Anda di halaman 1dari 49

KANKER SERVIKS IIIB dg

DM TIPE II
Gambaran Kasus

• Ny. S dengan keluhan merasa cemas karena kadar glukosa


darahnya selalu naik serta merasa nyeri pada bagian perut bawah.
Riwayat haid Ny. S tidak jelas. Sebelum masuk rumah sakit, Ny. S
kadang merasakan nyeri tekanan di bagian perut bawah karena
penyakitnya.
• Ny. S memiliki riwayat diabetes mellitus tipe dua sejak 4 tahun
yang lalu dan berakibat pada pemotongan jempol tangan bagian
kiri.
• Ny. S menjalani kemoterapi
Parameter Skor

Apakah pasien mengalami penurunan berat badan yang tidak  


direncanakan/ tidak diinginkan dalam 6 bulan terakhir?
 Tidak  
 Tidak yakin (ada tanda: baju menjadi lebih longgar)  
 Ya, ada penurunan BB sebanyak:  
1 – 5 kg  
6 – 10 kg 2
11.– 15 kg  
>15 kg  
Tidak tahu berapa kg penurunannya  
   
Apakah asupan makan pasien berkurang karena penurunan nafsu  
makan/ keuslitan menerima makanan?
 Tidak 0
 Ya  
Antropometri

Domain Data Identifikasi Masalah Interpretasi Data

AD-1.1.1 Tinggi Badan 161 cm -

AD-1.1.2 Berat Badan 53 kg -

AD-1.1.4 Perubahan Berat Penurunan 7 kg -


Badan dalam 4 bulan
AD-1.1.5 Indeks Masa Tubuh 20,4 kg/m2 Normal
Biokimia
Domain Data Biokim Interpretasi Data
ia
BD-1.2.2 Kreatinin 0,7 Normal (<1,5 mg/dl)
BD-1.2.5 Natrium 138 Normal (135 – 144 mmol/L)
BD-1.2.7 Kalium 3,5 Rendah (3,6 – 4,8 mmol/L)
BD-1.5.2 Glukosa 334 Tinggi ( ≥200 mg/dL)
sewaktu
BD-1.5.1 Glukosa puasa 142 Tinggi (70 – 100 mg/dL)
BD-1.5.3 HbA1C 7,6 Tinggi ( < 7%)
  Glukosa PP 2 265 Tinggi (<140 mg/dL)
jam
BD-1.10.1 Hemoglobin 10,9 Rendah (11,7 – 15,8 g/dL)
Fiski/klinis

Domain Indikator Nilai Interpretasi Data

PD- Tekanan Darah 110/80 Normal


1.1.9.1 (TD) mmHg
PD- Suhu Tubuh 37oC Normal
1.1.9.4
PD- Nadi 89 Normal (60 – 100
1.1.9.2 kali/menit x/mnt)
PD- Respiratory Rate 20 Normal (12 – 20 x/mnt)
1.1.9.3 kali/menit
Food History
Domain Data Jumlah/Jenis
FH-1.2.1 Teh 2x per hari
FH-1.2.2.1.1 Nasi putih 3x per hari 1 ctg

FH-1.2.2.1.1 Nasi jagung 1x per mg 1,5 ctg

FH-1.2.2.1.3 Sayuran Bayam, kangkung, daun singkong, kacang panjang


dan wortel
FH-1.2.2.1.2 Buah pisang, apel, dan buah naga

FH-1.2.2.1.6 Daging, telur, Ikan tenggiri, daging ayam goreng, tahu bacem
kacang-kacangan dan tempe goreng

FH-1.2.2.2.2 Pemanis Gula Diabetasol (1 scht per teh)

FH-1.2.2.3 Meal/Snack Seriping atau kripik sukun dan pisang yang


memiliki rasa asin
Indikator Energi (kkal) Protein (g) Lemak KH (g)
(g)
Asupan 1407 55,4 37,8 223
Kebutuhan
Sebelum RS 1768 66,3 39,3 287,3

Persentase 79,5% 84% 96% 78%

Kebutuhan
Sesudah RS 2376 89,1 52,8 386,1

Persentase 59% 62% 72% 58%


Client History

Domain Data Data

CH-1.1.1.3 Usia (dalam 50 tahun


tahun)
CH-1.1.2 Jenis Kelamin Perempuan

CH-1.1.3 Race/ etnis Jawa

CH-1.1.7 Role in Family Ibu rumah tangga

CH-2.1.3.2 Endokrin/ Diabetes Mellitus tipe II


Metabolisme
CH-2.1.7.2 Hermatology/ Kanker Serviks stadium 3B
oncology
Diagnosis

• Ketidakcukupan asupan energi (NI-1.2) berkaitan dengan kondisi fisiologis berupa


meningkatnya kebutuhan energi ditandai dengan kecukupan energi yang
dikonsumsi 59%.
• Ketidaksiapan perubahan pola makan (NB-1.3) berkaitan dengan perilaku yang
tidak sesuai dengan pengetahuan ditandai dengan ketidakinginan dalam
melaksanakan informasi yang telah diberikan.
• Perubahan nilai laboratorium (NC-2.2) berkaitan dengan riwayat diabetes mellitus
tipe 2 yang diderita ditandai dengan tingginya kadar glukosa plasma yaitu 167%
dan kadar HbA1C sebesar 108%.
• Penurunan berat badan (NC-3.2) berkaitan dengan meningkatnya kebutuhan
energi ditandai dengan kehilangan berat badan sebesar 13% dalam kurun 120 hari.
Intervensi

• Mempertahankan berat badan Ny. S dengan meningkatkan asupannya sebesar


300 kkal (menjadi 70%).
• Memberikan motivasi kepada Ny. S agar dapat menerapkan informasi yang
telah didapatkan melalui edukasi sebelumnya sehingga dapat memenuhi
kebutuhannya zat gizi mikro dan makronya.
• Memberikan edukasi kepada keluarga Ny. S dalam hal ini adalah anaknya
agar dapat ikut serta mendukung dan menunjang proses penyembuhan Ny. S.
• Memberikan bentuk makanan lunak agar Ny. S mudah mengkonsumsi meski
tidak terdapat gangguan menelan.
• Memberikan vitamin dan mineral cukup terutama vitamin A, B komples, C
dan E bila perlu berikan suplementasi.
• Memberikan cairan cukup sesuai kebutuhan.
• Memberikan diit karbohidrat sesuai dengan kebutuhan beliau yaitu
sebesar 386 g dan meningkatkan asupan serat yang dapat dipenuhi
dari karbohidrat kompleks seperti biji-bijian (beras, gandum,
jagung, dll) dan sayuran (bayam, kangkung, brokoli, dll).
• Memberikan diit protein sesuai kebutuhan yaitu 89 g.
• Memberikan diit lemak sesuai dengan kebutuhan yaitu 53 g, dan
mengurangi makanan yang banyak mengandung kolesterol dan
menggantinya menjadi lemak tak jenuh yang dapat ditemukan
dalam bahan makanan seperti alpukat, ikan-ikanan, daging sapi,
daging ayam, serta menghindari makanan yang digoreng.
• Memberikan makanan dengan kadar indeks glikemik rendah dengan
pola makan porsi kecil
MONEV
Indikator Metode Target pencapaian

Mempertahankan berat badan a. Meningkatkan asupan dari 1407 kkal menjadi 1700 kkal Tidak ada sisa pada makanan yang
tetap dalam status gizi normal (70%). diberikan dan tidak terjadi penurunan
b. Pemantauan BB setiap 1 minggu sekali berat badan

Memberikan diit sesuai dengan a. Memberikan rekomendasi menu yang disesuaikan Nilai biokimia terutama GDS, GDP dan
kebutuhan pasien dengan kemampuan konsumsi dengan penambahan 300 Hb normal
kkal:
- Energi = 1700 kkal
- KH = 270 g
- Prot = 62,3 g
- Lemak = 37 g
- Besi = 12 g
a. Melakukan pemantauan terhadap kadar Hb
Meningkatkan kepatuhan tentang Memberikan konseling gizi terkait dengan pemilihan Dapat memilih makanan sesuai dengan
pola makan makanan dan motivasi untuk membantu proses kebutuhannya
penyembuhan
• Penggunaan gula murni hanya diperbolehkan dalam jumlah sedikit sebagai
bumbu.
• asupan serat sebesar 25 g/hari yang banyak terdapat pada buah dan sayur.
• Membatasi bahkan menghindari konsumsi gula pasir, gula jawa, sirup, jam,
jelli, buah-buahan dengan pengawetan gula, susu kental manis, minuman
soda, es krim, cake, dodol, fast food, gorengan, makanan tinggi natrium
seperti ikan asin, telur asin, atau makanan dengan pengasinan, makanan
tinggi MSG, menghindari makanan asam, terlalu manis, berlemak tinggi.
Membatasi kolesterol maksimal 300 mg/hari. Menghindari minum sebelum
makan. Menyajikan makanan dalam suhu kamar, segar, atau dingin jika
bermasalah dengan indra pengecap. Mengkonsumsi makanan dalam bentuk
lunak atau saring agar Ny. S lebih mudah mengkonsumsi terutama pasca
kemoterapi. Dapat diberikan makanan kering jika Ny. S mengalami mual
muntah
• Jenis karbohidrat yang diberikan adalah whole grain, buah-
buahan, sayuran, serta susu rendah lemak. Protein yang diberika
setelah masuk rumah sakit sebesar 1,5 gram per kg berat badan
dimana merupakan anjuran maksimal asupan protein pada
penderita kanker. Diberikan maksimal dimaksudkan agar
mempercepat proses regenerasi sel
PRE OP PADA PASIEN DM
TIPE II
Gambaran Kasus

• Keluhan pada kaki kanan dialami sejak 1 bulan yang lalu perlahan
menjadi merah kehitaman dan bengkak disertai luka terbuka pada
jari ke 4 kaki kanan. Jari kanan pasien terluka dan diperban
tertutup (piting edema skor +4). Diagnosis medis dari dokter ketika
masuk RS adalah celullitis pedis. Berdasarkan keterangan dari
pasien, beliau menderita DM tipe 2 sejak tahun 1995 dan
mengalami luka pada bagian jari ke 4 kaki kanan. Pasien sudah
mendapatkan edukasi gizi sebelumnya mengenai diet DM.
• Pasien memiliki tinggi lutut 52 cm, dan BB sebelum masuk RS
(ketika kaki bengkak) 85 kg. Lingkar lengan atas sebanyak 31 cm.
Pasien menerima obat ciprolaxin, ketorolac, ranitidin, ceftriaxson,
clindamisin, heparin. Data laboratorium hemoglobin 10,5 g/dL,
hematokrit 28,5%, eritrosit 3,5*106/uL, MCH 29,4 pg, MCV 88,1 fL,
trombosit 379*103/uL, leukosit 19,4*103/uL, albumin 2,6 g/dL,
ureum 107 mg/dl, kreatinin 3,44 mg/dl, GDS 154 mg/dl, Na 133
mmol/L, K 5,3 mmol/L, Cl 101 mmol/L. Tekanan darah 120/70,
nadi 76x/menit, RR 18x/menit, suhu 36oC. Pasien juga merupakan
perokok aktif. Pasien akan mendapat program persiapan operasi
amputasi pada jari kanan pasien.
• Tn B bekerja sebagai koordinator keamanan. Sebelum masuk RS,
pasien hanya mengkonsumsi nasi 5 sdm, telur ayam 0,5 butir,
ayam 0,5 porsi, dan sayur 1 sop 1 penukar. Pasien juga minum teh
manis 2x sehari dengan gula 3 sdm. Pasien mengkonsumsi gula
karena menganggap pola makannya baik dan tidak ada masalah
dengan penyakit DM. Sebelum masuk RS pasien mengkonsumsi
jamu brotowali atau kunir asem 3x/minggu.
Variabel Pertanyaan Skor
1. Kondisi pasien sekarang Apakah pasien terlihat kurus? Ya =1
Tidak = 0
Apakah pakaian anda terasa lebih longgar? Ya =1
Tidak = 0
1. Penurunan berat badan Apakah akhir-akhir ini Anda kehilangan berat Ya =1
adan secara tidak sengaja (6 bulan terakhir) ? Tidak = 0

1. Penurunan asupan makan Apakah Anda mengalami penurunan asupan Ya =1


makan selama 1 minggu terakhir ? Tidak = 0
Apakah Anda menderita suatu penyakit yang Ya =1
mengakibatkan adanya perubahan jumlah atau Tidak = 0
jenis makanan yang Anda makan?
1. Riwayat penyakit

Apakah Anda merasakan lemah, loyo, dan tidak Ya =1


bertenaga? Tidak = 0

Total Skor 3
Kesimpulan
Skor 0-2 : tidak berisiko malnutrisi
Domain Data Identifikasi Interpretasi Data
Masalah
AD-1.1.1 Tinggi Badan 167,3 cm -

AD-1.1.2 Berat Badan 79,3 kg -

AD-1.1.4 Perubahan Berat Penurunan 4,7 kg -


Badan

AD-1.1.5 Indeks Masa 28,4 kg/m2 Obesitas I


Tubuh

AD-1.1.7.5 LILA 31 cm Obesitas


Domain Data Biokimia Interpretasi Data
BD-1.2.1 Ureum 107 mg/dL Tinggi (10-50 mg/dl)

BD-1.2.2 Kreatinin 3,44 mg/dL Tinggi (<1,5 mg/dl)

BD-1.2.5 Natrium 133 mmol/L Normal (135 – 144 mmol/L)

BD-1.2.6 Clorida 101 mmol/L Normal (94 – 111 mmol/L)

BD-1.2.7 Kalium 5,3 mmol/L Tinggi (3,6 – 4,8 mmol/L)

BD-1.5.2 Glukosa sewaktu 154 mg/dL Normal ( ≥200 mg/dL)

BD-1.10.1 Hemoglobin 10,5 g/dL Rendah (11,7 – 15,8 g/dL)


BD-1.10.2 Hematokrit 28,5% Rendah (45 – 55%)
BD-1.11.1 Albumin 2,6 g/dL Rendah (37 – 52 g/L)
  Eritrosit 3,5*106/uL Rendah (4,5 – 5,5 juta/mcl)

  Trombosit 379*103/uL Normal (150 – 400)

  Leukosit 19,4*103/uL Tinggi (5 – 10)

  MCH 29,4 pg Normal (27 – 31 pg)


  MCV 88,1 fL Normal (80 – 96 fL)
Domain Indikator Nilai Interpretasi Data

PD- Tekanan Darah 120/70 Normal


1.1.9.1 (TD) mmHg

PD- Suhu Tubuh 36oC Normal


1.1.9.4

PD- Nadi 76 Normal (60 – 100


1.1.9.2 kali/menit x/mnt)

PD- Respiratory Rate 18 Normal (12 – 20 x/mnt)


1.1.9.3 kali/menit
Domain Data Jumlah/Jenis

FH-1.2.1 Teh 2x per hari

FH-1.2.2 Jamu 3x per minggu


Brotowali
atau Kunir
asem
FH-3.1 Obat yang Ciprolaxin, Ketorolac, Ranitidin,
dikonsumsi Ceftriaxson, Clindamisin, Heparin
Indikator Energi (kkal) Protein (g) Lemak (g) KH (g)

Asupan 502,9 11,5 13,5 86,2

Kebutuhan
Sebelum RS 1712 64,2 47,5 256,8

Persentase 29% 18% 28,4% 33,5%

Kebutuhan
Sesudah RS 2225 83,4 62 334

Persentase 22,6% 14% 22% 26%

Perncapaian        
Domain Data Data
CH-1.1.1.3 Usia (dalam 57 tahun
tahun)
CH-1.1.2 Jenis Kelamin Laki-laki
CH-1.1.3 Race/ etnis Jawa
CH-1.1.7 Role in Family Kepala rumah tangga
CH-1.1.8 Tobbaco use Perokok aktif
CH-2.1.3.2 Endokrin/ Diabetes Mellitus tipe II
Metabolisme
CH-.3.1.6 Occupation Koordinator keamanan
Diagnosis gizi

• Ketidakcukupan asupan energi (NI-1.2) berkaitan dengan kondisi


fisiologis berupa meningkatnya kebutuhan energi ditandai dengan
kecukupan energi yang dikonsumsi 29%.
• Pengetahuan gizi dan makanan yang rendah (NB-1.1) berkaitan dengan
kurangya edukasi mengenai gizi ditandai dengan pengetahuan Tn. B yang
tidak tepat.
• Perubahan nilai laboratorium (NC-2.2) berkaitan dengan riwayat
diabetes mellitus tipe 2 yang diderita ditandai dengan tingginya kadar
Kalium, Ureum, Kreatini serta rendahnya kadar Hb, Ht, dan albumin.
• Obesitas tipe I menurut Asia Pasifik (NC-3.2) berkaitan dengan
kurangnya aktifitas fisik dan pengetahuan yang salah tentang gizi
makanan ditandai dengan IMT sebersar 28,4 kg/m2.
Intertervensi

• Mencukupi kebutuhan energi Tn. B sebesar 2225 kkal dengan memperhatikan


jenis, jumlah, jadwal.
• Memberikan pengetahuan kepada Tn. B agar dapat menerapkan informasi yang
telah didapatkan melalui edukasi sebelumnya sehingga dapat mencukupi
energi sesuai kebutuhan dan dengan pemilihan yang tepat.
• Memberikan edukasi kepada keluarga Tn. B agar dapat ikut serta mendukung
dan menunjang proses penyembuhan Tn. B.
• Memberikan diit karbohidrat sesuai dengan kebutuhan beliau yaitu sebesar 334
g dan meningkatkan asupan serat yang dapat dipenuhi dari karbohidrat
kompleks seperti biji-bijian (beras, gandum, jagung, dll) dan sayuran (bayam,
kangkung, brokoli, dll).
• Memberikan diit protein sesuai kebutuhan yaitu 83 g agar
mempercepat proses regenarasi sel.
• Memberikan diit lemak sesuai dengan kebutuhan yaitu 62 g, dan
mengurangi makanan yang banyak mengandung kolesterol dan
menggantinya menjadi lemak tak jenuh
• Memberikan makanan dengan kadar indeks glikemik rendah dengan
pola makan porsi kecil namun sering.
• Memberikan bentuk makanan lunak agar Tn. B mudah mengkonsumsi
meski tidak terdapat gangguan menelan.
• Memberikan asupan serat cukup yaitu 25 g/hari.
Indikator Metode Target pencapaian

Konsumsi kalori sesuai a. Mencukupi asupan diet sebesar 2225 kkal Berat badan turun 0,5 kg
dengan kebutuhan b. Pemantauan BB setiap 1 minggu sekali setiap minggu

Memberikan diit sesuai Memberikan rekomendasi menu yang Nilai biokimia normal
dengan kebutuhan disesuaikan dengan kebutuhannya :
pasien - Energi = 2225 kkal
- KH = 333,7 g
- Prot = 83 g,
- Lemak = 62 g

Meningkatkan Memberikan konseling gizi terkait dengan Dapat memilih makanan


pengetahuan tentang pemilihan makanan agar tidak memperparah sesuai dengan kebutuhannya
gizi kondisi pasien
HIV dg Abses
Perimandibular dan
Hipoalbumin
• Tn. T berusia 41 tahun bekerja sebagai supir truk pasir. Sejak
kurang lebih 4 bulan terakhir Tn. T telah didiagnosis dokter
mengidap HIV. Istri pasien juga mengidap HIV dan pernah dirawat
di rumah sakit dr. Karyadi selama sebulan di ruang isolasi. Selama
satu bulan ini, pipi Tn. T membesar dan terasa nyeri sehingga Tn.
T mengalami kesulitan mengunyah saat makan. Kemudian Tn. T
berobat ke RSUD Demak selama 3 hari sebelum akhirnya dirujuk ke
rumah sakit dr. Karyadi. Dokter mendiagnosis Tn. T menderita
penyakit HIV stadium III, Abses Perimadibular bukal infraorbita
dekstra dengan hipoalbumin.
• Akibat pembengkakan di mandibula tersebut Tn. T sulit untuk
mengunyah makanan. Selain itu mandibula terasa nyeri. Kondisi ini
menyebabkan nafsu makan Tn. T menurun. Asupan energinya
kurang dari kebutuhan yang seharusnya. Sehingga Tn. T juga
mengalami peurunan berat badan. Maka dari itu perlu proses
asuhan gizi terstandar untuk memulihkan status gizi Tn. T dan
mengatasi masalah gizi Tn. T.
Variabel Pertanyaan Skor
1. Kondisi pasien sekarang Apakah pasien terlihat kurus? Ya =1
Tidak = 0
Apakah pakaian anda terasa lebih longgar? Ya =1
Tidak = 0
1. Penurunan berat badan Apakah akhir-akhir ini Anda kehilangan berat Ya =1
adan secara tidak sengaja (6 bulan terakhir) ? Tidak = 0

1. Penurunan asupan makan Apakah Anda mengalami penurunan asupan Ya =1


makan selama 1 minggu terakhir ? Tidak = 0
Apakah Anda menderita suatu penyakit yang Ya =1
mengakibatkan adanya perubahan jumlah atau Tidak = 0
jenis makanan yang Anda makan?
1. Riwayat penyakit
Apakah Anda merasakan lemah, loyo, dan tidak Ya =1
bertenaga? Tidak = 0

Total Skor 6
Kesimpulan
Skor 0-2 : tidak berisiko malnutrisi
Skor ≥3 : berisiko malnutrisi
Domain Data Identifikasi Interpretasi Data
Masalah
AD-1.1.1 Tinggi Badan 160 cm -

AD-1.1.2 Berat Badan 47 kg -

AD-1.1.4 Perubahan Berat Penurunan 3 kg -


Badan dalam 1 bulan

AD-1.1.5 Indeks Masa Tubuh 19,5 kg/m3 Normal

AD-1.1.7.5 LILA 23,5 cm Normal


Domain Data Nilai Normal Satuan Interpretasi
BD-1.2.1 BUN 24 15-39 mg/dL Normal
BD-1.2.2 Creatinin 0,85 0,6-1,3 mg/dL Normal
BD-1.2.5 Sodium 139 135-145 mmol/L Normal
BD-1.2.6 Chloride 105 98-107 mmol/L Normal
BD-1.2.7 Potassium 4,3 3,5-5 U/L Normal
BD-1.4.2 Alanine 98 15-60 U/L Tinggi
aminotransferase (ALT)
BD-1.4.3 Aspartate 43 15-34 U/L Tinggi
aminotransferase
BD-1.5.2 Glucose, casual 113 80-160 mg/dL Normal
BD-1.10.1 Hemoglobin 12,2 13,2-17,3 g/dL Rendah
BD-1.10.2 Hematocrit 34,2 40-54 % Rendah
MCV 84,4 77-96 fL Normal
MCH 30,1 27-32 pg Normal
MCHC 35,7 29-36 gt/dL Normal
MPV 8,0 4-111 fL Normal
Leukosit 13,2 3,8-10,6 103/ul Tinggi
Trombosit 370 150-400 ribu/mmk Normal
RDW 12,6 11,6-14,8   Normal
Retikulosit 1,1 0,5-1,5   Normal
Domain Data Nilai Normal Interpretasi
PD-1.1.5 Digestive Nyeri pada   Nafsu makan
system (mouth to mandibula, bengkak menurun karena
rectum) pada mandibula nyeri dan bengkak
dekstra, nafsu pada mandibula
makan menurun, dekstra
susah mengunyah
PD-1.1.9 Vital signs TD : 120/80 mmHg 120/80 mmHg Normal
HR : 78 x/menit 80-100 x/menit Lemah
RR: 20 x/menit 20-24 x/menit Normal
Suhu : 36,5 0C 36-37 0C Normal
Kesimpulan Terjadi penurunan nafsu makan, bengkak pada mandibula
dekstra, dan bradikardia (denyut jantung lemah)
Diagnosis
• Ketidakcukupan asupan energi (NI-1.2) saat masuk rumah sakit
berkaitan dengan kesulitan mengunyah (NC-1.2) ditandai dengan
kecukupan energi 28,2% dari kebutuhan.
• Kehilangan berat badan yang tidak diharapkan (NC-3.2) berkaitan
dengan kesulitan mengunyah (NC-1.2) ditandai dengan penurunan berat
badan sebesar 6% selama 30 hari.
• Pemilihan makanan yang salah (NB-1.7) berkaitan dengan kurangnya
pengetahuan tentang makanan dan gizi (NB-1.1) ditandai dengan
konsumsi makanan tinggi lemak.
• Perubahan nilai laboratorium hemoglobin dan hematokrit (NC-2.2)
berkaitan dengan konsumsi gangguan pada hati ditandai dengan nilai Hb
dan Ht rendah yaitu masing-masing sebesar 12,2g/dL dan 34,2%.
Intervensi
• Mempertahankan berat badan Tn. T dengan meningkatkan asupannya
sebesar 650 kkal (menjadi 75%).
• Memberikan pengetahuan dan motivasi kepada Tn. T agar dapat
menerapkan informasi yang telah didapatkan sehingga dapat memenuhi
kebutuhannya zat gizi mikro dan makronya.
• Memberikan edukasi kepada keluarga Tn.T dalam hal ini adalah istrinya
karena selain beliau berhubungan langsung dengan Tn. T juga sebagai
penderita HIV agar dapat menerapkan informasi yang diberikan sehingga
menunjang proses penyembuhan Tn. T.
• Memberikan diit karbohidrat sesuai dengan kebutuhan beliau yaitu
sebesar 210 g dan tidak dianjurkan bahan makanan yang menimbulkan
gas seperti ubi jalar serta meningkatkan asupan serat terutama yang
mudah diserap tubuh.
• Memberikan diit protein sesuai kebutuhan yaitu 61 g.
• Membern diit lemak sesuai dengan kebikautuhan yaitu 29 g, dan
mengurangi makanan yang banyak mengandung kolesterol dan
menggantinya menjadi lemak tak jenuh
• Bentuk makanan yang diberikan berupa enteral dengan
menggunakan pipa atau sonde
Indikator Metode Target pencapaian

Mempertahankan berat badan a. Meningkatkan asupan dari 687 kkal menjadi 1300 Tidak terdapat residu dan tidak
tetap dalam status gizi normal kkal (75%) sesuai dengan basal metabolismenya. terjadi penurunan berat badan
b. Pemantauan BB setiap 1 minggu sekali

a. Memberikan rekomendasi menu yang disesuaikan dengan Nilai biokimia terutama ALT, AST, Hb, Ht,
Memberikan diit sesuai
kemampuan konsumsi dengan penambahan 650 kkal: dan albumin normal.
dengan kebutuhan pasien - Energi = 1300 kkal
- KH = 210 g
- Prot = 61 g
- Lemak = 29 g
a. Melakukan pemantauan terhadap kadar Hb, Ht, dan albumin

Memberikan konseling gizi terkait dengan pemilihan makanan dan Dapat memilih makanan sesuai dengan
Meningkatkan pengetahuan
motivasi untuk membantu proses penyembuhan kebutuhannya
tentang pola makan
• Memberikan diit karbohidrat sesuai dengan kebutuhan beliau yaitu
sebesar 210 g dan tidak dianjurkan bahan makanan yang
menimbulkan gas seperti ubi jalar serta meningkatkan asupan
serat terutama yang mudah diserap tubuh.
• Memberikan diit protein yaitu 61 g atau 75% dari kebutuhan.
Pemberian protein tinggi ini dimaksudkan untuk memelihara dan
mengganti jaringan sel yang rusak. Kadar protein yang diberikan
juga sudah sesuai dengan anjuran untuk seseorang yang berisiko
gangguan hati. Sumber protein yang harus dihindari seperti daging
berlemak, kulit ayam, dan kacang merah. Memberikan diit lemak
sesuai dengan kebutuhan yaitu 29 g,

Anda mungkin juga menyukai