NAMA/NIM/KELAS
B. ANAMNESIS
1. Data umum pasien
Kode Identitas Ket
CH 1.1 Nama : Tn. X
CH 1.1.1 Umur : 35 Tahun
CH 1.1.2 Jenis Kelamin : Laki-laki
CH 2.1.1 Diagnosis Medis : Gout
2. Skrinning pasien
a. Formulir skrining
Mini Nutritional Assesment Short Form (MNA-SF)
Umur: 35 tahun Berat badan: 100 kg Tinggi badan: 175 cm No. ID:
SKRINING
A. Apakah asupan makanan menurun selama 3 bulan terakhir karena hilangnya nafsu makan,
masalah pencernaan, mengunyah atau kesulitan menelan?
0 = kehilangan nafsu makan tingkat berat
1 = kehilangan nafsu makan tingkat sedang 2
2 = tidak kehilangan nafsu makan/nafsu makan baik
C. Aktivitas
0 = bedrest 2
1 = bisa bangun dari tempat tidur/kursi tetapi tidak beraktivitas di luar tempat tidur
2 = aktivitas normal
D. Apakah menderita stres psikologis atau penyakit akut dalam 3 bulan terakhir
0 = ya 2
2 = tidak
E. Masalah neuropsikologi
0 = demensia berat atau depresi 2
1 = demensia ringan
2 = tidak ada masalah psikologis
F1. Indeks Massa Tubuh (IMT) (berat badan dalam kg) / (tinggi badan dalam meter) 2
0 = IMT < 19
1 = IMT 19 sampai < 21 3
2 = IMT 21 sampai < 23
3 = IMT > 23
BILA DATA IMT TIDAK ADA, GANTI PERTANYAAN F1 DENGAN PERTANYAAN F2.
ABAIKAN PERTANYAAN F2 BILA PERTANYAAN F1 SUDAH DAPAT DIISI
Keterangan :
- Yang dimaksud dengan penyakit berat adalah lansia dengan penyakit yang memerlukan perawatan
rumah sakit
- Yang dimaksud dengan demensia berat adalah kepikunan berat, sehingga lansia memerlukan
bantuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti : makan, mandi, berpakaian
- Yang dimaksud dengan depresi berat adalah tekanan psikologis berat
- Yang dimaksud dengan demensia ringan adalah kepikunan ringan, sehingga lansia tidak dapat
bepergian sendiri, memerlukan bantuan untuk berbelanja dan atau mengatur keunagan, tapi masih
mampu makan, mandi, dan berpakaian sendiri
b. Kesimpulan
Berdasarkan hasil skrining gizi, pasien normal atau tidak berisiko malnutrisi
dengan total skor 14
AD 1.1.1 TB = 175 Cm
AD 1.1.5 IMT = 32,7 kg/m2
BB
=
TB ( m ) 2
100
=
1,752
100
=
3,0625
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengukuran antropometri, status gizi pasien adalah obesitas
ditanda dengan IMT 32,7 kg/m2 (Kemenkes, 2013).
2. Biokimia [BD]
No Kode Pemeriksaan Hasil Nilai Interpretas Keterangan
Normal i
1 BD 1.3 Asam urat 9 mg/dl 3,4 – 7 Tinggi Hiperurisemia
mg/dl
2 BD Kolesterol 300 <200 Tinggi Hiperlipidemia
1.15 mg/dl mg/dl
3 BD Trigliserida 208 40-155 Tinggi Hiperlipidemia
1.15 mg/dl mg/dl
4 BD HDL 50,9 35-55 Normal Normal
1.15 mg/dl mg/dl
5. BD LDL 75,9 <130 Normal Normal
1.15 mg/dl mg/dl
6. BD HB 13 mg/dl 13-16 g/dl Normal Normal
1.10
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pemeriksaan biokimia, pasien mengalami Hiperurisemia dan
hiperlipidemia ditandai dengan asam urat tinggi 9 mg/dl, kolesterol tinggi 300 mg/dl
dan trigliserida tinggi 208 mg/dl (Azura, Edisi 2).
b. Pemeriksaan klinis
No Kode Pemeriksaan Hasil Nilai Interpretas Keterangan
Normal i
1. PD Tekanan 130/90 <120/<80 Tinggi Prehipertensi
1.1.9 darah mmHg mmHg
Kesimpulan :
Berdasarkan pemeriksaan fisik dan klinis, pasien mengalami prehipertensi ditandai
dengan tekanan darah tinggi 130/90 mmHg (WHO, 2003).
D. DIAGNOSA
1. Daftar Masalah
a. FH 2.1 Masalah Gizi
- Asupan makan pasien lebih dari kebutuhan untuk lemak 246%
- Asupan deficit sedang untuk karbohidrat 70%
- Status gizi obesitas 32,7 kg/m2
- Suka makanan tinggi purin dan lemak
- Makan camilan yang disukai adalah roti coklat dengan isi keju, kacang
mete dan emping goreng
- Lauk hewani hampir setiap minggu ada sate jerohan, udang goreng dan
sarden
b. FH 4 Masalah Behaviour
Pasien tidak mengontrol makanan yang dikonsumsi
c. Masalah Clinis
pasien mengalami prehipertensi ditandai dengan tekanan darah tinggi 130/90
mmHg
2. Analisis masalah
Berdasarkan hasil laboratorium pasien mengalami hiperurisemia dan
hiperlipidemia yang dipengaruhi oleh asupan lemak yang berlebih yakni 246% serta
suka konsumsi makanan tinggi purin dan lemak. Pasien juga mengalami
prehipertensi, kebiasaan makan kurang baik karena pasien hamper setiap minggu
makan sate jerohan, udang goring, sarden, serta camilan yang disukai roti coklat
dengan isi keju, kacang mete dan emping goring.
3. Diagnosa Gizi
Masalah Kode Diagnosis
Nutrition NI 5.6.2 Asupan lemak berlebih berkaitan dengan pasien suka konsumsi
Intake makanan tinggi lemak ditandai dengan %asupan berdasarkan
recall 246%
NI 5.8.1 Asupan karbohidrat tidak adekuat berkaitan dengan kurangnya
konsumsi sumber karbohidrat ditandai dengan %asupan
berdasarkan recall 70%
NI 5.4 Pembatasan zat gizi purin berkaitan dengan gout ditandai
dengan pasien suka makanan tinggi purin.
NI 5.10 Pembatasan konsumsi natrium berkaitan dengan prehipertensi
ditandai dengan tekanan darah pasien tinggi 130/90 mmHg
Nutrition NC 2.2 Perubahan nilai lab berkaitan dengan pasien mengalami
Clinic hiperurisemia dan hiperlipidemia ditandai dengan asam urat
tinggi 9 mg/dl, kolesterol tinggi 300 mg/dl dan trigliserida
tinggi 208 mg/dl
NC 3.3 Obesitas berkaitan dengan asupan lemak berlebih ditanda
dengan IMT 32,7 kg/m2
Nutrition NB 1.5 Pola makan yang salah berkaitan dengan pasien konsumsi
Behaviour makanan yang tidak bergizi seimbang ditandai dengan pasien
suka konsumsi makanan kacang mete, emping, sate jerohan,
udang dan sarden setiap minggu.
Diagnosa Prioritas :
NI 5.6.2 Asupan lemak berlebih berkaitan dengan pasien suka konsumsi makanan
tinggi lemak ditandai dengan %asupan berdasarkan recall 246%
E. INTERVENSI
1. Terapi diet
a. Tujuan diet (Harus jelas, bisa terukur, dan dapat dilakukan)
- Menurunkan asupan oral lemak sesuai kebutuhan
- Meningkatkan asupan karbohidrat sesuai kebutuhan
- Membatasi konsumsi purin untuk mengatasi gout
- Membatasi konsumsi natrium untuk mengatasi obesitas
- Membatasi konsumsi lemak untuk mengatasi hiperlipidemia
- Menurunkan berat badan untuk mengatasi obesitas
- Memberikan edukasi mengenai pola makan yang seimbang
b. Prinsip diet
Rendah Purin, Rendah Garam, dan Rendah Lemak
c. Preskripsi diet
- Nama diet dan jumlah : Diet Rendah Purin dan Rendah Lemak
- Bentuk makanan : Biasa (nasi)
- Frekuensi : 3x makan utama 2x selingan
- Rute pemberian : Oral
d. Syarat diet
1) Energi sesuai dengan kebutuhan yaitu 2442 kkal
2) Protein tinggi 15% 92 g
3) Lemak sedang 15% 40,7 g
4) Karbohidrat rendah 70% yaitu 427 gram
5) Na <1200 mg/hari
6) Purin <400 mg/hari
7) Makanan yang dibatasi
a) Sumber protein hewani = daging, ayam, ikan, tongkol, tenggiri,
bawal, bandeng, kerang, udang dibatasi 50g/hari
b) Sumber protein nabati = tempe, tahu maksimal 50g/hari, kacang
hijau, kacang tanah, kedelai 25g/hari
c) Sayuran = bayam, daun/biji melinjo, kapri, kacang polong, kembang
kol, asparagus, kangkung dan jamur maksimal 100g/hari
d) Minuman = kopi dan the kental
e) Lain-lain = makanan berlemak seperti santan kental dan digoreng
8) Makanan yang dilarang
a) Sumber protein hewani = kadar puring 150-800 mg/100 g bahan :
hati, ginjal, jantung, limfa, otak, ham, sosis, babat, usus, paru, sarden,
kaldu daging, bebek, burung, angsa, remis dan ragi
b) Minuman = mengandung soda dan alkohol
c) Lain-lan = ragi dan kaldu
½ gelas 2 0,3
Jamur ½p 50 13,5 1,1 0,3 2,5
belimbing
Gula 1p 1 sdm 8 31 0 0 8 0 74
1 buah 1 0,3
Tahu putih 1p 100 76 8,1 4,8 1,9
sedang
Gula 1p 1 sdm 8 31 0 0 8 0 0
Selingan 1 potong 2 0
Semangka Semangka 1p 100 32 0,6 0,4 7,2
Siang sedang
Sari 0 0
Selingan
Kacang Air - - - - - -
Malam
Hijau
Kacang 0 0
1p 2 ½ sdm 25 29 1.9 0.1 5.2
Hijau
2. Terapi edukasi
a. Tujuan
- Memberikan edukasi mengenai penyakit dan penyebabnya
- Memberikan edukasi mengenai diet yang diberikan yakni diet rendah purin dan rendah lemak
- Variasi makanan, jumlah makanan, anjuran makanan dan makanan yang tidak dianjurkan
- Pentingnya menghabiskan makanan yang sudah disediakan di rumah sakit
b. Topik
Diet Rendah Purin dan Rendah Lemak
c. Waktu
Setiap hari
d. Sasaran
Pasien dan Keluarga
e. Media
Leaflet dan form wawancara
f. Metode
Ceramah, diskusi dan Tanya jawab
g. Durasi
30 menit
h. Tempat
Bangsal rawat inap atau ruang konsultasi
i. Materi
- Defisini, akibat, dan penyebab penyakit
- Anjuran makan, pantangan makan, gizi seimbang, variasi makanan dan pengolahan serta ketepatan waktu makan
- Manfaat menghabiskan makanan yang disediakan untuk mempercepat proses penyembuhan