DM TIPE II
Gambaran Kasus
FH-1.2.2.1.6 Daging, telur, Ikan tenggiri, daging ayam goreng, tahu bacem
kacang-kacangan dan tempe goreng
Kebutuhan
Sesudah RS 2376 89,1 52,8 386,1
Mempertahankan berat badan a. Meningkatkan asupan dari 1407 kkal menjadi 1700 kkal Tidak ada sisa pada makanan yang
tetap dalam status gizi normal (70%). diberikan dan tidak terjadi penurunan
b. Pemantauan BB setiap 1 minggu sekali berat badan
Memberikan diit sesuai dengan a. Memberikan rekomendasi menu yang disesuaikan Nilai biokimia terutama GDS, GDP dan
kebutuhan pasien dengan kemampuan konsumsi dengan penambahan 300 Hb normal
kkal:
- Energi = 1700 kkal
- KH = 270 g
- Prot = 62,3 g
- Lemak = 37 g
- Besi = 12 g
a. Melakukan pemantauan terhadap kadar Hb
Meningkatkan kepatuhan tentang Memberikan konseling gizi terkait dengan pemilihan Dapat memilih makanan sesuai dengan
pola makan makanan dan motivasi untuk membantu proses kebutuhannya
penyembuhan
• Penggunaan gula murni hanya diperbolehkan dalam jumlah sedikit sebagai
bumbu.
• asupan serat sebesar 25 g/hari yang banyak terdapat pada buah dan sayur.
• Membatasi bahkan menghindari konsumsi gula pasir, gula jawa, sirup, jam,
jelli, buah-buahan dengan pengawetan gula, susu kental manis, minuman
soda, es krim, cake, dodol, fast food, gorengan, makanan tinggi natrium
seperti ikan asin, telur asin, atau makanan dengan pengasinan, makanan
tinggi MSG, menghindari makanan asam, terlalu manis, berlemak tinggi.
Membatasi kolesterol maksimal 300 mg/hari. Menghindari minum sebelum
makan. Menyajikan makanan dalam suhu kamar, segar, atau dingin jika
bermasalah dengan indra pengecap. Mengkonsumsi makanan dalam bentuk
lunak atau saring agar Ny. S lebih mudah mengkonsumsi terutama pasca
kemoterapi. Dapat diberikan makanan kering jika Ny. S mengalami mual
muntah
• Jenis karbohidrat yang diberikan adalah whole grain, buah-
buahan, sayuran, serta susu rendah lemak. Protein yang diberika
setelah masuk rumah sakit sebesar 1,5 gram per kg berat badan
dimana merupakan anjuran maksimal asupan protein pada
penderita kanker. Diberikan maksimal dimaksudkan agar
mempercepat proses regenerasi sel
PRE OP PADA PASIEN DM
TIPE II
Gambaran Kasus
• Keluhan pada kaki kanan dialami sejak 1 bulan yang lalu perlahan
menjadi merah kehitaman dan bengkak disertai luka terbuka pada
jari ke 4 kaki kanan. Jari kanan pasien terluka dan diperban
tertutup (piting edema skor +4). Diagnosis medis dari dokter ketika
masuk RS adalah celullitis pedis. Berdasarkan keterangan dari
pasien, beliau menderita DM tipe 2 sejak tahun 1995 dan
mengalami luka pada bagian jari ke 4 kaki kanan. Pasien sudah
mendapatkan edukasi gizi sebelumnya mengenai diet DM.
• Pasien memiliki tinggi lutut 52 cm, dan BB sebelum masuk RS
(ketika kaki bengkak) 85 kg. Lingkar lengan atas sebanyak 31 cm.
Pasien menerima obat ciprolaxin, ketorolac, ranitidin, ceftriaxson,
clindamisin, heparin. Data laboratorium hemoglobin 10,5 g/dL,
hematokrit 28,5%, eritrosit 3,5*106/uL, MCH 29,4 pg, MCV 88,1 fL,
trombosit 379*103/uL, leukosit 19,4*103/uL, albumin 2,6 g/dL,
ureum 107 mg/dl, kreatinin 3,44 mg/dl, GDS 154 mg/dl, Na 133
mmol/L, K 5,3 mmol/L, Cl 101 mmol/L. Tekanan darah 120/70,
nadi 76x/menit, RR 18x/menit, suhu 36oC. Pasien juga merupakan
perokok aktif. Pasien akan mendapat program persiapan operasi
amputasi pada jari kanan pasien.
• Tn B bekerja sebagai koordinator keamanan. Sebelum masuk RS,
pasien hanya mengkonsumsi nasi 5 sdm, telur ayam 0,5 butir,
ayam 0,5 porsi, dan sayur 1 sop 1 penukar. Pasien juga minum teh
manis 2x sehari dengan gula 3 sdm. Pasien mengkonsumsi gula
karena menganggap pola makannya baik dan tidak ada masalah
dengan penyakit DM. Sebelum masuk RS pasien mengkonsumsi
jamu brotowali atau kunir asem 3x/minggu.
Variabel Pertanyaan Skor
1. Kondisi pasien sekarang Apakah pasien terlihat kurus? Ya =1
Tidak = 0
Apakah pakaian anda terasa lebih longgar? Ya =1
Tidak = 0
1. Penurunan berat badan Apakah akhir-akhir ini Anda kehilangan berat Ya =1
adan secara tidak sengaja (6 bulan terakhir) ? Tidak = 0
Total Skor 3
Kesimpulan
Skor 0-2 : tidak berisiko malnutrisi
Domain Data Identifikasi Interpretasi Data
Masalah
AD-1.1.1 Tinggi Badan 167,3 cm -
Kebutuhan
Sebelum RS 1712 64,2 47,5 256,8
Kebutuhan
Sesudah RS 2225 83,4 62 334
Perncapaian
Domain Data Data
CH-1.1.1.3 Usia (dalam 57 tahun
tahun)
CH-1.1.2 Jenis Kelamin Laki-laki
CH-1.1.3 Race/ etnis Jawa
CH-1.1.7 Role in Family Kepala rumah tangga
CH-1.1.8 Tobbaco use Perokok aktif
CH-2.1.3.2 Endokrin/ Diabetes Mellitus tipe II
Metabolisme
CH-.3.1.6 Occupation Koordinator keamanan
Diagnosis gizi
Konsumsi kalori sesuai a. Mencukupi asupan diet sebesar 2225 kkal Berat badan turun 0,5 kg
dengan kebutuhan b. Pemantauan BB setiap 1 minggu sekali setiap minggu
Memberikan diit sesuai Memberikan rekomendasi menu yang Nilai biokimia normal
dengan kebutuhan disesuaikan dengan kebutuhannya :
pasien - Energi = 2225 kkal
- KH = 333,7 g
- Prot = 83 g,
- Lemak = 62 g
Total Skor 6
Kesimpulan
Skor 0-2 : tidak berisiko malnutrisi
Skor ≥3 : berisiko malnutrisi
Domain Data Identifikasi Interpretasi Data
Masalah
AD-1.1.1 Tinggi Badan 160 cm -
Mempertahankan berat badan a. Meningkatkan asupan dari 687 kkal menjadi 1300 Tidak terdapat residu dan tidak
tetap dalam status gizi normal kkal (75%) sesuai dengan basal metabolismenya. terjadi penurunan berat badan
b. Pemantauan BB setiap 1 minggu sekali
a. Memberikan rekomendasi menu yang disesuaikan dengan Nilai biokimia terutama ALT, AST, Hb, Ht,
Memberikan diit sesuai
kemampuan konsumsi dengan penambahan 650 kkal: dan albumin normal.
dengan kebutuhan pasien - Energi = 1300 kkal
- KH = 210 g
- Prot = 61 g
- Lemak = 29 g
a. Melakukan pemantauan terhadap kadar Hb, Ht, dan albumin
Memberikan konseling gizi terkait dengan pemilihan makanan dan Dapat memilih makanan sesuai dengan
Meningkatkan pengetahuan
motivasi untuk membantu proses penyembuhan kebutuhannya
tentang pola makan
• Memberikan diit karbohidrat sesuai dengan kebutuhan beliau yaitu
sebesar 210 g dan tidak dianjurkan bahan makanan yang
menimbulkan gas seperti ubi jalar serta meningkatkan asupan
serat terutama yang mudah diserap tubuh.
• Memberikan diit protein yaitu 61 g atau 75% dari kebutuhan.
Pemberian protein tinggi ini dimaksudkan untuk memelihara dan
mengganti jaringan sel yang rusak. Kadar protein yang diberikan
juga sudah sesuai dengan anjuran untuk seseorang yang berisiko
gangguan hati. Sumber protein yang harus dihindari seperti daging
berlemak, kulit ayam, dan kacang merah. Memberikan diit lemak
sesuai dengan kebutuhan yaitu 29 g,