KASUS IV
Disusun Oleh :
22030116140136
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
BAB I. LATAR BELAKANG
Ny. IN tidak memiliki alergi terhadap makanan apapun. Sebelum masuk rumah
sakit,Ny.IN mempunyai kebiasaan makan sebagai berikut:
Pola makan teratur 3 kali sehari,waktu makan yang tidak tepat.
Mengkonsumsi nasi 3x sehari sebanyak 1.5 centong sekali makan.
Konsumsi mie instan 1 kali seminggu
Lauk yang sering dikonsumsi adalah tempe dan tahu masing-masing 1 potong
sekali makan, telur 1 kali dalam 1 minggu, ayam goreng 2 kali seminggu.
Minum susu 2 kali sehari sebanyak 1 gelas setiap minum setiap pagi dan
malam hari.
Sayur yang sering dikonsumsi yaitu sayur bayam dan sayur adas 4-5 kali
dalam satu minggu.
Buah yang serinh dikonsumsi yaitu buah pisang setiap hari 1-2 buah sehari,
buah papaya 2-3 kali seminggu.
Sebelumnya, Ny. IN belum pernah mendapatkan edukasi gizi tentang stroke non
hemoragik dan hipertensi sebelum masuk rumah sakit. Saat masuk rumah sakit Ny.
IN hanya mengonsumsi bubur dan lauk hewani saja serta pisang rebus yang kadang
dibeblikan keluarga dari rumah sakit. Berikut adalah asupan Ny. IN di rumah sakit :
Sebelum sakit Ny IN ketika dirumah beraktivitas sebagai ibu rumah tangga dan
melakukan pekerjaan ibu rumah tangga.Namun, Ny IN tidak pernah berolah raga.
Ketika dirumah sakit aktivitas Ny IN hanya terbatas di tempat tidur saja. Keluarga
yang menunggu membantu Ny IN apabila ingin pergi ke kamar mandi.
BAB II. SKRINNING
59 33
147 ==
27.3 33
=
0
0
2.3 Kesimpulan
a. Pengkajian anropometri ( AD )
Domain Data Keterangan
A.D – 1.1.1 147 cm Rumus Mairanti
Tinggi badan Prastika, Triyanti(1)
A.D – 1.1.2 59 kg
Berat badan
2. Sesudah Masuk RS
Domain Data Keterangan
Energy intake 919 kkal Asupan kurang (
F.H – 1.1.1.1 hanya sebesar
58.35% dari
kebutuhan energy )
Amount of food Bubur
( FH – 1.2.2.1 ) Lauk hewani
Pisang rebus
Fat intake 26.1 g Asupan kurang (
sebesar 75 % dari
F.H 1.5.1.1
kebutuhan energy )
Protein intake 40.9 g Asupan cukup (
sebesar 88 % dari
F.H – 1.5.2.1
kebutuhan energy )
Karbohidrat 127.3 g Asupan kurang (
hanya sebesar 54 %
intake
dari kebutuhan
(F.H-1.5.3.1) energy )
f. Comparative Standar ( CS )
Domain Data Keterangan
Total energy SMRS : 1702.1 kkal Kebutuhan energy
estimated normal yang harus
( C.S – 1.1.1 ) MRS : 1575 kkal dipenuhi
Method for estimated SMRS : Harben SMRS: FA = 1.5
needs
( C.S – 1.1.2 ) MRS : Rumus Mifflin MRS : FA = 1.2 FS =
1.4
Fluid Intake 1800 ml - 2400 atau ± 6 - Total cairan yang harus
( F.H – 1.2.1.1 ) 8 gelas/ hari dipenuhi
Total fat estimated SMRS : 47.3 g Total lemak yang harus
( C.S – 2.1.1 ) MRS : 35 g dipenuhi
Total protein SMRS : 64 g Total protein yang harus
estimated needs dipenuhi ( 0.8 g/ kgBB)
( C.S – 2.2.1 ) MRS : 46.5 g
Total carbohydrates SMRS : 255.3 g Total karbohidrat yang
estimated Needs harus dipenuhi
( C.S – 2.3.1 ) MRS : 236.25 g
Total Serat yang 28 g/ hari Total serat yang harus
dianjurkan dipenuhi
( C.S – 2.4.1 )
Total Vitamin A yang 500 mcg/hari Total vitamin A yang
harus dipenuhi harus dipenuhi
( C.S – 4.1.1 )
Total Vitamin C yang 75 mg/hari Total vitamin C yang
harus dipenuhi harus dipenuhi
( C.S – 4.1.2 )
Total asam folat yang 400 mcg/hari Total folat yang harus
harus dipenuhi dipenuhi
( C.S – 4.1.9 )
Total vitamin B1 1.0 mcg/hari Total vitamin B1 yang
yang harus dipenuhi harus dipenuhi
(C.S – 4.1.6 )
Total zat besi yang 12 mg Total zat besi yang harus
harus dipenuhi dipenuhi
( C.S – 4.2.3 )
Total kalsium yang 1000 Total kalsium yang
harus dipenuhi harus dipenuhi
(C.S – 4.2.1)
BAB IV. DIAGNOSIS GIZI
A. Perencanaan ( Planning )
1. Perencanaan Intervensi
a. Pemberian makan dan selingan dengan jadwal pola tertentu
b. Pemberian edukasi dan konseling
2. Tujuan intervensi gizi
a. Memenuhi kebutuhan asupan zat gizi sesuai kemampuan pasien
b. Mencapai dan mempertahankan nilai profil laborat terkait penyakit stroke
non hemoragik
c. Mengurangi progresifitas tanda dan gejala penyakit melalui pemilihan
makanan
d. Menstabilkan tekanan darah melalui pemilihan makanan
e. Menambah pengetahuan gizi pasien serta perubahan gaya hidup yang
lebih baik
3. Preskripsi Diet
Pemberian diet stroke IIB 1600 kkal
3x makan utama dan 2x selingan
Jenis makanan : Makanan lunak
Cara penyajian : Makanan dikukus, ditim, dan direbus
Makanan diberikan secara oral
4. Koordinasi dengan tim kesehatan lain.
Dokter
Melakukan koordinasi bersama dokter penanggung jawab pasien guna
mendapatkan informasi terkait diagnosis pasien dan perkembangan
kondisi klinis pasien terkini melalui catatan medis pasien, sehingga
intervensi gizi yang diberikan kepada pasien sesuai dengan keadaan pasien
yaitu menderita stroke non hemoragik.
Perawat
Melakukan kolaborasi dengan perawat untuk selalu memantau
perkembangan kondisi klinis pasien sesuai jadwal, yang kemudian hasil
observasi dituliskan kedalam catatan medis (CM) sehingga dapat
mengetahui keadaan umum pasien melalui CM. Selain itu perawat
membantu dalam perawatan luka pasien baik membersihkan maupun
mengganti pembungkus luka
Ahli Gizi Ruangan dan Penyaji Makanan
Melakukan koordinasi dengan ahli gizi ruangan saat memeberikan
informasi perkembangan kondisi pasien, memberikan usulan diet yang
sekiranya tepat diberikan kepada pasien. Kemudian diakhiri koordinasi
dengan pihak penyaji makanan agar makanan yang diberikan kepada
pasien sesuai dengan intervensi yang telah dibuat dan tidak salah sasaran
dalam memberikan kepada pasien.
B. Implementasi ( Implementation )
a. Pemberian Diet
Memberikan asupan energy secara bertahap 1000 kkal, 1600 kkal . Namun
untuk saat ini 1600 kkal terlebih dahulu.
Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kemampuan pasien
yaitu makanan lunak
Makanan diberikan secara oral
Frekuensi makan besar 3x dan 2x selingan.
Memberikan menu makanan dengan protein sebanyak 46.5 g. Diutamakan
untuk protein dengan kandungan rendah lemak.
Memberikan menu makanan dengan lemak sebanyak 35 g (<10% dari
lemak jenuh, 10% dari lemak tidak jenuh ganda, sisanya dari lemak tidak
jenuh tunggal. Kolesterol makanan dibatasi <300 mg/hari).
Memberikan menu makanan dengan karbohidrat 60%,yaitu 236.25 g
Memberikan menu makanan dengan kandungan serat cukup yaitu sesuai
AKG 28 gr/hari
Membatasi asupan natrium yaitu 5g garam dapur/hari
Mencukupi asupan cairan sesuai kebutuhan berdasarkan AKG 1800 -
2400 ml atau ± 6 - 8 gelas/ hari
b. Edukasi
Topik : Edukasi gizi mengenai stroke non hemoragik, obesitas, dan
hipertensi serta Tips @ 30 menit
Sasaran : Pasien dan Keluarganya
Tujuan : Pengetahuan gizi pasien dan keluarganya menjadi bertambah
mengenai stroke non hemoragik, hipertensi dan obesitas yang diderita
Edukasi berisi tentang pembekalan gizi mengenai stroke non hemoragik,
obesitas dan hipertensi antara lain mengenai makanan yang dianjurkan,
dihindari atau dibatasi. Makanan yang dihindari berupa makanan tinggi
natrium, tinggi kolesterol, makanan dan minuman yang merangsang
pembentukan gas. Selain itu,tips – tips berkaitan dengan penyakit yang
diderita diberikan. Selain mengenai makanan, dalam sesi edukasi juga
akan diberikan jenis – jenis olahraga yang dapat dilakukan antara lain
jogging, renang, senam 3x/minggu @30 menit
c. Konseling
Pelaksanaan konseling gizi dilakukan dengan melibatkan keluarga pasien
Konseling bertujuan untuk mengajak pasien agar menjalankan gaya hidup
yang lebih baik
Konseling mengenai pemilihan makanan dan untuk mengetahui
perkembangan selama intervensi serta membicarakan kesulitan yang
dialami selama proses intervensi supaya dapat dicarikan solusinya
sehingga diet yang diberikan dapat berhasil
Materi konseling menitik beratkan pada peningkatan motivasi pasien
untuk menghabiskan makanan terutama sayuran dan buah yang disediakan
Keluarga berperan penting dalam meningkatkan dan menjaga motivasi
pasien untuk menghabiskan makanan yang disediakan
Pemberian leaflet tentang penyakit yang deritanya ataupun daftar bahan
makanan penukar sehingga agar pasien dan keluarganya dapat mengingat
intervensi apa yang telah diberikan.
Selain mengenai makanan, konseling juga menitikberatkan pada
meningkatkan motivasi pasien untuk rajin berolahraga dan mematuhi diet
penurunan berat badan yang telah diberikan sehingga diharapkan pasien
mempunyai gaya hidup yang lebih sehat
BAB V. MONITORING – EVALUASI GIZI
Pasien Ny IN (57 th) datang ke poliklinik RS dalam keadaan bibir merot dan
anggota badan sebelah kanan tidak dapat digerakkan. Sebelumnya Ny IN jatuh dari
kursi ketika mendengar salah satu anggota keluarganya meninggal dunia. Ny NI
pernah mengalami Stroke Non Hemoragik 4 bulan yang lalu dan sembuh dalam
waktu 1 minggu. Ny NI dijadwalkan melakukan terapi seminggu 2 kali setelah
mendapatkan surat dari dokter. Ny. NI mulai menjalankan diet penurunan BB setelah
mengalami Stroke 4 bulan yang lalu. Sebelumnya Ny. IN mempunyai riwayat
Hipertensi. Ny IN mempunyai tekanan darah 196/124 mmHg. Pemeriksaan
antropometri pasien berupa panjang LILA 33 cm dan panjang Ulna 24cm.
Sebelum sakit Ny IN ketika dirumah beraktivitas sebagai ibu rumah tangga
dan melakukan pekerjaan ibu rumah tangga.Namun, Ny IN tidak pernah berolah raga.
Ketika dirumah sakit aktivitas Ny IN hanya terbatas di tempat tidur saja. Keluarga
yang menunggu membantu Ny IN apabila ingin pergi ke kamar mandi.
Ny. IN tidak memiliki alergi terhadap makanan apapun. Sebelum masuk rumah
sakit,Ny.IN mempunyai kebiasaan makan sebagai berikut:
Pola makan teratur 3 kali sehari,waktu makan yang tidak tepat.
Mengkonsumsi nasi 3x sehari sebanyak 1.5 centong sekali makan.
Konsumsi mie instan 1 kali seminggu
Lauk yang sering dikonsumsi adalah tempe dan tahu masing-masing 1 potong
sekali makan, telur 1 kali dalam 1 minggu, ayam goreng 2 kali seminggu.
Minum susu 2 kali sehari sebanyak 1 gelas setiap minum setiap pagi dan
malam hari.
Sayur yang sering dikonsumsi yaitu sayur bayam dan sayur adas 4-5 kali
dalam satu minggu.
Buah yang serinh dikonsumsi yaitu buah pisang setiap hari 1-2 buah sehari,
buah papaya 2-3 kali seminggu.
Sebelumnya, Ny. IN belum pernah mendapatkan edukasi gizi tentang stroke non
hemoragik dan hipertensi sebelum masuk rumah sakit. Saat masuk rumah sakit Ny.
IN hanya mengonsumsi bubur dan lauk hewani saja serta pisang rebus yang kadang
dibeblikan keluarga dari rumah sakit.
Berdasarkan keluhan pasien diatas maka hal yang pertama kali dilakukan adalah
melakukan skrinning. Skrinning yang dipilih adalah MUST ( Malnutrition Universal
Screening Tool ). Hasil skrining Ny.IN didapatkan skor 0 yang termasuk dalam
kategori berisiko rendah terkena malnutrisi maka diperlukan skrining ulang untuk 7
hari kedepan.
Berdasarkan dengan data antropometri, BMI pasien 27.1 sehingga dapat
dikategorikan obes I. Berlanjut ke data biokimia, ditemukan profil darah yang
abnormal seperti hemoglobin tinggi, leukosit tinggi ,eritrosit tinggi dan eosinofil
rendah. Hemoglobin yang tinggi pada Ny. IN disebakan karena upaya tubuh untuk
mencukup kandungan hemoglobin dalam darah untuk jaringan. Selain itu, hipertensi
juga dapat menyebabkan kadar hemoglobin sedangkan leukosit yang tinggi
mencerminkan tubuhd dalam melawan oerganisme asing seperti infeksi, virus,
bakteri. Kondisi eritosit yang berlebih menandakan terjadinya penyumbatan pada
pembuluh darah seperti stroke. Diagnosis medis menyatakan pasien mengalami
stroke non hemoragik.
Stroke adalah gangguan fungsi saraf akut yang disebabkan oleh gangguan
peredaran darah otak. Gangguan fungsi saraf tersebut timbul secara mendadak (dalam
beberapa detik) atau secara cepat (dalam beberapa jam) dengan gejala dan tanda yang
sesuai daerah fokal otak yang terganggu. Stroke non hemoragik atau stroke iskemik
merupakan 88% dari seluruh kasus stroke. Stroke non hemoragik terjadi akibat
penutupan aliran darah ke sebagian otak tertentu, maka terjadi serangkaian proses
patologik pada daerah iskemik. Perubahan ini dimulai dari tingkat seluler berupa
perubahan fungsi dan bentuk sel yang diikuti dengan kerusakan fungsi dan integritas
susunan sel yang selanjutnya terjadi kematian neuron. (2) Faktor risikonya antara lain
adalah usia, obesitas, hipertensi, hiperlipidemia.
Berdasarkan assessment dan wawancara yang telah dilakukan kepada pasien,
dapat disimpulkan beberapa diagnosis yaitu :
1. Inadequate oral intake (N.I – 2.1 ) disebabkan karena bibir merot dan anggota
badan sebelah kanan tidak dapat digerakka ditandai dengan asupan energi dan
makronutrien yang kurang; E:58.35% , K: 54% , L:75%
2. Perubahan nilai laborat (N.C – 2.2 ) disebabkan karena stroke non hemoragik
dan hipertensi stage III ditandai dengan Kadar hemoglobin, leukosit,kolesterol
dan eritrosit tinggi serta kadar eosinofil rendah
3. Obesitas (N.C – 3.3) disebabkan karena kurangnya pengetahuan mengenai
gizi dan physical inactivity Ditandai dengan hasil perhitungan BMI 27.3 (obes
I)
Dengan adanya masalah tersebut diperlukan rencana pemecahan masalah dengan
memberikan intervensi yang bertujuan untuk:
a. Memenuhi kebutuhan asupan zat gizi sesuai kemampuan pasien
b. Mencapai dan mempertahankan nilai profil laborat terkait penyakit stroke non
hemoragik
c. Mengurangi progresifitas tanda dan gejala penyakit melalui pemilihan
makanan
d. Menstabilkan tekanan darah melalui pemilihan makanan
e. Menambah pengetahuan gizi pasien serta perubahan gaya hidup yang lebih
baik
Berdasarkan hal tersebut maka intervensi yang dilakukan adalah dengan
memberikan diit dengan gizi seimbang sesuai dengan kebutuhan Ny.IN, yaitu diet
stroke IIB sebanyak 1600 kkal. Pemberian diet berupa :
Memberikan asupan energy secara bertahap 1000 kkal, 1600 kkal . Namun
untuk saat ini 1600 kkal terlebih dahulu.
Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kemampuan pasien
yaitu makanan lunak
Makanan diberikan secara oral
Frekuensi makan besar 3x dan 2x selingan.
Memberikan menu makanan dengan protein sebanyak 46.5 g. Diutamakan
untuk protein dengan kandungan rendah lemak.
Memberikan menu makanan dengan lemak sebanyak 35 g (<10% dari
lemak jenuh, 10% dari lemak tidak jenuh ganda, sisanya dari lemak tidak
jenuh tunggal. Kolesterol makanan dibatasi <300 mg/hari).
Memberikan menu makanan dengan karbohidrat 60%,yaitu 236.25 g
Memberikan menu makanan dengan kandungan serat cukup yaitu sesuai
AKG 28 gr/hari
Membatasi asupan natrium yaitu 5g garam dapur/hari
Mencukupi asupan cairan sesuai kebutuhan berdasarkan AKG 1800 - 2400 ml
atau ± 6 - 8 gelas/ hari
Setelah diberikan intervensi, maka hal selanjutnya yang akan dilakukan adalah
monitoring dan evaluasi. Monev yang dilakukan mengenai asupan pasien, berat
badan pasien, pengetahuan mengenai gizi pasien, dan kebiasaan berolaraga pasien.
BAB VII. PENUTUP
a. Kesimpulan
Berdasarkan keluhan yang dirasakan Ny.IN maka dilakukan skrinning gizi
untuk menunjukkan apakah pasien membutuhkan proses asuhan, kemudian
dilakukan assessment yang nantinya akan digunakan untuk mendiagnosis masalah
gizi yang dialami. Setelah diagnosis dipaparkan maka akan dibuat intervensi gizi
berupa diet yang disesuaikan dengan masalah gizi pasien yaitu diet stroke dengan
memperhatikan kebutuhan pasien. Intervensi yang dilakukan selain melalui
asupan adalah pemberian edukasi dan konseling.
DAFTAR PUSTAKA
= 59 kg
𝐵𝐵
3. IMT = 𝑇𝑏2
59
= 1.472
= 27.3
4. IBW = (Height – 100) – (10% (Height – 100)
= (147 – 100) – (10% (47))
= 47 – 4.7
= 42.3
5. AdBW = 0,25 (ABW – IBW) + IBW
= 0,25 (59 – 42.3) + 42.3
= 0,25 (16.7) + 42.3
= 4.175 + 42.3
= 46.5 kg
6. Energi
a. SMRS
BMR (Harben) =655+{9,6xBB(kg)}+{1,8xTB(cm)} – {4,7xUmur(th)}
=655 + (9.6 x 46.5) +(1.8 x147) – 4.7x57
=655 +446.4+264.6 – 267.9
=1098.1
Energi = BMR x FA
= 1098.1 x 1.55
= 1702.1 kkal
b. MRS
= 1 x 46.5
= 46.5 g
15 1702.1
= 100 x 4
= 64 g
Lemak
20 1575
= 100 x 9
= 35 g
25 1702.1
= 100 x 9
= 47.3 g
Karbohidrat
60 1575
= 100 x 4
= 236.25 g
60 1702.1
= 100 x 4
= 255.3 g
= 113 %
311.4
Karbohidrat = 255.3 x 100%
= 122%
85
Protein = 64 x 100%
= 133%
42.1
Lemak = 47.3 x 100%
= 89%
12
Serat = 28 x 100%
= 43 %
Perbandingan Hasil Recall dengan perhitungan Kebutuhan SMRS
= 58.35%
127.3
Karbohidrat = 236.25 x 100%
= 54%
40.9
Protein = 46.5 x 100%
= 88%
26.1
Lemak = x 100%
35
= 75 %
4.2
Serat = x 100%
28
= 15%
11. Contoh Menu Diet Stroke IIB makanan lunak 1575 kkal
Waktu Menu Bahan Berat Urt
Pagi Nasi tim Nasi tim 200 g 1gls
Telur dadar Telur ayam 55 g 1 butir
Cah oyong Sayuran A sekehendak
Tahu bacem Tahu 110 g 1 bj bsr
Susu Susu skim 20 g 3 sdm
bubuk
Gula pasir 13 g 1 sdm
Minyak 5g 1 sdt
jagung
Snack Puding Tepung 25 g 5 sdm
pagi maizena maizena 26 g 2 sdm
( 10.00) Gula pasir