Dosen Pembimbing
Raden Surahmat.,S.Kep.,Ners.,M.Kes.,M.Kep
Oleh:
2. Anatomi Fisiologis
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal adalah sistem organ dalam
manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi
dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian
makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung,
usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ
yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.
a. MULUT
Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada
hewan. Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal
dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus.Mulut merupakan jalan
masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput
lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah.
Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit. Penciuman
dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung dan lebih rumit, terdiri dari berbagai
macam bau.Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah
oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih
mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari
makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya.
Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah
protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara
sadar dan berlanjut secara otomatis.
b. TENGGOROKAN (FARING)
Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal
dari bahasa yunani yaitu Pharynk. Skema melintang mulut, hidung, faring, dan
laring Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe
yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap
infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan,
letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang
belakangKeatas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan
perantaraan lubang bernama koana, keadaan tekak berhubungan dengan rongga
mulut dengan perantaraan lubang yang disebut ismus fausium Tekak terdiri dari:
1) Bagian superiorBagian yang sangat tinggi dengan hidung. Bagian superior
disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan
tekak dengan ruang gendang telinga
2) Bagian mediaBagian yang sama tinggi dengan mulut. Bagian media disebut
orofaring,bagian ini berbatas kedepan sampai diakar lidah
3) Bagian inferiorBagian yang sama tinggi dengan laring. bagian inferior disebut
laring gofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring.
c. KERONGKONGAN (ESOFAGUS)
Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui
sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan
berjalan melalui kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Sering
juga disebut esofagus(dari bahasa Yunani: οiσω, oeso – “membawa”, dan phagus
– “memakan”). Esofagus bertemu dengan faring pada ruas ke- 6 tulang belakang.
Menurut histologi. Esofagus dibagi menjadi tiga bagian:
1) Bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka)
2) Bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus)
3) Serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus)
d. LAMBUNG
Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang
keledai. Terdiri dari 3 bagian yaitu:
1) Kardia.
2) Fundus.
3) Antrum.
Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk
cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter
menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan. Lambung
berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk
mencampur makanan dengan enzim- enzim. Sel-sel yang melapisi lambung
menghasilkan 3 zat penting :
1) Lendir
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap
kelainan pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah
kepada terbentuknya tukak lambung.
2) Asam klorida (HCl)
Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh
pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi jugaberperan
sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.
3) Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein)
g. PANKREAS
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi
utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting
seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat
dengan duodenum (usus dua belas jari). Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar
yaitu :
1) Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
2) Pulau pankreas, menghasilkan hormon
Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan
hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna
protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam
bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif.
Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga
melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi
duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.
h. HATI
Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan
memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan.
Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme danmemiliki beberapa
fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan
penetralan obat. Dia juga memproduksi bile, yang penting dalam pencernaan.
Istilah medis yang bersangkutan dengan hati biasanya dimulai dalam hepat- atau
hepatik dari kata Yunani untuk hati, hepar.Zat-zat gizi dari makanan diserap ke
dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler).
Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang
lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta
terbagi menjadi pembuluh- pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang
masuk diolah. Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah
darah diperkaya dengan zat- zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.
i. KANDUNG EMPEDU
Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk buah
pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk
proses pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10
cm dan berwarna hijau gelap – bukan karena warna jaringannya, melainkan
karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan
hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu.
c) Obesitas
1) DEWASA: BMI> 30 kg / m2
2) ANAK <2 tahun: Istilah tidak digunakan dengan anak-anak pada usia ini
3) ANAK 2–18 tahun: BMI > 30 kg / m2 atau> ke-95 persentil untuk usia dan
jenis kelamin
d) Risiko Overweight
1) DEWASA: BMI mendekat 25 kg / m2
2) Aktivitas fisik harian rata-rata kurang dari yang disarankan untuk jenis
kelamin dan usia
3) CHILD <2 tahun: Berat-forlength mendekati ke-95 persentil
4) ANAK 2–18 tahun: BMI mendekati persentil ke-85, atau 25 kg / m2 (mana
yang lebih kecil)
5) Anak-anak yang melintasi BMI persentil ke atas
6) Anak-anak dengan BMI tinggi persentil
7) Konsumsi gula pasir minuman
8) Perilaku makan yang tidak teratur (mis., pesta makan, ekstrim pengendalian
berat)
9) Persepsi makan yang tidak teratur
10) Makan sebagai respons terhadap eksternal
11) Makan sebagai respons terhadap internal isyarat selain rasa lapar (misalnya,
kecemasan)
12) Asupan energi berdasarkan konsumsi alkohol berlebihan
13) Sering ngemil
14) Gangguan genetik
15) Heritabilitas saling terkait Faktor (mis., jaringan adiposa Distribusi, energi
Pengeluaran, lipoprotein lipase Aktivitas, sintesis lipid, Lipolisis)
16) Frekuensi makan makanan gorengan tinggi
17) Ibu Hamil dnegan DM
4. Gangguan Terkait KDM
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi dibagi menjadi beberapa kategori yaitu:
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuhKarakteristik status nutrisi ditentukan
dengan :
1) Body Mass IndexMerupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang
dengan tinggi badan, BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan
sebagai panduan untuk mengkaji kelebihan berat badan (over weight) dan
obesitas.
5. Etiologi
a. Fisiologi :
1) Intake nutrient
2) Kemampuan mendapat dan mengolah makanan
3) Pengetahuan
4) Gangguan penelan / menelan
5) Perasaan tidak nyaman setelah makan
6) Anoreksia
7) Nausea & vomitus.
8) Intake kalori & lemak yg berlebihan
6. Proses Terjadinya
Abnormalitas saluran gastrointestinal bermacam-macam dan menunjukkan banyak
patologi yang dapat mempengaruhi system organ lain : perdarahan, perforasi,
obstruksi, inflamasi dan kanker. Lesi congenital, inflamasi, infeksi, traumatic dan
neoplastik telah ditemukan pada setiap bagian dan pada setiap sisi sepanjang saluran
gastrointestinal.Bagian dari penyakit organic di mana saluran gastrointestinal
dicurigai, terdapat banyak factor ekstrinsik yang menimbulkan gejala. Stress dan
ansietas sering menjadi keluhan utama berupa indigesti, anoreksia/ gangguan motorik
usus, kadang-kadang menimbulkan konstipasi/ diare.Selain itu status kesehatan
mental, faktor fisik: seperti kelelahan dan ketidakseimbangan/ perubahan masukan
diet yang tiba-tiba dapat mempengaruhi saluran gastrointestinal sehingga
menyebabkan perubahan nutrisi (Smeltzer, 2002).
7. Patofisiologi
Ada beberapa hal yang mempengaruhi pemasukan intake nutrisi setiap individu.
Berikut ini adalah proses individu yang mengalami kekurangan nutrisi.
Kekosongan lambung
Asam lambung
reflek muntah
Kekurangan nutrisi
8. Fisiologi Nutrisi
Tubuh memerlukan bahan bakar untuk menyediakan energi untuk fungsi organ
dan pergerakan badan, untuk menyediakan material mentah, untuk fungsi enzim,
pertumbuhan, penempatan kembali dan perbaikan sel. Metabolisme mengacu pada
semua reaksi biokimia dalm tubuh. Proses metabolic dapat menjadi anabolic
(membangun) atau katabolic (merusak). Energy adalah kekuatan untuk bekerja,
manusia membutuhkan energi untuk terus menerus berhubungan dengan
lingkungannya.
a. Pemasukan energy
Pemasukan energi merupakan energy yang dihasilkan selama oksidasi
makanan. Makanan merupakan sumber utama energi manusia. Besarnya energy
yang dihasilkan dengan satuan kalori. 1 kalori juga disebut 1 kalori besar (K)
atau kkal adalah jumlah panas yang di butuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg air
sebesar 1 °c. 1 kkal = 1 K atau sama dengan 1000 kalori.
b. Pengeluaran energy
Pengeluaran energi adalah energi yang digunakan oleh tubuh untuk men-
support jaringan dan fungsi-fungsi organ tubuh. Cadangan energi tubuh
berbentuk
senyawa phospat seperti ATP. Kebutuhan energi seseorang ditentukan oleh BMR
dan aktivitas fisik.
c. Basal metabolisme rate (MBR)
Basal Metabolisme Rate adalah energy yang digunakan tubuh pada saat
istirahat yaitu untuk kegiatan fungsi tubuh seperti pergerakan jantung,
pernafasan, peristaltic usus, kegiatan kelenjar- kelenjar tubuh.
9. Manisfestasi Klinis
b. Obesitas
1) Aktivitas fisik harian rata-rata kurang dari yang disarankan untuk jenis
kelamin dan usia
2) Konsumsi gula pasir minuman
3) perilaku makan yang tidak teratur
4) persepsi makan yang tidak teratur
5) Konsumsi alkohol berlebihan
6) Ketakutan tentang kekurangan penyediaan makanan
7) -Susu formula atau bayi campuran
8) Sering ngemil
9) Gangguan genetik
10) Heritabilitas saling terkait faktor (mis., jaringan adiposa distribusi, energi
pengeluaran, lipoprotein lipase aktivitas, sintesis lipid, lipolisis)
11) Frekuensi makan makanan berminyak tinggi
12) Diabetes mellitus ibu hamil
13) Ibu hamil perokok
14) Kegemukan pada masa bayi
15) Parental obesity
16) Ukuran porsi cenderung besar
10. Kebutuhan Nutrisi
Berikut ini adalah nilai kecukupan energi dan kecukupan protein seseorang
perhari rata-rata ketika dalam aktivitas sedang. Jika sering melakukan aktivitas berat
seperti olahraga berat, kuli bangunan, menggarap sawah, pekerja lapangan dan lain
sebagainya perlu ditambahkan asupan energi dan protein yang cukup.
a. Neonatus
1) KecukupanEnergi : 550 kkal
2) Kecukupan Protein : 10 gram
b. Bayi
1) Kecukupan Energi : 650 kkal
2) Kecukupan Protein : 16 gram
c. Toddler
1) Kecukupan Energi : 650 kkal
2) Kecukupan Protein : 16 gram
d. Prasekolah
1) Kecukupan Energi : 1800 kkal
2) Kecukupan Protein : 45 gram
e. Usia anak sekolah
1) Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria :
a) Kecukupan Energi : 2050 kkal
b) Kecukupan Protein : 50 gram
2) Jenis Kelamin Perempuan / Wanita :
a) Kecukupan Energi : 2050 kkal
b) Kecukupan Protein : 50 gram
f. Remaja
1) Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria :
a) Kecukupan Energi : 2600 kkal
b) Kecukupan Protein : 65 gram
2) Jenis Kelamin Perempuan / Wanita :
a) Kecukupan Energi : 2200 kkal
b) Kecukupan Protein : 55 gram
g. Dewasa
1) Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria :
a) Kecukupan Energi : 2550 kkal
b) Kecukupan Protein : 60 gram
2) Jenis Kelamin Perempuan /Wanita :
a) Kecukupan Energi : 1900 kkal
b) Kecukupan Protein : 50 gram
h. Lansia
1) Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria :
a) Kecukupan Energi : 2250 kkal
b) Kecukupan Protein : 60 gram
2) Jenis Kelamin Perempuan / Wanita :
a) Kecukupan Energi : 1750 kkal
b) Kecukupan Protein : 50 grammempengaruhi
c)
11. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi
1) Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat
mempengaruhi pola konsusmsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh
kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan dalam memahami
kebutuhan gizi.
2) Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basa bertambah dengan cepat
hal ini sehubungan dengan factor pertumbuhan dan perkembangan yang cepat
pada usia tersebut. Setelah usia 20 tahun energy basal relative konstan.
3) Jenis kelamin
Kebutuhan metabolisme basal pada laki- laki lebih besar di bandingkan
dengan wanita pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg BB/jam dan pada
wanita 0,9 kkal/ kgBB/jam.
4) Tinggi dan berat badan
Tinggi dan berat badan berpaengaruh terhadap luas permukaan tubuh,
semakin luas permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran panas sehingga
kebutuhan metabolisme basal tubuh juga menjadi lebih besar.
5) Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena
penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Oleh
karena itu, masyarakat dengan kondisi perekonomian tinggi biasanya mampu
mencukupi kebutuhan gizi keluarganya dibandingkan masyarakat dengan kondisi
perekonomian rendah.
6) Status kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat . Anoreksia (kurang nafsu
makan) biasanya gejala penyakit atau karena efek samping obat.
7) Alkohol dan Obat
Penggunaan alcohol dan obat yang berlebihan memberi kontribusi pada
defisiensi nutrisi karena uang mungkin dibelajakan untuk alcohol dari pada
makanan. Alcohol yang berlebihan juga mempengaruhi organ gastrointestinal.
Obat-obatan yang menekan nafsu makan dapat menurunkan asupan zat gizi
esensial. Obat-obatan juga menghabiskan zat gizi yang tersimpan dan mengurangi
absorpsi zat gizi di dalam intestine.
3) Vitamin E
Penting untuk proses metabolisme, menjaga kesehatan kulit dan otot. Sebagai
antioksidan dalam menjaga sel dan jaringan tubuh dari kerusakan. Sumber
Vitamin E : kuning telur, kacang kedelai, sayuran hijau, margarin, roti,
kentang dan gandum.
4) Vitamin K
Penting untuk penggumpalan darah. Sumber vitamin K: sayuran hijau.
5) Vitamin C
Penting untuk pemeliharaan kesehatan gigi, gusi, kulit, otot dan tulang,
mempercepat penyembuhan luka, meningkatkan daya tahan tubuh dari
infeksi, membantu penyerapan zat besi Sumber Vitamin C, sayuran segar dan
buah- buahan segar
6) Vitamin B Compleks
Penting untuk mengambil peranan penting pada metabolisme karbohidrat,
meningkakan selera makan, menjaga fungsi normal dari pencernaan, jantung
dan sistem saraf, sumber Vitamin B Compleks: beras, daging, susu, kacang-
kacangan, telur dan kedelai.
13. Komplikasi
a. Malnutrisi merupakan Kekurangan zat makanan (nutrisi) ataupun kelebihan
(nutrisi)
b. Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari
20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan metabolism
karena kelebihan asupan kalori dan penurunan dalam pengguanaan kalori.
c. Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai
masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas, serta
asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.
d. Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yangs sering disebabkan
oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, gangguan ini
sering dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat, obesitas,
dan lain-lain.
e. Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh
pengkonsumsian lemak secara berlebihan.
f. Anoreksia nervosa merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan
berkepanjangan, ditandai dengan adanya konstipasi, pembengkakan badan, nyeri
abdomen, kedinginan, letargi dan kelebihan energi.
2. Pengukuran antropometik
a. Tinggi badan. Pengukuran tinggi badan pada individu dewasa dan balita
dilakukan dalam posisi berdiri tanpa alas kaki, sedangkan pada bayi dilakukan
dalam posisi berbaring.
b. Berat badan
1) Alat serta skala ukur yang digunakan harus sama setiap kali menimbang.
2) Pasien ditimbang tanpa alas kaki.
3) Pakaian diusahakan tidak tebal dan relatif sama beratnya setiap kali
menimbang.
4) Waktu penimbangan relatif sama, misalnya sebelum dan sesudah makan.
c. Tebal lipatan kulit
1) Anjuran klien untuk membuka baju guna mencegah kesalahan pada hasil
pengukuran.
2) Perhatikan selalu privasi dan rasa nyaman klien.
3) Dalam pengukuran TSF utamakan lengan klien yang tidak dominan.
4) Pengukuran TSF dilakukan pada titik lengan atas, antara akromion dan
olekranon.
5) Ketika pengukuran dilakukan, anjurkan klien untuk relaks.
6) Alat yang digunakan adalah kaliper
d. Lingkaran tubuh: umumnya area tubuh yang digunakan untuk pengukuran ini
adalah kepala, dada dan otot bagian tengah lengan atas.
3. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan yang dilakukan pada klien merupakan penilaian kondisi fisik yang
berhubungan dengan masalah malnutrisi. Prinsip pemeriksaan ini adalah head to toe
yaitu dari kepala sampai ke kaki.
4. Pemeriksaan biokimia
Nilai umum yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah kadar total limfosit,
albumin serum, zat besi, transferin serum, kreatinin, hemoglobin, hemotokrit,
keseimbangan nitrogen dan tes antigen kulit (Barkaukas, 1995).
N Rasional
Diagnosa Kriteria hasil Intervensi
O
Therapi nutrisi
1. Tentukan 1.Agar jumlah
Kebutuhan yang nutrisi yang
pemberian diberikan tepat
Makanan
4. Evaluasi
Subjektif:
a. Pasien mengatakan sudah tidak merasa mual.
b. Pasien mengatakan dapat terpuaskan dengan konsumsi makanannya
c. Pasien mengatakan memiliki nafsu makan yang baik
d. Pasien mengatakan tidak mengalami gejala kekurang/kelebihan nutrisi.
Objektif
a. berat badan pasien normal.
b. pasien menikmati makannya
c. Pasien tidak telihat kurus/terlalu gemuk
A: Resiko ketidak seimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan
P: mengajarkan pasien mengenai diet dan pola hidup serta mengajarkan tanda dan
gejala dari gangguan nutrisi sebagai bentuk pencegahan
DAFTAR PUSTAKA