Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA

KARSINOMA NASOFARING DENGAN KEBUTUHAN DASAR


KEBUTUHAN NUTRISI DI RUANG KAMBOJA RSUP SANGLAH
DENPASAR
TANGGAL 22 s.d. 27 JULI 2019

OLEH:

GEK DIAH APRILLIA


1502105045

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
LAPORAN PENDAHULUAN

1. Definisi
Nutrisi adalah keseluruhan berbagai proses dalam tubuh makhluk hidup
untuk menerima bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan
bahan-bahan tersebut agar menghasilkan berbagai aktivitas penting dalam
tubuhnya sendiri. Nutrisi dapat didefinisikan sebagai proses pengambilan
zat-zat makanan penting dengan kata lain nutrient adalah apa yang
manusia makan dan bagaimana tubuh menggunakannya.
Gangguan nutrisi terjadi kalau diet mengandung satu atau lebih nutrient
dalam jumlah yang tidak tepat (Santoso, 2015).
Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh,
mengatur proses-proses dalam tubuh, sebagai sumber tenaga, serta untuk
melindungi tubuh dari serangan penyakit. Dengan demikian, fungsi utama
nutrisi adalah untuk memberikan energy bagi aktivitas tubuh, membentuk
struktur kerangkadan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia
dalam tubuh.
Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme
tubuh serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umum faktor
yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untuk
kebutuhan metabolisme basal, faktor patofisiologi seperti adanya enyakit
tertentu yang mengganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhan
nutrisi, faktor sosio-ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam
memenuhi kebutuhan nutrisi (Dwipuji, 2016).
2. Etiologi
Faktor-faktor yang mempengaruhi
1. Fisiologis
a. Intake nutien
1) Kemampuan mendapat dan mengolah makanan
2) Pengetahuan
3) Gangguan menelan
4) Perasaan tidak nyaman setelah makan
5) Anoreksia
6) Nausea dan vomitus
7) Intake kalori dan lemak yang berlebih
b. Kemampuan mencerna nutrient
1) Obstruksi saluran cerna
2) Malaborbsi nutrient
3) DM
2. Kebutuhan metabolisme
a. Pertumbuhan
b. Stres
c. Kondisi yang meningkatkan BMR (latihan,hipertyroid)
d. Kanker
3. Gaya hidup dan kebiasaan
Kebiasaan makan yang baik perlu diterapkan pada usia toddler
4. Kebudayaan dan kepercayaan
Kebudayaan orang asia lebih memilih padi sebagai makanan pokok
5. Sumber ekonomi
Tinggal sendiri, Seseorang yang hidup sendirian sering tidak
mempedulikan tugas memasak untuk menyediakan makanannya.
6. Kelemahan fisik
Contohnya atritis atau cedera serebrovaskular (CVA) yang menyebabkan
kesulitan untuk berbelanja dan masak. Mereka tidak mampu
merencanakan dan menyediakan makanannya sendiri.
7. Kehilangan
Terutama terlihat pada pria lansia yang tidak pernah memasak untuk
mereka sendiri. Mereka biasanya tidak memahami nilai suatu makanan
yang gizinya seimbang.
8. Depresi
Menyebabkan kehilangan nafsu makan. Mereka tidak mau bersusah payah
berbelanja, memasak atau memakan makanannya.
9. Pendapatan yang rendah
Ketidakmampuan untuk membeli makanan yang cermat untuk
meningkatkan pengonsumsian makanan yang bergizi.
10. Penyakit saluran pencernaan
Termasuk sakit gigi, ulkus
11. Obat
Pada lansia yang mendapat lebih banyak obat dibandingkan kelompok usia
lain yang lebih muda ini berakibat buruk terhadap nutrisi lansia.
Pengobatan akan mengakibatkan kemunduran nutrisi yang semakin jauh.
3. Manifestasi Klinik
Adapun tanda dan gejala yang ditimbulkan adalah sebagai berikut :
a. Gigi tidak lengkap dan ompong
b. Nafsu makan menurun
c. Lesu
d. Tidak semangat
e. BB kurang / lebih dari normal
f. Perut terasa kembung
g. Sukar menelan
h. Mual muntah
i. Berkurangnya indera pengecapan mengakibatkan penurunan terhadap
cita rasa manis, asin, asam, dan pahit.
j. Esophagus/kerongkongan mengalami pelebaran.
k. Rasa lapar menurun, asam lambung menurun.
l. Gerakan usus atau gerak peristaltic lemah dan biasanya menimbulkan
konstipasi.
m. Penyerapan makanan di usus menurun
4. Penilaian Kebutuhan Nutrisi
1. Pengukuran Atropometri
a. BeratBadan ideal: (Tinggi Badan-100)±10%
b. LingkaranPergelangantangan
c. Lingkaranlenganatas (MAC/ Mid Aid Cirmumtance)
- Nilai normal wanita: 28.5 cm
- Nilai normal pria: 28,3 cm
d. Lipatan Kulit pada otot trisep (TSP/Tricep Skin Fold)
- Nilai normal wanita: 16,5-18 cm
- Nilai normal pria: 12,5-16,5 cm
e. Penilaian IMT (Indeks Massa Tubuh)

IMT = Berat badan ATAU IMT = Berat badan (lb) x


(kg) 704,5
Tinggi badan Tinggi badan
(m)2 (in)2

2. Pengukuran Biokimia
a. Albumin (Normal:4-4,5 mg/100ml)
b. Transferin (Normal: 170-250 mg/100ml)
c. Hemoglobin/ Hb (Normal:12 mg%)
d. BUN (Normal: 10-20 mg/100ml)
e. Eskresi kreatinin untuk 24 jam (Normal: laki-laki:0,6-13
mg/100ml, perempuan:0,5-1,0 mg/100ml)
5. Klasifikasi
1. KLASIFIKASI NUTRISI
a. Kurang dari Kebutuhan Nutrisi
Kondisi ketika individu, yang tidak puasa, mengalami atau berisiko
mengalami ketidakadekuatan asupan atau metabolisme nutrien untuk
kebutuhan metabolisme dengan atau tanpa disertai penurunan berat
badan.
Asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan
metabolic. Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami
seseorang dalam keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko
penurunan berat badan akibat ketidakcukupan asupan nutrisi
kebutuhan matabolisme.
Tanda klinis :
 Berat badan 10-20% dibawah normal
 Tinggi badan dibawah ideal
 Lingkar kulit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar.
 Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
 Adanya penurunan albumin serum
 Adanya penurunan transferin
Kemungkinan penyebab :
 Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna
kalori akibat penyakit infeksi atau kanker
 Disfagia karena adanya kelainan
 Penurunan absrobsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi
laktosa.
 Nafsu makan menurun
b. Lebih dari Kebutuhan Nutrisi
Kondisi ketika individu mengalami atau berisiko mengalami kenaikan
berat badan yang berhubungan dengan asupan yang melebihi
kebutuhan metabolik. Asupan nutrisi yang melebihi kebutuhan
metabolik. Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami
seseorang yang mempunyai resiko peningkatan berat badan akibat
asupan kebutuhan metabolisme secara berlebih.
Tanda klinis :
 Berat badan lebih dari 10% berat ideal
 Obesitas (lebih dari 20% berat ideal).
 Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada
wanita
 Adanya jumlah asupan yang berlebihan
 Aktivitas menurun atau monoton.
Kemungkinan penyebab :
 Perubahan pola makan
 Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman.
c. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang
mencapai lebih dari 20% berat badan normal. Perubahan pola makan
normal yang mengakibatkan perubahan berat badan. Munculnya
resiko perubahan pola makan normal yang mengakibatkan
peningkatan berat badan.
d. Malnutrisi
Kurang nutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan
kekurangan zat gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai
masalah asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan makanan
yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya
kelemahan otot, dan penurunan energi, pucat pada kulit, membrane
mukosa , konjungtiva, dan lain – lain.
e. Diabetes Melitus
Diabetes melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang
ditandai dengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat
kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan.
f. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh
berbagai masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari
adanya obesitas serta asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang
berlebihan.
g. Jantung Koroner
Penyakit jantung coroner merupakan gangguan nutrisi yang
disebabkan oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok.
Saat ini, penyakit jantung koroner sering dialami karena adanya
perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat, obesitas dan lain-lain.
h. Anoreksia Nervosa
Merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan
berkepanjangan, ditandai dengan adanya konstipasi, pembengkakan
badan, nyeri abdomen, kedinginan, letargi, dan kelebihan energi.
6. Penatalaksanaan
- Pemberian utrisi melalui oral
- Pemberian utrisi melalui pipa penduga/lambung
- Pemberian utrisi melalui parenteral
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

I. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN


1. PENGKAJIAN
Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat
meliputi pengkajian khusus masalah nutrisi dan pengkajian fisik secara
umum yang berhubungan dengan kebutuhan nutrisi:
a. Identitas
Melakukan pengkajian yang meliputi nama pasien, jenis kelamin,
umur, status perkawinan, pekerjaan, alamat, pendidikan terakhir,
tanggal masuk, nomer register, diagnosa medis, dan lain-lain.
b. Riwayat Kesehatan
Riwayat makanan meliputi informasi atau keterangan tentang pola
makanan, tipe makanan yang dihindari ataupun diabaikan, makanan
yang lebih disukai, yang dapat digunakan untuk membantu
merencanakan jenis makanan untuk sekarang dan rencana makanan
untuk masa selanjutnya.
 Keluhan Utama
Keluhan yang paling dirasakan oleh pasien saat dilakukan
pengkajian
 Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien bercerita tentang riwayat penyakit, perjalanan dari rumah
ke rumah sakit
 Riwayat Penyakit Dahulu
Data yang diperoleh dari pasien, apakah pasien mempunyai
penyakit di masa lalu maupun sekarang
 Riwayat Penyakit Keluarga
Data yang diperoleh dari pasien maupun keluarga pasien, apakah
keluarga ada yang memiliki riwayat penyakit menurun maupun
menular.
c. Tingkat Aktifitas sehari-hari
Pola Istirahat /Tidur
 Waktu tidur
Waktu tidur yang dialami pasien pada saat sebelum sakit dan
dilakukan di rumah, waktu tidur yang diperlukan oleh pasien
untuk dapat tidur selama di rumah sakit
 Waktu bangun
waktu yang diperlukan untuk mencapai dari suatu proses NERM
ke posisi yang rileks, waktu bangun dapat dikaji pada saat pasien
sebelum sakit dan pada saat pasien sudah di rumah sakit
 Masalah tidur
apa saja masalah-masalah tidur yang dialami oleh pasien pada
saat sebelum sakit dan pada saat sudah masuk di rumah sakit
 Hal-hal yang mempermudah tidur
hal-hal yang dapat membuat pasien mudah untuk dapat tidur
secara nyenyak
 Hal-hal yang mempermudah pasien terbangun
hal-hal yang menyangkut masalah tidur yang menyebabkan
pasien secara mudah terbangun.
Pola Eliminasi
 Buang Air Kecil
Berapa kali dalam sehari, adakah kelainan, berapa banyak,
dibantu atau secara mandiri
 Buang Air Besar
Kerutinan dalam eliminasi alvi setiap harinya, bagaimanakah
bentuk dari BAB pasien (encer, keras, atau lunak)
 Kesulitan BAK / BAB
Kesulitan-kesulitan yang biasanya terjadi pada pasien yang
kebutuhan nutrisinya kurang, diet nutrisi yang tidak adekuat
 Upaya mengatasi BAK / BAB
Usaha pasien untuk mengatasi masalah yang terjadi pada pola
eliminasi
Pola Makan dan Minum
 Jumlah dan jenis makanan
Seberapa besar pasien mengkonsumsi makanan dan apa saja
makanan yang di konsumsi
 Waktu pemberian makanan
Rentang waktu yang diperlukan pasien untuk dapat
mengkonsumsi makanan yang di berikan
 Jumlah dan jenis cairan
Berapakah jumlah dan apasajakah cairan yang bisa dikonsumsi
oleh pasien yang setiap harinya di rumah maupun dirumah sakit
 Waktu pemberian cairan
Waktu yang di butuhkan pasien untuk mendapatkan asupan cairan
 Masalah makan dan minum
Masalah-masalah yang dialami pasien saat akan ataupun setelah
mengkonsumsi makanan maupun minuman
Kebersihan Diri / Personal Hygiene
 Pemeliharaan badan
Kebiasaan pasien dalam pemeliharaan badan setiap harinya mulai
dari mandi, keramas, membersihkan kuku dan lain-lain
 Pemeliharaan gigi dan mulut
rutinitas membersihkan gigi, berapa kali pasien menggosok gigi
dalam sehari
 Pola kegiatan lain
kegiatan yang biasa dilakukan oleh pasien dalam pemeliharaan
badan
Data Psikososial
 Pola komunikasi
Pola komunikasi pasien dengan keluarga atau orang lain, orang
yang paling dekat dengan pasien
 Dampak di rawat di Rumah Sakit
Dampak yang ditimbulkan dari perawatan di Rumah Sakit
Data Spiritual
 Ketaatan dalam beribadah
 Keyakinan terhadap sehat dan sakit
 Keyakinan terhadap penyembuhan
Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Composmentis, somnolen, koma, delirum
b. Tanda-tanda vital
Ukuran dari beberapa kriteria mulai dari tekanan darah, nadi,
respirasi, dan suhu
c. Pemeriksaan Kepala
Pada kepala yang dapat kita lihat adalah bentuk kepala,
kesimetrisan, penyebaran rambut, adakah lesi, warna, keadaan
rambut
d. Pemeriksaan Wajah
Inspeksi : adakah sianosis, bentuk dan struktur wajah
e. Pemeriksaan Mata
Pada pemeriksaan mata yang dapat dikaji adalah kelengkapan dan
kesimetrisan
f. Pemeriksaan Hidung
Bagaimana kebersihan hidung, apakah ada pernafasan cuping
hidung, keadaan membrane mukosa dari hidung
g. Pemeriksaan Telinga
Inspeksi : Keadaan telinga, adakah serumen, adakah lesi infeksi
yang akut atau kronis
h. Pemeriksaan Leher
Inspeksi : adakah kelainan pada kulit leher
Palpasi : palapasi trachea, posisi trachea (miring, lurus, atau
bengkok), adakah pembesaran kelenjar tiroid, adakah
pembendungan vena jugularis
i. Pemeriksaan Integumen
Bagaimanakah keadaan turgor kulit, adakah lesi, kelainan pada
kulit, tekstur, warna kulit
j. Pemeriksaan Thorax
Inspeksi dada, bagaimana bentuk dada, bunyi normal
k. Pemeriksaan Jantung
Inspeksi dan Palpasi : mendeteksi letak jantung, apakah ada
pembesaran jantung
Perkusi : mendiagnosa batas-batas diafragma dan abdomen
Auskultasi : bunyi jantung I dan II
l. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : bagaimana bentuk abdomen (simetris, adakah luka,
apakah ada pembesaran abdomen)
Auskultasi : mendengarkan suara peristaltic usus 5-35 dalam 1
menit
Perkusi : apakah ada kelainan pada suara abdomen, hati (pekak),
lambung (timpani)
Palpasi : adanya nyeri tekanan atau nyeri lepas saat dilakukan
palpasi
m. Pemeriksaan Genetalia
Inspeksi : keadaan rambut pubis, kebersihan vagina atau penis,
warna dari kulit disekitar genetalia
Palpasi : adakah benjolan, adakah nyeri saat di palpasi
n. Pemeriksaan Anus
Lubang anus, peripelium, dan kelainan pada anus
o. Pemeriksaan Muskuloskeletal
Kesimetrisan otot, pemeriksaan abdomen, kekuatan otot, kelainan
pada anus
p. Pemeriksaan Neurologi
Tingkat kesadaran atau meninggal ringan, syaraf otak, fungsi
motorik, fungsi sensorik
q. Pemeriksaan Status Mental
Tingkat kesadaran emosi, orientasi, proses berfikir, persepsi dan
bahasa, dan motivasi
r. Pemeriksaan Tubuh Secara Umum
Kebersihan, normal, postur
s. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium yang langsung berhubungan dengan
pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah pemeriksaan albumin serum,
Hemoglobin, glukosa, elektrolit, dan lain-lain.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Analisa Data
Data Etiologi Masalah
Keperawatan
DS : Ketidakmampuan Ketidakseimbangan
- Pasien akan memasukan nutrisi kurang dari
mengeluh makanan kebutuhan tubuh
badan panas
- Mual muntah
- Tidak nafsu
makan
DO :
- Pasien tampak
lemas
- Pasien tampak
pucat
- BMI=19,5
- BB awal 55 kg
- BB saat ini 50
kg
b. Diagnosa Keperawatan
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan ketidakmampuan memasukkan makanan.
c. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Ketidakseimba Setelah NIC : NIC : Nutrition
ngan nutrisi dilakukan Nutrition Therapy
kurang dari tindakan Therapy - Mengidentifi
kebutuhan keperawatan - Memonit kasi
tubuh selama or kebutuhan
.....x24 jam kandunga kalori yang
diharapkan n nutrisi dibutuhkan
nutrisi pasien yang klien
dapat akan - Membantu
terpenuhi dikonsu mencukupi
dengan msi asupan
kriteria hasil pasien nutrisi pasien
: agar yang
NOC : sesuai mengalami
Nutritional dengan kesulitan
Status anjuran menelan agar
- Peningka diet yang nutrisi yang
tan diperluka masuk sesuai
intake n pasien dengan
nutrisi - Memberi kebutuhan
- Berat kan pasien
badan maknan NIC : Nutrition
dalam yang Management
kondisi sedikit - Untuk
ideal namun menghindari
- Mempun sering terjadinya
yai dan alergi pada
energi bertekstu pasien
yang r cair - Agar nutrisi
baik atau yang
lembut- dibutuhkan
NIC : pasien dapat
Nutrition diberikan
Management dengan baik
- Kaji - Untuk
adanya menghindari
alergi terjadinya
makanan kelebihan
- Kolabora nutrisi pada
si dengan pasien
ahli gizi
untuk
menentu
kan
jumlah
nutrisi
yang
dibutuhk
an pasien
- Monitor
jumlah
nutrisi
dan
kandung
an kalori
d. Evaluasi
Diagnosa Evaluasi
Ketidakseimbangan S: pasien mengatakan ada nafsu untuk
nutrisi kurang dari makan, kondisi sudah membaik
kebutuhan tubuh O: pasien dapat menghabiskan ½ porsi
dari makanan yang disediakan
A: masalah dapat teratasi
P: lanjutkan intervensi yang diberikan
kepada pasien
DAFTAR PUSTAKA

Potter & Perry. (2006). Fundamental Keperawatan. EGC: Jakarta

Santoso, B. (2015). Kebutuhan Dasar Manusia. Retrieved from :


https://www.academia.edu/.

Dwipuji. (2016). Konsep Dasar Kebutuhan Dasar Nutrisi. Retrieved from:


https://www.scribd.com/

Nanda International. 2015. Diagnosis Keperawatan: definisi & Klasifikasi 2015.


Mediaction: Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai