Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PERJALANAN PENYAKIT OBESITAS

Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Patofisiologi Penyakit Degeneratif

Dosen Pengampu: dr. Rizkie Woro Hastuti

Disusun oleh :

1. Oktaviandro Nur Pratama (1707026001)


2. Nabila Hanifa (177026006)
3. Ayu Suryani (1707026008)
4. Hani Eka Apriliya (1707026013)
5. Lu’lu’ Hanifatush Sholiha (1707026017)
6. Arini Noor Khasanah (1707026020)
7. Kurnia Ika Henryani (1707026022)
8. Desi Tunjungsari (1707026025)

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN
UIN WALISONGO SEMARANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas Makalah ini. Tidak
lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing dr. Rizkie Woro Hastuti yang
telah membimbing kami agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun tugas ini.
Tugas ini disusun agar pembaca dapat memperluas Ilmu dan wawasan tentang Perjalanan
Penyakit Obesitas yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah
ini disusun oleh kami dengan berbagai kekurangan. Baik itu yang datang dari diri kami maupun
yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan
akhirnya tugas ini dapat terselesaikan.

Semoga tugas kami dapat bermanfaat bagi para mahasiswa, umum khususnya pada diri
kami sendiri dan semua yang membaca tugas kami ini, dan mudah-mudahan juga dapat
memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun tugas ini memiliki
kelebihan dan kekurangan. Kami mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Semarang, 01 April 2019

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. 1

DAFTAR ISI................................................................................................................. 2

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................................... 3

B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 3

C. Tujuan................................................................................................................... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Penyakit Obesitas ……………………………………………………. 4

B. Perjalanan penyakit Obesitas………………………………………………….. 4

C. Skema Penyakit Obesitas …………………………………………………….. 6

BAB 3 PENUTUP

A. Simpulan ............................................................................................................... 8

B. Saran ..................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 9

2
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Obesitas merupakan suatu keadaan fisiologis akibat dari penimbunan lemak
secara berlebihan di dalam tubuh. Saat ini gizi lebih dan obesitas merupakan epidemik
di Negara maju, seperti Inggris, Brasil, Singapura dan dengan cepat berkembang di
Negara berkembang, terutama populasi Pasifik dan Negara Asia tertentu. Prevalensi
obesitas meningkat secara signifikan dalam beberapa decade terakhir dan dianggap oleh
banyak orang sebagai masalah kesehatan masyarakat yang utama.
WHO menyatakan bahwa obesitas telah menjadi masalah dunia. Data yang
dikumpulkan dari seluruh dunia memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan prevalensi
overweight dan obesitas pada 10 – 15 tahun terakhir, saat ini diperkirakan sebanyak
lebih dari 100 juta penduduk dunia menderita obesitas. Angka ini akan semakin
meningkat dengan cepat. Jika keadaan ini terus berlanjut maka pada tahun 2230
diperkirakan 100% penduduk dunia akan menjadi obes (Sayoga dala, dan Rahmawaty,
2004).

B. RUMUSAN MAKALAH
 Apa definisi penyakit Obesitas?
 Bagaimana perjalanan penyakit Obesitas?
 Bagaimana skema perjalanan penyakit Obesitas?
C. TUJUAN
 Untuk mengetahui apa definisi dari penyakit Obesitas.
 Untuk mengetahui bagaimana proses perjalanan penyakit Obesitas.
 Mengetahui skema ingkat perjalanan penyakit Obeitas.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI PENYAKIT OBESITAS


Obesitas sering didefinisikan sebagai kondisi abnormal atau kelebihan
lemak yang serius di dalam jaringan adipose sedemikian sehingga mengganggu
kesehatan. Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan
lemak tubuh yang berlebihan.secara ilmiah, obesitas terjadi akibat mengonsumsi
kalori lebih banyak dari yang diperlukan oleh tubuh.obesitas terjadi karena berbagai
faktor. Faktor utama adalah ketidak seimbangan keluaran energi dengan asupan
energi. Asupan energi tinggi bila konsumsi makanan berlebihan, sedangkan
keluaran energi jadi rendah bila metabolisme tubuh dan aktivitas rendah, keturunan
atau factor genetic juga bias dianggap sebagai penyebab tidak langsung. (Adriani,
2012)

B. PERJALANAN PENYAKIT OBESITAS


Obesitas terjadi karena gangguan dari mekanisme homeostatis yang mengontrol
keseimbangan energi dalam tubuh. Jaringan lemak merupakan jaringan yang paling
besar menyimpan energi dalam bentuk trigliserida melalui proses lipogenesis yang
terjadi sebagai respon karena kelebihan energi dan memobilisasi energi melalui
lipolisis sebagai respon dari kekurangan energi. Regulasi keseimbangan energi
memerlukan sensor dari penyimpanan energi di jaringan adiposa. Mekanisme
kontrol dari sistem pusat (Hipotalamus) untuk integrasi berikutnya, yang mana akan
menetukan kebutuhan makanan dan pengeluaran energi.(Utami, 2017)
Hipotalamus berperan penting pada insiasi makanan. Adanya gangguan pada
sinyal “makan” memengaruhi nucleus hipotalamikus medical sehingga
meningkatkan rasa lapar, dengan cara: (1) Meningkatkan respon terhadap sinyal
oreksigenik seperti gherlin dan mentsimulus Neuropeptida Y; dan (2) Menghambat
respon sinyal adiposite seperti leptin dan menghambat POMC
(Proopiomelanocortin) di hipotalamus. Hal ini sering ditemukan pada pasien
dengan Craniopharyngioma dengan lesi di hipotalamus. Terutama yang berperan
dalam nukcleus Ventromedial dan nucleus dorsomedial yang berperan penting
dalam persepsi lapar-kenyang seorang individu.(Utami, 2017)

4
Lipogenesis merupakan proses disposisi lemak dan meliputi proses sintesis
asam lemak dan kemudian sintesis trigliserida di dalam hati pada bagian sitoplasma
dan mitokondria dan juga pada jaringan adiposa. Peristiwa ini terjadi akibat
rangsangan dari diet tinggi karbohidrat tetapi dapat dihambat oleh adanya asam
lemak tak jenuh ganda atau dengan berpuasa. Efek tersebut sebagian diperantara
oleh hormon yang dapat menghambat (seperti hormone pertumbuhan leptin) atau
merangsang (seperti insulin) terjadinya lipogenesis.(Utami,2017)
Insulin menstimulasi lipogenesis dengan cara meningkatkan pengambilan
glukosa di jaringan adipose melalui transporter glukosa menuju membran darah,
mengaktifkan enzim lipogenik dan glikolitik, serta menyebabkan SREBP-1 (Sterol
Regulatory Element Binding Protein-1) meningkatkan ekspresi dan kerja enzim
glukokinase yang berakibat pada peningkatan konsentrasi metabolit glukosa. Leptin
dengan kerja sebaliknya, membatasi penyimpanan lemak dengan mengurangi
masukan makanan (meningkatkan ekspresi gen Corticotropin-Relasing Factor di
hipotalamus yang berakibat penurunan kebutuhan makanan) dan mempengaruhi
jalur metabolik spesifik di adiposa dan di jaringan lainnya. Leptin mengirimkan
sinyal ke otak tentang penyimpanan jumlah lemak. Hormon ini merangsang
pengeluaran gliserol dan adiposite dengan menstimulasi oksidasi asam lemak dan
menghambat lipogenesis (Utami, 2017).
Lipolisis melakukan proses dekomposisi kimiawi dan pelepasan lemak dari
jaringan lemak. Enzim Hormone Sensitive Lipase (HSL) menyebabkan terjadinya
hidrolisis trigliderida menjadi asam lemak bebas dan gliserol. Asam lemak keudian
mengalami re-esterifikasi, kemudian di lepas lagi dalam sirkulasi darah, dibentuk
menjadi ATP lalu dibawa keluar sirkulasi darah yang kemudian akan menjadi
sumber energi bagi jaringan yang membutuhkan. Mobilisasi asam lemak dari
jaringan lemak dihambat oleh hormon insulin (Utami, 2017).
Asupan makanan diregulasi oleh 4 proses yaitu: faktor olfaktori dan gustatorik,
distensi gastrointestinal, pelepasan hormone gastrointestinal seperti insulin,
koleksitokinin, dan gastrine releasing petide serta aktivasi komposisi termogenik
dari sistem saraf simpatis eferen. Serum insulin menstimulasi pelepasan leptin dari
jaringan adiposite yang kemudian menurunkan kebutuhan asupan makanan dengan
mempengaruhi koleksitokinin (CCK) dan Neuropeptide-Y (NPY). Namun insulin
terutama berkeja untuk meningkatkan penyerapan makanan dengan menurunkan
kadar glukosa darah (Utami, 2017).

5
Pengeluaran energi ditentukan oleh aktivitas fisik, metabolic rate, dan
termogenesis. Bagian metabolik dari pengeluaran energi termasuk didalamnya
kinerja dari kardio –respiratorik indvidu. Aktivitas fisik meningkatkan pengeluaran
energi dengan mengkatifkan kerja otot skeletal (Utami,2017).

C. SKEMA PERJALANAN PENYAKIT OBESITAS

insulin menstimulasi
lipogenesis

•Insulin •membatasi •mengirimkan sinyal


menstimulasi penyimpanan ke otak tentang
lipogenesis dengan lemak dengan penyimpanan
cara meningkatkan mengurangi jumlah lemak.
pengambilan masukan makanan Hormon ini
glukosa di jaringan (meningkatkan merangsang
adipose melalui ekspresi gen pengeluaran
transporter glukosa Corticotropin- gliserol dan
menuju membran Relasing Factor di adiposite dengan
darah, hipotalamus yang menstimulasi
mengaktifkan berakibat oksidasi asam
enzim lipogenik penurunan lemak dan
dan glikolitik, kebutuhan menghambat
makanan) dan lipogenesis
mempengaruhi
jalur metabolik
spesifik di adiposa
dan di jaringan
lainnya.

Gangguan mekanisme terganggunya sinyal Lipogenesis


homeostatis makan

•Regulasi •gangguan pada •disposisi lemak dan


keseimbangan sinyal “makan” meliputi proses
energi memerlukan memengaruhi sintesis asam lemak
sensor dari nucleus dan kemudian
penyimpanan hipotalamikus sintesis trigliserida
energi di jaringan medical sehingga di dalam hati pada
adiposa meningkatkan rasa bagian sitoplasma
•Mekanisme kontrol lapar dan mitokondria
dari sistem pusat dan juga pada
(Hipotalamus) jaringan adiposa.
untuk integrasi
berikutnya, akan
menetukan
kebutuhan
makanan dan
pengeluaran energi

6
Ciri Khas

•Asam lemak •Asupan makanan •Ciri khasnya bahwa


keudian mengalami diregulasi oleh 4 obesitas
re-esterifikasi, proses yaitu: faktor merupakan
kemudian di lepas olfaktori dan keadaan patologis
lagi dalam sirkulasi gustatorik, distensi sebagai akibat dari
darah, dibentuk gastrointestinal, konsumsi makanan
menjadi ATP lalu pelepasan yang jauh melebihi
dibawa keluar hormone kebutuhannya
sirkulasi darah yang gastrointestinal sehingga terdapat
kemudian akan seperti insulin, penimbunan lemak
menjadi sumber koleksitokinin, dan yang berlebihan
energi bagi jaringan gastrine releasing dari yang
yang petide serta diperlukan untuk
membutuhkan aktivasi komposisi fungsi tubuh.
termogenik dari
sistem saraf
simpatis eferen

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
- Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh
yang berlebihan.secara ilmiah, obesitas terjadi akibat mengonsumsi kalori lebih
banyak dari yang diperlukan oleh tubuh.obesitas terjadi karena berbagai faktor.
- Perjalanan penyakit obesitas yang timbul dipengaruhi oleh banyak faktor
didalamnya yaitu faktor genetic, psikis, lingkungan, obat-obatan dll.
B. Saran
- Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih terdapat kekurangan, maka
selanjutnya akan kami perbaiki.
- Kesehatan badan harus selalu dijaga, hidup sehat itu perlu dan sesuatu yang
berlebihan itu tidak baik. Agar terhindar dari hal – hal yang tidak diinginkan, seperti
penyakit.

8
DAFTAR PUSTAKA

 Adriani, Merryana, dkk. 2012. Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta : PT. Fajar
Interpratama Mandiri
 Dala,Sayoga, dan Rahmawaty. 2005. Mencegah Stroke dan Serangan Jantung.
Jakarta : Rosda.
 Utami, Neva Arunika.2017. Hubungan Pola Makan dan Aktivitas Fisik terhadap
Kejadian Overweight dan Obesitas pada Remaja. Semarang: Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro

Anda mungkin juga menyukai