Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR PADA PENDERITA DIABETES


MELITUS DAN HIPERTENSI

Disusun oleh :
Lutfi Dhiyah Ulhaq 2019350050
Maudy Yulia 2019350031
Rhut Sevin 2019350055
Syadreniya Zahra Alifia 2019350008

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS SAHID JAKARTA
2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Diabetes Melitus adalah kelainan metabolisme dimana karbohidrat, glukosa darah tidak
dapat digunakan dengan baik sehingga menyebabkan keadaan hiperglikemia. Diabetes melitus
(DM) disebabkan oleh gangguan metabolisme yang terjadi pada organ pankreas yang ditandai
dengan peningkatan gula darah atau sering disebut dengan kondisi hiperglikemia yang disebabkan
karena menurunnya jumlah insulin dari pankreas. Prevalensi penderita DM di Indonesia menempati
urutan ke 4 dunia dengan jumlah penderita sebanyak 12 juta jiwa dan diperkirakan akan meningkat
menjadi 21,3 juta jiwa pada tahun 2030. Populasi penderita DM di Indonesia diperkirakan berkisar
antara 1,5 sampai 2,5%.

Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah arterial sistemik yang konsisten,
dengan tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Pada
umummya semakin bertambahnya usia maka semakin besar pula risiko terjadinya Hipertensi. Hal
tersebut disebabkan oleh perubahan struktur pembuluh darah seperti penyempitan lumen, serta
dinding pembuluh darah menjadi kaku dan elastisitasnya berkurang sehingga meningkatkan
tekanan darah. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018 menunjukkan
angka prevalensi Hipertensi hasil pengukuran mencapai 34,1% meningkat tajam dari 25,8% pada
tahun 2013, dengan angka prevalensi tertinggi di Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 44,1% dan
terendah di provinsi Papua sebesar 22,2%. Provinsi Gorontalo sendiri pada hasil Riskesdas 2013
mencapai 29,0% dan pada Riskesdas tahun 2018 menjadi 31,0% dan berada pada urutan ke 20 dari
34 Provinsi. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan Hipertensi antara lain kebiasaan hidup yang
buruk seperti perilaku kebiasaan mengkonsumsi natrium yang tinggi, kegemukan, stres, merokok,
minum alkohol, kurangnya olahraga/aktivitas fisik, dan mengkonsumsi makanan yang tinggi kadar
lemak

Proses asuhan gizi terstandar adalah suatu metode pemecahan masalah yang sistematis
dalam menangani masalah gizi yang bertujuan untuk memberikan asuhan gizi yang aman, efektif
dan berkualitas tinggi. Asuhan gizi yang aman dan efektif dengan membuat keputusan secara
sistematis, menggunakan keterampilan berpikir kritis, spesifik dalam tiap langkah proses asuhan
gizi, menggunakan terminologi yang seragam untuk mendokumentasikan dan berkomunikasi di
setiap langkah PAGT yang berlandaskan ilmu gizi yang mutakhir, sehingga tercapai asuhan gizi
yang berkualitas tinggi. Kualitas menunjukkan besarnya kemungkinan tingkat keberhasilan asuhan
gizi dapat tercapai. Ukuran kualitas tergambar dari evaluasi keberhasilan asuhan gizi dan kepatuhan
tenaga gizi melaksanakan PAGT pada setiap pasien yang mempunyai masalah gizi.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Mengetahui proses asuhan gizi terstandar (PAGT) terhadap pasien obesitas,
Membantu pasien untuk mencapai dan mempertahankan status gizi sesuai dengan umur
dan kebutuhan fisik sehingga mendapatkan kesehatan tubuh yang optimal.

2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus kegiatan PAGT sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi karakteristik pasien obesitas
2. Merumuskan masalah gizi pasien
3. Merencanakan, menyusun, dan mengevaluasi penatalaksanaan proses asuhan gizi
terstandar pada pasien berdasarkan diagnosa dokter
4. Melakukan tindak lanjut pada pasien yang dikelola sendiri
5. Melakukan usaha pemeliharaan dan peningkatan status gizi
6. Mendeskripsikan pengetahuan diet dan perilaku makan pasien

BAB II
PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR

A. PENATALAKSANAAN DIET RENDAH KALORI PADA PASIEN DIABETES


MELITUS DAN HIPERTENSI
Gambaran Umum
Ny. FDL berusia 60 tahun merupakan seorang ibu rumah tangga dengan pendidikan
terakhir SMA. Pasien masuk rumah sakit pada tanggal 20 Maret 2022 dengan diagnosa
Diabetes Melitus dengan Hipertensi. Pasien dirawat di ruang rawat inap Anggrek RS X dengan
No NRM 11223345.
Hasil pengukuran antropometri pasien Tilut 49 cm, dan LILA 30 cm. Pasien masuk
rumah sakit dalam keadaan sadar dengan keluhan mual, muntah, pusing dan nyeri perut selama
1 hari terakhir. Pasien menderita DM sejak tahun 2015 dan diberikan obat oral serta tidak mau
diberikan suntik insulin dan obat yang diberikan tidak dikonsumsi saat bekerja. Tidak ada
riwayat penyakit DM di keluarga. Pasien diberikan terapi medis berupa novorapid 12 unit 3x1,
levemir 25 unit malam hari, metoclopramid 10 unit 3x1, aspilet 80mg 1x/hari, dan Fenofibrate
300mg 1x/hari.
Hasil Pemeriksaan laboratorium menunjukkan GDS 469 mg/dL, GDP 212 mg/dL, BUN
15 mg/dL, eritrosit 4,8 jt/uL, Hemoglobin 11,5 g/dL, MCV 70,8 unit SI, MCH 24 unit SI. Data
klinis pasien TD 160/90 mmHg, Nadi 82x/menit, RR 20x/menit, dan suhu 37’C. Sebelum
masuk rumah sakit pasien makan 3x sehari dan 2x snack, sumber KH yang paling sering
dikonsumsi nasi 2 porsi dan mie instant, sumber protein yang dikonsumsi ikan segar
2-3x/minggu, telur 1-2x seminggu, tahu dan tempe 1-2x/hari. Pasien jarang mengkonsumsi
sayuran dan buah dan sering mengkonsumsi makanan yang manis dan minum teh 2x/hari
dengan gula 2 sdm. Asupan makan pasien yaitu Energi 1682 kkal, protein 67,3g, Lemak 42,6g,
dan KH 264g.

Patofisiologi Penyakit (dalam bentuk diagram)


1. Data umum Pasien
Nama : Ny. FDL
Tanggal Masuk Rumah Sakit : 20 Maret 2022

Tanggal Pengkajian Awal Gizi :-

Tanggal Lahir :-

Usia : 60 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Nomor Rekam Medik : 11223345

Diagnosis Medis : Diabetes Melitus dan Hipertensi

2. Skrining Malnutrisi ‘
Tabel 1.1 Malnutrition Screening Tools (MST) Ny. FDL
No. Parameter Skor
1 Apakah terjadi penurunan berat badan pada 6 bulan terakhir?
a. Tidak ada 0
b. 1-5 kg 1
c. 6-10 kg 2
d. 11-15 kg 3
e. >15 kg 4
2 Apakah asupan makan berkurang karena kurang nafsu makan?
a. Ya 1
b. Tidak 0
3 Total skor 0
Tindak lanjut skrining gizi MST :

a. Risiko Ringan (Nilai MST 0-1)

b. Risiko Sedang (Nilai MST ≥2-3)

c. Risiko Tinggi (Nilai MST 4-5)

2. Pasien mempunyai kondisi khusus (DM / kemoterapi / Hemodialisa / Geriatri / Imunitas


menurun / lain-lain sebutkan…

a. Ya (DM & Geriatri)

b. Tidak
3. Alergi makanan :

4. Preskripsi diet :

a. Makanan Biasa

b. Makanan Khusus

5. Tindak lanjut :

a. Perlu asuhan gizi

b. Belum perlu asuhan gizi

4. Proses Asuhan Gizi


a. Pengkajian Gizi
1) Pengkajian Data Riwayat Pasien (CH)

Tabel 1.2 Pengkajian Data Riwayat Ny. FDL


Domain Data

CH-1 Riwayat Personal


CH-1.1.1 Usia 60 Tahun
CH-1.1.3 Jenis Kelamin Perempuan
CH-1.1.6 Bahasa Indonesia
CH-1.110 tobacco use Tidak merokok
CH-1.2.1.8 Immune
CH-2.2 Perawatan/Terapi
CH-2.2.2 Riwayat penyakit/operasi Mual, muntah, pusing, dan nyeri perut
CH-3 Riwayat Sosial dan Ekonomi
CH-3.1.6 Pekerjaan Ibu Rumah Tangga

Os merupakan seorang Ibu Rumah Tangga berusia 60 tahun. Os memiliki riwayat penyakit
mual, muntah, pusing dan nyeri perut, tidak memiliki kebiasaan merokok, dan tidak memiliki alergi

2) Pengkajian Riwayat Terkait Gizi/Makanan (FH)

Tabel 1.3 Pengkajian Riwayat Terkait Gizi/Makanan Ny. FDL


Domain Data Pasien

FH- Riwayat Makanan


FH-1.1.1 Total Asupan Energi 1682 kkal (Asupan 24 jam SMRS)
1300 kkal (Asupan 24 Jam MRS)

FH-1.2.2.3 Pola Makan Sebelum masuk rumah sakit pasien makan 3x sehari dan 2x snack,
sumber KH yang paling sering dikonsumsi nasi 2 porsi dan mie instant,
sumber protein yang dikonsumsi ikan segar 2-3x/minggu, telur 1-2x
seminggu, tahu dan tempe 1-2x/hari. Pasien jarang mengkonsumsi
sayuran dan buah dan sering mengkonsumsi makanan yang manis dan
minum teh 2x/hari dengan gula 2 sdm
FH-1.5.1.1 Total Asupan 42,6 gram (Asupan 24 jam SMRS)
Lemak 35 gram (Asupan 24 jam MRS)
FH-1.5.3.1 Total Asupan 67,3 gram (Asupan 24 jam SMRS)
Protein 45 gram (Asupan 24 jam MRS)
FH-1.5.5.1 Total Asupan 264 gram (Asupan 24 jam SMRS)
Karbohidrat 192 gram (Asupan 24 jam MRS)
FH-2.1.1.3 Pesanan nutrisi -
enteral
FH-4 Pengetahuan/kepercayaan/sikap
FH-4.1 Pengetahuan Os dan keluarga tidak mengetahui atau belum mendapatkan informasi mengenai
makanan dan makanan yang yang dianjurkan,tidak dianjurkan dan dibatasi.
nutrisi/keterampilan
FH-7 Aktifitas fisik dan fungsi
FH-7.3 Aktifitas Ny. FDL merupakan seorang Ibu Rumah Tangga
FH-7.4 Faktor yang -
mempengaruhi kegiatan
aktifitas fisik
FH-3 Pengobatan dan Terapi
FH-3.1.1 Obat novorapid 12 unit 3x1, levemir 25 unit malam hari, metoclopramid 10
unit 3x1, aspilet 80mg 1x/hari, dan Fenofibrate 300mg 1x/hari.

Interaksi Obat dan Makanan

Tabel 1.4 Interaksi Obat dan Makanan Ny. FDL


Nama Obat Manfaat Efek samping Interaksi obat dan
makanan
Novorapid 12 unit 3x1 untuk mengurangi tingkat Hipoglikemia dan Hindari penggunaan dosis
gula darah tinggi. anafilaksis yang tidak sesuai dan
bersamaan dengan waktu
makan karena dapat
mengakibatkan peningkatan
Nama Obat Manfaat Efek samping Interaksi obat dan
makanan
kadar gula darah
(Hiperglikemia) dan
komplikasi diabetes.
Levemir 25 unit malam untuk membantu kontrol Hipoglikemia, reaksi Obat dapat diberikan
hari gula darah pada pasien alergi, gangguan refraksi, sebelum makan dan hindari
diabetes diabetes retinopati pemberian obat yang
bersamaan yang dapat
menyebabkan interaksi obat
sehingga menimbulkan obat
tidak bekerja secara
maksimal yang akan berisiko
terjadinya efek samping.
Metoclopramid 10 unit untuk meredakan mual dan Sakit kepala, pusing, Hindari penggunaan bersama
3x1 muntah cemas, sulit tidur, lelah, dengan obat-obatan lain yang
diare menyebabkan interaksi obat.
Tidak boleh dikonsumsi
bersamaan dengan alkohol
karena dapat meningkatkan
efek samping.
Aspilet 80mg 1x/hari obat pereda nyeri masalah pencernaan, Meningkatkan risiko
(Analgesik) sakit kepala, kehilangan terjadinya perdarahan perut
selera makan, reaksi apabila digunakan bersamaan
alergi. dengan alkohol.
Fenofibrate 300mg 1x/hari untuk menurunkan kadar sembelit, diare, sakit
trigliserida, kolesterol jahat kepala, nyeri punggung,
(LDL) dan meningkatkan mual dan muntah
kadar kolesterol baik
Hindari penggunaan bersama
(HDL) didalam darah.
dengan jenis obat lain karena
selain itu terkadang
dapat menyebabkan interaksi
digunakan untuk
obat.
menurunkan risiko
pankreatitis pada seseorang
yang memiliki kadar
trigliserida tinggi.
3) Pengkajian Data Antropometri (AD)

Tabel 1.4 Pengkajian Data Antropometri Ny. FDL

Domain Data Interpretasi

AD-1.1.1 Tinggi 160,15 cm ( Estimasi Tinggi Lutut 49 cm) -


AD-1.1.2 Berat 58,8 kg (Estimasi LILA 30 cm) -
AD-1.1.4 Perubahan Berat Badan - -
AD-1.1 Berat badan ideal - -
AD-1.1.6 Indeks Pertumbuhan %LILA 99 % Gizi Baik (WHO-NCHS)
4) Pengkajian Data Biokimia (BD)

Tabel 1.5 Pengkajian Biokimia Ny. FDL


Domain Data Nilai Normal Satuan Interpretasi

BD-1.10 Nutritional anemia Profile


BD-1.10 Hemoglobin 11,5 13-18 g/dL Anemia
BD-1.10 BUN 15 15-20 mg/dl Normal
BD-1.10 Eritrosit 4,8 4,4-5,6 jt/uL Normal
BD-1.10 MCV 70,8 80-100 unit SI Anemia mikrositik
BD-1.10 MCH 24 28-34 unit SI Anemia mikrositik
BD-1.10 GDP 212 < 126 mg/dl Diabetes Melitus
BD-1.10 GDS 469 < 200 mg/dl Diabetes Melitus
Sumber : Kemenkes RI 2011/Pedoman Interpretasi Data Klinik

Hasil pengkajian biokimia Os didapatkan Hemoglobin 11,5 menandakan Os mengalami anemia,


dan Eritrosit Os normal menandakan tidak adanya infeksi yang terjadi kepada Os.

5) Pengkajian Data Klinis/ Fisik (PD)

Tabel 1.6 Pengkajian Klinis/Fisik Ny. FDL


Domain Data Nilai Normal Satuan Interpretasi
PD-1.1.1 Temuan Keseluruhan/Keadaan umum/Keluhan
PD-1.1.4.5 Dyspnea Tidak ada Tidak ada
PD-1.1.5.9 Konstipasi Tidak ada Tidak ada
PD-1.1.5.11 Diare Tidak ada Tidak ada
PD-1.1.5.24 Mual ada Tidak ada
PD-1.1.5.27 Muntah ada Tidak ada
PD-1.1.6 Edema Tidak ada Tidak ada
PD-1.1.11.5 Sakit Kepala ada Tidak ada
PD-1.1.19.3 Disfagia Tidak ada Tidak ada
PD-1.1.18.8 kehilangan Tidak ada Tidak ada
denture
PD-1.1.1.10.12 Rambut Tidak ada Tidak ada
putih

PD-1.1.1 Oksigen Tidak Ada Tidak ada


PD-1.1.1 Nasogastric Tidak Ada Tidak ada
Tube
PD-1.1.1 Glasgow Coma Tidak Ada Tidak Ada Composmentis
Scale (GCS)
PD-1.1.21 Tanda-tanda Vital
Tekanan darah 160/90 120/80 mmHg Hipertensi
Denyut Nadi 82 80-90 x/menit Normal
Laju Pernafasan 20 18-30 x/menit Normal
SaO2 - - - -
Domain Data Nilai Normal Satuan Interpretasi
o
Suhu tubuh 37 36-37,5 C Afebris

Os secara fisik tanda vital pada Tekanan darah ialah Hipertensi sedangkan Denyut nadi,

Respiratory rate, dan Suhu Tubuh Os normal.

6 ) Comparative Standard (CS)

Tabel 1.7 comparative standard


Asupan Asupan
Domain Satuan SMRS Interpretasi MRS Interpretasi Kebutu Kebutuh
n % n % han an MRS
SMRS
CS-1.1.1
Estimasi Kebutuhan kkal 1682 138% Diatas 1300 103% Normal - 1266,88
Energi Total Kebutuhan

CS-2.1.1
Estimasi Kebutuhan Gram 42,6 121% Diatas 35 99% Normal - 35,19
Lemak Total kebutuhan

CS-2.2.1
Estimasi Kebutuhan Gram 67,3 142% Diatas 45 95% Normal - 47,5
Protein Total Kebutuhan

CS-2.3.1
Estimasi Kebutuhan Gram 264 139% Diatas 192 101% Normal - 190,03
Karbohidrat Total Kebutuhan

Keterangan : Defisit tingkat berat (<70% angka kebutuhan); Defisit tingkat sedang (70-79% angka kebutuhan); Defisit
tingkat ringan (80-89% angka kebutuhan), Normal (90-119% angka kebutuhan); dan Di atas angka kebutuhan (≥120%
angka kebutuhan).

Hasil recall 24 jam menunjukkan hasil asupan Os sebelum masuk rumah sakit dapat diketahui
bahwa asupan energi, lemak, protein dan karbohidrat berdasarkan kebutuhan Os diatas angka
kebutuhan. Diberikan diet rendah kalori saat masuk rumah sakit sehingga asupan energi, lemak, protein
dan karbohidrat berdasarkan kebutuhan Os menjadi normal

Tabel 1.8 Perhitungan Kebutuhan Gizi Ny. FDL


Domain Perhitungan Kebutuhan Gizi
CS-1.1.2 Metode Estimasi Kebutuhan Energi Total Rumus Chumlea :
TB Perempuan
= (1,83 x TILUT) - (0,24 x UMUR) + 84,88
= (1,83 x 49) - (0,24 x 60) + 84,88
= 89,67 - 14,4 + 84,88
= 160,15 cm

Rumus Gibson :
BB Perempuan
= (2,001 x 30) - 1,223
= 58,80 Kg

Rumus Mifflin :
BMR/AMB = 10 (BB) + 6,25 (TB) - 5 (U) - 161
= 10 (58,80) + 6,25 (160,15) - 5 (60) - 161
= 588 + 1000,93 - 300 - 161
= 1127,93
Keb Energi : BMR x FA x FS
: 1127,93 x 1,2 x 1,3
: 1759,57 kkal
Kemudian 1759,57 Kkal - 10% (karena usia 60 sampai
69 tahun dikurangi 10%) = 1583,61 Kkal
80% Keb. Eenergi = 1583,61 x 80% =1266,88 Kkal
CS-2.1.3 Metode Estimasi Kebutuhan Lemak Total Keb Lemak = (25% x 1266,88) / 9
= 316,72 / 9
= 35,19 gram

CS-2.2.3 Metode Estimasi Kebutuhan Protein Total Keb Protein = (15% x 1266,88) / 4
= 190,03 / 4
= 47,50 gram

CS-2.3.3 Metode Estimasi Kebutuhan Karbohidrat Total Keb Karbohidrat = (60% x 126,88) / 4
= 760,12 / 4
= 190,03 gram
b. Diagnosis Gizi
1. NC.1.4 Perubahan fungsi gastrointestinal berkaitan dengan adanya gangguan pada sistem
pencernaan yang ditandai dengan keluhan mual, muntah, dan nyeri perut selama 1 hari terakhir.

2. NB-1.6 Kurang patuh mengikuti rekomendasi gizi terkait kebiasaan makan Os yang sering
mengkonsumsi sumber KH nasi 2 porsi dan mie instant, jarang mengkonsumsi sayuran dan
buah dan sering mengkonsumsi makanan yang manis dan minum teh 2x/hari dengan gula 2 sdm
ditandai dengan hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan GDS 469 mg/dL, GDP 212
mg/dL, Hemoglobin 11,5 g/dL, MCV 70,8 unit SI, dan MCH 24 unit SI.

Intervensi Gizi

a. Tujuan :
1.Mempertahankan kadar glukosa darah mendekati normal dengan menyeimbangkan asupan
makanan dengan insulin, dengan obat penurun glukosa oral dan aktivitas fisik
2. Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat badan normal
3. Menghindari komplikasi akut pasien yang menggunakan insulin, seperti hipoglikemia,
komplikasi jangka pendek, dan jangka lama serta masalah yang berhubungan latihan jasmani
4. Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal

b. Preskripsi diet :
1. Jenis Diet : Diet Diabetes Melitus
2. Konsistensi : Biasa
3. Frekuensi : 3x Makan utama dan 2x Selingan
4. Jalur : Oral

c. Rencana Edukasi dan Konseling Gizi


1. Tempat : Rawat Inap
2. Sasaran : Pasien
3. Topik : Edukasi gizi terkait diabetes melitus dan Hipertensi
4. Metode : Ceramah dan diskusi 2 arah
5. Alat bantu : leaflet
Materi :
a. penjelasan tentang diet yang diberikan
b. penjelasan pentingnya diet yang akan dijalani, jadwal makan, jumlah (porsi), cara
pengolahan.
c. Memberikan edukasi terkait bahan makanan yang dianjurkan,tidak dianjurkan dan
dibatasi
d. Koordinasi dan Kolaborasi
Koordinasi : Ahli gizi rawat inap, Ahli gizi MSPM, Pramusaji
Kolaborasi : Perawat, Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP)

Implementasi

Diberikan diet Diabetes Melitus dengan konsistensi Biasa dengan kandungan energi 1300 kkal,
protein 45 gram, lemak 35 gram, dan karbohidrat 192 gram dalam bentuk 3 kali makan utama dan 2
kali selingan secara bertahap dimulai dari 80% kecukupan energi dan zat gizi.

Tabel Perencanaan Menu Sehari

Tabel Distribusi Menu Sehari


Tabel Susunan Menu Sehari Berdasarkan DBMP

d. Monitoring dan Evaluasi


a. Rencana Monitoring

Tabel 1.9 Rencana Monitoring Ny. FDL


Monitoring Indikator Metode Pelaksanaan Target
Asupan Pemberian Asupan Pemberian dan Target asupan Os mencapai 80% dari
Melalui oral pengamatan daya terima kebutuhan, memperbaiki asupan energi,
Os selama setiap hari protein, karbohidrat, dan lemak OS agar
tergolong tingkat normal
Biokimia Pengecekan nilai normal Pengecekan hasil lab Hb, Mempertahankan Nilai eritrosit Os agar
GDP,GDS, BUN tetap normal dan membantu
Eritrosit,MCV,MCH memperbaiki agar nilai GDP,GDS,
BUN,MCV, dan MCH kembali normal
setelah dilakukan intervensi
Fisik/klinis Tanda vital Pemeriksaan tanda vital, Tanda vital os normal kondisi
tekanan darah, suhu, laju
nafas, denyut nadi
Pengetahuan & Perilaku Pengetahuan terkait gizi Edukasi gizi sebelum Pengetahuan Os dan keluarga
dan makanan pasien pulang meningkat terkait makanan dan zat
gizi

b. Evaluasi
1. Evaluasi Asupan

Tabel 1.10 Evaluasi data asupan Ny.FDL


Indikator Hasil
Evaluasi
MRS 1
FH-2.1.1 Pesanan Diet Diet Diabetes Melitus

FH-1.1.1.Asupan Energi 1300


total (kkal)
FH-1.5.1.1 Asupan Lemak 35
Total (gram)
FH-1.5.3.1 Asupan Protein 45
Total (gram)
FH-1.5.5.1 Asupan 192
Karbohidrat Total (gram)

a. Pada monitoring hari pertama diberikan diet berupa :


1. Jenis diet : Diet Diabetes Melitus
2. Konsistensi : Biasa
3. Frekuensi : 3x makan utama, 2x selingan
4. Jalur : Oral
Diberikan diet diabetes melitus dikarenakan Os mengalami diebetes melitus. Kebutuhan energi
umur 60 dikurangi 10% dari total kebutuhan energi. Didapatkan hasil asupan Os berupa energi 1300
kkal, 45 protein gram, 35 lemak gram dan karbohidrat 192 gram. Dengan 103% asupan energi dari
kebutuhan, 95% protein dari kebutuhan, 99% lemak dari kebutuhan, dan 101% karbohidrat dari
kebutuhan.

Tabel 1.11 Monitoring %Asupan Tn. K


Energi (kkal) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat (g)
MRS hari 1 1300 45 35 192
Kebutuhan 1266,88 47,5 35,19 190,03
%Asupan MRS 1 103% 95% 99% 101%

Gambar 1.1 Tingkat Kecukupan Gizi Ny.FDL


Os diberikan diet diabetes melitus melalui jalur peroral sehingga kebutuhan gizinya dapat
terpenuhi, dengan konsistensi makanan biasa sesuai dengan kebutuhan 3x makanan utama dan 2x
selingan dan diberikan secara bertahap yaitu 80%. Hasil diet yang diberikan kepada Os mengandung
energi sebesar 1300 kkal, protein 45 gram, lemak 35 gram, dan 192 gram untuk karbohidrat dengan
presentasi tingkat kecukupan sebagai berikut pada gambar tabel diatas.

2. Evaluasi Biokimia
Tabel 1.12 Evaluasi data biokimia Ny. FDL
Indikator Nilai Normal Satuan Pengkajian Awal
20/03/22
BD-1.5 Profil Gula Darah
Gula Darah Sewaktu < 200 mg/dL 469
Gula Darah Puasa < 126 mg/dL 212
BD-1.10 Profil Hematologi
Hemoglobin 13-18 g/dL 11,5
Eritrosit 4,4-5,6 jt/uL 4,8
BUN 6-20 mg/dl 15
MCV
MCH
Sumber : Kemenkes RI 2011/Pedoman Interpretasi Data Klinik

Pada tanggal 20 Maret 2022 hasil lab Os terkait profil Hematologi menunjukan dalam keadaan
normal dengan nilai BUN 15 mg/dl dan Eritrosit 4,8 jt/uL sedangkan nilai HB dalam keadaan tidak
normal yaitu 11,5 g/dl yang menandakan bahwa OS anemia. Kemudian untuk hasil lab terkait
profil Gula Darah menunjukan keadaan tidak normal dengan nilai GDS 469 mg/dl dan GDP 212
mg/dl yang menandakan bahwa OS tergolong Diabetes Melitus.
3. Evaluasi Fisik/Klinis

Tabel 1.13 Evaluasi data fisik/klinis Ny. FDL


Data klinis/fisik Nilai Normal Pengkajian awal

28/02/21

PD-1.1.1 Temuan Keseluruhan/Keadaan umum/Keluhan

PD-1.1.4.5 Dyspnea Tidak ada Tidak ada

PD-1.1.5.9 Konstipasi Tidak ada Tidak ada

PD-1.1.5.11 Diare Tidak ada Tidak ada

PD-1.1.5.24 Mual Tidak ada Ada

PD-1.1.5.27 Muntah Tidak ada Ada

PD-1.1.6 Edema Tidak ada Tidak Ada

PD-1.1.11.5 Sakit Kepala Tidak ada Ada

PD-1.1.19.3 Disfagia Negatif Negatif


PD-1.1 GCS E: 4 E:-
M: 6 M:-
V: 5 V:-
Composmentis

PD-1.1.21 Tanda-Tanda Vital :


Tekanan darah (mmHg) 120/80 160/90

Laju Pernafasan (x/menit) 18-30 20

Denyut nadi (x/menit) 80-90 82

SaO2 (%) 95-100 -

Suhu (oC) 36-37,5 37 (Afebris)

Pada tanggal 20 Maret 2022 hasil klinis dan fisik pasien terkait keluhan/keadaan umum pasien
ditemukan adanya tanda-tanda mual, muntah dan sakit kepala temuan keseluruhan dari keadaan
umum/keluhan yang dialami oleh Os. Kemudian terkait dengan hasil tanda-tanda vital Os disimpulkan
dalam keadaan tidak normal dengan nilai Tekanan Darah 160/90 mmHg yang termasuk kategori hipertensi,
Laju Pernafasan 20x/menit, dan Suhu tubuh Os masuk dalam kategori afebris.

4. Evaluasi Pengetahuan dan Perilaku


Dilaksanakan edukasi kepada pasien dan keluarga pasien sebagai berikut :
a. Mengedukasi awal kepada pasien tentang diet saat ini yang diberikan dan aturan di rumah sakit
seperti tidak mengonsumsi makanan dari luar rumah sakit serta penyimpanan makanan
penunggu pasien
b. Memotivasi OS untuk menghabiskan makanan di rumah sakit
c. Edukasi pulang belum terlaksana.

BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) dilakukan kepada pasien Diabetes Melitus
dengan Hipertensi. Peniliaian keadaan gizi pasien menggunakan pengukuran antropomteri dari
TILUT dan LILA sedangkan skrining menggunakan Malnutrition Screening Tools (MST) pada
pasien dewasa. Pengkajian dilakukan dengan cara wawancara pasien dan keluarga yang
bertujuan untuk menegakkan diagnosis gizi pasien. Diagnosis gizi diberikan dengan melihat
domain gizi yaitu asupan, klinis dan perilaku dengan mempertimbangkan kondisi dan riwayat
pasien. Intervensi dengan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap asupan, biokimia,
fisik/klinis, pengetahuan dari pasien.

B. SARAN
Memperhatikan asupan makan pasien agar dapat memenuhi kebutuhan asupan pasien secara
bertahap, serta Os harus terus dimotivasi agar adanya perbaikan asupan. Pemberian diet Diabetes
Melitus dengan 3x makan utama dan 2x selingan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Arum, Y. T. G. (2019). Hipertensi pada penduduk usia produktif (15-64 tahun). HIGEIA (Journal of
Public Health Research and Development), 3(3), 345-356.

2. Purwono, J., Sari, R., Ratnasari, A., & Budianto, A. (2020). Pola Konsumsi Garam Dengan Kejadian
Hipertensi Pada Lansia. Jurnal Wacana Kesehatan, 5(1), 531-542.

3. RISKESDAS. HASIL UTAMA RISKESDAS 2018. Kementeri Kesehat Republik Indones. 2018;

4. Lestari, L., & Zulkarnain, Z. (2021, November). Diabetes Melitus: Review etiologi, patofisiologi,
gejala, penyebab, cara pemeriksaan, cara pengobatan dan cara pencegahan. In Prosiding Seminar
Nasional Biologi (Vol. 7, No. 1, pp. 237-241).

5. Imelda, S. I. (2019). Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya diabetes melitus di Puskesmas


Harapan Raya tahun 2018. Scientia Journal, 8(1), 28-39.

Anda mungkin juga menyukai