Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN STUDI KASUS HARIAN

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR

PASIEN POST OPERASI SOLITARY NODUL THYROID (SNT) DENGAN


DIAGNOSIS NEOPLASMA GANAS KELENJAR TIROID DI RUANG
APEL RSUD KABUPATEN KLUNGKUNG

OLEH :

NI PUTU EMI

NIM.P07131219029

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR

PRODI GIZI DAN DIETETIKA PROGRAM SARJANA TERAPAN

DENPASAR

2022
Soal Kasus :

Ny. S. berusia 42 tahun, agama Hindu, Pendidikan terakhir SMA, pekerjaan IRT
dirawat di ruang Apel RSUD Kabupaten Klungkung telah menjalani Operasi
Solitary Nodul Thyroid (SNT) dengan diagnosa medis Neoplasma ganas kelenjar
tiroid. Keluhan utama awal masuk rumah sakit yaitu terdapat benjolan pada leher,
sakit pada bagian tenggorokan pasca operasi, kesulitan menelan pasca operasi. BB:
55 kg, TB: 158,1 cm, TD 120/70 mm/Hg, Suhu 360C. Kebiasaan makan sebelum
sakit yaitu makan 3 kali sehari dengan nasi, lauk pauk, dan sayuran. Asupan makan
awal di rumah sakit 75%. Riwayat alergi makanan daging babi. Belum pernah
mendapatkan edukasi gizi sebelumnya. Diketahui data hasil laboratorium: Hb 13,4
g/dL, Lekosit 10,35 103/uL, Trombosit 267 103/uL, SGOT 18 U/L, SGPT 23 U/L,
Ureum 23 mg/dL, Kreatinin 1,0 mg/dL, GDS 78 mg/dL, pemeriksaan rapid nagatif.
SCREENING GIZI AWAL DENGAN MST

Tanggal : 14/09/2022

Nama : Ny. S. BB : 55 kg

Usia : 42 tahun TB : 158,1 cm

NO. PARAMETER SKOR


1 Apakah pasien mengalami penurunan BB yang
tidak diinginkan dalam 6 bulan terakhir ?
a. Tidak ada penurunan berat badan 0(√ )
b. Tidak yakin/tidak tahu/terasa baju lebih longgar 2( )
c. Jika ya, berapa penurunan berat badan tersebut
• 1 – 5 kg 1( )
• 6 – 10 kg 2( )
• 11 – 15 kg 3( )
• > 15 kg 4( )
2 Apakah asupan makan berkurang karena tidak
nafsu makan ?
a. Ya 1(√ )
b. Tidak 0( )
Total Skor 1
Pasien dengan diagnosis khusus : ( ) Ya ( √ ) Tidak
(DM/Kemoterapi/Hemodialisa/Geriatri/Imunitas menurun/ lain-lain
sebutkan…………………………………………………………….)
(Bila skor ≥ 2, pasien beresiko malnutrisi, dan atau pasien dengan
diagnosis/kondisi khusus dilaporkan ke dokter pemeriksa)
1. PENGKAJIAN GIZI
DATA TERKAIT GIZI STANDAR MASALAH/PROBLEM
PEMBANDING/NILAI
NORMAL
Antropometri : Status Gizi : -
(AD.1.1.1) TB = 158,1 cm • Buruk (<17,0 kg/m2)
(AD.1.1.2) BB = 55 kg • Kurang (17,0 - 18,4
(AD.1.1.2) BBI = 52,29 kg kg/m2)
(AD.1.1.5) IMT = 22 kg/m2 • Baik (18,5 – 25,0 kg/m2)
• Lebih (25,1 – 27,0
kg/m2)
• Obesitas (>27 kg/m2)
(Depkes RI, 1994)
Biokimia : • Hb (10,8 – 14,2 g/dL) • GDS rendah
(BD.1.10.1) Hb = 13,4 g/dL • Lekosit (3,5 – 10 103/uL)

(BD.1.12.3) Lekosit = 10,35 • Trombosit (145 – 450


103/uL)
103/uL • SGOT (8 – 37 U/L)
(BD.1.12.3) Trombosit = 267 • SGPT (23 U/L)
• Ureum (10 -50 mg/dL)
103/Ul • Kreatinin (0,6 – 1,2
(BD.1.4.3) SGOT = 18 U/L mg/dL)
• GDS (80 – 200 mg.dL)
(BD.1.4.2) SGPT = 23 U/L
Ureum = 23 mg/dL
(BD.1.2.2) Kreatinin = 1,0
mg/dL
(BD.1.5.2) GDS = 78 mg/dL
Diet/Riwayat Gizi : • Pola makan 3 kali • Pola makan tidak
(FH.1.2.2.3) Pola kebiasaan makanan utama dan 2 teratur
makan sebelum MRS 3 kali kali makanan selingan • Asupan makan
sehari dengan makanan pokok, • Asupan makan di rumah kurang
lauk pauk, dan sayuran. sakit ≥ 80%
(FH.1.2.2)Asupan makanan
awal masuk rumah sakit 75%
Fisik/Klinis : Kesulitan menelan
• Tensi = (<140/90
(PD.1.1) Tanda-tanda vital:
mm/Hg)
Tensi = 120/70 mm/Hg • Suhu (36-37,20C)
Suhu = 360C
Kesulitan menelan pasca
operasi

Riwayat Individu :
(CH.1) Riwayat personal : - -
Perempuan, usia 42 tahun.
(CH.3.1.7)Agama: Hindu
(CH. 1.1.6) Pendidikan terkahir
: SMA
Pekerjaan : IRT

2. DIAGNOSA GIZI
NO. PROBLEM ETIOLOGI/AKAR TANDA/GEJALA
MASALAH
1 (NI.2.2) Asupan Berkaitan dengan pasien Ditandai dengan
oral in adekuat kesulitan menelan pasca asupan makanan
operasi pasien kurang (75%)

3. INTERVENSI GIZI
DIAGNOSIS GIZI INTERVENSI
1 P (Problem) (NI.2.2) Asupan Tujuan :
oral in adekuat Membantu mempermudah
pasien dalam menelan makanan
E (Etiologi) Berkaitan dengan Cara :
pasien kesulitan (ND.1.2) Modifikasi merubah
tekstur/bentuk makanan.
menelan pasca Memberikan makanan sesuai
operasi dengan diet dan kebutuhan gizi
pasien dalam bentuk makanan
saring

S Ditandai dengan Target :


(Sign/Simptom) asupan makanan Asupan oral adekuat ( ≥ 80%)
pasien kurang
(75%)
PRESKREPSI DIET
• Jenis Diet : Diet Pasca Bedah III
• Tujuan Diet :
a. Mememberikan nutrisi sesuai dengan kebutuhan gizi pasien pasca operasi
b. Menigkatkan asupan makanan pasien
c. Membantu mempermudah pasien dalam proses menelan makanan
d. Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan.
• Syarat Diet :
a. Makanan yang diberikan berupa makanan saring ditambah susu dan biscuit
b. Cairan 2000 ml
c. Diberikan dalam waktu 1 hari
d. Rendah serat, tidak menimbulkan gas
e. Bumbu tidak merangsang
f. Diberikan dalam porsi kecil dan frekuensi sering
• Bentuk : Makanan saring
• Jalur pemberian : Oral
• Frekuensi : 3 kali makan utama, 3 kali makanan selingan
• Nilai Gizi (sesuai kebutuhan)
Energi : 1.650 kkal
Protein : 55 g
Lemak : 45,8 g
Karbohidrat : 254,5 g
Cairan : 2000 ml
Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
Perhitungan kebutuhan energi menggunakan rumus perhitungan energi paad diet
pasca bedah.
Energi = 30 kkal/kg BB
= 30 x 55
= 1650 kkal
Protein = 1 g/kg BB
= 1 x 55
= 55 g
Lemak = 25% energi total
= 25% x 1650
= 412, 5 kkal : 9
= 45,83 g
Karbohidrat = energi total – (protein + lemak)
= 1650 – (220 + 412,5)
= 1650 – 632,5
= 1017,8 kkal : 4
= 254,45 g
EDUKASI GIZI
Tujuan : Mingkatkan pengetahuan dan pemahaman pasien megenai Diet Pasca
Bedah III
Tempat : Ruang Apel RSUD Kabupaten Klungkung
Waktu : 09.00 WITA
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
Media : Leaflet
Konten Materi : Gambaran umum diet pasca bedah, tujuan diet, makanan yang
diperbolehkan dan tidak diperbolehkan
A. Gambaran Umum
Diet pasca bedah adalah makanan yang diberikan kepada pasien setelah
menjalani pembedahan. Pengaturan makanan sesudah pembedahan bergantung
pada macam pembedahan dan jenis penyakit penyerta. Pada Diet Pasca Bedah
III makanan yang diberikan adalah dalam bentuk makanan saring. Makanan
saring adalah makanan semi padat yang mempunyai tekstur lebih halus
dibandingkan dengan makanan lunak, tetapi lebih kental dari makanan cair
sehingga lebih mudah dimakan dan dicerna.
B. Tujuan Diet
Tujuan diet pasca bedah adalah mengupayakan agar status gizi pasien segera
kembali normal untuk mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan
daya tahan tubuh pasien dengan cara :
1. Memberikan kebutuhan dasar (cairan, energi, protein) sesuai kebutuhan
pasien
2. Mengganti kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat gizi lain
3. Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan.
C. Makanan yang Diperbolehkan dan Tidak Diperbolehkan
• Makanan yang diperbolehkan : beras dibubur saring, roti dibubur, biskuit,
gula, daging ikan/ayam digiling, tempe/tahu digiling, sayur rendah serat
seperti bayam, wortel, labu siam dihaluskan, buah rendah serat
disaring/dihaluskan seperti papaya, semangka, pisang, jeruk, kecap,
garam, teh encer, kopi encer.
• Makanan yang tidak diperbolehkan : makanan yang berbumbu tajam dan
minuman yang mengandung karbondiosida.
4. MONITORING DAN EVALUASI
Parameter Target/Tujuan Capaian/Hasil Monitor Evaluasi Tindak lanjut
15/09/2022
Asupan Intake oral 80% Intake oral pasien Lanjutkan
pasien 100% baik (>80%) diet

Anda mungkin juga menyukai