah separuh yang digunakan sebagai indikator. Apabila
menaikkan glukosa darah separuh dari glukosa mempunyai indeks glikemik
50. Tujuannya adalah memilih karbohidrat dengan indeks glikemik rendah
sebagai usaha agar kenaikan glukosa darah setelah makan tidak tinggi.
Namun demikian indeks glikemik tidak banyak digunakan karena:
- Nilai indeks glikemik bisa berbeda apabila dimakan tanpa makanan lain
dengan bia dimakan bersama makanan lain. Demikian juga bila makanan
yang sama diolah dengan cara berbeda.
- Makanan dengan indeks gliikemik rendah seperti coklat, kandungan
lemaknya tinggi.
Sebagian pakar menganggap konsep ini dimengerti dan dapat
membingungkan.namun demikian mengingat pada penelitian pasien
diabetes yang makan makanan dengan indeks glikemik rendah mempunyai
kadar glukosa darah, kadar trigliserida dan LDL. (kolesterol jelek) lebih

10
rendah dari pada mereka yang makan makanan denganindeks glikemik
tinggi. Maka setidaknya kita bisa memilih makanan dengan indeks glikemik
rendah dengan cara yang sederhana.
Contohnya :
Pemilihan makanan dengan indeks Glikemik (IG) rendah secara sederhana.

IG tinggi IG rendah

-Nasi pulen -Nasi pera

-Roti putih -Roti tinggi serat

-Makan pagi cereal -Obat meal

-Kue-kue -Buah

-Minuman sirup -Jus buah

2.4.3 Bahan makanan penukar sumber protein hewani (Golongan II)


Protein digunakan untuk pertumbuhan dan mengganti jaringan tubuh
yang rusak. Anda perlu makan protein setiap hari. Sumber protein terdiri
dari sumber protein nabati dan hewani. Bahan makanan sumber penukar
sumber protein hewani terdiri dari tiga kelompok yaitu: sumber protein
hewani rendah lemak, sumber protein hewani lemak sedang, sumber protein
hewani tinggi lemak.

a. Bahan makanan penukar sumber protein hewani rendah lemak


Ini adalah sumber protein pilihan pertama karena rendah kandungan
lemaknya, yaitu ikan atau ayam tanpa kulit. Satu-satuan penukar
mengandung 7gr protein, 2 gr lemak, 50 kalori, seperti contoh dibawah
ini.

11
b. Bahan makanan penukar sumber protein hewani lemak sedang
Sumber protein lemak sedang seperti daging atau telur sebagai pengganti
sumber protein rendah lemak, dapat dikonsumsi kira-kira 3 kali
seminggu untuk variasi menu.
c. Bahan makanan penukar sumber protein tinggi lemak
Satu-satunya penukar mengandung 7 g protein 13 g lamak dan 15
kalori,contohnya sosis,corned beef,bebek.untuk kesehatan yang baik,
sumber protein tinggi lemak perlu dibatasi .disamping itu batasi
jugamakanan yang tinggi kolesterol seperti otak,merah telur,dan jerohan
(jantung,usus,paru-paru,dll).
Dianjurkan makan satu penukar sumber protein hewani setiap makan
pagi,siang dan malam.

2.4.4 Bahan makanan penukar Sumber protein Nabati (Golongan III)


Sumber protein nabati adalah kacang-kacangan seperti kacang
hijau,kacang merah,kacang tolo, kacang tanah,kacang kedele,tahu dan
tempe.kebanyakan makanan nabati rendah kandungan lemaknya dan
mengandung lemka tidak jenuh yang tinggi. Lemak tidak jenuh dapat
menurunkan kolesterol darah anda. Satu penukar sumber protein Nabati
mengandung 7 g karbohidrat, 5 g protein, 3 g lemak,dan 75 kalori.

2.4.5 Bahan makanan penukar sayuran (Golongan IV)


Sayuran merupakan bahan makanan yang sehat, tinggi kandungan
vitamin, mineral dan seratnya. Kebanyakan sayuran mempunyai kandungan
energi yang rendah kira-kira 25 kalori setiap 100 gr sayuran mentah. Sayuran
boleh dimakan bebas tanpa dibatasi baik sayuran A, sayuran B maupun C.
Dianjurkan mengkonsumsi aneka ragam sayuran. Tidak makan sayuran yang
sma dari hari ke hari.

12
Minimal setiap makan siang dan sore makan sayuran campuran sayuran
A, B, dan C kira-kira 1 gelas sayuran matang (ukuran ini tidak berikut
kuahnya).

2.4.6 Bahan makanan penukar buah (Golongan V)


Buah-buahan juga merupakan makanan yang sehat, selain berkalori juga
merupakan sumber vitamin, mineral, dan serat. Satu penukar buah
mengandung 12 gr karbohidrat dan 50 kalori. Satu penukar gula mengandung
kalori seperti 1 penukar buah, namun gula tidak mengandung vitamin,
mineral dan serat, jadi dengan jumlah kalori yang sama buah lebih sehat dari
pada gula. Dianjurkan makan buah 2-3 penukar buah sehari.

2.4.7 Bahan makanan penukar susu (golongan VI)


Susu merupakan sumber protein, dan mengandung lemak, karbohidrat,
dan vitamin serta kalsium. Satu-satuan penukar susu mengandung 7g protein
dan 10g karbohidrat. Sedang kandungan lemaknya berbeda-beda, untuk
kelompok susu tinggi lemak adalah 10g lemak, sedangkan susu yang rendah
lemak mengandung 6g lemak. Susu tanpa lemak tidak mengandung lemak.
Untuk penyandang diabetes dianjurkan minum susu yang tanpa atau rendah
lemak. Bacalah label pada kemasan susu tentang kandungan lemaknya.
Dianjurkan minum susu 1-2 penukar sehari. Kandungan protein 1
penukar susu sama dengan 1 penukar lauk hewani, oleh karena itu bagi yang
menyukai susu dapat menggantikan 1 penukar lauk hewani dengan 1 penukar
susu.
2.4.8 Bahan makanan penukar minyak / lemak (Golongan VII)
Dua jenis lemak yang penting dalam makanan adalah lemak jenuh dan
tidak jenuh. Jenis minyak/lemak yang perlu dihindari adalah lemak daging,
lemak susu (dalam susu penuh/ whole milk) dan lemak trans (mentega,
margarin), karena mengandung jenis lemak jenuh yang dapat meningkatkan

13
kolesterol darah. Kolesterol makanan hanya terdapat pada makanan hewani,
terutama pada merah telur dan jeroan.
Dianjurkan tidak mengkonsumsi minyak/lemak secara berlebihan, oleh
karena itu makanan hendaknya tidak banyak digoreng. Pemasakan makanan
lebih baik dengan menggunakan minyak sedikit saja seperti pada masakan:
sup, dikukus, tumis, rebus, pepes, dll.
Satu penukar lemak mengandung 5 gr lemak dan 50 kalori. Penggunaan
minyak dalam satu kali hidangan atau satu kali makan 1 sampai 2 oenukar
atau 1 sampai 2 sendok teh minyak. Konsumsi 1 penukar minyak dapat
diartikan makanan dalam hidangan tidak ada yang digoreng cukup ditumis
atau dimasak sup, atau masakan lain dengan sedikit minyak, sedangkan
konsumsi 2 penukar minyak dapur diartikan satu lauk dalam hidangan dapat
digoreng atau bersantan.
Bagi yang kurus dan yang berat badannya normal, dalam satu kali
makan cukup satu hidangan saja yang digoreng, hidangan yang lain bisa
dimasak dengan sedikit minyak misalnya tumis, dikukus, dimasak kuah. Bagi
yang gemuk makanan lebih baik tidak digoreng tapi dimasak dengan sedikit
minyak misalnya ditumis, dikukus, dimasak kuah. Alpukat merupakan
sumber lemak yang baik yang dibutuhkan tubuh, dapat menggantikan
penggunaan minyak.
 Tips memasak yang menurunkan asupan lemak dan kolesterol
- Gunakan alat masak yang tidak lengket, sehingga anda tidak memerlukan
banyak minyak.
- Masak makanan dengan minyak nabati sebanyak satu sendok makan atau
kurang
- Gunakan lebih banyak kaldu dibanding minyak.
- Daging dipanggang, grill, atau rebus sebaiknya pada rak maka lemak
akan mengalir ke bawah dan tidak banyak nempel dimakanan.
- Bila menggoreng, setelah matang tiriskan lemaknya.

14
 Tips memasak yang menurunkan asupan lemak dan kolesterol
- Gunakan alat masak yang tidak lengket, sehingga anda tidak memerlukan
banyak minyak.
- Masak makanan dengan minyak nabati sebanyak satu sendok makan atau
kurang
- Gunakan lebih banyak kaldu dibanding minyak.
- Daging dipanggang, grill, atau rebus sebaiknya pada rak maka lemak
akan mengalir ke bawah dan tidak banyak nempel dimakanan.
- Bila menggoreng, setelah matang tiriskan lemaknya.
- Olah daging dan sayuran dengan bumbu, jeruk nipis, cuka, kaldu rendah
lemak dan bukan dengan minyak. Hal tersebut akan menambah “flavor”
dan kandungan kalorinya hanya sedikit.
- Masak sayuran menggunakan microwafe dengan sedikit air, bukan
dengan minyak.
- Buang lemak dalam sup, sayur, kaldu, dan saus.

Masukkan makanan dalam lemari es sampai lemak mengapung diatas dan


mengeras, agar lebih mudah dibuang lemaknya.

2.4.9 Bahan makanan penukar makanan tanpa kalori (Golongan VIII)


Kelompok makanan yang termasuk bahan makanan tanpa kalori
adalah yang mengandung kurang dari 5 kg karbohidrat dan kurang dari 20
kalori setiap penukarnya. Termasuk kelompok ini adalah: agar-agar, gelatin,
gyla alternatif yang tak bergizi, kecap, kopi, taoco, bahkan makanan tersebut
dapat dikonsumsi secara bebas.

15
2.5 Standar diet diabetes
Standar diet adalah pola makan sehari dalam satuan penukar sesuai dengan
kebutuhan kalor sehari. Standar diet berikut dikelompokan menjadi 1300, 1500,
1700, 2100, dan 2300 kalori. Yang dimaksud diet disini adalah makanan. Setelah
anda mengetahui kebutuhan kalori sehari anda, maka kebutuhan bahan makanan
sehari anda dalam satuan penukar dapat dilihat pada tabel standar diet diabetes
berikut ini ( ( lihat tabel standar diet diabetes).
2.5.1 Menu makanan diabetes
Berdasarkan tabel 1. Standar Diet Diabetes (halaman 70) dapat disusun
menu sesuai kesukaan anda. Misalnya kebutuhan kalori anda 1700 kalori.
Berdasarkan tabel Standar Diet Diabetes tersebut dapat diketahui berapa
kebutuhan Penukar bahan makanan untuk makanan pgi, siang dan sore serta
makanan selingan untuk diet 1700 kalori.
Pada tabel 2. Contoh Diet Diabetes Melitus 1700 kalori (halaman 71)
dapat dilihat jumlah berat atau ukuran rumah tangga bahan makanan untuk
makan pagi, selingan pagi, mkan siang, selingan sore dan makan malam serta
contoh menu dari diet 1700 kalori.

Tabel 1. Standar Diet Diabetes

Diet Ener Karbohi Hewa Nabati Sayuran Buah Miny


gi drat ni ak

1300
kalori
Makana 300 1 1 - 1 - 1
n pagi
Selinga 50 - - - - 1 -
n siang 500 1 1 1 1 1 2
Selinga 50 - - - - 1 -

16
n 425 1 1 1 1 1 1
malam
1500
kalori
Makan 337 1 1 ½ 1 - 1
pagi
Selinga 50 - - - - 1 -
n siang 675 2 1 1 1 1 2
Selinga 50 - - - - 1 -
n 425 1 1 1 1 1 1
malam
1700
kalori
Makan 337 1 1 ½ 1 - 1
pagi
Selinga 50 - - - - 1 -
n siang 675 2 1 1 1 1 2
Selinga 50 - - - - 1 -
n 600 2 1 1 1 1 1
malam
1900
kalori
Makan 475 1½ 1x ½ 1 - 2
pagi
Selinga 50 - - - - 1 -
n siang 675 2 1x 1 1 1 2
Selinga 50 - - - - 1 -
n 650 2 1x 1 1 1 2
malam

17
2100
kalori
Makan 512 1½ 1 1 1 - 2
pagi
Selinga 50 - - - - 1 -
n siang 812 2½ 1 1 1 1 3
Selinga 50 - - - - 1 -
n 737 2½ 1 1 1 1 2
malam
2300
kalori
Makan 587 1½ 1 1 1 - 2
pagi
Selinga 50 - - - - 1 -
n siang 900 3 1 1 1 1 3
Selinga 50 - - - - 1 -
n 737 2½ 1 1 1 1 2
malam
Keterangan:
 Untuk standar diabetes 2300 kalori ada penambahan 1 gelas susu
 Makan pagi dan sore jenis lauk hewan, protein, hewani lemak rendah
 Makan siang jenis lauk hewan, protein hewani lemak sedang

Tabel 2. Contoh Menu Diet Diabetes Melitus 1700 kalori

Kebutuhan Penukar

5 penukar karbohidrat Sayuran A: sekehendak

2 penukar hewani 2 penukar sayuran B

18
1 penukar hewani 4 penukar buah

2 ½ penukar nabati 4 penukar minyak

Kebutuhan Bahan Berat Ukuran Contoh


Penukar Makanan RumahTangga Menu
Makan
Pagi Roti 70g 2 iris Roti
Karbohidrat Telur 55g 1 butir Telur ceplok
1 hewani Susu Kedelai 125 cc ½ gelas Susu kedelai
½ nabati Minyak 5g 1 sdt Daun slada +
1 minyak Tomat

Selingan Jambu biji 100 g I buah besar Jus jambu


pagi
Buah
Nasi 200g 1½ Nasi
Makan Ikan 40g 1 ptg sdg Rica-rica
siang tenggiri
2 Tempe 50g 2 ptg sdg Tempe
karbohidrat Sayur bayam 100g 1 gls goreng
1 hewani Buah 110g 2 bh Tumis kailan
Sup wortel &
1 nabati Minyak 10g 2 sdt kembang
1 sayuran Semangka
1 buah
Buah 50g 1 bh
2 minyak Slada buah

Selingan Nasi 200g 1 ½ gls

19
sore Ketang
1 buah Ayam tanpa 40g 1 ptg sdg ongklok
kulit Ayam goreng
Makan Tahu 110g 1 bj bsr tepung
malam Sup kacang
2 merah &
karbohidrat Sayur bayam 100g 1 gls wortel
Setup buncis
1 hewani Buah 110g 1 ptg bsr & labbu siem
Minyak 5g 1 sdt Jeruk
1 nabati

1 sayuran

1 buah
1 minyak

2.5.2 Pengganti gula atau pemanis alternatif


Di pasaran banyak diperdangangkan pemanis alternative sebagai
pengganti gula. Bila anda ingin menggunakan pemanis alternatif sebagai
pengganti gula diperbolehkan secukupnya asal tidak melebihi batas aman.
Pemanis alternatif dibedakan menurut ada atau tidaknya kalori yaitu pemanis
yang berkalori dan yang tidak berkalori.
Pemanis alternatif yang digolongkan sebagai pemanis berkalori
termasuk: fruktosa, sorbitol, manitol, xylitol and gula alcohol yang lain.
Walaupun pemanis berkalori tak memberikan konstribusi zat gizi selain kalori,
namun dapat memberikan nilai rasa. Pemanis berkalori kurang meningkatkan

20
glukosa darah dibandingkan gula.
Pemanis tak berkalori yang banyak digunakan adalah: sakarin, siklamat,
aspartam, acesulfamek, sucralose dan gula stefia. Tak mengandung kalori
sedangkan aspartame kalorinya sangat rendah sehingga dapat diabaikan.
Pemanis tak berkalori tidak meningkatkan glukosa darah.

 Berbagai pemanis dipasaran


a. Fruktosa
Pemanis alternatif fruktosa sering dipasarkan dalam bentuk : gula meja
berbentuk Kristal, selai, cookies, atau sirup. Dipasarkan antara lain
dengan nama dagang fruit sugar.
b. Poliol
Termasuk poliol antara lain : sorbitol, manitol, silitol, maltitol, laktitol,
eritritol. Produk makanan yang mengandung sorbitol antara lain gula
meja, kecap, hard candy, sugarless gump, selai dan jellies. Sorbitol
digunakan pada beberapa produk tropikaslim. Bila makan kentang pilih
kentang panggang.
c. Sakarin
Sakarin dipasarkan dengan nama dagang sweet’n low, sweet magic,
clucide, saccharol, saxin atau sykose.Sakarin digunakan dalam minuman
ringan, makanan berkalori rendah dan makanan bagi pasien diabtes.
d. Siklamat
Siklamat dipasarkan dengan nama sucary1.
e. Aspartam
Aspartam dipasarkan antara lain dengan nama dagang Equal, Nutrasweet
dan sebagian produk Tropicana Slim. Digunakan sebagai gula meja
dalam bentuk tablet atau bubuk, dalam susu diet, minuman ringan, sirup,
permen karet, dll. Aspartam lebih cocok digunakan dalam makanan dan
minuman dingin.
f. Acsefulame K

21
Acesfulame K. dipasarkan dengan nama dagang Sunette, Sweet One atau
Swiss Sweet. Pemain tersebut banyak digunakan sebagai gula meja dan
pada berbagai macam permen, makanan yang dipanggang, dessert dan
soft drink.
g. Sucralose
Dapat digunakan untuk memasak dan memanggang. Pemanis ini
digunakan sebagai gula meja, untuk membuat kue, dan digunakan dalam
produk Diabetasol. Cocok untuk minuman panas maupun dingin.
h. Gula Stevia
Gula stevia merupakan pemanis tidak berkalori alami yang diperoleh dari
ekstrak daun Stevia Rebaudiana Bertoni. Dipasarkan dengan nama
dagang Nature’s Nectar.

2.5.3 Batas aman penggunaan pemanis alternative


Pemanis berkalori dan yang tidak berkalori aman dikonsumsi, asalkan
tidak melebihi ADI (Accepted Daily Intake). Pemanis sebaiknya digunakan
dalam jumlah sedang saja dan dalam konteks diet yang kandungan gizinya
seimbang.
Fruktosa bila dikonsumsi lebih dari 50g/hari dapat mengakibatkan diare
osmotik. Asupan fruktosa dalam jumlah banyak (15%-20% perhari)
mempunyai potensi meningkatkan trigliserida, sehingga penggunaan
penambahan fruktosa sebagai pemanis bagi penyandang diabetes tidak
dianjurkan. Fruktosa dalam buah tidak perlu dihindari.
Penggunaan gula alcohol aman, namun dapat mengakibatkan diare
terutama pada anak. Sorbitol bila dimakan sebanyak 10 sampai 30g atau lebih
sekaligus tergantung dari sensitivitas pencernaan individu diare
mengakibatkan pengaruh sampingan seperti kembung, tidak nyaman dan
diare osmotic.
Bila mengkonsumsi pemanis berkalori, kandungan kalorinya harus

22
diperhitungkan sebagai bagian dari kebutuhan kalori penyandang diabetes.
Pemanis berkalori lebih cocok untuk penyandang diabetes yang tidak gemuk.

 Batas aman penggunaan


Penggunaan maksimum pemanis alternative (ADI) adalah :

Sakarin 1gram per hari

Aspartam 50 mg per kilogram berat badan

Fruktosa 50 gram perhari

Sorbitol 10-30 g perhari

Manitol 10-20 g perhari

Acesulfame K. 15 mg per kg berat badan

Siklamat 11 mg per kg berat badan


Batas aman penggunaan pemanis alternatif dalam formulasi produk pangan
menurut Dep. Kes. RI :
Sakarin 50 mg per kg, Na-sakarin 3000mg per kg
Siklamat 0,5-3g per kg
Sorbitol 5-300g per kg

2.5.4 Pengganti makanan (Meal Replacement)


Pengganti makan adalah makanan yang susunan zat gizinya seperti
makanan lengkap yang seimbang. Ada berbagai jenis pengganti makan,
antara lain berupa makanan cair (bubuk). Dipasaran beberapa produk
makanan enternal yang biasanya diperuntukkan untuk pasien yang dirawat di
rumah sakit yang tidak bisa makan makanan padat,tetapi juga dipasarkan
sebagai pengganti makan antara lain Diabetasol Glucerna, Nutren Diabetik,
DiabetaMill, Nutri comp Diabetic. Produk tersebut di masyarakat diabetes
cenderung menimbulkan salah persepsi bahwa makanan tersebut adalah obat,

23
susu atau makanan tersebut dapat diminu bebas, itu semua tidak benar.
Dietsien dan petugas kesehatan lain tentunya dapat menjelaskan penggunaan
produk makanan pengganti tersebut dengan benar.
Makanan tersebut diperlukan pada saat anjuran makan untuk
penyandang diabetes yang biasa dilakukan (contohnya nasi dan lauk pauknya)
karena suatu hal tak dapat dilaksanakan. Hal tersebut dapat terjadi karena
penyandang diabetes tidak nafsu makan atau tidak tersedianya makanan yang
biasa dimakan. Cara yang benar dalam mengkonsumsi pengganti makan
dijelaskan berikut ini. Kadang-kadang anjuran makan yang biasa dilakukan
sulit dilaksanakan misalnya :

- Bila sangat sibuk, tidak sempat keluar makan.


- Dalam perjalanan, dimana sukar mencari rumah makan.
- Dalam keadaan sakit seperti flu, sakit tenggorokan dll, dimana nafsu
makan menurun.
Keadaan tersebut dapat menyebabkan makan tidak teratur. Sedangkan
penyandang diabetes dianjurkan makan teratur terutama yang minum obat
penurun glukosa darah dan yang menggnakan suntikan insulin.
Penyandang diabetes dianjurkan untuk tidak menunda makan. Bila tidak
bisa makan makanan yang biasa dimakan karena sibuk, sakit, tidak
tersedia makana biasa, dalam perjalanan, dll, dapat digantikan dengan
pengganti makan (meal replacement). Tidak semua penyandang diabetes
memerlukan pengganti makan, pengganti makan bermanfaat dan
diperlukan pada saat dimana karena suatu sebab tidak dapat makan
makanan biasa.
Kompisisi berbagai pengganti makan untuk penyandang diabetes dan
komposisi anjuran makan diabetes.
Jenis Produk Protein (%) Lemak (%) Karbohidrat
(%)

24
1. Diabetasol 14,4 24,8 60,8
2. Glucerna 16,7 49,0 34,3
3. Nutren 15 40 45
diabetik
4. Diabeta mill 15 30 55
5. Nutri 15 40 45
compdiabetic
Anjuran makan 10-20 20-25 45-65
diabetes
Pada label yang tercantum pada produk 1 dan 4 menjelaskan bahwa
produk tersebut indeks glikeminya rendah. Produk 1, 3, 4 dan 5
mengandung serat tinggi. Produk 1 dan 4 mengandung tinggi
kromium.produk 2,3 dan 5 mengandung tinggi asam tidak jenuh tunggal.
Pemanis yang digunakan pada produk 1 adalah sukralose, produk 2 dan 4
menggunakan aspartam, produk 5 menggunakan fruktosa, sedangkan
produk 3 tidak menggunakan baik gula maupun pemanis. Sedangkan
“Anjuran Makan Diabetes” yang biasa diberikan kalau dilakukan dengan
benar sudah lengkap dan mencukupi kandungan zat gizinya.

2.5.5 Penggunaan “Pengganti Makan” (Meal Replacement)


Bila diperlukan “pengganti makan” (mean replacement) dapat
menggantikan makan pagi, makan siang dan makan malam. Berikut ini,
adalah contoh penggunaan “diabetasol” untuk mengganti makan pagi, makan
siang dan makan malam bila sedang diperlukan.
Dalam keadaan sakit glukosa darah biasaya naik, oleh karena itu obat
diabetes yang biasa dimakan harus tetap dimakan dan tetap makan sesuai
dengan kebutuhan kalori. Misalnya seorang penyandang diabetes sedang
tidak nafsu makan karena sedang sakit flu, tidak mau makan nasi dan lauk
pauknya. Sebagai pengganti dapat minum (diabetasol). Makanan yang selama
ini dikonsumsi sebanyak 1700 kalori. Pada saat sehat bahan makanan sehari

25
dapat dilihat pada tabel 1. Standar Dier Diabetes halaman 70. Apabila tidak
nafsu makan dan akan minum diabtasol, caranya dapat dilihat pada tabel 3.
“Penggunaan Pengganti Makan Diabetasol” berikut ini (halaman 81)
Pada makan pagi dengan kebutuhan kalori makan pagi 337 kalori, sapat
minum 1 gelas diabetasol (1 gelas atau 250cc diabetasol kira-kira
mengandung 250 kalori). Sisa kalori makan pagi, bisa makan 2 penukar buah
(misalnya 1 buah pisang dan 1 buah jeruk). Diabetasol 1cc mengandung 1
kalori, apabila makan pagi hanya mau minum diabetasol saja tanpa makan
lain maka diperlukan 377cc diabetasol.
Pada waktu makan siang perlu 675 kalori, bisa minum 1 gelas diabetasol,
sisa kalori makan siang bisa makan roti 2 iris, keju rendah lemak 2 lembar
(atau keju 1 lembar + telur 1 butir)

Diet Energi Menu dengan Pengganti Makan


Diabetes (kalori)
Diabetasol Roti/ Keju Buah
(gelas) biskuit (lembar) (penukar)
(penukar)
1300
kalori 300 1 - - 1
Makan 50 - - - 1
pagi 500 1 ½ 1 1
Selingan 50 - - - 1
siang 425 1 ½ 1 -
Selingan
malam
1500
kalori 337 1 - - 2
Makan 50 - - - 1
pagi 675 1 1 2 -

26
Selingan 50 - - - 1
siang 600 1 1 1 -
Selingan
malam

1700
kalori 337 1 - - 2
Makan 50 - - - 1
pagi 675 1 1 2 -
Selingan 50 - - - 1
siang 600 1 1 1 1
Selingan
malam
1900
kalori 475 1 1 - 2
Makan 50 - - - 1
pagi 675 1 1 2 1
Selingan 50 - - - 1
siang 650 1 1 1 1
Selingan
malam
2100
kalori 512 1 1 - 2
Makan 50 - - - 1
pagi 812 1 ½ 2 1
Selingan 50 - - - 1
siang 737 1 1 2 1
Selingan
malam

27
2300
kalori 587 1 1 1 1
Makan 50 - - - 1
pagi 900 1 2 2 1
Selingan 50 - - - 1
siang 737 1 1 2 1
Selingan
malam
1 Penuar roti/biskuit : 2 iris (70g) atau 5 buah krakers (50g)
Keju : keju (rendah lemak) 1 lembar (35g) atau telur 1 butir
(tidak lebih 3 butir seminggu)
1 Penukar Buah : 1 buah pisang (50g) atau 1 buah jeruk (110g)
1 Gelas Diabetasol : 250 cc (5 sendok takar bubuk diabtasol)

28
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
Diabetes Melitus (DM) adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang
yang mengalami peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan homon
insulin secara absolut atau relatif. Tujuan diet penyakit Diabetes Melitus adalah,
membantu pasien memperbaiki kebiasaan makan dan olahraga untuk mendapatkan
kontrol metabolik yang lebih baik, salah satunya yaitu dengan cara
mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal dengan
menyeimbangkan asupan makanan dengan insulin (endogenous atau exogenous),
dengan obat penurun glukosa oral dan aktivitas fisik dan mencapai dan
mempertahankan kadar lipida serum normal.
Piramida makanan adalah petunjuk makanan seimbang. Piramida makanan
memberikan anjuran makan makanan yang beraneka ragam dan seimbang dalam
mengonsumsi makanan. Anjuran jumlah makanan tergambar dalam besarnya
kolom masing-masing kelompok makanan pada gambar piramida. Dianjurkan
membatasi asupan gula, lemak/minyak, dan garam. Perencanaan makan
menunjukkan pengaturan jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi
menggunakan sistem Daftar Bahan Makanan Penukar (DBMP). Pada Daftar Bahan
Makanan Penukar dikelompokkan menjadi 8 kelompok yaitu kelompok sumber
karbohidrat (golongan I), sumber protein hewani (golongan II), sumber protein
nabati (golongan III), sayuran (golongan IV), buah-buahan (golongan V), susu
(golongan VI), minyak (golongan VII) dan makanan tanpa kalori (golongan VIII).
Standar diet adalah pola makan sehari dalam satuan penukar sesuai dengan
kebutuhan kalor sehari. Standar diet berikut dikelompokan menjadi 1300, 1500,
1700, 2100, dan 2300 kalori. Di pasaran banyak diperdangangkan pemanis
alternative sebagai pengganti gula. Pemanis alternatif yang digolongkan sebagai

29
pemanis berkalori termasuk: fruktosa, sorbitol, manitol, xylitol and gula alcohol
yang lain.

3.2 Saran
Kita sebagai seorang calon perawat harus mampu mengetahui dan memahami
bagaimana cara menangani dan merawat klien penderita Diabetes Melitus (DM).
Kita harus dapat memperhatikan segala sesuatunya, dan yang paling penting adalah
kita harus mengetahui makanan apa saja yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi
oleh klien dengan Diabetes Melitus (DM).

30
DAFTAR PUSTAKA

Sukardji, Kartini. Sidartawan Soegondo. 2004. Hidup Sehat Mandiri


Dengan Diabetes Melitus Kencing Manis Sakit Gula. Jakarta: Kartini
Sukardji MCH
Almatsier, Sunita. 2004. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: Percetakan Pt
Ikrar Mandiriabadi
http://eprints.ums.ac.id/15942/2/Arifah_BAB_I.pdf (diakses pada tanggal
15 Maret, pada pukul 16.09)

31

Anda mungkin juga menyukai