Anda di halaman 1dari 14

TUGAS PR DIETETIK KASUS 1

SALURAN CERNA ATAS (ESOPHAGISTIS)

Disusun oleh:

Dorce Sanda
G2B221026

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2022
LAPORAN KASUS PASIEN
CELLULITIS PEDIS.
DENGAN DIABETES
MELITUS
A. GAMBARAN KASUS
Tn. HS. Usia 55 tahun, TB 156 cm dan BB 57 kg status menikah, dirawat di RS dengan
keluhan nyeri ulu hati, kembung, mual, muntah dan sulit menelan sudah sejak 2 bulan
lalu. Pasien menyampaikan memiliki riwayat penyakit gastritis sejak 4 tahun yang lalu
dan mempunyai kebiasaan minum jamu yang diracik sendiri (kunyit dan kencur) sampai
sekarang. Dokter mendiagnosa Tn. HS menderita esophagitis.
Hasil pemeriksaan menunjukkan :
 Kesadaran : Composmentis
 Tekanan darah : 120/85 mmHG
 Suhu : 36,80C
 Leukosit : 10.700 uL (N.5.000-10.000 uL)
Hasil anamnesa gizi menunjukkan pola makan 3 kali sehari dengan makanan pokok nasi
sekali makan kalau pagi biasanya nasi uduk sebanyak 1P/kali makan dengan lauk telur
asin 1 butir dan tahu goreng 1 potong. Camilan yang sering dikonsumsi untuk selingan
adalah pisang goreng 1 potong dan minum jamu beras kencur yang dibeli sebanyak 150
ml. Makan siang biasanya nasi sebanyak 1 porsi, ikan goreng 1 potong, tempe goreng 1
potong, dan sayur asem 1 porsi. Kalau sore sering makan camilan martabak telur yang
paling disuka sebanyak 2 potong dan jamu lempuyang 1 gelas. Makan malam nasi soto 1
mangkuk ditambah dengan tempe goreng 1 potong dan kerupuk terung 1 buah. Setelah
sakit, pasien makan lebih sedikit dari biasanya.
Gambaran asupan makan sebelum sakit energi : 1200 Kalori, protein : 45 gr, Lemak :
Hasil recall 3 x 24 jam saat di RS didapatkan energi : 690 Kalori, Protein : 34 gr, Lemak
20 gr, dan KH 67 gr. Standar makanan RS : Energi 1700 Kalori, Protein 55,5 gr, Lemak
36,5 gr, dan KH 275 gr.
1. Lakukan skrinning gizi
2. Buatlah perencanaan asuhan gizi termasuk menu sehari.
Informasi Umum / Identitas pasien
Nama : Tn. HS
Umur : 55 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : -
Diagnosa Medis : Esophagitis

Data Antropometri Pasien :


Berat Badan (BB) : 57 Kg
Tinggi Badan (TB) : 156 cm
Data Laboratorium Pasien :
Leukosit : 10.700 uL
Tekanan Darah : 120/85 mmHG
Suhu : 36,80C.

B. SKRINING GIZI
FORMULIR SKRINING MST

PARAMETER SKOR
1. Apakah pasien mengalami penurunan berat badan yang tidak
direncanakan/tidak diinginkan dalam 6 bulan terakhir ?
a. Tidak 0 √
b Tidak yakin/Tidak tahu/Merasa baju lebih longgar 2
.
c. Ya, ada penurunan BB sebanyak
a) 1-5 kg 1
b) 6-10 kg 2
c) 11-15 kg 3
d) > 15 kg 4
2. Apakah asupan makan pasien berkurang karena ada penurunan nafsu
makan atau kesulitan menerima makanan?
a. Tidak 0
b. Ya 1 √
TOTAL SKOR 1
3. Apakah pasien merupakan pasien diagnosis khusus yang berisiko terjadi
gangguan gizi? Ya Tidak √
(pasien IC/ICU/HCU, penurunan kesadaran, kegawatan
abdomen,gangguan pernapasan berat, keganasan dengan komplikasi,
gagal jantung, GGK, pasien HD, DM, sirosis, imunitas menurun, geriatri,
atau kondisi sakit berat lain)

Kriteria Penilaian MST


Skor 0-1 Tidak risiko malnutrisi √
Skor > 2 Risiko malnutrisi
Skor > 3 Malnutrisi
Kesimpulan : Dari skreening gizi tidak ada penurunan berat badan (0), asupan
makan berkurang karena kesulitan menelan makanan (1). Total Skor 1.
Sehingga dapat disimpulkan Tn. HS tidak memiliki resiko malnutrisi.

C. DATA PASIEN SAAT AWAL MASUK RS


1. Tanggal masuk RS : 9 Mei 2022
2. Keadaan masuk RS : Composmentis
3. Diagnosa penyakit : Esophagistis
4. Terapi yang diberikan: -
5. Data riwayat kesehatan sebelum dirawat :
 Nyeri ulu hati, kembung, mual, muntah dan sulit menelan sudah sejak 2
bulan lalu
 Kembung
 Mual + Muntah
 Sulit menelan sejak 2 bulan yang lalu
 Penurunan nafsu makan
6. Data Riwayat gizi sebelum dirawat dan sebelum studi kasus :
 Tn. HS makan 3 kali sehari dengan makanan pokok nasi sekali makan kalau
pagi biasanya nasi uduk sebanyak 1P/kali makan dengan lauk telur asin 1
butir dan tahu goreng 1 potong. Camilan yang sering dikonsumsi untuk
selingan adalah pisang goreng 1 potong dan minum jamu beras kencur yang
dibeli sebanyak 150 ml. Makan siang biasanya nasi sebanyak 1 porsi, ikan
goreng 1 potong, tempe goreng 1 potong, dan sayur asem 1 porsi. Kalau sore
sering makan camilan martabak telur yang paling disuka sebanyak 2 potong
dan jamu lempuyang 1 gelas. Makan malam nasi soto 1 mangkuk ditambah
dengan tempe goreng 1 potong dan kerupuk terung 1 buah.

D. PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT)


1. Data Antropometri Pasien
NILAI
WAKTU TERMINOLOGI ANTROPOMETRI HASIL INTERPRETASI
NORMAL

18/5/2022 AD.1.1.1 BB SAAT INI 57 KG BBI : 50,4 KG Berat Badan


Berlebih

AD.1.1.2 TB 156 CM

AD.1.1.5 IMT 23,4 kg/m2 IMT : 18,5- Berat Badan


22,9 kg/m2 Berlebih

Kesimpulan : Berdasarkan pengukuran antropometri didapat status gizi Berat Badan


Berlebih

2. Biokimia
Tabel 2. Data pemeriksaan laboratorium pasien
Data Kadar
Waktu Terminologi Data Biokimia Satuan Interpretasi
Pasien Normal

18/5/2022 BD- 1.10.1 Leukosit 10.700 5.000- uL Diatas Normal


10.000

Kesimpulan : Dari data pemeriksaan laboratorium menunjukkan Leukosit pasien di atas


normal

3. Data Kajian Fisik dan klinis


Tabel 3. Data pemeriksaan Klinis

Data Klinis Hasil Nilai Normal Penilaian


Kesadaran Composmentis

Tekanan Darah 120/85 mmHg 120/80 mmHg Normal

Suhu 36,8ºc 36 - 37 ºc Normal

Kesimpulan : Tanda vital Tn. HS normal namun ada peningkatan


tekanan darah yang harus diwaspadai.

Tabel 4. Data pemeriksaan Fisik

Data Fisik Hasil Data Fisik Penilaian

Antropi Lengan Tidak dilakukan Diare Tidak ada

Hilang Lemak Tidak dilakukan Kulit Normal


Subkutan

Oedema Tidak ada Kepala dan Mata Normal

Mual Ada Gigi Geligi Lengkap

Muntah Ada Gangguan Menelan Ada

Kembung Ada Gangguan Tidak ada


Mengunyah

Konstipasi Tidak ada Gangguan Tidak ada


Menghisap

Kesimpulan : Terdapat gangguan fisik pada Tn. HS berupa kembung,


mual, muntah serta susah menelan.

4. Riwayat Makan Pasien (Dietery History)

Tabel 5. Riwayat Diet Pasien

Riwayat Diet Data Pasien

Pengalaman diet/konseling sebelumnya Tidak ada

Pantangan makanan Tidak ada

Alergi Makanan Tidak ada


Penggunaan obat komplemen alternatif Tidak ada

Tabel 6. Data kualitatif (asupan makan sebelum masuk rumah sakit)


Terminologi Data Pasien

FH 2.1 Pola makan Tn. HS 3 kali sehari dengan makanan pokok nasi sekali
makan kalau pagi biasanya nasi uduk sebanyak 1P/kali makan dengan
lauk telur asin 1 butir dan tahu goreng 1 potong. Camilan yang sering
dikonsumsi untuk selingan adalah pisang goreng 1 potong dan minum
jamu beras kencur yang dibeli sebanyak 150 ml. Makan siang biasanya
nasi sebanyak 1 porsi, ikan goreng 1 potong, tempe goreng 1 potong,
dan sayur asem 1 porsi. Kalau sore sering makan camilan martabak
telur yang paling disuka sebanyak 2 potong dan jamu lempuyang 1
gelas. Makan malam nasi soto 1 mangkuk ditambah dengan tempe
goreng 1 potong dan kerupuk terung 1 buah.

FH 1.2.2.3 Pola makan : 3x/hari

FH 7.3.1 Aktifitas : ringan

Kesimpulan :
- Dari data dapat dilihat pasien suka mengkonsumsi lauk yang digoreng
- Tn. HS mengkonsumsi 1 jamu setiap pagi dan sore setiap hari
- Data asupan makanan pasien sebelum masuk RS kurang dari kebutuhan gizi/hari

4.1. Standar Pembanding Asupan SMRS dan Asupan di RS Saat Assesment dengan
Kebutuhan Gizi
Tabel 7. Data standar pembanding asupan SMRS dengan kebutuhan gizi
Terminologi Asupan SMRS Recall 3 x 24 Pencapaian Keterangan/
Jam saat di rs (%) Intepretasi

CS-1 Kebutuhan Energi 1.200 kal Energi 690 kal 57,5 % Kekurangan asupan
energi

CS-2 Kebutuhan Protein 45 gram Protein 34 gram 75,6 % Kekurangan asupan


Zat Gizi Makro
Lemak 20 gram Lemak 20 gram 100 % Sesuai asupan

Karbohidrat Karbohidrat 31,9 % Kekurangan asupan


210 gram 67 gram

Kesimpulan :
Dari data asupan dapat dilihat bahwa asupan energi ( 57,5 %), karbohidrat (31,9 %),
protein (75,6 %), termasuk dalam kategori kurang. Sementara lemak sudah memenuhi
asupan (100%). Pasien masuk dalam kategori kekurangan zat gizi Mikro (WNPG, 2000)

Tabel 8. Riwayat asupan makan pasien selama di RS

Terminologi Tanggal Perubahan Bentuk Makanan

FH 2.1.1 Mulai dengan makanan cair, saring, lunak

Kesimpulan : Ada perubahan bentuk makanan pasien selama di rumah sakit, mulai dari
makanan cair, saring, lunak, disesuaikan dengan kondisi pasien dalam
menerima makanan.

E. DIAGNOSIS GIZI
1. Domain Intake
a. Kelebihan asupan energi (N.I-1.5) yang disebabkan oleh kurangnya kepercayaan
atau sikap pasien terhadap makanan dan nutrisi, dibuktikan dengan nilai audit gizi
energi sebesar 129,14%.
b. Kelebihan asupan protein (N.I-52.2) yang disebabkan oleh kurannya informasi atau
pengetahuan yang berhubungan dengan nutrisi dan makanan, dibuktikan dengan nilai
audit gizi protein sebesar 109,06%.
c. Kelebihan asupan lemak (N.I-51.2) yang disebabkan oleh kepercayaan/sikap yang salah
terhadap makanan, nutrisi, dan topik-topik yang terkait dengan nutrisi, dibuktikan dengan
audit gizi lemak sebesar 232,44%.
2. Domain Klinis
Kesulitanmenelan(N.C-1.1) yang disebabkan oleh keadaan mekanis seperti
peradangan, luka, penyempitan, pharyngeal dan esophagus, dibuktikan dengan mual,
muntah, dan sulit menelan/disfagia serta diagnosis sementara yaitu esophagitis.
3. Domain Behavior
Kepercayaan yang salah / sikap tentang pangan dan gizi (N.B-1.2) yang disebabkan
oleh keyakinan/perhatian yang salah mengenai makanan, zat gizi dan masalah-
masalah
lain berhubungan dengan makanan/zatgizi. Dibuktikan dengan pasien terbiasa minum
jamu yang diracik sendiri seperti kunyit dan kencur serta teknik pengolahan hanya
dengan digoreng.
4. Kesimpulan
Dari hasil diagnosa gizi dapat disimpulkan bahwa klien mengalami penyakit
esophagitis, ditandai dengan mual, muntah, dan susah menelan (disfagia). Oleh karena
itu klien sangat disarankan untuk merubah perilaku dengan memperhatikan asupan
baik dari segi kualitas maupun kuantitas bahan makanan.

F. INTERVENSI GIZI
1. TUJUAN DIET
Jangka pendek :
 Menghindari iritasi yang terjadi pada mukosa esophagus
 Mencegah refluks esophagus
 Mengurangi asiditas dan kapasitas iritasi (gastric juice)
 Menurunkan resiko aspirasi akibat masuknya makanan kedalam saluran
pernafasan
 Mencegah dan mengoreksi defisiensi zat gizi dan cairan
 Asupan makanan yang tidak memberatkan kerja lambung
Jangka panjang :
 Memperbaiki pola makan dengan asupan gizi seimbang
 Mempertahankan berat badan dan status gizi normal

2. PRINSIP DIET
 Energi sesuai kebutuhan
 Protein cukup
 Lemak rendah
 Karbohidrat cukup
 Vitamin dan mineral cukup
 Serat cukup
 Cairan cukup

3. PERHITUNGAN KEBUTUHAN GIZI


Menghitung Kebutuhan Pasien dengan menggunakan rumus Harris-Benedict

BEE = 66 + [13,7 x W] + [5 x H] - [6,8 x A]


Keterangan : BEE = Basal Energy Expenditure
W (Weight) = Berat Badan (Kg)
H (Hight) = Tinggi Badan (Cm)
A (Age) = Usia (Tahun)
 Kebutuhan energi :
BEE = 66 + (13,7 x 50,4) + (5 x 156) – (6,8 x 55)
= 66 + 690,5 + 780 – 374
= 1.162,5 kalori
TEE = BMR x Faktor Aktifitas x Faktor Stress
= 1.162,5 x 1,3 x 1,4
= 2.115,8 kalori
 Protein = 15% x 2.115,8
= 317,4 = 79,35 gr
4
 Lemak = 20 % x 2.115,8
= 423,2 = 47,02 gr
9
 Karbohidrat = 65% x 2.115,8
= 1.375,3 = 343,83 gr
4
4. SYARAT DIET
 Energi diberikan sesuai kebutuhan sebesar 2.115,8 kkal untuk mempertahankan
berat badan pasien.
 Protein cukup, sebesar 79,35 gram untuk memperbaiki sel-sel dan jaringan yang
rusak, disesuaikan dengan kemampuan pasien menerimanya.
 Lemak diberikan rendah, sebesar 47,02 gram untuk mempercepat nyembuhan
iritasi pada tenggorokan.
 Karbohidrat diberikan cukup, sebesar 343,83 gram memberi rasa kenyang dan
sumbangan energi.
 Vitamin C diberikan rendah untuk menghindari iritasi esophagus
 Serat diberikan cukup untuk menghindari konstipasi ( meningkatkan tekanan intra
abdominal).
 Porsi Kecil Tapi Sering dan mudah dicerna
 Cukup cairan terutama bila muntah

5. IMPLEMENTASI DIET
Jenis Diit : DISFAGIA
Bentuk makanan : Bentuk makanan bergantung pada kemampuan menelan
pasien, diberikan secara bertahap, dimulai dari makanan
cair penuh, makanan saring, kemudian makanan lunak.
Frekuensi Pemberian : 6 kali pemberian makan sehari semalam (24 jam), dengan 3
kali makanan utama serta 3 kali selingan.
Rute makanan : Rute pemberian melalui oral
Edukasi Gizi :
 Topik : Gizi Seimbang untuk penderita penyakit saluran cerna atas
usia dewasa
 Sasaran : Tn. HS dan keluarga
 Waktu : + 30 menit
 Peraga : Food model dan Leaflet
 Bentuk Edukasi : Ceramah, diskusi dan tanya jawab
 Materi : Prinsip gizi seimbang untuk penderita penyakit saluran
cerna atas pada usia dewasa dan makanan yang dianjurkan
untuk penderita penyakit saluran cerna

6. CONTOH MENU SEHARI :


Contoh pemberian menu sehari pasien dan perhitungan nilai gizinya terlampir.
G. MONITORING DAN EVALUASI
1. Memonitor kemampuan menelan pasien apakah sudah bisa atau belum
2. Memonitor peradangan esophagus pasien apakah sudah membaik atau belum
3. Memonitor jenis makanan yang diberikan apakah sesuai dengan anjuran atau tidak
4. Memonitor aktivitas fisik klien seperti membiasakan berolahraga, dll.
Lampiran 1. Contoh perhitungan menu sehari

Energi Protein Lemak KH


Waktu Menu Bahan Makanan Berat
(Kkal) (gr) (gr) (gr)
Pagi Roti isi telur Roti tawar 75 205,4 6,6 2,3 38,9
 06.00   Tomat 75 15,8 0,7 0,2 3,4
    Margarin 5 31,80 0,0 3,60 0,0
  Telur 30 46,5 3,8 3,2 0,3
       
Selingan I Puding maizena Tepung maizena 40 152,4 0,1 0,0 36,5
 09.00    Tepung Susu 20 92,8 4,3 3,8 10,3
Gula pasir 20 77,4 0,0 0,0 20,0

Siang Bubur Beras 40 144,4 2,7 0,2 31,8


Semur daging Daging sapi 50 134,4 12,4 9,0 0,0
 12.00
cincang
  Minyak goreng 5 43,1 0,0 5,0 0,0
  Kecap manis 5 3,0 0,5 0,0 0,3
  Tahu tim Tahu 50 38,0 4,1 2,4 0,9
  Sayur bening Bayam 75 27,8 2,8 0,2 5,5
  Wortel 25 6,5 0,2 0,1 1,2
  Buah Semangka 100 32 0,6 0,4 7,2
 
Selingan II Kue nagasari Kue nagasari 100 185,0 2,1 2,8 39,9
 16.00  Teh manis Gula pasir 15 58,0 0,0 0,0 15,0
               
Waktu Menu Bahan Makanan Berat Energi Protein Lemak KH
Malam Bubur Beras 30 108,3 2,0 0,2 23,9
19.00 Ikan kuah kuningIkan segar 50 49 9,1 1,2 0,0
Perkedel tempe Tempe 50 99,5 9,5 3,8 8,5
Minak goreng 5 43,1 0,0 5,0 0,0
  Sayur setup Labu siam 50 10,0 0,4 0,2 2,2
  Wortel 25 6,5 0,2 0,1 1,2
  Buncis 25 8,7 0,5 0,1 2,0
   Buah Pisang ambon 100 92,0 1,0 0,5 23,4
               
Selingan III Susu Susu Dancow 25 108,3 3,3 2,8 17,7
Gula pasir 10 38,7 0 0 10
Biscuit 50 249,3 3,1 12,8 29,8
TOTAL 2.107,7 70,0 59,8 329,9

Anda mungkin juga menyukai