Anda di halaman 1dari 39

TUGAS MANDIRI

SINDROM METABOLIK
BLOK ENDOKRIN DAN METABOLISME

KELOMPOK A-7

Ketua :
Sekertaris : Anida Hasna P. 1102017026
Anggota : Aji Amrulloh 1102017014
Almira Rizani P. 1102017018
Asep Fauzi 1102017041
Ayunda Puspita P. 1102017044
Denisha Oktavia 1102017062
Destria Kartika P. T. 1102017064
Deviyani Puspita S. 1102017066
Imam Rahmatullah M. P. 1102017107
Kintan Utari 1102017125

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
Jalan. Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta 10510
Telp. 62.21.4244574 Fax. 62.21. 4244574
2019

1
Daftar Isi

Daftar Isi..........................................................................................................................................2
Skenario...........................................................................................................................................3
Sasaran Belajar.................................................................................................................................4
Hasil Sasaran Belajar.......................................................................................................................5
1. Memberikan Edukasi kepada pasien tentang sindroma metabolic..............................................5
1.1 Menjelaskan tentang definisi dan etiologi sindroma metabolic................................................5
1.2 Menjelaskan tentang patofisiologi sindroma metabolic............................................................6
1.3 Menjelaskan tentang bahaya yang terjadi akibat sindroma metabolic......................................11
1.4 Menjelaskan tentang penatalaksanaan holistic sindroma metabolic.........................................12

2. Memberikan Edukasi cara menghitung kebutuhan kalori pada pasien


sindroma
metabolic........................................................................................................................................17
2.1 Menjelaskan perhitungan kebutuhan kalori total sesuai jenis kelamin, usia berat badan,
tinggi badan, aktivitas fisikdan factor stress, dengan metoda Broca dan Harris Benedict.........17
2.2 Menjelaskan persentase komposisi makronutrien karbohidrat, protein, lemak, dan
menterjemahkan dalam bentuk gram.......................................................................................19
2.3 Menjelaskan gram karbohidrat, protein, lemak dalam bentuk bahan makanan menggunakan
Daftar Komposisi Bahan Makanan Penukar (DKBMP)..........................................................19
2.4 Menjelaskan pembagian frekuensi makan selama satu hari......................................................23
2.5 Menjelaskan cara menysusn menu sepanjang hari....................................................................23

3. Memberikan Edukasi tentang olahraga pada pasien sindroma metabolic.................................24


3.1 Menjelaskan manfat olahraga pada pasien sindroma metabolic (berdasarkan biokimia dan
fisiologi tubuh manusia)..........................................................................................................24
3.2 Menjelaskan jenis dan pengaturan olahraga yang sesuai pada pasien sindroma
metabolik.................................................................................................................................27

4.Memberikan Edukasi tentang ajaran Islam perihal makanan yang halal dan baik....................29
4.1Menjelaskan tentang makanan yang halal dan haram.............................................................29
4.2Menjelaskan tentang jenis, pengaturan dan cara makan yang baik sesuai ajaran islam..........33

5.Menghitung jumlah kalori bahan makanan yang dimakan 1 hari yang lalu,
termasuk makan besar dan selingan..........................................................................................37

Daftar Pustaka..............................................................................................................................39

2
SINDROMA METABOLIK
Tn. B, 26 tahun, karyawan swasta mengatakan bahwa berat badannya semakin meningkat
sejak 1 tahun terakhir, sehingga mengakibatkan cepat lelah bila bekerja. Karena pekerjaan yang
mengharuskannya sering berpergian, maka ia lebih sering makan di luar rumah dan hampir tidak
pernah berolahraga. Saat ini ia berobat ke dokter keluarga karena mendapat informasi dari internet
bahwa gemuk dapat mengakibatkan gangguan kesehatan.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg. Satatus antropometri
didapatkan berat badan 95kg, tinggi badan 175cm, dan indeks massa tubuh (IMT) 31 kg/m2.,
lingkar perut 112 cm. Tidak didapatkan kelainan pada jantung, paru ataupun abdomen. Dokter
menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium, karena menduga bahwa pasien tersebut
sudah menderita sindroma metabolik.

Saat kunjungan kedua, Tn. A sudah membawa hasil laboratorium yang memperlihatkan
kadar glukosa darah puasa 116 mg/dl, 2 jam setelah makan 165 mg/dl, kolestrol total 226 mg/dl,
kolestrol LDL 138 mg/dl, kolestrol HDL 36 mg/dl, trigliserida 180 mg/dl dan asam urat 7,8 mg/dl.

Melihat kondisi tersebut, maka dokter memberikan edukasi tentang perencanaan makan
dan jenis olahraga yang sesuai.

3
SASARAN BELAJAR
1. Memberikan Edukasi kepada pasien tentang sindroma metabolic
1.1 Menjelaskan tentang definisi dan etiologi sindroma metabolic
1.2 Menjelaskan tentang patofisiologi sindroma metabolic
1.3 Menjelaskan tentang bahaya yang terjadi akibat sindroma metabolic
1.4 Menjelaskan tentang penatalaksanaan holistic sindroma metabolic
2. Memberikan Edukasi cara menghitung kebutuhan kalori pada pasien sindroma metabolic
2.1 Menjelaskan perhitungan kebutuhan kalori total sesuai jenis kelamin, usia berat badan,
tinggi badan, aktivitas fisikdan factor stress, dengan metoda Broca dan Harris Benedict
2.2 Menjelaskan persentase komposisi makronutrien karbohidrat, protein, lemak, dan
menterjemahkan dalam bentuk gram
2.3 Menjelaskan gram karbohidrat, protein, lemak dalam bentuk bahan makanan
menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan Penukar (DKBM)
2.4 Menjelaskan pembagian frekuensi makan selama satu hari
2.5 Menjelaskan cara menysusn menu sepanjang hari
3. Memberikan Edukasi tentang olahraga pada pasien sindroma metabolic
3.1 Menjelaskan manfat olahraga pada pasien sindroma metabolic (berdasarkan biokimia dan
fisiologi tubuh manusia)
3.2 Menjelaskan jenis dan pengaturan olahraga yang sesuai pada pasien sindroma metabolic
4. Memberikan Edukasi tentang ajaran Islam perihal makanan yang halal dan baik
4.1 Menjelaskan tentang makanan yang halal dan haram
4.2 Menjelaskan tentang jenis, pengaturan dan cara makan yang baik sesuai ajaran islam

4
5. Menghitung jumlah kalori bahan makanan yang dimakan 1 hari yang lalu, termasuk makan
besar dan selingan

Tugas Mandiri

1. Memberikan edukasi kepada pasien tentang sindrom metabolik


1.1 Menjelaskan tentang definisi dan etiologi sindroma metabolik
Definisi Sindroma Metabolik
Sindroma metabolik adalah sekumpulan kelainan metabolisme yang berhubungan dengan
resistensi insulin termasuk hipertensi, obesitas, hiperinsulinemia, hipertrigliseridemia dan HDL
yang rendah.
Sindroma metabolik adalah kumpulan kelainan metabolik berupa obesitas, resistensi
insulin, dislipidemia dan hipertensi.

Berdasarkan the National Cholesterol Education Program Third Adult Treatment Panel
(NCEP-ATP III) yang telah banyak diterima secara luas, Sindrom Metabolik adalah seseorang
dengan memiliki sedikitnya 3 kriteria berikut:

1. Obesitas abdominal (lingkar pinggang > 88 cm untuk wanita dan untuk pria > 102 cm);
2. Peningkatan kadar trigliserida darah (≥ 150 mg/dL, atau ≥ 1,69 mmol/ L);
3. Penurunan kadar kolesterol HDL (< 40 mg/dL atau < 1,03 mmol/ L pada pria dan pada wanita
< 50 mg/dL atau <1,29 mmol/ L);
4. Peningkatan tekanan darah (tekanan darah sistolik ≥ 130 mmHg, tekanan darah diastolik ≥ 85
mmHg atau sedang memakai obat anti hipertensi);
5. Peningkatan glukosa darah puasa (kadar glukosa puasa ≥ 110 mg/dL, atau ≥ 6,10 mmol/ L
atau sedang memakai obat anti diabetes)

5
Etiologi Sindroma Metabolik
Overweight / obesitas
Meskipun deskripsi pertama kali sindrom metabolik baru ditemukan pada awal abad ke 21,
epidemi kelebihan berat badan atau obesitas telah menjadi faktor pemicu untuk dilakukannya
penelitian terhadap sindrom metabolik lebih lanjut lagi. Deposit lemak menjadi kunci utama pada
sindrom metabolik ini, yang merefleksikan fakta bahwa prevalensi sindrom metabolik ini
diperkuat oleh adanya hubungan antara lingkar perut dan peningkatan deposit lemak. Namun,
disamping pentingnya faktor obesitas, pasien dengan berat badan normal juga memiliki
kemungkinan terjadinya resistensi insulin dan akhirnya terjadi sindrom metabolik.

Gaya hidup yang salah


Kurangnya aktifitas fisik seseorang dapat dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya
cardiovascular dissease dan juga kemungkinan kematian. Banyak komponen dari metabolik
sindrom yang dihubungkan dengan gaya hidup yang salah, termasuk diantaranya peningkatan
deposit lemak (terutama di perut); penurunan kadar kolesterol HDL; peningkatan kadar
trigliserida; peningkatan tekanan darah; dan juga peningkatan kadar glukosa dalam darah. Bila
dibandingkan antara seseorang yang menonton televisi atau menonton video atau bekerja
menggunakan komputer < 1 jam per hari, dengan seseorang yang menonton televisi atau menonton
video atau bekerja menggunakan komputer > 4 jam per hari maka orang kebiasaan menonton
televisi atau menonton video atau bekerja menggunakan komputer lebih dari 4 jam per hari
memiliki kemungkinan 2x lebih besar untuk terkena sindrom metabolik.

Usia
Angka kejadian sindrom metabolik pada populasi di Amerika Serikat, 44% terjadi pada
orang-orang dengan usia 50an. Pada rentang usia ini angka kejadian sindrom metabolik lebih
banyak terjadi pada wanita daripada pria. Faktor usia ini juga memiliki pengaruh yang sama
terhadap prevalensi munculnya sindrom metabolik ini di negara-negara lain di seluruh dunia.

Diabetes Mellitus
Faktor diabetes mellitus ini terdapat pada kriteria NCEP dan International Diabetes
Foundation (IDF) tentang definisi sindrom metabolik. Diperkirakan mayoritas besar ±75% pasien
dengan diabetes mellitus tipe 2 atau impaired glucose tolerance (IGT) memiliki sindrom
metabolik. Pada populasi yang mengidap diabetes melitus tipe 2 atau impaired glucose tolerance
(IGT) yang disertai dengan sindrom metabolik memiliki angka prevalensi yang tinggi terhadap
terjadinya cardiovascular dissease dibandingkan dengan populasi yang mengidap diabetes mellitus
tipe 2 atau impaired glucose tolerance (IGT) yang tidak disertai dengan sindrom metabolik.

Penyakit Jantung Koroner (PJK)

6
Angka prevalensi dari pasien metabolik sindrom dengan penyakit jantung koroner adalah
50%, dengan prevalensi sebesar 37% pasien mengalami penyakit jantung koroner yang prematur
(usia kurang dari 45 tahun), biasanya terdapat pada wanita. Dengan perawatan jantung yang baik
disertai dengan perubahan gaya hidup (misalnya nutrisi yang baik, olahraga teratur, penurunan
berat badan, dan pada beberapa kasus menggunakan agen farmakologis) maka prevalensi dari
sindrom metabolik dapat diturunkan.

Lipodistrofi
Gangguan lipodistrofi pada umuMnya dihubungkan dengan metabolik sindrom. Ada yang
secara genetik misalnya Berardinelli-Seip congenital lipodystrophy, Dunnigan familial partial
lipodystrophy atau didapat misalnya lipodistrofi pada pasien-pasien HIV yang diberikan terapi
antiretroviral dapat membentuk lipodistrofi yang dapat meningkatkan tingkat keparahan resistensi
insulin dan banyak lagi komponen sindrom metabolik.

Belum diketahui, sebagian besar diakibatkan interaksi antara obesitas sentral dengan
resistensi insulin. Diduga faktor-faktor lain yang juga ikut berperan adalah sebagai berikut :
Genetik, penuaan, perubahan hormonal (hipofisis-adrenal)

1.2 Menjelaskan tentang patofisiologi sindroma metabolik


Patofisiologi Sindroma Metabolik
Patofisiogi dari sindrom resistensi insulin tidak didasarkan dari satu faktorutama dan
bersifat multifaktor. Namun, dari beberapa penelitian didapatkanbahwa resistensi insulin dan
obesitas sentral merupakan patofisiologi dasar yangsaling berkaitan erat satu sama lain tanpa
mengesampingkan faktor lainnya dari sindrom metabolik.
1) Obesitas sentral
Obesitas adalah penimbunan lemak tubuh melebihi nilai normal sehingga dapat
menyebabkan peningkatan resiko morbiditas dan mortalitas penyakit.Obesitas dapat
disebabkan oleh banyak faktor tetapi prinsip dasarnya adalah samayaitu ketidakseimbangan
dalam penyimpanan dan pengeluaran energi. Energiyang dimasukkan dalam tubuh tidak
digunakan secara efektif sehingga tertimbundalam jaringan lemak.
Terdapat dua tipe obesitas yaitu obesitas sentral dan perifer. Pada obesitas sentral
terjadi penimbunan lemak dalam tubuh melebihi nilai normal di daerahabdomen. Sedangkan,
obesitas perifer adalah penimbunan lemak didaerah gluteofemoral.
Obesitas sentral merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalammencetuskan
terjadinya resistensi insulin. Hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya resistensi insulin,
antara lain :
a. Lipotoksisitas
Pemaparan asam lemak bebas yang lama pada sel beta pankreasmeningkatkan
pengeluaran insulin basal tapi menghambat sekresi insulinyang disebabkan oleh glukosa.
Selain itu asam lemak bebas juga dapatmenghambat ekspresi insulin pada keadaan glukosa plasma yang
tinggi danmenginduki apoptosis sel beta pankreas.Asam lemak bebas yang meningkat

7
mengganggu kemampuan insulin untuk menghambat penghasilan glukosa hepatik dan
menghambat pemasokanglukosa ke dalam otot skelet, juga menghambat sekresi insulin
dari sel betapankreas. Hal ini menyebabkan resistensi insulin pada organ hati dan otot
b. Adipositokin Sitokin-
Sitokin yang dihasilkan oleh sel lemak seperti TNF-α, IL -6 danresistin dapat
mencetuskan terjadinya resistensi insulin karena adanya efek proinflamasi. Efek-efek ini
dapat mengganggu fungsi GLUT-4 sebagaitransporter glukosa sehingga tidak dapat
memasukkan glukosa ke dalam sel.Jaringan lemak yang dulu dianggap sebagai deposit
trigliserid ternyatamempunyai fungsi endokrin sitokin dengan menghasilkan hormon
TNF- α,leptin, interleukin 6, resistin. TNFα, interleuk in dan resitin
menyebabkanresistensi insulin sedang adiponektin dan leptin menghambat
resistensiinsulin.
- Adinopektin
Adinopektin adalah protein sekretorik mirip kolagen yang dihasilkan olehsel lemak.
Kadar adinopektin dalam serum berbanding terbalik denganberat badan. adinopektin
juga memiliki peran dalam meningkatkansensitifitas insulin, anti-inflamasi dan anti-
aterogenik.

- Leptin Kadar leptin serum sangat berhubungan dengan ekspresi mRNA leptin pada
sel lemak dan kadar trigliserida dalam sel tersebut. Tempat kerjaleptin di
hipotalamus, dimana leptin bekerja sebagai regulator pemasukandan pengeluaran
energi. Leptin memiliki efek menurunkan sintesis lemak,menurunkan sintesis
trigliserida dan meningkatkan oksidasi asam lemak sehingga bisa meningkatkan
sensitifitas insulin. Selain itu leptin berfungsimenurunkan nafsu makan dan
meningkatkan penggunaan energy.
- Interleukin-6 IL-6 adalah sitokin yang dihasilkan oleh sel lemak dimana
peningkatankadarnya dipengaruhi oleh peningkatan jumlah dan ukuran sel lemak.
IL-6 disekresi 2-3 kali lebih banyak oleh jaringan lemak viseral daripada jarigan
lemak subkutan pada orang yang obes berat.IL-6 memiliki sifatpro-inflamasi yang

8
dapat dihubungkan dengan terjadinya resistensiinsulin. IL-6 diperkirakan dapat
mengirimkan sinyal-sinyal secarasistemik untuk menurunkan sensitifitas sel
terhadap insulin khususnya selhati.
- ResistinResistin adalah hormon yang diekspresi dan disekresi oleh sel
lemak.Ekspresi gen resistin diinduksi pada saat diferensiasi sel lemak.
Resistindiperkirakan memiliki peran dalam obesitas dan resistensi insulin.
- TNF-α Sel lemak merupakan sumber dan target dari sitokin TNF-α. Orang
yangmengalami obesitas mengekspresikan mRNA TNF-α 2 -3 kali lebih banyak
daripada orangbkurus. Kadar TNF- α akan menurun dengan penurunan berat badan.
Efek TNF- α pada jaringan lemak yaitu penurunan eksresi transporter glukosa
GLUT-4 dan peningkatan hormon lipase.TNF- α memiliki potensi untuk
mencetuskan resistensi insulin karena glukosa plasma yang masuk ke sel berkurang.
2. Resistensi insulin
Perkembangan resistensi insulin pada sindrom metabolik disebabkan olehbanyaknya asam
lemak bebas yang beredar di plasma pada orang dengan obesitassentral.

Gambar 2. Patofisiologi gangguan pada sindrom metabolik

Berdasarkan gambar diatas, adanya resistensi insulin ini akan semakinmeningkatkan


pemecahan asam lemak bebas (lipolisis) di jaringan adiposa yangmenyebabkan terjadinya beberapa
gangguan pada sistem organ antara lain:
- Jaringan otot
Terjadi penurunan ambilan glukosa (Glucose uptake)
- Hati
Terjadi peningkatan pemecahan glukosa di hati (glukoneogenesis)
- Pankreas
Terjadi peningkatan sekresi insulin oleh sel-β pancreas
- Pembuluh darah
Terjadinya vasokonstriksi dan penurunan relaksasi pembuluh darah akibatpenurunan Nitrit
oxide.

9
Resistensi insulin dapat menyebabkan dislipidemia melalui peningkatanasam lemak bebas
yang dapat meningkatkan sintesis dan sekresi apoB100 sebagaikofaktor dari trigliserid dan VLDL.
Pada hipertrigliseridemia terjadi penurunan isiester kolesterol dari inti lipoprotein menyebabkan
penurunan isi kolesterol HDLdengan peningkatan beragam trigliserida menjadikan partikel kecil
dan padat. Halini menyebabkan peningkatan bersihan HDL di sirkulasi.

Gambar 3. Patofisiologi dislipidemia pada sindrom metabolic

Hipertensi pada sindrom metabolik dapat disebabkan oleh mekanismeyang sulit dipisahkan
satu sama lain karena adanya resistensi insulin dan obesitas.Adanya resistensi insulin akan
mengganggu produksi endothelial Nitric OxideSynthase (eNOS) sehingga menyebabkan
vasokonstriksi pembuluh darah.

Gambar 3. Patofisiologi hipertensi pada sindrom metabolik


Selain itu, obesitas juga dapat menimbulkan hipertensi melalui beberapa mekanisme berikut:
- Pada individu obese terjadi peningkatan volume darah, stroke volume dancardiac output
sehingga terjadi peningkatan peripheral vascular resistancepada individu obese yang dapat
menimbulkan kondisi hipertensi

10
- Obesitas dikaitkan dengan disfungsi endotel, resistensi insulin, perubahansistem saraf simpatik,
dan pelepasan mediator proinflamasi (Tumor NecrosisFactor/TNF-α dan Intrleukin/IL6)
sehingga terjadi peningkatan peripheralvascular resistance.

1.3 Menjelaskan tentang bahaya yang terjadi akibat sindroma metabolik


Penyakit-penyakit yang menyertai sindrom metabolik

Sindroma metabolik perlu dipahami karena keadaan ini merupakan jalan untuk menuju dua
penyakit yang berbahaya saat ini yaitu diabetes/kencing manis dan penyakit jantung. Sindroma
metabolik meningkatkan resiko terjadinya diabetes tipe 2 antara 9 sampai 30 kali pada populasi.
Sedangkan resiko terjadinya penyakit jantung meningkat antara 2 sampai 4 kali.
Disamping menyebabkan kedua penyakit diatas, sindroma metabolik juga dapat
menyebabkan timbunan lemak pada hati (fatty liver), yang pada akhirnya akan menyebabkan
terjadi sirosis. Ginjal juga akan terkena dampak yakni terjadinya kebocoran protein pada urine
yang berpotensi terjadinya kerusakan ginjal.
 Penyakit kardiovaskular

Risiko relatif untuk onset baru CVD pada pasien dengan sindrom metabolik, pada pasien
tanpa diabetes, rata-rata antara 1,5 dan tiga kali lipat3. Dalam sebuah 8-tahun tindak-lanjut dari
laki-laki setengah baya dan wanita di Framingham Offspring Study (FOS), risiko penduduk yang
timbul pada pasien dengan sindrom metabolik untuk mengembangkan CVD adalah 34% pada pria
dan 16% pada wanita. Dalam studi yang sama, baik sindrom metabolik dan diabetes stroke iskemik
diprediksi dengan risiko lebih besar untuk pasien dengan sindrom metabolik daripada untuk
diabetes sendiri (19% vs 7%), khususnya pada wanita (27% vs 5%). Pasien dengan sindrom
metabolik juga pada peningkatan risiko untuk penyakit pembuluh darah perifer.

 Diabetes mellitus type 2

11
Secara keseluruhan, resiko diabetes tipe 2 pada pasien dengan sindrom metabolik adalah
meningkat tiga sampai lima kali lipat3. Dalam FOS's 8-tahun tindak-lanjut dari laki-laki setengah
baya dan wanita, resiko populasi yang timbul untuk mengembangkan diabetes tipe 2 62% pada
pria dan 47% pada wanita.

Keadaan-keadaan lain yang menyertai sindrom metabolik


Selain fitur-fitur khusus yang terkait dengan sindrom metabolik, resistensi insulin disertai
dengan perubahan metabolisme lainnya. Ini termasuk peningkatan apoB dan C III, asam urat,
faktor protrombotik (fibrinogen, plasminogen activator inhibitor 1), viskositas serum,
dimethylarginine asimetris, homosistein, jumlah sel darah putih, sitokin pro-inflamasi, CRP,
mikroalbuminuria, penyakit hati berlemak nonalkohol ( NAFLD) dan / atau steatohepatitis alkohol
(NASH), penyakit ovarium polikistik (PCOS), dan apnea tidur obstruktif (OSA).

 Nonalkoholik fatty liver disease

Fatty liver adalah relatif umum. Namun, dalam NASH, akumulasi trigliserida baik dan
hidup berdampingan peradangan. NASH kini hadir di 2-3% dari populasi di Amerika Serikat dan
negara-negara Barat lainnya. Sebagai prevalensi kelebihan berat badan / obesitas dan peningkatan
sindrom metabolik, NASH dapat menjadi salah satu penyebab lebih sering dari penyakit hati
stadium akhir dan karsinoma hepatoseluler.

 Hiperurisemia

Hyperuricemia mencerminkan defek dalam aksi insulin pada reabsorpsi tubular ginjal asam
urat, sedangkan peningkatan dimethylarginine asimetris, penghambat endogen oksida nitrat
sintase, berhubungan dengan disfungsi endotel. Mikroalbuminuria juga bisa disebabkan oleh
patofisiologi endotel diubah pada keadaan resisten insulin.

 Sindrom ovarium polikistik

PCOS sangat berhubungan dengan sindrom metabolik, dengan prevalensi antara 40 dan
50%. Wanita dengan PCOS yang 2-4 kali lebih mungkin untuk memiliki sindrom metabolik
dibandingkan dengan wanita tanpa PCOS.

 Obstructive Sleep Apnea

OSA umumnya terkait dengan obesitas, hipertensi, meningkatkan sirkulasi sitokin, IGT,
dan resistensi insulin. Dengan asosiasi, maka tidak mengherankan bahwa sindrom metabolik
sering hadir. Apalagi bila biomarker resistensi insulin dibandingkan antara pasien dengan OSA
dan-berat kontrol cocok, resistensi insulin lebih parah pada pasien dengan OSA. tekanan udara
Continuous positif (CPAP) pengobatan pada pasien OSA meningkatkan sensitivitas insulin.

1.4 Menjelaskan tentang penatalaksanaan holistrik sindroma metabolik


Diagnosis Sindroma Metabolik

12
Anamnesis

 Riwayat keluarga dan penyakit sebelumnya.


 Riwayat adanya perubahan berat badan.
 Aktifitas fisik sehari-hari.
 Asupan makanan sehari-hari
Pemeriksaan Fisik

 Pengukuran tinggi badan, berat badan dan tekanan darah


 Pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT)
 Pengukuran lingkaran pinggang merupakan prediktor yang lebih baik terhadap risiko
kardiovaskular daripada pengukuran waist-to-hip ratio.
Pemeriksaan Penunjang Sindroma Metabolik
Laboratorium

 Kadar glukosa plasma dan profil lipid puasa.


 Pemeriksaan klem euglikemik atau HOMA (homeostasis modelassessment) untuk menilai
resistensi insulin secara akurat biasanyahanya dilakukan dalam penelitian dan tidak praktis
diterapkandalam penilaian klinis.
 Highly sensitive C-reactive protein
 Kadar asam urat dan tes faal hati dapat menilai adanya NASH.
 USG abdomen diperlukan untuk mendiagnosis adanya fatty liverkarena kelainan ini dapat
dijumpai walaupun tanpa adanya gangguanfaal hati.

13
Penatalaksanaan Sindroma Metabolik

A. TERAPI NON-MEDIKAMENTOSA

 Terapi diet
Terapi diet direncanakan berdasarkan individu. Hal ini bertujuan untuk membuat deficit
500 hingga 1000kcal/hari menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari program penurunan berat
badan apapun. Sebelum menganjurkan deficit kalori sebesar 500 hingga kcal/hari sebaiknya diukur
kebutuhan energy basal dapat menggunakan rumus dari Harris-Benedict:
Laki-laki: B.E.E = 66 + (13,75 × kg) + (5 × cm) – (6.8 × age)
Perempuan: B.E.E = 655 + (9.6 × kg) + 1.8 × cm) – (4.7× age)
Kebutuhan kalori total sama dengan BEE dikali dengan jumlah factor stress dan aktivitas.
Factor stress ditambah aktivitas berkisar dari 1.2 sampai lebih dari 2. Disamping pengurangan
lemak jenuh, total lemak seharusnya kurang dan sama dengan 30 persen dari total kalori.
Pengurangan persentase lemak dalam menu sehari-hari saja tidak dapat menyebabkan penurunan
berat badan, kecuali total kalori juga berkurang. Ketika asupan lemak dikurangi, prioritas harus
diberikan untuk mengurangi lemak jenuh. Hal tersebut bermaksud untuk menurunkan kolesterol-
LDL.
 Aktivitas Fisik
Peningkatan aktivitas fisik merupakan komponen penting dari program penurunan berat
badan, walaupun aktivitas fisik tidak menyebabkan penurunan berat badan lebih banyak dalam
jangka waktu enam bulan. Kebanyakan penurunan berat badan terjadi karena penurunan asupan
kalori. Aktivitas fisik yang lama sangat membantu pada pencegahan peningkatan berat badan.
Keuntungan tambahan aktivitas fisik adalah terjadi pengurangan risiko kardiovaskular dan
diabetes lebih banyak dibandingkan dengan penguranan berat badan tanpa aktivitas fisik saja.

14
Aktivitas fisik yang berdasarkan gaya hidup cenderung lebih berhasil menurunkan berat badan
dalam jangka waktu panjang dibandingkan dengan program latihan yang terstruktur.
Untuk pasien obes, terapi harus dimulai secara perlahan, dan intensitasnya sebaiknya,
ditingkatkan secara bertahap. Latihan dapat dilakukan seluruhnya pada satu saat atau secara
bertahap sepanjang hari. Pasien dapat memulai aktivitas fisik dengan berjalan selama 30 menit
dengan jangka waktu 3 kali seminggu dan dapat ditingkatkan intensitasnya selama 45 menit
dengan jangka waktu 5 kali seminggu. Dengan regimen ini, pengeluaran energy tambahan
sebanyak 100 sampai 200 kalori per hari dapat dicapai. Regimen ini dapat diadaptasi kedalam
berbagai bentuk aktivitas fisik lain, tetapi jalan kaki lebih menarik karena keamananya dan
kemudahannya. Pasien harus dimotivasi untuk meningkatkan aktivitas sehari-hari seperti naik
tangga daripada naik lift. Seiring waktu, pasien dapat melakukan aktivitas yang lebih berat.
 Terapi perilaku
Untuk mencapai penurunan berat badan dan mempertahankannya diperlukan suatu strategi
untuk mengatasi hambatan yang muncul pada saat terapi diet dan aktivitas fisik. Strategi yang
spesifik meliputi pengawasan mandiri terhadap kebiasaan makan dan aktivitas fisik, manajemen
stress, stimulus control, pemecahan masalah, contingency management, cognitive restructuring
dan dukungan social.
 Terapi Nutrisi
Selalu merupakan tahap awal penatalaksanaan seseorang dengan dislipidemia, oleh karena
itu disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli gizi. Pada dasarnya adalah pembatasan jumlah
kalori dan jumlah lemak. Pasien dengan kadar kolesterol LDL atau kolesterol total tinggi
dianjurkan untuk mengurangi asupan lemak jenuh, dan meningkatkan asupan lemak tidak jenuh
rantai tunggal dan ganda (mono unsaturate fatty acid = MUFA dan poly unsaturated fatty acid =
PUFA). Pada pasien dengan kadar trigliserida yang tinggi perlu dikurangi asupan karbohidrat,
alcohol dan lemak.

Edukasi
Dokter - dokter keluarga mempunyai peran besar dalam penatalaksanaan pasien dengan
Sindrom Metabolik, karena mereka dapat mengetahui dengan pasti tentang gaya hidup pasien serta
hambatan - hambatan yang dialami mereka dalam usaha memodifikasi gaya hidup tersebut.

1. Perubahan pola hidup, ditujukan untuk penurunan berat badan dan peningkatan aktivitas
jasmani (olah raga)

 Penurunan berat badan, penurunan berat badan 5 – 7 kg dilaporkan dapat menurunkan


tekanan darah, kadar kolesterol total, dan menurunkan prosentase lemak terhadap berat
badan. Dianjurkan penurunan sebesar 10% dalam 6 bulan pertama.

 Untuk pasien dengan IMT 27 – 29,9 kg/m2 yang disertai ko-morbid, dan IMT > 30 kg/m2
mungkin memerlukan tambahan obat. Obat yang dianjurkan adalah yang menekan nafsu

15
makan dan menghambat absorpsi nutrient. Sibutramin dan orlistat bisa diberikan sebagai
obat tunggal.

 Olah raga, olah raga selama 30 menit, 5 kali/minggu dapat meningkatkan eksehatan secara
umum. Olah raga juga bisa dilakukan 3 kali seminggu, yang tidak dilakukan secara
berturutan.

2. Penurunan tekanan darah, penurunan tekanan darah dilakukan sesuai target yang akan
dicapai, dilakukan dengan perubahan gaya hidup terlebih dahulu, jika tidak bisa baru diberikan
obat-obat anti hipertensi sesuai dengan guideline yang telah ada. Pada penderita diabetes
sasaran tekanan darah adalah 130/80 mmHg.
3. Trigliserida dan HDL-kolesterol. Strategi untuk menurunkan kadar trigliserida dan
menaikkan kadar HDL-kolesterol meliputi (1) meningkatkan aktivitas jasmani; (2) membatasi
masukan lemak dan alkohol; (3) batasi karbohidrat dan gula murni; dan (4) hentikan merokok.
4. Gangguan toleransi glukosa. Pasien dengan gangguan toleransi glukosa (kadar glukosa
plasma puasa 110 – 125 mg/dL) memiliki risiko untuk mengalami diabetes, penyakit
kardiovaskular dan sindroma metabolik. Tetapi upaya terapi sebelum timbulnya diabetes belum
disepakati.

B. TERAPI MEDIKAMENTOSA
Obesitas
Dua obat yang dapat digunakan dalam menurunkan berat badan adalah subutramin dan
orlistat. Dengan mempertimbangkan peranan otak sebagai regulator berat badan, sibutramin dapat
dipertimbangkan dengan memperhatikan kemungkinan efek samping. Cara kerjanya di central
memberikan efek mengungi asupan energi melalui efek mempercepat rasa kenyang dan
mempertahankan pengeluaran energi setelah berat badan turun, dapat memberikan efek tidak
hanya penurunan berat badan namun juga mempertahankan berat badan yang sudah turun.
Demikian pula dengan efek metabolik, sebagai efek dari penurunan berat badan, pemberian
sibutramin setelah 24 minggu yang disertai dengan diet dan aktivitas fisik, memperbaiki
konsentrasi trigliserida dan kolesterol HDL.
Hipertensi
Beberapa studi menyarankan pemakaian ACE inhibitor sebagai lini pertama penyandang
hipertensi pada sindrom metabolik terutama bila ada DM. Angiotensin receptor blocker (ARB)
dapat digunakan apabula tidak toleran terhadap ACE inhibitor. Meski pemberian diuretik tidak
dianjurkan pada subjek dengan gangguan toleransi glukosa, namun pemberian diuretik dosis
rendah yang dikombinasi dengan regimen lain dapat lebih bermanfaat bila dibandingkan efek
sampingnya.
Gangguan toleransi glukosa
Tiazolidindion memiliki pengaruh yang ringan tetapi persisten dalam menurunkan tekanan
darah sistolik dan diastolik. Tiazolidindion dan metformin juga dapat menurunkan konsentrasi

16
asam lemak bebas. Dalam Diabetes Prevention Program, penggunaan metformin dapat
mengurangi progresi didabetes sebesar 31% dan efektif pada pasien muda dengan obes.
Dislipidemia
Apabila gagal dengan pengobatan non-farmakologis maka harus dimulai dengan
pemberian obat penurun lipid. Terapi dengan gemfibrozil tidak hanya memperbaiki profil lipid,
tetapi juga secara bermakna dapat menurunkan risiko kardiovaskular. NCEP-ATP III
menganjurkan sebagai obat pilihan untama adalah golongan HMG-CoA reductase inhibitor, oleh
karena sesuai dengan kesepakatan kadar kolesterol-LDL merupakan sasaran utama pencegahan
penyakit arteri koroner. Pada keadaan dimana kadar trigliserida tinggi misalnya > 400 mg/dl maka
perlu dimulai dengan golongan asam fibrat untuk menurunkan kadar trigliserida, oleh karena kadar
trigliserida yang tinggi dapat mengakibatkan pancreatitis akut. Apabila kadar trigliserida sudah
turun dan kadar kolesterol-LDL belum mencapai sasaran maka dapat diberikan pengobatan
kombinasi dengan HMG CoA reductase inhibitor. Kombinasi tersebut sebaiknya dipilih asam
fibrat fenofobrat jangan gemfibrosil. Dengan berkembangnya obat ombinasi dalam satu tablet
(fixed dose combination), maka pilihan obat akan mengalami perubahan. Sebagi contoh kombinasi
lovostatin dan asam nikotinik lepas lambat Niaspan) dikenal dengan Advicor telah dibuktikan jauh
lebih efektif dibandingakn dengan lovostatin sendiri atau asam nikotinik sendiri dalam dosis yang
tinggi. Kombinasi simvastatin dengan ezetimibe yaitu Vytorin, ternyata mempunyai efek lebih
dibandingkan dengan simvastatin dosis tinggi tunggal. Obat kombinasi dalam satu tablet mungkin
akan lebih banyak digunakan bagi mereka dimana kadar kolesterol-LDL harus sangat rendah atau
kolesterol-HDL perlu ditingkatkan.
Terapi bedah
Terapi bedah merupakan salah satu pilihan untuk menurunkan berat badan. Terapi ini
hanya memberikan pada pasien obesitas berat secara klinis dengan BMI ≥ 40 atau ≥ 35 dengan
kondisi komorbid. Terapi bedah ini harus dilakukan dengan alternative terakhir untuk pasien yang
gagal dengan farmakoterapi dan menderita komplikasi obesitas yang ekstrem. Bedah
gastrointestinal (restriksi gastric [banding vertical gastric] atau bypass gastric [Roux-en Y]) adalah
suatu intervensi penurunan berat badan pada subyek yang bermotivasi dengan resiko operasi yang
rendah. Suatu program yang terintegrasi harus dilakukan baik sebelum maupun sesudah untuk
memberikan panduan diet, aktivitas fisik, dan perubahan perilaku serta dukungan social.
2. Memberikan edukasi cara menghitung kebutuhan kalori pada pasien sindroma
metabolik
2.1 Menjelaskan perhitungan kebutuhan kalori total sesuai jenis kelamin, usia, berat
badan, tinggi badan, aktivitas fisik dan faktor stres, dengan metode Broca dan
Harris Benedict
Cara Menghitung Kebutuhan kalori Sehari

CARA BROCA
1. Mengetahui Tinggi Badan (TB) anda
Pada skenario TB = 175cm

17
2. Mendetahui Berat Badan (BB) anda
BB = 95kg
3. Mengetahui Berat Badan Idaman (BBI) anda
Rumus Broca;
Pria = (TB – 100) - ((TB – 100)10%)
Wanita = (TB-100) - ((TB-100)15%)
-Pada skenario:
BBI = (TB – 100) - ((TB – 100)10%)
= (175 – 100) - ((175 – 100)10%)
= 75 – 7,5
= 67,5 kg

4. Mengetahui Berat Badan Normal (BBN) anda


BBN = TB - 100
Bila BBI 67,5 kg, maka BBN = 175 - 100, yaitu 75 kg

5. Mengetahui status gizi anda


 BB Normal = BBI ± 10%
 Kurus bila < BB normal
 Gemuk bila > BB normal

 Bila BB 95 kg dan BBN antara 75 kg, berarti GEMUK

6. Mengetahui berapa kebutuhan kalori per kg BB Idaman


Dengan mengetahui status gizi anda (normal, kurus, atau gemuk) dan aktivitas anda, dari
tabel berikut ini dapat dikeetahui kebutuhan kalori per kg BBI

Jenis aktivitas

Ringan Sedang Berat

Pegawai kantor Mahasiswa Pelaut


Pegawai toko Pegawai industri ringan Buruh
Guru Ibu rumah tangga Penari
Sopir Atlit
Sekertaris

18
7. Kebutuhan kalori sehari atau jumlah kalori total
Pada skenario, aktivitas Tn. B sebagai karyawan swasta yang sering berpergian, jadi
dikategorikan sebagai ‘pegawai industri ringan’. Jadi Tn. B masuk kategori aktivitas
sedang’ yaitu hasil dari Rumus Harris Benedict dikali 1,3375 atau 1,3.

CARA HARRIS BENEDICT

 Laki-laki = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)


 Perempuan = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)

Pada skenario:
Laki-laki = 66 + (13,7 x 95) + (5 x 175) – (6,8 x 26)
66 + 1301,5 + 875 – 176,8 = 2065,7 kalori

 Kebutuhan Kalori Total: kebutuhan kalori basal x aktivitas fisik


= 2065,7 x 1,3375 (aktivitas sedang, karena Tn.B sering berpergian)
=2.762,87375 kalori total
=2.800 kalori total

2.2 Menjelaskan presentase komposisi makronutrien karbohidrat, protein, lemak, dan


menterjemahkannya ke dalam bentuk gram
Distribusi Makanan
 Kebutuhan kalori: 2.762,87375 pada poin 7. diatas: kebutuhan kalori sehari dibulatkan
menjadi 2800
 Rekomendasi persentase :
Karbohidrat: 60%
Protein: 15%
Lemak: 25%
 Maka
Karbohidrat 60% : 60% x 2800 kalori: 1680 kal
Protein 15% : 15% x 2800 kalori: 420 kal
Lemak 25% : 25% x 2800 kalori: 700 kal
 Jika diubah menjadi kebutuhan makanan dalam gram, maka:
 1 gram karbohidrat dalam makanan = 4 kalori
Kebutuhannya = 1680 : 4
= 420 gram
 1 gram Protein dalam makanan = 4 kalori
Kebutuhannya = 420 : 4
= 105 gram
 1 gram Lemak dalam makanan = 9 kalori
Kebutuhannya = 700 : 9

19
= 77 gram
2.3 Menjelaskan jumlah gram karbohidrat, protein, lemak, dalam bentuk bahan
makanan menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan Penukar (DKBM)

20
21
22
2.4 Menjelaskan pembagian frekuensi makan selama satu hari
Kebutuhan energi (kalori) 1900 kalori

Nasi (100 g) Lauk Sayur Buah Susu 1 gelas


atau (100 g)
Ikan (40 g) Tempe(50g) 1 Atau
penukarnya
1 Penukar penukarnya
Atau Atau
mangkok
penukarnya penukarnya
mateng

Pagi 1 ½ nasi 1x ikan ½x tempe 1mangkok - -

Selingan - - - - 1 buah -

Siang 2x nasi 1x ikan 1x tempe 1mangkok 1 buah -

Selingan - - - - 1 buah -

Malam 2x nasi 1x ikan 1x tempe 1mangkok 1 buah -

Frekuensi makan dalam satu hari adalah 3 makan besar (pagi, siang, malam) dan 2 kali selingan
setelah makan pagi dan makan siang.

2.5 Menjelaskan cara menyusun menu sepanjang hari


1. Hitung kebutuhan kalori sehari anda
2. Lihat kebutuhan bahan makanan sehari sesuai kebutuhan kalori anda
3. Buat tabel seperti berikut
Contoh Menu Sehari ...... Kalori

1 2 3 4 5 6

Waktu Bahan Makanan Penukar Gram URT Contoh Menu

23
Pagi ............... .. P karbohidrat ...... ...... - ..........
- ..........
............... .. P hewani ...... ......
- ..........
............... .. P nabati ...... ...... - ..........
............... .. P sayuran ...... ......

Selingan ............... .. P buah ...... ...... - ..........

Siang ............... .. P karbohidrat ...... ...... - ..........


- ..........
............... .. P hewani ...... ......
- ..........
............... .. P nabati ...... ...... - ..........
- ..........
............... .. P sayuran ...... ......
............... .. P buah ...... ......

Selingan ............... .. 1P buah ...... ...... - ..........

Malam ............... .. P karbohidrat ...... ...... - ..........


- ..........
............... .. P hewani ...... ......
- ..........
............... .. P nabati ...... ...... - ..........
- ..........
............... .. P sayuran ...... ......
............... .. P buah ...... ......

4. Pada tabel kolom 2: jenis bahan makanan


Kolom 3: jumlah penukar
Kolom 4 : berat bahan makanan dalam garam
Kolom 5 : banyaknya bahan makanan dalam ukuran rumah tangga
(URT)

5. Menu dirulis pada kolom 6


Menu sebaiknya:

- Dalam satu hidangan satu saja yang berkuah


- Dalam satu hidangan tidak lebih dari satu macam lauk yang digoreng atau dengan
santan sehingga penggunaan minyak tidak berlebihan, lauk selebihnya dimasak
dengan sedikit minyak seperti sup, tumis, kukus, panggang, bakar, dll

24
- Sebaiknya penggunaan bahan makanan bervariasi sesuai dengan bahan makanan
penukar
6. Makanan keluarga
Menu makanan disesuaikan dengan kesukaan keluarga. Jumlah makanan yang
dimasak tentunya sesuai dengan banyaknya anggota keluarga yang kebutuhan
kalorinya berbeda-beda. Untuk memudahkan perkiraan kebutuhan gizi setiap anggota
keluarga sebaiknya potongan bahan makanan dibuat sesuai besar porsi makanan
penukar.

3. Memberikan edukasi tentang olahraga sindroma metabolik


3.1 Menjelaskan manfaat olahraga pada pasien sindroma metabolik (berdasarkan
biokimia dan fisiologi tubuh manusia)
Olahraga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Dengan berolahraga, metabolisme tubuh
menjadi lancar sehingga distribusi dan penyerapan nutrisi dalam tubuh menjadi lebih efektif dan
efisien. Bahkan, sejumlah riset telah membuktikan olahraga dapat menjadi pelindung terbaik bagi
tubuh dalam menghadapi berbagai ancaman penyakit. Beberapa penjelasannya yaitu:
 Olahraga Dapat Meningkatkan HDL

Banyak penelitian yang menganjurkan bahwa endurance exercise memiliki hubungan


positif dengan peningkatan kadar kolesterol HDL pada pria. Akan tetapi, pada wanita hubungan
antara endurance exercise dengan kolesterol HDL masih belum jelas. Respon terhadar kadar
kolesterol HDL akan berbeda tiap individu tergantung pada intensitas, durasi dan frekuensi latihan,
kadar kolesterol awal, dan lamanya periode latihan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Couillard et al, 2001 endurance exercise yang
dilakukan secara reguler dapat sangat membantu terhadap pria dengan kadar kolesterol HDL yang
rendah, kadar trigliserid yang meningkat, dan obesitas tipe abdominal. Akan tetapi, pada beberapa
subjek penelitian yang diketahui memiliki kadar HDL yang rendah akibat dari isolated
hipoalfalipoproteinemia menunjukkan respon yang kurang. Jenis aktifitas fisik yang dapat
meningkatkan kadar kolesterol HDL yaitu aktifitas fisik dengan intensitas sedang-berat yang
dilakukan selama minimal 30 menit dan 3 kali dalam seminggu (Leon & Sanchez, 2001).
Berdasarkan hasil meta-analysis yang dilakukan oleh Kodama et al, 2007, aktifitas fisik yang
aerobik terbukti dapat meningkatkan kadar HDL 2.53 mg/dl dan dengan kata lain dapat
menurunkan risiko penyakit jantung sekitar 5.1% pada pria dan 7.6% pada wanita. Akan tetapi
pada penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan kadar HDL pada subjek yang obesitas sangat
sulit jika hanya mengandalkan aktifitas fisik. Menurunkan berat badan yang dikombinasi dengan
pembatasan kalori dan aktifitas fisik merupakan cara yang lebih efektif.
Mekanisme bagaimana olahraga dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL belum
sepenuhnya diketahui tetapi diyakini terdapat hubungan setidaknya dalam meningkatkan ekspresi
dari Lipoprotein Lipase (LPL). Aktifitas LPL sudah dikenal memiliki hubungan positif dengan

25
kadar kolesterol, dan olahraga juga diketahui dapat meningkatkan aktifitas LPL trigliserid
(Thompson and Rader, 2001).
LPL adalah suatu enzim yang memiliki peranan penting dalam metabolisme lipoprotein
dimana enzim ini dapat masuk ke dalam endothelium melalui heparin sulphate proteoglikan,
kemudian mengkatalisis proses hidrolisis dari trigliserida pokok (TGs) yang berasal dari
Triglyceride-rich Lipoportein (TGRL), seperti kilomikron dan VLDL, dan menghasilkan asam
lemak bebas. Setelah proses hidrolisis TGRL oleh LPL, kemudian kolesterol bebas, fosfolipid, dan
apolipoprotein pun dihasilkan, yang akhirnya akan beperan dalam proses maturasi HDL.
Peningkatan kadar HDL kolesterol melalui olahraga diketahui menurunkan katabolisme
apolipoprotein HDL, tapi tidak terlalu rendah. Walaupun mekanisme penurunan katabolisme HDL
dengan olahraga juga mungkin berhubungan dengan aktifitas LPL mengingat LPL juga memiliki
peranan penting dalam mengatur fractional catabolic rate (FCR) apolipoprotein HDL. Selain itu
juga mungkin dikarenakan olahraga memiliki efek fisiologis lain yang dapat mempengaruhi
turnover dari HDL dan efek tersebut mungkin berbeda tergantung dari faktor-faktor metabolic,
seperti adipositas visceral, resistensi insulin, dan kadar trigliserid
 Olahraga dapat menjaga kadar gula darah

Ada banyak manfaat berolahraga secara teratur. Latihan olahraga dapat membantu
meningkatkan sensitivitas tubuh Anda terhadap insulin, yang membantu menjaga kadar gula darah
dalam kisaran normal. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada pria yang diikuti selama
10 tahun, untuk setiap 500 kkal yang dibakar per minggu melalui latihan, ada penurunan 6% risiko
relatif untuk pengembangan diabetes. Penelitian itu juga mencatat manfaat yang lebih besar pada
pria yang lebih gemuk.

Dengan meningkatkan olahraga, tubuh menggunakan insulin lebih efisien sampai 70 jam
setelah latihan. Jadi, berolahraga 3-4 kali seminggu akan bermanfaat pada kebanyakan orang.
Penelitian menunjukkan bahwa baik latihan aerobik dan latihan ketahanan dapat membantu
mengendalikan diabetes, tapi manfaat terbesar berasal dari program fitness yang meliputi
keduanya. Perlu dicatat bahwa banyak manfaat olahraga yang independen terhadap penurunan
berat badan. Namun, bila dikombinasikan dengan penurunan berat badan, keuntungannya
meningkat secara substansial

Kurang lebih, mekanisme sederhananya seperti ini:

 Dengan berolahraga terjadi peningkatan kontraktilitas miokard, peningkatan curah jantung,


peningkatan denyut jantung, tekanan darah dan respon perifer termasuk vasokonstriksi umum
pada otot-otot dalam keadaan istirahat, ginjal, hati, limpa dan daerah splanknikus ke otot-otot
kerja dan juga ada peningkatan tekanan darah sistolik akibat curah jantung yang meningkat.
Hal tersebut akan memperlancar sirkulasi darah dan oksigen ke seluruh tubuh sehingga akan
mencegah iskemia jaringan.

26
 Selama olahraga, simpanan lemak tubuh akan dipecah menjadi energi sehingga mampu
menurunkan berat badan.
 Olahraga teratur akan memperlancar sirkulasi darah. Darah membawa oksigen, zat makanan
dan zat-zat penting lainnya ke seluruh tubuh. Darah juga yang membawa produk sisa
metabolisme ke ginjal, paru-paru, dan kulit untuk dikeluarkan dari tubuh. Sehingga semakin
lancar darah mengalir, semakin baik perfusi jaringan.
 Meningkatkan pembuluh darah kolateral. Kondisi ini sangat bermanfaat besar untuk pasien
dengan penyakit jantung koroner.
 Lancarnya peredaran darah dapat mengurangi aterosklerosis sebab dengan arus darah yang
lancar ke seluruh tubuh mencegah terjadi gumpalan dan endapan-endapan lemak dalam
pembuluh darah, ditambah antioksidan dalam darah akan menetralkan radikal bebas di
pembuluh darah.
 Memperbesar kapasitas darah dalam membawa oksigen sehingga lebih banyak darah yang
dapat mencapai seluruh bagian tubuh manusia.
 Paru-paru akan bertambah kapasitas pernapasannya, saat inspirasi atau ekspirasi.
 Merangsang pernafasan yang dalam, yang menyebabkan paru-paru berkembang melalui
refleks dan reaksi kimia. Hal ini menyebabkan paru-paru lebih berdayaguna, sebab lebih
banyak oksigen akan disalurkan ke dalam darah dan lebih banyak karbondioksida yang dapat
dibuang dari dalam tubuh.
 Mitokondria kita, yakni komponen dari sel otot yang menyimpan oksigen dan mengeluarkan
energi menjadi lebih besar dan banyak sehingga badan kita menjadi lebih efisien untuk
membuang panas.
 Otot jantung diperkuat, dan isi sekuncup bertambah. Meningkatkan kerja dan fungsi jantung,
dan pembuluh darah. Jantung kita dapat memompakan jumlah darah yang lebih banyak dan
berdenyut lebih lambat. Membuat jantung lebih berdayaguna, jumlah darah yang dipompakan
lebih banyak.
 Meningkatkan massa otot, serta kekuatan dan ketahanannya.
 Menguatkan otot, tulang dan jaringan pengikat tubuh. Ini akan menghindarkan Anda dari
kehilangan mineral tulang, dengan demikian Anda akan terhindar dari penyakit osteoporosis.
 Menormalisasi tekanan darah. Bila tekanan darah tinggi, olahraga akan menurunkannya.
Namun bila tekanan darah rendah, olahraga justru akan menaikkannya menjadi normal.

3.2 Menjelaskan jenis dan pengaturan olahraga yang sesuai pada pasien sindroma
metabolik
Melakukan olahraga atau aktivitas fisik yang lebih banyak. Olagraga dapat membantu
kadar gula darah tetap dalam kondisi normal. Olahraga yang cocok untuk penderita sindroma
metabolik adalah olahraga yang ber-ritme, maksudnya gerakan dilakukan berulang-ulang seperti
lari, jalan kaki, bersepeda, berenang, dll. Selain itu olahraga harus dilakukan secara continue,
maksudnya jika anda memutuskan untuk olahraga lari selama 30 menit, maka dalam waktu 30
menit tersebut anda disarankan untuk tidak beristirahat. Agar anda bisa melakukan olahraga secara

27
continue lakukan dengan selang seling misalnya jalan cepat diselingi dengan jalan lamban, hal ini
untuk mengatur stamina anda agar anda bisa melakukan olahraga tersebut selama 30 menit.

Pengguna insulin akan lebih efisien sampai 70 jam setelah olahraga, sehingga untuk
penderita sindrom metabolik dianjurkan untuk berolahraga 3-4 kali seminggu.
Latihan fisik yang dianjurkan antara lain;

 Pasien hendaklah diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan derajat aktifitas fisiknya
secara teratur dalam jangka panjang.
 Kombinasi latihan fisik aerobik dan latihan fisik menggunakan beban merupakan pilihan
terbaik.
 Penggunan dumbbell ringan dan elastic exercise band merupakan pilihan terbaik untuk
latihan dengan menggunakan beban.
 Jalan kaki dan jogging selama 1 jam perhari juga terbukti dapat menurunkan lemak viseral
secara bermakna pada laki-laki tanpa mengurangi jumlah kalori yang dibutuhkan.
Latihan jasmani yang teratur akan memberi berbagai manfaat, diantaranya :

 Memberikan lebih banyak tenaga

 Memperkuat otot dan jantung

 Meningkatkan kelenturan, kemampuan bernafas dan sirkulasi darah

 Membantu mengatur berat badan, memperbaiki tekanan darah dan profil lipid darah

 Mengurangi stres dan memperlambat proses penuaan

 Melawan dampak-dampak negatif dari kekurangan aktifitas


Prinsip latihan jasmani bagi pasien DM meliputi :

 Frekuensi : sebaiknya 3-5 kali tiap minggu

 Intensitas : ringan dan sedang (60-70% Maximum Heart Rate)

 Durasi : 30-60 menit

 Jenis : latihan jasmani yang meningkatkan kemampuan kardiorespirasi seperti jalan, jogging,
renang dan bersepeda.

Pemanasan (Warm up)


Tujuannya untuk menaikkan suhu tubuh, meningkatkan denyut nadi hingga mendekati intensitas
latihan serta menghindari cedera akibat latihan. Gerakan ini dilakukan selama 5-10 menit.

Latihan Inti (conditioning)

28
Usahakan denyut nadi mencapai THR (Target Heart Rate). Apabila kurang dari THR maka pasien
tidak mendapat manfaat dari latihan, bila melewati THR maka pasien kemungkinan mendapat
risiko yang tak diinginkan. Untuk menentukan THR = 75% x (220 - usia). Bila didapatkan hasilnya
adalah Z maka pasien akan melakukan latihan jasmani dengan sasaran denyut nadi sekitar Z/menit.

Pendinginan (cooling-down)
Tujuannya untuk mencegah penimbunan asam laktat yang dapat menimbulkan rasa nyeri pada otot
setelah melakukan latihan jasmani atau pusing akibat masih terkumpulnya darah pada otot yang
aktif. Latihan ini dilakukan selama 5-10 menit.

Peregangan (stretching)
Tujuannya untuk melemaskan dan melenturkan otot-otot yang masih teregang dan menjadikan
lebih elastis. Latihan ini sangat bermanfaat terutama untuk pasien DM usia lanjut.

4. Memberikan edukasi tentang ajaran Islam perihal makanan yang halal dan baik
4.1 Menjelaskan tentang makanan yang halal dan haram

Makanan yang Halal

Halal artinya boleh, jadi makanan yang halal ialah makanan yang dibolehkan untuk
dimakan menurut ketentuan syari’at Islam. segala sesuatu baik berupa tumbuhan, buah-buahan
ataupun binatang pada dasarnya adalah hahal dimakan, kecuali apabila ada nash Al-Quran atau
Al-Hadits yang menghatamkannya. Ada kemungkinan sesuatu itu menjadi haram karena memberi
mudharat bagi kehidupan manusia seperti racun, barang-barang yang menjijikan dan sebagainya.

Allah berfirman :

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi.” (QS. Al-
Baqarah : 168).

Artinya:

Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; Karena Sesungguhnya syaitan itu adalah
musuh yang nyata bagimu. (QS. Al-Baqarah[2]: 168).

29
Dari dua ayat di atas maka jelaslah bahwa makanan yang dimakan oleh seorang Muslm
hendaknya memenuhi 2 syarat, yaitu:

a. Halal, artinya diperbolehkan untk dimakan dan tidak dilarang oleh hukum syara’
b. Baik, artinya makanan itu bergizi dan bermanfaat untuk kesehatan

Dengan demikian “halal” itu ditinjau dari Islam sedangkan “baik” ditinjau dari ilmu kesehatan.
Dalam Islam, halalnya suatu makanan harus meliputi tiga hal, yaitu:

a. Halal karena dzatnya. Artinya, enda itu memang tidak dilarang oleh hukum syara’, seperti
nasi, susu, telor, dan lain-lain.
b. Halal cara mendapatkannya. Artinya sesuatu yang halal itu harus diperoleh dengan cara yang
halal pula. Sesuatu yang halal tetapi cara medapatkannya tidak sesuatu dengan hukum syara’
maka menjadi haramlah ia. Sebagaimana, mencuri, menipu, dan lain-lain.
c. Halal karena proses/cara pengolahannya. Artinya selain sesuatu yang halal itu harus diperoleh
dengan cara yang halal pula. Cara atau proses pengolahannya juga harus benar. Hewan, seperti
kambing, ayam, sapi, jika disembelih dengan cara yang tidak sesuai dengan hukum Islam
maka dagingnya menjadi haram.

Ketentuan-ketentuan makanan yang halal dan yang haram telah dijelaskan oleh Rasulullah
melalui sabdanya, yang artinya:

Rasulullah SAW ditanya tentang minyak sanin, keju dan kulit binatang yang dipergunakan untuk
perhiasan atau tempat duduk. Rasulullah SAW bersabda:Apa yang dihalalkan oleh Allah dalam
Kitab-Nya adalah halal dan apa yang diharamkan Allah di dalam Kitab-Nya adalah haram, dan
apa yang didiamkan (tidak diterangkan), maka barang itu termasuk yang dimaafkan”.(HR. Ibnu
Majah dan Turmudzi).
Selanjutnya, Allah Swt berfirman:

Artinya:

30
(yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis
di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang
ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka
segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka
beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman
kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan
kepadanya (Al Quran), mereka Itulah orang-orang yang beruntung. (QS. Al-A’raf [7]: 157)

Berdasarkan firman Allah dan hadits Nabi SAW, dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis
makanan yang halal ialah:
1. Semua makanan yang baik, tidak kotor dan tidak menjijikan.
2. Semua makanan yang tidak diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
3. semua makanan yang tidak memberi mudharat, tidak membahayakan kesehatan jasmani dan
tidak merusak akal, moral, dan aqidah.

Makanan haram
Haram artinya dilarang, jadi makanan yang haram adalah makanan yang dilarang oleh syara’
untuk dimakan. Setiap makanan yang dilarang oleh syara’ pasti ada bahayanya dan meninggalkan
yang dilarang syara’ pasti ada faidahnya dan mendapat pahala.Berikut adalah jenis-jenis
makanan yang termasuk diharamkan:

1. Semua makanan yang disebutkan dalam firman Allah surat Al-Maidah ayat 3dan Al-An’am
ayat 145 :

Artinya:

Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih
atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang

31
diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu)
yang disembelih untuk berhala. (QS. Al-Maidah [5]: 3)

Artinya:

Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang
diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau
darah yang mengalir atau daging babi, karena sesungguhnya semua itu kotor atau binatang
yang disembelih atas nama selain Allah. Barang siapa yang dalam keadaan terpaksa sedang dia
tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-An’am [6]: 145)

Dari dua ayat diatas, terdapat beberapa jenis barang yang terang-terang diharamkan, yaitu:
Bangkai (kecuali bangkai ikan dan belalang), darah (kecuali hati dan limpa), daging hewan yang
disembelih ata nama selain Allah Swt), binatang yang mati tercekik, terpukul, terjatuh, karena
ditanduk binatang lain, diterkam oleh binatang buas, dan yang disembelih untuk berhala.
2. Semua makanan yang keji, yaitu yang kotor, menjijikan.

Firman Allah:

32
Artinya:
(yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis
di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang
ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka
segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka
beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka[574]. Maka orang-orang yang
beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang
diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka Itulah orang-orang yang beruntung. (QS. Al-A’raf [7]:
157)

3. Semua jenis makanan yang dapat mendatangkan mudharat terhadap jiwa, raga, akal, moral dan
aqidah.

Firman Allah:

Artinya:

Katakanlah: “Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak atau pun
yang tersembunyi (akibatnya), dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang
benar. (QS. Al-A’raf [7]: 33).
4. Bagian berupa daging. Tulang atau apa saja yang dipotong dari binatang yang masih hidup.

Sabda Nabi Saw, artinya:

“Daging yang dipotong dari binatang yang masih hidup, maka yang terpotong itu termasuk
bangkai”. (HR. Ahmad)

4.2 Menjelaskan tentang jenis, pengaturan dan cara makan yang baik sesuai ajaran
Islam
1. Larangan Menggunakan Piring/Gelas Dari Emas Dan Perak

Islam melarang keras penggunaan piring atau gelas dari emas dan perak untuk makan dan
minum. Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :

‫والفضة الذهب آنية في تشربوا وال‬، ‫صحافهما في تأكلوا وال‬، ‫اآلخرة في ولكم الدنيا في لهم فإنها‬
Artinya : "Dan janganlah kalian minum dari gelas emas atau perak, dan jangan (pula) makan
menggunakannya. bahwa itu (piring/gelas dari emas dan perak) untuk mereka (non-muslim)
didunia dan untuk kita diakherat." (HR Bukhori, Muslim, Ahmad, At-tirmidzi, An-Nasai, Abu
Daud dan Ibnu Majah)

33
2. Larangan Makan dan Minum Dengan Posisi Bersandar
Diriwayatkan dari Abu Juhaifah berkata :

ُ‫ هللا َرسول ِع ْند كنت‬- ‫ص َّلى‬ َ ‫ َوسلم‬- ‫ ِع ْنده لرجلُ َفقَا َُل‬: ‫متَّ ِكئُ َوأَنا آكلُ َُال أَنا‬
َ ‫علَ ْي ُِه هللا‬
Artinya : "Aku pernah bersama Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- ketika beliau berkata
kepada seseorang yang bersamanya juga : Aku tidak makan dalam posisi bersandar." (HR
Bukhori, Ahmad, At-tirmidzi, Abu Daud dan Ibnu Majah)

Ibnu Hajar menjelaskan maksud bersandar dalam hadist diatas : Macam-macam maksud
bersandar seperti dalam hadist diatas diantaranya adalah bersandar ditangan dengan posisi
badan miring. juga duduk dengan bersandarkan tangan kiri.
3. Mendahulukan Makan Dari Pada Sholat Ketika Makanan Telah Siap

Ketika hidangan makanan telah siap dan iqomah sholat telah dikumandangkan, maka dahulukan
makan dari pada sholatnya sesuai dengan sabda Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- :
Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :

‫منه يفرغ حتى يعجل وال بالعشاء فابدؤوا الصالة وأقيمت أحدكم عشاء وضع إذا‬
Artinya : "Jika telah siap hidangan makan malam untuk kalian dan (juga) telah dikumandangkan
iqomah sholat, maka mulailah dengan makan malam dan jangan terburu-buru sampai selesai
(dari makan malam)." (HR Bukhori, Muslim, Ahmad, At-thirmidzi, Abu Daud, Ad-Darimi dan
An-Nasai)
4. Membaca Basmalah Sebelum Makan Dan Minum, Hamdalah Setelahnya

Termasuk dari adab makan dan minum adalah membaca basmalah sebelum makan dan minum,
dan membaca hamdalah setelahnya. diriwayatkan dari Umar bin Abi Salamah berkata :

ُ ‫ هللا رسول حجْ ُِر في غالما‬-‫وسلم عليه هللا صلى‬- ،‫ الصحفَة في تطيشُ يَدي وكانت‬، ‫ هللا رسول لي فقال‬-‫عليه هللا صلى‬
‫كنت‬
‫وسلم‬- : ُ‫ ياغالم‬، ‫س َُّم‬ َُّ ، ‫ بيمينك وك ُْل‬، ‫يلَيك مما وك ُْل‬
َ ‫ّللا‬
Artinya : "Ketika aku masih kecil dalam didikan Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam-. dan
tanganku mengambil makanan dari segala sisi piring. maka berkata kepadaku Rosulullah -
sholallahu 'alaihi wasallam- : wahai anak. bacalah basmalah, dan makanlah dengan tangan
kananmu, dan makanlah apa yang dekat darimu." (HR Bukhori, Muslim, Ahmad, Abu Daud
dan Ibnu Majah)

Dan membaca hamdalah setelah makan atau minum, sesuai dengan sabda Rosulullah -
sholallahu 'alaihi wasallam- :

‫ذنبه من تقدم ما له غفر قوة وال مني حول غير من ورزقنيه هذا أطعمني الذي هلل الحمد فقال طعاما أكل من‬

34
Artinya : "Barang siapa yang setelah makan membaca Alhamdulillahil ladzi ad'amani hadza wa
rozaqanihi min ghoiri haulin minni wala quwwah maka diampuni dosa-dosanya yang telah
lalu." (HR At-Tirmidzi. Al-Albani berkata : hadist hasan)
5. Makan Dan Minum Dengan Tangan Kanan

Menggunakan tangan kanan untuk makan dan minum, dan Islam melarang untuk menggunakan
tangan kanan. Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :

‫بالشمال يأكل الشيطان فإن بالشمال التأكلوا‬


Artinya : "Janganlah kalian makan dengan tangan kiri, karena setan makan menggunakan
tangan kiri." (HR Muslim, Ahmad dan Ibnu Majah)
6. Memakan Makanan Dari Yang Terdekat

Termasuk adab makan dan minum yang diajarkan Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam-
adalah memakan makanan dari yang terdekat. sebagaimana sabda beliau kepada Umar bin Abi
Salamah diatas.
7. Disunahkan Memakan Makanan Setelah Panasnya Berkurang

Ketika hidangan itu masih panas, disunahkan untuk menunggunya sejenak sampai berkurang
panasnya. berdasarkan hadist yang diriwayatkan dari Asma' binti Abi Bakar -radhiallahu
'anhuma- :

‫فوره يذهب حتى شيئا غطته )ثريدا أعدت أي( ثردت إذا كانت أنها‬، ‫تقول ثم‬: ‫وسلم عليه هللا صلى هللا رسول سمعت إني‬
‫"للبركة أعظم إنه"يقول‬
Artinya : "Bahwa ketika dia (Asma' binti Abi Bakar) menyiapkan bubur, kemudian dia
menutupnya sampai berkurang panasnya. dia berkata : aku pernah mendengar dari Rosulullah
-sholallahu 'alaihi wasallam- berkata : Begitu adalah lebih besar berkahnya." (HR Ad-Darimi
dan Ahmad)

An-Nawawi menjelaskan : bahwa yang demikian itu lebih besar berkahnya karena ketika
panasnya telah berkurang, seseorang akan terhindar dari bahaya memakan makanan yang
panas. sehingga tidak sakit dan kuat untuk mengamalkan ketaatan kepada Allah.
8. Tidak Mencela Makanan

Memakan makanan yang disukai dan tidak mencela makanan ketika makanan itu tidak kita
sukai. sebagaimana yang dipraktekkan Nabi -sholallahu 'alaihi wasallam- dalam hadist berikut:
‫قط طعاما وسلم عليه هللا صلى هللا رسول ماعاب‬، ‫تركه كرهه وإن أكله شيئا اشتهى اذا كان‬

Artinya : "Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- tidak pernah mencela makanan sama sekali.
jika beliau mau maka beliau memakannya, dan jika tidak makan beliau meninggalkannya." (HR
Bukhori, Muslim, Ahmad dan At-Tirmidzi)

35
9. Tidak Meniup Pada Air Minum

Pada saat air minum masih panas, dibenci untuk meniupnya agar cepat dingin. disarankan untuk
menunggunya sampai dingin dengan sendirinya. berdasarkan larangan dalam sabda Rosulullah
-sholallahu 'alaihi wasallam- berikut :
‫اإلناء في يتنفس فال أحدكم شرب إذا‬

Artinya : "Jika salah seorang dari kalian hendak minum, maka jangan meniup ke (air) dalam
bejana." (HR Bukhori, Muslim dan Ahmad)
10. Tidak Minum Langsung Dari Mulut Teko

Jika hendak minum, hendaklah menuangkan air ke gelas terlebih dahulu. dan tidak minum
langsung dari mulut teko. Karena Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- melarang akan hal
demikian.
‫السقاء أو القربة فم من الشرب عن وسلم عليه هللا صلى هللا رسول نهى‬

Artinya : "Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- melarang minum langsung dari mulut ceret
atau teko." (HR Bukhori dan Ahmad)
11. Disunahkan Untuk Makan Bersama

Disunahkan berkumpul ketika ingin makan. makan bersama akan menambah berkah. lebih
banyak yang kumpul, maka lebih banyak berkahnya juga. Rosulullah -sholallahu 'alaihi
wasallah bersabda :
‫االثنين يكفي الواحد طعام‬، ‫األربعة يكفي االثنين وطعام‬، ‫الثمانية يكفي األربعة وطعام‬

Artinya : "Makanan satu orang cukup untuk dua orang, dan makanan dua orang cukup untuk
empat orang, dan makanan empat orang cukup untuk delapan orang." (HR Muslim, Ahmad dan
At-Tirmidzi)
Beliau juga bersabda :
‫فيه لكم يبارك عليه هللا اسم واذكروا طعامكم على فاجتمعوا‬

Artinya : "Berkumpulkan ketika makan dan bacalah nama Allah maka Allah akan memberkati
kalian dalam makanan itu." (HR Abu Daud dan Ahmad)
12. Tidak Berlebihan Dalam Makan Dan Tidak Juga Kekurangan

Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- menasehati untuk bijak dalam segala hal, termasuk
dalam makanan. setiap orang harus mengkira-kira seberapa banyak yang dia butuhkan agar
tidak berlebihan dan juga tidak kekurangan. Dalam hadist, Rosulullah -sholallahu 'alaihi
wasallam- bersabda :
‫لنفسه وثلث لشرابه وثلث لطعامه فثث‬

36
Artinya : "Sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk nafas."
(HR At-Tirmidzi, Ahmad dan Ibnu Majah)
13. Haram Duduk Pada Tempat Makan Yang Ada Minuman Kerasnya

5. Menghitung jumlah kalori bahan makanan yang dimakan 1 hari yang lalu, termasuk
makan besar dan selingan

 PERHITUNGAN KALORI:
 Berat badan ideal:
=TB – 100 – [10% (dari TB – 100)]
= 175 – 100 – [10% x (175 – 100)]
= 75 – 7,5 = 67,5 kg
 Kebutuhan kalori basal:
Harris Benedict
Laki-laki = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)
= 66 + (13,7 x 95) + (5 x 175) – (6,8 x 26)
= 66 + 1301,5 + 875 – 176,8 = 2065,7 kalori
 Kebutuhan kalori total:
= kebutuhan kalori basal x aktivitas fisik
= 2065,7 x 1,3375 (aktivitas sedang, karena Tn.B sering berpergian)
=2.762,87375 kalori total
=2.800 kalori total
Menu sehari Tn.B: 2800 kalori total

Pukul Makanan Berat (gr) Kalori

07.00 Roti Sandwich Keju 100 315


Makan Pagi Kentang Goreng 100 274
Susu Sapi 200 125

10.00 Pepaya 150 58


Selingan Pisang 100 89
Snack 15 58

37
12.30 Nasi goreng 149 250
Makan Siang Telur dadar 60 93
Udang goreng 85 244
Ayam goreng 50 161
Es Jeruk 250 75

15.00 Cheeseburger (McD) 107 175


Selingan Muffin 225

19.00 Nasi Putih 100 129


Makan Malam Tongseng 120 330
Es Teh Manis 250 80

22.00 Susu Sapi 200 125

JUMLAH 2036 2806

38
DAFTAR PUSTAKA
1. Waspadji, S. Semiardji, G. (2004). Cara Mudah Mengatur Makanan Sehari-hari : Seimbang dan
Sesuai Kebutuhan Gizi. Jakarta : FKUI.
2. Waspadji, S. Suyono, S. (2007). Daftar Bahan Makanan Penukar. Edisi 2. Jakarta : FKUI.
3. Sudoyo, Aru W, dkk. (eds.). (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 5. Jilid 3. Jakarta :
Interna Publishing.
4. Sherwood, Lauralee. (2001). Fisiologi Manusia : dari sel ke sistem. Ed. 2. Jakarta : EGC.
5. Guyton A. Fisiologi kedokteran. Edisi ke-7. Jakarta: EGC, 1994; 330-333
6. Murray, RK. Granner, DK. Rodwell, VW. (2009). Biokimia Harper. Ed. 27. Jakarta : EGC.
7. Ganong, William E. (2008). Fisiologi Kedokteran. Ed. 22. Jakarta : EGC.
8. Zuhroni. (2010). Pandangan Islam Terhadap Masalah Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta :
Bagian Agama Universitas YARSI.
9. Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI. (2009). Farmakologi dan Terapi. Edisi 5.
Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
10. Staels B. PPARgamma and atherosclerosis. Curr Med Res Opin 2005;21(suppl 1):S13–20.

39

Anda mungkin juga menyukai