Anda di halaman 1dari 10

2.

1 Gagal jantung
gagal jantung adalah suatu keadaan dimana jantung tidak lagi mampu
memompa pasokan darah, untuk mempertahankan sirkulasi adekuat sesuai
kebutuhan tubuh meskipun adekuat sesuai kebutuhan tubuh dan tekanan
pengisian cukup. Menurut data Riskesdas 2013, di Indonesia diperkirakan 229,696
orang atau sekitar 0,13% mengalami gagal jantung berdasarkan diagnosis dokter
atau gejala sebanyak 530.068 orang atau 0,3%. Gagal jantung telah menjadi
masalah yang utama pada bidang kardiologi, karena bertambahnya jumlah
penderita gagal jantung dan seringnya terjadinya rawat ulnag serta kematian dan
kecacatan.
Gagal jantung akut didefinisikan sebagai serangan cepat dari gejala-gejala
atau tanda-tanda akibat fungsi jantung yang abnormal. Dapat terjadi dengan atau
tanpa adanya sakit jantung sebelumnya. Disfungsi jantung bisa berupa
disfungsi sistolik atau disfungsi diastolik . Diagnosis gagal jantung akut
ditegakkan berdasarkan gejala dan penilaian klinis, didukung oleh pemeriksaan
penunjang seperti EKG, foto thoraks, biomarker dan ekokardiografi Doppler.
Pasien segera diklasifikasikan apakah disfungsi sistolik atau disfungsi diastolik.
Gagal jantung adalah suatu kondisi patofisiologi, dimana terdapat
kegagalan jantung memompa darah yang sesuai dengan kebutuhan jaringan.
Gagal jantung kronis juga didefinisikan sebagai sindroma klinik yang komplek
yang disertai keluhan gagal jantung berupa sesak, fatique baik dalam keadaan
istirahat maupun beraktifitas.

Faktor penyebab gagal jantung


Faktor resiko yang tidak dapat diubah :
- Keturunan
- Jenis kelamin
- Usia

4
Faktor resiko yang dapat diubah :
- Pola makan
- Kebiasaan merokok
- Riwayat
Obessitas
- Riwayat Diabetes Mellitus
- Kurangnya aktivitas fisik
-Riwayat Hipertensi

Penanganan gagal jantung


1. Membatasi aktivitas fisik. Latihan/aktivitas akan meningkatkan beban
jantung dan juga meningkatkan kebutuhan jaringan terhadap oksigen
2. Membatasi masukan garam.
3. Menghilangkan penyebab atau faktor pemicu gagal jantung.

5
2.1.1 Kasus 1
Ny. K seorang IRT berusia 50 tahun BB 65 kg dan TB 152 cm beralamat di Jl
Trikora. Datang ke Puskemas Guntung Manggis dengan keluhan pusing, sesak
nafas dan nyeri dada yang sudah ia rasakan sejak 2 hari yang lalu.pasien di
diagnose Gagal jantung dan Hipertensi dan juga sekitar 1 tahun yang lalu sudah
pernah dirawat di Rs selama 2 hari dengan diagnosis yang sama. Pasien rutin
datang ke Puskesmas setiap 1 bulan sekali untuk sekedar cek rutin. Dari hasil
pemeriksaan klinik TD 170/100 mmHg. Nilai lab :kolesterol 250 mg/dl.
Kebiasaan makan 3 kali sehari dengan 1 x selingan menyukai gorengan dan
makanan bersantan. Dengan hasil recall sbb
Pagi : Nasi kuning 1 P (ikan gabus 1 Ptg), the panas dengan 2 sdm gula pasir
Siang :nasi putih 1 p, sayur belamak (kacang panjang, labu kuning, dan jagung)
pepes ikan mas
Snack :teh hangat 1 gls dgn 2 sdm gula pasir, pisang goreng 2 ptg
Malam : nasi 1 p, ikan peda goreng 1 ekr sdg, sayur belamak (kacang panjang,
labu kuning, dan jagung)

6
Skrining Pasien Dewasa

Nama/No.RM : Ny. K

Tanggal Lahir :

Tanggal skrining :

Ruang perawatan :

No. Parameter Skor


1. Apakah pasien mengalami penurunan BB yang tidak
direncanakan/ tidak diinginkan dalam 6 bulan terakhir ?
a. Tidak ada penurunan BB 0
b. Tidak yakin ada tanda baju menjadi longgar 2
c. Jika ya, berapa penurunan BB tersebut
 1-5 kg 1
 6-10 kg 2
 11-15 kg 3

 >15 kg 4

 Tidak tahu berapa kg penurunannya. 2

2. Apakah asupan makan pasien berkurang karena


penurunan nafsu makan/kesulitan menerima makanan?
a. Tidak 0
b. Ya 1
3. Pasien dengan diagnosis khusus/kondisi khusus (DM, 2
kemoterapi/hemodialisa/geriatric/imunitas menurun/lain-
lain,sebutkan.....)
Total skor 2
Dirujuk ke ahli gizi Tidak (....) Ya()
7
 Skor 0-1 : resiko malnutrisi ringan
 Skor 2-3 : resiko malnutrisi sedang
 Skor 4-5 : resiko malnutrisi berat

Penyelesaian kasus
Nama : Ny. K Jenis Kelamin : P Umur : 65 Th
Diagnosis Medis : Alamat : Jl. trikora
Gagal jantung dan Hipertensi
ASSESMEN/PENGKAJIAN GIZI
Antropometri 𝐵𝐵 (𝐾𝑔) 65
IMT (kg/m2) : 𝑇𝐵 (𝑀)2 : 1,52² : 28(Gemuk)
Berat badan (kg) : 65 kg
BBI : TB -100 x 1
Tinggi badan (cm) : 152 cm
: 152 – 100 x 1
Tinggi lutut (cm) :
: 52kg
LLA (cm) :
LLA (cm) :
Rentang lengan :
Tinggi lutut (cm) :

Rentang lengan (cm) :


Biokimia : -
Klinis/ Fisik :
TD : 170/100 mmHg (Tinggi)
Riwayat Gizi :
Pagi : nasi kuning 1p ( ikan gabus 1 ptg), teh panas dengan 2 sdm gula pasir .
Siang : nasi putih 1p, sayur belamak ( kacang panjang, labu kuning, dan jagung)pepes ikan
mas.
Snack sore : teh hangat 1 gls dgn 2 sdm gula pasir, pisang goreng 2 ptg
Malam : nasi 1 p, ikan peda goreng 1 ekr sdg, sayur berlemak ( kacang panjang, labu kuning,
dan jagung)

Asupan Gizi :
Energi : 1192.4 Kkal E : 2,074 kkal (57%)
Protein : 42.0 gr P : 77,77 gr (54%)

8
Lemak : 32.0 gr L : 46,08gr (69%)
Karbohidrat: gr 189.7 KH : 337 gr (56%)
Na : 1669.5 mg Na : 1200mg (507,9%)
Riwayat Personal :
Keluhan : pasien mengeluh pusing, sesak nafas dan nyeri dada yang sudah ia rasakan sejak 2
hari yang lalu

DIAGNOSIS/ MASALAH GIZI


Intake :
NI-1.4 : Kekurangan Intake Energi berkaitan dengan kurangnya ilmu pengetahuan terhadap
makanan dan zat gizi ditandai dengan persentase hasil recall energy yang defisit yaitu 57 %.
NI-5.7.1 : Kekurangan Intake Protein berkaitan dengan kurangnya pengetahuan yang
berhubungan dengan makanan dan nutrisi ditandai dengan persentase hasil recall yang
kurang yaitu 54%.
NI-5.6.1 : Kekurangan Intake Lemak berkaitan dengan pemilihan makanan yang tidak tepat
ditandai dengan persentase hasil recall yang defisit yaitu 58%.
NI-5.8.1 : Kekurangan Intake KH berkaitan dengan pemilihan makanan yang tidak tepat
ditandai dengan persentase hasil recall yang defisit yaitu 56%.
NI-5.10.2 : Kelebihan Intake Mineral (Na) berkaitan dengan konsumsi berlebihan dari jenis
makanan yang dibatasi ditandai dengan persentase hasil recall Na yang berlebih yaitu 1669.5
mg %.

Clinic : Perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan peningkatan kolesterol total ditandai
dengan nilai kolesterol total yang tinggi (250 mg/dl)

Behavior :
NB-1.1 : Pengetahuan yg kurang berkaitan dengan kurangnya infomasi mengenai makanan
dan gizi ditandai dengan suka makanan yang asin-asin, berlemak dan juga bersantan.
N.B-1.2 Kepercayaan atau sikap yang salah mengenai makanan atau zat gizi berkaitan
dengan kebiasaan makan tidak untuk memenuhi kebutuhan zat gizi ditandai dengan intake
makanan menunjukkan ketidakseimbangan zat gizi.

9
INTERVENSI GIZI
A. Tujuan Intervensi :
1. Menurunkan kadar Na, mempertahankan status gizi, Menurunkan kadar kolesterol

B. Jenis Intervensi :
 BEE : 655,1 + (9,65 x BB) +(1,85 x TB) – (4,68 x U)
: 655,1 + (9,65 x 65 ) +(1,85 x 152) – (4,68 x 50)
: 655,1 + 627,25+ 281,2 - 234
: 1329.55 Kkal
TEE : BEE x FA x Fs
: 1.329,55 x 1,2 x 1,3
: 2,074 Kkal
2,074
Protein : 15 % x : 77 gr
4
2,074
Lemak : 20 % x : 46 gr
9
2,074
KH : 65 % x : 337 gr
4

Na : 1200mg
C. Penyuluhan Gizi
Sasaran : Pasien
Waktu :± 15 menit
Tempat : Puskesmas Guntung Manggis
Tujuan : 1. Memberikan pengetahuan tentang jenis bahan makanan yang mengandung
zat gizi.
2.Memberikan pengetahuan tentang penyakit jantung dan diet Jantung II
rendah garam
3. Memberikan pengetahuan tentang gizi seimbang.
Materi : Pedoman umum gizi seimbang dan diet untuk Penyakit jantung
Makanan yang dianjurkan, tidak dianjurkan dan dibatasi untuk penyakit
jantung dan penyakit penyertanya.
Resiko penyakit degeneratif lainnya dari pemicu penyakit jantung

10
Metode : penyuluhan
Evaluasi : Menanyakan kembali kepada pasien apakah sudah mengerti dan paham
tentang materi yang disampaikan.

D. Koordinasi dengan tim asuhan gizi

11
RENCANA MONITORING DAN EVALUASI
Diagnosi Antrop Biokim Fisik/kli Asupan Diagnosis gizi Evaluasi/tindak
s medis ometri ia nis lanjut
Jantung BB : 50 Koles Terlihat E: 1925 KkalNI .5.3 Kekurangan intake energi protein berkaitan dengan pola makan Asupan makan
yang salah ditandai dengan intake energi defisit yaitu 57 %.%, intake
+ kg terol lemas P : 42.0 gr terpenuhi minimal
protein defisit yaitu 54%
hipertens TB:152 250 dan L : 61,1 gr NI-5.6.1 : Kekurangan Intake Lemak berkaitan dengan pemilihan makanan mencapai 80 %
yang tidak tepat ditandai dengan persentase hasil recall yang defisit yaitu
i cm mg/dl pucat KH : 299,1 gr
58%.
TD : Clinic :
NC-3.3 Berat badan lebih/ overweight berkaitan dengan pola makan salah
170/100
ditandai dengan IMT (Indeks Massa Tubuh) melebihi batas normal (26,10
kg/m2).

Behaviour :
NB. 1.2 Kepercayaan/sikap yang salah mengenai makanan atau zat gizi
berkaitan dengan kebiasaan makan yang tidak memenuhi kebutuhan zat
gizi ditandai dengan suka mengkonsumsi makanan yang berlemak dan
bersantan.

12
Daftar pustaka :

Lupiyatama, Shila. Agustus 2012, “Gambaran Peresepan Digoksin pada Pasien Gagal Jantung
yang Berobat jalan di RSUP dr. Kariadi Semarang” http://eprints.undip.ac.id/37805/ diakses
tanggal 30 janurari 2018

Nurhayati, Euis Nuraini Isni juni 2006 “Gambaran Faktor Resiko Pada Pasien penyakit gagal
jantung kongestif di ruang X.A RSUP Dr.Hasan Sadikin
Bandung”http://www.stikesayani.ac.id/publikasi/ejournal/filesx/2010/201004/201004-004.pdf
diakses tanggal 30 januari 2018

13

Anda mungkin juga menyukai