Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

ASUHAN GIZI DAN DIETETIK PASCA BEDAH

Asuhan Gizi dan Dietetik Pada Bedah Transplantasi

Dosen Pengampu :
dr.Arinda Lironika Suryana, M.Kes

Disusun Oleh :
Tsamrotun Ainiyah
G42202269/ D

PROGRAM STUDI D-IV GIZI KLINIK JURUSAN KESEHATAN


POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2023
KASUS

Tn. X berusia 38 tahun. Riwayat penyakit yaitu CKD stage V dengan hemodialisis.
Selama rutin menjalani hemodialisis belum diperoleh perbaikan gejala penyakit. Pasien
sudah melakukan HD rutin 2x/minggu selama 4 tahun. Pada akhirnya diadvice menjalani
tranplantasi ginjal. Saat ini pasien MRS dengan keluhan demam, myalgia dan sering
merasa lelah 1 bulan pasca tranplantasi ginjal. BB 52,5 kg TB 167 cm. Hasil pemeriksaan
biokimia menunjukkan Hb 8,6 g/dl, albumin 3,1 g/dl, ureum 49, dan kreatinin 6,02 mg/dl.
Hasil pemeriksaan vital sign : Tekanan darah 173/96 mmHg, suhu 38,50C, nadi 69x/mnt,
RR 24x/mnt. Riwayat makan pasien 1 bulan terakhir yaitu : Nasi 3-4x/hari @2 centong,
Ikan nila, ayam @50 g, telur ayam 1 butir, Kadang tempe dan tahu setiap hari, Sayur:
Bayam, kangkung, wortel, kol, kentang, buah : Jeruk, 2-3x/mggu @100 g, rambutan
1x/minggu @30 g, snack : donat, ketela goreng, minuman : Air putih >1 liter sehari. Hasil
recall diet RS yaitu : Energi 2165,3 kkal, Protein 46,5 gram, Lemak 69,4 gram, KH 288,6
gram, Na 176,27 mg, K 1125,425 gram, cairan 1500 ml.
HASIL ANALISIS
A. Identitas Pasien

Nama : Tn. X No. Kamar :-


Umur : 38 tahun Ruangan :-
Jenis Kelamin : laki-laki Tanggal MRS :-
Pekerjaan :- Alamat :-
Obat-obatan :- Diagnosa Medis : Transplantasi CKD
stage v hemodialisa

B. Riwayat Penyakit

Keluhan Utama keluhan demam, myalgia dan sering merasa lelah 1


bulan pasca tranplantasi ginjal
Riwayat Penyakit Dahulu CKD stage V dengan hemodialisis
Riwayat Penyakit Keluarga -
Riwayat Penyakit Sekarang Pasca Transplantasi CKD stage v

C. Riwayat Gizi

Alergi/pantangan makan -
Diet yang pernah dijalani -
Kebiasaan makan SMRS makan pasien 1 bulan terakhir yaitu : Nasi 3-4x/hari @2
centong, Ikan nila, ayam @50 g, telur ayam 1 butir, Kadang
tempe dan tahu setiap hari, Sayur: Bayam, kangkung,
wortel, kol, kentang, buah : Jeruk, 2-3x/mggu @100 g,
rambutan 1x/minggu @30 g, snack : donat, ketela goreng,
minuman : Air putih >1 liter sehari
Makanan yang disukai -
Suplemen gizi -
Cara pengolahan makanan -
Gangguan fungsi Mual :-
gastrointestinal Muntah :-
Nyeri perut :-
Anoreksia :-
Diare :-
Konstipasi :-
Perubahan Pengecapan/penciuman :-
Gangguan Mengunyah :-
Gangguan Menelan :-
Lain-lain :
Kesimpulan: Pasien memiliki riwayat penyakit CKD stage V dengan hemodialisis, yang sudah
dilakukan secara rutin 2x/minggu selama 4 tahun, namun belum diperoleh perbaikan gejala
penyakit sehingga pasien menjalani transplantasi ginjal. Saat ini pasien MRS dengan keluhan
demam, myalgia dan sering merasa lelah 1 bulan pasca tranplantasi ginjal. Kebiasaan makan
pasien selama 1 bulan terakhir yaitu makan sebanyak 3-4x/hari dengan jenis makanan lengkap
(nasi, hewani, nabati, sayur, dan buah) dan porsi yang cukup. Berdasarkan data fungsi
gastrointestinal, pasien tidak mengalami gangguan gastrointestinal.

Data Antropometri
No. Domain Data Keterangan
1. AD- 1.1.2 Berat Badan 52,2 kg
2. AD-1.1.1 Tinggi Badan 167 cm
3. AD-1.1.5 IMT 18,7 kg/m2 Normal

Perhitungan IMT
𝐵𝐵 (𝑘𝑔)
IMT :
𝑇𝐵 x TB (𝑚)
52,2
: 1,67 𝑥 1,67
52,2
:
2,78

: 18,7 kg/m2 (Normal)


Kategori IMT dewasa menurut kemenkes 2019:
1. Kurus tingkat berat : <17,0
2. Kurus tingkat ringan : 17,0 – 18,4
3. Normal : 18,5 – 24,9
4. Gemuk tingkat ringan : 25,0 – 27,0
5. Gemuk tingkat berat : >27,0

Kesimpulan : Berdasarkan data pemeriksaan antropometri, hasil perhitungan IMT pasien


normal (18,5 - 24,9 kg/m2) yaitu 18,7 kg/m2 maka status gizi pasien dikategorikan normal.

Data Biokimia
No. Domain Data Nilai Normal Keterangan
1. Hemoglobin 8,6 g/dL 13-16 g/dL Rendah
2. Albumin 3,1 g/dL 4-5,3 g/dL Rendah
3. Ureum 49 mg/dL 10-50 mg/dL Normal
4. Kreatinin 6,02 mg/dL <1,5 mg/dL Tinggi

Kesimpulan : Berdasarkan hasil pemeriksaan biokimia Tn. X didapatkan bahwa kadar


hemoglobin 8,6 g/dL dan albumin 3,1 g/dL lebih rendah dari nilai normal, serta kreatinin 6,02
mg/dL yang lebih tinggi dari nilai normal. Hal ini berkaitan dengan riwayat penyakit yang
diderita pasien yaitu CKD stage V dengan hemodialisis yang disertai anemia yang ditandai
dengan hemoglobin rendah. Kadar albumin yang rendah dan kadar kreatinin yang tinggi
berkaitan dengan kejadian infeksi pasca transplantasi ginjal

Data Fisik Klinis


No. Domain Data Nilai Normal Keterangan
1 PD-1.1.9 Tekanan darah 173/96 mmHg 120/80 mmHg Abnormal
2 PD-1.1.9 Respiratory rate 24x /menit 12-24x/menit Normal
3 PD-1.1.9 Nadi 69x /menit 60-100x/menit Normal
4 PD-1.1.9 Suhu 38,5°C 36-37°C Abnormal
5 Nyeri otot/Mylagia Nyeri - Abnormal
otot/Mylagia

Kesimpulan: Berdasarkan hasil fisik klinis, pasien mengalami demam, mylagia, respiratory
rate tinggi serta tekanan darah pasien tinggi berkaitan dengan riwayat transplantasi ginjal yang
dilakukan oleh pasien.

Dietary History
Recall 1 x 24 jam Energi : 2165,3 kkal
Protein : 46,5 g
Lemak : 69,4 g
KH : 288,6 g
Na : 176,27 mg
K : 1125,425 g
Cairan : 1500 ml

Energi Protein Lemak Karbohidrat Natrium Kalium


(kkal) (g) (g) (g)
Asupan 2165,3 46,5 69,4 288,6
MRS
Kebutuhan 2655,6 120,6 73,8 377,3
zat gizi
Individu
% Konsumsi 81,5% 38,5% 94% 76,4%
MRS
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil recall MRS, asupan makan pasien kurang memenuhi kebutuhan. Hal ini
ditandai dengan persentase konsumsi pasien yaitu asupan energi 81,5% (defisit ringan), asupan
protein 38,5% (defisit berat) asupan lemak 94% (normal), dan asupan karbohidrat 76,4%
(defisit sedang).
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) 2012 terbagi dalam 5 kategori yaitu:

• Defisit tingkat berat (<70% angka kebutuhan),


• Defisit tingkat sedang (70-79% angka kebutuhan),
• Defisit tingkat ringan (80-89% angka kebutuhan),
• Normal (90-119% angka kebutuhan) dan
• Di atas angka kebutuhan (≥120% angka kebutuhan)
Sumber: WNPG, 2012
PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDART
Assessment
Diagnosa Gizi Intervensi Monitoring & Evaluasi
Data Dasar Identifikasi Masalah
Antropometri
Biokimia
BD-1.10.1 BD-1.10.1 NC-2.2 ND-1.2.10 BD-1.10.1
Hemoglobin Kadar hemoglobin pasien Perubahan nilai Pasien diberikan diet Kadar hemoglobin 8,6 g/dL
8,6 g/dL lebih rendah dari laboratorium spesifik pada modifikasi mineral yaitu menjadi normal yaitu 13-16
nilai normal yaitu 13-16 kadar hemoglobin, albumin, tinggi zat besi heme g/dL, yang akan dipantau
g/dL. dan kreatinin berkaitan berkaitan dengan nilai pada pemeriksaan
dengan penyakit yang hemoglobin yang rendah. laboratorium selanjutnya.
diderita pasien yaitu ND-3.2
penyakit CKD stage V Pemberian Suplementasi Fe
BD-1.11.1 BD-1.11.1 BD-1.11.1
ditandai dengan nilai Suplementasi Asam amino
Albumin Kadar albumin pasien 3,1 Kadar albumin 3,1 g/dL
hemoglobin 8,6 g/dL, BCAA sesuai kebutuhan
g/dL lebih rendah dari nilai menjadi normal yaitu 4-5,3
albumin 3,1 g/dL, dan ND-1.2.3
normal yaitu 4-5,3 g/dL. g/dL, yang akan dipantau
kreatinin 6,02 mg/dL. Modifikasi diet protein
pada pemeriksaan
dikarenakana kadar albumin
laboratorium selanjutnya.
rendah dan kadar ureum
BD-1.2.2 Kreatinin BD-1.2.2 BD-1.2.2
kreatinin tinggi
Kadar kreatinin pasien E-1.1 Kadar kreatinin pasien 6,02
6,02 mg/dL lebih tinggi Pasien dan keluarga pasien mg/dL menjadi normal yaitu
dari nilai normal yaitu <1,5 diberikan edukasi tentang <1,5 mg/dL, yang akan
mg/dL. kondisi dan diet pasca bedah dipantau pada pemeriksaan
yang telah dijalani pasien laboratorium selanjutnya.
sebulan lalu.
E-2
RC-1.4
Berkolaborasi dengan
tenaga kesehatan lainnya
seperti dokter, perawat,
terkait transfusi darah
Fisik Klinis
PD-1.1.9 Tekanan PD-1.1.9 NI-5.4 ND-1.2.10 PD-1.1.9
darah Tekanan darah pasien yaitu Penurunan kebutuhan gizi Pasien diberikan modifikasi Tekanan darah pasien
173/96 mmHg lebih tinggi spesifik natrium berkaitan diet natrium sesuai menjadi normal yaitu
dari nilai normal 120/80 dengan hipertensi ditandai kebutuhan 120/80 mmHg. Akan
mmHg dengan tekanan darah pasien dipantau pada pemeriksaan
173/96 mmHg lebih tinggi ND-1.2.7 berikutnya.
PD-1.1.9 Suhu PD-1.1.9 dari nilai normal 120/80 Pasien diberikan diet
mmHg modifikasi tinggi cairan PD-1.1.9
Pasien mengalami Suhu tubuh pasien yaitu untuk menurunkan demam Suhu tubuh pasien menjadi
nyeri otot 38,5°C lebih tinggi dari NI-1.1 pasien dengan syarat normal yaitu 36-37°C dan
nilai normal 36-37°C. Peningkatan energi minimal 50% adalah air akan dipantau setiap hari.
ekspendiktur berkaitan putih
dengan peningkatan suhu
tubuh pada pasien ditandai ND-1.2.2
dengan suhu tubuh pasien Penambahan energi
38,5’C lebih tinggi dari nilai sebanyak 13% dari
normal yaitu 36-37,5’C kebutuhan pasien

ND-1.2.1
Pemberian diet modifikasi
tekstur yaitu makanan lunak
karena kondisi pasien yang
mengalami demam tinggi.

ND-1.2.8
Pasien diberikan diet
modifikasi imunonutrisi
yang terdiri dari campuran
protein, arginin, dan minyak
ikan untuk memodulasi
inflamasi dan mendukung
pemulihan pasca operasi.

E-1.1
Memberikan edukasi kepada
pasien dan keluarga terkait
diet yang dijalani untuk
mengurangi demam.
Dietary History
• Energy = FH-1.1.1.1 NI-1.2 ND-1.2.2 FH-1.1.1.1
2165,3 kkal Asupan energy pasien Asupan energi tidak adekuat Pasien diberikan modifikasi Asupan energy pasien
(81,5%) 2165,3 kkal lebih rendah berkaitan dengan riwayat diet energi sesuai dengan
kebutuhan menjadi normal yaitu
• Protein = dari kebutuhan pasien penyakit pasien yaitu CKD
2655,6 kkal. Akan
46,5 gram yaitu 2655,6 kkal (81,5%) stage V dan kondisi pasca ND-1.2.3
(38,5%) transplantasi ginjal ditandai Pasien diberikan modifikasi dipantau setiap hari
• Karbohidrat dengan asupan energy diet protein sesuai dengan
FH- 1.5.2.1 FH- 1.5.2.1
= 288,6 pasien 2165,3 kkal lebih kebutuhan
Asupan protein pasien 46,5 rendah dari kebutuhan Asupan protein pasien
gram
gram lebih rendah dari pasien yaitu 2655,6 kkal ND-1.2.4 menjadi normal yaitu 120,6
(76,4%)
kebutuhan pasien yaitu (81,5%) Pasien diberikan modifikasi gram. Akan dipantau setiap
• Natrium diet karbohidrat sesuai hari
120,6 gram (38,5%)
• Kalium dengan kebutuhan
NI-5.7.1
FH-1.5.3.1
E.1.1
FH-1.5.3.1 Asupan protein tidak Pemberian edukasi kepada Asupan KH pasien menjadi
Asupan KH pasien 288,6 adekuat berkaitan dengan pasien dan keluarga terkait normal yaitu 377,3 gram
gram lebih rendah dari riwayat penyakit pasien dengan asupan makanan (76,4%). Akan dipantau
yang sesuai dengan kondisi
kebutuhan pasien yaitu yaitu CKD stage V dan setiap hari
pasien
377,3 gram (76,4%) kondisi pasca transplantasi
ginjal ditandai dengan C-2
asupan protein pasien 46,5 Memberikan konseling
gram lebih rendah dari kepada pasien terkait asupan
kebutuhan pasien yaitu makan yang sesuai dengan
120,6 gram (38,5%) kondisi pasien serta
motivasi dan strategi terkait
diet yang diberikan
NI-5.8.1
Asupan karbohidrat tidak
adekuat berkaitan dengan
riwayat penyakit pasien
yaitu CKD stage V dan
kondisi pasca transplantasi
ginjal ditandai dengan
asupan KH pasien 288,6
gram lebih rendah dari
kebutuhan pasien yaitu
377,3 gram (76,4%)

PRESKRIPSI DIET

Jenis Diet Diet Transplantasi 1


Bentuk Makanan Lunak
Frekuensi Makanan 3x makanan utama, 2x selingan
Rute Pemberian Oral
Tujuan Diet a. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal
b. Mencukupi asupan energi dan protein
c. Memenuhi kebutuhan asupan cairan
d. Mencegah hiperlipidemia, hiperglikemia, hipertensi
e. Mempercepat proses penyembuhan
Syarat Diet a. Energi sesuai kebutuhan individual: menggunakan rumus
Harris Bennedict
b. Protein tinggi yaitu 2 gr/kgBBI/hari
c. Lemak 25% dr total energi (pembatasan lemak jenuh <10%)
d. KH cukup sisa dari perhitungan untuk protein dan lemak
(batasi pemakaian gula sederhana dan serat harus tinggi)
Kolesterol <300 mg/hari untuk mencegah hiperlipidemia
Fosfor kalsium = ± 800 mg
e. Na, K, cairan tdk perlu dibatasi kecuali ada indikasi
gangguan fungsi ginjal
Na: individual (2-4 gr/hari)
K : Individual (2-4 gr/hari bila hiperkalemi)
KEBUTUHAN GIZI PASIEN DALAM SEHARI
Data pasien:
BBA = 52,5 kg
TB = 167 cm
Umur = 38 tahun
FA = 1,3
FS = 1,4

• BMR = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)


= 66 + (13,7 x 52,5) + (5 x 167) – (6,8 x 38)
= 66 + 719,25 + 835 – 258,4
= 1.361,85 kkal
• Kenaikan suhu 1 oC = 13% x BMR
= 13% x 1.361,85 kkal
= 177 kkal
• TEE = (BMR x FA x FS) + Kenaikan suhu 1 oC
= (1.361,85 kkal x 1,3 x 1,4) + 177 kkal
= 2.478,6 kkal + 177 kkal
= 2.655,6 kkal (min-max= 2.390 – 2.921,2 kkal)
• Protein = 2 gr/kgBBI/hari
= 2 x 60,3
= 120,6 g (min-max= 108,5 – 132,7 g)
• Lemak = 25% x TEE
= 25 % x 2.655,6 kkal
= 663,9 kkal : 9
= 73,8 g (min-max= 66,4 – 81,2 g)
• Karbohidrat = Energi – (Protein + Lemak)
= 2.655,6 kkal – (482,4 kkal + 663,9 kkal)
= 1.509,3 kkal : 4
= 377,3 g (min-max= 339,6 – 415,1 g)
KEBUTUHAN ZAT GIZI SETIAP WAKTU MAKAN
Makan Pagi dan Siang (25%)

Energi : 25% dari kebutuhan energi total

: 25% × 2.655,6 kkal = 663,9 kkal (597,5-730,3)

Protein : 25% dari kebutuhan protein total

: 25% × 120,6 g = 30,15 gram (27,1-33,2)

Lemak : 25% dari kebutuhan lemak total

: 25% x 73,8 g = 18,5 gram (16,6-20,3)

Karbohidrat : 20% dari kebutuhan KH total

: 25% x 377,3 g = 94,3 gram (84,9-103,8)

Makan Malam (30%)

Energi : 30% dari kebutuhan energi total

: 30% × 2.655,6 kkal = 796,7 kkal (717,03-876,4)

Protein : 30% dari kebutuhan protein total

: 30% × 120,6 g = 36,2 gram (32,6-39,3)

Lemak : 30% dari kebutuhan lemak total

: 30% x 73,8 g = 22,14 gram (19,9-24,3)

Karbohidrat : 30% dari kebutuhan KH total

: 30% x 377,3 g = 113,2 gram (11,9-124,5)

Selingan Pagi dan Sore (10%)

Energi : 10% dari kebutuhan energi total

: 10% × 2.655,6 kkal = 265,56 kkal (239-292)

Protein : 10% dari kebutuhan protein total


: 10% × 120,6 g = 12,06 gram (10,9-13,3)

Lemak : 10% dari kebutuhan lemak total

: 10% x 73,8 g = 7,38 gram (6,6-8,1)

Karbohidrat : 10% dari kebutuhan KH total

: 10% x 377,3 g = 37,73 gram (33,9-41,5)


RANCANGAN MENU SEHARI

Jumlah Energi Protein Lemak KH


Waktu Menu Bahan
URT Gram (kkal) (gram) (gram) (gram)
Makan Nasi tim Nasi 1p 100 173 13,85 5,43 16,48
pagi Sup Ayam
2 sdm 30 45 8,622 0,9 0
ayam cincang
tahu Tahu 1 ptg 40 31,2 3,188 1,98 0,84
jamur Jamur 1 sdm 10 4,8 0,21 0,274 0,516
Wortel 1 sdm 10 5,4 0,074 0,248 0,799
Buncis 1 sdm 10 3,1 0,182 0,012 0,713
Buah Semangka ¼
50 15 0,305 0,075 3,775
potong buah
Jumlah 277,5 26,431 8,919 23,123
Selingan Neomune Formula
1 pcs 250 14 4 43
enteral
Jumlah 250 14 4 43
Makan Nasi tim Nasi 1p 100 173 13,85 5,43 16,48
siang Tumis Pakcoy
2 sdm 20 6 0,37 0,104 1,114
pakcoy
Rolade Hati ayam 2 sdm 20 23,2 3,384 0,966 0
hati Telur 1
50 76,5 5,31 6,01 0,345
ayam buah
tahu Tahu 1
cincang 40 31,2 3,188 1,98 0,84
buah
Buah Melon ¼
50 17 0,42 0,095 4,08
potong buah
Jumlah 326,9 26,522 14,585 22,859
Selingan Neomune Formula
1 pcs 250 14 4 43
enteral
Jumlah 250 14 4 43
Makan Nasi tim Nasi 1p 100 173 13,85 5,43 16,48
malam Acar Timun 1 sdm 10 1,5 0,065 0,011 0,363
timun, Wortel 1 sdm 10 5,4 0,074 0,248 0,799
wortel, Kacang
kacang panjang 1 sdm 10 5,9 0,182 0,31 0,761
panjang
Telur Telur 1
50 68 5,51 4,65 0,49
rebus buah
Tahu Tahu 1
40 31,2 3,188 1,98 0,84
goreng buah
Buah Mangga ½
50 32,5 0,255 0,135 8,5
potong buah
Jumlah 317,5 23,124 12,764 28,233
Selingan Neomune Formula
1 pcs 250 14 4 43
enteral
Jumlah 250 14 4 43
Total keseluruhan 1.671,9 118,077 48,268 203,215
SATUAN ACARA KONSELING

Pokok Bahasan : Tata Laksana Diet Transplantasi 1


Sub pokok bahasan : Transplantasi Ginjal, Diet Trasnsplantasi 1
Sasaran : Pasien dan Keluarga pasien
Tempat : Ruang Rawat Inap Pasien
Hari/Tanggal : Selasa/9 Mei 2023
Waktu : 15 Menit
Metode : Konseling dan Tanya Jawab
Media : Leaflet dan Food Picture

A. Latar Belakang
Transplantasi organ ginjal atau sering disebut dengan cangkok ginjal merupakan prosedur
pembedahan yang dilakukan untuk mengganti ginjal rusak dengan ginjal sehat. Selain itu,
tujuan transplantasi organ ginjal ini juga untuk mencegah terjadinya komplikasi penyakit serius
lainnya, seperti gangguan elektrolit, penumpukan cairan berlebih (seperti asites atau edema
paru), hingga penyakit jantung dan pembuluh darah.

B. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan konseling, diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat mengerti dan
memahami tentang penyakit yang diderita dan penatalaksanaan dietnya.

C. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan konseling, diharapkan pasien mampu:
1. Mengerti pengertian tentang Transplantasi Ginjal
2. Mengerti tentang indikasi transplantasi Ginjal
3. Mengerti macam macam Transplantasi Ginjal
4. Mengerti Pasien yang Memerlukan Transplantasi Ginjal tentang penatalaksanaan diet
pasca pembedahan.

D. Materi Penyuluhan
1. Pengertian Transplantasi ginjal
Transplantasi ginjal atau pencangkokan ginjal adalah prosedur bedah untuk
mengganti organ ginjal yang telah mengalami kerusakan akibat gagal ginjal kronis
stadium akhir. Ginjal yang dicangkok dapat berasal dari donor yang masih hidup atau
sudah meninggal dunia.
Ginjal adalah organ yang sangat penting bagi tubuh. Sepasang organ ini
memiliki fungsi untuk menyaring dan membuang zat sisa, cairan, mineral, dan racun
yang ada di dalam tubuh melalui urine.
2. Indikasi Transplantasi Ginjal
Seperti yang telah disebutkan di atas, transplantasi ginjal dilakukan pada pasien
yang terdiagnosis menderita gagal ginjal kronis stadium akhir, yaitu kondisi ketika fungsi
ginjal sudah sangat menurun dan sudah terjadi penumpukkan racun di dalam tubuh.
Berikut ini adalah tanda-tanda fungsi ginjal sudah sangat menurun:
Penumpukan cairan di dalam tubuh, seperti di lengan, tungkai, dan paru-paru, yang
mengakibatkan pembengkakan pada bagian tubuh, sesak napas, dan produksi urine
menurun
a. Mual dan muntah
b. Nafsu makan menurun
c. Kulit pucat dan kering
d. Gatal-gatal
e. Mudah merasa lelah
f. Mudah memar
g. Nyeri otot, sendi, atau tulang
h. Linglung hingga penurunan kesadaran
3. Macam Macam Transplantasi Ginjal
Prosedur pencangkokan ginjal secara umum dibedakan menjadi 2 macam
berdasarkan kategori pendonornya. Penjelasan dari 2 macam prosedur transplantasi
organ ginjal adalah sebagai berikut:

a. Deceased-donor kidney transplant: prosedur transplantasi organ ginjal dari


pendonor yang baru saja meninggal dunia. Prosedur ini dilakukan setelah
mendapatkan izin dari keluarga atau atas dasar keinginan pendonor ketika masih
hidup.
b. Living-donor kidney transplant: prosedur transplantasi dari salah satu organ ginjal
pendonor yang masih hidup. Prosedur transplantasi inilah yang hingga saat ini
dapat dilakukan di Indonesia.

4. Pasien yang Memerlukan Transplantasi Ginjal


Sebenarnya, pasien gagal ginjal tidak langsung disarankan untuk melakukan
prosedur transplantasi tersebut. Dokter akan melakukan pengobatan medis lain
terlebih dahulu untuk mengatasi gagal ginjal pada pasien. Ketika gagal ginjal sudah
memasuki stadium akhir dan tidak dapat ditangani dengan tindakan medis lain,
barulah transplantasi organ ginjal akan disarankan oleh dokter. Lebih tepatnya,
cangkok ginjal dilakukan apabila kerusakan pada ginjal sudah mencapai 90 persen.

Hal-hal yang dapat memicu gagal ginjal mencapai stadium akhir adalah sebagai
berikut:

a) Mengidap diabetes tipe 1 atau 2 yang sudah cukup parah.


b) Tekanan darah tinggi atau hipertensi kronis.
c) Mengidap penyakit asam urat.
d) Anemia sel sabit.
e) Penyakit ginjal polikistik.
f) Glomerulonefritis.
g) Lupus.

5. Penatalaksanaan Diet Transplantasi 1


a. Tujuan:
- Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal
- Mencukupi asupan energi dan protein
- Memenuhi kebutuhan asupan cairan
- Mencegah hiperlipidemia, hiperglikemia, hipertensi
- Mempercepat proses penyembuhan
b. Syarat: Makanan diusahakan secepat mungkin kembali seperti biasa atau normal.
c. Pemberian makanan dalam bentuk lunak dengan frekuensi makan 5 kali makan
jalur oral.
d. Bahan makanan yang tidak diperbolehkan: minyak terhidrogenasi, mentega,
minyak kelapa, otak sapi, kuning telur, lemak hewan, mengandung kolesterol
lainnya, gula pasir, gula bubuk, susu kental manis, sirup jagung, madu, jeli, selai,
permen, soft drink, cake, sokelat, dan biskuit.
e. Pengolahan makanan perlu menghindari santan, makanan berlemak dan makanan
yang digoreng.

E. Susunan Acara
No. Kegiatan Ahli Gizi Kegiatan Pasien/Keluarga Waktu

1. Pembukaan
a) Salam Pembuka dan a) Mendengarkan dan
Pengenalan menjawab salam
b) Menjelaskan maksud dan b) Mendengarkan dan
tujuan penyuluhan memahami 2 menit
c) Apersepsi c) Mendengarkan dan
menjawab

2. Pelaksanaan
a) Pengertian, penyebab, a) Mendengar dan
gejala klinis, dan menyimak materi
penatalaksanaan Dermato- b) Mendengar dan
fibrosacoma protuberan menyimak materi
10 menit
c) Mendengar dan
menyimak materi
d) Memberikan pertanyaan
dan menjawab
3. Penutup
a) Menjelaskan kesimpulan a) Mendengar dan
dari acara konseling menyimak
b) Diskusi dan tanya jawab b) Bertanya 3 menit
c) Salam penutup c) Menjawab salam

F. Indikator Evaluasi
Tingkat Predikat Deskripsi
Keberhasilan
85 – 100% Berhasil Pemahaman pasien konseling dikatakan
berhasil jika mencapai 85 – 100%, diukur
melalui respons yang sangat antusias dari
pasien maupun pihak keluarga. Seperti saling
menanggapi dan bertanya antara pasien, pihak
keluarga dan ahli gizi
Pemahaman pasien konseling dikatakan kurang
84 – 50% Kurang Berhasil berhasil jika mencapai 84% – 50 % diukur
melalui respons yang kurang antusias seperti
hanya menjawab kata “iya”
Pemahaman pasien konseling dikatakan tidak
< 30% Tidak Berhasil berhasil jika mencapai < 30% diukur melalui
tidak meresponnya pasien ataupun
keluarganya karena kesulitan memahami apa
yang telah disampaikan

Anda mungkin juga menyukai