Anda di halaman 1dari 21

DIET UNTUK PEMERIKSAAN

Eliza, S.Gz, M.Si


Desember 2016
DIET UNTUK PEMERIKSAAN

 Untuk menegakkan ketepatan suatu diagnosa


penyakit perlu adanya tindakan pemeriksaan.

 Diet untuk Pemeriksaan Pielografi Intravenus


 Diet untuk Pemeriksaan Kolesistografi

 Diet untuk Pemeriksaan Toleransi Glukosa

 Diet untuk Pemeriksaan Kolonoskopi


A. DIET UNTUK PEMERIKSAAN PIELOGRAFI
INTRAVENUS
 Diet ini digunakan untuk memeriksa
kelainan-kelainan ginjal.
 Sehari sebelum pemeriksaan, pasien diberi
diet Pemeriksaan Pielografi Intravenus
berbentuk cair / lunak yang mudah dicerna.
 Minuman hari itu dibatasi.

 Pada hari pemeriksaan pasien harus


berpuasa.
 Menu untuk diet pemeriksaan Pielografi
Intravenus bisa berupa bubur, telur dan
kecap atau roti panggang, margarin, telur
dan gula pasir.

 Cara memesan diet : Diet Pemeriksaan PIV


(DPPIV)
B. DIET UNTUK PEMERIKSAAN
KOLESISTOGRAFI
 Diet ini digunakan untuk pemeriksaan
kelainan kantung empedu.
 Tahapannya :
Hari 1 : sore diberikan makanan lunak
tanpa lemak, berupa roti 4 iris, jam/ gula/
hagelslag 2 sdm, pisang 1 buah. Atau nasi
tim/bubur 1 ½ gelas, tahu / tempe rebus 2
ptg, sayuran lunak tanpa santan 1 gls. Pisang
1 buah.
Pukul 22.00 : Klisma
 Hari ke-2 pukul : 7.00
klisma, kemudian difoto, setelah itu diberi
makanan yang tinggi lemak, berupa roti 2
iris, telur 2 butir, susu 1 gls, margarin 3 sdm

 Cara memesan diet: Diet Pemeriksaan


Kolesistografi (DPK)
C. DIET PEMERIKSAAN TOLERANSI
GLUKOSA
 Diet ini digunakan untuk memeriksa toleransi seseorg thd
glukosa, diberikan selama 3 hari berturut-turut.
 Sblm pemeriksaan pasien diberi diet DM VII (350 g KH).
 Pada hari ke-4, yaitu pada pemeriksaan, pasien hanya
diberi cairan yg terdiri dari 50-100 glukosa dan ½ gls sari
jeruk.
 Gula darah diukur sebelum cairan glukosa diberikan,
kemudian setengah, 1 jam, 2 jam dan 3 jam setelah cairan
glukosa diberikan.
 Selama proses pemeriks, px yg diperiks tetap istirahat &
tidak merokok.
Apabila hasil pemeriksaan tidak memenuhi
kriteria normal/DM maka dpt digol.kan
kedalam kelp. TGT/GDPT :
- TGT (Toleransi glukosa yg terganggu) :
Glukosa drh plasma 2 jam stlh beban antara
140-199 mg/dl
- GDPT (Glukosa drh puasa terganggu):
Glukosa darah puasa antara 100-125
mg/dl.
D.DIET UNTUK PEMERIKSAAN BENZIDIN

 Diet ini digunakan untuk mengetahui ada


tidaknya pendarahan pada saluran cerna
bagian atas.

 Bahan makanan yang dapat menimbulkan


reaksi dengan larutan benzidin tidak
diperbolehkan ( bahan makanan yang
mengandung klorofil dan hemoglobin)
 Diet ini biasanya hanya diberikan selama 2-3
hari saja

 Makanan diberikan dalam bentuk saring /


lunak

 Cara memesan diet : Diet Pemeriksaan


Benzidin (DPB)
Bahan Makanan yang boleh diberikan yang tidak boleh diberikan
sumber karbohidrat bubur / bubur saring dari Nasi, nasi goreng, ubi,
beras, kentang dipure, singkong tidak boleh
makaroni, roti, biskuit & diberikan.
tepung-tepungan diolah
menjadi bubur / puding.
Sumber protein hewani telur, ikan berdaging putih, ikan berdaging merah,
susu daging, ayam, kuning telur

Sumber protein nabati tahu & tempe ditim / Kacang-kacangan kering


disetup

Sayuran kembang kol, labu siam, Sayuran hijau (bayam,


labu kuning kangkung, buncis , kac.
Panjang)
Buah-buahan pisang ambon, sari sirsak, Buah yang berwarna hijau
pepaya. (alvokad), jambu biji, apel
Lemak mentega, margarin minyak goreng, lemak
daging
E. DIET PERSIAPAN KOLONOSKOPI

 Pemeriksaan kolonoskopi yaitu pemeriksaan


didaerah kolon dg menggunakan alat
endoskopi
 Sblm pemeriksaan tsb perlu persiapan:

pemberian diet rendah serat & rendah sisa


GANGGUAN PADA KOLON & PENYEBABNYA
 Tugas utama kolon: sbg tempat penyimpanan sisa
hasil pencernaan serta sbg tempat absorbsi air,
elektrolit & asam empedu.
 Jika fgs kolon terganggu maka akan terjadi
gangguan pada penyerapan sisa zat-zat gizi yg tdk
terserap oleh usus halus.
 Gangguan yg biasa tjd pada kolon : konstipasi,
symptomatic divertikular irritable bowel syndrome,
colitis.
 Untuk mengetahui kelainan tsb maka dilakukan
pemeriksaan kolonoskopi
PEMERIKSAAN KOLONOSKOPI
 Pemeriksaan endoskopi gastrointestinal mrpkn
prosedur diagnostik yg sudah baku di bidang
gastroenterologi hepatologi.

 Kolonoskopi: suatu prosedur untuk melihat adanya


kelainan sebagian /seluruh kolon, seperti adanya polip
kecil yg luput dari pemeriksaan dg barium anema X-ray
krn lebih akurat dan lebih efektif.

 Dg cara ini dpt dilihat scr lsg kelainan pada kolon spt
pada mukosa, pertumbuhan massa tumor, adanya
radang dll
PERSIAPAN PEMERIKSAAN KOLONOSKOPI
A. Persiapan px
 Kolon dibersihkan dari tinja dg cara: pemberian
cairan NaCl yg dicampur dg KCl melalui
lambung/dgn pemberian obat garam MgSO4 10%,
dan pada pagi harinya dilakukan klisma melalui
dubur/anus shg kolon bersih dari tinja
B. Penilaian kebersihan kolon untuk pemeriksaan :
 tindakan yg dilakukan sebelum kolonoskopi,
untuk mengetahui apakah kolonoskopi dapat
dianjurkan/ tidak → pemeriksaan gagal, hrs
diulang → waktu & biaya
Penilaian Keterangan
Buruk Tidak bisa diperiksa, feses berbungkah-bungkah menutupi lumen
retrosigmoid.

Kurang ada feses lunak menutupi sebagian bsr mukosa, yang baru bisa
dinilai apabila dilakukan bantuan penyemprotan berulang-ulang
dengan air dari luar

Sedang Mukosa sebagian msh tertutup feses lunak ttp dg semprotan air
& dihisap dg alat endoskopi dpt bersih sehingga mukosa dapat
dinilai.

Baik mukosa tampak bersih, kadang masih ada bekas feses yang
mudah dibersihkan dg semprotan / dihisap dg alat endoskopi
sendiri.

Sangat baik jika mukosa bersih hampir tidak memerlukan semprotan


air/penghisapan

Sempurna jika mukosa sangat bersih & tidak memerlukan semprotan air.
c. Diet Persiapan pemeriksaan :

 Bingham (1979): diet yg cocok untuk


pemeriksaan: diet rendah sisa shg tidak
membuat sisa pada kolon.
 Diet ini diberikan 2-3 hari, sehari sblm
pemeriksaan px diberi MgSO4, garam inggris,
dulcolax tablet / suppositoria (obat yg dimasukkan
dalam dubur)
SYARAT DIET:
 E, P sesuai kebutuhan / di atas basal.
 Rendah sisa
 Banyak minum untuk membantu mencairkan
massa kolon / melancarkan defekasi

Formula yang sering diberikan pada persiapan :


- Bubur kecap (bubur nasi + kecap)
- Formula cair rendah sisa (komersil)
- Formula kombinasi (lihat PD)
KASUS DPB
 Seorang laki-laki usia 55 tahun dengan TB 165
cm, BB 70 kg. Dirawat di RS sejak 2 hari yang
lalu. Pasien dirawat dengan indikasi ada
pendarahan pada saluran cerna. Dokter
menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan
ada tidaknya pendarahan pada saluran cerna
bagian atas.
 Susunlah penataksaan diet yang tepat untuk
pasien ini.
KASUS DPPIV

 Seorang perempuan umur 45 tahun, TB 160


cm, dirawat di RS sejak 3 hari yang lalu. Pasien
ini dirawat karena ada kemungkinan menderita
kelainan ginjal. Untuk memastikan kelainan
ginjal yang diderita pasien, dokter
menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan
Pielografi Intrevenus.
 Susunlah diet pemeriksaan PIV pasien tsb.
KASUS DPK

 Seorang laki-laki usia 60 tahun, TB : 160 cm,


BB 73 kg. Sudah 4 hari dirawat di RS karena
diduga ada kelainan pada kandung empedu.
dokter menyarankan untuk dilakukan
pemeriksaan kolesistografi.
 Susunlah diet pemeriksaan pasien tsb.

Anda mungkin juga menyukai