Anda di halaman 1dari 45

PENATALAKSANAAN DIET

DIABETES MELLITUS

DWI HARTANTI, S.GZ., M.GIZI


GAMBARAN UMUM

• Hiperglikemia adalah suatu kondisi medik berupa


peningkatan kadar glukosa dalam darah melebihi batas
normal.
• Hiperglikemia merupakan salah satu tanda khas penyakit
diabetes mellitus (DM)
• Diabetes Mellitus adalah kumpulan gejala yang timbul
pada seseorang yang mengalami peningkatan glukosa
darah akibat kekurangan hormon insulin secara relatif
maupun absolut.
• WHO) memprediksi adanya peningkatan jumlah
penyandang DM (khususnya tipe 2) yang menjadi salah
satu ancaman kesehatan global.
Jenis Diabetes Mellitus
1. Diabetes Mellitus tipe 1
2. Diabetes Mellitus tipe 2
3. Diabetes Mellitus gestasional
4. Diabetes Mellitus tipe lain
DIAGNOSA DM TIPE 2
• Diagnosis DM ditegakkan atas dasar pemeriksaan kadar
glukosa darah.
• Pemeriksaan glukosa darah yang dianjurkan adalah
pemeriksaan glukosa secara enzimatik dengan bahan
plasma darah vena.
• Pemantauan hasil pengobatan dapat dilakukan dengan
menggunakan pemeriksaan glukosa darah kapiler
dengan glukometer.
• Diagnosis tidak dapat ditegakkan atas dasar adanya
glukosuria.
Kecurigaan adanya DM perlu dipikirkan apabila terdapat
keluhanseperti:
• Keluhan klasik DM: poliuria, polidipsia, polifagia dan
penurunanberat badan yang tidak dapat dijelaskan
sebabnya.
• Keluhan lain: lemah badan, kesemutan, gatal, mata
kabur, dan disfungsi ereksi pada pria, serta pruritus
vulva pada wanita.
KRITERIA DIAGNOSIS DM

PERKENI 2015
Kadar tes laboratorium darah untuk
diagnosis daibetes dan
prediabetes.
Tujuan penatalaksanaan DM
secara umum
1. Tujuan jangka pendek: menghilangkan keluhan DM,memperbaiki
kualitas hidup, dan mengurangi risiko komplikasi akut.
2. Tujuan jangka panjang: mencegah dan menghambat progresivitas
penyulit mikroangiopati dan makroangiopati.
3. Tujuan akhir pengelolaan adalah turunnya morbiditas dan
mortalitas DM.

Untuk mencapai tujuan tersebut perlu


dilakukan pengendalian :
glukosa darah, tekanan darah, berat
badan, dan profil lipid, melalui DIET
pengelolaan pasien secara
komprehensif.
TUJUAN DIET DM TIPE 2
1. Mempertahankan kadar glukosa darah supaya
mendekati normal dengan menyeimbangkan asupan
makanan dengan insulin, dengan obat penurun glukosa
oral dan aktivitas fisik.
2. Mencapai dan mempertahankan kadar lipid serum
normal
3. Mencapai berat badan ideal
4. Menghindari atau menangani komplikasi
5. Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan
Syarat Diet
• Kebutuhan energi
– Menggunakan rumus PERKENI
– Faktor-faktor yang menentukan kebutuhan kalori antara lain:
1. Jenis kelamin : Laki-laki (Basal) = 30kkal/kgBB/hr
Perempuan (Basal) = 25kkal/kgBB/hari
2. Umur
• Pasien usia diatas 40 tahun, kebutuhan kalori dikurangi 5%
untuk setiap dekade antara 40 dan 59 tahun.
• Pasien usia diantara 60 dan 69 tahun, dikurangi 10%.
• Pasien usia diatas usia 70 tahun,dikurangi 20%.
3. Aktifitas Fisik
• Bedrest 1 – 1,1 atau + 10%
• Ringan 1,2 atau + 20%
• Sedang 1,3 atau + 30%
• Berat 1,4 atau + 40%
• Sangat berat 1,5 atau + 50%
4. Stress Metabolik
Penambahan 10-30% tergantung dariberatnya stress
metabolik (sepsis, operasi, trauma).
5. Berat Badan
• Penyandang DM yang gemuk, kebutuhan kalori dikurangi
sekitar 20-30% tergantung kepada tingkat kegemukan.
• Penyandang DM kurus, kebutuhan kalori ditambah sekitar 20-
30% sesuai dengan kebutuhan untuk meningkatkan BB.
• Jumlah kalori yang diberikan paling sedikit 1000-1200 kal perhari
untuk wanita dan 1200-1600 kal perhari untuk pria.
Rumus BBI (perkeni)
• Perhitungan berat badan ideal (BBI) menggunakan rumus Broca
yang dimodifikasi:
Berat badan ideal = 90% x (TB dalam cm - 100) x 1 kg.
Bagi pria dengan tinggi badan di bawah 160 cm dan wanita di bawah
150 cm, rumus dimodifikasi menjadi:
Berat badan ideal (BBI) = (TB dalam cm - 100) x 1 kg.

KET :
 BB Normal: BB ideal +/- 10 %
 Kurus: kurang dari BBI - 10 %
 Gemuk: lebih dari BBI + 10 %

• Penentuan BBI (status kurus/gemuk) juga bisa menggunakan IMT


Contoh
• Pasien Ny.x, seorang guru SD, Usia 50 th,
BB = 64 kg, TB = 155cm, terdiagnosa DM
dengan peningkatan kadar glukosa darah
ditandai GDP 150mg/dl.
• Hitung kebutuhan energinya !
Jawab
• Tentukan dulu status gizinya melalui IMT atau BBI
– IMT = 26,6  obesitas
– BBI = 90% x (TB-100) = 90% x 55 = 49,5kg
– Kesimpulan BBA > 10% dari BBI  Gemuk
– Sehingga pada perhitungan kebutuhan energi dikoreksi dengan
pengurangan 20-30% (note : jika perhitungan energinya
menggunakan BBA. Jika perhitungan energinya sudah
menggunakan BBI maka koreksi 20-30% ditiadakan.
Jawab
1. BM (jenis kelamin)
25 kkal/kgbb/hr = 25x49,5 (pakai BBI) = 1250 kkal
2. Koreksi usia (50th) = 1250 kalori x 5% = 62,5 kalori
3. Aktifitas (bedrest)  = 1250 kalori x 10% = 125 kalori
4. Komplikasi (Faktor stres)  = 1250 kalori x 20% = 250 kalori
5. Koreksi Berat Badan  = 1250 kalori x 20% = 250 kalori

TOTAL = Energi basal – Koreksi usia + Aktifitas + Komplikasi – Koreksi Berat Badan
= 1250 – 62,5 + 125+ 250 – 250
= 1312,5 kkal ( dibulatkan mjd 1300 kkal)
PERHITUNGAN LAIN
Selain perhitungan di atas dapat juga
menggunakan rumus Harris Benedict atau
rumus lain dengan tetap memperhatikan
faktor koreksi usia, aktivitas fisik, faktor
stres dan berat badan.
Kebutuhan Zat Gizi
• KARBOHIDRAT
– Karbohidrat yang dianjurkan sebesar 45-65% total asupan
energi. Terutama karbohidrat yang berserat tinggi.
– Pembatasan karbohidrat total <130 g/hari tidak dianjurkan.
– Glukosa dalam bumbu diperbolehkan sehingga penyandang
diabetes dapat makan sama dengan makanan keluarga yang
lain.
– Sukrosa tidak boleh lebih dari 10% total asupan energi.
– Pemanis alternatif dapat digunakan sebagai pengganti glukosa,
asal tidak melebihi batas aman konsumsi harian
• PROTEIN
– Asupan protein 10-15% dari kebutuhan energi total
– Pilih sumber protein yang rendah lemak dan bernilai biologis
tinggi seperti ikan, udang, cumi, daging tanpa lemak, ayam
tanpa kulit, produk susu rendah lemak, kacang-kacangan, tahu
dan tempe.
STANDAR DIET DM
Ada 8 jenis standar diet menurut kandungan energi :
- 1100 kkal
- 1300 kkal
- 1500 kkal
- 1700 kkal
- 1900 kkal
- 2100 kkal
- 2300 kkal
- 2500 kkal
Pembagian porsi makanan pada tiap standar diet di atas bisa dilihat di
buku penuntun diet halaman 140.
Bahan Makanan Yang
Dianjurkan
• Karbohidrat kompleks, yang tinggi serat
• Sumber protein rendah lemak dengan nilai
biologis tinggi
• Sumber lemak yang mudah dicerna
Bahan Makanan Yang Tidak
Dianjurkan
• Mengandung banyak gula sederhana
• Mengandung banyak lemak jenuh dan
lemak trans
• Mengandung tinggi natrium
Edukasi & Konseling
• Penyandang DM perlu diberikan penekanan mengenai pentingnya
3J : keteraturan jadwal makan, jenis dan jumlah kandungan kalori
• Peningkatan aktivitas fisik. Latihan jasmani dilakukan secara secara
teratur sebanyak 3-5 kali perminggu selama sekitar 30-45 menit,
dengan total 150 menit perminggu. Jeda antar latihan tidak lebih
dari 2 hari berturut-turut.
• Latihan fisik yang disarankan adalah aerobik dengan intensitas
sedang seperti: jalan cepat, bersepeda santai, jogging, dan
berenang.
• Dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan glukosa darah sebelum
latihan jasmani. Apabila kadar glukosa darah <100 mg/dL pasien
harus mengkonsumsi karbohidrat terlebih dahulu dan bila >250
mg/dL dianjurkan untuk menunda latihan jasmani.
DIABETES MELLITUS TIPE 1
DM TIPE I
• Patofisiologi  penghancuran autoimun
sel B pankreas menyebabkan defisiensi
insulin  gangguan metabolik
• Kekurangan insulin mengakibatkan
lipolisis yang tidak terkontrol  asam
lemak bebas plasma meningkat
• DM tipe 1 sangat bergantung insulin
sehingga perlu terapi insulin
• Terapi insulin yang kurang tepat
mengakibatkan :
– Hipoglikemia
– Peningkatan berat badan (efek anabolik
insulin)
– Edema insulin
Diet dengan
Carbohidrat Counting
• Disingkat carbing
• Definisi : merupakan perencanaan diet
untuk pasien DM dengan terapi insulin
dengan menghitung kebutuhan karbohidrat.
• Tujuan :
– Pengaturan glukosa darah
– Mempertahankan asupan karbohidrat dalam
jumlah yang sama setiap hari
Cara mengaplikasikan carbing :
• Memahami tujuan perencanaan makanan
utk pasien DM bergantung insulin
• Memahami kaitan jam makan, dosis insulin
dan jumlah makanan yang harus dikonsumsi
• Memahami target glukosa darah yang ingin
dicapai
• Memahami zat gizi dan makanan apa yang
menghasilkan glukosa
Diet carbing
• Menyeimbangkan terapi insulin dengan
jumlah karbohidrat yang dikonsumsi dalam
sehari
• Dalam 15 gram ( kisaran 7 – 22 gr )
karbohidrat diperlukan 1 unit insulin.
• Rentang nilai  1 unit insulin dapat
menurunkan kadar glukosa darah ke nilai
normal setelah mengkonsumsi 7 – 22 gram
karbohidrat.
• Diberi 1 unit insulin utk 7 gr KH apabila
pasien obese
• Diberi 1 unit insulin utk 22 gr KH apabila
pasien kurus
• Diberi 1 unit insulin utk 15 gr KH apabila
pasien normal
DM GESTASIONAL
Perhitungan Energi
• Ditambahkan kebutuhan saat kehamilan
NEFROPATI DIABETES
NEFROPATI DM (ND)
• Adalah penyakit ginjal serius yang muncul sebagai komplikasi
akibat diabetes tipe 1 maupun tipe 2.
• Nefropati diabetik merupakan penyebab paling utama dari Gagal
Ginjal Stadium Akhir.
• Sekitar 20-40% penyandang diabetes akan mengalami nefropati
diabetik.
• Didapatkannya albuminuria persisten pada kisaran 30-299 mg/24
jam merupakan tanda dini nefropati diabetik pada DM tipe 2
DIAGNOSA ND
• Diagnosis nefropati diabetik ditegakkan
jika didapatkan kadar albumin >30 mg
dalam urin 24 jam pada 2 dari 3 kali
pemeriksaan
PENATALAKSANAAN DIET ND
• TUJUAN
– Mencapai dan mempertahankan status gizi
optimal
– Mencegah dan mengatasi dislipidemia
– Membantu memperlambat progrsivitas
kerusakan ginjal
SYARAT DIET
• Kebutuhan energi sama dengan
perhitungan diet DM
• Karbohidrat -> 45-65% total asupan
Gula Dibatasi 10% total asupan
Utamakan makanan dengan kadar indeks
glikemik rendah dan sumber KH tinggi
serat
• PROTEIN
– Batasi protein karena ada peningkatan urea
nitrogen dan terjadi albuminuria
– Asupan protein 0.8 gram / kgBB / hari (rendah)
– Bahan makanan sumber protein dengan nilai
biologis tinggi (2/3 hewani, 1/3 nabati)
– Standar Diet Nefropati Diabetik menurut
kandungan proteinnya ada 3 yaitu : protein
30gr, 40 gr dan 50gr.
• LEMAK
– 20-25% kebutuhan kalori
– Tidak boleh lebih dari 30%
• NATRIUM
– Dibatasi. Tidak boleh lebih dari 1500-2300 mg/hr
– Batasi makanan yang diawetkan. Perbanyak
makanan segar.
• KALIUM & FOSFOR
Dibatasi
• KALSIUM
– Ditingkatkan. Karena ada hipokalsemia.
Rekomendasi kalsium 1000-1500 mg/hari
ND dengan DIALISIS
• Syarat diet sama dengan DN namun
perbedaannya ada pada kebutuhan
protein. Untuk pasien ND dengan dialisis
rekomendasi kebutuhan proteinnya adalah
1,2 g/kgBB/hari (tinggi).
• Pemilihan bahan makanan sumber protein
dengan nilai biologis tinggi.
Kasus 1

Anda mungkin juga menyukai