Anda di halaman 1dari 6

Penguatan Kompetensi Sarjana Gizi Bidang Gizi Masyarakat

(Rangkuman seminar Bioetika)

Nadzira inayah muthmainah


0321010

Materi 1 (Area kompetensi profesi gizi)


seorang sarjana gizi punya kompetensi dalam merencanakan suatu program gizi di
masyarakat dan juga lebih khusus lagi ada kompetensi yang spesifik dalam melakukan
monitoring dan evaluasi, melakukan edukasi gizi , pelatihan gizi dan juga konseling dengan
Fokus utama untuk pencegahan promotif. kemudian juga kompetensi di dalam
menyelenggarakan food service management penyelenggaraan makanan dan tentunya melakukan
prinsip-prinsip mulai dari pengadaan ya perencanaan menu itu sendiri sampai dengan
pengolahannya penyajiannya dan bagaimana menjaga keamanan serta kepuasan dari klien atau
konsumen.

Pada nutrisionis ada 7 area kompetensi :


1. Profesionalitas yang luhur .
2. Mawas diri dan pengembangan diri.
3. Komunikasi efektif .
4. Pengelolaan informasi .
5. Landasan ilmiah ilmu gizi pangan biomedik kesehatan masyarakat.
6. Keterampilan gizi yang meliputi keterampilan gizi klinik keterampilan penyelenggaraan
makanan service management keterampilan diksi masyarakat .
7. Pengelolaan masalah gizi dan Pemberdayaan Masyarakat.

Materi 2 (Terapi gizi berdasarkan kondisi medis tertentu)

Terapi gizi pada pasien yang mempunyai penyakit tertentu harus dimodifikasi total
energinya , total zat gizi mikro dan lainnya. Seperti contohnya, modifikasi porsi makan.
Contoh : terapi gizi pada pasien hipertensi
hipertensi penyebabnya apa sih ? kegemukan , kelebihan konsumsi sodium , bisa juga
kurang aktivitas , stress dan lain sebagainya. sehingga tekanan darah menjadi meningkat.

Kapan dikatakan hipertensi?


dikatakan hipertensi apabila tensi darah sistol lebih dari 139 kemudian diastolnya lebih dari 89
kenapa hipertensi ini penting di tangani?
Karena pasien hipertensi ini beresiko mendapatkan penyakit-penyakit yang tidak
diinginkan seperti penyakit ginjal contohnya , penyebabnya hipertensi. kemudian jantung dan
lainnya.

Akan di lihat manajemen gizinya tentunya kalau misalnya tadi penyebabnya kegemukan
maka akan menurunkan berat badan , pembatasan garam, pembatasan alkohol, peningkatan sayur
dan buah asupan mineral yang cukup seperti kalsium , magnesium, dan tentunya perlu konseling
gizi supaya merubah pola hidupnya atau pola hidup . pola hidup sehat untuk hipertensi yang
dianjurkan adalah latihan fisik ya kemudian mengurangi stres dan tentunya kalau misalnya
hipertensi ini berlanjut terus maka perlu diberikan obat.

pasien-pasien hipertensi itu dietnya rendah natrium atau biasa disebut RG (rendah garam)
tujuan terapi gizi pada pasien hipertensi ini adalah menurunkan tekanan darah jadi tentunya
faktor-faktor yang penyebab hipertensi itu harus juga diperbaiki.

Materi 3 (skrinning gizi , NCP (nutrition care prosess))

Skrinning gizi proses yang sederhana dan cepat sensitive untuk mendeteksi pasien
beresiko malnutrisi. (barendregt dkk,2008)

Tujuan skrinning gizi :


 Memprediksi outcome yang berkaitan dengan faktor gizi
 Mengetahui pengaruh dan intervensi gizi
Komponen utama skrinning gizi :
 Kondisi sekarang (BB, TB, IMT, LILA)
 Kondisi yang stabil (kehilangan BB)
 Kondisi memburuk (penurunan asupan)
 Pengaruh penyakit terhadap status gizi
Apa itu NCP?
Cara berpikir kritis dalam membuat keputusan menangani berbagai masalah yang berkaitan
dengan nutrisi dan memberikan asuhan gizi yang aman, efektif dan berkualitas tinggi .
Step 1 : nutrition assessment
Mengumpulkan dan menginterpretasikan informasi untukmengidentifikasi dengan masalah yang
berkaitan dengan nutrisi dan penyebabnya.
Step 2 : nutrition diagnosis
Identifikasi dan penetapanmasalah yang menggambarkan kondisi saat ini.
Step 3 : nutrition intervention
Intervensigizi yang berdasarkan etiologi pasien atau gejala pasien.
//makanan khusus\\
1. Perubahan konsistensi: makanan lunak, makanan cair, diet serat rendah dan tinggi
2. Penambahan /pengurangan energi zat gizi : diet kalori rendah, rendah lemak
3. Penambahan / pengurangan jenis makanan: diet garam rendah, diet laktosa rendah.
4. Perubahan komposisi zat gizi : diet diabetes melitus, diet ketogenic, diet jantung
5. Perubahan jumlah dan frekuensi makan : diet lambung, diet diabetes melitus
6. Penghilangan / pantangan makanan spesifik : diet alergi
Enteral dan parenteral nutrisi
 Gizi enteral : pemberian makanan/ zat gizi ke dalam gastrointestinal melalui tube
 Gizi parenteral : pemberian zat gizi melalui intravena

Step 4 : nutrition monitoring & evaluation.

// NUTRITION PERIOPERATIVE\\
Tujuannya untuk mecapai hasil optimal dari operasi untuk mengurangi morbiditas operasi ;
infeksi luka operasi, penyembuhan luka, pneumonia, sepsis dll.

Diet pra-bedah mempertimbangkan :


 Keadaan umum pasien
 Macam pembedahan
 Macam penyakit dan penyerta
 Sifat operasi
Tujuan diet pra bedah : mencapai status gizi optimal, sehingga tersedia cadangn energi dan zat
gizi untuk memenuhi kebutuhan saat operasi dan penyembuhan luka.
Materi 4 ( malnutrisi, anemia, penyakit hati, kanker, gangguan kehamilan)

Kegemukan dan obesitas : akumulasi lemak abnormal atau berlebihan yang dapat mengganggu
Kesehatan akibat ketidakseimbangan antara aktifitas fisik dan makanan yang dikonsumsi.
(terkait dengan gaya hidup, lingkungan, dan gen.) (berdasarkan IMT)

Tujuan diet :
 Mempertahankan status gizi sesuai umur dan kebutuhan fisik
 Mencapai status gizi normal
Syarat diet :
 Pemberian diet 1200 Kkal/hari untuk perempuan dan 1400-1500 Kkal/hari untuk laki-
laki.
 Selama 6 bulan pertama target penurunan BB 10% di awal. Direkomendsikan pemberian
multivitamin.
 Kebutuhan energi. Dihitung RMR menggunakan rumus Mifflin-st-jeor,sbb:
LK: 10.(BB kg) + 6,25.(TB cm )- 5 (umur )+5
PR: 10.(BB kg) + 6,25.(TB cm )- 5 (umur )+161
 Kebutuhan protein tinggi. Berkisar 72-80gr / hari sumber protein kualitas tinggi
 Lemak (lemak jenuh dibatasi) 6-8% dari total energi lemak.
 Kebutuhan karbohidrat . diberikan 50-60% dari energi total
 Anjuran serat . 20-35 g per hari.
 Kebutuhan vitamin dan mineral. Sesuai dengan kebutuhan (AKG)
 Mengontrol besar porsi setiap makan.
Gizi buruk (wasting)
Gizi buruk dikategorikan sebagai berikut :
 Gizi buruk tanpa komplikasi yang ditandai dengan LILA yang kurang, BB/TB yang
kurang, adanya edema.
 Gizi buruk dengan komplikasi yang ditandai dengan adanya 1 atau lebih komplikasi
seperti anoreksia , dehidrasi berat, penurunan kesadaran, demamtinggi, pneumonia,
anemia berat.
Tujuan terapi gizi buruk :
 Memberikan energi dan nutrient zat gizi mencegah hipoglikemi
 Mencegah dan mengatasi dehidrasi
 Mencegah dan mengatasi kekurangan zat gizi mikro, vitamin ,mineral dan elektrolit
 Memulihkan kondisi Kesehatan dan meningkatkan status gizi.
3 fase terapi gizi buruk:
a. Fase stabilisasi. (pemberian formula 75) Pada fase ini agar kondisi anak stabil dantidan
untuk menaikkan berat badan.
b. Fase transisi. (makanan formula 100). Mempersiapkan anak untuk menerima energi dan
cairan lebih besar
c. Fase rehabilitasi. Fase mengejar pertumbuhan, diberikan setelahanak bisa makan formula
100 ditambah makanan bayi dan anak.

Anemia
Kondisi kekurangan ukuran atau jumlah sel darah merah lebih rendah dari jumlah normal.
Dengan gejala ( lesu, letih, lemah, lunglai, mata berkunang, cepat mengantuk, cepat capek, sulit
konsentrasi)
//Etiologi anemia berdasarkan pathogenesis \\
1. Defisiensi zat gizi
2. Pendarahan
3. Hemolitik (penghancuran sel darah merah berlebih)
4. Produksi seldarah merah yang tidak optimal
Tujuan diet pada anemia defisiensi besi :
1. Mencegah penurunan kadar Hb
2. Meningkatkan status gizi
3. Mengurangi komplikasi
4. Meningkatkan aktivitas antioksidan

Hepatitis
Peradangan pada sel-sel hati yang disebabkan infeksi virus, bakteri parasite, obat obatan,
konsumsi alcohol, lemak berlebih dan autoimmune
Ada 5 jenis hepatitis :
 Hepatitis A dan E. ditularkan secara fecal oral,berhubungan dengan perilaku hidup bersih
dan sehat, bersifat akut dan dapat sembuh dengan baik.
 Hepatitis B, C, dan D. dapat menjadi kronis dan menimbulkan sirosis dan kanker hati.
Tujuan diet pada hepatitis :
 Meningkatkan regenerasi
 Mencegah katabolisme protein
 Mencegah penurunan berat badan
 Mencegah dan mengurangi resiko terjadinya komplikasi
 Memperbaiki kualitas hidup.
Kolesistitis
Peradangan pada kantung empedu yang disebabkan oleh sumbatan batu empedu, infeksi, dan
iskemia pada kandung empedu. Dapat bersifat akut atau kronik.

Kolelitiasis
Pembentukan batu empedu di dalam kandung empedu.
Tujuan diet:
- Menurunkan berat badan jika kegemukan
- Mengistirahatkan kandung empedu
- Mengatasi malasorbsi lemak
- Mencegah pembentukan batu empedu berulang

//gangguan kehamilan\\
Pre eclampsia
Suatu kondisi yang hanya terjadi selama kehamilan. Beberapagejalanya seperti tekanan darah
tinggi, dan protein dalam urin. Biasanya terjadi setelah minggu ke-20 kehamilan.
Faktor resiko :
- Defisiensi zink
- Berat badan lebih dan obesitas
- Konsumsi energi dan gula berlebih
- Defisiensi zat gizi : zink, vitamin D, magnesium dan kalsium terutama pada trimester
akhir.
Hipremesis gravidarum (Muntah tak tertahankan selama kehamilan.)
Tujuan diet :
- Mengganti persediaan glikogen tubuh dan mengontrol asidosis serta secara berangsur
memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang cukup.

Anda mungkin juga menyukai