NAMA/NIM/KELAS
B. ANAMNESIS
1. Data umum pasien
CH 1.1 Nama : Tn. NS
CH 1.1.1 Umur : 46 Tahun
CH 1.1.2 Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal masuk : 24 Oktober 2022
Tanggal kasus : 12 Desember 2022
Diagnosis : Hipertensi Emergensi, Hypertension Heart Disease, ADHF, DM Tipe
2 Neuropati Perifer, Acute Kidney Injury Superimposed Chronic Kidney Disease.
2. Skrinning pasien
a. Formulir skrining
SKRINING GIZI
Berdasarkan Malnutrition Screeening Tools (MST)
(Lingkari skor sesuai dengan jawaban, total skor adalh jumlah skor yang diinginkan)
SKRINING GIZI DEWASA Nama : Tn. NS
No. RM : -
Tgl Lahir : 46 Tahun
Tanggal : 24 Oktober 2022 Jam :
No PARAMETER Skor
1. Apakah pasien mengalami penurunan BB yang tidak diinginkan dalam 6
bulan terakhir ?
a. Tidak ada penurunan BB 0
b. Tidak yakin/tidak tahu/terasa baju lebih longgar 2
c. Jika Ya, berapa penurunan BB tersebut
- 1-5 kg 1
- 6-10 kg 2
- 11,15 kg 3
- >15 kg 4
- Tidak yakin penurunannya 2
2. Apakah asupan makan berkurang karena selera makan menurun ?
a. Ya 1
b. Tidak 0
TOTAL SKOR 3
3. Pasien dengan diagnosa khusus : a. Ya b. Tidak
a. DM d. Ginjal g. Hati j. Geriatric
b. Kanker e. Penurunan Imunitas h. Paru
c. Lain-lain f. Jantung i. Stroke
Jika total skor ≥2 dan atau pasien dengan diagnosa khusus/kondisi khusus dilakukan pengkajian lanjut
oleh Tim Terapi Gizi (TTG)
Sudah dilakukan ke Tim Terapi Gizi : a. Ya, Tanggal dan Jam b. Tidak
Jakarta, … Desember 2022
Nutritionist Mahasiswa
b. Kesimpulan
Berdasarkan hasil skrining gizi melalui metode MST, pasien berisiko mengalami
malnutrisi ditandai dengan skor 3.
2. Biokimia [BD]
N Kode Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interpretasi Keterangan
o
1 BD 1.5 HB 10,6 13-16 gdl Rendah Anemia
2. BD 1.5 HT 34,1 40-48% Rendah Anemia
3. BD 1.6 Leukosit 12,66 5-10 x 103 ul Tinggi Infeksi
4. BD 1.15 GDS 209 <140 mg/dl Tinggi DM Tipe 2
5. BD 1.11 Ureum 77 19-44 mg/dl Tinggi Gangguan
fungsi ginjal
6. BD 1.11 Kreatinin 3,7 0,72 – 1,25 Tinggi Gangguan
mg/dl fungsi ginjal
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pemeriksaan biokimia, pasien mengalami anemia defisiensi zat besi,
infeksi, diabetes militus tipe 2 dan gangguan fungsi ginjal ditandai dengan Hb rendah 10,6
g/dl, HT rendah 34,1%, leukosit tinggi 12,66 x 103ul, GDS tinggi 209 mg/dl, ureum tinggi 77
mg/dl dan kreatinin tinggi 3,7 mg/dl.
Kesimpulan :
Berdasarkan pemeriksaan fisik dan klinis, pasien mengalami hipertensi grade 2, takikardia
dan takikapnea ditandai dengan tekanan darah tinggi 175/100 mmHg, nadi tinggi 120x/menit
dan respirasi tinggi 28x/menit.
4. Dietary/Food History [FH]
a. FH 1.1 Energy Intake : 700 kkal [Hasil Recall]
Energi P L KH
FH 1.1.1 FH 1.5.3 FH 1.5.1 FH 1.5.5
D. DIAGNOSA
1. Daftar Masalah
a. Masalah Gizi FH 2.1
- Asupan deficit berat energy 36%, protein 51%, lemak 28%, dan KH 37%
- Jarang konsumsi nasi
- Keluhan pasien mual dan tidak nafsu makan dan hanya makan lunak 3-5
sdm tiap makan
b. Masalah Behaviour FH 4
Sudah mendapatkan konseling gizi mengenai DM namun tidak rutin
konsumsi obat
c. Masalah Clinis
Pasien mengalami hipertensi grade 2, takikardia dan takikapnea ditandai dengan
tekanan darah tinggi 175/110 mmHg, nadi tinggi 120x/menit dan respirasi tinggi
28x/menit.
2. Analisis masalah
Berdasarkan data laboratorium pasien didiagnosa anemia, infeksi, diabetes militus
tipe 2 dan gangguan fungsi ginjal. Pasien sudah memiliki riwayat hipertensi 2 tahun dan DM
5 tahun, sudah mendapatkan konseling gizi dan kadar glukosa terkontrol namun tidak rutin
konsumsi obat. Pasien jarang makan nasi, akibat mual dan tidak nafsu makan %asupan
makan pasien mengalami deficit tingkat berat sehingga berisiko mengalami malnutrisi, tiap
makan hanya menghabiskan 3-5 sdm makanan lunak.
3. Diagnosa Gizi
NI 2.1 Asupan oral tidak adekuat (P) berkaitan dengan mual dan tidak nafsu makan (E)
ditandai dengan %asupan makan pasien mengalami deficit tingkat berat untuk zat gizi
energy 36%, protein 51%, lemak 28%, dan karbohidrat 37% (S)
NI 5.10.2 Pembatasan konsumsi natrium (P) berkaitan dengan hipertensi grade 2 (E) ditandai
dengan tekanan darah tinggi 175/110 mmHg (S)
NC 2.2 Perubahan nilai lab (P) berkaitan dengan pasien mengalami anemia defisiensi zat
besi, infeksi, diabetes militus tipe 2 dan gangguan pada fungsi ginjal (E) ditandai dengan
Hb rendah 10,6 g/dl, HT rendah 34,1%, leukosit tinggi 12,66 x 10 3ul, GDS tinggi 209
mg/dl, ureum tinggi 77 mg/dl dan kreatinin tinggi 3,7 mg/dl. (S)
Diagnosa Prioritas :
NI 2.1 Asupan oral tidak adekuat (P) berkaitan dengan mual dan tidak nafsu makan (E)
ditandai dengan %asupan makan pasien mengalami deficit tingkat berat untuk zat gizi
energy 36%, protein 51%, lemak 28%, dan karbohidrat 37% (S)
E. INTERVENSI
1. Terapi diet
a. Tujuan diet (Harus jelas, bisa terukur, dan dapat dilakukan)
- Meningkatkan asupan oral sesuai dengan kebutuhan
- Membatasi konsumsi natrium untuk mengatasi hipertensi grade 2
- Membatasi konsumsi glukosa dan protein untuk mengatasi dm dan gangguan
fungsi ginjal
b. Prinsip diet
Rendah protein, rendah kalium, rendah glukosa, dan rendah garam
c. Preskripsi diet
- Nama diet dan jumlah : Diet GGA, DM dan Rendah Garam 1
- Bentuk makanan : Lunak (Nasi bubur)
- Frekuensi : 3x makan utama 2x selingan
- Rute pemberian : Oral
d. Syarat diet
Energi sesuai dengan rumus perkeni 2015 = 1513 kkal
Protein rendah 0,8 g/kg BBI = 49 g
Lemak sedang 20% = 43 g
Karbohidrat yaitu 334,8 gram
Kalium = <4700 mg
Makanan yang dianjurkan :
a. Karbohidrat :roti, kentang, macaroni, mie, bihun, beras, biscuit, krakers, tepung
dan hasil olahannya
b. Protein: daging ayam, daging sapi, hati ayam, ikan, telur, tahu, tempe, dan susu
kedelai
c. Sayuran : semua jenis sayuran yang tidak diawetkan dan bersantan kental
d. buah yang tidak diawetkan
Makanan yang dihindari
a. Hindari makanan yang berbumbu tajam : cabai, paprika, lada, merica
b. Olahan yang banyak minyak atau santan kental