Anda di halaman 1dari 60

ANALISIS KETERSEDIAAN PANGAN

HERACA BAHAH MAKAHAH


KOTA MAKASSAR
Tohun 2022
(Angko Sementoro Tohun 2021)
Analisis Ketersediaan Pangan Berdasarkan Neraca Bahan Makanan (NBM)

Diterbitkan oleh : Dinas Ketahanan Pangan Kota Makassar


Jl. Jend. Ahmad Yani No. 2, Gedung Balaikota
Makassar Lt. 6 Kota Makassar.

Tim Penyusun

Pembina : Walikota Makassar

Wakil Pembina : Wakil Walikota Makassar

Pengarah : Sekretaris Daerah Kota Makassar

Wakil Pengarah : Asisten Bidang Perekonomian, Pembangunan dan


Sosial Setda Kota Makassar

Ketua : Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota


Makassar (Muhammad Rheza, S.STP., M.Si.)

Sekretaris : Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Kota


Makassar (Ir. M. Ansar, M.Si)

Koordinator : Kepala Bidang Ketersediaan dan Produksi


Pangan (Rahmaniar Syamsul, S.P., M.Si.)

Pelaksana : 7 (tujuh) orang PNS Gol.IV


- 22 (dua puluh dua) orang PNS Gol. III
- 2 (dua) orang PNS Gol. II
-25 (dua puluh lima) orang tenaga Non PNS

Penulis dan Tata Isi : Megawati Idris, S.P.


KATA PENGANTAR

Dinas Ketahanan Pangan memiliki peran penting dalam mengatasi


masalah gizi yang merupakan hasil akhir interaksi antara faktor kesehatan dan
situasi pangan. Situasi pangan menunjukkan jumlah dan jenis pangan yang
tersedia untuk dikonsumsi penduduk. Salah satu cara untuk memperoleh
gambaran ketersediaan pangan pada suatu periode tertentu dapat dituangkan
dalam suatu neraca atau tabel yang disebut dengan Neraca Bahan Makanan
atau Food Balance Sheet.
Sumber data yang digunakan dalam penyusunan Neraca Bahan
Makanan Tahun 2022 yang berpedoman pada angka sementara Tahun 2021,
yang dikeluarkan oleh masing-masing Dinas atau Instansi terkait dan dianalisa
oleh Dinas Ketahanan Pangan menurut potensi wilayah Kota Makassar.
Penyusunan Laporan Analisa Ketersediaan Pangan berdasarkan NBM ini
merupakan kerjasama antara Dinas Ketahanan Pangan, Badan Pusat Statistik,
BULOG, Balai Karantina Kota Makassar, Dinas Pertanian dan Perikanan Kota
Makassar.
Keberhasilan penyusunan Laporan Analisa Ketersediaan Pangan
Berdasarkan Neraca Bahan Makanan ini merupakan buah kerjasama yang
baik antara Dinas Ketahanan Pangan dengan Dinas atau Instansi terkait
lainnya di tingkat Kota Makassar yang berperan sebagai penyedia data. Untuk
itu, atas kerjasama yang baik ini kami mengucapkan terima kasih, semoga
kerjasama ini tetap berjalan di masa yang akan datang. Namun demikian kami
menyadari dalam penyusunan Laporan Analisa Ketersediaan Pangan
Berdasarkan Neraca Bahan Makanan ini masih terdapat kekurangan, untuk itu
demi kesempurnaan laporan ini dimasa mendatang, kami mengharapkan saran
dan kritikan semua pihak.

Makassar, 31 Desember 2022


KEPDINAS KETAHANAN P
KASSAR

Rheza S.P.M.Si
: Pembina
NIP. 19031419g21002
RINGKASAN

NBM menunjukkan ketersediaan bahan pangan untuk setiap komoditas dan


olahannya yang lazim dikonsumsi penduduk berdasarkan sumber penyediaan dan
penggunaannya. Penyediaan diperoleh dari jumlah total bahan pangan yang diproduksi
dikurangi dengan perubahan stok ditambahkan dengan jumlah total yang diimpor dan
dikurangidengan jumlah total yang diekspor selama periode tersebut. Sedangkan
penggunaan diperoleh dari jumlah total kebutuhan pakan, bibit, industri makanan dan
non makanan, tercecer, serta bahan makanan yang tersedia untuk dikonsumsi manusia.
Ketersediaan per kapita untuk dikonsumsi diperoleh dengan membagi ketersediaan
bahan makanan dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.
NBM menyajikan angka rata-rata bahan makanan per komoditas yang
tersedia untuk dikonsumsi penduduk dalam kilogram per kapita pertahun serta dalam
gram per kapita per hari. Selanjutnya untuk mengetahui nilai gizi bahan makanan yang
tersedia untuk dikonsumsi tersebut, maka angka ketersediaan bahan makanan per
kapita per hari diterjemahkan ke dalam satuan energi, protein, dan lemak.
Pengolahan data NBM menggunakan data sekunder dari Dinas Pertanian dan
Perikanan (Data produksi pangan), data dari Bulog (Data stok beras), data dari Balai
Karantina Pertanian Makassar ( data impor bahan pangan), data dari Dinas Ketahanan
Pangan Kota Makassar (Data stok dari distributor, ketersediaan hasil pemantauan
enumerator DKP), dan data dari Badan Pusat Statistik (Data jumlah penduduk). Data
produksi terdiri dari data hasil produksi bahan pangan, data impor terdiri dari data stok
dari distributor, data impor dari Balaikarantina dan data ketersediaan dari enumerator
DKP, data dari bulog masuk di sheet stok.
Tabel Ketersediaan Energi, Protein dan Lemak Tahun 2022
Berdasarkan Kelompok Bahan Pangan

Kelompok Bahan Energi Protein Lemak


Pangan (Kalori/Hari) (gram/hari) (gram/hari)
Padi-padian 1.112,21 25,91 7,52
Makanan berpati 11,04 0,09 0,08
Gula 127,60 - -
Buah/biji berminyak 179,32 14,47 6,63
Buah-buahan 2,63 0,03 0,01
Sayur-sayuran 124,09 4,92 0,92
Daging 238,44 16,26 18,81
Telur 61,01 4,91 4,28
Susu - - -
Ikan 19,88 3,76 0,34
Minyak & Lemak 839,45 0,96 94,55
Total 2.716 71,31 133,04
Nabati 2.396,35 46,38 109,72
Hewani 319,34 24,93 23,43

Hasil pengolahan data NBM menunjukkan bahwa ketersediaan energi Kota


Makassar sebesar 2.716 kkal/kapita/hari dan ketersediaan protein sebesar 71,31
gram/kapita/hari. Ketersediaan energi dan protein pada Tahun 2022 diatas standar
Angka Kecukupan Energi (AKE) berdasarkan rekomendasi Widyakarya Nasional
Pangan dan Gizi (WNPG) X Tahun 2012 sebesar 2.400 Kalori/kapita/hari dan
ketersediaan protein sebesar 63 gram/kapita/hari. Penyumbang terbesar pada
ketersediaan energi adalah kelompok padi-padian yang berkontibusi sebesar 1.112,21
kkal/hari , dimana komditas yang menyumbang terbesar adalah beras dan jagung.
Kelompok padi-padian juga memiliki kontribusi besar terhadap ketersediaan protein
pada tahun 2022 yaitu sebesar 25,91 gram/hari. Kelompok yang memiliki kontribusi
besar terhadap ketersediaan lemak pada tahun 2022 yaitu kelompok minyak & lemak
sebesar 94,55 gram. Dibandingkan dengan tahun 2021 ketersediaan energi dan protein
mengalami peningkatan, peningkatan tersebut disebabkan oleh adanya peningkatan :
1. Peningkatan ketersediaan kelompok makanan berpati yang berasal dari data
impor jagung (sumber data dari balai karantina)
2. Peningkatan ketersediaan kelompok buah biji berminyak yang berasal dari data
impor kedelai yang cukup besar ( Data dari balai karantina)
3. Peningkatan ketersediaan kelompok sayur-sayuran, yang paling meningkat
adalah komoditi impor dan kentang
4. Peningkatan ketersediaan kelompok daging yang disebabkan oleh peningkatan
produksi . Untuk produksi yang mengalami peningkatan adalah daging sapi,
daging kerbau dan dan daging kambing.
5. Peningkatan ketersediaan kelompok minyak dan lemak yaitu impor dari minyak
goreng kelapa (Data dari ketersediaan dan stok distributor)

Skor PPH Ketersediaan Tahun 2022


Tabel Skor PPH Ketersediaan Tahun 2021-2022
No Kelompok bahan 2021 2022 Skor Maks
makanan PPH
1. Padi-padian 25 23,17 25
2. Umbi-umbian 0.08 1.03 2.5
3. Pangan Hewani 24 24 24
4. Minyak dan 0.50 5 5
Lemak
5. Buah/biji - - 1
berminyak
6. Kacang-kacangan 5.43 10 10
7. Gula 2.50 2.50 2.5
8. Sayuran dan buah 30 18.43 30
9. Lain-lain - - -
Total 87.51 84,13 100

Hasil pengolahan skor PPH ketersediaan menunjukkan bahwa nilai PPH tahun 2022
sebesar 84,13 . Kelompok yang belum mencapai skor maksimal adalah kelompok bahan
pangan padi-padian, umbi-umbian, sayuran dan buah. Dibandikan dengan Tahun 2021 skor
PPH mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya (Tahun 2021) sebesar 87,51.
Penurunan skor PPH selama kurun waktu Tahun 2021-2022 disebabkan karena
menurunnya ketersediaan padi-padian, dalam ini terjadi penurunan produksi padi akibat
gagal panen sebagai dampak factor cuaca serta adanya alih fungsi lahan. Kelompok pangan
yang juga mengalami penurunan skor PPH kelompok sayuran dan buah-buah, penurunan
tersebut disebabkan juga oleh penurunan ktersediaan dalam hal ini jumlah impornya yang
mengalami penurunan.
DAFTAR TABEL

Halaman
1. Pengelompokkan Bahan Makanan………………………………………
2. Perkembangan Ketersediaan Pangan, Energi, Protein dan Lemak
Perkapita Per Hari Kota Makassar Berdasarkan Pengelompokkan
Jenis Bahan
Makanan……………………………………………………..
3. Pengelompokan Bahan Makanan Dalam NBM…………………………
4. Perkembangan Ketersediaan Energi, Protein, Lemak Per kapita Per
hari…………………………………………………………………………..
5. Komposisi Penyediaan dan Konsumsi Pangan Berdasarkan Pola
Pangan Harapan (PPH)
……………………………………………………
6. Komposisi Ketersediaan berdasarkan PPH Kota Makassar…………...
7. Skor PPH dan Angka Kecukupan Energi (AKE) terhadap
Ketersediaan Pangan di Kota Makassar………………………………..
8. Realisasi Ketersediaan Pangan Kota Makassar (Angka Tetap 2019).
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Perkembangan Ketersediaan Energi,Tahun 2020 – 2022.....….

Gambar 2. Perkembangan Ketersediaan Protein, Tahun 2020 – 2022...….

Gambar 3. Perkembangan Ketersediaan Lemak, Tahun 2020 – 2022.........

Gambar 4. Komposisi Ketersediaan Energi Menurut Kelompok Bahan


Makanan……………………………………………………………….

Gambar 5. Komposisi Ketersediaan Protein Menurut Kelompok Bahan


Makanan ……………………………………………………………...

Gambar 6. Komposisi Ketersediaan Lemak Menurut Kelompok Bahan


Makanan………………………………………………………………..
BAB I. PENDAHULUAN

Penyediaan pangan sesuai dengan kebutuhan gizi penduduk merupakan


masalah terbesar sepanjang sejarah kehidupan, sehingga dibutuhkan suatu upaya
atau cara yang tepat, teliti dan mudah untuk memahami situasi ketersediaan
pangan di suatu wilayah pada periode tertentu. Salah satu cara untuk memperoleh
gambaran situasi pangan dapat disajikan dalam suatu neraca atau tabel yang
dikenal dengan nama Neraca Bahan Makanan.
Neraca Bahan Makanan disajikan dalam angka rata-rata jumlah jenis bahan
makanan yang tersedia untuk dikonsumsi penduduk perkapita per tahun dalam
kilogram serta per kapita per hari dalam satuan gram pada kurun waktu tertentu.
Selanjutnya untuk mengetahui nilai gizi bahan makanan yang tersedia untuk
dikonsumsi tersebut, maka angka ketersediaan pangan untuk konsumsi perkapita
per hari diterjemahkan kedalam satuan energi, protein dan lemak per kapita per
hari.
Penyediaan pangan yang cukup diartikan dalam jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan setiap individu untuk memenuhi asupan gizi makro dan mikro.
Sedangkan yang dimaksud dengan pangan bukan hanya beras saja, melainkan
seluruh produk-produk pangan yang bersumber dari tanaman pangan dan
hortikultura, ternak, perkebunan dan perikanan.
Ketersediaan pangan yaitu terjaminnya pasokan pangan untuk memenuhi
kebutuhan seluruh penduduk, dari segi kuantitas, kualitas, keragaman dan
keamanannya. Ketersediaan pangan dapat dipenuhi dari tiga sumber yaitu: (1)
produksi dalam negeri, (2) impor pangan dan (3) pengelolaan cadangan pangan.
Dengan jumlah penduduk cukup besar dan kemampuan ekonomi relatif lemah,
maka kemauan untuk mewujudkan kemandirian di bidang pangan harus terus
diupayakan.
Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) X tahun 2012
merekomendasikan Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk energi sebesar 2.400
Kilokalori dan protein 63 gram perkapita perhari yang sekaligus merupakan acuan
kuantitatif untuk menghitung ketersediaan pangan. Angka tersebut merupakan
standar kebutuhan energi bagi setiap individu agar mampu menjalankan aktivitas
sehari-hari. Sedangkan acuan untuk menilai tingkat keragaman ketersediaan
pangan, yaitu Pola Pangan Harapan (PPH) dengan skor 100 sebagai PPH yang
ideal.
Untuk menyusun perencanaan pangan dan gizi yang tepat pada suatu
wilayah diperlukan informasi yang akurat tentang situasi ketersediaan, distribusi,
dan konsumsi dari waktu ke waktu. Informasi yang tepat dan didukung dengan
data yang akurat akan memberikan hasil analisis yang objektif untuk memahami
situasi dan permasalahan pangan wilayah dan pada gilirannya para pengambil
kebijakan dapat menyusun perencanaan dan merumuskan kebijakan serta
program yang tepat untuk mewujudkan ketahanan pangan.
Situasi ketersediaan pangan untuk dikonsumsi masyarakat secara agregat
dapat diketahui dengan menggunakan Tabel Neraca Bahan Makanan (NBM).
Melalui NBM dapat diketahui kondisi ketersediaan pangan dalam periode tertentu
(defisit atau surplus), baik ketersediaan dalam jumlah (volume) yang dinyatakan
dalam satuan kilogram perkapita pertahun atau gram perkapita perhari maupun
ketersediaan gizi perkapita perhari.
Penyusunan NBM Kota Makassar secara umum mengacu pada metode
penyusunan NBM yang disusun oleh Tim NBM Pusat sedangkan khusus untuk
angka rendemen, kebutuhan bibit, pakan ternak, dan yang tercecer menggunakan
angka yang disepakati, baik kesepakatan Badan Ketahanan Pangan Kementerian
Pertanian Republik Indonesia maupun Tim NBM Kota Makassar. Dalam
penyusunan NBM Kota Makassar Tahun 2022 angka sementara Tahun 2021
menggunakan data produksi pangan Kota Makassar , sedangkan data ekspor dan
impor serta data stok pangan daerah masih merupakan angka perkiraan karena
data belum tersedia.
Data Neraca Bahan Makanan tersebut dianalisa berdasarkan data produksi
pangan menurut kecamatan yang digabungkan secara kumulatif oleh instansi
terkait menjadi data kota, sehingga data yang disajikan dalam laporan ini
merupakan fakta legalitas dari pihak berwenang dan bertanggungjawab terhadap
keabsahan data dimaksud.
1.1. Definisi dan Ruang Lingkup Neraca Bahan Makanan

Neraca Bahan Makanan (NBM) adalah tabel yang menyajikan gambaran


menyeluruh tentang penyediaan/pengadaan (supply),
penggunaan/pemanfaatan (utilization) pangan di suatu wilayah dalam periode
tertentu (dalam kurun waktu satu tahun).
NBM menunjukkan ketersediaan bahan pangan untuk setiap komoditas
dan olahannya yang lazim dikonsumsi penduduk berdasarkan sumber
penyediaan dan penggunaannya. Penyediaan diperoleh dari jumlah total
bahan pangan yang diproduksi dikurangi dengan perubahan stok ditambahkan
dengan jumlah total yang diimpor dan dikurangidengan jumlah total yang
diekspor selama periode tersebut. Sedangkan penggunaan diperoleh dari
jumlah total kebutuhan pakan, bibit, industri makanan dan non makanan,
tercecer, serta bahan makanan yang tersedia untuk dikonsumsi manusia.
Ketersediaan per kapita untuk dikonsumsi diperoleh dengan membagi
ketersediaan bahan makanan dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.
NBM menyajikan angka rata-rata bahan makanan per komoditas yang
tersedia untuk dikonsumsi penduduk dalam kilogram per kapita pertahun serta
dalam gram per kapita per hari. Selanjutnya untuk mengetahui nilai gizi bahan
makanan yang tersedia untuk dikonsumsi tersebut, maka angka ketersediaan
bahan makanan per kapita per hari diterjemahkan ke dalam satuan energi,
protein, dan lemak.
Penyusunan NBM mengacu kepada metode dari Food and Agriculture
Organization (FAO) yang kemudian disesuaikan dengan kondisi ketersediaan
data di Indonesia, serta memperhatikan pendapat dan saran para ahli
pertanian, ekonomi dan statistik khususnya dalam asumsi dasar yang
melandasi penyusunan NBM di Indonesia.
1.2. Manfaat Neraca Bahan Makanan

Tabel NBM dapat digunakan antara lain untuk :


1. Mengetahui jumlah penyediaan pangan, penggunaan pangan dan
ketersediaan pangan per kapita untuk konsumsi penduduk
2. Mengevaluasi pengadaan dan penggunaan pangan
3. Mengevaluasi tingkat ketersediaan pangan berdasarkan rekomendasi
Angka Kecukupan Gizi (AKG) dan komposisinya berdasarkan Pola Pangan
Harapan (PPH)
4. Bahan acuan dalam perencanaan produksi/pengadaan pangan
5. Bahan perumusan kebijakan pangan dan gizi

1.3. Permasalahan dalam Neraca Bahan Makanan

Penyempurnaan dilakukan dengan melihat adanya permasalahan


dalam penyusunan NBM seperti tidak tersedianya data produksi, perubahan
stok, ekspor dan impor serta industri, angka konversi yang digunakan tidak
sesuai lagi dengan kondisi sekarang serta terdapat komoditas potensial dan
riil dikonsumsi masyarakat namun belum masuk dalam NBM. Selain itu,
permasalahan lain dalam penyusunan NBM di daerah adalah belum
dibentuknya tim, belum dimanfaatkannya NBM sebagai dasar pengambil
kebijakan dan keterbatasan sumber daya manusia.
Data produksi untuk beberapa komoditas tertentu tidak tersedia
sehingga memerlukan pendekatan dalam penghitungannya. Data ekspor dan
impor yang disajikan dalam NBM sampai saat ini belum semuanya mencakup
bentuk olahan padahal banyak jenis bahan makanan yang diekspor dan
diimpor dalam bentuk olahan, seperti mie instan dan beberapa produk lainnya.
Dengan demikian, ketersediaan beberapa bahan pangan yang disajikan
dalam NBM masih over dan underestimate, karena seharusnya ada sejumlah
komoditi yang diekspor dan diimpor .
Data bahan makanan yang diolah untuk industri non makanan hanya
terbatas pada industri besar dan sedang. Data bahan baku jenis bahan
makanan yang digunakan untuk industri non makanan diperoleh dari BPS,
namun hanya mencakup industri besar dan sedang, belum mencakup industri
kecil dan rumah tangga. Disamping itu, untuk penyajian NBM tahun ke- n, data
yang digunakan masih menggunakan data industri tahun ke-(n-1). Hal ini
dikarenakan pengolahan data industri tahun ke-n belum selesai (pemasukan
dokumen belum lengkap). Oleh karena itu, data industri yang disajikan dalam
NBM masih underestimate.
Koordinasi data antar instansi masih kurang karena belum terbentuknya
tim khusus dari setiap instansinya dalam penyusunan NBM. NBM belum
dijadikan bahan acuan dalam pengambilan kebijakan di daerah, hanya
sebagai laporan pertanggungjawaban kegiatan.
1.4. Organisasi Tim Penyusun NBM
Penyusunan Neraca Bahan Makanan (NBM) Kota Makassar Tahun
2022 dilaksanakan oleh tim penyusun NBM yang ditetapkan berdasarkan
Keputusan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Makassar Nomor
424/521.05/TAHUN 2022 Tentang Pembentukan Tim Pelaksana Kegiatan
Penyediaan Informasi Harga Pangan dan Neraca Bahan Makanan (NBM)
Kota Makassar Tahun Anggaran 2022, yang dalam pelaksanaannya dibawah
koordinasi Dinas Ketahanan Pangan Kota Makassar sebagai Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) sesuai tugas pokok dan fungsinya.
BAB II. METODOLOGI PENYUSUNAN

2.1. Pengertian NBM


NBM merupakan tabel yang menyajikan gambaran menyeluruh tentang
penyediaan/pengadaan (supply), penggunaan/pemanfaatan (utilization) pangan
di suatu wilayah dalam periode tertentu (dalam kurun waktu satu tahun).
NBM memberikan informasi tentang ketersediaan bahan pangan untuk
setiap komoditas dan olahannya/produk turunannya yang lazim dikonsumsi
penduduk berdasarkan sumber penyediaan dan penggunaannya. Penyediaan
diperoleh dari jumlah total bahan pangan yang diproduksi dikurangi dengan
perubahan stok ditambahkan dengan jumlah impor dan dikurangi dengan
jumlah ekspor selama periode tersebut. Sedangkan penggunaan diperoleh dari
jumlah total kebutuhan pakan, bibit, industri makanan dan non makanan,
tercecer, dan penggunaan lain serta bahan makanan yang tersedia untuk
dikonsumsi manusia. Ketersediaan pangan per kapita untuk dikonsumsi
diperoleh dengan membagi ketersediaan bahan makanan dengan jumlah
penduduk pertengahan tahun.
NBM menyajikan angka rata-rata bahan makanan per komoditas yang
tersedia untuk dikonsumsi penduduk dalam kilogram per kapita pertahun serta
dalam gram per kapita per hari. Selanjutnya untuk mengetahui nilai gizi bahan
makanan yang tersedia untuk dikonsumsi tersebut, maka angka ketersediaan
bahan makanan per kapita per hari dikonversi ke dalam satuan energi, protein,
dan lemak.
2.2. Metode Penghitungan NBM
2.2.1. Penyediaan (Supply)
Penyediaan (supply) suatu komoditas bahan makanan diperoleh dari
jumlah produksi dikurangi dengan perubahan stok, ditambah dengan jumlah
yang diimpor dan dikurangi dengan jumlah yang diekspor. Ini berarti,
komponen- komponen penyediaan terdiri atas produksi, perubahan stok, impor
dan ekspor. Bentuk persamaan penyediaan adalah sebagai berikut:
2.2.2 Penggunaan (utilization)
Total penyediaan tersebut akan digunakan untuk pakan, bibit, industri
makanan dan non makanan, tercecer, serta bahan makanan yang tersedia
untuk dikonsumsi atau pada tingkat pedagang pengecer serta penggunaan
lain yang belum diketahui dengan jelas besaran penggunaannya seperti
makanan turis, pengungsi, kebutuhan hotel, restoran dan katering serta
industri yang tidak tercatat. Komponen-komponen tersebut merupakan
komponen penggunaan (utilization). Total penggunaan dapat dinyatakan
dalam bentuk persamaan sebagai berikut :

Sesuai dengan prinsip neraca maka total penyediaan bahan makanan


(TS) adalah sama dengan total penggunaannya (TU), yang dapat dinyatakan
dengan persamaan:
TS – TU
Atau

O - ∆St + M – X = F + S + I + W + Fd +
2.2.3 Ketersediaan
Berdasarkan persamaan tersebut diatas, maka jumlah bahan makanan yang
tersedia untuk dikonsumsi (Fd) yaitu:

Untuk mendapatkan jumlah ketersediaan bahan makanan per kapita (Fd


perkapita) maka jumlah bahan makanan yang tersedia dibagi dengan jumlah
penduduk, yang dapat dinyatakan dengan persamaan:

Informasi ketersediaan per kapita masing – masing bahan makanan ini


disajikan dalam bentuk kuantum (volume) dan kandungan nilai gizinya dalam
satuan kkal energi, gram protein, dan gram lemak.
2.3. Komponen Penyusun NBM
NBM terdiri atas 20 kolom dari sebelumnya 19 kolom. Penambahan
satu kolom penggunaan lainnya dimaksudkan untuk menampung besarnya
penggunaan pangan yang belum diketahui besarannya karena data tidak
tersedia. Dari 20 kolom tersebut terbagi menjadi tiga kelompok penyajian
yaitu penyediaan/pengadaan, penggunaan/pemanfaatan dan ketersediaan
per kapita. Jumlah penyediaan harus sama dengan jumlah penggunaan.
Komponen penyediaan meliputi produksi (masukan dan keluaran),
perubahan stok, impor, dan ekspor. Sedangkan komponen penggunaan
meliputi penggunaan untuk pakan, bibit, industri (makanan dan bukan
makanan), tercecer, pengunaan lain dan bahan makanan yang tersedia
untuk dikonsumsi.
Tabel 1. Komponen Penyusun Neraca Bahan Makanan
Bahan makanan yang tersedia untuk dikonsumsi ini kemudian dinyatakan
dalam ketersediaan bahan makanan per kapita (kg/th dan gr/hr), ketersediaan
energi (kkal/hr), ketersediaan protein (gr/hr), dan ketersediaan lemak (gr/hr).
Adapun penjelasan dan definisi komponen-komponen tersebut adalah :
2.3.1. Jenis Bahan Makanan (Kolom 1)
Jenis bahan makanan yang dicakup dalam NBM meliputi bahan
makanan yang bersumber dari nabati maupun hewani dan lazim dikonsumsi
oleh penduduk. Bahan makanan tersebut dikelompokkan menjadi 11
kelompok menurut jenisnya, dan diikuti prosesnya mulai dari saat diproduksi
sampai dengan dapat dipasarkan atau tersedia untuk dikonsumsi penduduk,
dalam bentuk asal maupun bentuk turunan. Bahan makanan turunan tersebut
dapat masuk ke dalam satu kelompok bahan makanan yang sama atau yang
berbeda dengan jenis bahan makanan asalnya.
Cakupan bahan makanan setiap kelompok pada NBM
Provinsi/Kabupaten/Kota dapat berbeda dengan NBM Nasional. Hal ini sangat
dipengaruhi oleh potensi wilayah dalam produksi dan pola konsumsi bahan
makanan. Rincian jenis bahan makanan pada setiap kelompok dapat dilihat
pada tabel berikut.

Tabel 2. Pengelompokan Bahan Makanan Dalam NBM


No. Kelompok Bahan Keterangan/Jenis Bahan Makanan
Makanan
1. Padi – padian Padi – padian terdiri atas: gabah (gabah
kering
giling) beserta produksi turunannya beras,
jagung (pipilan), dan jagung basah gandum
beserta produksi turunannya tepung gandum
(tepung terigu),
2. Makanan berpati Makanan berpati adalah bahan makanan
yang
mengandung pati yang berasal dari
akar/umbi dan lain – lain bagian tanaman
yang merupakan bahan makanan pokok
lainnya. Kelompok ini terdiri atas; ubi jalar,
ubi kayu dengan produksi
turunannya yaitu gaplek dan tapioca, tepung
sagu yang merupakan produksi turunan dari
sagu.
3. Gula Kelompok ini terdiri atas gula pasir dan gula
merah (gula mangkok, gula aren, gula semut,
gula siwalan, dan lain – lain), baik yang
merupakan hasil olahan pabrik maupun
rumah tangga.
4. Buah - buahan Kelompok ini terdiri atas; alpokat, jeruk,
duku, durian, jambu, mangga, nenas,
pepaya, pisang,
rambutan, salak, sawo, dan lainnya
5. Buah/biji Makanan yang mengandung minyak yang
berminyak berasal dari buah dan biji – bijian. Bahan
makanan dalam kelompok ini adalah; kacang
tanah berkulit beserta produksi turunannya
kacang tanah lepas kulit, kedelai, kacang
hijau, kelapa daging (produksi turunan dari
kelapa berkulit), dan kopra (turunan dari
kelapa daging)
6. Sayur – sayuran Kelompok ini terdiri atas; bawang merah,
ketimun, kacang merah, kacang panjang,
kentang, kubis, tomat, wortel, cabe, terong,
petsai/sawi, bawang daun, kangkung, lobak,
labu siam, buncis, bayam, bawang putih, dan
lainnya.
7. Daging Kelompok ini terdiri atas; daging sapi, daging
kerbau, daging kambing, daging domba,
daging
kuda/lainnya, daging babi, daging ayam
buras,
daging ayam ras, daging itik, dan jeroan
semua
jenis.
8. Telur Mencakup telur ayam buras, telur ayam ras,
telur
itik, dan telur unggas lainnya.
9. Susu Terdiri atas susu sapi termasuk susu olahan
impor yang disetarakan susu segar.

10. Ikan Ikan yang dimaksud adalah komoditas yang


berupa binatang air dan biota perairan lainnya
yang meliputi jenis ikan darat dan ikan laut,
baik
budidaya maupun tangkap serta rumput laut.
11. Minyak dan Lemak Minyak nabati : minyak kacang tanah, minyak
goreng kelapa, minyak goreng sawit.
Lemak hewani : lemak sapi, lemak kerbau,
lemak
kambing, lemak domba, lemak babi.
2.3.2. Produksi

Produksi adalah jumlah keseluruhan masing–masing bahan makanan


yang dihasilkan, baik yang belum mengalami proses pengolahan maupun
yang sudah mengalami proses pengolahan. Produksi dibedakan menjadi dua
kelompok sebagai berikut:
a. Masukan (Input) (Kolom 2)
Masukan adalah produksi masih dalam bentuk asli maupun dalam
bentuk hasil olahan yang akan mengalami proses pengolahan lebih
lanjut.
b. Keluaran (Output) (Kolom 3)
Keluaran adalah produksi keseluruhan hasil turunan yang diperoleh
dari kegiatan produksi masukan (input), maupun hasil utama yang
langsung diperoleh dari kegiatan berproduksi yang belum mengalami
perubahan. Besarnya output sebagai hasil dari input sangat
tergantung pada besarnya derajat ekstraksi dan faktor konversi.

Produksi untuk komoditas tanaman pangan mencakup seluruh hasil


panen, baik yang berasal dari lahan sawah maupun bukan sawah.
Sedangkan produksi turunannya diperoleh dengan menggunakan faktor
konversi dan derajat ekstraksi dari komoditas yang bersangkutan.
Produksi komoditas hortikultura mencakup seluruh hasil panen
sayuran dan buah-buahan dalam bentuk segar, baik yang dipanen
sekaligus maupun yang dipanen berkali – kali. Pengisiannya langsung
dimasukkan ke kolom produksi keluaran (output), kecuali untuk bawang
merah dan bawang putih pengisiannya dimulai dari kolom produksi masukan
(input). Kedua komoditas ini tidak dapat langsung dikonsumsi dalam bentuk
segar (kering panen), sehingga harus melewati proses pengeringan untuk
menjadi kering konsumsi.
Produksi komoditas peternakan mencakup produksi daging, telur dan
susu. Produksi daging (masukan) dinyatakan dalam bentuk karkas dari
semua jenis ternak dengan keluaran dalam bentuk daging murni.
Yangdimaksud dengan karkas adalah bagian badan ternak yang telah
disembelih, dikuliti, dikeluarkan
isi perutnya (jeroan) dan dipotong kaki bagian bawah serta kepalanya.
Produksi daging karkas dihitung dari jumlah pemotongan resmi di rumah
potong hewan ditambah dengan perkiraan pemotongan tak resmi. Produksi
jeroan dihitung dari total persentase berat karkas masing – masing jenis
hewan dan langsung dimasukkan ke kolom produksi keluaran (output).
Sedangkan produksi untuk lemak hewani didasarkan pada presentase
berat karkas masing – masing jenis daging, yang langsung dimasukkan ke
kolom produksi keluaran (output).
Produksi telur dihitung dari seluruh hasil peternakan unggas, baik
perusahaan maupun peternakan rakyat, yang langsung dimasukkan ke kolom
produksi keluaran (output). Produksi yang ada saat ini mencakup telur
ayam buras, ayam ras dan itik.
Produksi susudihitung dari seluruh hasil produksi ternak betina berupa
susu segar, baik perusahaan maupun peternakan rakyat, yang langsung
dimasukkan ke kolom produksi keluaran (output). Produksi yang ada saat ini
baru mencakup susu sapi.
Produksi perikanan merupakan semua hasil tangkapan ikan, binatang air
lainnya maupun tanaman air dari sumber perikanan alami maupun dari
tempat pemeliharaan, baik yang diusahakan oleh perusahaan perikanan
maupun rumah tangga perikanan, termasuk yang dikonsumsi atau yang
diberikan sebagai upah. Produksi saat ini belum mencakup tanaman air dan
komoditas perikanan yang datanya tidak tersedia namun banyak
dikonsumsi.
Produksi perkebunan mencakup produksi seluruh hasil panen baik
dalam bentuk segar maupun. Produksi minyak nabati berasal dari
komoditas segar yang diolah.

2.3.3. Stok dan Perubahan Stok (Kolom 4)

Stok adalah sejumlah bahan makanan yang disimpan/dikuasai oleh


pemerintah atau swasta, seperti yang ada di pabrik, gudang, depo,
lumbung petani/rumah tangga, dan pasar/pedagang, yang
dimaksudkan sebagai cadangan dan akan digunakan apabila sewaktu – waktu
diperlukan. Data stok yang digunakan adalah data stok awal dan akhir tahun.
Perubahan stok adalah selisih antara stok akhir tahun dengan stok awal
tahun. Perubahan stok ini hasilnya bisa negatif (-) dan bisa positif (+).
Makna negatif (-), berarti ada penurunan stok akibat pelepasan stok ke
pasar, dengan demikian komoditas yang beredar di pasar bertambah.
Makna positif (+), berarti ada peningkatan stok yang berasal dari komoditas
yang beredar di pasar, dengan demikian komoditas yang beredar di pasar
menjadi menurun.
2.3.4. Impor (Kolom 5)
Impor adalah sejumlah bahan makanan, baik yang belum maupun
yang sudah mengalami pengolahan, yang didatangkan/masuk dari luar negeri
ke dalam wilayah Republik Indonesia, dengan tujuan untuk diperdagangkan,
diedarkan, atau disimpan. Untuk penghitungan NBM Regional/Provinsi, yang
termasuk impor adalah :
a. Bahan makanan yang didatangkan/masuk dari luar wilayah Negara
Republik Indonesia langsung ke dalam wilayah daerah yang
bersangkutan; dan atau
b. Bahan makanan yang didatangkan/masuk dari wilayah daerah
administratif lain ke dalam wilayah daerah administratif yang
bersangkutan (perdagangan antar pulau atauantar provinsi).
2.3.5. Penyediaan Dalam Negeri Sebelum Ekspor (Kolom 6)

Penyediaan dalam Negeri Sebelum Ekspor adalah sejumlah bahan


makanan yang berasal dari produksi (keluaran) dikurangi perubahan stok
ditambah impor.
2.3.6. Ekspor (Kolom 7)
Ekspor adalah sejumlah bahan makanan, baik yang belum maupun
yang sudah mengalami pengolahan, yang dikeluarkan/keluar dari wilayah
Republik Indonesia. Untuk penghitungan NBM Regional/Provinsi, yang
termasuk ekspor adalah :
a. Bahan makanan yang dikeluarkan/keluar dari suatu wilayah daerah administratif
langsung ke luar wilayah Negara Republik Indonesia; dan atau
b. Bahan makanan yang dikeluarkan/keluar dari suatu wilayah daerah administratif
ke wilayah daerah adminstratif lain (perdagangan antar pulau atau antar
provinsi).
2.3.7. Penyediaan Dalam Negeri (Kolom 8)
Penyediaan Dalam Negeri adalah sejumlah bahan makanan yang berasal
dari produksi keluaran (output) dikurangi perubahan stok ditambah impor
dikurangi ekspor.
2.3.8. Pemakaian Dalam Negeri (Kolom 9-15)
Pemakaian Dalam Negeri adalah sejumlah bahan makanan yang digunakan
di dalam negeri/daerah untuk pakan, bibit/benih, diolah untuk industri makanan
dan bukan makanan, yang tercecer, dan yang tersedia untuk dikonsumsi.
a. Pakan (Kolom 9)
Pakan adalah sejumlah bahan makanan yang langsung diberikan
kepada ternak peliharaan baik ternak besar, ternak kecil, unggas,
maupun ikan.

b. Bibit/Benih (Kolom 10)


Bibit adalah sejumlah bahan makanan yang digunakan untuk keperluan
reproduksi.
c. Diolah untuk Makanan (Kolom 11)
Diolah untuk makanan adalah sejumlah bahan makanan yang masih
mengalami proses pengolahan lebih lanjut melalui industri makanan
dan hasilnya dimanfaatkan untuk makanan manusia dalam bentuk lain.
d. Diolah untuk Bukan Makanan (Kolom 12)
Diolah untuk bukan makanan adalah sejumlah bahan makanan yang
masih mengalami proses pengolahan lebih lanjut dan dimanfaatkan
untuk kebutuhan industri bukan untuk makanan manusia, termasuk
untuk industri pakan ternak/ikan.

e. Tercecer (Kolom 13)


Tercecer adalah sejumlah bahan makanan yang hilang atau rusak
sehingga tidak dapat dimakan oleh manusia, yang terjadi secara tidak
sengaja mulai dari panen, pengolahan pasca panen, penyimpanan,
pendistribusian hingga tersedia di pasar.
f. Bahan Makanan (Kolom 14)
Bahan makanan adalah sejumlah bahan makanan yang tersedia untuk
dikonsumsi oleh penduduk suatu negara atau daerah, pada tingkat
pedagangpengecerdalamsuatu kurun waktu tertentu.

g. Bahan Makanan (Kolom 15)


Bahan makanan adalah sejumlah bahan makanan yang tersedia untuk
dikonsumsi oleh penduduk suatu negara atau daerah, termasuk pada
tingkat pedagang pengecer dalam suatu kurun waktu tertentu. Bahan
makanan yang dimaksud dapat tersedia dalam bentuk asal maupun
turunan/olahannya. Misalnya beras yang tersedia dalam bentuk nasi
maupun olahannya seperti tepung beras, bihun, dan makanan olahan
lain berbahan baku beras.

2.3.9. Ketersedian Per Kapita


Ketersediaan per kapita adalah sejumlah bahan makanan yang tersedia
untuk dikonsumsi setiap penduduk suatu negara atau daerah dalam suatu
kurun waktu tertentu, baik dalam bentuk natura maupun dalam bentuk
unsur gizinya. Unsur gizi utama tersebut adalah sebagai berikut :
a. Kalori (Kolom 18) adalah satuan energi yang dinyatakan dalam unit
panas atau dengan kata lain kalori adalah jumlah energi yang
dihasilkan oleh makanan ketika dibakar dalam tubuh. Energi sangat
diperlukan untuk aktivitas tubuh seluruhnya.
b. Protein (Kolom 19) adalah suatu persenyawaan yang mengandung
unsur nitrogen, yang sangat dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan serta
penggantian jaringan – jaringan yang rusak/aus.
c. Lemak (Kolom 20) adalah salah satu unsur zat makanan yang
dibutuhkan oleh tubuh sebagai tempat penyimpanan energi, protein,
dan vitamin.
d. Vitamin adalah salah satu unsur zat makanan yang diperlukan tubuh
untuk proses metabolism dan pertumbuhan yang normal.
e. Mineral adalah zat makanan yang diperlukan manusia agar memiliki
kesehatan dan pertumbuhan yang baik
Namun sampai saat ini, data yang disajikan baru mencakup
ketersediaan per kapita untuk energi, protein, dan lemak. Jumlah
ketersediaan per kapita dalam NBM hanya menunjukkan rata-rata yang
tersedia bagi penduduk secara keseluruhan dan tidak menunjukkan apa
yang sebenarnya dikonsumsi oleh
penduduk. Jika ketersediaan per kapita ini digunakan sebagai perkiraan
konsumsi per kapita maka penting untuk memperhitungkan bahwa ada
perbedaan antara tingkat ketersediaan dan tingkat konsumsi.
2.4 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penyusunan NBM ini adalah data sekunder
yang terdiri dari data jumlah benih/bibit, luas panen, luas tanam, produksi
pangan, stok, ekspor dan impor, industri pangan, industry non pangan . Data
tersebut bersumber dari Dinas Ketahanan Pangan, Badan Pusat Statistik,
BULOG, Balai Karantina Pertanian di Kota Makassar.
III. ANALISIS NERACA BAHAN MAKANAN

3.1. Ketersediaan Energi, Protein dan Lemak


Berdasarkan hasil perhitungan neraca bahan makanan (NBM), bahan
makanan yang tersedia untuk dikonsumsi pada tahun 2022 (angka
sementara) dalam bentuk energi sebesar 2.715,69 kkal/kapita/hari; protein
71,33 gram/kapita/hari, serta lemak 133,04 gram/kapita/hari. Naiknya
ketersediaan energi per kapita per hari pada tahun 2022 dibandingkan
dengan tahun 2021 disebabkan oleh meningkatnya ketersediaan energi dari
nabati dan hewani, serta meningkatnya protein nabati. Ketersediaan energi,
protein dan lemak selama kurun waktu 3 tahun terakhir dapat dilihat pada
tabel 4 berikut;

Tabel 4. Ketersediaan Energi, Protein dan Lemak Tahun 2020-2022


Ketersediaan
Tahun
Energi Protein Lemak
(kkal) (gram) (gram)
2020 2.540 127,98 143,34
Nabati 863 21,53 7,73
Hewani 1.677 106,45 135,61
2021 2.562 67,32 32,36
Nabati 2.303 47,16 13,23
Hewani 260 20,16 19,12
2022 2.716 71,31 133,04
Nabati 2.396,35 46,40 109,72
Hewani 319,34 24,93 23,43

Ketersediaan energi dan protein pada Tahun 2022 masih lebih tinggi dari
Angka Kecukupan Energi (AKE) berdasarkan rekomendasi Widyakarya
Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) X Tahun 2012 sebesar 2.400
Kalori/kapita/hari dan ketersediaan protein sebesar 63 gram/kapita/hari yang
secara rinci disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5. Ketersediaan Energi dan protein Tahun 2020-2022 terhadap
Rekomendasi WNPG X Tahun 2012
Ketersediaan Persentase ketersediaan
(per kapita per hari) terhadap rekomendasi WNPG
Tahun
Th 2012
Energi Protein Energi Protein
(Kalori) (gram) (%) (%)
2020 2.540 127,98 105.83 203,15
2021 2.641 72,28 110,05 114,74
2022 2.716 71,31 113,17 113,22

Ketersediaan energi, protein dan lemak total pada tahun 2022 masih
didominasi oleh kontribusi ketersediaan dari bahan pangan nabati (Gambar 1-3).
Kontribusi bahan makanan asal nabati terhadap ketersediaan energi tahun 2022
sebesar 88,10%, terhadap ketersediaan protein sebesar 64,73%, dan terhadap
ketersediaan lemak sebesar 82,39%. Sedangkan kontribusi bahan makanan asal
hewani terhadap ketersediaan energi tahun 2022 adalah 1,44%, terhadap
ketersediaan protein 35,27%, dan terhadap lemak sebesar 17,62%.

ENERGI ( Kalori/Kapita/Hari)
3000

2000

1000

0
2020 2021 2022

NabatiHewani

Gambar 1. Perkembangan Ketersediaan Energi, Tahun 2020-2022*


PROTEIN ( gram/kapita/hari)
150

100

50

0
2020 2021 2022

NabatiHewani

Gambar 2. Perkembangan Ketersediaan Protein, Tahun 2020-2022*

LEMAK (gram/kapita/hari)
200
150
100
50
0

2020 2021 2022

NabatiHewani

Gambar 3. Perkembangan Ketersediaan Lemak, Tahun 2020-2022*


3.2. Ketersediaan Pangan Menurut Kelompok Bahan Makanan
Tabel Ketersediaan Energi, Protein dan Lemak Tahun 2022
Berdasarkan Kelompok Bahan Pangan

Kelompok Bahan Energi Protein Lemak


Pangan (Kalori/Hari) (gram/hari) (gram/hari)
Padi-padian 1.112,21 25,91 7,52
Makanan berpati 11,04 0,09 0,08
Gula 127,60 - -
Buah/biji berminyak
179,32 14,47 6,63
Buah-buahan 2,63 0,03 0,01
Sayur-sayuran 124,09 4,92 0,92
Daging 238,44 16,26 18,81
Telur 61,01 4,91 4,28
Susu - - -
Ikan 19,88 3,76 0,34
Minyak & Lemak 839,45 0,96 94,55
Total 2.716 71,31 133,04
Nabati 2.396,35 46,38 109,72
Hewani 319,34 24,93 23,43

Penyumbang terbesar pada ketersediaan energi adalah kelompok padi-


padian yang berkontibusi sebesar 1.112,21 kkal/hari , dimana komditas yang
menyumbang terbesar adalah beras dan jagung. Kelompok padi-padian juga
memiliki kontribusi besar terhadap ketersediaan protein pada tahun 2022
yaitu sebesar 25,91 gram/hari. Kelompok yang memiliki kontribusi besar
terhadap ketersediaan lemak pada tahun 2022 yaitu kelompok minyak &
lemak sebesar 94,55 gram. Dibandingkan dengan kontribusi energi, protein
dan lemak Tahun 2021, nilai kontribusi di Tahun 2022 mengalami
penurunan, penurunan tersebut sebagai dampak dari penurunan produksi
pada 3 kelompok bahan pangan tersebut diatas. Kontribusi masing-masing
kelompok bahan makanan terhadap ketersediaan energi, protein dan lemak
disajikan pada tabel 6. Sementara keragaan ketersediaan energi, protein dan
lemak menurut kelompok bahan makanan tahun 2020, 2021 dan 2022
diilustrasikan pada Gambar 4 sampai dengan 6 .
Tabel 6. Keragaman Ketersediaan Pangan Menurut Kelompok Bahan Makanan Tahun 2020-2022*

Kelompok Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022


bahan pangan Energi % Protein % Lemak % Energi % Protein % Lemak % Energi % Protein % Lemak %
Padi-padian 432 17,01 10,82 8,45 1,77 1,23 1.561 60,91 38,33 56,93 6,73 20,81 1.086 40,37 25,28 35,76 7,4 5,56
Makanan berpati 1 0,04 0,01 0,01 0 1 0,04 0,01 0,01 11 0,41 0,09 0,13 0,08 0,06
Gula 200 7,88 499 19,47 128 4,76
Buah/biji
51
berminyak 2,01 3,81 2,98 3,22 2,25 63 2,46 3,72 5,53 4,56 14,10 179 6,65 14,49 20,50 6,63 4,98
buah-buahan 16 0,63 0,17 0,13 0,07 0,05 72 2,81 0,73 1,08 0,29 0,90 3 0,11 0,03 0,04 0,01 0,01
Sayur-sayuran 160 6,30 6,73 5,26 2,39 1,67 103 4,02 4,38 6,51 1,13 3,49 124 4,61 4,92 6,96 0,92 0,69
Daging 1.653 65,10 105,17 82,17 133,61 93,21 198 7,73 13,29 19,74 15,66 48,42 238 8,85 16,26 23,00 18,81 14,14
Telur 2 0,08 0,15 0,12 0,13 0,09 43 1,68 3,5 5,20 3,04 9,40 61 2,27 4,91 6,94 4,28 3,22
Susu
Ikan 6 0,24 1,11 0,87 0,17 0,12 17 0,66 3,37 5,01 0,27 0,83 20 0,74 3,76 5,32 0,34 0,26
Minyak & Lemak 18 0,71 0,02 0,02 1,98 1,38 6 0,23 0,66 2,04 839 31,19 0,96 1,36 94,55 71,08
Total 2539 100 127,99 100 143,34 100 2563 100 67,33 100 32,34 100 2690 100 70,7 100 133,02 100
3.2.1. Kelompok Padi-Padian
Ketersediaan energi, protein dan lemak yang berasal dari kelompok
padi- padian/serealia dari tahun 2020 ke Tahun 2021 mengalami peningkatan,
namun dari Tahun 2021 ke Tahun 2022 mengalami penurunan. Penurunan
disebabkan oleh menurunnya produksi pada Tahun 2022. Sama halnya pada
ketersediaan protein juga sama. Yang mengalami peningkatan selama 3 tahun
terakhir adalah ketersediaan lemak. Pada kelompok padi-padian/seralia,
komoditas beras dan jagung yang mempunyai kontribusi besar dalam
penyediaan energi, protein dan lemak. Sedangkan jagung basah kontribusinya
sangat sedikit, karena kebanyakan jagung tidak dikonsumsi oleh masyarakat
namun dijadikan bahan baku industry maupun pakan.
3.2.2. Kelompok Makanan Berpati
Selama kurun waktu 3 tahun terakhir, kelompok makanan berpati
ketersediaan energi, protein, dan lemaknya mengalami peningkatan. Yang
termasuk pada kelompok bahan makanan ini antara lain; ubi jalar, ubi kayu dan
tepung sagu. Komoditi yang berkontribusi pada kelompok makanan ini adalah
ubi jalar dan ubi kayu,
3.2.3. Kelompok Gula
Kelompok gula terdiri atas dua yaitu gula pasir dan gula mangkok.
Ketersediaan energi untuk kelompok gula (gula pasir) dari tahun 2020 ke tahun
2021 mengalamai peningkatan dikarenanya adanya peningkatan impor,
sedangkan tahun 2021 ke tahun 2022 ketersediaan energi mengalami
penuruanan disebabkan penurunan impor sehingga berdampak pada
penurunan ketersediaan pada tahun 2022.
3.2.4. Kelompok Buah/Biji Berminyak
Kelompok buah/biji berminyak yang berkontibusi terhadap ketersediaan
energi, protein dan lemak adalah kacang tanah lepas kulit, kedelai dan kacang
hijau. Ketersediaan energi, protein dan lemak per kapita per hari dari kelompok
buah/biji berminyak mengalami peningkatan selama kurun waktu 3 tahun
terakhir disebabkan oleh naiknya ketersediaan kacang tanah.
3.2.5. Kelompok Buah-Buahan
Ketersediaan energi, protein dan lemak dari tahun 2020 ke tahun 2021
mengalami peningkatan, namun dari tahun 2021 ke tahun 2022 mengalami
penurunan. Penurunan dari Tahun 2021 ke Tahun 2022 disebabkan oleh penurunan
produksi terutama produksi komoditi mangga. Komoditi yang berkontribusi besar
pada ketersediaan energi, protein dan lemak adalah mangga dan pisang,
3.2.6. Kelompok Sayur-Sayuran
Ketersediaan energi, protein dan lemak selama kurun waktu dari tahun 2020
ke tahun 2021 mengalami penurunan, dan dari tahun 2021 ke tahun 2022
mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut karena peningkatan ketersediaan,
adapun komoditi yang paling besar kontribusinya terhadap ketersediaan energi dan
protein adalah kentang dan bawang putih. Untuk ketersediaan lemak yang
berkontribusi besar adalah cabe rawit.
3.2.7. Kelompok Daging
Ketersediaan energi, protein dan lemak tahun 2020 ke tahun 2021 mengalami
penurunan, sedangkan dari Tahun 2021 ke Tahun 2022 mengalami peningkatan.
Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh adanya peningkatan produksi. Komoditi yang
berkontribusi pada ketersediaan energi, protein dan lemak adalah daging ayam ras
dan daging sapi.
3.2.8 Kelompok Telur
Ketersediaan energi, protein dan lemak dari tahun 2020- 2022 terus
mengalami peningkatan, peningkatan tersebut seiring dengan peningkatan
ketersediaan. Adapun yang termasuk dalam kelompok bahan pangan telur antara
lain: telur ayam buras, telur ayam ras, telur itik, dan telur puyuh. Pada kelompok
bahan pangan telur yang berkontribusi pada ketersediaan energi, protein dan lemak
adalah telur ayam ras.
3.2.9. Kelompok Susu
Ketersediaan energi, protein dan lemak per kapita per hari dari tahun 2020-
2022 dari komoditas susu masing-masing sebesar 0, tidak adanya ketersediaan
pada kelompok susu karena produksi dan impor nya kosong. Adapun komoditi yang
masuk dalam kelompok bahan pangan susu adalah susu sapi dan susu impor.
3.2.10. Kelompok Ikan
Ketersediaan energi, protein dan lemak selama kurun waktu tiga tahun (
Tahun 2020-2022) terus mengalami peningkatan. Pada kelompok ini komoditi yang
berkontribusi pada ketersediaan energi, protein dan lemak adalah selar,
tuna/cakalang/tongkol, lemuru, kerapu, baronang, udang, cumi-cumi/sotong & gurita
dan kembung.
3.2.11. Kelompok Minyak dan Lemak
Ketersediaan energi, protein dan lemak pada tahun 2020-2021 mengalami
penurunan. Dimana ketersediaan energi pada tahun 2020 sebesar 18 kkal
dibandingkan tahun 2021 menurun menjadi 8 kkal. Namun dari Tahun 2021 ke
Tahun 2022 mengalami kenaikan. Adapun komoditas yang berkontribusi terhadap
ketersediaan, protein dan lemak pada kelompok ini adalah minyak goreng kelapa
dan minyak kacang tanah.
3.3 Ketersediaan Pangan
Ketersediaan pangan strategis sebagian sudah terpenuhi dari prodiksi dalam
negeri dan Sebagian lainnya dipenuhi oleh impor. Pemenuhan ketersediaan
dilakukan agar dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Adapun komoditas
pangan strategis antara lain; beras, jagung, kedelai, gula pasir, cabai besar, cabai
rawit, bawang merah, bawang putih, daging sapi, daging ayam ras dan telur ayam
ras. Tabel 8 berikut menggambarkan situasi produksi dan ketersediaan pangan pada
Tahun 2022.
Tabel Ketersediaan Pangan Strategis Tahun 2022
No. Kelompok Bahan Produksi Ketersediaan
Pangan (Ton) Bahan Makanan
(Ton)
1. Beras 7.144 122.550
2. Jagung 119 37.018
3. Kedelai - 11.898
4. Gula Pasir - 18.267
5. Cabai - 23.183
6. Cabai Rawit 712 13.431
7. Bawang Merah - 29.842
8. Bawang Putih - 21.579
9. Daging Sapi 1.386 12.467
10. Dagimg Ayam Ras 24.949 54.716
11. Telur Ayam Ras - 25.774
3.4 Tantangan Dalam Penyusunan Neraca Bahan Makanan
Penyusunan Neraca Bahan Makanan (NBM) ada beberapa hal yang menjadi
tantangan antara lain:
1. Data bahan makanan yang diolah untuk industri bukan makanan belum dimasukkan,
dikarenakan data belum tersedia.
2. Belum mahirnya pengolah data dalam mengolah neraca bahan makanan (NBM),
sehingga masih perlu pelatihan guna penyempurnaan laporan hasil NBM.
3. Data produksi beras dari Badan Pusat Statistik (BPS) dengan data dari Dinas
Pertanian dan Perikanan tidak sinkron atau tidak sama total produksinya.
IV. ANALISIS POLA PANGAN HARAPAN (PPH) KETERSEDIAAN

PPH merupakan susunan beragam pangan yang didasarkan atas proporsi


keseimbangan energi dari berbagai kelompok pangan untuk memenuhi kebutuhan
energi dan zat gizi lainnya, baik dalam jumlah maupun mutu dengan
mempertimbangkan segi daya terima, ketersediaan pangan, ekonomi, budaya dan
agama. Menurut FAO-RAPA (1989), mendefenisikan PPH sebagai “komposisi
kelompok pangan utama yang bila dikonsumsi dapat memenuhi kebutuhan energi
dan zat gizi lainnya”. PPH merupakan instrumen sederhana untuk menilai situasi
konsumsi pangan penduduk, baik jumlah maupun komposisi pangan menurut jenis
pangan yang dinyatakan dalam skor PPH. Semakin tinggi skor PPH, konsumsi
pangan semakin beragam dan bergizi seimbang (maksimal 100). Skor PPH
merupakan indikator mutu gizi dan keragaman konsumsi pangan sehingga dapat
digunakan untuk merencanakan kebutuhan konsumsi pangan pada tahun-tahun
mendatang. PPH dapat digunakan sebagai pedoman dalam evaluasi dan
perencanaan penyediaan, produksi dan konsumsi pangan penduduk, baik secara
kuantitas, kualitas, maupun keragamannya dengan mempertimbangkan aspek
sosial, ekonomi, budaya, agama dan cita rasa (Panduan PPH , 2015).
PPH Ketersediaan dihitung menggunakan data ketersedian energi 11
kelompok bahan makanan hasil perhitungan Neraca Bahan Makanan (NBM) yang
dikelompokan kembali menjadi 9 kelompok dalam perhitungan PPH Ketersediaan
pada setiap tahunnya. PPH yang dihasilkan akan memberikan gambaran kualitas
keragaman makanan yang tersedia untuk dikonsumsi oleh penduduk/masyarakat.
Data yang digunakan dalam penghitungan skor PPH adalah data jumlah konsumsi
energi per kelompok pangan. Proporsi konsumsi energi untuk masing- masing
kelompok hasil kesepakatan Deptan tahun 2001 yaitu : (1) Padi-padian 50%,
(2) Umbi-umbian 6%, (3) Pangan hewani 12%, (4) Minyak dan lemak 10%, (5) Buah
dan biji berminyak 3%, (6) Kacang-kacangan 5%, (7) Gula 5%, (8) Sayur dan buah
6%, serta (9) Lain-lain (bumbu) 3%. Selanjutnya, berdasarkan hasil perkalian antara
proporsi energi dari masingmasing kelompok pangan dengan masing-masing
pembobotnya diperoleh skor PPH. Dalam konsep PPH akan diperoleh skor ideal
sebesar 100, yang artinya kualitas konsumsi pangan penduduk disebut ideal apabila
mempunyai skor PPH sebesar 100. Keragaan skor PPH dari tahun 2020-2022
disampaikan pada tabel 8 berikut :
Tabel 8. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan Tahun 2019–2021
No Kelompok bahan 2020 2021 2022 Skor Maks PPH
makanan
1. Padi-padian 9.8 25 23,17 25
2. Umbi-umbian 0.0 0.08 1.03 2.5
3. Pangan Hewani 24.0 24 24 24
4. Minyak dan Lemak 3.1 0.50 5 5
5. Buah/biji berminyak - - - 1
6. Kacang-kacangan 4.6 5.43 10 10
7. Gula 2.5 2.50 2.50 2.5
8. Sayuran dan buah 30.0 30 18.43 30
9. Lain-lain - - - -
Total 74.03 87.51 84,13 100

Berdasarkan tabel diatas, ada tiga kelompok bahan makanan yang tidak mencapai
skor maks PPH yaitu umbi-umbian, sayuran dan buah. Untuk umbi-umbian skor PPH
ketersediaannya adalah 1,03 lebih rendah dibandingkan skor maks PPH untuk umbi-
umbian yaitu 2,5.. Untuk komoditi sayuran dan buah, nilai skor PPH ketersediaannya
adalah 18,43 yang nilainya lebih rendah dibandingkan skor maks PPH sebesar 30. .
Untuk komoditi padi-padian skor PPH ketersediaannya adalah 23,17, nilainya lebih
kecil dibandingkan skor maks PPH yaitu sebesar 25. PPH ketersediaan Tahun 2022
mengalami penurunan dibandingkan dengan Tahun 2021 yang disebabkan oleh
turunnya skor PPH ketersediaan dari komoditi padi-padian. Untuk padi-padian,
ketersediaannya berkurang akibat produksi beras Kota Makassar di Tahun 2021
mengalami penurunan dibanding dengan tahun lalu.
V. REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penghitungan Neraca Bahan Makanan (NBM) dan skor


Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersedian disampaikan beberapa rekomendasi baik
untuk peningkatan ketersediaan pangan maupun perbaikan penyusunan NBM dan
PPH Ketersediaan sebagai berikut:
1. Ketersediaan kelompok pangan yang masih perlu ditingkatkan berdasarkan skor
PPH ketersediaanya adalah kelompok padi-padian, kelompok umbi-umbian dan
kelompok syuran dan buah. Karena nilai skor PPH nya kurang dari skor maks
PPH ketersediaan.
2. Perlu adanya sikronisasi data dari berbagai sumber (SKPD) yang berkontribusi
dalam penyediaan data untuk pengolahan data NBM. Karena kenyataanya ada
beberapa data yang berbeda, seperti data produksi padi dari BPS dengan dari
DP2 berbeda untuk tahun 2021.
3. Agar lebih memudahkan penulis dalam pembuatan laporan NBM, sebaiknya tidak
hanya data yang diberikan oleh SKPD tetapi perlu ada penjelasan dari mereka
Ketika terjadi penurunan produksi misalnya tahun 2021 dibandingkan tahun 2020
apa penyebabnya. Sehingga akan memperkaya bagi penulis dalam melakukan
analisis pada laporan NBM,
4. Penulis perlu untuk diberikan bimtek terkait pengolahan data, serta cara membaca
hasil olahan data NBM. Karena pengetahuan penulis terkait olah data NBM masih
sangat terbatas.
5. Angka konversi yang selama ini di gunakan perlu terus dilakukan up
date/pembaruan setiap tahun/periode tertentu sesuai dengan kebutuhan.
LAMPIRAN 1
NERACA BAHAN MAKANAN
TAHUN 2020 (ANGKA TETAP)
NERACA BAHAN MAKANAN / FOOD BALANCE SHEET
TAHUN 2020 (ANGKA 2019 TETAP)
(ton) Penduduk pertengahan tahun: 1.526.677 jiwa
Produksi Perubahan Penyediaan dalam Penyediaan Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Ketersediaan Per Kapita
Production Stok Impor Ekspor Dalam Diolah untuk Bahan Per capita availability
negeri sblm
Pakan Bibit Tercecer Pengguna
Jenis Bahan Makanan Masukan Keluaran Changes Ekspor Supply Negeri Manufactured for an Lain Makanan Gram/ Kalori/ Protein/ Lemak/
Kg/Th
Input Output in availa- Domestic Bukan hari Calories Proteins Fats
Commodity Makanan Other
Stock Imports Exports Feed Seed Makanan Waste Food Grams/ kkal/hari Gram/hr Gram/hr
ble for domestic Supply Uses Kg/Year
utilization before Food Non food day kcal/day Grams/day Grams/day

exports
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
I. PADI-PADIAN/CEREALS 432 10,82 1,77

Gabah (GKG) /unhusked rice - - - - - - 444 (444) - - - - - - -


Beras/Rice 39.104 25.034 10.179 33.758 48.613 - 48.613 83 - - - 5 - 48.526 31,79 87,08 314 7,64 1,39

Jagung/Maize 227 5 6 228 - 228 22 3 - - 16 - 186 0,12 0,33 1 0,02 0,02

Jagung basah/ Fresh maize - 4.618 - 4.618 - 4.618 - - - - - 4.618 3,03 8,29 1 0,03 0,01

Gandum/Wheat - - - - - - - - - - - - - - - - -

Tepung Gandum/ Wheat flour - - 19.475 19.475 - 19.475 - - - - 56 19.419 12,72 34,85 116 3,14 0,35

II. MAKANAN BERPATI/ STARCHY FOOD 1 0,01 0,00

Ubi jalar/Sweet potatoes 27 226 253 - 253 5 - - - 15 233 0,15 0,42 0 0,00 0,00
Ubi kayu/Cassava 309 - 309 - 309 6 - - - 13 289 0,19 0,52 1 0,00 0,00

Tepung sagu/Sago flour - - - - - - - - - - - - - - - - -

III. GULA/SUGAR 200 - -

Gula pasir/White sugar - - 32.000 32.000 - 32.000 - - - - 1.318 30.682 20,10 55,06 200 - -
Gula mangkok/Other sugar - - - - - - - - - - - - - - - - -

IV. BUAH BIJI BERMINYAK 51 3,81 3,22

PULSES NUT AND OIL SEEDS


Kacang tanah berkulit/Groundnuts in shell - - - - - - - - - - - - - - - - -

Kacang tanah lepas kulit/Groundnuts shelled - - 3.331 3.331 - 3.331 - - 302 - 128 2.901 1,90 5,21 29 1,46 2,25

Kedelai/Soyabeans - - 3.404 3.404 - 3.404 12 - - - 170 3.222 2,11 5,78 22 2,34 0,97

Kacang hijau/Mungbean - 18 - 18 - 18 0 - - - 1 17 0,01 0,03 0 0,01 0,00

Kelapa daging/Coconut fresh - - - - - - - - - - - - - - - -

Kopra/Copra - - - - - - - - - - - - - - - - -

V. BUAH-BUAHAN/FRUITS 16 0,17 0,07


Alpokat/Avocados 45 - 45 - 45 - - - - 0 45 0,03 0,08 0 0,00 0,00
Jeruk/Oranges - - - - - - - - - - - - - - - -
Duku/Lanzon - - - - - - - - - - - - - - - -
Durian/Durians - - - - - - - - - - - - - - - -
Jambu/Waterapples 914 - 914 - 914 - - - - 10 903 0,59 1,62 1 0,01 0,00
Jambu Air /Rose apple 443 - 443 - 443 - - - - 5 438 0,29 0,79 0 0,00 0,00
Mangga/Mangoes 31.695 - 31.695 - 31.695 - - - - 352 31.343 20,53 56,25 13 0,13 0,05
Nanas/Pineapples 6 - 6 - 6 - - - - 0 6 0,00 0,01 0 0,00 0,00
Pepaya/Papayas 359 - 359 - 359 - - - - 4 355 0,23 0,64 0 0,00 -
Pisang/Bananas 930 - 930 - 930 - - - - 10 920 0,60 1,65 1 0,01 0,00
Rambutan/Rambutans - - - - - - - - - - - - - - - -
Salak/Salacia - - - - - - - - - - - - - - - -
Sawo/Sapodila 5 - 5 - 5 - - - - 0 4 0,00 0,01 0 0,00 0,00
Melon - - - - - - - - - - - - - - - -
Semangka/Watermelon - - - - - - - - - - - - - - - -
Belimbing/ Star Fruit 869 - 869 - 869 - - - - 10 859 0,56 1,54 0 0,00 0,00
Manggis/ Mangosteen - - - - - - - - - - - - - - - -
Nangka/Cempedak/ Jackfruit 1.602 - 1.602 - 1.602 - - - - 18 1.584 1,04 2,84 0 0,00 0,00
Markisa/ Marquisa 50 - 50 - 50 - - - - 1 50 0,03 0,09 0 0,00 0,00
Sirsak/ Soursop 183 - 183 - 183 - - - - 2 181 0,12 0,32 0 0,00 0,00
Sukun/ Bread Fruit 43 - 43 - 43 - - - - 0 42 0,03 0,08 0 0,00 0,00
Apel/ Apple - - - - - - - - - - - - - - - -
Anggur/ Grape - - - - - - - - - - - - - - - -
Strobery/Strawberry - - - - - - - - - - - - - - - -
Blewah/Cantalaupe - - - - - - - - - - - - - -
Lemon/Lemon - - - - - - - - - - - - - -
Jeruk Besar/Pomelo 56 - 56 - 56 - - 1 55 0,04 0,10 0 0,00 0,00
Kurma/Date Fruit - - - - - - - - - - - - - -
Buah Ara (Buah Tin)/Fig - - - - - - - - - - - - - -
Pir/Pear - - - - - - - - - - - - - -
Aprikot, Ceri Dan Persik/Apricot,cherry, Nectarine - - - - - - - - - - - - - -
Rasberry Dan Blackberry - - - - - - - - - - - - - -
Kiwi/Kiwi - - - - - - - - - - - - - -
Kesemek/Persimon - - - - - - - - - - - - - -
Lengkeng - - - - - - - - - - - - - -
Leci/Lychee - - - - - - - - - - - - - -
Buah Naga - - - - - - - - - - - - - -
Buah Lainnya - - - - - - - - - - - - - -
VI. SAYUR-SAYURAN/ VEGETABLES 160 6,73 2,39

Bawang Merah/ Shallot(Onion) - - 16.779 16.779 - 16.779 - 40 - - 544 16.195 10,61 29,06 9 0,35 0,08
Ketimun/Cucumber - - - - - - - - - - - - - - - -
Kacang Merah/Kidney beans - - - - - - - - - - - - - - - -
Kacang Panjang/ String beans 80 - 80 - 80 - 0 - - 2 77 0,05 0,14 0 0,00 0,00
Kentang/Potatoes - - - - - - - - - - - - - - - -
Kubis/Cabbage - - - - - - - - - - - - - - - -
Tomat/Tomatoes 75 - 75 - 75 - 1 - - 2 72 0,05 0,13 0 0,00 0,00
Wortel/Carrots - - - - - - - - - - - - - - - -
Cabe/Chilli 1.128 - 1.128 - 1.128 - 8 - - 31 1.089 0,71 1,95 0 0,01 0,00
Cabe Rawit 248 76.667 76.915 - 76.915 - 546 - - 2.131 74.238 48,63 133,23 136 5,66 2,26
Terong/Eggplant 240 - 240 - 240 - 2 - - 7 232 0,15 0,42 0 0,01 0,00
Petsai/ Sawi/ Mustard greens 135 - 135 - 135 - - - - 5 130 0,09 0,23 0 0,00 0,00
Bawang Daun/Spring onion - - - - - - - - - - - - - - - -
Kangkung/Swamp cabbage 390 - 390 - 390 - 2 - - 11 376 0,25 0,68 0 0,01 0,00
Lobak/Radish - - - - - - - - - - - - - - - -
Labu siam/Chayotte - - - - - - - - - - - - - - - -
Buncis/Greenbeans - - - - - - - - - - - - - - - -
Bayam/Spinach 252 - 252 - 252 - 1 - - 8 243 0,16 0,44 0 0,00 0,00
Bawang Putih/Garlic - - 11.164 11.164 - 11.164 - 27 - - 362 10.775 7,06 19,34 14 0,67 0,03
Kembang Kol/ Cauliflowe r - - - - - - - - - - - - - - - -
Jamur/ Mushroom - - - - - - - - - - - - - - - -
Melinjo/ Melinjo - - - - - - - - - - - - - - - -
Petai/ Twisted Cluster Bean - - - - - - - - - - - - - - - -
Jengkol/ Jengkol - - - - - - - - - - - - - - - -
Paprika/ Sweet Pepper - - - - - - - - - - - - - - - -
Kacang Kapri - - - - - - - - - - - - - - - -
Selada - - - - - - - - - - - - - - - -
Asparagus - - - - - - - - - - - - - - - -
Seledri - - - - - - - - - - - - - - - -

- - - - - - - - - - - - - - - -
Lainya (Oyong, kecipir, pare, pakis

VII. DAGING/MEAT 1.653 105,17 133,61


Daging Sapi/Beef 4.900 3.672 1.436 5.107 - 5.107 - - - - 255 4.852 3,18 8,71 18 1,64 1,22
Daging Kerbau/Buffalo Meat 299 210 1.716 1.927 - 1.927 - - - - 96 1.830 1,20 3,28 3 0,61 0,02
Daging Kambing/Mutton 7.336 4.976 16 4.992 - 4.992 - - - - 250 4.743 3,11 8,51 13 1,41 0,78
Daging Domba/Lamb - - - - - - - - - - - - - - - - -
Daging Kuda/Lainnya/Horse Meat/Other 47 34 - 34 - 34 - - - - 2 32 0,02 0,06 0 0,01 0,00
Daging Babi/Pork 1.055 712 - 712 - 712 - - - - 36 676 0,44 1,21 5 0,16 0,49
Daging Ayam Buras/Lokal Chicken Meat 132.397 - 132.397 - 132.397 - - - - 6.620 125.777 82,39 225,72 395 23,83 32,73
Daging Ayam Ras/Improved Chicken Meat 295.424 4.900 300.324 - 300.324 - - - - 15.016 285.308 186,88 512,00 897 54,05 74,24
Daging Itik/Duck Meat 63.962 162 64.124 - 64.124 - - - - 3.206 60.918 39,90 109,32 205 8,99 18,23
Daging Puyuh/Quail Meat - - - - - - - - - - - - - - - -
Jeroan semua jenis/Offal All Kinds - 51.396 - 51.396 - 51.396 - - - - - 51.396 33,67 92,23 117 14,48 5,90

VIII. TELUR/EGGS 2 0,15 0,13


Telur Ayam Buras/ Local Hen Eggs - - - - - - - - - - - - - - - -
Telur Ayam Ras/ Improved Hen Eggs - 863 863 - 863 - - - - 18 846 0,55 1,52 2 0,15 0,13
Telur Itik/Ducks Eggs - - - - - - - - - - - - - - - -
Telur Puyuh/Quail Eggs - - - - - - - - - - - - - - - -

IX. SUSU/MILK - - -
Susu Sapi/Cow Milk - - - - - - - - - - - - - - - -
Susu Impor/Imported Milk - - - - - - - - - - - - - - - - -

X. IKAN/FISH 6 1,11 0,17

Tuna/Cakalang/Tongkol 217 - 217 - 217 - - - - 2 215 0,14 0,39 0 0,04 0,01

Tunas/Skipjack/Little Tuna
Kakap/Giant Seaperch 150 - 150 - 150 - - - - 2 149 0,10 0,27 0 0,03 0,00
Cucut/Sharks 0 - - - - - - - - - - - - - - -
Bawal/Pomfret 0 - - - - - - - - - - - - - - -
Teri/Anchovies 264 - 264 - 264 - - - - 3 261 0,17 0,47 0 0,05 0,00
Lemuru/Indian Oil Sardinella 207 - 207 - 207 - - - - 2 205 0,13 0,37 0 0,06 0,01

Kembung/Indian Mackerels 304 - 304 - 304 - - - - 3 301 0,20 0,54 0 0,08 0,00

Tenggiri/Narrow Bard /King Mackerels 0 - - - - - - - - - - - - - - -

Bandeng/Milk Fish 2.063 - 2.063 - 2.063 - - - - 21 2.042 1,34 3,67 3 0,47 0,11

Belanak/Mullets 0 - - - - - - - - - - - - - - -

Mujair/Mozambique Tilapia 0 - - - - - - - - - - - - - - -

Ikan Mas/Common Carp 0 - - - - - - - - - - - - - - -

Lele/Catfish 475 - 475 - 475 - - - - 5 470 0,31 0,84 1 0,10 0,02

Patin/Pangasius spp 0 - - - - - - - - - - - - - - -

Nila/Nile tilapia 31 - 31 - 31 - - - - 0 31 0,02 0,06 0 0,01 0,00

Kerapu/Groupers 165 - 165 - 165 - - - - 2 163 0,11 0,29 0 0,04 0,00

Gurami/Giant gouramy 0 - - - - - - - - - - - - - - -

Udang/Shrimps 207 - 207 - 207 - - - - 1 206 0,13 0,37 0 0,04 0,00

Rajungan dan Kepiting/Swimming and mud crab 8 - 8 - 8 - - - - 0 8 0,01 0,01 0 0,00 0,00

Kekerangan / Clams 0 - - - - - - - - - - - - - - -
Cumi-cumi, Sotong & Gurita/Cuttle fish,squids and 0,07 0,18 0 0,03 0,00
octopus 101 - 101 - 101 - - - - 1 100
Rumput laut/ Sea weeds 0 - - - - - - - - - - - - - -

Kuwe 0 - - - - - - - - - - - - - -
Baronang 0 - - - - - - - - - - - - - -
Ekor Kuning 0 - - - - - - - - - - - - - -
Selar 0 - - - - - - - - - - - - - -
Gabus 0 - - - - - - - - - - -
- - -
Tawes 0 - - - - - - - - - - -
- - -
Lainnya/Others 1.134 - 1.134 - 1.134 - - - - 6 1.128 0,74 2,02 1 0,16 0,01

XI. MINYAK & LEMAK 3 - 0,28

OILS & FATS


Minyak Kacang tanah/Peanut Oil 302 157 - 157 - 157 - - - - - 157 0,10 0,28 3 - 0,28

Minyak goreng kelapa/Coconut oils - - - - - - - - - - - - - - - - -

CPO/Palm Oils - - - - - - - - - - - - - - - -

Minyak goreng sawit/Cooking oils - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Minyak Jagung - - - - - - - - - - - - - - - - -

Minyak Zaitun - - - - - - - - - - - - - - - - -
Minyak Wijen - - - - - - - - - - - - - - - - -

Minyak Kedelai - - - - - - - - - - - - - - - - -

- 15 0,02 1,70

Lemak Sapi/Cattle Fats 319 - 319 - 319 - - - - - 319 0,21 0,57 5 0,01 0,51

Lemak Kerbau/Buffalo Fats 14 - 14 - 14 - - - - - 14 0,01 0,03 0 0,00 0,02

Lemak Kambing/Goat Fats 577 - 577 - 577 - - - - - 577 0,38 1,04 8 0,02 0,93

Lemak Domba/Sheep Fats - - - - - - - - - - - - - - - -

Lemak Babi/Pig Fats 126 - 126 - 126 - - - - - 126 0,08 0,23 2 - 0,23

Catatan :
Data Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dalam Angka sementara, Dinas Perikanan dan Pertanian (2019)

Data Produksi Perikanan, Dinas Perikanan dan Pertanian (2019) Total : 2.540 127,98 143,34
Data Produksi Peternakan Angka sementara 2019, Dinas Perikanan dan Pertanian tahun 2019

Data Ekspor- Impor Angka sementara 2019, Balai Karantina Nabati : 863 21,53 7,73
Data Produksi Perikanan Angka Sementara. 2019

Data Perubahan stok beras Angka 2019, Bulog Hewani : 1.677 106,45 135,61
Data Distribusi Pangan, DKP Tahun 2019
Data Ketersediaan Pangan, Pasar Modern dan Tradisional Tahun 2019

Selisih hasil penghitungan secara manual dengan komputer disebabkan oleh faktor pembulatan
LAMPIRAN 2
NERACA BAHAN MAKANAN
TAHUN 2021 (ANGKA TETAP)
NERACA BAHAN MAKANAN / FOOD BALANCE SHEET
TAHUN 2021 (ANGKA SEMENTARA THN 2020)
(ton) Penduduk pertengahan tahun: 1.423.877 jiwa
Produksi Perubahan Penyediaan dalam Penyediaan Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Ketersediaan Per Kapita
Production Stok Impor negeri sblm Ekspor Dalam Diolah untuk Bahan Per capita availability
Pakan Bibit Tercecer Pengguna
Jenis Bahan Makanan Masukan Keluaran Changes Ekspor Supply Negeri Manufactured for an Lain Makanan Gram/ Kalori/ Protein/ Lemak/
Kg/Th
Input Output in availa- Domestic Bukan hari Calories Proteins Fats
Commodity Makanan Other
Stock Imports ble for domestic Exports Supply Feed Seed Makanan Waste Food Grams/ kkal/hari Gram/hr Gram/hr
Uses Kg/Year
utilization before Food Non food day kcal/day Grams/day Grams/day

exports
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
I. PADI-PADIAN/CEREALS 1.561 38,33 6,73

Gabah (GKG) /unhusked rice 31.498 - 31.498 - 31.498 139 107 29.702 1.550 - - - - - -
Beras/Rice 29.702 18.923 262 184.318 202.980 - 202.980 345 - - - 20 - 202.615 142,30 389,86 1.407 34,19 6,24

Jagung/Maize 99 2 202 299 - 299 10 3 - - 21 - 264 0,19 0,51 2 0,03 0,03

Jagung basah/ Fresh maize - 4.307 - 4.307 - 4.307 - - - - - 4.307 3,03 8,29 1 0,03 0,01

Gandum/Wheat - - - - - - - - - - - - - - - - -

Tepung Gandum/ Wheat flour - - 23.636 23.636 - 23.636 - - - - 69 23.568 16,55 45,35 151 4,08 0,45

II. MAKANAN BERPATI/ STARCHY FOOD 3 0,02 0,01

Ubi jalar/Sweet potatoes 429 289 718 - 718 14 - - - 43 660 0,46 1,27 1 0,01 0,01
Ubi kayu/Cassava 565 9 574 - 574 11 - - - 24 538 0,38 1,04 1 0,01 0,00

Tepung sagu/Sago flour - - - - - - - - - - - - - - - - -

III. GULA/SUGAR 499 - -

Gula pasir/White sugar 18.903 - 55.348 74.251 - 74.251 - - - - 3.059 71.192 50,00 136,98 499 - -
Gula mangkok/Other sugar - - - - - - - - - - - - - - - - -

IV. BUAH BIJI BERMINYAK 65 3,89 4,60

PULSES NUT AND OIL SEEDS


Kacang tanah berkulit/Groundnuts in shell - - - - - - - - - - - - - - - - -

Kacang tanah lepas kulit/Groundnuts shelled - - 5.736 5.736 - 5.736 - - 520 - 220 4.996 3,51 9,61 53 2,70 4,16

Kedelai/Soyabeans - 85 1.302 1.387 - 1.387 5 - - - 69 1.313 0,92 2,53 10 1,02 0,42

Kacang hijau/Mungbean - 323 143 465 - 465 9 - - - 23 433 0,30 0,83 3 0,17 0,01

Kelapa daging/Coconut fresh - - - - - - - - - - - - - - - -

Kopra/Copra - - - - - - - - - - - - - - - - -

V. BUAH-BUAHAN/FRUITS 72 0,73 0,29


Alpokat/Avocados 70 61 131 - 131 - - - - 1 129 0,09 0,25 0 0,00 0,01
Jeruk/Oranges 30 1.116 1.146 - 1.146 - - - - 13 1.133 0,80 2,18 0 0,01 0,00
Duku/Lanzon - - - - - - - - - - - - - - - -
Durian/Durians - 6 6 - 6 - - - - 0 6 0,00 0,01 0 0,00 0,00
Jambu/Waterapples 1.994 138 2.132 - 2.132 - - - - 24 2.108 1,48 4,06 2 0,02 0,01
Jambu Air /Rose apple 1.011 - 1.011 - 1.011 - - - - 11 1.000 0,70 1,92 1 0,01 0,00
Mangga/Mangoes 131.748 74 131.822 - 131.822 - - - - 1.463 130.359 91,55 250,83 60 0,59 0,21
Nanas/Pineapples 24 107 131 - 131 - - - - 1 129 0,09 0,25 0 0,00 0,00
Pepaya/Papayas 948 - 948 - 948 - - - - 11 937 0,66 1,80 0 0,01 -
Pisang/Bananas 1.878 306 2.184 - 2.184 - - - - 24 2.160 1,52 4,16 2 0,02 0,01
Rambutan/Rambutans - - - - - - - - - - - - - - - -
Salak/Salacia - 1 1 - 1 - - - - 0 1 0,00 0,00 0 0,00 0,00
Sawo/Sapodila 14 - 14 - 14 - - - - 0 14 0,01 0,03 0 0,00 0,00
Melon - - - - - - - - - - - - - - - -
Semangka/Watermelon 252 - 252 - 252 - - - - 3 249 0,18 0,48 0 0,00 0,00
Belimbing/ Star Fruit 1.663 - 1.663 - 1.663 - - - - 18 1.645 1,15 3,16 1 0,01 0,01
Manggis/ Mangosteen - - - - - - - - - - - - - - - -
Nangka/Cempedak/ Jackfruit 3.214 - 3.214 - 3.214 - - - - 36 3.178 2,23 6,12 1 0,01 0,00
Markisa/ Marquisa 18 - 18 - 18 - - - - 0 18 0,01 0,03 0 0,00 0,00
Sirsak/ Soursop 282 - 282 - 282 - - - - 3 279 0,20 0,54 0 0,00 0,00
Sukun/ Bread Fruit - - - - - - - - - - - - - - - -
Apel/ Apple - 4.627 4.627 - 4.627 - - - - 51 4.576 3,21 8,81 4 0,03 0,03
Anggur/ Grape - 1.918 1.918 - 1.918 - - - - 21 1.897 1,33 3,65 1 0,02 0,01
Strobery/Strawberry - 4 4 - 4 - - - - 0 4 0,00 0,01 0 0,00 0,00
Blewah/Cantalaupe - - - - - - - - - - - - - -
Lemon/Lemon - - - - - - - - - - - - - -
Jeruk Besar/Pomelo 75 - 75 - 75 - - 1 74 0,05 0,14 0 0,00 0,00
Kurma/Date Fruit - - - - - - - - - - - - - -
Buah Ara (Buah Tin)/Fig - - - - - - - - - - - - - -
Pir/Pear - 2.457 2.457 - 2.457 - - 27 2.430 1,71 4,68 3 0,02 -
Aprikot, Ceri Dan Persik/Apricot,cherry, - - - - - - - - - - - - - -
Nectarine
Rasberry Dan Blackberry - - - - - - - - - - - - - -
Kiwi/Kiwi - 44 44 - 44 - - 0 43 0,03 0,08 0 0,00 0,00
Kesemek/Persimon - - - - - - - - - - - - - -
Lengkeng - - - - - - - - - - - - - -
Leci/Lychee - - - - - - - - - - - - - -
Buah Naga - 11 11 - 11 - - 0 11 0,01 0,02 0 0,00 0,00
Buah Lainnya - 341 341 - 341 - - 4 337 0,24 0,65 - - -
VI. SAYUR-SAYURAN/ VEGETABLES 105 4,45 1,15

Bawang Merah/ Shallot(Onion) - - 11.929 11.929 - 11.929 - 29 - - 386 11.514 8,09 22,15 7 0,27 0,06
Ketimun/Cucumber 220 1 221 - 221 - 2 - - 6 213 0,15 0,41 0 0,00 0,00

Kacang Merah/Kidney beans - - - - - - - - - - - - - - - -

Kacang Panjang/ String beans 225 - 225 - 225 - 1 - - 7 217 0,15 0,42 0 0,01 0,00

Kentang/Potatoes 555 942 1.497 - 1.497 - 18 - - 34 1.445 1,01 2,78 1 0,04 0,00
Kubis/Cabbage - - - - - - - - - - - - - - - -
Tomat/Tomatoes 4.657 24 4.682 - 4.682 - 33 - - 130 4.519 3,17 8,69 2 0,08 0,02
Wortel/Carrots 889 - 889 - 889 - - - - 31 859 0,60 1,65 0 0,01 0,01
Cabe/Chilli 24.787 - 24.787 - 24.787 - 176 - - 687 23.925 16,80 46,03 10 0,33 0,12
Cabe Rawit 26.806 - 26.806 - 26.806 - 190 - - 743 25.873 18,17 49,78 51 2,12 0,85
Terong/Eggplant 490 - 490 - 490 - 4 - - 13 473 0,33 0,91 0 0,01 0,00

Petsai/ Sawi/ Mustard greens 200 - 200 - 200 - - - - 7 193 0,14 0,37 0 0,00 0,00
Bawang Daun/Spring onion 369 3 372 - 372 - 3 - - 10 359 0,25 0,69 0 0,01 0,00
Kangkung/Swamp cabbage 561 - 561 - 561 - 3 - - 16 541 0,38 1,04 0 0,01 0,00
Lobak/Radish - - - - - - - - - - - - - - - -
Labu siam/Chayotte 140 - 140 - 140 - 1 - - 4 135 0,09 0,26 0 0,00 0,00
Buncis/Greenbeans 11 - 11 - 11 - 0 - - 0 11 0,01 0,02 0 0,00 0,00
Bayam/Spinach 485 - 485 - 485 - 2 - - 15 468 0,33 0,90 0 0,00 0,00
Bawang Putih/Garlic - - 23.859 23.859 - 23.859 - 57 - - 773 23.028 16,17 44,31 33 1,54 0,08
Kembang Kol/ Cauliflowe r - - - - - - - - - - - - - - - -
Jamur/ Mushroom - 10 10 - 10 - - - - 0 10 0,01 0,02 0 0,00 0,00
Melinjo/ Melinjo - - - - - - - - - - - - - - - -
Petai/ Twisted Cluster Bean - 1 1 - 1 - - - - 0 1 0,00 0,00 0 0,00 0,00
Jengkol/ Jengkol - - - - - - - - - - - - - - - -
Paprika/ Sweet Pepper - 18 18 - 18 - 0 - - 1 17 0,01 0,03 0 0,01 0,00
Kacang Kapri - - - - - - - - - - - - - - - -
Selada - - - - - - - - - - - - - - - -
Asparagus - - - - - - - - - - - - - - - -
Seledri 302 0 302 - 302 - - - - 9 293 0,21 0,56 0 0,01 0,00

Lainya (Oyong, kecipir, pare, pakis - - - - - - - - - - - - - - - -

VII. DAGING/MEAT 260 17,98 20,40


Daging Sapi/Beef 11.614 8.702 4.174 12.876 - 12.876 - - - - 644 12.232 8,59 23,54 49 4,42 3,30
Daging Kerbau/Buffalo Meat 3 2 1.373 1.375 - 1.375 - - - - 69 1.307 0,92 2,51 2 0,47 0,01

Daging Kambing/Mutton 78 53 96 149 - 149 - - - - 7 141 0,10 0,27 0 0,05 0,03

Daging Domba/Lamb - - - - - - - - - - - - - - - - -
Daging Kuda/Lainnya/Horse Meat/Other 3 2 - 2 - 2 - - - - 0 2 0,00 0,00 0 0,00 0,00

Daging Babi/Pork - - 0 0 - 0 - - - - 0 0 0,00 0,00 0 0,00 0,00

Daging Ayam Buras/Lokal Chicken Meat 5.525 - 5.525 - 5.525 - - - - 276 5.249 3,69 10,10 18 1,07 1,46

Daging Ayam Ras/Improved Chicken Meat 51.784 5.149 56.933 - 56.933 - - - - 2.847 54.086 37,99 104,07 182 10,99 15,09

Daging Itik/Duck Meat 26 437 463 - 463 - - - - 23 440 0,31 0,85 2 0,07 0,14

Daging Puyuh/Quail Meat - - - - - - - - - - - - - - - -

Jeroan semua jenis/Offal All Kinds - - 3.027 3.027 - 3.027 - - - - - 3.027 2,13 5,83 7 0,91 0,37

VIII. TELUR/EGGS 43 3,50 3,04

Telur Ayam Buras/ Local Hen Eggs - - - - - - - - - - - - - - - -


Telur Ayam Ras/ Improved Hen Eggs 18.671 - 18.671 - 18.671 - - - - 383 18.288 12,84 35,19 43 3,50 3,04
Telur Itik/Ducks Eggs - - - - - - - - - - - - - - - -

Telur Puyuh/Quail Eggs - - - - - - - - - - - - - - - -

IX. SUSU/MILK - - -

Susu Sapi/Cow Milk - - - - - - - - - - - - - - - -


Susu Impor/Imported Milk - - - - - - - - - - - - - - - - -

X. IKAN/FISH 17 3,37 0,27

Tuna/Cakalang/Tongkol 564 - 564 - 564 - - - - 6 559 0,39 1,07 1 0,12 0,03

Tunas/Skipjack/Little Tuna
Kakap/Giant Seaperch 1.584 - 1.584 - 1.584 - - - - 16 1.568 1,10 3,02 2 0,39 0,01
Cucut/Sharks 0 - - - - - - - - - - - - - - -

Bawal/Pomfret 0 - - - - - - - - - - - - - - -
Teri/Anchovies 219 - 219 - 219 - - - - 2 216 0,15 0,42 0 0,04 0,00
Lemuru/Indian Oil Sardinella 0 - - - - - - - - - - - - - - -

Kembung/Indian Mackerels 894 - 894 - 894 - - - - 9 885 0,62 1,70 1 0,24 0,01

Tenggiri/Narrow Bard /King Mackerels 0 - - - - - - - - - - - - - - -

Bandeng/Milk Fish 193 - 193 - 193 - - - - 2 191 0,13 0,37 0 0,05 0,01
Belanak/Mullets 0 - - - - - - - - - - - - - - -

Mujair/Mozambique Tilapia 0 - - - - - - - - - - - - - - -

Ikan Mas/Common Carp 11 - 11 - 11 - - - - 0 11 0,01 0,02 0 0,00 0,00

Lele/Catfish 774 - 774 - 774 - - - - 8 766 0,54 1,47 1 0,17 0,03

Patin/Pangasius spp 0 - - - - - - - - - - - - - - -

Nila/Nile tilapia 149 - 149 - 149 - - - - 1 148 0,10 0,28 0 0,04 0,00

Kerapu/Groupers 1.646 - 1.646 - 1.646 - - - - 16 1.630 1,14 3,14 2 0,43 0,01

Gurami/Giant gouramy 0 - - - - - - - - - - - - - - -

Udang/Shrimps 320 - 320 - 320 - - - - 2 318 0,22 0,61 0 0,06 0,00

Rajungan dan Kepiting/Swimming and mud 1.128 - 1.128 - 1.128 - - - - 11 1.116 0,78 2,15 1 0,06 0,02
crab
Kekerangan / Clams 0 - - - - - - - - - - - - - - -
Cumi-cumi, Sotong & Gurita/Cuttle fish,squids and 0,23 0,63 0 0,10 0,00
octopus 331 - 331 - 331 - - - - 3 328
Rumput laut/ Sea weeds 0 - - - - - - - - - - - - - -
Kuwe 1.555 - 1.555 - 1.555 - - - 16 1.539 1,08 2,96 2 0,54 0,03
Baronang 730 - 730 - 730 - - - 7 722 0,51 1,39 1 0,20 0,01
Ekor Kuning 0 - - - - - - - - - - - - - -
Selar 2.623 - 2.623 - 2.623 - - - 26 2.596 1,82 5,00 5 0,94 0,11
Gabus 0 - - - - - - - - - - -
- - -
Tawes 0 - - - - - - - - - - -
- - -
Lainnya/Others 0 - - - - - - - - - - - - - - -

XI. MINYAK & LEMAK 5 - 0,52

OILS & FATS


Minyak Kacang tanah/Peanut Oil 520 270 - 270 - 270 - - - - - 270 0,19 0,52 5 - 0,52
Minyak goreng kelapa/Coconut oils - - - - - - - - - - - - - - - - -

CPO/Palm Oils - - - - - - - - - - - - - - - -
Minyak goreng sawit/Cooking oils - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Minyak Jagung - - - - - - - - - - - - - - - - -

Minyak Zaitun - - - - - - - - - - - - - - - - -
Minyak Wijen - - - - - - - - - - - - - - - - -

Minyak Kedelai - - - - - - - - - - - - - - - - -

- 12 0,02 1,32

Lemak Sapi/Cattle Fats 755 - 755 - 755 - - - - - 755 0,53 1,45 12 0,02 1,31

Lemak Kerbau/Buffalo Fats 0 - 0 - 0 - - - - - 0 0,00 0,00 0 0,00 0,00

Lemak Kambing/Goat Fats 6 - 6 - 6 - - - - - 6 0,00 0,01 0 0,00 0,01

Lemak Domba/Sheep Fats - - - - - - - - - - - - - - - -

Lemak Babi/Pig Fats - - - - - - - - - - - - - - - -

Catatan :
Data Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dalam Angka sementara, Dinas Perikanan dan Pertanian (2020)
Data Produksi Perikanan, Dinas Perikanan dan Pertanian (2020) Total : 2.641 72,28 38,34
Data Produksi Peternakan Angka sementara 2020, Dinas Perikanan dan Pertanian tahun 2020
Data Ekspor- Impor Angka sementara 2020, Balai Karantina Nabati : 2.309 47,41 13,30
Data Produksi Perikanan Angka Sementara. 2020
Data Perubahan stok beras Angka 2020, Bulog Hewani : 333 24,86 25,04
Data Distribusi Pangan, DKP Tahun 2020
Data Ketersediaan Pangan, Pasar Modern dan Tradisional Tahun 2020

Selisih hasil penghitungan secara manual dengan komputer disebabkan oleh faktor pembulatan
LAMPIRAN 3
NERACA BAHAN
MAKANAN
TAHUN 2022 (ANGKA SEMENTARA)
NERACA BAHAN MAKANAN / FOOD BALANCE SHEET
TAHUN 2022 (ANGKA SEMENTARA THN 2021)
(ton) Penduduk pertengahan 1.427.619 jiwa
tahun:
Produksi Perubahan Penyediaan dalam Penyediaan Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Ketersediaan Per Kapita
Production Stok Impor negeri sblm Ekspor Ekspor Dalam Diolah untuk Bahan Per capita availability
Pakan Bibit Tercecer Pengguna
Jenis Bahan Makanan Masukan Keluaran Changes Supply availa- Negeri Manufactured for an Lain Makanan Gram/ Kalori/ Protein/ Lemak/
Kg/Th
Input Output in ble for domestic Domestic Bukan hari Calories Proteins Fats
Commodity Makanan Other
Stock Imports utilization before Exports Supply Feed Seed Makanan Waste Food Grams/ kkal/hari Gram/hr Gram/hr
Uses Kg/Year
exports Food Non food day kcal/day Grams/day Grams/day
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
I. PADI-PADIAN/CEREALS 1.112,21 25,91 7,52

Gabah (GKG) /unhusked rice 18.129 - 18.129 - 18.129 80 73 17.085 892 - - - - - -


Beras/Rice 17.085 10.885 31.455 147.348 126.778 - 126.778 216 - - - 13 - 126.550 88,64 242,86 876,72 21,30 3,89

Jagung/Maize 119 3 39.770 39.886 - 39.886 11 1 - - 2.856 - 37.018 25,93 71,04 234,65 4,58 3,63

Jagung basah/ Fresh maize - 4.319 - 4.319 - 4.319 - - - - - 4.319 3,03 8,29 0,84 0,03 0,01

Gandum/Wheat - - - - - - - - - - - - - - - - -

Tepung Gandum/ Wheat flour - - - - - - - - - - - - - - 0,00 - -

II. MAKANAN BERPATI/ STARCHY FOOD 11,04 0,09 0,08

Ubi jalar/Sweet potatoes 77 6.001 6.078 - 6.078 122 - - - 366 5.590 3,92 10,73 10,03 0,08 0,08
Ubi kayu/Cassava 428 - 428 - 428 9 - - - 18 401 0,28 0,77 1,01 0,01 0,00

Tepung sagu/Sago flour - - - - - - - - - - - - - - 0,00 - -

III. GULA/SUGAR 127,60 - -

Gula pasir/White sugar - - 19.052 19.052 - 19.052 - - - - 785 18.267 12,80 35,06 127,60 - -
Gula mangkok/Other sugar - - - - - - - - - - - - - - 0,00 - -

IV. BUAH BIJI BERMINYAK 179,17 14,47 6,63


PULSES NUT AND OIL SEEDS
Kacang tanah berkulit/Groundnuts in shell - - - - - - - - - - - - - - - - -

Kacang tanah lepas kulit/Groundnuts shelled - - 3.434 3.434 - 3.434 - - 311 - 132 2.991 2,10 5,74 31,46 1,61 2,49
Kedelai/Soyabeans - - 12.546 12.546 - 12.546 43 - - - 627 11.876 8,32 22,79 86,83 9,21 3,81
Kacang hijau/Mungbean - 39 10.057 10.096 - 10.096 202 - - - 505 9.389 6,58 18,02 60,78 3,65 0,32
Kelapa daging/Coconut fresh - 80 80 - 80 - - 51 - 3 26 0,02 0,05 0,10 0,00 0,01
Kopra/Copra 51 13 - 13 - 13 - - 8 - 0 - - - - - -

V. BUAH-BUAHAN/FRUITS 2,63 0,03 0,01


Alpokat/Avocados 2 - 2 - 2 - - - - 0 2 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Jeruk/Oranges - - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Duku/Lanzon - - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Durian/Durians - - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Jambu/Waterapples 40 - 40 - 40 - - - - 0 40 0,03 0,08 0,03 0,00 0,00
Jambu Air /Rose apple 30 - 30 - 30 - - - - 0 29 0,02 0,06 0,02 0,00 0,00
Mangga/Mangoes 5.107 - 5.107 - 5.107 - - - - 57 5.050 3,54 9,69 2,30 0,02 0,01
Nanas/Pineapples 0 - 0 - 0 - - - - 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Pepaya/Papayas 77 - 77 - 77 - - - - 1 76 0,05 0,15 0,04 0,00 -
Pisang/Bananas 187 - 187 - 187 - - - - 2 185 0,13 0,35 0,17 0,00 0,00
Rambutan/Rambutans 0 - 0 - 0 - - - - 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Salak/Salacia - - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Sawo/Sapodila 0 - 0 - 0 - - - - 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Melon 12 - 12 - 12 - - - - 0 12 0,01 0,02 0,00 0,00 0,00
Semangka/Watermelon 36 - 36 - 36 - - - - 0 36 0,02 0,07 0,00 0,00 0,00
Belimbing/ Star Fruit 74 - 74 - 74 - - - - 1 74 0,05 0,14 0,04 0,00 0,00
Manggis/ Mangosteen - - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Nangka/Cempedak/ Jackfruit 69 - 69 - 69 - - - - 1 68 0,05 0,13 0,01 0,00 0,00
Markisa/ Marquisa - - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Sirsak/ Soursop 7 - 7 - 7 - - - - 0 7 0,01 0,01 0,01 0,00 0,00
Sukun/ Bread Fruit - - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Apel/ Apple - - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Anggur/ Grape - - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Strobery/Strawberry - - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Blewah/Cantalaupe - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Lemon/Lemon - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Jeruk Besar/Pomelo 3 - 3 - 3 - - 0 3 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Kurma/Date Fruit - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Buah Ara (Buah Tin)/Fig - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Pir/Pear - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Aprikot, Ceri Dan Persik/Apricot,cherry, Nectarine - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Rasberry Dan Blackberry - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Kiwi/Kiwi - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Kesemek/Persimon - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Lengkeng - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Leci/Lychee - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Buah Naga - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Buah Lainnya - - - - - - - - - - - 0,00 - -

VI. SAYUR-SAYURAN/ VEGETABLES 124,09 4,92 0,92


Bawang Merah/ Shallot(Onion) - - 30.918 30.918 - 30.918 - 74 - - 1.002 29.842 20,90 57,27 18,09 0,70 0,15
Ketimun/Cucumber 5 - 5 - 5 - 0 - - 0 5 0,00 0,01 0,00 0,00 0,00
Kacang Merah/Kidney beans - - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Kacang Panjang/ String beans 45 - 45 - 45 - 0 - - 1 43 0,03 0,08 0,02 0,00 0,00
Kentang/Potatoes - 46.649 46.649 - 46.649 - 555 - - 1.068 45.025 31,54 86,41 38,25 1,29 0,12
Kubis/Cabbage - - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Tomat/Tomatoes 85 1.804 1.889 - 1.889 - 13 - - 52 1.823 1,28 3,50 0,63 0,03 0,01
Wortel/Carrots - - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Cabe/Chilli - 24.019 24.019 - 24.019 - 171 - - 665 23.183 16,24 44,49 9,98 0,32 0,11
Cabe Rawit 712 13.203 13.915 - 13.915 - 99 - - 385 13.431 9,41 25,78 26,29 1,10 0,44
Terong/Eggplant 10 - 10 - 10 - 0 - - 0 10 0,01 0,02 0,01 0,00 0,00
Petsai/ Sawi/ Mustard greens 436 - 436 - 436 - - - - 15 421 0,29 0,81 0,05 0,00 0,00
Bawang Daun/Spring onion - - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Kangkung/Swamp cabbage 1.180 - 1.180 - 1.180 - 7 - - 34 1.139 0,80 2,19 0,26 0,03 0,01
Lobak/Radish - - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Labu siam/Chayotte 5 - 5 - 5 - 0 - - 0 5 0,00 0,01 0,00 0,00 0,00
Buncis/Greenbeans - - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Bayam/Spinach 336 - 336 - 336 - 1 - - 10 324 0,23 0,62 0,05 0,00 0,00
Bawang Putih/Garlic - - 22.357 22.357 - 22.357 - 54 - - 724 21.579 15,12 41,41 30,47 1,44 0,07
Kembang Kol/ Cauliflowe r - - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Jamur/ Mushroom - - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Melinjo/ Melinjo - - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Petai/ Twisted Cluster Bean - - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Jengkol/ Jengkol - - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Paprika/ Sweet Pepper - - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Kacang Kapri - - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Selada - - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Asparagus - - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Seledri - - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Lainya (Oyong, kecipir, pare, pakis - - - - - - - - - - - - - 0,00 - -

VII. DAGING/MEAT 238,44 16,26 18,81


Daging Sapi/Beef 1.850 1.386 11.738 13.123 - 13.123 - - - - 656 12.467 8,73 23,93 49,53 4,50 3,35
Daging Kerbau/Buffalo Meat 6 4 1.545 1.549 - 1.549 - - - - 77 1.471 1,03 2,82 2,37 0,53 0,01
Daging Kambing/Mutton 127 86 - 86 - 86 - - - - 4 82 0,06 0,16 0,24 0,03 0,01
Daging Domba/Lamb - - - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Daging Kuda/Lainnya/Horse Meat/Other 3 2 - 2 - 2 - - - - 0 2 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Daging Babi/Pork - - - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Daging Ayam Buras/Lokal Chicken Meat 310 - 310 - 310 - - - - 15 294 0,21 0,56 0,99 0,06 0,08
Daging Ayam Ras/Improved Chicken Meat 24.944 32.651 57.596 - 57.596 - - - - 2.880 54.716 38,33 105,00 183,93 11,08 15,23
Daging Itik/Duck Meat 43 362 405 - 405 - - - - 20 385 0,27 0,74 1,38 0,06 0,12
Daging Puyuh/Quail Meat - - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Jeroan semua jenis/Offal All Kinds - - - - - - - - - - - - - - 0,00 - -

VIII. TELUR/EGGS 61,01 4,91 4,28


Telur Ayam Buras/ Local Hen Eggs - - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Telur Ayam Ras/ Improved Hen Eggs - 26.313 26.313 - 26.313 - - - - 539 25.774 18,05 49,46 61,01 4,91 4,28
Telur Itik/Ducks Eggs - - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Telur Puyuh/Quail Eggs - - - - - - - - - - - - - 0,00 - -

IX. SUSU/MILK 0,00 - -


Susu Sapi/Cow Milk - - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Susu Impor/Imported Milk - - - - - - - - - - - - - - 0,00 - -

X. IKAN/FISH 19,88 3,76 0,34


Tuna/Cakalang/Tongkol 1.528 - 1.528 - 1.528 - - - - 15 1.512 1,06 2,90 2,10 0,32 0,07
Tunas/Skipjack/Little Tuna
Kakap/Giant Seaperch 776 - 776 - 776 - - - - 8 768 0,54 1,47 0,87 0,19 0,01
Cucut/Sharks 0 - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Bawal/Pomfret 0 - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Teri/Anchovies 172 - 172 - 172 - - - - 2 170 0,12 0,33 0,24 0,03 0,00
Lemuru/Indian Oil Sardinella 1.072 - 1.072 - 1.072 - - - - 11 1.061 0,74 2,04 1,82 0,33 0,05
Kembung/Indian Mackerels 1.051 - 1.051 - 1.051 - - - - 11 1.041 0,73 2,00 1,32 0,28 0,01
Tenggiri/Narrow Bard /King Mackerels 0 - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Bandeng/Milk Fish 70 - 70 - 70 - - - - 1 69 0,05 0,13 0,11 0,02 0,00
Belanak/Mullets 0 - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Mujair/Mozambique Tilapia 112 - 112 - 112 - - - - 1 111 0,08 0,21 0,12 0,03 0,00
Ikan Mas/Common Carp 0 - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Lele/Catfish 103 - 103 - 103 - - - - 1 102 0,07 0,20 0,13 0,02 0,00
Patin/Pangasius spp 0 - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Nila/Nile tilapia 21 - 21 - 21 - - - - 0 21 0,01 0,04 0,03 0,01 0,00
Kerapu/Groupers 1.697 - 1.697 - 1.697 - - - - 17 1.680 1,18 3,22 2,12 0,44 0,01
Gurami/Giant gouramy 0 - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Udang/Shrimps 671 - 671 - 671 - - - - 3 668 0,47 1,28 0,54 0,12 0,00
Rajungan dan Kepiting/Swimming and mud crab 726 - 726 - 726 - - - - 7 719 0,50 1,38 0,42 0,04 0,01
Kekerangan / Clams 0 - - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Cumi-cumi, Sotong & Gurita/Cuttle fish,squids and 0,66 1,80 1,35 0,29 0,01
octopus 950 - 950 - 950 - - - - 9 940
Rumput laut/ Sea weeds 0 - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Kuwe 0 - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Baronang 1.436 - 1.436 - 1.436 - - - 14 1.422 1,00 2,73 2,13 0,40 0,02
Ekor Kuning 0 - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Selar 2.549 - 2.549 - 2.549 - - - 25 2.523 1,77 4,84 4,84 0,91 0,11
Gabus 0 - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Tawes 0 - - - - - - - - - - - 0,00 - -
Lainnya/Others 2.202 - 2.202 - 2.202 - - - - 11 2.191 1,53 4,20 1,74 0,34 0,03

XI. MINYAK & LEMAK 839,45 0,96 94,55


OILS & FATS
Minyak Kacang tanah/Peanut Oil 311 162 - 162 - 162 - - - - - 162 0,11 0,31 2,80 - 0,31
Minyak goreng kelapa/Coconut oils 8 5 50.900 50.905 - 50.905 - - - - 794 50.111 35,10 96,17 836,65 0,96 94,24
CPO/Palm Oils - - - - - - - - - - - - - - - -
Minyak goreng sawit/Cooking oils - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Minyak Jagung - - - - - - - - - - - - - - - - -
Minyak Zaitun - - - - - - - - - - - - - - - - -
Minyak Wijen - - - - - - - - - - - - - - - - -
Minyak Kedelai - - - - - - - - - - - - - - - - -

- - - -
Lemak Sapi/Cattle Fats - - - - - - - - - - - - - - - -
Lemak Kerbau/Buffalo Fats - - - - - - - - - - - - - - - -
Lemak Kambing/Goat Fats - - - - - - - - - - - - - - - -
Lemak Domba/Sheep Fats - - - - - - - - - - - - - - - -
Lemak Babi/Pig Fats - - - - - - - - - - - - - - - -

Catatan :
Data Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dalam Angka sementara, Dinas Perikanan dan Pertanian
(2021)
Data Produksi Perikanan, Dinas Perikanan dan Pertanian (2021) Total : 2716 71,31 133,14
Data Produksi Peternakan Angka sementara 2021, Dinas Perikanan dan Pertanian tahun 2021
Data Ekspor- Impor Angka sementara 2021, Balai Karantina Nabati : 2.396,19 46,38 109,71
Data Produksi Perikanan Angka Sementara. 2021
Data Perubahan stok beras Angka 2021, Hewani : 319,34 24,93 23,43
Bulog
Data Distribusi Pangan, DKP Tahun 2021
Data Ketersediaan Pangan, Pasar Modern dan Tradisional Tahun 2021

Selisih hasil penghitungan secara manual dengan komputer disebabkan oleh faktor pembulatan

Anda mungkin juga menyukai