Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

ASUHAN GIZI DAN DIETETIK PENYAKIT DALAM

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT) – ASSESSMENT, DIAGNOSA,


INTERVENSI, MONEV
KASUS GERD DISENTRI

Dosen Pengampu :

Miftahul Jannah, S.Gz, M.Gizi

Disusun Oleh :

Nama : Defi Rahmasari

NIM : G42192052

GOL : C

PROGRAM STUDI GIZI KLINIK

JURUSAN KESEHATAN

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2021
STUDI KASUS

Identitas Pasien

Nama : Ny. X No. RM : 212


CH-1.1.1 Umur : 65 Tahun Ruangan : -
CH-1.1.2 Jenis Kelamin : Perempuan Tanggal MRS : 16 Agustus 2020
CH-3.1.7 Agama : Islam CH-3.1.5 Alamat : -
Pekerjaan : - Diagnosa Medis : GERD Disentri
CH-1.1.6 Pendidikan : - CH-1.1.3 Suku/Bangsa : -
CH-2.2.1 Obat-obatan : RL 20 ptm, pct 3x1,
buskopan 1x1, ranitidin 1x1, ondansentron
3x4 mg, diatab 3x1

Riwayat Penyakit CH.2.1

Keluhan Utama keluhan BAB cair 6 hari SMRS, nyeri, panas


pada perut, mual dan muntah
Riwayat Penyakit Dahulu -
Riwayat Penyakit Keluarga -
Riwayat Penyakit Sekarang GERD Disentri

Riwayat Gizi

Alergi/pantangan makan -
Diet yang pernah dijalani -
Kebiasaan makan Sarapan dengan lontong sayur atau nasi uduk,
teh manis, makanan yang direbus (singkong
dan pisang). Makanan yang jarang
dikonsumsi pasien adalah nasi, lauk, dan
sayur.
Makanan yang disukai Singkong, pisang, dan biji buah nangka
Suplemen gizi -
Cara pengolahan makanan Direbus
CH. 2.1 Gangguan fungsi Gastrointestinal Mual : +
Muntah : +
Nyeri Ulu Hati : -
Anoreksia : +
Diare : +
Konstipasi : -
Perubahan Pengecapan/penciuman : -
Gangguan Mengunyah : -
Gangguan Menelan : -
Lain-lain : BAB cair 6 hari SMRS, nyeri dan
panas pada perut
Perubahan berat badan -

Kesimpulan :

Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan utama BAB cair 6 hari SMRS, nyeri, panas
pada perut, mual dan muntah. Dari hasil pemeriksaan, pasien didiagnosa GERD Disentri.
Pasien mengalami gangguan fungsi gastrointestinal ditandai dengan adanya mual, muntah,
dan diare.

Data Antropometri

No Domain Data Keterangan


1 AD-1.1.1 Tinggi Badan 150 cm -
2 AD-1.1.2 Berat Badan Aktual 60 Kg -
3 AD-1.1.5 Indeks Massa Tubuh 26,67 kg/m2 Status gizi Pre-Obesitas

Kesimpulan :

Status gizi pasien tergolong Pre-Obesitas

Data Biokimia

Parameter Hasil lab Nilai normal Keterengan


BD-1.10.1 Hemoglobin 12,4 gr/dl 12,0-15,0 gr/dl Normal
BD-1.10.2 Hematokrit 36% 35-49% Normal
Eritrosit 4,27 106/µL 4,00 – 5,40 106/µL Normal
Leukosit 16.900 mm3 4000-10.000 mm3 Tinggi
Trombosit 468 ribu/mcL 150-400 ribu/mcL Tinggi
BD-1.10.3 MCV 87 fl 80-96 fl Normal
MCH 30 pg 27-31 pg Normal
MCHC 34 g/dl 23-36 g/dl Normal
Basofil 0% 0,0-1,0% Normal
Eosinofil 1% 1,0-3,0% Normal
Neutrofil 10% 50,0-70,0% Rendah
Limfosit 18% 20,0-40,0% Rendah
Monosit 11% 2,0-8,0% Tinggi

Kesimpulan :

Kadar leukosit, monosit, dan trombosit tinggi menunjukkan adanya infeksi. Kadar neutrofil
dan limfosit rendah menunjukkan adanya infeksi dan gangguan sel darah putih

Fisik Klinis (Tanggal 16 Agustus 2020)

No Domain Data Nilai Normal Keterangan


Tanggal 16 Agustus 2020
1 PD-1.1.9 Tekanan Darah 110/70 mmHg 120/80 mmHg Normal
2 PD-1.1.9 Respiratory Rate 22×/menit 12-20x/menit Tinggi
3 PD-1.1.9 Nadi 87×/menit 60-100 x/menit Normal
4 PD-1.1.9 Suhu 36oC 36–37,5°C Normal
Tanggal 17 Agustus 2020
1 PD-1.1.9 Tekanan Darah 110/80 mmHg 120/80 mmHg Normal
2 PD-1.1.9 Respiratory Rate 20×/menit 12-20x/menit Normal
3 PD-1.1.9 Nadi 86×/menit 60-100 x/menit Normal
4 PD-1.1.9 Suhu 36,2oC 36–37,5°C Normal
Tanggal 18 Agustus 2020
1 PD-1.1.9 Tekanan Darah 110/80 mmHg 120/80 mmHg Normal
2 PD-1.1.9 Respiratory Rate 20×/menit 12-20x/menit Normal
3 PD-1.1.9 Nadi 86×/menit 60-100 x/menit Normal
4 PD-1.1.9 Suhu 36,9oC 36–37,5°C Normal

Kesimpulan :

Fisik klinis pasien normal


Riwayat Makan

Pola Makan Jarang mengkonsumsi nasi, lauk, dan sayur


Recall 1×24 Jam Lontong sayur, nasi uduk, teh manis, dan makanan yang direbus
(singkong dan pisang)
Total asupan SMRS
Energi : 772,1 kkal
Protein : 12,7 gram
Lemak : 10,6 gram
KH : 163,3 gram
Assesment Gizi
Monitoring dan
Data Dasar Identifikasi Diagnosis Gizi Intervensi Gizi
Evaluasi
Masalah
Antropometri
AD-1.1.1 AD-1.1.5 NC-3.3 C-2 AD-1.1.5
Tinggi badan : Indeks massa tubuh Pre-Obesitas atau Konseling dan Indeks massa tubuh
150 cm pasien adalah 26,67 kelebihan berat pemberian motivasi pasien mencapai
AD-1.1.2 kg/m2 lebih tinggi badan berkaitan penerapan pola normal yaitu 18,5-
Berat badan : 60 dari Indeks massa dengan pola makan yang benar 24,9 kg/m2
kg tubuh normal yaitu makan yang salah dan pentingnya Akan diukur dengan
AD-1.1.5 18,5-24,9 kg/m2 seperti suka aktivitas fisik untuk pengukuran
Indeks massa konsumsi mencapai status gizi antropometri setiap 3
tubuh : 26,67 makanan yang normal hari sekali
kg/m2 berlemak,
makanan dan
minuman manis,
kurang aktivitas
fisik, serta kurang
konsumsi buah
dan sayur ditandai
dengan IMT 26,67
kg/m2
Biokimia
Leukosit Kadar leukosit NC-2.2 ND-1.2.6 Kadar Leukosit pasien
monosit, pasien 16.900 mm3 Perubahan nilai Pasien diberikan diet menjadi normal yaitu
trombosit lebih tinggi dari laboratorium lambung sesuai 4000-10.000 mm3
neutrofil dan nilai normal yaitu spesifik kadar dengan prinsip dan Akan dipantau pada
3
limfosit 4000-10.000 mm . leukosit, monosit, syarat diet saluran pemeriksaan
BD-1.11.7 trombosit, cerna atas untuk laboratorium
Kadar monosit neutrofil, dan mengatasi GERD berikutnya.
pasien 11% lebih limfosit berkaitan Disentri yang diderita BD-1.11.7
tinggi dari nilai dengan adanya pasien Kadar monosit pasien
normal yaitu 2,0- infeksi ditandai E-1.1 manjadi normal yaitu
8,0% dengan kadar Memberikan edukasi 2,0-8,0%
BD-1.10.2 leukosit pasien kepada pasien dan Akan dipantau pada
3
Kadar trombosit 16.900 mm , keluarga terkait pemeriksaan
pasien 468 kadar monosit kondisi GERD berikutnya
ribu/mcL lebih pasien 11%, kadar Disentri dan BD-1.10.2
tinggi dari nilai trombosit pasien memberikan Kadar trombosit
normal yaitu 150- 468 ribu/mcL, informasi mengenai pasien menjadi normal
400 ribu/mcL kadar neutrofil makanan yang yaitu 150-400
BD-1.11.7 pasien 10%, dan dianjurkan untuk ribu/mcL Akan
Kadar neutrofil kadar limfosit meningkatkan dipantau pada
pasien 10% lebih pasien 18% kekebalan tubuh agar pemeriksaan
rendah dari nilai dapat melawan BD-1.11.7
normal yaitu 50,0- infeksi. Kadar neutrofil pasien
70,0%. RC-1.4 menjadi normal yaitu
Kadar limfosit Menangani pasien 50,0-70,0%
pasien 18% lebih bersama dengan Akan dipantau pada
rendah dari nilai tenaga kesehatan lain pemeriksaan
normal yaitu 20,0- seperti dokter, dan laboratorium
40,0% perawat. berikutnya.
Kadar limfosit pasien
menjadi normal yaitu
20,0-40,0%
Akan dipantau pada
pemeriksaan
laboratorium
berikutnya
Fisik Klinis
keluhan BAB PD-1.1.1 NC-1.4 ND-1.2.6 PD-1.1.1
cair 6 hari Kondisi pasien Gangguan sistem Pasien diberikan diet Pasien diharapkan
SMRS, nyeri, mengalami gastrointestinal modifikasi lambung BAB secara normal,
panas pada gangguan sistem berkaitan dengan dan rendah serat tidak nyeri panas pada
perut, mual dan pencernaan ditandai penyakit GERD dengan tekstur perut, tidak mual dan
muntah dengan keluhan Disentri yang makanan lunak untuk muntah. Akan
BAB cair 6 hari ditandai dengan meringankan kerja dipantau pada
SMRS, nyeri, panas keluhan BAB cair saluran pencernaan pemeriksaan
pada perut, mual 6 hari SMRS, atas berikutnya.
dan muntah nyeri, panas pada
perut, mual dan
muntah
Riwayat Makan
Sering sarapan FH-1.1.1.1 NI-1.2 ND-1.2 FH-1.1.1.1
dengan lontong Asupan pasien Kekurangan Pemberian makanan Asupan energi pasien
sayur, nasi 772,1 kkal lebih intake energi atau diet modifikasi mencapai sesuai total
uduk, teh manis, rendah dari berkaitan dengan energi, protein, lemak kebutuhan yaitu
dan makanan kebutuhan pasien mual dan muntah sesuai dengan 1325,47 kkal. Akan
rebus seperti yaitu 1325,47 kkal ditandai dengan kebutuhan pasien dipantau pada
pisang FH-1.5.2.1 kurangnya asupan C-2 pemeriksaan
singkong, dan Asupan protein energi yaitu Pengadaan konseling berikutnya.
biji nangka pasien 12,7 gram hanya 772,1 kkal kepada pasien FH-1.5.2.1
lebih rendah dari (58,3% total mengenai motivasi Asupan protein pasien
total kebutuhan kebutuhan energi) untuk menghabiskan mencapai sesuai total
protein yaitu 66,3 NI-5.7.1 makanan yang kebutuhan yaitu 66,3
gram Kekurangan diberikan agar gram. Akan dipantau
FH-1.5.1.1 intake protein pemenuhan gizi dapat pada pemeriksaan
Asupan lemak berkaitan dengan optimal sehingga berikutnya.
pasien 10,6 gram mual dan muntah pasien dapat cepat FH-1.5.1.1
lebih rendah dari ditandai dengan sembuh Asupan lemak pasien
total kebutuhan kurangnya asupan mencapai sesuai total
lemak yaitu 22,09 protein yaitu kebutuhan yaitu 22,09
gram hanya 12,7 gram gram. Akan dipantau
(19,2% total pada pemeriksaan
kebutuhan berikutnya.
protein)
NI-5.6.1
Kekurangan
intake lemak
berkaitan dengan
mual dan muntah
ditandai dengan
kurangnya asupan
lemak yaitu
hanya 10,6 gram
(47,99% total
kebutuhan lemak)
Pasien jarang FH-1.2.2.5 NB-1.1 E-1.1 FH-1.2.2.5
mengkonsumsi Kurangnya Pemilihan Pasien diberikan Pasien diharapkan
nasi, lauk, dan pemilihan variasi makanan yang konseling gizi mampu menerapkan
sayur. makanan pasien salah berkaitan mengenai pentingnya pola makanan yang
dimana pasien dengan kurangnya mengkonsumsi sehat dan pemilihan
jarang pengetahuan gizi makanan dengan gizi menu lebih variatif.
mengkonsumsi pasien ditandai seimbang untuk akan dipantau pada
nasi, lauk, dan dengan memenuhi kebutuhan pertemuan selanjutnya
sayur kurangnya variasi tubuh
makanan
PRESKIPSI DIET

Diet yang diberikan Diet Lambung, saluran cerna atas


Bentuk Makanan Makanan Lunak
Diberikan secara oral
Tujuan 1. Mengurangi faktor yang menyebabkan tekanan yang meningkat di
dalam lambung (kondisi GERD)
2. Menghindari tekanan pada sfingter bagian bawah esofagus
3. Mengurangi keasaman material saat refluks untuk mencegah iritasi
pada esofagus
4. Mengoptimalkan asupan zat gizi dengan mempertimbangkan risiko
aspirasi atau tersedak
5. Memberikan makanan dan cairan secukupnya yang tidak
memberatkan lambung serta mencegah dan menetralkan sekresi
asam lambung yang berlebihan
6. Mencapai status gizi normal dengan IMT 18,5-24,9 kg/m2
Prinsip diet 1. Energi diberikan sesuai kebutuhan, diberikan diet saluran cerna
atas, diet rendah kalori pada kondisi obesitas
2. Protein normal
3. Lemak diberikan rendah yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total
ditingkatkan bertahap sesuai kebutuhan
4. Rendah serat terutama serat tidak larut air yang ditingkatkan secara
bertahap
5. Cairan cukup terutama jika ada muntah
6. Tidak mengandung bahan makanan yang berbumbu tajam, baik
secara termis, mekanis, maupun kimia (disesuaikan daya terima
perorangan)
7. Hindari kondisi serta bahan makanan yang merangsang lambung
seperti merokok, alkohol, cokelat, kopi, dan kafein
8. Kurangi makanan yang dapat menyebabkan tidak nyaman seperti
buah dan jus asam, produk tomat, makanan berkarbonasi, makanan
dengan bumbu yang terlalu tajam, makanan tinggi lemak
9. Bentuk makanan tergantung pada kemampuan menelan. Diberikan
secara bertahap
Kebutuhan Zat Gizi BMR = 655 + (9,6 × BB) + (1,8 × TB) – (4,7 × usia)
= 655 + (9,6 × 60) + (1,8 × 150) – (4,7 × 64)
dalam Sehari
= 655 + 576 + 270 – 300,8
= 1200,2 kkal
TEE = BMR × FA × FS
= 1200,2 × 1,3 × 1,3
= 2028,3 kkal
Energi = 2028,3 kkal – 10% kebutuhan total (koreksi umur)
= 2028,3 kkal – 202,83 kkal
= 1825,47 kkal
Energi = 1825,47 kkal – 500 kkal (karena obesitas)
= 1325,47 kkal
Maksimal : 1458,02 kkal
Minimal : 1192,92 kkal
Protein = 20% × total kebutuhan energi
= 20% × 1325,47 kkal
= 265,09 kkal/4
= 66,3 gram
Maksimal : 72,93 gram
Minimal : 59,67 gram
Lemak = 15% × total kebutuhan energi
= 15% × 1325,47 kkal
= 198,82 kkal/9
= 22,09 gram
Maksimal : 24,3 gram
Minimal : 19,88 gram
KH = Energi total – (Protein + Lemak)
=1325,47 kkal – (265,09 kkal + 198,82 kkal)
= 1325,47 kkal – 463,91 kkal
= 861,56 kkal/4
= 215,39 gram
Maksimal : 236,93 gram
Minimal : 193,85 gram
Rendah serat = 8 gram
Maksimal : 8,8 gram
Minimal : 7,2 gram
Pembagian makan Makan pagi dan Makan Malam
sehari untuk tahap 3 : Energi : 25% dari kebutuhan E dari total
100% : 25% × 1325,47 kkal : 331,37 kkal
Protein : 25% dari kebutuhan protein total
: 25% × 66,3 gram : 16,575 gram
Lemak : 25% dari kebutuhan lemak total
: 25% × 22,09 gram 5,5 gram
Karbohidrat : 25% dari kebutuhan KH total
: 25% × 215,39 gram : 53,85 gram
Serat : 25% dari kebutuhan serat total
: 25% × 8 gram : 2 gram
Selingan pagi dan sore
Energi : 10% dari kebutuhan E dari total
: 10% × 1325,47 kkal : 132,55 kkal
Protein : 10% dari kebutuhan protein total
: 10% × 66,3 gram : 6,63 gram
Lemak : 10% dari kebutuhan lemak total
: 10% × 22,09 gram : 2,209 gram
Karbohidrat : 10% dari kebutuhan KH total
: 10% × 215,39 gram : 21,54 gram
Serat : 10% dari kebutuhan serat total
: 10% × 8 gram : 0,8 gram

Makan Siang
Energi : 30% dari kebutuhan E dari total
: 30% × 1325,47 kkal : 397,64 kkal
Protein : 30% dari kebutuhan protein total
: 30% × 66,3 gram : 19,89 gram
Lemak : 30% dari kebutuhan lemak total
: 30% × 22,09 gram : 6,63 gram
Karbohidrat : 30% dari kebutuhan KH total
: 30% × 215,39 gram : 64,62 gram
Serat : 30% dari kebutuhan serat total
: 30% × 8 gram : 2,4 gram

Perencanaan Menu  Makan Pagi (07.00 WIB)


Nasi tim + Capcay ayam kuah + Tim tahu + Susu pisang
 Selingan Pagi (09.00 WIB)
Pancake oatmeal toping strawberry
 Makan Siang (12.00 WIB)
Nasi tim + Sup ikan kakap + Omelette telur jamur + Jus melon
 Selingan Sore (16.00 WIB)
Bubur kacang hijau
 Makan Malam (18.00 WIB)
Nasi tim + Orek tempe tahu lunak + Cah bayam udang + Jus
mangga
MENU

Waktu Menu Bahan Berat Energi Protein Lemak KH Serat


URT Gram (kkal) (gram) (gram) (gram) (gram)
Nasi tim Beras ½ gls 50 178,5 4,2 0,85 38,55 0,8
Capcay ayam Ayam ½ ptg 15 59,6 3,64 3 - -
kuah
Makan pagi Wortel ¼ gls 25 9 0,25 0,15 1,98 0,25
07.00 WIB Sawi putih ¼ gls 25 2,3 0,25 0,025 0,43 0,2
Buncis ¼ gls 25 6,8 0,48 0,06 1,44 0,38
Tim tahu Tahu ½ buah 20 18 2,14 0,8 0,94 -
Susu Pisang Pisang mas 2 buah 35 44,5 0,6 0,07 11,7 0,4
Susu low fat 1 gls 100 36 3,5 0,05 3,1 0
TOTAL 354,7 15,06 5 58,14 2,03
Pancake Oatmeal 5 sdm 60 44 1,7 0,7 7,2 0,41
Oatmeal
Toping
Strawberry
Tepung 2 sdm 20 44,4 1,3 0,1 12,54 0,02
Selingan Pagi terigu
09.00 WIB Susu 1/8 gls 11 20 3 0,82 1,5 0,12
greenfield
Mentega 1 sdt 1 7,42 0,001 0,8 0,0035 -
Strawberry 1 buah 20 6,4 0,14 0,03 1,6 0,3
kcl
TOTAL 122,22 6,15 2,4 22,8 0,85
Nasi tim Beras ½ gls 50 178,5 4,2 0,85 38,55 0,8
Sup ikan Ikan kakap 1/3 ekor 30 25,8 5,91 0,24 - -
kakap
Brokoli 1/4 gls 25 5,8 0,8 0,05 0,5 0,75
Makaroni ¼ gls 15 44,13 1,1 0,05 9,9 0,5
Makan siang Kentang ¼ buah 25 15,5 0,53 0,05 3,4 0,1
12.00 WIB Omelette Telur 1 butir 50 76 6,2 4,69 0,4 -
telur jamur kcl
Jamur 1/4 gls 25 7,5 0,5 0,025 1,4 0,4
Minyak ½ sdt 1 11 - 1 - -
zaitun
Jus melon Melon 1 ptg 90 33,3 0,54 0,36 7,02 0,4
TOTAL 397,53 19,78 7,29 61,17 2,95
Bubur kacang Kacang hijau 5 sdm 50 54,5 4,4 0,25 9,15 0,12
hijau
Selingan sore Roti tawar 1/2 20 40 1,4 0,2 7,4 0,4
16.00 WIB lembar
Gula ½ sdm 5 19,7 - - 4,7 -
Santan 2 sdm 15 15 0,5 2 1,2 0,14
cair
TOTAL 129 6,3 2,45 22,45 0,66
Nasi tim Beras ½ gls 50 178,5 4,2 0,85 38,55 0,8
Orek tempe Tempe 1 ptg 25 37,5 3,5 1,9 2,3 0,35
tahu lunak
Tahu ¾ ptg 40 32 4,36 1,5 0,32 0,04
Makan Tomat ½ buah 20 4,8 0,3 0,1 0,94 0,3
Malam Minyak ½ sdt 1 11 - 1 - -
18.00 WIB zaitun
Cah bayam Bayam ½ gls 50 8 0,45 0,2 1,45 0,35
udang
Udang 4 ekor 20 18,2 4,2 0,04 0,02 -
Mentega ¼ sdm 1,5 11,13 0,008 1,2 0,021 -
Jus Mangga Mangga ½ buah 40 15 0,26 0,075 4,2 0,3
TOTAL 316,13 17,07 7,06 47,8 2,14
MAKSIMAL TOTAL KEBUTUHAN 1458,02 72,93 24,3 236,93 8,8
TOTAL KESELURUHAN 1319,58 64,36 24,2 212,36 8,63
MINIMAL TOTAL KEBUTUHAN 1192,92 59,67 19,88 193,85 7,2
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok bahasan : GERD DISENTRI

Sub pokok bahasan : Diet lambung, saluran cerna atas

Sasaran : Pasien Ny. X dan keluarga

Waktu : 25 Menit

Hari, Tanggal : Sabtu, 25 Agustus 2020

1. Latar Belakang
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) merupakan gejala komplikasi pada
lambung yang disebabkan karena motilitas menurun pada saluran cerna sehingga isi
lambung masuk kedalam rongga mulut dan esofagus. Gerd dapat dibagi menjadi tipe
erosif dan non erosif. Komplikasi GERD terdiri atas komplikasi esofagus dan ekstra
esofagus. Komplikasi di esofagus yang dapat ditemukan berupa pendarahan, striktur,
perforasi, Barret’s esofagus (BE). GERD banyak terjadi pada usia yang lebih tua, hal ini
dikarenakan semakin tua usia maka semakin mudah untuk terjadinya peningkatan berat
badan dan menjadi obesitas. Makanan yang dapat memicu reflux gastroesofagheal
seperti bawang, saos tomat, mint, makanan berlemak, minuman berkarbonasi, coklat,
kafein, makanan pedas, dan alkohol.
Disentri merupakan salah satu jenis penyakit diare akut yang disertai dengan tinja cair
bercampur darah dan lendir disebabkan oleh bakteri (Munfaati, dkk., 2015). Disentri
dibagi menjadi 2 berdasarkan penyebabnya yaitu bakteri shigella sp dan disentri amuba
penyebabnya Entamoeba histolytica. Disentri sering menyebar dan menular melalui
makanan dan air yang telah terkontaminasi. Tiga faktor risiko dominan yaitu sanitasi air
bersih, pembuangan tinja, dan limbah. Selain itu, faktor perilaku masyarakat seperti
jarang mencuci tangan ketika akan makana, setelah buang air besar, serta melakukan
pembuangan tinja dengan cara yang salah.
2. Tujuan Pemberian Diet
1. Mengurangi faktor yang menyebabkan tekanan yang meningkat di dalam lambung
(kondisi GERD)
2. Menghindari tekanan pada sfingter bagian bawah esofagus
3. Mengurangi keasaman material saat refluks untuk mencegah iritasi pada esofagus
4. Mengoptimalkan asupan zat gizi dengan mempertimbangkan risiko aspirasi atau
tersedak
5. Memberikan makanan dan cairan secukupnya yang tidak memberatkan lambung serta
mencegah dan menetralkan sekresi asam lambung yang berlebihan
6. Mencapai status gizi normal dengan IMT 18,5-24,9 kg/m2
3. Metode
Metode yang digunakan yaitu menggunakan metode ceramah dan tanya jawab
4. Media
Media yang digunakan yaitu berupa poster dan leaflet
5. Sumber Materi
1. Jurnal
2. Buku Penuntun Diet dan Terapi Gizi Edisi 4
3. Penuntun Diet Edisi Baru
6. Materi
1. Pengertian GERD Disentri
 Pengertian GERD
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) merupakan gangguan berupa
isi lambung mengalami refluks berulang kedalam esofagus menyebabkan gejala
atau komplikasi yang menganggu (Saputera, 2017). Gejala khas GERD adalah
heartburn dan regurgitation. Bahaya penyakit GERD jika dibiarkan terus-
menerus akan merusak fungsi sistem pencernaan dan meningkatkan risiko
terkena kanker esofagus sehingga diperlukan pengobatan yang tepat (Ndraha,
2016). Gejala yang dialami yaitu rasa terbakar pada kerongkongan dan dada
maupun rasa pahit atau asam dilidah (Herrington, 2018). Selain itu juga terdapat
gejala lainnya seperti kembung, cepat kenyang, kesulitan menelan, suara serak,
mual, muntah, dan sendawa. Tingkat keparahan GERD ditentukan oleh durasi
paparan esofagus dan organ lainnya oleh asam lambung. Durasi paparan
tersebut dipengaruhi oleh kemampuan pengosongan esofagus.
 Pengertian Disentri
Disentri adalah penyakit endemis di Indonesia dan juga merupakan
penyakit potensial kejadian luar biasa (KLB) yang sering disertai dengan
kematian. Disentri sebagai suatu infeksi yang menimbulkan luka dan
menyebabkan tukak di colon ditandai dengan gejala paling khas disebut dengan
sindrom disentri yaitu sakit perut yang sering disertai dengan berak, tinja
mengandung darah dan lendir yang berasal dari bakteri shigella dysentriae.
2. Faktor Risiko GERD Disentri
 Faktor Risiko GERD
1. Obat-obatan seperti teofilin, antikolinergik, beta adrenergik, nitrat, calcium-
channel blocker
2. Makanan seperti cokelat, makanan berlemak, kopi, alkohol, dan rokok
3. Hormon, umumnya terjadi pada wanita hamil dan menopause. Pada wanita
menopause, menurunnya tekanan LES terjadi akibat terapi hormon estrogen
4. Struktural, umumnya berkaitan dengan hiatus hernia. Selain hiatus hernia,
panjang LES yang <3 cm juga memiliki pengaruh terjadinya GERD
5. Indeks massa tubuh (IMT), semakin tinggi nilai IMT maka risiko terjadinya
GERD juga semakin tinggi
 Faktor Risiko Disentri
1. Makanan dan minuman yang telah terkontaminasi
2. Kurangnya sanitasi air bersih yang memadai
3. Benda yang terkontaminasi oleh bakteri atau parasit penyebab disentri
4. Kurangnya kebersihan diri seperti tidak mencuci tangan sebelum makan
dan setelah buang air besar
5. Pembuangan limbah dan tinja dengan cara yang salah
3. Cara Pencegahan GERD Disentri
 Cara Pencegahan GERD
1. Menjaga berat badan dalam rentang normal
2. Mengkonsumsi makanan gizi seimbang dengan porsi secukupnya sesuai
dengan kebutuhan tubuh
3. Membiasakan diri untuk tidak langsung tidur setelah makan
4. Membiasakan tidak makan terlalu dekat dengan waktu tidur
5. Menghindari makanan dan minuman yang dapat memicu gejala GERD
6. Perbanyak konsumsi air putih untuk mencegah dehidrasi
7. Menghindari stress dan mengunyah makanan hingga halus
 Cara Pencegahan Disentri
1. Membiasakan rajin mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun
saat sebelum makan, memasak, buang air kecil, dan buang air besar
2. Mengurangi kontak dengan penderita disentri
3. Menyediakan sanitasi air bersih yang memadai
4. Menghindari konsumsi makanan dan minuman yang kebersihannya tidak
terjamin
5. Membuang limbah dengan cara yang benar dan tidak mencemari
lingkungan
4. Diet lambung dan saluran cerna atas
Gangguan saluran cerna atas terdiri dari mulut, esofagus, dan lambung yang
memiliki implikasi gizi yang memerankan fungsi mekanis dan kimia dalam proses
pencernaan. Gangguan yang terjadi pada saluran cerna atas sebagian besar berakibat
terhadap asupan makan dan toleransi terhadap tekstur serta jenis makanan tertentu.
Penyakit lambung meliputi gastritis akut dan kronis, ulkus peptikum, pasca operasi
lambung yang sering diikuti dengan Dumpling Syndrom. Gangguan gastrointestinal
sering dihubungkan dengan emosi psikoneurosis dan atau makan terlalu cepat kaena
kurang dikunyah. Makanan yang dianjurkan yaitu beras dibubur atau ditim, kentang
pure, roti (gandum utuh), ikan, daging, ayam tidak digoreng, telur, semua jus buah,
alpukat, pisang, gula, madu, wortel, buncis, kacang hijau, dan bayam. Makanan yang
tidak dianjurkan yaitu beras ketan, singkong, sayuran yang mentah, sayuran berserat
tinggi dan menimbulkan gas seperti daun singkong, kacang panjang, dan lobak serta
minuman yang mengandung soda dan alkohol, kopi, ice cream. Kebutuhan energi
pasien yaitu 1325,47 kkal, kebutuhan protein 66,3 gram, kebutuhan lemak 22,09
gram, kebutuhan karbohidrat 215,39 gram, dan kebutuhan serat 8 gram.
H. Susunan Acara
No Tahapan Waktu Kegiatan penyuluhan sasaran
kegiatan
1 Pembukaan 3 menit 1. Memulai kegiatan 1. Menjawab
dengan mengucapkan salam
salam 2. Menyimak dan
2. Memperkenalkan diri mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan dengan seksama
4. Menyampaikan kontrak 3. Menjawab
waktu pertanyaan dari
5. Menyebutkan materi penyuluh
yang akan diberikan
6. Menanyakan kepada
sasaran apa yang
diketahuinya mengenai
GERD Disentri
2 Penyajian 15 menit 1. Menjelaskan tentang 1. Mendengarkan
pengertian dari GERD pemaparan
Disentri penyuluh
2. Menjelaskan tentang 2. Mengajukan
faktor risiko terjadinya pertanyaan
GERD Disentri
3. Menjelaskan tentang
cara pencegahan
GERD Disentri
4. Menjelaskan tentang
diet lambung dan
saluran cerna atas
5. Menjelaskan makanan
yang dianjurkan untuk
meningkatkan
kekebalan tubuh
3 Evaluasi 4 menit 1. Melakukan tanya jawab Sasaran menjawab
dengan sasaran pertanyaan dan dapat
2. Menanyakan kembali menjelaskan kembali
poin-poin penting yang poin penting yang
sudah disampaikan sudah didapatkan
penyuluh
3. Menyimpulkan
4 Penutup 3 menit 1. Kesan pesan 1. Menjawab
2. Mengucapkan salam salam
penutup
DAFTAR PUSTAKA

1. Rahman, A. A., Maulidina, W., Kosasih, E. D. 2018. Gambaran Terapi Awal pada Pasien
Gerd (Gastroesophageal Reflux Disease) Di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Dr.
Soekardjo. Jurnal Kesehatan Poltekkes Kemenkes RI PangkalPinang, 2(6), 69-70.
2. Purthana, I. N. H. S., Somayana, G. 2018. Hubungan Antara Berat Badan Lebih Dengan
Penyakit Refluks Gastroesofageal Di RSUP Sanglah Denpasar Periode Juli-Desember
2018. Jurnal Medika Udayana, 9(6), 30-32.
3. Hernisawati, Kushendar, Mispani, Mahmudah, M. Maba, A. P. dkk. Identifikasi Dan
Analisa Psikoterapi Terhadap Motivasi Pasien GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
Ditinjau Menggunakan Layanan Konsleing Individual. Jurnal Bimbingan Dan
Konselong, 18(1), 31-39.

Anda mungkin juga menyukai