Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN GIZI II

KASUS IV

Stroke non Hemoragik

Disusun Oleh :

Nanda Trisna Prastifani

22030116140136

PROGRAM STUDI ILMU GIZI

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
BAB I. LATAR BELAKANG

1.1 Gambaran Kasus

Pasien Ny IN (57 th) datang ke poliklinik RS dalam keadaan bibir merot


dan anggota badan sebelah kanan tidak dapat digerakkan. Sebelumnya Ny IN
jatuh dari kursi ketika mendengar salah satu anggota keluarganya meninggal
dunia. Ny NI pernah mengalami Stroke Non Hemoragik 4 bulan yang lalu dan
sembuh dalam waktu 1 minggu. Ny NI dijadwalkan melakukan terapi
seminggu 2 kali setelah mendapatkan surat dari dokter. Ny. NI mulai
menjalankan diet penurunan BB setelah mengalami Stroke 4 bulan yang lalu.
Sebelumnya Ny. IN mempunyai riwayat Hipertensi. Ny IN mempunyai
tekanan darah 196/124 mmHg. Pemeriksaan antropometri pasien berupa
panjang LILA 33 cm dan panjang Ulna 24cm. Ny. IN berperan sebagai ibu
rumah tangga di rumahnya.
Data Biokimia
Data Fisik

Ny. IN tidak memiliki alergi terhadap makanan apapun. Sebelum masuk rumah
sakit,Ny.IN mempunyai kebiasaan makan sebagai berikut:
 Pola makan teratur 3 kali sehari,waktu makan yang tidak tepat.
 Mengkonsumsi nasi 3x sehari sebanyak 1.5 centong sekali makan.
 Konsumsi mie instan 1 kali seminggu
 Lauk yang sering dikonsumsi adalah tempe dan tahu masing-masing 1 potong
sekali makan, telur 1 kali dalam 1 minggu, ayam goreng 2 kali seminggu.
 Minum susu 2 kali sehari sebanyak 1 gelas setiap minum setiap pagi dan
malam hari.
 Sayur yang sering dikonsumsi yaitu sayur bayam dan sayur adas 4-5 kali
dalam satu minggu.
 Buah yang serinh dikonsumsi yaitu buah pisang setiap hari 1-2 buah sehari,
buah papaya 2-3 kali seminggu.

Sebelumnya, Ny. IN belum pernah mendapatkan edukasi gizi tentang stroke non
hemoragik dan hipertensi sebelum masuk rumah sakit. Saat masuk rumah sakit Ny.
IN hanya mengonsumsi bubur dan lauk hewani saja serta pisang rebus yang kadang
dibeblikan keluarga dari rumah sakit. Berikut adalah asupan Ny. IN di rumah sakit :
Sebelum sakit Ny IN ketika dirumah beraktivitas sebagai ibu rumah tangga dan
melakukan pekerjaan ibu rumah tangga.Namun, Ny IN tidak pernah berolah raga.
Ketika dirumah sakit aktivitas Ny IN hanya terbatas di tempat tidur saja. Keluarga
yang menunggu membantu Ny IN apabila ingin pergi ke kamar mandi.
BAB II. SKRINNING

2.1 Pemilihan Metode Skrinning

Skrining yang digunakan adalah MUST (Malnutrition Universal Screening


Tool) yang dapat digunakan untuk berbagai kategori usia. MUST terdiri dari 3
pertanyaan yaitu IMT, kehilangan berat badan, dan efek penyakit akut.
.
2.2 Pengisian Kuesioner

59 33
147 ==
27.3 33
=
0

0
2.3 Kesimpulan

Berdasarkan hasil skrining Ny. IN didapatkan skor 0 yang termasuk dalam


kategori berisiko rendah terkena malnutrisi maka diperlukan skrining ulang untuk
7 hari kedepan.
BAB III. ASESSMENT ( PENGKAJIAN GIZI )

a. Pengkajian anropometri ( AD )
Domain Data Keterangan
A.D – 1.1.1 147 cm Rumus Mairanti
Tinggi badan Prastika, Triyanti(1)
A.D – 1.1.2 59 kg
Berat badan

A.D -1.1.5 27.3 Obes I


IMT
A.D – 1.1.7 Pjg ulna : 24 cm
Body
LILA : 33 cm
Compartment
estimates
Kesimpulan : Ny. IN mengalami obes I.

b. Pengkajian data biokimia ( BD )


Domain Data Keterangan
Ureum 38 mg/dL Normal
(BD – 1.2.1) (Normal : 10 - 50
mg/dL)
Kreatinin 0.37 mg/dL Normal
(BD – 1.2.2) (Normal : 0.6 – 1.1
mg/dL)
Gula Darah Sewaktu 111 mg/ dL Normal
(BD - 1.5.2) (Normal : 70 – 125
mg/dL)
Kolesterol Total 282 mg/dL Tinggi
(BD - 1.7.1) (Normal :<200 mg/dL)
Trigliserida 174 mg/dL Normal
(BD – 1.7.7) (Normal :<200 mg/dL)
Hemoglobin 16.8 g/dL Tinggi
( BD – 1.10.1 ) (Normal : 12 - 16
g/dL)
Hematokrit 48 % Normal
( BD – 1.10.2 ) (Normal : 42% - 52%)
MCV 83.3fL Normal
(BD – 1.10.3) (Normal : 80 – 100 fL)
MCH 29.2 g/dL Normal
(Normal : 27 – 32
g/dL)
MCHC 35 g/dL Normal
( Normal : 32 – 36
g/dL)
Leukosit 14170 u/l Tinggi
(Normal : 4800 –
10800 sel/mm3)
Trombosit 355 ribu/uL Normal
(Normal : 150.000-
450.000 sel/mm3 )
Eosinofil 0.10 % Rendah
(Normal : 1 – 3 %)
Eritrosit 5.76 106/uL Tinggi
(Normal : 4.2 – 5.4
106/uL)
Asam Urat 4.8 mg/100 ml Normal
(Normal : 2.4 – 5.0
mg/100 ml)
Kesimpulan : Ny. IN mengalami gangguan pada profil darah dan lipid yaitu
hemoglobin tinggi, leukosit tinggi ,eritrosit tinggi, kolsterol tinggi dan eosinofil
rendah

c. Pengkajian data klinis / fisik ( PD )


Domain Data Keterangan
Overall Appearance Secara fisik terlihat
( PD – 1.1.1 ) lemas, kesadaran
turun
Cardiovascular – Sesak nafas, stroke
pulmonary non hemoragik,
(PD – 1.1.3) hipertensi
Extremities, muscles Anggota badan
and bones sebelah kanan tidak
(PD – 1.14) dapat digerakkan,
bibir merot
Nadi 100 x/menit Normal
( PD - 1.1.9) (Normal : 60 – 100x/
menit)
Tekanan Darah 196/124 mmHg Hipertensi derajat 3
( PD - 1.1.9) (Normal : <120/80)
Suhu Tubuh 36 oc Normal
( PD - 1.1.9) (Normal: 36.5-37.2oC)
RR 20 x/ menit Normal (Eupnea)
( PD – 1.1.9) (Normal : 16 -
20x/menit)
Kesimpulan : Ny. IN secara fisik terlihat lemas dan kesadaran menurun, bibir
merot dan anggota badan sebelah kanan tidak dapat digunakan. Tekanan darah
Ny. IN tinggi (196/124) sehingga dapat dikategorikan sebagai hipertensi derajat 3
d. Pengkajian riwayat terkait gizi / makanan ( FH )
1. Sebelum Masuk RS
Domain Data Keterangan
Energy intake 1935.4 Kkal Asupan berlebih (sebesar
F.H – 1.1.1.1 113% dari kebutuhan energi
)
Fluid Intake  Susu 2x/hari @ 1 gls Asupan kurang hanya
( FH – 1.2.1.1 ) (300 ml) sebesar 58% ( AKG : 2600
ml )
Amount of food  Nasi 3x/hari @ 1.5
( FH – 1.2.2.1 ) centong
 Mie instan 1x/minggu
 Tempe tiap kali makan
@1 ptg
 Tahu tiap kali makan
@ 1 ptg
 Telur 1x/minggu
 Ayam goreng
2x/minggu
 Sayur bayam 4 –
5x/minggu
 Sayur adas 4 –
5x/minggu
 Pisang 1 – 2 bh/hari
 Papaya 2-3x/minggu
Meal snack  Waktu makan tidak
pattern tepat
( FH – 1.2.2.3 )
Fat intake 42.1 g Asupan cukup ( sebesar
89% dari kebutuhan energy )
F.H 1.5.1.1
Protein intake 85 g Asupan berlebih (sebesar
133% dari kebutuhan energy
F.H – 1.5.2.1
)
Karbohidrat 311.4 g Asupan berlebih (hanya
sebesar 122 % dari
intake
kebutuhan energy )
(F.H-1.5.3.1)
Asupan serat 12 g Asupan kurang (hanya
sebesar 43 % )
(FH – 1.5.4.1)
(AKG : 28 mg/hari)
Asupan Vit. C 74 mg Asupan cukup (hanya
sebesar 99%)
( FH – 1.6.1.2)
(AKG : 75 mg/ hari)
Asupan kalsium 804 mg Asupan cukup (sebesar 80.4
%)
(FH – 1.6.2.1)
(AKG : 1000 mg)
Asupan zat besi 26 mg Asupan berlebih (sebesar
217%)
(FH – 1.6.2.3)
(AKG : 12 mg)
Kesimpulan : Ny. IN mengalami permasalahan pada asupan mikronutrien dan
makronutrien yaitu asupan karbohidrat berlebih, asupan serat kurang, asupan
energi berlebih, asupan asupan besi kurang, asupan protein berlebih

2. Sesudah Masuk RS
Domain Data Keterangan
Energy intake 919 kkal Asupan kurang (
F.H – 1.1.1.1 hanya sebesar
58.35% dari
kebutuhan energy )
Amount of food  Bubur
( FH – 1.2.2.1 )  Lauk hewani
 Pisang rebus
Fat intake 26.1 g Asupan kurang (
sebesar 75 % dari
F.H 1.5.1.1
kebutuhan energy )
Protein intake 40.9 g Asupan cukup (
sebesar 88 % dari
F.H – 1.5.2.1
kebutuhan energy )
Karbohidrat 127.3 g Asupan kurang (
hanya sebesar 54 %
intake
dari kebutuhan
(F.H-1.5.3.1) energy )

Serat 4.2 g Asupan kurang (


hanya sebesar 15 % )
(FH- 1.5.4.1)
(AKG : 28 mg)
Kesimpulan : Ny. IN mengalami permasalahan pada asupan oral yaitu asupan
karbohidrat, serat, energi, lemak kurang dan hanya memakan lauk hewani dan
bubur saja

e. Pengkajian data riwayat pasien ( CH )


Domain Data Keterangan
Age ( C.H – 1.1.1 ) 57 tahun
Gender Perempuan
(C.H – 1.1.2 )
Peran dalam Ibu rumah tangga
keluarga
( CH – 1.1.7 )
Mobilitas Mandiri jika sehat
( CH – 1.1.10) Jika sakit dibantu keluarga
Cardiovascular Stroke non hemoragik
(CH – 2.1.2 ) Hipertensi
Medical / Hipertensi
Treatment therapy Stroke 4 bulan lalu
( CH – 2.2.1 ) Diet penurinan bb sejak 4 bulan
lalu
Terapi stroke seminggu 2
kali
Kesimpulan : Ny. IN berumur 57 tahun berjenis kelamin pelempuan, mempunyai
tugas sebagai ibu rumah tangga. Ny. IN divonis dokter menderita stroke non
hemoragik. Ny. IN mempunyai riwayat penyakit hipertensi dan pernah terserang
penyakit stroke non hemoragik 4 bulan lalu. Sejak itu, Ny. IN melakukan terapi
selama seminggu 2 kali dan menjalankan diet penurunan berat badan

f. Comparative Standar ( CS )
Domain Data Keterangan
Total energy SMRS : 1702.1 kkal Kebutuhan energy
estimated normal yang harus
( C.S – 1.1.1 ) MRS : 1575 kkal dipenuhi
Method for estimated SMRS : Harben SMRS: FA = 1.5
needs
( C.S – 1.1.2 ) MRS : Rumus Mifflin MRS : FA = 1.2 FS =
1.4
Fluid Intake 1800 ml - 2400 atau ± 6 - Total cairan yang harus
( F.H – 1.2.1.1 ) 8 gelas/ hari dipenuhi
Total fat estimated SMRS : 47.3 g Total lemak yang harus
( C.S – 2.1.1 ) MRS : 35 g dipenuhi
Total protein SMRS : 64 g Total protein yang harus
estimated needs dipenuhi ( 0.8 g/ kgBB)
( C.S – 2.2.1 ) MRS : 46.5 g
Total carbohydrates SMRS : 255.3 g Total karbohidrat yang
estimated Needs harus dipenuhi
( C.S – 2.3.1 ) MRS : 236.25 g
Total Serat yang 28 g/ hari Total serat yang harus
dianjurkan dipenuhi
( C.S – 2.4.1 )
Total Vitamin A yang 500 mcg/hari Total vitamin A yang
harus dipenuhi harus dipenuhi
( C.S – 4.1.1 )
Total Vitamin C yang 75 mg/hari Total vitamin C yang
harus dipenuhi harus dipenuhi
( C.S – 4.1.2 )
Total asam folat yang 400 mcg/hari Total folat yang harus
harus dipenuhi dipenuhi
( C.S – 4.1.9 )
Total vitamin B1 1.0 mcg/hari Total vitamin B1 yang
yang harus dipenuhi harus dipenuhi
(C.S – 4.1.6 )
Total zat besi yang 12 mg Total zat besi yang harus
harus dipenuhi dipenuhi
( C.S – 4.2.3 )
Total kalsium yang 1000 Total kalsium yang
harus dipenuhi harus dipenuhi
(C.S – 4.2.1)
BAB IV. DIAGNOSIS GIZI

Domain Etiologi Sign / Symptomps


Inadequate oral intake Bibir merot dan anggota Asupan energi dan
(N.I – 2.1 ) badan sebelah kanan tidak makronutrien yang kurang;
dapat digerakkan E:58.35% , K: 54% ,
L:75%
1. Inadequate oral intake (N.I – 2.1 ) disebabkan karena bibir merot dan anggota
badan sebelah kanan tidak dapat digerakka ditandai dengan asupan energi dan
makronutrien yang kurang; E:58.35% , K: 54% , L:75%

Domain Etiologi Sign/Symptomps


Perubahan nilai laborat Stroke non hemoragik dan Kadar hemoglobin,
(N.C – 2.2 ) hipertensi stage III leukosit,kolesterol dan
eritrosit tinggi serta kadar
eosinofil rendah
2. Perubahan nilai laborat (N.C – 2.2 ) disebabkan karena stroke non hemoragik
dan hipertensi stage III ditandai dengan Kadar hemoglobin, leukosit,kolesterol
dan eritrosit tinggi serta kadar eosinofil rendah

Domain Etiologi Sign/Symptomps


Obesitas Kurangnya pengetahuan Ditandai dengan hasil
(N.C – 3.3) mengenai gizi dan perhitungan BMI 27.3
physical inactivity (obes I)
3. Obesitas (N.C – 3.3) disebabkan karena kurangnya pengetahuan mengenai
gizi dan physical inactivity Ditandai dengan hasil perhitungan BMI 27.3 (obes
I)
BAB V. INTERVENSI GIZI

A. Perencanaan ( Planning )
1. Perencanaan Intervensi
a. Pemberian makan dan selingan dengan jadwal pola tertentu
b. Pemberian edukasi dan konseling
2. Tujuan intervensi gizi
a. Memenuhi kebutuhan asupan zat gizi sesuai kemampuan pasien
b. Mencapai dan mempertahankan nilai profil laborat terkait penyakit stroke
non hemoragik
c. Mengurangi progresifitas tanda dan gejala penyakit melalui pemilihan
makanan
d. Menstabilkan tekanan darah melalui pemilihan makanan
e. Menambah pengetahuan gizi pasien serta perubahan gaya hidup yang
lebih baik
3. Preskripsi Diet
 Pemberian diet stroke IIB 1600 kkal
 3x makan utama dan 2x selingan
 Jenis makanan : Makanan lunak
 Cara penyajian : Makanan dikukus, ditim, dan direbus
 Makanan diberikan secara oral
4. Koordinasi dengan tim kesehatan lain.
 Dokter
Melakukan koordinasi bersama dokter penanggung jawab pasien guna
mendapatkan informasi terkait diagnosis pasien dan perkembangan
kondisi klinis pasien terkini melalui catatan medis pasien, sehingga
intervensi gizi yang diberikan kepada pasien sesuai dengan keadaan pasien
yaitu menderita stroke non hemoragik.
 Perawat
Melakukan kolaborasi dengan perawat untuk selalu memantau
perkembangan kondisi klinis pasien sesuai jadwal, yang kemudian hasil
observasi dituliskan kedalam catatan medis (CM) sehingga dapat
mengetahui keadaan umum pasien melalui CM. Selain itu perawat
membantu dalam perawatan luka pasien baik membersihkan maupun
mengganti pembungkus luka
 Ahli Gizi Ruangan dan Penyaji Makanan
Melakukan koordinasi dengan ahli gizi ruangan saat memeberikan
informasi perkembangan kondisi pasien, memberikan usulan diet yang
sekiranya tepat diberikan kepada pasien. Kemudian diakhiri koordinasi
dengan pihak penyaji makanan agar makanan yang diberikan kepada
pasien sesuai dengan intervensi yang telah dibuat dan tidak salah sasaran
dalam memberikan kepada pasien.

B. Implementasi ( Implementation )
a. Pemberian Diet
 Memberikan asupan energy secara bertahap 1000 kkal, 1600 kkal . Namun
untuk saat ini 1600 kkal terlebih dahulu.
 Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kemampuan pasien
yaitu makanan lunak
 Makanan diberikan secara oral
 Frekuensi makan besar 3x dan 2x selingan.
 Memberikan menu makanan dengan protein sebanyak 46.5 g. Diutamakan
untuk protein dengan kandungan rendah lemak.
 Memberikan menu makanan dengan lemak sebanyak 35 g (<10% dari
lemak jenuh, 10% dari lemak tidak jenuh ganda, sisanya dari lemak tidak
jenuh tunggal. Kolesterol makanan dibatasi <300 mg/hari).
 Memberikan menu makanan dengan karbohidrat 60%,yaitu 236.25 g
 Memberikan menu makanan dengan kandungan serat cukup yaitu sesuai
AKG 28 gr/hari
 Membatasi asupan natrium yaitu 5g garam dapur/hari
 Mencukupi asupan cairan sesuai kebutuhan berdasarkan AKG 1800 -
2400 ml atau ± 6 - 8 gelas/ hari

b. Edukasi
 Topik : Edukasi gizi mengenai stroke non hemoragik, obesitas, dan
hipertensi serta Tips @ 30 menit
 Sasaran : Pasien dan Keluarganya
 Tujuan : Pengetahuan gizi pasien dan keluarganya menjadi bertambah
mengenai stroke non hemoragik, hipertensi dan obesitas yang diderita
 Edukasi berisi tentang pembekalan gizi mengenai stroke non hemoragik,
obesitas dan hipertensi antara lain mengenai makanan yang dianjurkan,
dihindari atau dibatasi. Makanan yang dihindari berupa makanan tinggi
natrium, tinggi kolesterol, makanan dan minuman yang merangsang
pembentukan gas. Selain itu,tips – tips berkaitan dengan penyakit yang
diderita diberikan. Selain mengenai makanan, dalam sesi edukasi juga
akan diberikan jenis – jenis olahraga yang dapat dilakukan antara lain
jogging, renang, senam 3x/minggu @30 menit
c. Konseling
 Pelaksanaan konseling gizi dilakukan dengan melibatkan keluarga pasien
 Konseling bertujuan untuk mengajak pasien agar menjalankan gaya hidup
yang lebih baik
 Konseling mengenai pemilihan makanan dan untuk mengetahui
perkembangan selama intervensi serta membicarakan kesulitan yang
dialami selama proses intervensi supaya dapat dicarikan solusinya
sehingga diet yang diberikan dapat berhasil
 Materi konseling menitik beratkan pada peningkatan motivasi pasien
untuk menghabiskan makanan terutama sayuran dan buah yang disediakan
 Keluarga berperan penting dalam meningkatkan dan menjaga motivasi
pasien untuk menghabiskan makanan yang disediakan
 Pemberian leaflet tentang penyakit yang deritanya ataupun daftar bahan
makanan penukar sehingga agar pasien dan keluarganya dapat mengingat
intervensi apa yang telah diberikan.
 Selain mengenai makanan, konseling juga menitikberatkan pada
meningkatkan motivasi pasien untuk rajin berolahraga dan mematuhi diet
penurunan berat badan yang telah diberikan sehingga diharapkan pasien
mempunyai gaya hidup yang lebih sehat
BAB V. MONITORING – EVALUASI GIZI

Indikator Metode Target Pencapaian


Asupan Makan Compstock dan Pasien tidak mengalami
Recall penurunan asupan dan dapat
memenuhi kebutuhan energy
sebanyak 1575 kkal (K:236.25
g, P : 46.5 g, L : 35 g)
Nilai Laborat ( profil Pemberian modikasi Nilai laborat normal atau
anemia ) diet (Diet rendah mendekati normal dengan
stroke II B 1600 melihat waktu paruhnya(
kkal) hemoglobin: 1-16 mg/dl,
eosinofil : 1 – 3 %, leukosit:
4800-10800 u/l, eritrosit: 4.2 –
5.4 106/ul, kolesterol :<200
mg/dl
Kurangnya pengetahuan Kuisioner dan Pengetahuan gizi pasien dan
mengenai gizi edukasi keluarganya menjadi
bertambah mengenai stroke
non hemoragik, hipertensi dan
obesitas yang diderita
Physical inactivity Konseling dan Pasien menjadi lebih rajin
edukasi dalam berolahraga
Obesitas Penurunan Berat IMT menjadi normal(22) dalam
Badan waktu 7 bulan dengan
penurunan BB 0.5 kg – 1 kg/
bulan
BAB VI. PEMBAHASAN KASUS

Pasien Ny IN (57 th) datang ke poliklinik RS dalam keadaan bibir merot dan
anggota badan sebelah kanan tidak dapat digerakkan. Sebelumnya Ny IN jatuh dari
kursi ketika mendengar salah satu anggota keluarganya meninggal dunia. Ny NI
pernah mengalami Stroke Non Hemoragik 4 bulan yang lalu dan sembuh dalam
waktu 1 minggu. Ny NI dijadwalkan melakukan terapi seminggu 2 kali setelah
mendapatkan surat dari dokter. Ny. NI mulai menjalankan diet penurunan BB setelah
mengalami Stroke 4 bulan yang lalu. Sebelumnya Ny. IN mempunyai riwayat
Hipertensi. Ny IN mempunyai tekanan darah 196/124 mmHg. Pemeriksaan
antropometri pasien berupa panjang LILA 33 cm dan panjang Ulna 24cm.
Sebelum sakit Ny IN ketika dirumah beraktivitas sebagai ibu rumah tangga
dan melakukan pekerjaan ibu rumah tangga.Namun, Ny IN tidak pernah berolah raga.
Ketika dirumah sakit aktivitas Ny IN hanya terbatas di tempat tidur saja. Keluarga
yang menunggu membantu Ny IN apabila ingin pergi ke kamar mandi.
Ny. IN tidak memiliki alergi terhadap makanan apapun. Sebelum masuk rumah
sakit,Ny.IN mempunyai kebiasaan makan sebagai berikut:
 Pola makan teratur 3 kali sehari,waktu makan yang tidak tepat.
 Mengkonsumsi nasi 3x sehari sebanyak 1.5 centong sekali makan.
 Konsumsi mie instan 1 kali seminggu
 Lauk yang sering dikonsumsi adalah tempe dan tahu masing-masing 1 potong
sekali makan, telur 1 kali dalam 1 minggu, ayam goreng 2 kali seminggu.
 Minum susu 2 kali sehari sebanyak 1 gelas setiap minum setiap pagi dan
malam hari.
 Sayur yang sering dikonsumsi yaitu sayur bayam dan sayur adas 4-5 kali
dalam satu minggu.
 Buah yang serinh dikonsumsi yaitu buah pisang setiap hari 1-2 buah sehari,
buah papaya 2-3 kali seminggu.
Sebelumnya, Ny. IN belum pernah mendapatkan edukasi gizi tentang stroke non
hemoragik dan hipertensi sebelum masuk rumah sakit. Saat masuk rumah sakit Ny.
IN hanya mengonsumsi bubur dan lauk hewani saja serta pisang rebus yang kadang
dibeblikan keluarga dari rumah sakit.
Berdasarkan keluhan pasien diatas maka hal yang pertama kali dilakukan adalah
melakukan skrinning. Skrinning yang dipilih adalah MUST ( Malnutrition Universal
Screening Tool ). Hasil skrining Ny.IN didapatkan skor 0 yang termasuk dalam
kategori berisiko rendah terkena malnutrisi maka diperlukan skrining ulang untuk 7
hari kedepan.
Berdasarkan dengan data antropometri, BMI pasien 27.1 sehingga dapat
dikategorikan obes I. Berlanjut ke data biokimia, ditemukan profil darah yang
abnormal seperti hemoglobin tinggi, leukosit tinggi ,eritrosit tinggi dan eosinofil
rendah. Hemoglobin yang tinggi pada Ny. IN disebakan karena upaya tubuh untuk
mencukup kandungan hemoglobin dalam darah untuk jaringan. Selain itu, hipertensi
juga dapat menyebabkan kadar hemoglobin sedangkan leukosit yang tinggi
mencerminkan tubuhd dalam melawan oerganisme asing seperti infeksi, virus,
bakteri. Kondisi eritosit yang berlebih menandakan terjadinya penyumbatan pada
pembuluh darah seperti stroke. Diagnosis medis menyatakan pasien mengalami
stroke non hemoragik.
Stroke adalah gangguan fungsi saraf akut yang disebabkan oleh gangguan
peredaran darah otak. Gangguan fungsi saraf tersebut timbul secara mendadak (dalam
beberapa detik) atau secara cepat (dalam beberapa jam) dengan gejala dan tanda yang
sesuai daerah fokal otak yang terganggu. Stroke non hemoragik atau stroke iskemik
merupakan 88% dari seluruh kasus stroke. Stroke non hemoragik terjadi akibat
penutupan aliran darah ke sebagian otak tertentu, maka terjadi serangkaian proses
patologik pada daerah iskemik. Perubahan ini dimulai dari tingkat seluler berupa
perubahan fungsi dan bentuk sel yang diikuti dengan kerusakan fungsi dan integritas
susunan sel yang selanjutnya terjadi kematian neuron. (2) Faktor risikonya antara lain
adalah usia, obesitas, hipertensi, hiperlipidemia.
Berdasarkan assessment dan wawancara yang telah dilakukan kepada pasien,
dapat disimpulkan beberapa diagnosis yaitu :
1. Inadequate oral intake (N.I – 2.1 ) disebabkan karena bibir merot dan anggota
badan sebelah kanan tidak dapat digerakka ditandai dengan asupan energi dan
makronutrien yang kurang; E:58.35% , K: 54% , L:75%
2. Perubahan nilai laborat (N.C – 2.2 ) disebabkan karena stroke non hemoragik
dan hipertensi stage III ditandai dengan Kadar hemoglobin, leukosit,kolesterol
dan eritrosit tinggi serta kadar eosinofil rendah
3. Obesitas (N.C – 3.3) disebabkan karena kurangnya pengetahuan mengenai
gizi dan physical inactivity Ditandai dengan hasil perhitungan BMI 27.3 (obes
I)
Dengan adanya masalah tersebut diperlukan rencana pemecahan masalah dengan
memberikan intervensi yang bertujuan untuk:
a. Memenuhi kebutuhan asupan zat gizi sesuai kemampuan pasien
b. Mencapai dan mempertahankan nilai profil laborat terkait penyakit stroke non
hemoragik
c. Mengurangi progresifitas tanda dan gejala penyakit melalui pemilihan
makanan
d. Menstabilkan tekanan darah melalui pemilihan makanan
e. Menambah pengetahuan gizi pasien serta perubahan gaya hidup yang lebih
baik
Berdasarkan hal tersebut maka intervensi yang dilakukan adalah dengan
memberikan diit dengan gizi seimbang sesuai dengan kebutuhan Ny.IN, yaitu diet
stroke IIB sebanyak 1600 kkal. Pemberian diet berupa :
 Memberikan asupan energy secara bertahap 1000 kkal, 1600 kkal . Namun
untuk saat ini 1600 kkal terlebih dahulu.
 Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kemampuan pasien
yaitu makanan lunak
 Makanan diberikan secara oral
 Frekuensi makan besar 3x dan 2x selingan.
 Memberikan menu makanan dengan protein sebanyak 46.5 g. Diutamakan
untuk protein dengan kandungan rendah lemak.
 Memberikan menu makanan dengan lemak sebanyak 35 g (<10% dari
lemak jenuh, 10% dari lemak tidak jenuh ganda, sisanya dari lemak tidak
jenuh tunggal. Kolesterol makanan dibatasi <300 mg/hari).
 Memberikan menu makanan dengan karbohidrat 60%,yaitu 236.25 g
 Memberikan menu makanan dengan kandungan serat cukup yaitu sesuai
AKG 28 gr/hari
 Membatasi asupan natrium yaitu 5g garam dapur/hari
Mencukupi asupan cairan sesuai kebutuhan berdasarkan AKG 1800 - 2400 ml
atau ± 6 - 8 gelas/ hari

Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan gizi pasien dan


keluarganya menjadi bertambah mengenai stroke non hemoragik, hipertensi dan
obesitas yang diderita. Edukasi berisi tentang pembekalan gizi mengenai stroke non
hemoragik, obesitas dan hipertensi antara lain mengenai makanan yang dianjurkan,
dihindari atau dibatasi. Makanan yang dihindari berupa makanan tinggi natrium,
tinggi kolesterol, makanan dan minuman yang merangsang pembentukan gas. Selain
itu,tips – tips berkaitan dengan penyakit yang diderita diberikan. Selain mengenai
makanan, dalam sesi edukasi juga akan diberikan jenis – jenis olahraga yang dapat
dilakukan antara lain jogging, renang, senam 3x/minggu @30 menit.

Kemudian intervensi selanjutnya adalah konseling yang bertujuan untuk mengajak


pasien agar menjalankan gaya hidup yang lebih baik. Konseling mengenai pemilihan
makanan dan untuk mengetahui perkembangan selama intervensi serta membicarakan
kesulitan yang dialami selama proses intervensi supaya dapat dicarikan solusinya
sehingga diet yang diberikan dapat berhasil. Materi konseling menitik beratkan pada
peningkatan motivasi pasien untuk menghabiskan makanan terutama sayuran dan
buah yang disediakan. Keluarga berperan penting dalam meningkatkan dan menjaga
motivasi pasien untuk menghabiskan makanan yang disediakan. Pemberian leaflet
tentang penyakit yang deritanya ataupun daftar bahan makanan penukar sehingga
agar pasien dan keluarganya dapat mengingat intervensi apa yang telah diberikan.
Selain mengenai makanan, konseling juga menitikberatkan pada meningkatkan
motivasi pasien untuk rajin berolahraga dan mematuhi diet penurunan berat badan
yang telah diberikan sehingga diharapkan pasien mempunyai gaya hidup yang lebih
sehat.

Setelah diberikan intervensi, maka hal selanjutnya yang akan dilakukan adalah
monitoring dan evaluasi. Monev yang dilakukan mengenai asupan pasien, berat
badan pasien, pengetahuan mengenai gizi pasien, dan kebiasaan berolaraga pasien.
BAB VII. PENUTUP

a. Kesimpulan
Berdasarkan keluhan yang dirasakan Ny.IN maka dilakukan skrinning gizi
untuk menunjukkan apakah pasien membutuhkan proses asuhan, kemudian
dilakukan assessment yang nantinya akan digunakan untuk mendiagnosis masalah
gizi yang dialami. Setelah diagnosis dipaparkan maka akan dibuat intervensi gizi
berupa diet yang disesuaikan dengan masalah gizi pasien yaitu diet stroke dengan
memperhatikan kebutuhan pasien. Intervensi yang dilakukan selain melalui
asupan adalah pemberian edukasi dan konseling.

DAFTAR PUSTAKA

1. Pureepatpong N, Sangiampongsa A, Lerdpipatwoerakul T, Sangvichien S. Stature


Estimation of Modern Thais from Long Bones : A Cadaveric Study [serial
online]. 2012. (Cited : 17 April 2018 ). Diakses dari http://www.srirajmedj.com
2. Prakasita M. Laporan KTI Bab 2 [Internet]. Available from:
www.eprints.undip.ac.id. Diakses tanggal 7 Mei 2018.
3. Dietetics, A.o.N.a., International Dietetics and Nutrition Terminology (IDNT)
Reference Manual: Standarized Language for the Nutrition Care Process. 4 ed.
2013, Chicago.

BAB VII. Lampiran

1. Tinggi Badan = 65.451 – 5.722(JK) – 0.089(U)+ 3.854x PU


= 65.451 – 5.722(1) – 0.089(57)+ 3.854x 24
= 147 cm
𝑙𝑖𝑙𝑎
2. Berat Badan = 26.3 × (𝑇𝐵 − 100)
33
= 26.3 × ( 𝑇𝐵 − 100)

= 59 kg
𝐵𝐵
3. IMT = 𝑇𝑏2
59
= 1.472

= 27.3
4. IBW = (Height – 100) – (10% (Height – 100)
= (147 – 100) – (10% (47))
= 47 – 4.7
= 42.3
5. AdBW = 0,25 (ABW – IBW) + IBW
= 0,25 (59 – 42.3) + 42.3
= 0,25 (16.7) + 42.3
= 4.175 + 42.3
= 46.5 kg
6. Energi
a. SMRS
BMR (Harben) =655+{9,6xBB(kg)}+{1,8xTB(cm)} – {4,7xUmur(th)}
=655 + (9.6 x 46.5) +(1.8 x147) – 4.7x57
=655 +446.4+264.6 – 267.9
=1098.1
Energi = BMR x FA
= 1098.1 x 1.55
= 1702.1 kkal
b. MRS

BMR (Mifflin ) = (10xBB) + (6,25xTB) – (5xU) – 161

= (10x46.5) + (6,25x147) – (5x57) – 161


= 465 + 918.75 – 285 – 161
= 937.75 kkal

Energi = BMR x FA xFS


= 937.7 x 1.2 x 1.4
= 1575 kkal

7. Perhitungan Kebutuhan Makronutrien MRS dan SMRS


 Protein

Kebutuhan Protein MRS = 1 x BB

= 1 x 46.5

= 46.5 g

estimasi konsumsi protein estimasi energi


Kebutuhan Protein SMRS = x
100 4

15 1702.1
= 100 x 4

= 64 g

 Lemak

estimasi konsumsi lemak estimasi energi


Kebutuhan Lemak MRS = x
100 9

20 1575
= 100 x 9

= 35 g

estimasi konsumsi lemak estimasi energi


Kebutuhan Lemak SMRS = x
100 9

25 1702.1
= 100 x 9
= 47.3 g

 Karbohidrat

estimasi konsumsi KH estimasi energi


Kebutuhan Karbohidrat MRS = x
100 4

60 1575
= 100 x 4

= 236.25 g

estimasi konsumsi KH estimasi energi


Kebutuhan Karbohidrat SMRS = x
100 4

60 1702.1
= 100 x 4

= 255.3 g

8. Perbandingan Hasil Recall dengan perhitungan Kebutuhan SMRS


1935.4
 Energi = 1702.1 x 100%

= 113 %
311.4
 Karbohidrat = 255.3 x 100%

= 122%
85
 Protein = 64 x 100%

= 133%
42.1
 Lemak = 47.3 x 100%

= 89%
12
 Serat = 28 x 100%

= 43 %
Perbandingan Hasil Recall dengan perhitungan Kebutuhan SMRS

Hasil Kebutuhan % kecukupan Interpretasi


Recall
Energi ( kkal) 1935.4 kkal 1702.1kkal 113% Lebih
Protein (g) 85 g 64 g 133% Lebih
Lemak (g) 42.1 g 47.3 g 89% Cukup
Karbohidrat (g) 311.4 g 255.3 g 122% Lebih
Serat (g) 12 g 28 g 43% Kurang

9. Perbandingan Hasil Recall dengan perhitungan Kebutuhan MRS


919
 Energi = 1575 x 100%

= 58.35%
127.3
 Karbohidrat = 236.25 x 100%

= 54%
40.9
 Protein = 46.5 x 100%

= 88%
26.1
 Lemak = x 100%
35

= 75 %
4.2
 Serat = x 100%
28

= 15%

Perbandingan Hasil Recall dengan perhitungan Kebutuhan MRS

Hasil Kebutuhan % kecukupan Interpretasi


Recall
Energi ( kal) 919 kkal 1575 kkal 58.35% Kurang
Protein (g) 40.9 g 46.5 g 88 % Lebih
Lemak (g) 26.1 g 35 g 75% Kurang
Karbohidrat (g) 127.3 g 236.25 g 54% Kurang
Serat (g) 4.2 g 28g 15% Kurang

10. Fluid Intake : 1 gelas ± 300 ml


AKG : 1800 - 2400 ml
Sehingga ± 6 - 8 gelas/ hari

11. Contoh Menu Diet Stroke IIB makanan lunak 1575 kkal
Waktu Menu Bahan Berat Urt
Pagi Nasi tim Nasi tim 200 g 1gls
Telur dadar Telur ayam 55 g 1 butir
Cah oyong Sayuran A sekehendak
Tahu bacem Tahu 110 g 1 bj bsr
Susu Susu skim 20 g 3 sdm
bubuk
Gula pasir 13 g 1 sdm
Minyak 5g 1 sdt
jagung
Snack Puding Tepung 25 g 5 sdm
pagi maizena maizena 26 g 2 sdm
( 10.00) Gula pasir

Siang Nasi tim Nasi tim 300 g 1 ½ gls


( 13.00) Semur bola – Daging 35 g 1 ptg sdg
bola daging
Tempe asam Tempe 50 g 2 ptg sdg
manis
Tumis bayam Sayuran B 100 g 1 gls
Pisang Buah pisang 40 g 2 bh kcl
Minyak 10 g 2 sdt
jagung
Snack Susu Tepung susu 20 g 3 sdm
sore skim
(16.00) Gula pair 13 g 1 sdm

Malam Nasi tim Nasi tim 200 g 1 gls


(19.00) Soto ayam Ayam tanpa 40 g 1 ptg sdg
kulit
Perkedel tahu Tahu 110 g 1 bj bsr
Oseng – oseng Sayuran B 100 g 1 gls
labu siam
Pepaya Buah papaya 190 g 1 ptg bsr
Minyak 5g 1 sdt
jagung
Total energi 1575Kkal

12. Lembar FFQ SMRS


Ukuran yang
Frekuensi Rata –
Nama Sumber biasa dikonsumsi
No rata berat
Makanan Bahan x/hr x/mg x/bln URT Berat
g /hari
(g)
1 Beras Karbohidrat 3 ½ 112.5 315
centong
2 Mie instan Karbohidrat 1 1 bungkus 85 11.33
3 Daging Protein 2 1 ptg sdg 40 10.67
ayam
hewani
5 Telur ayam Protein 1 1 butir 55 7.33
hewani
6 Susu sapi Protein 2 1 gelas 30 56
hewani
7 Minyak Lemak dan 2
kelapa sawit
minyak
8 Minyak Lemak dan 1
sayur
minyak
9 Tahu Protein 3 1 potong 110 308
nabati
10 Tempe Protein 3 1 ptg sdg 50 140
nabati
11 Bayam Sayur dan 4 -5 1 gelas 100 66.67
buah
12 Adas Sayur dan 4–5 1 gelas 100 66.67
buah
13 Pepaya Buah- 2 -3 1 ptg bsr 110 44
buahan
14 Pisang Buah – 1 1 -2 bh 40 37.33
buahan
16 Air putih Cairan 2 1 gls 300 cc
( Susu)
belimbing
Total E : 1935.4 kkal
P : 85 g
L : 42.1 g
K : 311.4 g

Anda mungkin juga menyukai