Terapi gizi pada pasien yang mempunyai penyakit tertentu harus dimodifikasi total
energinya , total zat gizi mikro dan lainnya. Seperti contohnya, modifikasi porsi makan.
Contoh : terapi gizi pada pasien hipertensi
hipertensi penyebabnya apa sih ? kegemukan , kelebihan konsumsi sodium , bisa juga
kurang aktivitas , stress dan lain sebagainya. sehingga tekanan darah menjadi meningkat.
Akan di lihat manajemen gizinya tentunya kalau misalnya tadi penyebabnya kegemukan
maka akan menurunkan berat badan , pembatasan garam, pembatasan alkohol, peningkatan sayur
dan buah asupan mineral yang cukup seperti kalsium , magnesium, dan tentunya perlu konseling
gizi supaya merubah pola hidupnya atau pola hidup . pola hidup sehat untuk hipertensi yang
dianjurkan adalah latihan fisik ya kemudian mengurangi stres dan tentunya kalau misalnya
hipertensi ini berlanjut terus maka perlu diberikan obat.
pasien-pasien hipertensi itu dietnya rendah natrium atau biasa disebut RG (rendah garam)
tujuan terapi gizi pada pasien hipertensi ini adalah menurunkan tekanan darah jadi tentunya
faktor-faktor yang penyebab hipertensi itu harus juga diperbaiki.
Skrinning gizi proses yang sederhana dan cepat sensitive untuk mendeteksi pasien
beresiko malnutrisi. (barendregt dkk,2008)
// NUTRITION PERIOPERATIVE\\
Tujuannya untuk mecapai hasil optimal dari operasi untuk mengurangi morbiditas operasi ;
infeksi luka operasi, penyembuhan luka, pneumonia, sepsis dll.
Kegemukan dan obesitas : akumulasi lemak abnormal atau berlebihan yang dapat mengganggu
Kesehatan akibat ketidakseimbangan antara aktifitas fisik dan makanan yang dikonsumsi.
(terkait dengan gaya hidup, lingkungan, dan gen.) (berdasarkan IMT)
Tujuan diet :
Mempertahankan status gizi sesuai umur dan kebutuhan fisik
Mencapai status gizi normal
Syarat diet :
Pemberian diet 1200 Kkal/hari untuk perempuan dan 1400-1500 Kkal/hari untuk laki-
laki.
Selama 6 bulan pertama target penurunan BB 10% di awal. Direkomendsikan pemberian
multivitamin.
Kebutuhan energi. Dihitung RMR menggunakan rumus Mifflin-st-jeor,sbb:
LK: 10.(BB kg) + 6,25.(TB cm )- 5 (umur )+5
PR: 10.(BB kg) + 6,25.(TB cm )- 5 (umur )+161
Kebutuhan protein tinggi. Berkisar 72-80gr / hari sumber protein kualitas tinggi
Lemak (lemak jenuh dibatasi) 6-8% dari total energi lemak.
Kebutuhan karbohidrat . diberikan 50-60% dari energi total
Anjuran serat . 20-35 g per hari.
Kebutuhan vitamin dan mineral. Sesuai dengan kebutuhan (AKG)
Mengontrol besar porsi setiap makan.
Gizi buruk (wasting)
Gizi buruk dikategorikan sebagai berikut :
Gizi buruk tanpa komplikasi yang ditandai dengan LILA yang kurang, BB/TB yang
kurang, adanya edema.
Gizi buruk dengan komplikasi yang ditandai dengan adanya 1 atau lebih komplikasi
seperti anoreksia , dehidrasi berat, penurunan kesadaran, demamtinggi, pneumonia,
anemia berat.
Tujuan terapi gizi buruk :
Memberikan energi dan nutrient zat gizi mencegah hipoglikemi
Mencegah dan mengatasi dehidrasi
Mencegah dan mengatasi kekurangan zat gizi mikro, vitamin ,mineral dan elektrolit
Memulihkan kondisi Kesehatan dan meningkatkan status gizi.
3 fase terapi gizi buruk:
a. Fase stabilisasi. (pemberian formula 75) Pada fase ini agar kondisi anak stabil dantidan
untuk menaikkan berat badan.
b. Fase transisi. (makanan formula 100). Mempersiapkan anak untuk menerima energi dan
cairan lebih besar
c. Fase rehabilitasi. Fase mengejar pertumbuhan, diberikan setelahanak bisa makan formula
100 ditambah makanan bayi dan anak.
Anemia
Kondisi kekurangan ukuran atau jumlah sel darah merah lebih rendah dari jumlah normal.
Dengan gejala ( lesu, letih, lemah, lunglai, mata berkunang, cepat mengantuk, cepat capek, sulit
konsentrasi)
//Etiologi anemia berdasarkan pathogenesis \\
1. Defisiensi zat gizi
2. Pendarahan
3. Hemolitik (penghancuran sel darah merah berlebih)
4. Produksi seldarah merah yang tidak optimal
Tujuan diet pada anemia defisiensi besi :
1. Mencegah penurunan kadar Hb
2. Meningkatkan status gizi
3. Mengurangi komplikasi
4. Meningkatkan aktivitas antioksidan
Hepatitis
Peradangan pada sel-sel hati yang disebabkan infeksi virus, bakteri parasite, obat obatan,
konsumsi alcohol, lemak berlebih dan autoimmune
Ada 5 jenis hepatitis :
Hepatitis A dan E. ditularkan secara fecal oral,berhubungan dengan perilaku hidup bersih
dan sehat, bersifat akut dan dapat sembuh dengan baik.
Hepatitis B, C, dan D. dapat menjadi kronis dan menimbulkan sirosis dan kanker hati.
Tujuan diet pada hepatitis :
Meningkatkan regenerasi
Mencegah katabolisme protein
Mencegah penurunan berat badan
Mencegah dan mengurangi resiko terjadinya komplikasi
Memperbaiki kualitas hidup.
Kolesistitis
Peradangan pada kantung empedu yang disebabkan oleh sumbatan batu empedu, infeksi, dan
iskemia pada kandung empedu. Dapat bersifat akut atau kronik.
Kolelitiasis
Pembentukan batu empedu di dalam kandung empedu.
Tujuan diet:
- Menurunkan berat badan jika kegemukan
- Mengistirahatkan kandung empedu
- Mengatasi malasorbsi lemak
- Mencegah pembentukan batu empedu berulang
//gangguan kehamilan\\
Pre eclampsia
Suatu kondisi yang hanya terjadi selama kehamilan. Beberapagejalanya seperti tekanan darah
tinggi, dan protein dalam urin. Biasanya terjadi setelah minggu ke-20 kehamilan.
Faktor resiko :
- Defisiensi zink
- Berat badan lebih dan obesitas
- Konsumsi energi dan gula berlebih
- Defisiensi zat gizi : zink, vitamin D, magnesium dan kalsium terutama pada trimester
akhir.
Hipremesis gravidarum (Muntah tak tertahankan selama kehamilan.)
Tujuan diet :
- Mengganti persediaan glikogen tubuh dan mengontrol asidosis serta secara berangsur
memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang cukup.