Dosen Pengampu :
dr.Arinda Lironika Suryana, M.Kes
Disusun Oleh :
Tsamrotun Ainiyah
G42202269/ D
Tn. X berusia 38 tahun. Riwayat penyakit yaitu CKD stage V dengan hemodialisis.
Selama rutin menjalani hemodialisis belum diperoleh perbaikan gejala penyakit. Pasien
sudah melakukan HD rutin 2x/minggu selama 4 tahun. Pada akhirnya diadvice menjalani
tranplantasi ginjal. Saat ini pasien MRS dengan keluhan demam, myalgia dan sering
merasa lelah 1 bulan pasca tranplantasi ginjal. BB 52,5 kg TB 167 cm. Hasil pemeriksaan
biokimia menunjukkan Hb 8,6 g/dl, albumin 3,1 g/dl, ureum 49, dan kreatinin 6,02 mg/dl.
Hasil pemeriksaan vital sign : Tekanan darah 173/96 mmHg, suhu 38,50C, nadi 69x/mnt,
RR 24x/mnt. Riwayat makan pasien 1 bulan terakhir yaitu : Nasi 3-4x/hari @2 centong,
Ikan nila, ayam @50 g, telur ayam 1 butir, Kadang tempe dan tahu setiap hari, Sayur:
Bayam, kangkung, wortel, kol, kentang, buah : Jeruk, 2-3x/mggu @100 g, rambutan
1x/minggu @30 g, snack : donat, ketela goreng, minuman : Air putih >1 liter sehari. Hasil
recall diet RS yaitu : Energi 2165,3 kkal, Protein 46,5 gram, Lemak 69,4 gram, KH 288,6
gram, Na 176,27 mg, K 1125,425 gram, cairan 1500 ml.
HASIL ANALISIS
A. Identitas Pasien
B. Riwayat Penyakit
C. Riwayat Gizi
Alergi/pantangan makan -
Diet yang pernah dijalani -
Kebiasaan makan SMRS makan pasien 1 bulan terakhir yaitu : Nasi 3-4x/hari @2
centong, Ikan nila, ayam @50 g, telur ayam 1 butir, Kadang
tempe dan tahu setiap hari, Sayur: Bayam, kangkung,
wortel, kol, kentang, buah : Jeruk, 2-3x/mggu @100 g,
rambutan 1x/minggu @30 g, snack : donat, ketela goreng,
minuman : Air putih >1 liter sehari
Makanan yang disukai -
Suplemen gizi -
Cara pengolahan makanan -
Gangguan fungsi Mual :-
gastrointestinal Muntah :-
Nyeri perut :-
Anoreksia :-
Diare :-
Konstipasi :-
Perubahan Pengecapan/penciuman :-
Gangguan Mengunyah :-
Gangguan Menelan :-
Lain-lain :
Kesimpulan: Pasien memiliki riwayat penyakit CKD stage V dengan hemodialisis, yang sudah
dilakukan secara rutin 2x/minggu selama 4 tahun, namun belum diperoleh perbaikan gejala
penyakit sehingga pasien menjalani transplantasi ginjal. Saat ini pasien MRS dengan keluhan
demam, myalgia dan sering merasa lelah 1 bulan pasca tranplantasi ginjal. Kebiasaan makan
pasien selama 1 bulan terakhir yaitu makan sebanyak 3-4x/hari dengan jenis makanan lengkap
(nasi, hewani, nabati, sayur, dan buah) dan porsi yang cukup. Berdasarkan data fungsi
gastrointestinal, pasien tidak mengalami gangguan gastrointestinal.
Data Antropometri
No. Domain Data Keterangan
1. AD- 1.1.2 Berat Badan 52,2 kg
2. AD-1.1.1 Tinggi Badan 167 cm
3. AD-1.1.5 IMT 18,7 kg/m2 Normal
Perhitungan IMT
𝐵𝐵 (𝑘𝑔)
IMT :
𝑇𝐵 x TB (𝑚)
52,2
: 1,67 𝑥 1,67
52,2
:
2,78
Data Biokimia
No. Domain Data Nilai Normal Keterangan
1. Hemoglobin 8,6 g/dL 13-16 g/dL Rendah
2. Albumin 3,1 g/dL 4-5,3 g/dL Rendah
3. Ureum 49 mg/dL 10-50 mg/dL Normal
4. Kreatinin 6,02 mg/dL <1,5 mg/dL Tinggi
Kesimpulan: Berdasarkan hasil fisik klinis, pasien mengalami demam, mylagia, respiratory
rate tinggi serta tekanan darah pasien tinggi berkaitan dengan riwayat transplantasi ginjal yang
dilakukan oleh pasien.
Dietary History
Recall 1 x 24 jam Energi : 2165,3 kkal
Protein : 46,5 g
Lemak : 69,4 g
KH : 288,6 g
Na : 176,27 mg
K : 1125,425 g
Cairan : 1500 ml
ND-1.2.1
Pemberian diet modifikasi
tekstur yaitu makanan lunak
karena kondisi pasien yang
mengalami demam tinggi.
ND-1.2.8
Pasien diberikan diet
modifikasi imunonutrisi
yang terdiri dari campuran
protein, arginin, dan minyak
ikan untuk memodulasi
inflamasi dan mendukung
pemulihan pasca operasi.
E-1.1
Memberikan edukasi kepada
pasien dan keluarga terkait
diet yang dijalani untuk
mengurangi demam.
Dietary History
• Energy = FH-1.1.1.1 NI-1.2 ND-1.2.2 FH-1.1.1.1
2165,3 kkal Asupan energy pasien Asupan energi tidak adekuat Pasien diberikan modifikasi Asupan energy pasien
(81,5%) 2165,3 kkal lebih rendah berkaitan dengan riwayat diet energi sesuai dengan
kebutuhan menjadi normal yaitu
• Protein = dari kebutuhan pasien penyakit pasien yaitu CKD
2655,6 kkal. Akan
46,5 gram yaitu 2655,6 kkal (81,5%) stage V dan kondisi pasca ND-1.2.3
(38,5%) transplantasi ginjal ditandai Pasien diberikan modifikasi dipantau setiap hari
• Karbohidrat dengan asupan energy diet protein sesuai dengan
FH- 1.5.2.1 FH- 1.5.2.1
= 288,6 pasien 2165,3 kkal lebih kebutuhan
Asupan protein pasien 46,5 rendah dari kebutuhan Asupan protein pasien
gram
gram lebih rendah dari pasien yaitu 2655,6 kkal ND-1.2.4 menjadi normal yaitu 120,6
(76,4%)
kebutuhan pasien yaitu (81,5%) Pasien diberikan modifikasi gram. Akan dipantau setiap
• Natrium diet karbohidrat sesuai hari
120,6 gram (38,5%)
• Kalium dengan kebutuhan
NI-5.7.1
FH-1.5.3.1
E.1.1
FH-1.5.3.1 Asupan protein tidak Pemberian edukasi kepada Asupan KH pasien menjadi
Asupan KH pasien 288,6 adekuat berkaitan dengan pasien dan keluarga terkait normal yaitu 377,3 gram
gram lebih rendah dari riwayat penyakit pasien dengan asupan makanan (76,4%). Akan dipantau
yang sesuai dengan kondisi
kebutuhan pasien yaitu yaitu CKD stage V dan setiap hari
pasien
377,3 gram (76,4%) kondisi pasca transplantasi
ginjal ditandai dengan C-2
asupan protein pasien 46,5 Memberikan konseling
gram lebih rendah dari kepada pasien terkait asupan
kebutuhan pasien yaitu makan yang sesuai dengan
120,6 gram (38,5%) kondisi pasien serta
motivasi dan strategi terkait
diet yang diberikan
NI-5.8.1
Asupan karbohidrat tidak
adekuat berkaitan dengan
riwayat penyakit pasien
yaitu CKD stage V dan
kondisi pasca transplantasi
ginjal ditandai dengan
asupan KH pasien 288,6
gram lebih rendah dari
kebutuhan pasien yaitu
377,3 gram (76,4%)
•
PRESKRIPSI DIET
A. Latar Belakang
Transplantasi organ ginjal atau sering disebut dengan cangkok ginjal merupakan prosedur
pembedahan yang dilakukan untuk mengganti ginjal rusak dengan ginjal sehat. Selain itu,
tujuan transplantasi organ ginjal ini juga untuk mencegah terjadinya komplikasi penyakit serius
lainnya, seperti gangguan elektrolit, penumpukan cairan berlebih (seperti asites atau edema
paru), hingga penyakit jantung dan pembuluh darah.
D. Materi Penyuluhan
1. Pengertian Transplantasi ginjal
Transplantasi ginjal atau pencangkokan ginjal adalah prosedur bedah untuk
mengganti organ ginjal yang telah mengalami kerusakan akibat gagal ginjal kronis
stadium akhir. Ginjal yang dicangkok dapat berasal dari donor yang masih hidup atau
sudah meninggal dunia.
Ginjal adalah organ yang sangat penting bagi tubuh. Sepasang organ ini
memiliki fungsi untuk menyaring dan membuang zat sisa, cairan, mineral, dan racun
yang ada di dalam tubuh melalui urine.
2. Indikasi Transplantasi Ginjal
Seperti yang telah disebutkan di atas, transplantasi ginjal dilakukan pada pasien
yang terdiagnosis menderita gagal ginjal kronis stadium akhir, yaitu kondisi ketika fungsi
ginjal sudah sangat menurun dan sudah terjadi penumpukkan racun di dalam tubuh.
Berikut ini adalah tanda-tanda fungsi ginjal sudah sangat menurun:
Penumpukan cairan di dalam tubuh, seperti di lengan, tungkai, dan paru-paru, yang
mengakibatkan pembengkakan pada bagian tubuh, sesak napas, dan produksi urine
menurun
a. Mual dan muntah
b. Nafsu makan menurun
c. Kulit pucat dan kering
d. Gatal-gatal
e. Mudah merasa lelah
f. Mudah memar
g. Nyeri otot, sendi, atau tulang
h. Linglung hingga penurunan kesadaran
3. Macam Macam Transplantasi Ginjal
Prosedur pencangkokan ginjal secara umum dibedakan menjadi 2 macam
berdasarkan kategori pendonornya. Penjelasan dari 2 macam prosedur transplantasi
organ ginjal adalah sebagai berikut:
Hal-hal yang dapat memicu gagal ginjal mencapai stadium akhir adalah sebagai
berikut:
E. Susunan Acara
No. Kegiatan Ahli Gizi Kegiatan Pasien/Keluarga Waktu
1. Pembukaan
a) Salam Pembuka dan a) Mendengarkan dan
Pengenalan menjawab salam
b) Menjelaskan maksud dan b) Mendengarkan dan
tujuan penyuluhan memahami 2 menit
c) Apersepsi c) Mendengarkan dan
menjawab
2. Pelaksanaan
a) Pengertian, penyebab, a) Mendengar dan
gejala klinis, dan menyimak materi
penatalaksanaan Dermato- b) Mendengar dan
fibrosacoma protuberan menyimak materi
10 menit
c) Mendengar dan
menyimak materi
d) Memberikan pertanyaan
dan menjawab
3. Penutup
a) Menjelaskan kesimpulan a) Mendengar dan
dari acara konseling menyimak
b) Diskusi dan tanya jawab b) Bertanya 3 menit
c) Salam penutup c) Menjawab salam
F. Indikator Evaluasi
Tingkat Predikat Deskripsi
Keberhasilan
85 – 100% Berhasil Pemahaman pasien konseling dikatakan
berhasil jika mencapai 85 – 100%, diukur
melalui respons yang sangat antusias dari
pasien maupun pihak keluarga. Seperti saling
menanggapi dan bertanya antara pasien, pihak
keluarga dan ahli gizi
Pemahaman pasien konseling dikatakan kurang
84 – 50% Kurang Berhasil berhasil jika mencapai 84% – 50 % diukur
melalui respons yang kurang antusias seperti
hanya menjawab kata “iya”
Pemahaman pasien konseling dikatakan tidak
< 30% Tidak Berhasil berhasil jika mencapai < 30% diukur melalui
tidak meresponnya pasien ataupun
keluarganya karena kesulitan memahami apa
yang telah disampaikan