Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH TERAPI NUTRISI MEDIKAL

DIET PLANNING DIABETES MELITUS

Dosen Pengampu: apt. Sunarti, S.Farm., M.Sc

Disusun oleh:

1. Habib Fatah Roniawan (170105028)

2. Iga Melasasi (170105031)

3. Rafi Firman Khaqiqi (170105055)

4. Yeni Pratiwi (170105067)

PROGRAM STUDI FARMASI PROGRAM SARJANA

UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA

PURWOKERTO

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta

hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis

dapat meyelesaikan makalah terapi nutrisi medikal yang berjudul “Diet

Planning Diabetes Melitus” ini.

Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar

kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-

Qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia. Terima kasih kepada

Dosen yang telah membantu memberikan arahan dan petunjuk untuk

pembuatan makalah ini.

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman

tentang terapi nutrisi medikal khususnya tentang diet planning diabetes

melitus. Akhirnya saya menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-

kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu saya mengharapkan

kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan

makalah ini.

Purwokerto, April 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................
A. Latar Belakang................................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................................
C. Tujuan.............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................
A. Definisi Diabetes Melitus ..............................................................................
B. Gejala Penyakit Diabetes................................................................................
C. Sebab dan akibat diabetes melitus................................................................
D. Pencegahan diabetes melitus........................................................................
E. diet pada klien dengan penyakit diabetes mellitus........................................
F. Diet Planning From Diabetes .......................................................................
G. Asupan Zat Gizi Penderita Diabetes Melitus...............................................
BAB III PENUTUP..............................................................................................
A. Kesimpulan.....................................................................................................
B. Saran................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagian besar manusia sering menyepelekan

kesehatan mereka, dari mulai hal terkecil hingga akhirnya

mereka mendapatkan akibat yang kurang baik bahkan

merugikan diri sendiri , salah satu contohnya adalah terkena

penyakit diabetes mellitus .

Penyakit diabetes disebabkan oleh produksi insulin

yang tidak memadai. Terapi diet merupakan bagian penting

dalam penatalaksanaan semua penderita diabetes dan sering

mencakup pula penurunan berat badan .

Mengingat bahwa terapi diet merupakan bagian penting

dalam penatalaksanaan semua penderita diabetes maka kita

perlu memahaminya, bukan hanya untuk mereka yang telah

terkena penyakit diabetes melittus akan tetapi bagi mereka

yang mempunyai tekad untuk menurunkan resiko terkena diabetes

mellitus.

Diet adalah pilihan makanan yang lazim dimakan

seseorang atau suatu populasi penduduk . Semua nutrien

sangat penting dalam diet diabetes. Makanan sumber

hidratarang (karbohidrat) harus dibagi merata di sepanjang hari

4
untuk mengimbangi insulin yang ada. Ada dua jenis diet diabetes :

diet bebas gula dan diet penukaran hidratarang. Jenis diet yang

diterapkan pada seseorang penderita diabetes tergantung kepada

beratnya penyakit , jenis pengobatan dan cara hidup penderitanya.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian dari diabetes mellitus ?


2. Bagaimana gejala penyakit diabetes mellitus ?
3. Bagaimana sebab dan akibat diabetes mellitus ?
4. Bagaimana pencegahan diabetes mellitus ?
5. Bagaimana diet pada klien dengan penyakit diabetes mellitus ?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian diabetes mellitus

2. Mengetahui gejala penyakit diabetes mellitus

3. Mengetahui sebab dan akibat diabetes mellitus

4. Mengetahui pencegahan diabetes mellitus

5. Mengetahui diet pada klien dengan penyakit diabetes mellitus

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Diabetes Melitus

Diabetes mellitus terJadi jika jumlah insulin yang dihasilkan

pankreas tidak cukup untuk proses metabolisme yang normal. Sel-sel

beta pada pulau-pulau langerhans pankreas menghasilkan hormon

insulin dan glukagon yang terlibat dalam pengaturan kadar gula darah.

Dalam keadaan normal, gula darah tidak pernah naik hingga

diatas kurang lebih 10 mmol per liter. Namun, dalam keadaan

abnormal, terutama dalam pasien diabetes yang tidak dapat

memetabolisir hidratarang dengan benar kadar glukosa dapat naik

diatas nilai tersebut dan kemudian kelebihan ini diekskresikan keluar

lewat ginjal. Ambang ginjal untuk glukosa adalah 10 mmol per liter.

Pada sejumlah kecil manusia, ambang ginjal lebih rendah

daripada normal sehingga glukosa dapat ditemukan dalam urine

sekalipun kadarnya dalam darah tidak tinggi. Karena itu juga perlu

dibedakan antara keadaan benigna ini dengan diabetes mellitus.

Pada masa lalu, hal yang paling ditekankan adalah

gangguan metabolisme hidratarang yang terjadi dalam tubuh

penderita diabetes. hal ini terjadi karena kadar glukosa dalam

urine dan darah mudah diukur.

Insulin disekresikan sebagai reaksi terhadap peningkatan

kadar glukosa dalam darah. kemudian dengan menurunnya kadar

6
glukosa darah, terjadi pula penurunan jumlah insulin yang diproduksi

dan insulin yang disekresikan dalam aliran darah akan

dimetabolisir. hormon insulin mempunyai tiga lokasi kerja

yang utama, yaitu otot, hepar dan jaringan adiposa. Pada ketiga

tempat ini terdapat sejumlah besar aktivitas insulin. Efek insulin

terhadap otot :

 Meningkatkan masukan glukosa ke dalam sel-sel otot

 Meningkatkan sintesis glukogen

 Meningkatkan sintesis glukogen

 Menurunkan pemecahan protein

 Efek insulin terhadap hepar

 Meningkatkan sintesis protein

 Meningkatkan sintesis lipid

 Meningkatkan sintesis glukogen

 Menurunkan produksi glukosa dari asam-asam amino

 Efek insulin terhadap jaringan adipose

 Meningkatkan masukan glukosa ke dalam sel-sel lemak

 Meningkatkan sintesis lipid

Dari daftar diatas dapat dilihat bahwa kekurangan hormon

insulin bukan hanya menimbulkan gangguan metabolism hidratarang

tetapi juga gangguan metabolisme protein dan lemak.

 Glukosa darah

Jumlah glukosa dalam darah tergantung pada keseimbangan

antara jumlah yang masuk ke dalam darah dari tiga macam sumber :

7
1. Makanan yang mengandung hidratarang. Setelah dicerna dan

diresap, jenis makanan ini merupakan sumber glukosa tubuh

yang paling penting.

2. Glikogen. Glikogen disimpan dalam otot dan hepar, dan dipecah

untuk melepaskan glukosa

3. Sebagian asam amino dipecah oleh hepar untuk menghasilkan

glukosa.

Insulin tidak diperlukan untuk terjadinya salah satu diantara

ketiga proses ini. Setelah glukosa masuk ke dalam aliran darah,

insulin diperlukan untuk memungkinkan glukosa meningkatkan

darah dan masuk ke dalam jaringan. Pada organ non-diabetic,

glukosa yang meningkatkan aliran darah yang digunakan lewat dua

cara :

1. Energi segera bagi semua jaringan

2. Energi simpanan sebagai glikogen dalam hepar dan otot, serta

lemak didalam jaringan adipose.

Respons glukosa darah terhadap test toleransi glukosa

Test toleransi glukosa ( GTT = Glucose Tolerance Test )

yang standar kini mengunakan larutan 75 gram dalam 250 ml air.

Kadar glukosa darah puasa (BSG) nucther yang normal berkisar 2-5

mmol/1 (atau sekitar 80-120 mg/100ml). kadar ini akan meningkat

mencapai nilai maksimal 8 mmol/1 (atau sekitar 200 mg/ 100 ml)

pada jam pertama setelah mengkonsumsi glukosa. kenaikan kadar

8
glukosa darah ini di ubah oleh kerja insulin yang dihasilkan sebagai

reaksi terhadap peningkatkan kadar glukosa darah. Pada akhir 2 jam

setelah konsumsi glukosa (atau 2 jam postprandial), kadar glukosa

darah mulai kembali kepada nilai nuchter atau nilai BSG puasa.

Pada pasien diabetes, kekurangan hormone insulin

mengakibatkan ketidakmampuan glukosa untuk meningkatkan aliran

darah. Sebagai akibatnya, kadar glukosa darah akan naik hingga

mencapai puncak yang lebih tinggi dan proses kembalinya kadar

glukosa darah kepada nilai BSG puasa memerlukan waktu yang

lebih lama. Kadar BSG puasa pada pasien diabetes lebih tinggi

dibandingkan pada mereka yang tidak menderita diabetes.

Dalam ginjal, glukosa akan melintas dengan bebas ke dalam

filtrate glomerulus. Akan tetapi biasanya glukosa akan diserap

kembali sebelum filtrate tersebut meninggalkan tubulus ginjal dan

dengan demikian mencegah hilangnya glukosa ke dalam urinre.

Kalau kadar glukosa darah naik hingga melampaui ambang rangsang

ginjal ( sekitar 10 mmol/1 atau 250 mg/100 ml), ginjal tidak lagi

mampu menyerap kembali semua glukosa dan sebagai glukosa akan

diekskresikan ke dalam urine.

B. Gejala Penyakit Diabetes Melitus

Glikosuria yang terjadi akibat tingginya kadar glukosa darah

akan disertai dengan bertambahnya kehilangan air dan elektrolit.

Proes dieresis yang osmotic ini mengakibatkan peningkatan rasa

9
haus, dehidrasi, gangguan elektrolit dan penurunan berat badan.

Untuk mengimbangi tidak tersedianya glukosa sebagai sumber

energi, tubuh akan meningkatkan lalu pemecahan glikogen serta

lemak untuk melepaskan sumber-sumber energi dan memproduksi

glukosa dari hasil pemecahan protein tubuh. keadaan ini

menimbulkan produksi keton dan asam-asam keton yang bersifat

toksik bagi tubuh. gangguan metabolism ini akhirnya berakibat

koma diabetic bila tidak diobati secara tepat.

Gambar 1. Reaksi glukosa darah terhadap tes tolerasi glukosa

Diagnosis Diabetes Melitus ialah Keluhan :

 Kelainan Kulit (gatal,bisul)

Biasanya terdapat didaerah genital atau daerah lipatan kulit,

seperti di ketiak dan di bawah payudara biasanya timbul akibat

jamur.

 Kelainan Ginekologis (keputihan)

10
Diabetes juga menjadi latar belakang keputihan pada wanita

dalam hal ini jamur terutama candida juga menjadi penyebab

keputihan pada wanita.

 Kesemutan (rasa baal)

Akibat dari sudah terjadinya neuropati

Kelemahan tubuh

Luka atau bisul yang tidak sembuh-sembuh

Infeksi saluran kemih

Gejala Diabetes adanya :

 Rasa haus yang berlebihan

 Sering kencing terutama malam hari

 BB turun dengan cepat

 Lemah

 Kesemutan pada jari-jari dan kaki

 Cepat lapar

 Penglihatan kabur

 Gairah seks menurun

 Luka sukar sembuh

Ada juga klien yang tidak merasakan gejala tersebut mereka

mengetahui adanya Diabetes setelah dilakukan check up ditemukan

kadar glukosa darah tinggi.

11
Dalam jangka panjang akan menimbulkan yang disebut

komplikasi jangka panjang akibat kelainan glukosa,pasien dapat

terkena komplikasi di mata hingga buta atau komplikasi lain seperti

kaki busuk ( gangren ), komplikasi pada ginjal, jantung dll.

C. Sebab dan Akibat Diabetes Melitus

Penyakit diabetes disebabkan oleh produksi insulin yang tidak

memadai. Akibat diabetes mellitus, organ tubuh yang terkena dampak

diantaranya :

 Jantung

Akibat diabetes melitus dan efeknya, bisa menimbulkan

masalah pada jantung karena tekanan darah yang tinggi. Resiko

terhadap stroke menjadi dua kali lipat dalam lima tahun sejak

seseorang terkena diabetes. Diabetes ini menyebabkan sirkulasi

darah yang buruk sehingga bisa pengaruhi tekanan darah dan

gangguan pada jantung.

 Kaki

Infeksi pada kaki disebabkan sirkulasi darah yang buruk

akibat pembuluh darah kaki menyempit. Namun, penyandang tidak

bias merasakan sakit atau panas sehingga infeksi berkembang tanpa

disadari.

 Ginjal

12
Sebagai alat filter dalam tubuh, ginal berfungsi untuk

menyaring terlalu banyak darah. Tapi, gula darah yang terlalu

banyak akhirnya akan membuat ginjal bekerja ekstra. Kerja keras

ginjal yang terus menerus dapat membuat ginjal berhenti bekerja

suatu saat nanti dan berakhir pada gagal ginjal.

 Mata

Kadar gula darah yang kerap kali berubah-ubah

menyebabkan masalah keseimbangan cairan pada lensa mata dan

rusaknya saraf mata . Lama kelamaan penglihatan pun akan kabur.

Selain glaucoma dan katarak, diabetes juga dapat menyebabkan

kebutaan.

 Kulit

Rasa gatal juga sering timbul karena adanya sirkulasi darah

yang buruk pada penyandang diabetes. Komplikasi diabetes yang

menyerang kulit atau yang biasa disebut diabetes dermopathy

ditandai dengan adanya bercak merah kecoklatan pada kulit.

D. Pencegahan Diabetes Melitus

1. Pencegahan atau Pengobatan

Usaha Pencegahan dapat berupa :

 Usaha untuk mencegah terjadinya microalbuminuria

 Usaha untuk mencegah berlanjutnya komplikasi microalbuminuria

atau yang dikenal dengan nefropati diabetes klinis (overt) yang dapat

terus berlanjut menjadi gagal ginjal terminal.

13
Jika pasien telah melakukan program makan dan latihan

jasmani dengan teratur namun pengendalian glukosa darah belum

tercapai, perlu di tambahkan obat hipoglikemik baik secara oral

maupun insulin.

Obat hipoglikemik oral ( OHO ) dapat dijumpai dalam

bentuk glukagon sulfonilurea mempunyai efek utama yaitu

meningkatkan sekresi insulin sel beta pankreas, pilihan utama pada

pasien dengan BB normal/kurang.

Pada usia lanjut sulfoniluria sebaiknya di hindari karena

kerjanya panjang (klorpropamia) biguanid ( Misalnya Metgormin )

mempunyai efek utama menurunkan glikemik setelah makan, kerja

obat ini selain memperlambat kerja glukosa perifer juga

menghambat secara kompetitif obserpasi glukosa di usus maka di

anjurkan pemberiannya setiap mulai makan.

E. Diet Pada Klien Dengan Penyakit Diabetes Melitus

Dari sudut pandang terapinya, pasien diabetes dapat dibagi

menjadi dua kelompok :

14
Semua pasien diabetes memerlukan nasihat diet :

 Pasien-pasien diabetes yang tidak memerlukan suntikan insulin tetap

membutuhkan nasihat guna menjamin penggunaan insulin tubuh

yang secara efisien.

 Pasien-pasien diabetes yang memerlukan suntikan insulin

membutuhkan nasihat guna menjamin jadwal makan yang tetap dan

jumlah hidratarang dalam makanan yang sesuai dengan aktivitas

hormon insulin yang disuntikkan.

 Pasien diabetes yang obese perlu memperoleh nasihat diet untuk

mengurangi berat badan.

Tujuan terapi diet :

 Memulihkan dan mempertahankan kadar glukosa darah dalam

kisaran nilai yang normal sehingga mencegah terjadinya glikosuia

beserta gejala-gejalanya.

F. Diet Planning From Diabetes

Gambar Piramida Makanan Penderita Diabetes

15
Makanan bagi penderita Diabetes Mellitus memang harus rendah
karbohidrat, namun bukan berarti tidak mengonsumsi vitamin, mineral
serta protein. Konsumsi sayuran serta buah segar seperti apel, pisang,
mangga, jeruk dan anggur sangat berguna bagi penderita diabetes.
Daging dan ikan sebagai sumber protein juga harus tetap dikonsumsi,
namun jumlahnya harus proporsional dan sesuai anjuran dokter.

Makanan yang terdiri dari karbohidrat kompleks tinggi serat


dianjurkan bagi penderita diabetes. Karbohidrat kompleks, atau dikenal
dengan zat tepung diserap oleh tubuh secara perlahan, dan karenanya
menyebabkan kadar gula darah cukup stabil.

Memahami dan mengetahui jenis-jenis makanan apa saja yang boleh


dan tidak boleh bagi penderita diabetes mellitus merupakan salah satu
cara yang dapat dilakukan untuk menghindari polamakan yang salah.

Diet yang sehat bagi penderita diabetes juga sangat penting, karena
merupakan kunci utama keberhasilan pengendalian penyakit tersebut.
Tanpa pengaturan diet yang baik, diabetes cenderung menjadi tidak
terkontrol, makin parah, dan dapat menimbulkan berbagai komplikasi.

G. Asupan Zat Gizi Bagi Penderita Penyakit Diabetes Melitus

1. Asupan karbohidrat dan serat

Efek karbohidrat pada kadar gula darah sangatlah kompleks.


Sumber-sumber gula yang dimurnikan(refinedsugar) akan diserap
lebihcepat dibandingkan dengan karbohidrat yang berasal dari pati atau
makananberserat seperti sereal atau buah atau dari jenis karbohidrat
kompleks. Namunperlu diperhatikan efek glikemia yang cukup besar
variabilitasnya di antara berbagai makanan yang komposisinya tampak
sama. Melalui Indeks Glikemik (IG) dapat ditentukan kuantitas
glikemia dalam makanan. Makanan dengan IG tinggi akan
menyebabkan kenaikan kadar glukosa darah lebih cepat. Oleh karena

16
itu dianjurkan bagi pasien penderita DM agar memilih makanan
dengan IG rendah. Diet rendah IG akan memperbaiki kadar glukosa
darah pada penderita DM tipe1 dan 2.

Makanan berserat akan memberikan serat pangan, vitamin dan


mineral serta substansi lain yangpentingbagi kesehatan. Dengan
mengonsumsi serat dalam jumlah yang cukup dapat memberikan
manfaat metabolik berupa pengendalian gula darah, hiperinsulinemia
dan kadar lipid plasma atau faktor risiko kardiovaskuler. Jumlah serat
yang dianjurkan untuk dikonsumsi bagi penderita DM sama dengan
jumlah serat yang dianjurkan pada masyarakat umum, yaitu 15-20
gram/1000 kkal setiap harinya dari berbagai bahan makanan sumber
serat,terutama serat larut.

2. Asupan Lemak

Tujuan diet yang utama dalam kaitannya dengan lemak makanan


pada penyandang DM adalah membatasi asupan lemak jenuh dan
kolesterol dari makanan. Lemak jenuh merupakan determinan diet
yang penting untuk menentukan kadar LDL-kolesterol di dalam
plasma.1 Aspek palingpentingyangberhubungandengankomposisi diet
adalah konsumsi lemak jenuh.

Makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi yang perlu dibatasi


adalah terutama dari daging, makanan laut {seafood), produk susu,
seperti kejudan es krim. Selainituperlu membatasi konsumsi makanan
penganan (snacks), margarin, makanan yang dipanggang atau dibakar
dan makanan olahan yang banyak mengandung lemak trans.

3. AsupanVitamin C

Selain zat gizi makro, zat gizi mikrojuga berperanterhadap penyakit


DM. Salah satu zat gizi mikro tersebut adalah vitamin C. Pada bagian
asupanzat gizi mikroinikhusus membahas tentang vitamin C

17
karenabeberapapenelitian menunjukkan peran vitamin tersebut terkait
dengan fungsinya sebagai antioksidan, yaitu menurunkan resistensi
insulin melalui perbaikan fungsi endothelial dan menurunkan stress
oksidatif sehingga mencegah berkembangnya kejadian diabetes tipe 2.

Hasil penelitian Afkhami-Ardekani dan Shojaoddiny-Ardekani


(2007) pada pasien diabetes ditemukan, suplementasi 500 mg vitamin
C, yaitu 2 kali sehari selama 4 bulan dapat menurunkan plasma Low
Density Lipoprotein (LDL), total kolesterol, trigliserida dan insulin
secara signifikan.12 Vitamin C terutama yang bersumber dari bahan
makanan alami, yaitu sayur-sayuran dan buah-buahan apabila
dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan akan memberikan manfaat dalam
mencegah terjadinya penyakit degeneratif.

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Penyakit diabetes disebabkan oleh produksi insulin yang tidak

memadai. Terapi diet merupakan bagian penting dalam penatalaksanaan

semua penderita diabetes dan sering mencakup pula penurunan berat

badan. Perlu diketahui bahwa diet makanan untuk penyakit diabetes

harus diperhatikan, tidak sembarang makanan bisa dikonsumsi. Semua

pasien diabetes memerlukan nasihat diet :

1. Pasien-pasien diabetes yang tidak memerlukan suntikan insulin tetap

membutuhkan nasihat guna menjamin penggunaan insulin tubuh

yang secara efisien.

2. Pasien-pasien diabetes yang memerlukan suntikan insulin

membutuhkan nasihat guna menjamin jadwal makan yang tetap dan

jumlah hidratarang dalam makanan yang sesuai dengan aktivitas

hormon insulin yang disuntikkan.

3. Pasien diabetes yang obese perlu memperoleh nasihat diet untuk

mengurangi berat badan.

Tujuan terapi diet yaitu memulihkan dan mempertahankan kadar

glukosa darah dalam kisaran nilai yang normal sehingga mencegah

terjadinya glikosuia beserta gejala-gejalanya.

B. Saran

Terapi diet pada pasien diabetes mellitus bisa di kombinasikan

dengan selalu berolahraga. Seperti jalan-jalan kecil di pagi atau sore hari.

19
DAFTAR PUSTAKA

Afkhami-Ardekani, Mohammad dan Shojaoddiny-Ardekani, Ahmad. Effect


of vitamin C on blood glucose, serum lipids & serum insulin in type 2
diabetes patients.Indian J Med Res 126, November 2007, pp 471-474
Diakses tanggal 5 November 2010.

Ilmu gizi dan diet, hubungannya dengan penyakit-penyakit untuk perawat


dan

dokter. Oleh : Mary E. Beck

20

Anda mungkin juga menyukai