Anda di halaman 1dari 16

DIETETIKA PENYAKIT DEFISIENSI DAN INFEKSI

ASUHAN GIZI PADA PASIEN

Dosen Pengampu :

Dr. Sufiati Bintanah, S.KM, M.Si

Disusun Oleh :

Dany Raudlatussayida G2B020085

Aine Ammarhayni G2B020087

PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2023/2024
KASUS Sindrome Nefrotik (SN)

Tn S, 50 tahun, pekerjaan wiraswasta, BB 60 kg, TB 156 cm, pekerjaan sebagai supir.


Keluhan utama mata kabur untuk melihat dan dirasakan sejak 5 tahun yang lalu, badan
bengkak-bengkak di seluruh tubuh. Riwayat penyakit dahulu DM dan hipertensi. Riwayat
penyakit sekarang saat masuk oedema anasarka dan hipertensi stage II. Pasien saat ini
didiagnosa sindrome nefrotik. Riwayat penyakit keluarga (RPK) tidak ada. Pola makan 3x
sehari, tidak ada alergi terhadap bahan makanan tertentu. Hasil pemeriksaan KU sedang,
composmentis dan ekstrimitas oedema (+/+). Tensi 200/110 mmHg, nadi 80x/mnt, respirasi
20x/mnt, suhu 36,6ºC. Pemeriksaan lab : Hb 9,7 g/dl, SGOT 48 U/L, SGPT 34 U/L,
kolesterol 300,4 mg/dl, GDP 152 mg/dl, GD2jpp 272 mg/dl, albumin 2,3 g/dl, ureum 112
mg/dl, kreatinin 2,5 mg/dl, natrium 134 mmol/L, kalium 3,0 mmol/L. Obat yang diberikan
Captopril, laxantive, dulcolax, dan inj. Lasix.
Riwayat gizi Tn.S makan tidak teratur hanya 2 kali sehari dengan makanan pokok nasi, lauk
tempe tiap hari, ikan lele kadang-kadang biasanya 2 kali per hari 1 potong, dan telur 2X/hari
1 butir, jarang makan sayur dan buah tiap hari yaitu buah pepaya, jarang minum air putih
karena sering minum minuman berenergi tiap hari.
Gambaran asupan gizinya adalah : Kalori 1800 kal, 65 gram, lemak 40 gram, KH 295 gr.
a) Lakukan skrinning gizi
b) Buatlah perencanaan asuhan gizi dengan NCP termasuk menu sehari

A. INFORMASI UMUM/IDENTITAS PASIEN


a. Inisial Pasien : Tn S
b. Umur : 50 tahun
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Suku Bangsa :-
e. Status Perkawinan : -
f. Pekerjaan : Supir
g. Kondisi Ekonomi : -
B. DATA PASIEN AWAL MASUK RUMAH SAKIT
a. Tanggal masuk RS :-
b. Keadaan saat masuk RS : Keluhan utama mata kabur sejak 5 tahun lalu, badan
bengkak-bengkak diseluruh tubuh
c. Diagnosis penyakit : Sindrome nefrotik dengan riwayat penyakit sekarang
saat masuk adalah oedema anasarca dan hipertensi stage II.
d. Terapi yang diberikan :-
e. Data riwayat kesehatan dan pengobatan sebelum dirawat : Riwayat penyakit
dahulu DM dan hipertensi. Riwayat penyakit sekarang saat masuk adalah oedema
anasarca dan hipertensi stage II
f. Data riwayat gizi sebelum diagnosis dan sesudah studi kasus : Makan tidak teratur
hanya 2x sehari dengan makanan pokok nasi, lauk tempe tiap hari, ikan lele
kadang-kadang biasanya 2 kali per hari 1 potong, dan telur 2X/hari 1 butir, jarang
makan sayur dan buah tiap hari yaitu buah pepaya, jarang minum air putih karena
sering minum minuman berenergi tiap hari
C. SKRINING GIZI
Tabel 1. Formulir Mini Nutritional Assessment (MST)

SKRINING GIZI
Parameter Skor
1. Apakah pasien mengalami penuruna BB yang
tidak direncanakan, tidak diinginkan dalam 6
bulan terakhir?
Tidak 0

Tidak yakin (ada tanda : baju jadi longgar) 2

Ya, ada penurunan sebanyak :


1
 1 – 5 kg
2
 6 – 10 kg
3
 11 – 15 kg
4
 >15 kg
2
 Tidak tahu berapa kg penurunannya
2 Apakah asupan makan pasien berkurang karena
penurunan nafsu makan/kesulitan menerima
makanan?
Ya 0

Tidak 1

Total skor 1
3 Pasien dengan diagnosis khusus
Ya, Sindrome Nefrotik
Tidak
Bila skor ≥ 2 dan atau pasien dengan diagnosis/kondisi khusus dilakukan
pengkajian lanjut oleh dietisen

Kesimpulan : Dari data tabel skrining diatas maka diperlukan pengkajian lanjur oleh
dietisen

D. ASSESMENT GIZI
1. Pengkajian Data Antropometri
Tabel 2. Pengkajian Data Antropometri

Terminologi Antropometr Hasil Nilai normal Interpretasi


i
AD.1.1.1 TB 156 cm
AD.1.1.2 BB 60 kg
BBI 46,8 kg
AD.1.1.5 IMT 24,65 kg/m2 18,5–25 kg/m2 Normal
Kesimpulan : Berdasarkan pengukuran antropometri didapatkan status gizi
normal.

Perhitungan :

- BBI = (TB – 100) x 0,9


= (156 – 100) x 0,9
= 56 x 0,9
= 50,4 kg
BB (kg) 60 kg
 IMT = =
TB(m¿¿ 2)¿ 1,562
= 24,65 kg/m2 (Normal)

2. Pengkajian Data Biokimia


Tabel 3. Pengkajian Data Biokimia

Terminologi Data Data Kadar Normal Interpretasi


Biokimia Pasien
BD 1.10.1 Hb 9,7 g/dl 13-18 g/dl Dibawah normal
SGOT 48 U/L <37 U/L Diatas normal
SGPT 34 U/L <42 U/L Normal
BD 1.7.5 Kolesterol 300,4 mg/dl <200 mg/dl Diatas normal
BD 1.5.1 GDP 152 mg/dl <110 mg/dl Diatas normal
G2jpp 272 mg/dl <145 mg/dl Diatas normal
BD 1.11.1 Albumin 2,3 g/dl 4-5,3 g/dl Dibawah normal
Ureum 112 mg/dl 10-50 mg/dl Diatas normal
BD 1.2.2 Kreatinin 2,5 mg/dl <1,5 mg/dl Diatas normal
BD 1.2.5 Natrium 134 mmol/L 135-147 Dibawah normal
mmol/L
BD 1.2.7 Kalium 3,0 mmol/L 3,5-5 mmol/L Dibawah normal
Kesimpulan :

3. Pengkajian Data Fisik dan Klinis


Tabel 4. Pengkajian Data Fisik dan Klinis

Terminologi Data Hasil Kadar Interpretasi


Fisik/Klinis Normal
PD 1.1.9 Tekanan darah 200/110 mmHg ≤120/80 Diatas
mmHg normal
Nadi 80x/menit 60- Normal

100x
/menit
Respirasi 20x/menit 20- Normal

30x
/menit
Suhu 36,6 36-37 Normal
PD 1.1.1 Kesadaran Composmentis
PD 1.1.6 Edema Ekstimitas
oedema
PD 1.1.8 Mata Mata kabur
Kesimpulan : Dari data pemeriksaan fisik dan klinis dapat dilihat bahwa pasien
memiliki tekanan darah diatas normal, ekstrimitas oedema, dan mata kabur sejak 5
tahun yang lalu

4. Pengkajian Data Riwayat Diet


Tabel 5. Pengkajian Data Riwayat Diet

Terminologi Data pasien Interpretasi


FH 2.1 Riwayat diet Riwayat gizi Tn.S makan tidak teratur hanya 2
kali sehari dengan makanan pokok nasi, lauk
tempe tiap hari, ikan lele kadang-kadang
biasanya 2 kali per hari 1 potong, dan telur
2X/hari 1 butir, jarang makan sayur dan buah
tiap hari yaitu buah pepaya, jarang minum air
putih karena sering minum minuman berenergi
tiap hari.
FH 3.1 Obat-obatan Captopril, laxantive, dulcolax, dan inj. Lasix
FH.7.3.1 Riwayat aktivitas Supir
fisik
FH.7.2.8 Recalls eating Gambaran asupan gizinya adalah : Kalori 1800
kal, 65 gram, lemak 40 gram, KH 295 gr.
FH 7.3.6 Jenis aktivitas Sedang
fisik

Tabel 6. Data Kuantitatif Asupan Makan Sebelum Masuk Rumah Sakit

Terminologi Data Asupan Nilai Gizi


FH-1.1.1 Energi 1800 kkal
FH-1.5.2 Protein 65 gr
FH-1.5.1 Lemak 40 gr
FH-1.5.3 Karbohidrat 295 gr

1.1 Standar Pembanding Asupan SMRS dan Asupan di RS Saat Assesment


dengan Kebutuhan Gizi
Kebutuhan gzi sebelum masuk RS, dengan menggunakan Perhitungan
Sebelum Masuk RS Menggunakan Rumus Perkeni

Laki-laki = 30 x BB

= 30 x 60

= 1.800 kkal

Energi = BMR – faktor usia (-10%) + faktor aktivitas ringan (+20%)

= 1.800 – 10% + 20%

= 1.800 – 180 + 360

= 1.980 kkal

Protein = 10% x 1.980 kkal : 4

= 49,5 gr

Lemak = 25% x 1. 980 kkal : 9

= 55 gr

Karbohidrat = 65% x 1. 980 kkal : 4

= 321,75 gr

Serat = 20 – 35g/hari

Perhitungan Sebelum Masuk RS Menggunakan Rumus

Tabel 7. Data Standar Pembanding Asupan SMRS dengan Kebutuhan SMRS


Terminologi Asupan Kebutuhan Pencapaian Keterangan
SMRS Gizi SMRS (%)
CS-1 Energi 1800 Energi 1.980 90% Normal
kkal kkal
Kebutuhan
Energi
CS-2 Protein 65 gr Protein 49,5 gr 131% Kelebihan
Kebutuhan Zat Lemak 40 gr Lemak 55 gr 72% Defisit tingkat
Gizi Makro sedang
Karbohidrat Karbohidrat 91% Normal
321,75 gr
295 gr
Kesimpulan : Berdasarkan table diatas asupan protein (131%) termasuk kategori
kelebihan dan asupan lemak (72%) termasuk kategori deficit tingkat sedang

Tabel 8. Data Kuantitatif Asupan Makan Saat Masuk Rumah Sakit

Terminologi Data Asupan Nilai Gizi


FH-1.1.1 Energi 1800 kkal
FH-1.5.2 Protein 65 gr
FH-1.5.1 Lemak 40 gr
FH-1.5.3 Karbohidrat 295 gr

Perhitungan Setelah Masuk Rumah Sakit Menggunakan Rumus Perkeni

Laki-laki = 30 x BB

= 30 x 60

= 1.800 kkal

Energi = BMR – faktor usia (-10%) + faktor aktivitas bedrest (+10%)

= 1.800 – 10% + 10%

= 1.800 – 180 + 180

= 1.800 kkal

Protein = 10% x 1.800 kkal : 4

= 45 gr

Lemak = 25% x 1.800 kkal : 9

= 50 gr

Karbohidrat = 65% x 1.800 kkal : 4

= 292,5 gr

Serat = 20 – 35g/hari
Tabel 9. Data Standar Pembanding Asupan Saat Di Rumah Sakit Dan
Kebutuhan Saat Masuk Rumah Sakit

Terminologi Asupan Kebutuhan Pencapaian Keterangan


SMRS Gizi SMRS (%)
CS-1 Energi Energi 100% Normal
1800 kkal 1.800 kkal
Kebutuhan
Energi
CS-2 Protein Protein 144% Kelebihan
65 gr 45 gr
Kebutuhan
Lemak Lemak 120% Kelebihan
Zat Gizi
60 gr 50 gr
Makro
Karbohidrat Karbohidrat 157% Kelebihan
292 gr
459 gr
Kesimpulan : Dari data asupan dapat dilihat bahwa asupan protein (144%),
lemak (120%) dan karbohidrat (157%) termasuk dalam kategori kelebihan.

5. Pengkajian Data Riwayat Personal


Tabel 10. Pengkajian Data Riwayat Personal

Terminology Data pasien


CH-1.1.1 Usia : 60 tahun
CH-1.1.2 Jenis kelamin : Laki-laki
CH-1.1.10 Aktifitas : Ringan (supir)
CH-1.2.1 Riwayat kesehatan : DM dan hipertensi
CH-2.1.1 Keluhan : Keluhan utama mata kabur sejak 5 tahun lalu dan
badan bengkak seluruh tubuh
CH-2.2 Perawatan/terapi : Obat captopril, laxantivem dulcolax, inj.
lasix
CH-2.1.14 Diagnosis penyakit : Sindrome Nefrotik
CH-3.1.6 Pekerjaan : Supir

6. Interaksi Obat
Tabel 11. interaksi obat dengan makanan

Nama Jenis Obat Interaksi Obat Efek Samping


Obat dengan Makanan
Captopril Untuk menangani  Kalium,  Pusing atau
hipertensi, gagal kemungkinan kepala terasa
jantung, penyakit resiko ringan seperti
ginjal akut akibat hiperkalemia melayang
diabetes (nefropati  Makanan, dapat  Denyut jantung
diabetic), dan dapat mengurangi cepat/ jantung
dimanfaatkan untuk penyerapan jika berdebar
mendukung dikonsumsi  Tubuh merasa
pemulihan setelah berdekatan dengan sangat Lelah
serangan jantung makan  Batuk kering
 Ruam atau gatal
Laxantive Untuk mengatasi  Kalsium pada susu,  Ketidak-
susah buang air dapat seimbangan
besar dan meningkatkan efek elektrolit dan
membersihkan usus laksatif yang mineral tubuh
sebelum tindakan menyebabkan diare  Dehidrasi berat
medis tertentu  Sembelit kronis
 Kerusakan organ
dalam
 Peningkatan
resiko kanker
usus besar
Inj. Lasix Untuk membuang   Mual, muntah
cairan berlebih  Anoreksia
didalam tubuh.  Iritasi mulut dan
Lasix mengandung lambung
furosemide yang  Diare, sembelit
merupakan  Hipokalemia
komposisi obat (kadar kalium
diuretic yang dapat rendah)
digunakan untuk
 Hiperglikemia
mengurangi cairan
(peningkatan
atau kadar garam kadar gula darh)
yang berlebih  Gangguan
didalam tubuh pendengaran
melalui urin serta  Pusing
dapat digunakan  Sakit kepala
untuk mengurangi  Pengelihatan
pembengkakan kabur
yang disebabkan
penyakit gagal
jantung, penyakit
hati dan penyakit
kronis lainnya

E. DIAGNOSIS GIZI
a. Kemungkinan Diagnosa Gizi Hasil Assesment
Tabel 12. Kemungkinan Diagnosa Gizi Hasil Assesment

Domain Terminologi Problem Etiologi Sign/Symtomp


Intake NI.5.6.2 Kelebihan Difisit pengetahuan Ditandai dengan hasil
asupan protein terkait pangan dan gizi data asupan protein
tentang jumlah protein saat masuk rumah
sakit (144%)
kelebihan
NI.5.6.2 Kelebihan Difisit pengetahuan Ditandai dengan hasil
asupan lemak terkait pangan dan gizi data asupan lemak
tentang jumlah lemak saat masuk rumah
sakit (120%)
kelebihan
NI.5.8.2 Kelebihan Difisit pengetahuan Ditandai dengan hasil
asupan terkait pangan dan gizi data asupan
Karbohidrat tentang jumlah karbohidrat saat
karbohidrat masuk rumah sakit
(157%) kelebihan
NI.5.10.2 Kelebihan Difisit pengetahuan Ditandai dengan
asupan mineral terkait pangan dan gizi tekanan darah tinggi
(natrium) tentang jumlah mineral (200/110 mm/Hg)
(natrium) Hipertensi 3
Klinis NC 2.2 Perubahan nilai Disfungsi ginjal Nilai SGOT,
laboratorium kolesterol, ureum,
terkait gizi kreatinin diatas nilai
(ginjal) normal. Nilai albumin
dibawah nilai normal.
Behavior NB 1.7 Pemilihan Kurangnya Pola makan saat sehat
makanan yang pengetahuan lebih sering
tidak diinginkan mengkonsumsi jenis
makanan yang
mengandung tinggi
lemak jenuh dan
tinggi natrium

b. Penentuan Prioritas Diagnosis Gizi


Tabel 13. Penentuan Prioritas Diagnosis Gizi

Domain Terminologi Problem Etiologi Sign/Symtomp


Intake NI.5.6.2 Kelebihan Difisit pengetahuan Ditandai dengan hasil
asupan protein terkait pangan dan gizi data asupan protein
tentang jumlah protein saat masuk rumah
sakit (144%)
kelebihan
NI.5.6.2 Kelebihan Difisit pengetahuan Ditandai dengan hasil
asupan lemak terkait pangan dan gizi data asupan lemak
tentang jumlah lemak saat masuk rumah
sakit (120%)
kelebihan
NI.5.8.2 Kelebihan Difisit pengetahuan Ditandai dengan hasil
asupan terkait pangan dan gizi data asupan
Karbohidrat tentang jumlah karbohidrat saat
karbohidrat masuk rumah sakit
(157%) kelebihan
NI.5.10.2 Kelebihan Difisit pengetahuan Ditandai dengan
asupan mineral terkait pangan dan gizi tekanan darah tinggi
(natrium) tentang jumlah mineral (200/110 mm/Hg)
(natrium) Hipertensi 3
Behavior NB 1.1 Kurangnya Berkaitan dengan Pola makan saat sehat
pengetahuan pasien yang kurang lebih sering
mengenai paparan informasi mengkonsumsi jenis
makanan dan gizi tentang makanan dan makanan yang
gizi mengandung tinggi
lemak jenuh dan
tinggi natrium
F. INTERVENSI GIZI
a. Perencanaan Intervensi Gizi
1. Tujuan Intervensi Gizi
a. Memberikan makanan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien untuk
mempertahankan status gizi yang optimal
b. Mencapai dan mempertahankan zat gizi makro sesuai kebutuhan
c. Menurunkan tekanan darah mencapai nilai normal
d. Meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga mengenai makanan yang
dianjurkan dan yang tidak dianjurkan
2. Target Intervensi Gizi
a. Mencapai dan mempertahankan zat gizi makro sesuai dengan kebutuhan (80-
120%)
b. Menurunnya tekanan darah hingga mendekati nilai normal
c. Adanya peningkatan terkait pengetahuan diet pada pasien dan keluarga
3. Jenis Intervensi Gizi
a. Pemberian diet
b. Edukasi dan konseling
c. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
4. Prinsip dan Syarat
a. Energi diberikan cukup sesuai kebutuhan untuk menjaga keseimbangan nitrogen
positif
b. Protein diberikan cukup atau sedang, yaitu 1g/BB atau 0,8g/BB
c. Lemak diberikan cukup
d. Karbohidrat diperoleh dari sisa kebutuhan energi dan kebutuhan protein serta
lemak
e. Membatasi asupan kolesterol <300mg
f. Rendah garam, 200-400 mg Na. Tidak menambahakan garam dapur dalam proses
pengolahan makanan untuk pasien dengan asites, edema dan atau hipertensi berat
g. Pemberian kalium dalam jumlah cukup
h. Kalsium 1-1,5g untuk mencegah hipokalsemia dan kejang-kejang pada otot
i. Vitamin cukup
j. Porsi makan kecil diberikan ±6x/hari
k. Bahan makanan dan minuman yang dianjurkan/dibatasi

Bahan makanan dan minuman yang dianjurkan/dibatasi

Sumber Bahan makanan yang Bahan makanan yang tidak


dianjurkan dianjurkan
Karbohidrat Padi-padian, umbi-umbian, Biskuit yang diawetkan dengan
kacang-kacangan natrium, nasi uuk
Protein Protein hewani dan nabati Lauk-lauk yang diasinkan dan
(kacang-kacangan) yang bumbu vetsin, saos, serta
masih segar serta hasil kerupuk yang mengandung
olahannya garam dan vetsin
Lemak Minyak/santan, dan mentega Mentega yang mengandung
tanpa garam garam
Sayuran Semua sayuran, kecuali yang Sayuran yang diasinkan dan
dilarang bumbu vetsin
Buah Buah yang segar serta Buah yang diawetkan dengan
diawetkan tanpa garam, garam, natrium benzoate, dan
natrium benzoate, dan soda soda
Bumbu Gula penggunaannya dibatasi, Bumbu masak yang
bumbu masak tidak boleh mengandung natrium
mengandung natrium
penggunaannya dibatasi
Minuman Teh dan sari buah Minuman yang mengandung
soda dan coklat

5. Implementasi Preskripsi Diet


a. Nama diet : Diet protein sedang, rendah garam
b. Bentuk makanan : Makanan biasa
c. Rute pemberian : Oral
d. Frekuensi Pemberian : 6x sehari (3 kali makan utama dan 3 kali selingan pada jam
7, jam 10, jam 12, jam 15, jam 18, jam 21)
6. Perencanaan Edukasi Gizi

Hari, tanggal
Durasi ±30 menit
Tempat Ruang rawat inap
Topic Penatalaksanaan diet
Tujuan Memberikan konseling gizi kepada pasien dan
keluarga tentang penatalaksanaan diet yang tepat
untuk pasien
Sasaran Pasien dan keluarga
Materi - Menjelaskan diet yang baik dan sesuai
- Memberikan pengetahuan mengenai contoh
bahan makanan yang dianjurkan, dan yang tidak
dianjurkan
- Memotivasi pasien untuk mencapai asupan
makanan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
pasien
Metode Wawancara dan diskusi
Media Food model dan leaflet
Evaluasi Keluarga pasien dapat memahami konsep diet yang
baik ke pasien. Pasien dapat mememahami dan
menerapkan konsep diet yang baik
7. Rencana Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan lain :
- Dengan dokter : Memantau perkembangan medis pasien
- Dengan perawat : Memantau dan mengevaluasi keadaan fisik klinis dan kesehatan
- Dengan apoteker : Memantau interaksi obat dan makanan
8. Implementasi Intervensi Gizi
- Pemberian diet diberikan sesuai dengan kebutuhan energi sebesar 1800 kkal,
protein sebesar 45gr, lemak sebesar 50 gr, serta karbohidrat 292 gr
- Pemberian mineral kalsium 1-1,5g, kalium 4700mg, vitamin D 15 mg, dan
vitamin C 90 mg
- Pemberian makanan sehari mengandung rendah natrium 200-400 mg Na
G. HASIL MONITORING DAN EVALUASI

Parameter Metode alat Rencana Target Evaluasi


3 hari Mempertahankan
berat badan tetap
normal
Tekanan darah Setiap hari Tekanan darah
tinggi normal
Saat Jika belum ada
melakukan peningkatan
konseling dan pengetahuan pada
pasien,maka
dilakukan edukasi
ulang.

Anda mungkin juga menyukai