Anda di halaman 1dari 30

Diet pada Pemeriksaan

Program Studi Gizi


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Widya Nusantara Palu
31 Mei 2021
Outline
Diet Pra-
Diet Persiapan esophagogastoduodenos
Kolonoskopi copy

Diet pra-dan pasca ERCP Diet Pasca Ligasi

Diet pra dan pasca-argon


plasma coagulation Diet tindakan Ablasi Tiroid
Definisi

• Kolonoskopi : prosedur diagnostic utuk


mengetahui kondisi kolon dengan alat
endoskopi
• Alat : lensa serat optik yg sangat lentur,
dimasukkan lewat anus (dubur) sampai
kolon/usus besar.
• Tujuan : memeriksa kondisi dinding usus
besar, apakah ada polip atau kelainan yang
dicurigai sebagai keganasan.
Pengkajian Gizi

Konsumsi obat alergi,


obat oral diabetes (OAD),
Riwayat alergi insulin, dan obat
pengencer darah

Kondisi ginjal pasien,


Risiko dehidrasi jika kemampuan minum dalam
pasien tidak patuh thdp jumlah banyak atau adanya
aturan minum setelah anjuran pembatasan jumlah
konsumsi obat pencahar minum per hari dari dokter
Tujuan Diet Kolonoskopi

Memberikan makan secukupnya yang meninggalkan sisa minimal


dalam usus agar pada saat pemeriksaan kolonoskopi, usus besar
dalam keadaan bersih atau tidak ada sisa makanan sehingga
hasil pemeriksaan kolonoskopi akurat.
Syarat dan prinsip diet

Rendah sisa agar kolon


Energi dan protein
bersih. Serat
sesuai kebutuhan atau Diet rendah atau bebas
makanan<10 gram/hari
sedikit di atas lemak dan laktosa.
selama 1-3 hari
kebutuhan
sebelum kolonoskopi.

Maanan diberikan
secara bertahap, yaitu
Diet diberikan dalam Banyak minum agar
2 hari dan 1 hari
durasi yg pendek defekasi (BAB) lancar
sebelum dan pada saat
kolonoskopi
Bahan Makanan
Sumber Dianjurkan Tidak dianjurkan
KH Nasi, mi, atau pasta, sereal tanpa serat, Nasi merah, pasta berserat, sereal
macaroni, roti putih, biscuit, kentang tinggi serat, harvermut, lentil, roti
tanpa kulit direbus, dipure, dipangang; tinggi serat
maizena, semolina
Protein Daging sapi masak tanpa lemak, daging Susu full cream, telur digoreng,
hewani cincang, ikan, kerang, ayam, telur rebus, daging/ayam/ikan digoreng atau
telor ceplok berlemak, sosis, burger
Protein Tahu, susu/yoghurt rendah lemak/susu -
nabati skim, keju, margarin, butter secukupnya
Snack, buah, Gula, pemanis buatan, jelly bening, jus Buah termasuk buah segar, kering,
bumbu apel/bening, air kaldu bening, saus dalam kaleng
tomat, kecap, mayones rendah lemak
Sayuran - Sayuran; kacang-kacangan, biji-
bijian yang digoreng; keripik
Minuman Teh, kopi, sedikit cokelat, madu, sirup Jam, jelly merah, jus buah, alkohol
H-1 Kolonoskopi
• Minuman yang dilarang : susu, jus buah dan
• Diet : makanan ampasnya, krimer, santan, dan makanan lain
cair jernih yang berwarna biru merah atau ungu.
(tembus • Minuman yang diperbolehkan :
pandang) a. Teh
• Tidak dianjurkan b. Kopi
makanan padat c. Kuah sup
(nasi, roti, buah, d. Minuman isotonic
sayur, daging) e. Wedang jahe
f. Penambahan gula, garam, air jeruk ke air
untuk menambah rasa
H-1 Kolonoskopi (2)
• Malam hari sebelum tindakan, pukul 8 malam pasien minum obat pencahar 30-40
gram garam inggris (30-40 mL castor oil)
• Kemudian, pasien diminta puasa tetapi masih boleh minum air putih atau teh
manis.
Waktu Contoh menu Bahan Makanan Berat (g) URT
05.00 – 06.00 Obat pencahar
7.00 Sup kaldu + Air putih Kaldu bening 200 1 gelas*
10.00 Teh manis/kopi Gula pasir 20 2 sdm
13.00 Sup kaldu + air putih Kaldu bening 200 1 gelas*
16.00 Wedang jahe, Minuman isotonic/air putih Gula pasir 20 2 sdm
18.00 Sup kaldu, Air putih Kaldu bening 200 1 gelas*
20.00 Teh manis/jus apel Gula pasir 20 2 sdm
Air putih
Nilai Gizi

Energi 218 kkal


Protein 0
Lemak 0
Karbohidrat 56 gram
Natrium 150 gram
Kalium 525 mg
Hari H Kolonoskopi

Setelah selesai,
pasien secara
Pkl 08.00 pasien bertahap makan
diantar untuk ke pola gizi
tindakan seimbang
Pkl 05.00 sd
06.00 pasien kolonoskopi
klisma 1-2 kali
sampai bersih
(diberi pencahar Cara memesan Diet : Diet Pemeriksaan
/laksatif Kolonoskopi (DPK)
supositoria)
Diet Pra-Esopaghogastroduodenoscopy (EGD)

• EGD : pemeriksaan untuk


melihat lapisan esophagus,
lambung, dan duodenum
atas dengan kamera kecil
(endoskopi fleksibel)
• Diet pra-EGD : persiapan
sebelum melakukan
endoskopi pada saluran
cerna tubuh bagian atas.
Diet EGD (2)

Pengkajian Gizi
a) Penggunaan obat-obatan : obat diabetes, aspirin atau sejenis obat pengencer
darah
b) Riwayat alergi obat
c) Riwayat alergi makanan
d) Obat anti hipertensi dst

Tujuan Diet : Memberikan makanan cair bening kepada


pasien agar memudahkan pemeriksaan pra-EGD.
Syarat dan prinsip diet EGD

2 jam sebelum EGD,


pasien diminta
berhenti mengunyah
Pada hari H EGD, termasuk permen
pasien dipuasakan karet dan berhenti
dari makanan 6-8 minum semua jenis
Sehari sebelum EGD, jam sebelum EGD. minuman bening.
pasien diberikan diet Diberikan minuman
makanan normal/ cair
diet normal
Bahan Makanan

Dianjurkan Tidak dianjurkan

• Minuman isotonik • Air kaldu ayam, daging sapi,


• Kopi/teh tanpa susu atau krim atau sayur
nabati • Jus dengan bagian buahnya
• Minuman soda/soft drink (pulp)
• Minuman dgn aroma buah • Permen yang keras
• Jus buah, antara lain jus apel • Cairan lainnya yang tidak bening
dan anggur
• Jelly dan es popsicle
Diet Pra dan Pasca-ERCP
• Endoscopic Retrogade
Cholangiopancreatography (ERCP) :
teknik yang menggabungkan
penggunaan prosedur endoskopi
dan fluoroskopi
• Tujuan : Diagnosis dan mengobati
masalah tertentu dari bilier atau
sistem duktus pankreas.
Diet Pra dan Pasca-ERCP

• Pengkajian Gizi:
Alergi, penggunaan obat diabetes, aspirin atau obat sejenis, obat
artritis, obat tekanan darah dan obat pengencer darah/koagulan.

• Tujuan Diet:
Mengatur pemberian makanan agar pemeriksaan ERCP berjalan
lancar dan saluran cerna empedu, dan pankreas dapat terlihat
jelas.
Syarat dan Prinsip Diet
Pasien yang
berisiko
8 jam sedang/tinggi
Pasien risiko
sebelum menderita
Pasca ERCP : rendah
ERCP pasien pankreatitis
pasien pankreatitis
diminta puasa pasca ERCP
diberikan diet pasca ERCP
karena akan dapat
normal ketika dapat
diberikan diberikan
kemampuan diberikan diet
obat sedasi makanan cair
menelan rendah lemak
dan agar bening atau
sudah normal atau diet
saluran cerna sama sekali
normal.
terlihat jelas tidak
diberikan apa-
apa.
Diet Pasca-Ligasi

• Ligasi : pengikatan suatu organ berongga dengan suatu ligatur untuk mengikat
pembuluh darah agar dapat menghentikan perdarahan (di esophagus atau
lambung).

• Pengkajian Gizi : pengkajian gizi secara umum, dikaji kemampuan


pasien menelan makanan padat dan/atau makanan cair serta adanya
gejala makanan yang mudah menempel pada esofagus.

• Tujuan Diet : memberikan diet bertahap sesuai kondisi pemulihan pasien


sehingga asupan gizi sehari dapat terpenuhi.
Syarat dan Prinsip Diet

Makanan cair penuh


sesuai kondisi pasien Diet makanan lunak
Mencegah pemberian
hingga diet makanan diberikan lebih dini jika
diet lewat NGT pada 24
lunak dapat diberikan pasien sadar. Insiden
jam setelah tindakan
24 sd 48 jam setelah infeksi lebih rendah jika
ligase. Jika ada
tindakan terapi ligase makanan lunak
perdarahan aktif
pada perdarahan diberikan lebih duluan
diberikan lewat NGT
varises esophagus dan (asupan gizi lebih baik)
gaster

Cara Memesan Diet : makanan cair penuh/makanan lunak atau lewat NGT sesuai
kondisi pasien.
Diet Pra dan Pasca Argon Plasma Coagulation (APC)

• APC : Pengobatan dengan panas untuk


menghentikan perdarahan pada pembuluh
darah kecil.
• Gastroskop dimasukkan ke dalam saluran
cerna.
• Gastroskop : Pipa panjang fleksibel dengan
ujungnya adalah sinar terang.
• Laser/APC tsb dimasukkan melalui
gastroskop untuk memeriksa dan
menangani kondisi yang terjadi.
Pengkajian Gizi

• Pengkajian gizi : penting dilakukan untuk membantu dokter


menanyakan kondisi alergi, pengunaan obat (obat diabetik, obat
tekanan darah, asma inhaler yang dapat berpengaruh terhadap
pengobatan).
Tujuan Diet

Memberikan diet sesuai tahapan pemeriksaan dan kondisi pasien


untuk dapat melihat kondisi lambung dengan jelas.
Syarat dan prinsip Diet
Diberikan diet
makanan lunak.
Dilanjutkan
makanan
Setelah pasien bening/jernih
pulih 1 jam selama 6 jam
Minuman pasca tindakan, berikutnya.
jernih tetap dapat
Dianjutkan dapat dibeirkan
tidak makan dibeirkan 2 minuman
salaam 6 jam jam sebelum hangat.
sebelum tindakan
tindakan agar
kondisi
lambung
terlihat jelas
Diet Tindakan Ablasi Tiroid

• Pasien pasca operasi kanker tiroid beberapa dianjurkan


melakukan terapi ablasi tiroid, yakni pemberian zat radioaktif
• Terapi ablasi : agar sel kanker di kelenjar tiroid hilang secara total.
• Iodium-131 : yodium radioaktif yang dimanfaatkan dalam terapi
hipertiroid dan kanker tiroid.
• Radiasi dari Iodium-131 dapat membunuh kelenjar tiroid dan sel-
sel tiroid apa saja yang menyerap yodium radioaktif.
• Terapi ini diterapkan hanya pada kanker tiroid papiler dan folikel
karena sel tsb aktif mengikat yodium.
Pengkajian Gizi

• Status gizi dikaji karena sbg risiko


Kategori UIE (WHO, Nilai EIU
berkurangnya hormon tiroid yang UNICEF, ICCIDD)
mengontrol penggunaan energy Defisiensi berat <20µg/L
dari makanan Defisiensi sedang 20 – 49 µg/L
• Riwayat gizi terutama penilaian Defisiensi ringan 50 – 99 µg/L
kecukupan yodium berkaitan dgn Cukup 100 – 199 µg/L
diet rendah yodium, obat, dst Lebih dari cukup 200 – 299 µg/L
• Indikator kecukupan yodium : Berlebihan >300µg/L
ekskresi yodium lewat urin
(Urinary Iodine Excretion)
Tujuan Diet
• Diet rendah yodium : menurunkan kadar yodium dalam darah
• Kadar yodium rendah memudahkan kerja yodium radioaktif
sehingga efektivitas terapi ablasi tiroid meningkat.
• Pasien disarankan menjalani diet rendah yodium selama 1
minggu sebelum tindakan dan 1 minggu setelah tindakan
Syarat dan Prinsip Diet

Energi 35-40 kkal/BB Protein 1,2 sd 1,5 g/ Lemak 20 sd 25%


ideal kg BB ideal kebutuhan Energi

Konsumsi air putih


Yodium <50µg/hari ( diperbanyak, minimal
1sdt garam yodium 2 L/hari untuk
KH cukup 50 – 60%
mengandung 400 µg membuang sisa
yodium) radiasi iodin yg
tertinggal.
Bahan Makanan

Sumber Dianjurkan Tidak dianjurkan


KH Nasi, pasta, gandum, oats, quinoa, kentang, bahan makanan tinggi
umbi-umbian, jagung, biskuit, roti tawar yodium seperti garam
Protein Daging sapi, daging ayam, ikan air tawar, putih beryodium (garam meja), ikan
telur, kacang kedelai dan olahannya, kacang- laut, seafood, rumput laut,
kacangan kuning telur, susu sapi, obat-
obatan dan suplemen vitamin
Sayuran Semua jenis sayur dan buah segar. Untuk mengandung yodium
dan Buah mengurangi kandungan yodium dimakanan,
dianjurkan menggunakan Himalayan Salt dan
garam krosok pengganti garam beryodium
Garam Himalaya Garam krosok

Anda mungkin juga menyukai