Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan KDP

Dosen Pembimbing
Raden Surahmat.,S.Kep.,Ners.,M.Kes.,M.Kep

Oleh:

Fien Anawati , S.Kep


NPM:20149011222

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA HUSADA
PALEMBANG 2020
LAPORAN PENDAHULUAN
KONSEP DASAR KEBUTUHAN NUTRISI MANUSIA

A. Konsep Teori Kebutuhan Dasar Nutrisi Manusia


1. Definisi
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima
makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan
tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi
dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang
terkandung, aksi reaksi dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit. ( Wartonah, 2010 ).
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh
yang bertujuan menghasilkan energy dan digunakan dalam aktivitas tubuh ( Alimul,
2006)
Nutrisi adalah Ilmu yang memperlajari zat makanan (nutrient) dan zat-zat lain
yang ada dalam makanan serta kerjanya, Interaksinya dan, keseimbangannya dalam
hubungannya dengan kesehatan dan penyakit melalui proses ingesti, absorbsi,
transportasi, pemakaian dan Eksresi dari makanan” (Esential of Nurition therapy,
1985,3)
Kebutuhan nutrisi bagi tubuh merupakan suatu kebutuhan dasar manusia yang
san gat penting. Dilihat dari kegunaannya nutrisi merupakan sumber energi untuk
segala aktivitas dalam sistem tubuh. Sumber nutrisi dalam tubuh berasal dari dalam
tubuh sendiri, seperti glikogen, yang terdapat dalam otot dan hati ataupun protein dan
lemak dalam jaringan dan sumber lain yang berasal dari luar tubuh seperti yang
sehari-hari dimakan oleh manusia. Menurut NANDA (2012-2014) ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah asupan nutrisi tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan metabolik.

2. Anatomi Fisiologis
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal adalah sistem organ dalam
manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi
dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian
makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung,
usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ
yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.

a. MULUT
Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada
hewan. Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal
dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus.Mulut merupakan jalan
masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput
lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah.
Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit. Penciuman
dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung dan lebih rumit, terdiri dari berbagai
macam bau.Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah
oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih
mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari
makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya.
Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah
protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara
sadar dan berlanjut secara otomatis.
b. TENGGOROKAN (FARING)
Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal
dari bahasa yunani yaitu Pharynk. Skema melintang mulut, hidung, faring, dan
laring Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe
yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap
infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan,
letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang
belakangKeatas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan
perantaraan lubang bernama koana, keadaan tekak berhubungan dengan rongga
mulut dengan perantaraan lubang yang disebut ismus fausium Tekak terdiri dari:
1) Bagian superiorBagian yang sangat tinggi dengan hidung. Bagian superior
disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan
tekak dengan ruang gendang telinga
2) Bagian mediaBagian yang sama tinggi dengan mulut. Bagian media disebut
orofaring,bagian ini berbatas kedepan sampai diakar lidah
3) Bagian inferiorBagian yang sama tinggi dengan laring. bagian inferior disebut
laring gofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring.

c. KERONGKONGAN (ESOFAGUS)
Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui
sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan
berjalan melalui kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Sering
juga disebut esofagus(dari bahasa Yunani: οiσω, oeso – “membawa”, dan phagus
– “memakan”). Esofagus bertemu dengan faring pada ruas ke- 6 tulang belakang.
Menurut histologi. Esofagus dibagi menjadi tiga bagian:
1) Bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka)
2) Bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus)
3) Serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus)

d. LAMBUNG
Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang
keledai. Terdiri dari 3 bagian yaitu:
1) Kardia.
2) Fundus.
3) Antrum.
Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk
cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter
menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan. Lambung
berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk
mencampur makanan dengan enzim- enzim. Sel-sel yang melapisi lambung
menghasilkan 3 zat penting :
1) Lendir
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap
kelainan pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah
kepada terbentuknya tukak lambung.
2) Asam klorida (HCl)
Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh
pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi jugaberperan
sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.
3) Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein)

e. USUS HALUS (USUS KECIL)


Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang
terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh
darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding
usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu
melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga
melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.
Lapisan usus halus ; lapisan mukosa ( sebelah dalam ), lapisan otot melingkar ( M
sirkuler ), lapisan otot memanjang ( M Longitidinal ) dan lapisan serosa ( Sebelah
Luar ).

Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu:


1) Usus dua belas jari (Duodenum)
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang
terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum).
Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus,
dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz.Usus dua
belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya
oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada
derajat sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu
dari pankreas dan kantung empedu. Nama duodenum berasal dari bahasa Latin
duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari.Lambung melepaskan
makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian
pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter
pilorus dalam jumlah yangbisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh,
duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti
mengalirkan makanan.
2) Usus Kosong (jejenum)
Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah
bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan
usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus
antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus
penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.Permukaan dalam
usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang
memperluas permukaan dari usus. Secara histologis dapat dibedakan dengan
usus dua belas jari, yakni berkurangnya kelenjar Brunner. Secara hitologis
pula dapat dibedakan dengan usus penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan
plak Peyeri. Sedikit sulit untuk membedakan usus kosong dan usus
penyerapan secara makroskopis. Jejunum diturunkan dari kata sifat jejune
yang berarti “lapar” dalam bahasa Inggris modern. Arti aslinya berasal dari
bahasa Laton, jejunus, yang berarti “kosong”.
3) Usus Penyerapan (illeum)
Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada
sistem pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak
setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum
memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap
vitamin B12 dan garam-garam empedu.
f. USUS BESAR (KOLON)
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu
dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.Usus besar
terdiri dari :
1) Kolon asendens (kanan)
2) Kolon transversum
3) Kolon desendens (kiri)
4) Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)
Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna
beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di dalam usus
besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri ini
penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa
menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus besar. Akibatnya
terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah
diare.

g. PANKREAS
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi
utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting
seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat
dengan duodenum (usus dua belas jari). Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar
yaitu :
1) Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
2) Pulau pankreas, menghasilkan hormon
Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan
hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna
protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam
bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif.
Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga
melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi
duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.

h. HATI
Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan
memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan.
Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme danmemiliki beberapa
fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan
penetralan obat. Dia juga memproduksi bile, yang penting dalam pencernaan.
Istilah medis yang bersangkutan dengan hati biasanya dimulai dalam hepat- atau
hepatik dari kata Yunani untuk hati, hepar.Zat-zat gizi dari makanan diserap ke
dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler).
Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang
lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta
terbagi menjadi pembuluh- pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang
masuk diolah. Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah
darah diperkaya dengan zat- zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.

i. KANDUNG EMPEDU
Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk buah
pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk
proses pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10
cm dan berwarna hijau gelap – bukan karena warna jaringannya, melainkan
karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan
hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu.

Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu:


1) Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
2) Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama
haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan
kelebihan kolesterol.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Fungsi Sistem


a) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
1) Faktor biologis
2) Ekonomi
3) Ketidakmampuan menyerap nutrisi
4) Ketidakmampuan untuk mencerna makanan
5) Kurang asupan makanan
6) Gangguan psikologis

c) Obesitas
1) DEWASA: BMI> 30 kg / m2
2) ANAK <2 tahun: Istilah tidak digunakan dengan anak-anak pada usia ini
3) ANAK 2–18 tahun: BMI > 30 kg / m2 atau> ke-95 persentil untuk usia dan
jenis kelamin

d) Risiko Overweight
1) DEWASA: BMI mendekat 25 kg / m2
2) Aktivitas fisik harian rata-rata kurang dari yang disarankan untuk jenis
kelamin dan usia
3) CHILD <2 tahun: Berat-forlength mendekati ke-95 persentil
4) ANAK 2–18 tahun: BMI mendekati persentil ke-85, atau 25 kg / m2 (mana
yang lebih kecil)
5) Anak-anak yang melintasi BMI persentil ke atas
6) Anak-anak dengan BMI tinggi persentil
7) Konsumsi gula pasir minuman
8) Perilaku makan yang tidak teratur (mis., pesta makan, ekstrim pengendalian
berat)
9) Persepsi makan yang tidak teratur
10) Makan sebagai respons terhadap eksternal
11) Makan sebagai respons terhadap internal isyarat selain rasa lapar (misalnya,
kecemasan)
12) Asupan energi berdasarkan konsumsi alkohol berlebihan
13) Sering ngemil
14) Gangguan genetik
15) Heritabilitas saling terkait Faktor (mis., jaringan adiposa Distribusi, energi
Pengeluaran, lipoprotein lipase Aktivitas, sintesis lipid, Lipolisis)
16) Frekuensi makan makanan gorengan tinggi
17) Ibu Hamil dnegan DM
4. Gangguan Terkait KDM
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi dibagi menjadi beberapa kategori yaitu:
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuhKarakteristik status nutrisi ditentukan
dengan :
1) Body Mass IndexMerupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang
dengan tinggi badan, BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan
sebagai panduan untuk mengkaji kelebihan berat badan (over weight) dan
obesitas.

2) Ideal Body WeightMerupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi


tubuh yang sehat. Berat badan ideal adalah jumlah tinggi dalam sentimeter
dikurangi 10% dari jumlah itu.

5. Etiologi
a. Fisiologi :
1) Intake nutrient
2) Kemampuan mendapat dan mengolah makanan
3) Pengetahuan
4) Gangguan penelan / menelan
5) Perasaan tidak nyaman setelah makan
6) Anoreksia
7) Nausea & vomitus.
8) Intake kalori & lemak yg berlebihan

b. Kemampuan mencerna nutrient


1) Obstruksi mencerna cairan
2) mal absorbsi nutrient
3) DM
c. Kebutuhan metabolisme
1) Pertumbuhan
2) stres
3) kondisi yang meningkatkan bmt
4) kanker.
d. Gaya hidup dan berlebihan
1) Kebiasaan makanan yang baik perlu diterapkan pada usia foddierlusia
menginjak 1 tahun.
2) Kebiasaan makanan lansia menghindari yg penting untuk dimakan
e. Jenis kelamin
Metabolisme basal pada laki laki lebih besar dibandingkan dengan wanita pada
laki laki dibutuhkan BMR I0 Kkal /kg/bb/jam dan pada wanita 0,9 kkal/kg/bb/jam
f. Tinggi badan dan berat badan
Tinggi badan dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan
tubuh,semakin luas permukaan tubuh maka semakin besar pengeluarn panas
,sehingga kebutuhn metabolisme basal tubuh juga menjadi besar
7. Status kesehatan
Nafsu makan yg baik adalah tanda yg sehat
8. Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengruhi perubahan status gizi karena penyediaan
makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit
9. Alkohol & obat
Penggunaan alkohol dan obat yang berlebihan memberi konstribusi pada defisiensi
nutrisi karena uang mungkin dibelanjakan untuk alkohol daripada makanan. Obat-
obatan yang menekan nafsu makan dapat menurunkan asupan zat gizi esensial
.Obat obatan juga menghabiskan zat gizi yang tersimpan dan mengurangi absorpsi
zat gizi inteostin.

6. Proses Terjadinya
Abnormalitas saluran gastrointestinal bermacam-macam dan menunjukkan banyak
patologi yang dapat mempengaruhi system organ lain : perdarahan, perforasi,
obstruksi, inflamasi dan kanker. Lesi congenital, inflamasi, infeksi, traumatic dan
neoplastik telah ditemukan pada setiap bagian dan pada setiap sisi sepanjang saluran
gastrointestinal.Bagian dari penyakit organic di mana saluran gastrointestinal
dicurigai, terdapat banyak factor ekstrinsik yang menimbulkan gejala. Stress dan
ansietas sering menjadi keluhan utama berupa indigesti, anoreksia/ gangguan motorik
usus, kadang-kadang menimbulkan konstipasi/ diare.Selain itu status kesehatan
mental, faktor fisik: seperti kelelahan dan ketidakseimbangan/ perubahan masukan
diet yang tiba-tiba dapat mempengaruhi saluran gastrointestinal sehingga
menyebabkan perubahan nutrisi (Smeltzer, 2002).
7. Patofisiologi
Ada beberapa hal yang mempengaruhi pemasukan intake nutrisi setiap individu.
Berikut ini adalah proses individu yang mengalami kekurangan nutrisi.

Pola makan tidak teratur, obat-obatan, nikotin dan alkohol, stres

Berkurangnya pemasukan makanan

Kekosongan lambung

Erosi pada lambung (gesekan dinding lambung)

Produksi HCL meningkat

Asam lambung

reflek muntah

Intake makanan tidak adekuat

Kekurangan nutrisi

8. Fisiologi Nutrisi
Tubuh memerlukan bahan bakar untuk menyediakan energi untuk fungsi organ
dan pergerakan badan, untuk menyediakan material mentah, untuk fungsi enzim,
pertumbuhan, penempatan kembali dan perbaikan sel. Metabolisme mengacu pada
semua reaksi biokimia dalm tubuh. Proses metabolic dapat menjadi anabolic
(membangun) atau katabolic (merusak). Energy adalah kekuatan untuk bekerja,
manusia membutuhkan energi untuk terus menerus berhubungan dengan
lingkungannya.

a. Pemasukan energy
Pemasukan energi merupakan energy yang dihasilkan selama oksidasi
makanan. Makanan merupakan sumber utama energi manusia. Besarnya energy
yang dihasilkan dengan satuan kalori. 1 kalori juga disebut 1 kalori besar (K)
atau kkal adalah jumlah panas yang di butuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg air
sebesar 1 °c. 1 kkal = 1 K atau sama dengan 1000 kalori.

b. Pengeluaran energy
Pengeluaran energi adalah energi yang digunakan oleh tubuh untuk men-
support jaringan dan fungsi-fungsi organ tubuh. Cadangan energi tubuh
berbentuk
senyawa phospat seperti ATP. Kebutuhan energi seseorang ditentukan oleh BMR
dan aktivitas fisik.
c. Basal metabolisme rate (MBR)
Basal Metabolisme Rate adalah energy yang digunakan tubuh pada saat
istirahat yaitu untuk kegiatan fungsi tubuh seperti pergerakan jantung,
pernafasan, peristaltic usus, kegiatan kelenjar- kelenjar tubuh.

Makanan di dalam tubuh mengalami beberapa proses yaitu:


1) Pencernaan
Pencernaan dimulai dari mulut, tempat makanan di pecah secara
mekanik dengan mengunyah. Protein dan lemak dipecahkan secara fisik
tetapi tetap tidak berubah secara kimia karena enzim dalam mulut tidak
bereaksi dengan nutrisi ini. Makanan yang telah ditelan memasuki esopagus
dan bergerak sepanjangnya dan dengan kontraksi otot seperti gelombang
(peristaltik). Massa makanan yang berada pada kardiak spinkter, berlokasi
pada pembukaan atas lambung, menyebabkan spinkter relaksasi dan
memungkunkan makanan masuk lambung. Di dalam lambung, pepsinogen di
sekresikan dan diaktifkan oleh asam hidrokolik menjadi pepsin, enzim
pemecah protein. Lambung juga mengeluarkan sejumlah kecil lipase dan
amilase untuk mencerna lemak dan zat tepung secara berturut-turut. Lambung
juga bertindak sebagai penyimpanan dan makanan menetap di dalam perut
kira-kira 3 jam, dengan rentang dari 1-7 jam. Makanan meninggalkan
lambung pada spinkter pilorik sebagai asam, massa cair yang disebut kimus.
Kimus mengalir ke duodenum dan bercampur cepat dengan empedu, getah
intestinal, sekresi pangkreas. Peristaltik terjadi terus menerus dalam usus
kecil, mencampur sekresi dengan kimus.
2) Absorbsi
Usus kecil merupakan tempat penyerapan utama nutrien. Sepanjang
daerah ini terdapat penonjolan seperti jari yang disebut vili, untuk
meningkatkan area permukaan absorbsi. Nutrient diabsorbsi oleh difusi pasif
dan osmosis, transport aktif, dan pinositosis.
3) Metabolisme
Nutrien diabsopsi dalam intestinal, termasuk air, yang ditransportasikan
melalui system sirkulasi ke jaringan tubuh. Melalui perubahan kimia dari
metabolisme, nutrient diubah ke jumlah substansi yang diperlukan oleh
tubuh. Dua tipe dasar metabolism adalah anabolisme dan katabolisme.
Anabolisme merupakan produksi dari substansi kimia yang lebih kompleks
dengan sintesis nutrient. Katabolisme merupakan pemecahan substansi kimia
menjadi substansi yang lebih sederhana.
4) Penyimpanan
Beberapa, tapi tidak semua, nutrient yang diperlukan tubuh disimpan
dalam jaringan tubuh. Bentuk pokok tubuh dari energi yang disimpan adalah
lemak, yang disimpan sebagai jaringan adiposa. Glikogen disimpan dalam
cadangan kecil di hati dan jaringan otot dan protein dan protein disimpan
dalam massa otot. Ketika keperluan energi tubuh melebihi persediaan energi
dari nutrient yang dimakan, maka energi yang disimpan digunakan.
Sebaliknya energi yang tidak digunakan harus disimpan terutama lemak.

9. Manisfestasi Klinis

a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh :


1) Kram Perut
2) Nyeri Perut
3) Perubahan Dalam Sensasi Rasa
4) Berat Badan 20% Atau Lebih Di Bawah Kisaran Berat Badan Ideal
5) Kerapuhan Kapiler
6) Diare
7) Rambut Rontok Yang Berlebihan- Penghindaran Makanan
8) Asupan Makanan Kurang Dari Yang Direkomendasikan Uang Saku Harian
9) Suara Usus Hiperaktif
10) Informasi Tidak Memadai
11) Kurangnya Minat Pada Makanan
12) Nada Otot Tidak Cukup
13) Misinformasi
14) Salah Persepsi
15) Selaput Lendir Pucat
16) Ketidakmampuan Untuk Menelan Makanan
17) Kelemahan Otot untuk mengunyah makanan
18) Penurunan Berat Badan Dengan intake makanan yanga dekuat

b. Obesitas
1) Aktivitas fisik harian rata-rata kurang dari yang disarankan untuk jenis
kelamin dan usia
2) Konsumsi gula pasir minuman
3) perilaku makan yang tidak teratur
4) persepsi makan yang tidak teratur
5) Konsumsi alkohol berlebihan
6) Ketakutan tentang kekurangan penyediaan makanan
7) -Susu formula atau bayi campuran
8) Sering ngemil
9) Gangguan genetik
10) Heritabilitas saling terkait faktor (mis., jaringan adiposa distribusi, energi
pengeluaran, lipoprotein lipase aktivitas, sintesis lipid, lipolisis)
11) Frekuensi makan makanan berminyak tinggi
12) Diabetes mellitus ibu hamil
13) Ibu hamil perokok
14) Kegemukan pada masa bayi
15) Parental obesity
16) Ukuran porsi cenderung besar
10. Kebutuhan Nutrisi
Berikut ini adalah nilai kecukupan energi dan kecukupan protein seseorang
perhari rata-rata ketika dalam aktivitas sedang. Jika sering melakukan aktivitas berat
seperti olahraga berat, kuli bangunan, menggarap sawah, pekerja lapangan dan lain
sebagainya perlu ditambahkan asupan energi dan protein yang cukup.
a. Neonatus
1) KecukupanEnergi : 550 kkal
2) Kecukupan Protein : 10 gram
b. Bayi
1) Kecukupan Energi : 650 kkal
2) Kecukupan Protein : 16 gram
c. Toddler
1) Kecukupan Energi : 650 kkal
2) Kecukupan Protein : 16 gram
d. Prasekolah
1) Kecukupan Energi : 1800 kkal
2) Kecukupan Protein : 45 gram
e. Usia anak sekolah
1) Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria :
a) Kecukupan Energi : 2050 kkal
b) Kecukupan Protein : 50 gram
2) Jenis Kelamin Perempuan / Wanita :
a) Kecukupan Energi : 2050 kkal
b) Kecukupan Protein : 50 gram
f. Remaja
1) Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria :
a) Kecukupan Energi : 2600 kkal
b) Kecukupan Protein : 65 gram
2) Jenis Kelamin Perempuan / Wanita :
a) Kecukupan Energi : 2200 kkal
b) Kecukupan Protein : 55 gram
g. Dewasa
1) Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria :
a) Kecukupan Energi : 2550 kkal
b) Kecukupan Protein : 60 gram
2) Jenis Kelamin Perempuan /Wanita :
a) Kecukupan Energi : 1900 kkal
b) Kecukupan Protein : 50 gram
h. Lansia
1) Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria :
a) Kecukupan Energi : 2250 kkal
b) Kecukupan Protein : 60 gram
2) Jenis Kelamin Perempuan / Wanita :
a) Kecukupan Energi : 1750 kkal
b) Kecukupan Protein : 50 grammempengaruhi
c)
11. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi
1) Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat
mempengaruhi pola konsusmsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh
kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan dalam memahami
kebutuhan gizi.
2) Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basa bertambah dengan cepat
hal ini sehubungan dengan factor pertumbuhan dan perkembangan yang cepat
pada usia tersebut. Setelah usia 20 tahun energy basal relative konstan.
3) Jenis kelamin
Kebutuhan metabolisme basal pada laki- laki lebih besar di bandingkan
dengan wanita pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg BB/jam dan pada
wanita 0,9 kkal/ kgBB/jam.
4) Tinggi dan berat badan
Tinggi dan berat badan berpaengaruh terhadap luas permukaan tubuh,
semakin luas permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran panas sehingga
kebutuhan metabolisme basal tubuh juga menjadi lebih besar.
5) Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena
penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Oleh
karena itu, masyarakat dengan kondisi perekonomian tinggi biasanya mampu
mencukupi kebutuhan gizi keluarganya dibandingkan masyarakat dengan kondisi
perekonomian rendah.
6) Status kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat . Anoreksia (kurang nafsu
makan) biasanya gejala penyakit atau karena efek samping obat.
7) Alkohol dan Obat
Penggunaan alcohol dan obat yang berlebihan memberi kontribusi pada
defisiensi nutrisi karena uang mungkin dibelajakan untuk alcohol dari pada
makanan. Alcohol yang berlebihan juga mempengaruhi organ gastrointestinal.
Obat-obatan yang menekan nafsu makan dapat menurunkan asupan zat gizi
esensial. Obat-obatan juga menghabiskan zat gizi yang tersimpan dan mengurangi
absorpsi zat gizi di dalam intestine.

12. Macam – macam nutrisi


Nutrient atau kandungan zat yang terdapat dalam makanan yang sangat
ibutuhkan oleh tubuh terdiri dari 6 kategori yaitu:
a. Karbohidrat
berfungsi sebagai sumber energi utama dan merupakan ahan bakar untuk
otak,otot rangka selama latihan,eritrosit dan leukosit,dan medula renal. Sumber
karbohidrat : beras, tepung-tepungan, gula, buah dan lain-lain.
b. Protein
berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel tubuh, juga
bisa menghasilkan kalori, sintesa hormon, katalisator enzim (dari proses absorpsi,
metabolisme dan katabolisme) dan anti bodi. Sumber protein : daging sapi, ayam,
ikan, telur, susu, tahu, tempe dan kacang-kacangan.
c. Lemak
Fungsi lemak adalah untuk menyediakan kebutuhan kalori, menjaga temperatur
tubuh dan organ tubuh dengan lapisan lemak dan juga menjaga fungsi normal
dari kulit. Sumber lemak : mentega, margarin, minyak kelapa, cream, lemak
hewan dan kacang-kacangan.
d. Vitamin
1) Vitamin A
Penting untuk pertumbuhan tulang, rambut, dan kulit serta kesehatan mata.
Vitamin A juga berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap
infeksi. Sumber vitamin A : hati, daging, mentega, keju, susu, kuning telur,
buah dan sayuran berwarna.
2) Vitamin D
Membantu tubuh untuk menyerap kalsium dan fosfor, membentuk dan
menjaga kesehatan tulang dan gigi. Sumber Vitamin D : susu dan hasilnya,
kuning telur, hati ikan tuna, salem

3) Vitamin E
Penting untuk proses metabolisme, menjaga kesehatan kulit dan otot. Sebagai
antioksidan dalam menjaga sel dan jaringan tubuh dari kerusakan. Sumber
Vitamin E : kuning telur, kacang kedelai, sayuran hijau, margarin, roti,
kentang dan gandum.
4) Vitamin K
Penting untuk penggumpalan darah. Sumber vitamin K: sayuran hijau.
5) Vitamin C
Penting untuk pemeliharaan kesehatan gigi, gusi, kulit, otot dan tulang,
mempercepat penyembuhan luka, meningkatkan daya tahan tubuh dari
infeksi, membantu penyerapan zat besi Sumber Vitamin C, sayuran segar dan
buah- buahan segar
6) Vitamin B Compleks
Penting untuk mengambil peranan penting pada metabolisme karbohidrat,
meningkakan selera makan, menjaga fungsi normal dari pencernaan, jantung
dan sistem saraf, sumber Vitamin B Compleks: beras, daging, susu, kacang-
kacangan, telur dan kedelai.

13. Komplikasi
a. Malnutrisi merupakan Kekurangan zat makanan (nutrisi) ataupun kelebihan
(nutrisi)
b. Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari
20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan metabolism
karena kelebihan asupan kalori dan penurunan dalam pengguanaan kalori.
c. Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai
masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas, serta
asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.
d. Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yangs sering disebabkan
oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, gangguan ini
sering dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat, obesitas,
dan lain-lain.
e. Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh
pengkonsumsian lemak secara berlebihan.
f. Anoreksia nervosa merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan
berkepanjangan, ditandai dengan adanya konstipasi, pembengkakan badan, nyeri
abdomen, kedinginan, letargi dan kelebihan energi.

14. Pemeriksaan Diagnostic :


a. Pemeriksaan darah lengkap dengan pemeriksaan feses.
b. USG.
c. SGOT & SGPT.
d. Sikologi: Menentukan tingkat keganasan dari sel-sel neoplasma tersebut.
e. Rontgen: Mengetahui kelemahan yang muncul ada yang dapat menghambat
tindakan oprasi.

15. Penatalaksaan Medis


a. Terapi farmakologidengan pemberian obat /injeksi vitamin.
b. Terapi non farmakologi dengan memberikan pendekatan serta edukasi untuk nafas
dalam dan memenuhi nutrisi cairan dengan minum sedikit-sedikit tapi sering.
c. Serta memenuhi nutrisi makanan dengan makan sedikit –sedikit tapi sering.
B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
A. Pengkajian
1. Status nutrisi seseorang dalam hal ini klien dengan gangguan status nutrisi dapat
dikaji :
a. Pengukuran antropometik (antropometik measuremant)
b. Data biomedis (biomedical data)
c. Tanda-tanda klinis status nutrisi (clinical sign)
d. Diet (dietary)
Tujuan mengkaji kebutuhan nutrisi :
a. Mengidentifikasi adanya defisiensi nutrisi dan pengaruh terhadap status
kesehatan.
b. Mengumpulkan informasi khusus guna menetapkan rencana asuhan keperawatan
terkait nutrisi.
c. Menilai keefektifan asuhan keperawatan terkait nutrisi dan kemungkinan untuk
memodifikasi asuhan tersebut (Potter & Perry,1992).
d. Mengidentifikasi kondisi kelebihan nutrisi yang berisiko menyebabkan obesitas,
diabetes melitus, penyakit jantung, hipertensi.
e. Mengidentifikasi kebutuhan nutrisi pasien (Barkauskas, 1994).

2. Pengukuran antropometik
a. Tinggi badan. Pengukuran tinggi badan pada individu dewasa dan balita
dilakukan dalam posisi berdiri tanpa alas kaki, sedangkan pada bayi dilakukan
dalam posisi berbaring.
b. Berat badan
1) Alat serta skala ukur yang digunakan harus sama setiap kali menimbang.
2) Pasien ditimbang tanpa alas kaki.
3) Pakaian diusahakan tidak tebal dan relatif sama beratnya setiap kali
menimbang.
4) Waktu penimbangan relatif sama, misalnya sebelum dan sesudah makan.
c. Tebal lipatan kulit
1) Anjuran klien untuk membuka baju guna mencegah kesalahan pada hasil
pengukuran.
2) Perhatikan selalu privasi dan rasa nyaman klien.
3) Dalam pengukuran TSF utamakan lengan klien yang tidak dominan.
4) Pengukuran TSF dilakukan pada titik lengan atas, antara akromion dan
olekranon.
5) Ketika pengukuran dilakukan, anjurkan klien untuk relaks.
6) Alat yang digunakan adalah kaliper
d. Lingkaran tubuh: umumnya area tubuh yang digunakan untuk pengukuran ini
adalah kepala, dada dan otot bagian tengah lengan atas.

3. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan yang dilakukan pada klien merupakan penilaian kondisi fisik yang
berhubungan dengan masalah malnutrisi. Prinsip pemeriksaan ini adalah head to toe
yaitu dari kepala sampai ke kaki.
4. Pemeriksaan biokimia
Nilai umum yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah kadar total limfosit,
albumin serum, zat besi, transferin serum, kreatinin, hemoglobin, hemotokrit,
keseimbangan nitrogen dan tes antigen kulit (Barkaukas, 1995).

2. Diagnosa yang mungkin muncul pada pasien :


Menurut NANDA (2012-2014), diagnosis keperawatan terkait masalah nutrisi
dibagi menjadi tiga
a.Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
b. Ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh
c.Resiko ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh.

3. Rencana Asuhan Keperawatan

N Rasional
Diagnosa Kriteria hasil Intervensi
O

1 Ketidakseimbangan Setelah dilakukan Manajemen nutrisi 1. Dapat


nutrisi : kurang dari tindakan keperawatan 1. Tanyakan tentang Meningkatkan
kebutuhan tubuh selama …x 24 jam pilihan makanan nafsu
b.d kurang masukan pasien dapat yang sesuai Makan klien
makanan per oral. mengetahui status 2. Tanyakan apakah 2.Dapat
nutrisi dengan kriteria Pasien mempunyai mengidentifikasi
hasil : riwayat alergi gangguan pola
Status nutrisi makanan makan pada klien
1. Intake nutrisi 3. Berikan informasi 3. Menigkatkan
2. Asupan makanan yang tepat tentang pengetahuan
dan minuman kebutuhan nutrisi pasien agar lebih
3. Berat badan dan bagaimana kooperatif
memenuhinya 4. Mengetahui
4. Kerjasama Jumlah kalori,
Dengan ahli gizi Tipe makanan yang
diperlukan
dalam memenuhi

Therapi nutrisi
1. Tentukan 1.Agar jumlah
Kebutuhan yang nutrisi yang
pemberian diberikan tepat
Makanan

2 Ketidakseimbangan Setelah dilakukan Nutrition


nutrisi : lebih dari tindakan keperawatan Management
kebutuhan tubuh selama …x 24 jam •Kaji adanya alergi  Untuk
pasien dapat makanan mengetahui
mengetahui status •Kolaborasi dengan apakan ada
nutrisi dengan kriteria ahli gizi untuk alergi makanan
hasil : menentukan jumlah  Untuk
Status nutrisi: kalori dan nutrisi mengetahui
1. Adanya peningkatan yang dibutuhkan jumlah kalori
berat badan sesuai pasien. yang akan
dengan tujuan •Anjurkan pasien dberikan
2. Beratbadan ideal untuk meningkatkan  Untuk
sesuai dengan tinggi intake Fe menambah zat
badan •Anjurkan pasien besi tubuh
Mampumengidentifik untuk meningkatkan  Menjaga
asi kebutuhan nutrisi protein dan vitamin pertumbuhan
Tidk ada tanda tanda C  Menambah
malnutrisi •Berikan substansi energy
Menunjukkan gula  Untuk
peningkatan fungsi •Yakinkan diet yang mencegah
pengecapan dari dimakan konstipasi
menelan mengandung tinggi  Makanan yang
Tidak terjadi serat untuk tepa untuk
penurunan berat badan mencegah konstipasi pasien
yang berarti •Berikan makanan
yang terpilih ( sudah
dikonsultasikan
dengan ahli gizi)
•Ajarkan pasien  Agar pasien
bagaimana membuat mampu
catatan makanan menghitung
harian. makann yang
•Monitor jumlah masuk
nutrisi dan  Agar intake
kandungan kalori kalori cukup
•Berikan informasi
 Agar pasien
tentang kebutuhan
tahu kebutuhan
nutrisi
nutrisinya
•Kaji kemampuan
 Mengetahui
pasien untuk
apakah pasien
mendapatkan nutrisi
mampu
yang dibutuhkan
memenuhi
kebutuhannya

4. Evaluasi
Subjektif:
a. Pasien mengatakan sudah tidak merasa mual.
b. Pasien mengatakan dapat terpuaskan dengan konsumsi makanannya
c. Pasien mengatakan memiliki nafsu makan yang baik
d. Pasien mengatakan tidak mengalami gejala kekurang/kelebihan nutrisi.
Objektif
a. berat badan pasien normal.
b. pasien menikmati makannya
c. Pasien tidak telihat kurus/terlalu gemuk
A: Resiko ketidak seimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan
P: mengajarkan pasien mengenai diet dan pola hidup serta mengajarkan tanda dan
gejala dari gangguan nutrisi sebagai bentuk pencegahan
DAFTAR PUSTAKA

1. Tarwoto & Wartonah. (2010). KebutuhanDasar Manusia Dan Proses


Keperawatan. Edisi 4. Salemba Medika
2. Maas, Morhead, Jhonson dan Swanson. Nursing Out Comes (NOC), United States
Of America: Mosby Elseveir Acadamic Press, 2004.
3. Docterman dan Bullechek. Nursing Invention Classifications (NIC), Edition 5,
United States Of America: Mosby Elseveir Acadamic Press, 2004.
4. Nanda International (2012). Diagnosis Keperawatan: definisi & Klasifikasi. 2012-
2014. Penerbit buku kedokteran EGC : Jakarta
5. Potter, Patricia A., Perry, Anne G. 2009. Fundamental Keperawatan, Edisi 7
Buku 3. Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai