Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM

ASSESMENT, DIAGNOSA, INTERVENSI DAN MONEV


PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR PASCA BEDAH
“LUKA BAKAR”

Dosen Pengampu :

Ririn Yuliati, S.Si.T,M.Si

Oleh :

Nama : Defi Rahmasari

NIM : G42192052

GOL : C

PROGRAM STUDI GIZI KLINIK

JURUSAN KESEHATAN

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2022
STUDI KASUS
Dihadapkan An.Perempuan umur 6 tahun Tinggi badan 115 , berat badan 17 kg , Aktifitas
fisik : bedrest , keadaaaan umum sedang composmentis, terdapat luka bakar pada bagian
perut kanan, paha kanan,dan kiri kebawah dan sekitar, dan sebagian lengan kanan Riwayat
Penyakit Sekarang, Combotio derajat II dengan luas luka bakar 20 %, riwayat penyakit tidak
ada atau belum pernah ada riwayat sakit berat ataupun dirawat di dirawat di rumah sakit pada
tanggal 31 Mei Skrining dilakukan menggunakan metode Nutritional Risk screening (NRS-
2002) berdasarkan hasil skrinning pasien berada pada skor 1 masuk ke dalam kategori resiko
sedang , Data asupan makan sebelum dirawat :

HASIL FFQ DIDAPATKAN SEBAGAI BERIKUT :

Pola makan : 3x sehari Makanan Pokok :Nasi 3x/hari @ 1 gls 200 gram,Kentang 2x/minggu
1 bh sdg Lauk Nabati :Tempe 1x/minggu @ 1 ptg sdg Tahu 1x/minggu 1 bji sdg 55 gram
,Lauk hewani :Daging ayam, ikan 3x/minggu @ 1 ptg sdg 40 gram ,Sayur : Wortel
2x/minggu 1/2 penukar 30 gram Toge kacang hijau 1x/hari 1/3 penukar 30 gram,Buah
:Melon 1x seminggu 1x seminggu 1 ptg besar 190 gram Jeruk manis 1x seminggu 1 buah sdg
50 gram Lain-lain : kerupuk 2x/hari, @ 2 biji 20 gram minyak 7x/minggu @1 sdm 5 gram.

Pemeriksaan Biokimia

Tanggal Pemeriksaan Kadar Satuan


pemeriksaan urin/darah
31-05-2022 Hemoglobin 10 Mg/dl
Eritrosit 5,0 Mg/dl
Leukosit 24,6 Mg/dl
Hematokrit 40 Mg/dl
Neutrofil 76,30 Mg/dl
Mcv 75 Mg/dl
Mch 25 Mg/dl
Limfosit 22 Mg/dl
Albumin 3,3 Mg/dl
Kreatinin 0,29 Mg/dl
Trombosit 428 Mg/dl
Mchc 33,4 Mg/dl
Mxd 1,70 Mg/dl
Rdw 12,4 Mg/dl
Ureum 27 Mg/dl
Bun 12,6 Mg/dl
Kalium 3,37 Mg/dl
Khlorida 105,4 Mg/dl

Pemeriksan klinik / fisik

Vital sign : Hasil pemeriksaan


Tensi 110/70 mm Hg
Respirasi 30 x/mnt
Nadi 118
Suhu 37 0C
(sumber, rekam medik tanggal 31 Mei 2022)
Identitas Pasien
Nama : An.P No. RM : -
CH-1.1.1 Umur : 6 tahun Ruangan : -
CH-1.1.2 Jenis Kelamin : Perempuan Tanggal MRS : -
CH-3.1.7 Agama : - CH-3.1.5 Alamat : -
Pekerjaan : - Diagnosa Medis : -
CH-1.1.6 Pendidikan : - CH-1.1.3 Suku/Bangsa : -
Obat-obatan : -

Riwayat Penyakit
Keluhan Utama Terdapat luka bakar pada bagian perut kanan,
paha kanan,dan kiri kebawah dan sekitar, dab
sebagian lengan kanan
Riwayat Penyakit Dahulu -
Riwayat Penyakit Keluarga -
Combotio derajat II dengan luas luka bakar 20
Riwayat Penyakit Sekarang
%,
Lain-lain -

Riwayat Gizi
Alergi/Pantangan Makan -
Diet yang Pernah Dijalani -
Kebiasaan Makan -
Makanan yang Disukai -
Suplemen Gizi -
Cara Pengolahan Makanan -
Gangguan Fungsi Gastrointestinal Mual : -
Muntah : -
Nyeri perut : -
Anoreksia : -
Diare : -
Konstipasi : -
Perubahan Pengecapan/penciuman : -
Gangguan Mengunyah : -
Gangguan Menelan : -
Lain-lain : -
Kesimpulan :
Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan utama terdapat luka bakar pada bagian perut
kanan, paha kanan,dan kiri kebawah dan sekitar, dan sebagian lengan kanan

Data Antropometri
No Domain Data Keterangan
1 AD-1.1.1 Tinggi Badan 115 cm
2 AD-1.1.2 Berat Badan 17 kg
3 AD-1.1.6 Indeks Pola Pertumbuhan/ Peringkat Persentil
BB/U -
BB/TB -
IMT/U -2,04 Gizi baik (normal)
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil antopometri pasien, status gizi pasien tergolong gizi baik (normal)

Data Biokimia

No Domain Data Nilai Normal Keterangan

1 11,5 – 13,5
Hemoglobin 10 mg/dl Rendah
mg/dl

2 Eritrosit 5,0 mg/dl 3,9 – 5,1 mg/dl Normal

3 5.500 – 10.000
Leukosit 24,6 mg/dl Rendah
mg/dl

4 Hematokrit 40% 34,9 – 44,5% Normal

5 Neutrofil 76,3 50 – 75% Tinggi


6 MCV 75 fL 80 – 100 fL Rendah

7 MCH 25 pg 27,5 – 33,2 pg Rendah

8 Limfosit 22% 20 – 40% Normal

9 Albumin 3,3 gr/dl 3,8 – 5,1 gr/dl Rendah

10 Kreatinin 0,29 mg/dl 0,5 – 1,1 mg dl Rendah

11 150.000-
Trombosit 428/ mm3 Rendah
3
400.000 / mm

12 MCHC 33,4% 32 – 36% Normal

13 MXD 1,70% 1,3 – 25,9% Normal

14 RDW 12,4 fL 39 – 47fL Rendah

15 Ureum 27 mg/dl 12-33 mg/dl Normal

16 Bun 12,6 mg/dl 10 – 20 mg/dl Normal

17 3,7 – 5,2
Kalium 3,37 mmol/L Rendah
mmol/L

18 96 – 106
Khlorida 105,4 mmol/L Normal
mmol/L

Kesimpulan :
Hemoglobin, leukosit, MCH, MCV, albumin, kreatinin, trombosit, RDW, kalium pasien
rendah, neutrofil tinggi berkaitan dengan luka bakar yang dialami pasien.
Fisik Klinis
No Domain Data Nilai Normal Keterangan
1. PD-1.1.9 Tekanan Darah 110/70 mmHg 100 – 120/ 60- Normal
75 mmHg
2. PD-1.1.9 Respiratory Rate 30×/menit 14-22x/menit Abnormal
3. PD-1.1.9 Nadi 118×/menit 60-95 x/menit Abnormal
4. PD-1.1.9 Suhu 37oC 36–37,5°C Normal

Kesimpulan :
Berdasarkan data fisik klinis RR dan Nadi pasien abnormal berkaitan dengan luka bakar
yang diderita pasien

Riwayat Makan
Pola makan - Makanan Pokok 3x sehari :Nasi 3x/hari @ 1 gls 200 gram, Kentang
2x/minggu 1 bh sdg
- Lauk Nabati :Tempe 1x/minggu @ 1 ptg sdg Tahu 1x/minggu 1 bji sdg
55 gram
- Lauk hewani :Daging ayam, ikan 3x/minggu @ 1 ptg sdg 40 gram
- Sayur : Wortel 2x/minggu 1/2 penukar 30 gram Toge kacang hijau
1x/hari 1/3 penukar 30 gram,
- Buah : Melon 1x seminggu 1x seminggu 1 ptg besar 190 gram Jeruk
manis 1x seminggu 1 buah sdg 50 gram
- Lain-lain : kerupuk 2x/hari, @ 2 biji 20 gram minyak 7x/minggu @1 sdm
5 gram.

Kelompok Menu Berat Energi Protein Lemak KH


Bahan URT Gram (g) (g) (g) (g)
Makanan Nasi 1 gls 200 360 6 0,6 79,6
pokok
Kentang 1 buah 100 62 2,1 0,2 13,5
sdg
Lauk nabati Tempe 1 ptg 50 75 7 3,8 4,5
sdg
Tahu 1 bj sdg 55 44 5,9 2,6 0,4
Lauk hewani Daging ayam 1 ptg 40 119,2 7,3 10 -
sdg
Ikan 1 ptg 40 32 6,5 0,2 1,04
sdg
Sayur Wortel 2 ptg bsr 30 10,8 0,3 0,2 2,4
Toge 3 sdm 30 11,1 1,3 0,1 1,1
Buah Melon 1 ptg bsr 190 70,3 1,1 0,8 14,8
Jeruk manis 1 buah 50 22,5 0,4 0,1 5,6
sdg
Lain-lain Kerupuk 2 bj 20 95,4 0,9 4,1 13,7
Minyak 1 sdm 5 44,2 - 5 -
Total 946,5 38,8 27,7 136,6
PRESKRIPSI DIET

Diet yang diberikan Diet Luka Bakar 2


Bentuk Makanan Cair penuh
Pemberian Makanan Oral
Frekuensi Pemberian 8 kali makan tiap 2 jam
Tujuan Diet :
1. Meningkatkan asupan oral pasien melalui pemberian motivasi kepada orangtua pasien
untuk menggunakan metode makan sambil bermain atau membaca buku kesukaan
pasien agar pasien mau makan.
2. Memberikan makanan dengan kandungan energi dan protein tinggi untuk
mempertahankan berat badan dan status gizi pasien tetap baik dan untuk mempercepat
proses penyembuhan luka bakar.
3. Meningkatkan pengetahuan kedua orang tua pasien melalui pemberian edukasi makanan
yang kaya akan energi dan protein untuk mempercepat proses penyembuhan luka bakar,
dan makanan yang akan sumber albumin untuk meningkatkankadar albumin pasien.
4. Membantu meningkatkan kadar albumin melalui pemberian makanan dengan makanan
kaya akan albumin.
Prinsip dan Syarat Diet :
1. Memberikan makanan dalam bentuk cair sedinin mungkin.
2. Energi diberikan tinggi, dihitung dengan pertimbangan luas luka bakar sebesar 20%.
3. Protein diberikan tinggi 15% dari total energi.
Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi Sehari
Diket :
BBA = 17kg
TB = 115 cm
U = 6 tahun
Jenis kelamin = Perempuan
Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Luka Bakar Grade II
Rumus Scofield
KEB = 16,969 x BB + 1,618 x TB + 371,2
= 16,969 x 17 + 1,618 x 115 + 371,2
= 288,47 + 250,8 +371,2
= 910,47 kkal
Rumus Curreri Junior
Kebutuhan Energi Total = KEB + (40kkal x % luas luka bakar)
= 910,47 + (40 x 20)
= 910,47 + (800)
= 1.710,47kkal
Maksimal : 1881,5 kkal
Minimal : 1539,4 kkal
Protein = 15% x energi total
= 15% x 1.710,47 kkal
= 256,57kkal/4
= 64,14g
Maksimal : 70,5 gram
Minimal : 57,7 gram
Lemak = 25% x energi
= 30% x 1.710,47kkal
= 513,14 kkal/9
= 57,01g
Maksimal : 62,7 gram
Minimal : 51,3 gram
KH = Energi – (protein + lemak) /4
= 1.710,47kkal – (256,57 kkal + 513,14 kkal)/4
= (1.710,47kkal – 695,94kkal)/4
= 757,96 kkal/4
= 189,49 g
Maksimal : 208,4 gram
Minimal : 170,5 gram
Perhitungan per PemberianMakan
 Energi = 1.710,47 kkal : 8 = 213,81 kkal
Minimal = 192,43 kkal
Maksimal = 235,19 kkal
 Protein = 64,14 gram: 8 = 8,017 gram
Minimal = 7,215 gram
Maksimal = 8,818 gram
 Lemak = 57,01 gram : 8 = 7,126 gram
Minimal = 6,413 gram
Maksimal = 7,84 gram
 Karbohidrat = 189,49 gram : 8 = 23,68 gram
Minimal = 21,31 gram

Maksimal = 26,05 gram


MENU CAIR PENUH

Waktu Menu Bahan Berat Energi Protein Lemak KH

URT Gram (kkal) (gram) (gram) (gram)

Formula Beras ¼ gls 30 107 2,52 0,5 21,13


Blanderized I
(200 ml)

Daging ayam ¼ ptg 12 35,7 2,2 4,12 0


07.00 WIB
Telur bagian 1 butir 40 25 4,4 0 0,4
putih

Wortel ¼ gls 25 9 0,25 0,2 2

Bayam ¼ gls 25 4 0,7 0,1 0,7

TOTAL 180,7 10,07 4,92 22,23


Formula Beras ¼ gls 30 107 2,52 0,5 21,13
Blanderized II
(200 ml)

Daging sapi ½ ptg 20 34,8 3,92 2 0


09.00 WIB Tahu 1 ptg 50 40 2,5 2,4 0,4

Wortel ¼ gls 25 9 0,25 0,2 2

Kentang ½ buah 70 43,4 1,47 0,14 9,5

Minyak 1 sdt 4 34,8 0 3,9 0

TOTAL 277,7 10,7 9,14 33,03

Formula Beras ¼ gls 30 107 2,52 0,5 21,13


Blanderized III
(200 ml)

Daging ayam ¼ ptg 12 35,7 2,2 4,12 0


11.00 WIB
Wortel ½ gls 50 18 0,5 0,4 4

Bayam ¼ gls 25 4 0,7 0,1 0,7

Labu kuning 1 ptg 100 51 0,7 0,5 7

TOTAL 215,7 6,6 5,62 31,23

Formula Beras ¼ gls 30 107 2,52 0,5 21,13


Blanderized IV
(200 ml)

Ikan gabus 1 ptg 25 20 3,5 0,125 0,65


13.00 WIB Tempe 1 ptg 25 37,5 2,5 1,9 2,4

Brokoli ¼ gls 25 5,8 0,8 0,05 0,5

Minyak 1 sdt 4 34,8 0 3,9 0

TOTAL 205,1 9,4 6,47 24,65


Formula Beras ¼ gls 30 107 2,52 0,5 21,13
Blanderized V
(200 ml)

Daging sapi ½ ptg 20 34,8 3,92 2 0


15.00 WIB Tahu 1 ptg 50 40 2,5 1,4 0,4

Wortel ¼ gls 25 9 0,25 0,2 2

Minyak 1 sdt 4 34,8 0 3,9 0

TOTAL 234,3 9,2 8 23,53


Formula Beras ¼ gls 30 107 2,52 0,5 21,13
Blanderized VI
(200 ml)

Ikan gabus 1 ptg 25 20 3,5 0,125 0,65


17.00 WIB
Tempe 1 ptg 25 37,5 2,5 1,9 2,4

Brokoli ¼ gls 25 5,8 0,8 0,05 0,5

Minyak 1 sdt 4 34,8 0 3,9 0

TOTAL 205,1 9,4 6,47 24,65


Formula Beras ¼ gls 30 107 2,52 0,5 21,13
Blanderized VII
19.00 WIB
(200 ml)

Daging ayam ¼ ptg 12 35,7 2,2 4,12 0

Brokoli ¼ gls 25 5,8 0,8 0,05 0,5

Bayam ¼ gls 25 4 0,3 0,1 0,7

TOTAL 164,7 5,5 5,12 24,23


Formula Beras ¼ gls 30 107 2,52 0,5 21,13
Blanderized VIII
(200 ml)

Ikan gabus 1 ptg 25 20 3,5 0,125 0,65


21.00 WIB Tahu 1 ptg 50 40 2,5 2,4 0,4

Buncis ¼ gls 25 8,5 0,6 0,075 1,8

Minyak ½ sdt 2 17,4 0 1,95 0

TOTAL 205,1 9,4 6,47 24,65

TOTAL KESELURUHAN 1688,4 70,27 52,21 208,2

MAKSIMAL 1881,5 70,5 62,7 208,4

MINIMAL 1539,4 57,7 51,3 170,5


NCP
Assesment Gizi
Diagnosis Gizi Intervensi Gizi Monitoring dan Evaluasi
Data Dasar Identifikasi Masalah
Antropometri
Biokimia
BD-1.10.1 BD-1.10.1 NC-2.2 ND-1.2 BD-1.10.1
Hemoglobin Kadar hemoglobin pasien 10 Perubahan nilai laboratorium Pasien diberikan diet luka Kadar hemoglobin pasien
Leukosit mg/dl lebih rendah dari nilai Hemoglobin, Leukosit, bakar 2 sesuai dengan menjadi menjadi normal
BD-1.10.3 normal yaitu 11,5 – 13,5 Neutrofil, MCV, MCH, kebutuhan pasien untuk yaitu 11,5 – 13,5 mg/dl.
MCV mg/dl. Albumin, Kreatinin, membantu proses Akan dipantau pada
MCH Kadar leukosit pasien 24,6 Trombosit, RDW, Kalium penyembuhan pemeriksaan laboratorium
BD-1.11.1 mg/dl lebih rendah dari nilai berkaitan dengan Combotio ND-1.2.1 berikutnya
Albumin normal yaitu 5.500 – 10.000 derajat II dengan luas luka Pemberian diet modifikasi Kadar leukosit pasien
BD-1.2.2 mg/dl bakar 20 %, ditandai kadar tekstur cair penuh sesuai menjadi normal yaitu 5.500
Kreatinin BD-1.10.3 hemoglobin pasien 10 mg/dl, prinsip dan syarat diet luka – 10.000 mg/dl. Akan
Trombosit kadar leukosit pasien 24,6 bakar 2 dipantau pada pemeriksaan
Kadar MCV 75 fl lebih
RDW mg/dl, kadar MCV 75 fl, C-2.1 laboratorium berikutnya
rendah dari nilai normalnya
BD-1.2.7 kadar MCH 25 pg, kadar Memberikan motivasi BD-1.10.3
yaitu 80-100 fl
Kalium albumin 3,3 g/dl, kadar kepada pasien dan keluarga
Kadar MCV menjadi
Neutrofil Kadar MCH 25 pg lebih kreatinin 0,29 mg/dl, kadar agar mampu mengikuti
normal yaitu 80-100 fl.
rendah dari nilai normalnya trombosit 428/mm3, kadar terapi diet yang diberikan
Akan dipantau pada
yaitu 27,5-33,2 pg RDW 12,4 fL, kadar kalium sehingga dapat menjaga pemeriksaan laboratorium
3,37 mmol/L, kadar neutrofil kestabilan kesehatan pasien. berikutnya
BD-1.11.1
76,3%. RC-1.4 Kadar MCH menjadi
Kadar albumin 3,3 g/dl lebih Melakukan kolaborasi normal yaitu 27,5-33,2 pg.
rendah dari nilai normal dengan tenaga kesehatan Akan dipantau pada
yaitu 3,8-5,1 g/dl lainnya seperti dokter dan pemeriksaan laboratorium
perawat berikutnya
BD-1.2.2
BD-1.11.1
Kadar kreatinin 0,29 mg/dl
Kadar albumin menjadi
lebih rendah dari nilai
normal yaitu 3,8-5,1 g/dl.
normal yaitu 0,5-1,1 mg/dl
Akan dipantau pada
Kadar trombosit 428/mm3 pemeriksaan laboratorium
lebih rendah dari nilai berikutnya
normal yaitu 150.000- BD-1.2.2
400.000 / mm3
Kadar kreatinin menjadi
Kadar RDW 12,4 fL lebih normal yaitu 0,5-1,1 mg/dl.
rendah dari nilai normal Akan dipantau pada
yaitu 39-47 Fl pemeriksaan laboratorium
berikutnya
BD-1.2.7
Kadar trombosit menjadi
Kadar kalium 3,37 mmol/L normal yaitu 150.000-
lebih rendah dari nilai 400.000 / mm3. Akan
normal yaitu 3,7 – 5,2 dipantau pada pemeriksaan
mmol/L laboratorium berikutnya
Kadar RDW menjadi
Kadar neutrofil 76,3% lebih
normal yaitu 39-47 Fl.
tinggi dari nilai normal yaitu
Akan dipantau pada
50-75%.
pemeriksaan laboratorium
berikutnya
BD-1.2.7

Kadar kalium menjadi


normal yaitu 3,7 – 5,2
mmol/L. Akan dipantau
pada pemeriksaan
laboratorium berikutnya
Kadar neutrofil menjadi
normal yaitu 50-75%..
Akan dipantau pada
pemeriksaan laboratorium
berikutnya.
Fisik Klinis
Riwayat Makan
Asupan pasien : FH-1.1.1.1 NI-1.2 ND-1.2.3 FH-1.2.5
Energi : 946,5 kkal Pasien diberikan diet Asupan pasien mencapai
Asupan energi pasien 946,5 Asupan energi pasien tidak
Protein : 38,8 gram mofifikasi protein untuk kebutuhan tubuh. Akan
kkal lebih rendah dari adekuat berkaitan dengan
Lemak : 27,7 gram membantu penyembuhan dipantau pada pemeriksaan
kebutuhan pasien yaitu Combotio derajat II, luas
KH : 136,6 gram luka bakar berikutnya.
1710,47 kkal (55,33% dari luka bakar 20 %, ditandai
ND-1.2
kebutuhan tubuh) dengan asupan energi pasien
Pasien diberikan diet
946,5 kkal (55,33% dari
FH- 15.2.1 modifikasi energi, lemak,
kebutuhan tubuh)
KH sesuai prinsip dan syarat
Asupan protein pasien 38,8
NI-5.7.1 diet luka bakar 2 sesuai
gram lebih rendah dari
kemampuan penerimaan
kebutuhan pasien yaitu Asupan protein pasien tidak
pasien
64,14 gram (60,5% dari adekuat berkaitan dengan
E-1.1
kebutuhan tubuh) Combotio derajat II, luas
Edukasi kepada pasien dan
luka bakar 20 %, ditandai
FH- 1.5.1.1 keluarga mengenai luka
dengan asupan protein
bakar derajat II yang dialami
Asupan lemak pasien 27,7 pasien 38,8 gram (60,5%
pasien, serta makanan yang
gram lebih rendah dari dari kebutuhan tubuh)
dianjurkan dan tidak
kebutuhan pasien yaitu
NI – 5.6.1 dianjurkan
57,01 gram (48,6% dari
Asupan lemak pasien tidak
kebutuhan tubuh) adekuat berkaitan dengan C-2
Combotio derajat II, luas
FH-1.5.3.1 Memberikan konseling gizi
luka bakar 20 %, ditandai
pada pasien terkait dengan
Asupan KH pasien 136,6 dengan asupan lemak pasien
motivasi dan strategi supaya
gram lebih rendah dari 27,7 gram (48,6% dari
pasien dapat menerapkan
kebutuhan pasien yaitu kebutuhan tubuh)
pola makan yang benar dan
189,49 gram (72,1% dari
NI-5.8.1 seimbang.
kebutuhan tubuh )
Asupan KH pasien tidak
adekuat berkaitan dengan
Combotio derajat II, luas
luka bakar 20 %, ditandai
dengan asupan KH pasien
136,6 gram (72,1% dari
kebutuhan tubuh )
SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Pokok Bahasan : Luka Bakar

Sub Pokok Bahasan : Tatalaksana Asuhan Gizi Pada Pasien Luka Bakar

Metode : Konseling dan tanya jawab (diskusi)

Media : Food model, Leaflet, form food recall 1×24 jam

Waktu : 30 menit

A. Latar Belakang

Penanganan dan perawatan luka bakar sampai saat ini masih memerlukan perawatan yang
kompleks dan masih merupakan tantangan bagi kita, karena sampai saat ini angka morbiditas
dan mortalitas yang masih tinggi. Di Amerika dilaporkan sekitar 2 sampai 3 juta penderita
setiap tahunnya dengan jumlah kematian sekitar 5-6 ribu kematian/tahun. Tingimya angka
penderita karena luka bakar yang sangat mengancam kehidupan seseorang dan dapat
menyebabkan kecacatan, kematian serta pengetahuan yang minim dari individu bagaimana
melakukan perawatan pada anggota keluarga dengan luka bakar, maka perlu diberikan
penyuluhan mengenai luka bakar ini agar penyakit ini tidak dianggap sepele sehingga
keluarga dapat berperan dalam mengenali bagaimana yang dimaksud luka bakar dan cara
perawatannya pada penderita luka bakar.

B. Tujuan Intruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan keluarga pasien diharapkan mengerti
mengenai cara penatalaksanaan luka bakar.
C. Tujuan Intruksional Khusus
1. Dapat mengetahui dan menjelaskan pengertian luka bakar
2. Dapat mengetahui dan menjelaskan tentang penyebab luka bakar
3. Dapat mengetahui dan menjelaskan tanda dan gejala luka bakar
4. Dapat mengetahui dan menjelaskan penanganan luka bakar
5. Dapat mengetahui dan menjelaskan tatalaksana gizi luka bakar
D. Sasaran
Sasaran penyuluhan ini adalah pasien dan keluarga pasien
E. Materi
 Definisi

Definisi luka bakar adalah kerusakan pada kulit atau jaringan dalam yang
disebabkan oleh sinar matahari, cairan panas, api, listrik, atau bahan kimia. Luka bakar
(combustio/burn) adalah cedera (injuri) sebagai akibat kontak langsung atau terpapar
dengan sumber-sumber panas (thermal), listrik (electrict), zat kimia (chemycal), atau
radiasi (radiation). Luka bakar merupakan luka yang unik diantara bentuk bentuk luka
lainnya , karena luka tersebut meliputi sejumlah besar jaringan mati (eskar) yang tetap
berada pasda tempatnya untuk jangka waktu. Dengan cepat luka bakar akan didiami
oleh bakteri patogen; mengalami eksudasi dengan perembasan sejumlah besar air,
protein serat elektrolit; dan seringkali memerlukan pencangkokan kulit dari bagian
tubuh yang lain untuk menghasilkan penutupan luka yang permanen. (arif mutaqin,
asuhan keperawatan gangguan integumen, salembamedika.2010) Wallace membagi
tubuh atas bagian 9% atau kelipatan 9 yang terkenal dengan nama rule of nine atua rule
of wallace yaitu:

1. Kepala dan leher: 9%


2. Lengan masing-masing 9% : 18%
3. Badan depan 18%, badan belakang 18% : 36%
4. Tungkai masing-masing 18% : 36%
5. Genetalia/perineu: 1% Total : 100%
 Penyebab Luka Bakar :
 Luka bakar disebabkan oleh kontak langsung antara kulit dengan sumber panas,
seperti:
 Api
 Logam panas
 Arus listrik
 Petir
 Sinar ultraviolet matahari
 Cairan panas atau uap panas
 Radiasi berlebihan yang berasal dari foto Rontgen atau radioterapi
 Bahan kimia, seperti bensin, alkali, atau pengencer cat
 Tindakan kekerasan menggunakan benda panas
 Tanda dan gejala luka bakar
a. Luka bakar ringan
Luka bakar ringan bisa disebut dengan luka bakar derajat 1 yang memiliki ciri luas
area luka tidak lebih dari 8 centimeter (cm). Selain itu, luka jenis ini hanya meliputi
kulit bagian paling luar dan dianggap tidak serius. Gejala yang muncul, biasanya
seperti rasa sakit, kemerahan, dan bengkak. Contoh luka bakar derajat pertama yaitu
luka bakar pada permukaan kulit yang terbakar sinar matahari secara langsung
b. Luka bakar sedang
Luka bakar sedang adalah luka bakar derajat 2 yang memiliki ciri kulit melepuh,
sangat perih dan kemerahan. Luka bakar jenis ini memerlukan perawatan medis
darurat, terutama jika luka bakar meluas di area penting, seperti wajah, tangan,
bokong, selangkangan atau paha dan kaki. Sebagian luka bakar derajat 2
membutuhkan waktu penyembuhan lebih dari tiga minggu.
c. Luka bakar berat
Luka bakar berat atau luka bakar tingkat 3 termasuk luka bakar yang serius, karena
merusak seluruh lapisan kulit dan lemak, bahkan bisa sampai ke otot dan tulang.
Korban kebakaran yang mengalami luka bakar berat dapat mengalami keracunan k a
rbon monoksid a , sesak napas atau kulit yang terbakar hangus.
 Penanganan Luka Bakar
a) Penanganan Luka Bakar Ringan
Perawatan klien dengan LB ringan seringkali diberikan dengan pasien rawat jalan.
Dalam membuat keputusan apakah klien dapat dipulangkan atau tidak adalah dengan
memperhatikan antara lain a) kemampuan klien untuk dapat menjalankan atau
mengikuti intruksi-instruksi dan kemampuan dalam melakukan perawatan secara
mandiri (self care), b) lingkungan rumah. Apabila klien mampu mengikuti instruksi
dan perawatan diri serta lingkungan di rumah mendukung terjadinya pemulihan
maka klien dapat dipulangkan.
b) Penanganan Luka Bakar Berat
Untuk klien dengan luka yang luas, maka penanganan pada bagian emergensi akan
meliputi reevaluasi ABC (jalan nafas, kondisi pernafasan, sirkulasi ) dan trauma lain
yang mungkin terjadi; resusitasi cairan (penggantian cairan yang hilang);
pemasangan kateter urine; pemasangan nasogastric tube (NGT); pemeriksaan vital
signs dan laboratorium; management nyeri; propilaksis tetanus; pengumpulan data;
dan perawatan luka.
 Tata Laksana Gizi Pasien Luka Bakar
Pada pasien luka bakar terjadi hipermetabolisme dan hiperkatabolisme sehingga
kebutuhan energi dan protein meningkat atau lebih tinggi dari pasien trauma lainnya.
Pasien luka bakar mengalami kondisi 3 fase dalam perjalanan penyakitnya yaitu fase
awal/ syok dimana terjadi kehilangan cairan/elektrolit, fase kedua adalah masalah luka
terbuka yang mengalami kontaminasi yang disebut hiperkatabolisme dan fase ketiga
terjadi hipertrofi dan kontraktur. Terapi gizi merupakan bagian dari terapi luka bakar
yang dimulai sejak dini dari permulaan resusitasi baik oral, enteral maupun parenteral.
Terapi gizi ini bertujuan untuk memberikan kalori dan protein tinggi untuk mencegah
penurunan berat badan lebih lanjut dan penyembuhan luka. Adapun zat gizi yang harus
diperhatikan diantaranya adalah vitamin A, vitamin C dan zat besi. Vitamin A
merupakan unsur yang penting dalan penyembuhan luka bakar dan sebagai
imunonutrient. Makanan sumber vitamin A adalah wortel dan susu. Selain itu Vitamin
C juga diperlukan karena merupakan salah satu unsur penting dalam tubuh yang
berfungsi untuk mempercepat penyembuhan luka dan pendarahan serta daya tahan
tubuh pasien.
Makanan sumber vitamin C adalah buah-buahan dan sayuran. Asupan lain yang
diperhatikan yaitu zat besi karena pengaruh zat besi dalam jumlah yang cukup untuk
membentuk sel darah merah kembali setelah post operasi. Makanan sumber zat besi
diantaranya yaitu salmon, daging , susu dan telur.
F. Susunan Acara
No. Tahap Kegiatan Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media

1. Memulai kegiatan dengan


mengucapkan salam. Menjawab salam,
2. Memperkenalkan diri. mendengarkan,
1. Pembukaan 2 menit 3. Menjelaskan maksud dan -
dan
tujuan penyuluhan. memperhatikan.
4. Penjelasan terkait kontrak
waktu.

2. Penyajian 10 menit 1. Menjelaskan secara Mendengarkan, Leaflet, food


singkat pengertian luka memperhatikan, model, lembar
bakar. dan mencatat balik, dan daftar
2. Menjelaskan penyebab materi yang penukar bahan
luka bakar disampaikan. makanan.
3. Menjelaskan tanda gelaja
luka bakar
4. Menjelaskan penanganan
luka bakar
5. Menjelaskan
penatalaksanaan gizi luka
bakar
1. Tanya jawab. Bertanya dan
3. Evaluasi 5 menit 2. Menanyakan kembali menjawab -
materi yang telah pertanyaan
disampaikan.
1. Pemberian motivasi, Mengulang
pesan, dan kesan pokok-pokok
4. Penutup 3 menit 2. Menutup kegiatan dengan materi dan -
salam penutup. menjawab salam
3. Mengagendakan untuk penutup
penyuluhan berikutnya.
G. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
 Media dan alat pemadai.
 Pelaksanaan sesuai rundown.
 Lingkungan yang mendukung.
b. Evaluasi Proses
 Kegiatan penyuluhan dilakukan tepat waktu sesuai rencana.
 Penyuluh menyampaikan materi dengan bahan sederhana pasien dan keluarga
mendengarkan penyuluhan dengan seksama.
 Pasien dan keluarga berperan aktif dalam penyuluhan.
 Tujuan khusus dapat tercapai.
c. Evaluasi Hasil
 Mampu menyebutkan atau merivew singkat materi yang diberikan

Anda mungkin juga menyukai