Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH

LABORATORIUM LINGKUNGAN

KROMATOGRAFI

Kelompok :

Nama : Aji Gumelar


NIM : 15312034

Nama : Irsyad
NIM : 15312052

Tanggal Pengumpulan : 1 Desember 2014


Dosen : Drs. Moh. Irsyad, M.Si.

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2014
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Kromatografi adalah cara pemisahan campuran yang didasarkan atas perbedaan


distribusi dari komponen campuran tersebut diantaranya dua fase, yaitu fase diam (stationary)
dan fase bergerak (mobile). Fase diam dapat berupa zat padat atau zat cair, sedangkan fase
bergerak dapat berupa zat cair atau gas. Dalam kromatografi fase bergerak dapat berupa gas
atau zat cair dan fase diam dapat berupa zat padat atau zat cair.
Banyaknya macam-macam kromatografi yang salah satunya adalah kromatografi gas,
yang merupaka metode kromatografi pertama yang dikembangkan pada zaman instrumen dan
elektronika. Kromatografi gas dapat dipakai untuk setiap campuran dimana semua
komponennya mempunyai tekanan uap yang berarti, suhu tekanan uap yang dipakai untuk
proses pemisahan. Tekanan uap memungkinkan komponen menguap dan bergerak bersama-
sama dengan fase gerak yang berupa gas.
Kromatografi gas metode yang tepat dan cepat untuk memisahkan campuran yang
sangat rumit. Waktu yang dibutuhkan beragam, mulai dari beberapa detik untuk campuran
yang sederhana sampai berjam-jam untuk campuran yang mengandung 500-1000 komponen.
Dalam analisa kimia suatu bahan sering dihadapkan pada pekerjan-pekerjaan
sepertimenghilangkan konstituen pengganggu atau mengisolasi atau memekatkan konstituen
yangdikehendaki sebelum dilakukan identifikasi maupun pengukuran jumlahnya.
Kromatografimerupakan salah satu cara pemisahan yang dewasa ini telah banyak digunakan
secara rutinyang dapat dilaksanakan dengan waktu yang sangat simgkat dengan peralatan
yang relatifsederhana dan murah. Walaupun cara kromatografi merupakan cara pemisahan,
namunbanyak diantara cara ini yang digunakan untuk analisa secara kuantitatif.
Teknik kromatografi merupakan teknik pemisahan yang sangat sensitif. Selain
dapatmemisahkan campuran zat warna, teknik juga dapat menunjukkan residu nikotin
dalamdarah dari orang yang duduk dekat seorang perokok ketika naik bus kota. Selain
itukromatografi juga dapat memisahkan campuran kompleks, seperti minyak bumi
yangmerupakan campuran dari puluhan bahkan ratusan senyawa yang terkandung
didalamnya,dan masih banyak lagi keunggulan dari pemisahan dengan teknik kromatografi
lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.DEFINISI KROMATOGRAFI

Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola


pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen (berupamolekul)
yang berada pada larutan.
Kromatografi merupakan metode fisika untuk pemisahan dimana komponen-
komponen yang akan dipisahkan didistribusikan antara duafase, salah satunya merupakan
lapisan stationer dengan permukaan yang luas dan fase yang lain berupa zat cair (fluid) yang
mengalir lambat (perkolasi) menembus atau sepanjanglapisan stationer tersebut.
Pada kolom kromatografi terdapat fasa diam yang umumnya terbuat dari material
padatan yangdapat mengabsorpsi komponen-komponen dalam sampel. Fasa diam ini dapat
berupa cairan yangmelarutlkan komponen-komponen dalam sampel. Komponen-komponen
dalam sampel masuk ke dalamkolom kromatografi yang mengandung fasa diam, dan terjadi
interaksi antara komp0nen-komponen yangterbawa oleh fasa gerak dan fasa diam. Interaksi
ini berbeda-beda untuk masing-masing komponen yangterdapat dalam campuran tersebut,
sehingga terjadi proses pemisahan. Setelah komponen-komponendalam sampel terpisah,
masing-masing komponen tersebut dideteksi oleh detektor yang terdapat
pada peralatan kromatografi. Signal yang keluar dari detektor kromatografi dapat di plot
terhadap waktu. Plot signal terhadap waktu ini disebut kromatogram.

2.2. PERKEMBANGAN KROMATOGRAFI

Penemu Kromatografi adalah Tswett yang pada tahun 1903, mencoba memisahkan
pigmen-pigmen dari daun dengan menggunakan suatu kolomyang berisi kapur (CaSO4).
lstilah kromatografi diciptakan oleh Tswett untukmelukiskan daerah-daerah yang berwarna
yang bergerak kebawah kolom. Padawaktu yang hampir bersamaan, D.T. Day juga
menggunakan kromatografiuntuk memisahkan fraksi-fraksi petroleum, namun Tswett lah
yang pertamadiakui sebagai penemu dan yang menjelaskan tentang proses kromatografi.
Penyelidikan tentang kromatografi menurun untuk beberapa tahun sampaidigunakan suatu
teknik dalam bentuk kromatografi padatan cair (LSC).
Kemudian pada akhir tahun 1930-an dan permulaan tahun 1940-an, kromatografi
mulai berkembang. Dasar kromatografi lapisan tipis (KLT)diletakkan pada tahun 1938 oleh
Izmailov dan Schreiber, dan kemudian diperhalus oleh Stahl pada tahun 1958. Hasil karya
yang baik sekali dariMartin dan Synge pada tahun 1941 (untuk ini mereka memenangkan
Nobel) tidak hanya mengubah dengan cepat kroinatografi cair tetapi seperangkat umum
langkah untuk pengembangan kromatografi gas dan kromatografikertas. Pada tahun 1952
Martin dan James mempublikasikan makalah pertamamengenai kromatografi gas. Diantara
tahun 1952 dan akhir tahun 1960 ankromatografi gas dikembangkan menjadi suatu
teknik analisis yang canggih.
Kromatografi cair, dalam praktek ditampilkan dalam kolom
gelas berdiameter besar, pada dasamya dibawah kondisi atmosfer. Waktu analisis lama dan
segala prosedur biasanya sangat membosankan. Pada akhir tahun1960 an, semakin banyak
usaha dilakukan untuk pengembangan kromatograficair sebagai suatu teknik mengimbangi
kromatografi gas. High PerformanceLiquid Chromatography (HPLC) atau Kromatografi Cair
Penampilan Tinggiatau High Preformance = Tekanan atau Kinerja Tinggi, High Speed
=Kecepatan Tinggi dan Modern = moderen) telah berhasil dikembangkan dari usaha ini.
Kemajuan dalam keduanya instrumentasi dan pengepakan kolomterjadi dengan cepatnya
sehingga sulit untuk mempertahankan suatu bentuk hasil keahlian membuat instrumentasi dan
pengepakan kolom dalam keadaantertentu. Tentu saja, saat ini dengan teknik yang sudah
matang dan dengancepat KCKT mencapai suatu keadaan yang sederajat dengan kromatografi
gas.
Sekarang ini, kromatografi sangat diperlukan dalam memisahkan suatucampuran
senyawa. HPLC didefinisikan sebagai kromatografi cair yangdilakukan dengan memakai fase
diam yang terikat secara kimia pada penyangga halus yang distribusi
ukuranya sempit ( kolom ) dan fase gerakyang dipaksa mengalir dengan laju alir yang
terkendali dengan memakaitekanan tinggi sehingga menghasilkan pemisahan dengan resolusi
tinggi danwaktu yang relative singkat.

2.3. PRINSIP KROMATOGRAFI

Pada prinsipnya semua cara pemisahan kromatografi mengalami proses yang sama
yaituadanya distribusi komponen-komponen dalam fasa diam dan fasa gerak
denganmemanfaatkan perbedaan-perbedaan sifat-sifat fisik komponen yang akan dipisahkan
(Mulja, 1995).
Perbedaaan sifat tersebut diantaranya :

Kelarutan yang berbeda terhadap suatu pelarut


Sifat untuk bertaut (adsorpsi) yang berbeda satu sama lain dengan suatu serbukbahan
padat
Sifat dapat menguap pada temperatur yang berbeda satu sama lain.

Kromatografi jenis ini memakaifase diam cair dan fasa gerak cair. Pemisahan
komponen-komponen akan sangat tergantung pada perbedaan Kd (Koefisien distribusi)
molekul-molekul yang dipisahkan. Mekanisme pemisahan dengan kromatografi kertas
prinsipnyasama dengan mekanisme pada kromatografi kolom. Adsorben dalam
kromatografi kertasadalah kertas saring, yakni selulosa. Sampel yang akan dianalisis
ditotolkan ke ujung kertasyang kemudian digantung dalam wadah. Kemudian dasar kertas
saring dicelupkan kedalampelarut yang mengisi dasar wadah. Fasa mobil (pelarut) dapat
saja beragam. Bisamenggunakan: air, etanol, asam asetat atau campuran zat-zat ini dapat
digunakan.

2.4. JENIS KROMATOGRAFI

Berdasarkan asas terjadinya proses pemisahan maka kromatografi dibedakan menjadi


4 (Mulja, 1995), yaitu :

a) Kromatografi dengan asas adsorpsi


Kromatografi jenis ini menggunakan fasa diam padat dan fasa gerak cair atau
gas.Pemisahan komponen-komponennya akan sangat bergantung pada perbedaan
polaritasmolekul-molekul yang akan dipisahkan.
b) Kromatografi dengan asas partisi]
Kromatografi jenis ini memakai fasa diam cair dan fasa gerak cair. Pemisahan
komponen-komponen akan sangat tergantung pada perbedaan Kd (Koefisien
distribusi) molekul-molekul yang dipisahkan.
c) Kromatografi dengan asas filtrasi
Kromatografi jenis ini memakai fasa padat yang mempunyai sifat filtrasi terhadap
komponenyang mempunyai massa molekul relatif (Mr) yang tinggi dan fasa padat
tersebut dimilikioleh gel atau sejenisnya sedangkan fasa geraknya adalah cairan.
Kromatografi dengan dasarfiltrasi ini sangat dipengaruhi oleh perbedaan bentuk
(struktur dan ukuran molekul).
d) Kromatografi dengan asas suhu kritik
Pada dasarnya merupakan pengembangan dari kromatografi gas, sebagai fasa
mobil dipakai CO2 dalam keadaan superkritik.Secara teori, pemisahan kromatografi
yang paling baik akandiperoleh jika fase diam mempunyai luas permukaan sebesar-
besarnya sehingga terjadikeseimbangan yang baik antara fase gerak dan fase diam.
Persyaratan kedua agar pemisahan baik adalah fase gerak bergerak dengan cepat
sehingga difusi yang terjadisekecil-kecilnya. Untuk memperoleh permukaan fase
diam yang luas, maka penjerap ataufase diam harus berupa serbuk halus. Sedangkan
untuk memaksa fase gerak bergerak cepatmelalui fase diam yang berupa serbuk halus,
harus digunakan tekanan tinggi.

Komponen utama kromatografi adalah fasa stationer dan fasa mobil dan kromatografi dibagi
menjadi beberapa jenis bergantung pada jenis fasa mobildan mekanisme pemisahannya,
seperti ditunjukkan di Tabel dibawah ini.

Ada beberapa cara dalam mengelompokkan teknik kromatografi. Kebanyakan


berdasarkanpada jenis fase yang digunakan (fase gerak dan fase diam) misalnya kromatografi
gas dankromatografi cairan. Cara pengelompokkan lainnya berdasarkan teknik yang
digunakan.

1. Kromatografi cairan-padat atau kromatografi serapan.

Ditemukan oleh Tswett dan dikenalkan kembali oleh Kuhn dan Lederer pada tahun
1931,telah digunakan secara luas untuk analisis organik dan biokimia. Pada umumnya
sebagian isikolom adalah silika gel atau alumina yang mempunyai angka banding luas
permukaanterhadap volume sangat besar. Sayangnya hanya ada beberapa bahan penyerap,
maka pemilihannya sangat terbatas. Keterbatasan yang lebih nyata pada kenyataan bahwa
koefisien distribusi untuk serapan kerap kali tergantung pada kadar total. Hal ini
akanmenyebabkan pemisahan tidak sempurna.Contoh :- Kromatografi orisinil Tswett dengan
larutan eter petroleum dan kolom CaCO3.- Kromatografi pertukaran ion.

2. Kromatografi cairan-cairan atau kromatografi partisi.

Dikenalkan ole Martin dan Synge pada tahun1941, dan kemudian mendapatkan
hadiahNobel untuk hal itu. Fase diam terdiri dari lapisan tipis, cairan yang melapisi
permukaan daripadatan inert yan berpori-pori. Ada banyak jenis kombinasi cairan yang dapat
digunakansehingga metode ini sangat berguna. Lebih lanjut koefisien distribusi sistem ini
lebih tidakbergantung pada kadar, memberikan pemisahan lebih tajamContoh :- Kromatografi
partisi pada kolom gel silika- Kromatografi kertas

3. Kromatografi gas-padat

Digunakan sebelum tahun 1800 untuk memurnikan gas. Pada waktu dulu teknik
tidakberkembang karena keterbatasannya sama seperti halnya kromatografi cairan-padat,
tetapipenelitian lebih lanjut dengan macam fase padat baru memperluas panggunaan teknik
ini.

4. Kromatografi gas-cairan

Merupakan metode pemisahan yang sangat efisien dan serba guna. Teknik
lebihmenyebabkan revousi dalam kimia organik, sejak dikenalkan pertama kali oleh James
danMarthin pada tahun 1052. hambatan yang paling utama ialah bahan cuplikan
harusmempunyai tekanan uap paling tidak beberapa liter pada suhu kolom, sistem ini sangat
baik sehingga dapat dikatakan sebagai metode pilihan dalam kromatografi karena
daatmemisahkan dengan cepat dan peka.

5. Kromatografi penukar ion

Merupakan bidang khusus kromatografi cairan-cairan. Seperti namanya sistem ini


khususdigunakan untuk spesies ion. Penemu resin sintetik dengan sifat penukaran ion
sebelumperang dunia II telah dapat mengatasi pemisahan rumit dari logam tanah dan asam
amino.
6. Penyaringan gel

Penyaringan gel merupakan proses pemisahan dengan gel yang terdiri dari
modifikasidekstran-molekul polisakarida linier yang mempunyai ikatan silang. Bahan ini
dapatmenyerap air dan membentuk susunan seperti saringan yang dapat memisahkan
molekul-molekul berdasarkan ukurannya. Molekul-molekul dengan berat molekul antara 100
sampaibeberapa juta dapat dipekatkan dan dipisahkan. Kromatografi permeasi gel
merupakanbentuk serupa yang menggunakan polistirena yang berguna untuk pemisahan
polimer.

7. Elektroforesis

Elektoforesis merupakan kromatografi yang diberi medan lstrik disisinya dan tegak
lurusaliran fase gerak. Senyawa bermuatan positif akanmenuju ke katoda dan anion menuju
keanoda,sedangkan kecepatan gerak tergantung pada besarnya muatan.

8. Kromatografi kertas

Pada kromatografi kertas senyawa-senyawa yang dapat dipisahkan dapat diambil dari
kertasdengan jalan memotong noda (spot) yang kemudian melarutkan secara terpisah.Setetes
dari larutan cupikan yan gmengandung sejumlah komponen yang dipisahkan dengancara
diteteskan pada daerah yang diberi tanda diatas sepotong kertas saring dimana ia akanmeluas
membentuk noda yang dibuat. Bila noda telah kering, kertas dimasukkan dalambejana
tertutup yang telah berisi pelarut sebagai fase gerak dimana ujung yang dengandengan
cuplikan tercelup (noda harus tidak tercelup, sedikit diatas permukaan pelarut).Pelarut
bergerak melalui serta-serta dari kertas oleh gaya kapiler dan menggerakkankomponen-
kpmponen dari campuran cuplikan pada perbedaan jarak dalam arah aliranpelarut. Bila
permukaan pelarut telah bergerak sampai jarak yang cukup jauhnya atausetelah waktu yang
telah ditentukan, maka kertas diambil dari bejana dan kedudukan daripermukaan pelarut
diberi tanda dan lembaran kertas dibiarkan kering. Jika senyawa-senyawa tidak berwarna
maka harus dideteksi dengan metode kimia atau fisika. Cara yangbiasa adalah menggunsksn
suatu pereaksi yang memberikan sebuah warna terhadapbeberapa atau semua dari senyawa-
senyawa. Sering juga menggunakan cara deteksi dengansinar ultra violet atau teknik
radiokimia.
2.5. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KROMATOGRAFI

1. Kromatografi Gas

Kelebihan :
1. Waktu analisis yang singkat dan ketajaman pemisahan yang tinggi.
2. Dapat menggunakan kolom lebih panjang untuk menghasilkan efisiensi pemisahan
yang tinggi.
3. Gas mempunyai vikositas yang rendah.
4. Kesetimbangan partisi antara gas dan cairan berlangsung cepat sehingga analisis
relatif cepat dan sensitifitasnya tinggi.
5. Pemakaian fase cair memungkinkan kita memilih dari sejumlah fase diam yang
sangat beragam yang akan memisahkan hampir segala macam campuran.

Kekurangan
1. Teknik Kromatografi gas terbatas untuk zat yang mudah menguap.
2. Kromatografi gas tidak mudah dipakai untuk memisahkan campuran dalam
jumlah besar. Pemisahan pada tingkat mg mudah dilakukan, pemisahan pada
tingkat gram mungkin dilakukan, tetapi pemisahan dalam tingkat pon atau ton
sukar dilakukan kecuali jika ada metode lain.
3. Fase gas dibandingkan sebagian besar fase cair tidak bersifat reaktif terhadap fase
diam dan zat terlarut.

2. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

Kelebihan
1. Cepat
2. Kolom dapat digunakan kembali
3. Ideal untuk zat bermolekul besar dan berionik
4. Mudah rekoveri sampel f.

Kekurangan
1. Memerlukan biaya yang banyak untuk proses pemisahannya
2. Memerlukan orang yang trampil dalam pemisahannya

2.6. APLIKASI KROMATOGRAFI

a. Pada Bidang Bioteknologi

Dalam bidang bioteknologi, kromatografi mempunyai peranan yang sangat besar.


Misalnya dalam penentuan, baik kualitatif maupun kuantitatif, senyawa dalam protein.
Protein sering dipilih karena ia sering menjadi obyek molekul yang harus di-
purified (dimurnikan) terutama untuk keperluan dalam bio-farmasi. Kromatografi juga bisa
diaplikasikan dalam pemisahan molekul-molekul penting seperti asam nukleat, karbohidrat,
lemak, vitamin dan molekul penting lainnya.Dengan data-data yang didapatkan dengan
menggunakan kromatografi ini, selanjutnya sebuah produk obat-obatandapat ditingkatkan
mutunya, dapat dipakai sebagai data awal untuk menghasilkan jenis obat baru, atau dapat
puladipakai untuk mengontrol kondisi obat tersebut sehingga bisa bertahan lama.

b. Pada Bidang Klinik

Dalam bidang clinical (klinik), teknik ini sangat bermanfaat terutama dalam
menginvestigasi fluida badan seperti air liur.Dari air liur seorang pasien, dokter
dapat mengetahui jenis penyakit yang sedang diderita pasien tersebut. Seorang perokok dapat
diketahui apakah dia termasuk perokok berat atau ringan hanya
dengan mengetahui konsentrasi CN-(sianida) dari sampel air liurnya. Demikian halnya air
kencing, darah dan fluida badan lainnya bisa memberikan data yangakurat dan cepat sehingga
keberadaan suatu penyakit dalam tubuh manusia dapat dideteksi secara dini dan
cepat.Sekarang ini, deteksi senyawa oksalat dalam air kencing menjadi sangat penting
terutama bagi pasien kidney stones (batu ginjal). Banyak metode analisis seperti
spektrofotometri, manganometri, atau lainnya, akan tetapi semuanyamembutuhkan kerja
ekstra dan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan hasil analisis dibandingkan dengan
teknik kromatografi.Dengan alasan-alasan inilah, kromatografi kemudian menjadi pilihan
utama dalam membantu mengatasi permasalahandalam dunia bioteknologi, farmasi, klinik
dan kehidupan manusia secara umum.

c. Pada Bidang Forensik

Aplikasi kromatografi pada bidang forensik pun sangat membantu, terutama dilihat
dari segi keamanan. Masih lekatdalam ingatan kita, sebuah peristiwa Black September
Tragedy mengguncang Amerika pada tanggal 11 September 2001 yang ditandai dengan
runtuhnya dua gedung kesayangan pemerintah Amerika Serikat. Demikian halnya
diIndonesia yang marak dengan aksi peledakan bom yang terjadi di mana-mana. Perhatian
dunia pun akhirnya mulai beralih dengan adanya peristiwa-peristiwa pengeboman/peledakan
tersebut ke bahaya explosive (bahan peledak) dengan peningkatan yang cukup tajam. Kini
kromatrografi menjadi hal yang sangat penting dalam menganalisis berbagai bahan-bahan
kimia yang terkandungdalam bahan peledak. Hal ini didorong karena dengan semakin cepat
diketahuinya bahan-bahan dasar apa saja bahan peledak, maka akan makin mempercepat
diambilnya tindakan oleh bagian keamanan untuk mengatasi daerah-daerahyang terkena
ledakan serta antisipasi meluasnya efek radiasi yang kemungkinan akan mengena tubuh
manusia di sekitar lokasi ledakan. Lebih jauh lagi, efek negatifnya terhadap lingkungan juga
bisa segera diketahui.Pada dasarnya setiap bahan peledak, baru akan meledak jika terjadi
benturan, gesekan, getaran atau adanya perubahansuhu yang meningkat. Dengan terjadinya
hal-hal seperti ini, memberikan peluang bahan peledak tersebut berubahmanjadi zat lain yang
lebih stabil yang diikuti dengan tekanan yang tinggi, yang bisa menghasilkan ledakan dahsyat
atau bahkan munculnya percikan api.

d. Dalam bidang lingkungan

Dalam masalah lingkungan, sebagai konsekuensi majunya peradaban manusia, berarti


permasalahan pun semakinmaju. Salah satu permasalahan serius yang dihadapi oleh
negara-negara berkembang dan utamanya negara majuadalah persoalan global warming
(pemanasan global). Menurut survei National Institute for Environmental Studies,Japan,
tahun 2006 lalu, bahwa masyarakat di Jepang memperkirakan tingkat pemanasan global
merupakan masalahlingkungan paling serius dan tingkatannya hampir 7 kali lipat dari satu
dekade yang lalu saat polling kali pertamadilakukan pada tahun 1997

Kontrol kondisi air hujan menjadi penting karena beberapa efek yang fatal yang
mungkin bisa terjadi, di antaranya jatuhnya hujan asam dapat meningkatkan keasaman danau,
sungai, bendungan yang pada akhirnya mungin dapatmenyebabkan kematian pada kehidupan
air. Demikian pula keasaman pada tanah dapat meningkat dan merembes keair permukaan
tanah yaitu sumber air minum sehari-hari.

e. Aplikasi pada bidang yang lain

Sebenarnya masih sangat banyak aplikasi kromatografi dalam bidang-bidang


keilmuan lainnya. Beberapaaplikasi tersebut misalnya dalam industri kertas, pertambangan,
proses logam, petrokimia, pertanian, kedokteran danlain-lain. Namun karena keterbatasan
ruang, dalam tulisan ini penulis hanya menampilkan beberapa contoh peran
sertakromatografi dalam memudahkan dan mempercepat perolehan target data dalam
beberapa bidang yang tersebut diatas.
BAB III
PENUTUP

3.1.KESIMPULAN

Kromatografi adalah cara pemisahan campuran yang didasarkan atas perbedaan


distribusi dari komponen campuran tersebut diantaranya dua fase, yaitu fase diam (stationary)
dan fase bergerak (mobile). Fase diam dapat berupa zat padat atau zat cair, sedangkan fase
bergerak dapat berupa zat cair atau gas. Dalam kromatografi fase bergerak dapat berupa gas
atau zat cair dan fase diam dapat berupa zat padat atau zat cair.
Pada prinsipnya semua cara pemisahan kromatografi mengalami proses yang sama
yaituadanya distribusi komponen-komponen dalam fasa diam dan fasa gerak
denganmemanfaatkan perbedaan-perbedaan sifat-sifat fisik komponen yang akan dipisahkan.
Kromatografi dapat dibedakan berdasarkan asas terjadinya pemisahan, fasa dan
mekanisme pemisahan, serta teknik yang digunakan dalama pemisahan.

Kromatografi dapat dimanfaatkan dalam bidang keilmuan bioteknologi, bidang klinik,


bidang forensik, dan dalama bidang lingkungan

3.2. SARAN
Demikian makalah ini di susun, tentunya banyak kekurangan baik dalam segi isi atau
penyampaiannya. Oleh karena itu, kami mengharap kritik dan saran demi kesempurnaan
makalah kami. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Adnan, Mochamad. 1997. Teknik Kromatografi untuk Analisis Bahan Makanan.


Yogyakarta: Andi Offset
Sastrohamodjojo Harddjono Dr. 1985. Kromatografi. Bogor :IPB Press
Rucker, G. 1988.Analisa Farmasi Instrumen : Spektroskopi, Kromatografi. Jakarta : UIPress.

http://www.academia.edu/7400086/MAKALAH_KROMATOGRAFI diakses pada jam


11.39 WIB tanggal 29 November 2014

Anda mungkin juga menyukai