Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN DASAR PROFESI (KDP)

NUTRISI

Dosen Pembimbing :
Ns. Ahmad Rizal, S.Kep.,M.Kes

Disusun oleh :

Nama : Ratna Purnamasari

NPM : 08180100109

PROGRAM STUDI NERS (PROPESI)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

JAKARTA

2020
LAPORAN PENDAHULUAN NUTRISI

A. Definisi
Nutrisi menurut Coffee, 1998 adalahzat yang dibutuhkan tubuh manusia untuk
mempertahankan kesehatan. Sedangkan diet adalah pengaturan jumlah dan zat makanan
agar tetap sehat. Fungsi zat gizi sendiri adalah:
1. Pertumbuhan
2. Kebutuhan Aktivitas sehar-hari sebagai sumber energi
3. Reproduksi
4. Daya tahan tubuh pembentukan sel darah putih di dalamnya
5. Mempertahankan struktur organ tubuh dan vial
6. Memperbaiki jaringan tubuh yang rusak

Istilah gizi berasal dari bahasa arab gizawi yang berarti nutrisi. Gizi adalah
substansi organik dan nonorganik yang ditemukan dalam makanan dan dibutuhkan
oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik (Kozier, 2004 : 1116). Nutrisi berfungsi
untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses dalam
tubuh, sebagai sumber tenaga, serta untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit.
Fungsi utama nutrisi adalah untuk memberi energi bagi aktivitas tubuh, membentuk
struktur kerangka dan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia di dalam
tubuh (Mubarak, 2008:27).
Nutrien adalah sejenis zat kimia organik atau anorganik yang terdapat dalam
makanan dan dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya. Enam zat nutrisi
esensial (kelompok nutrien) yaitu : air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan
mineral mempunyai tiga fungsi utama yaitu :
1) Menyediakan energi untuk proses dan pergerakan tubuh
2) Menyediakan “struktur material” untuk jaringan tubuh seperti tulang dan otot
3) Mengatur proses tubuh.

Dalam konsep dasar nutrisi kita mengenal sebuah istilah yang disebut dengan
nutrien. Nutrienadalah sejenis zat kimia organik atau anorganik yang terdapat dalam
makanan dandibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya, setiap nutrien
memiliki komposisikimia tertentu yang akan menampilkan sekurang-
Kurangnya satu fungsi khusus pada saatmakanan dicerna dan diserap oleh tubuh.
Asupan makanan yang adekuat terdiri atas enam zat nutrisi esensial (kelompok
nutrien) yang seimbang.

B. Anatomi Fisiologi
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal adalah sistem organ dalam
manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi
dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian
makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung,
usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ
yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.

a) Mulut
Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air
pada hewan. Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian
awal dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus.
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam
dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa
yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari
manis, asam, asin dan pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di
hidung dan lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau.
Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah
oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih
mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari
makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya.
Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang
memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan
dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.
b) Tenggorokan (Faring)
Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal
dari bahasa yunani yaitu Pharynk. Skema melintang mulut, hidung, faring, dan
laring Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe
yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap
infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan,
letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang
belakang
Keatas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan
perantaraan lubang bernama koana, keadaan tekak berhubungan dengan rongga
mulut dengan perantaraan lubang yang disebut ismus fausium Tekak terdiri dari:
- Bagian superior
Bagian yang sangat tinggi dengan hidung. Bagian superior disebut
nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak
dengan ruang gendang telinga
- Bagian media
Bagian yang sama tinggi dengan mulut. Bagian media disebut
orofaring,bagian ini berbatas kedepan sampai diakar lidah
- Bagian inferior
Bagian yang sama tinggi dengan laring. bagian inferior disebut laring
gofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring.

c) Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui
sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan
berjalan melalui kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Sering
juga disebut esofagus(dari bahasa Yunani: οiσω, oeso – “membawa”, dan
phagus – “memakan”). Esofagus bertemu dengan faring pada ruas ke- 6 tulang
belakang. Menurut histologi. Esofagus dibagi menjadi tiga bagian:
1. Bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka)
2. Bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus)
3. Serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus)

d) Lambung
Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang
keledai. Terdiri dari 3 bagian yaitu
- Kardia.
- Fundus.
- Antrum.
Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot
berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan
normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam
kerongkongan. Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi
secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim- enzim. Sel-sel yang
melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting :
1. Lendir
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung.
Setiap kelainan pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang
mengarah kepada terbentuknya tukak lambung.
2. Asam klorida (HCl)
Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh
pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga
berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh
berbagai bakteri.
3. Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein)

e) Usus halus (Usus kecil)


Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang
terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh
darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta.
Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang
membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus
juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.
Lapisan usus halus ; lapisan mukosa ( sebelah dalam ), lapisan otot melingkar
( M sirkuler ), lapisan otot memanjang ( M Longitidinal ) dan lapisan serosa (
Sebelah Luar ). Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari
(duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).
1. Usus dua belas jari (Duodenum)
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang
terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum).
Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus,
dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz.

Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak


terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang
normal berkisar pada derajat sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua
muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Nama duodenum
berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari.

Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum),


yang merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam
duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh
usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung
untuk berhenti mengalirkan makanan.
2. Usus Kosong (jejenum)
Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah
bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan
usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus
antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan
usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.

Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat


jonjot usus (vili), yang memperluas permukaan dari usus. Secara
histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas jari, yakni
berkurangnya kelenjar Brunner. Secara hitologis pula dapat dibedakan
dengan usus penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan plak Peyeri.
Sedikit sulit untuk membedakan usus kosong dan usus penyerapan
secara makroskopis. Jejunum diturunkan dari kata sifat jejune yang
berarti “lapar” dalam bahasa Inggris modern. Arti aslinya berasal dari
bahasa Laton, jejunus, yang berarti “kosong”.

3. Usus Penyerapan (illeum)


Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada
sistem pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan
terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu.
Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi
menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.

f) Usus Besar (Kolon)


Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan
rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.
Usus besar terdiri dari :
1. Kolon asendens (kanan)
2. Kolon transversum
3. Kolon desendens (kiri)
4. Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)

Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi


mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di
dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K.
Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta
antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus besar.
Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air,
dan terjadilah diare.

g) Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi
utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting
seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan
erat dengan duodenum (usus dua belas jari).
Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :
1. Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
2. Pulau pankreas, menghasilkan hormon
Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan
melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan
mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein
ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk
inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan.
Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi
melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.

h) Hati
Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan
memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan
pencernaan. Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan
memiliki beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis
protein plasma, dan penetralan obat. Dia juga memproduksi bile, yang penting
dalam pencernaan. Istilah medis yang bersangkutan dengan hati biasanya dimulai
dalam hepat- atau hepatik dari kata Yunani untuk hati, hepar.

Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan
pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam
vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke
dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh- pembuluh
kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah. Hati melakukan proses
tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat- zat gizi,
darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.

i) Kandung Empedu
Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk
buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh
untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu adalah
sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap – bukan karena warna jaringannya,
melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini
terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu.
Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu:
1. Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
2. Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama
haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan
kelebihan kolesterol.

C. Proses Kebutuhan Manusia


Nutrien utama tubuh terdiri dari 4 yaitu:
1. Makronutrien (karbohidrat, protein, lipid) untuk menyuplai energi bagi
tubuh
2. Vitamin membantu penggunaan makronutrien dan mempertahankan
jaringan tubuh.
3. Mineral mempertahankan homeostasis.
4. Air sebagai pelarut dalam tubuh dan sebagai alat transport untuk
mendistribusikan nutrien ke jaringan.

a) Makronutrien
Makronutrien sendiri memiliki fungsi yaitu:
- Sumber energi
Bentuk energi: ATP, fosfokreatin, dan zat molekul berenergi tinggi.
Fungsi: transport dan kerja mekanik.
- Sintesis
Sintesis bahan dasar yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
pertahanan sel dan jaringan.
- Simpanan
Jika asupan lebih dari kebutuhan untuk energi dan sintesis, maka akan
disimpan sebagai glikogen dan lemak. Simpanan ini menyediakan energi
saat puasa.

b) Vitamin
Vitamin adalah zat organik yang dibutuhkan sedikit tetapi herus di suplai
dalam diet. Vitamin larut air (B & C) & vitamin larut lemak (A,D, E, K. )
Berperan penting dalam metabolisme yaitu dimana vitamin larut air sebagai
prekursor koenzim dan vitamin larut lemak sebagai koenzim, hormon, &
antioksidan.

c) Mineral
Elemen anorganik yang penting untuk pembentuk struktur & fungsi tubuh
Ada 2 kelompok:
1. Mineral utama: kebutuhan > 100mg/hari
2. Trace elements: kebutuhan < 100mg/hari
Mineral utama yaitu Ca, P, Mg, Na, K, Cl, & S. Dan jika mengalami
kekurangan dapat mengganggu fungsi tubuh. Semua hal di atas berhubungan
penting untuk melakukan metabolisma. Metabolisme meliputi:
1. Jalur Sintetis (anabolisme/endorgenik)
⇒ menggabungkan molekul-molekul kecil menjadi makromolekul yang
lebih kompleks; memerlukan energi yang disuplai dari hidrolisis ATP
2. jalur degradatif (katabolisme/eksorgenik)
⇒ memecah molekul kompleks menjad molekul yang lebih sederhana;
melepaskan energi yang dibutuhkan untuk mensintesis ATP.

Maka secara gamblang disimpulkan bahwa nutrisi sangat dibutuhkan sebagai


kebutuhan dasar manusia diakrenakan nutrisi adalah sumber energi utama tubuh untuk
mampu melakukan kerja organ, suplai nutrisi berhubungan dengan laju metabolik,
metabolisme, respirasi, kardiovaskular dan seluruh sistem kerja tubuh. Karena tanpa
nutrisi, keseluruhan sistem tubuh tidak akan mampu bekerja
D. Pathway

PATHWAY KEBUTUHAN
NUTRISI

Risiko kelebihan BB/Overweight

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari


kebutuhan tubuh

Obesitas/Overweight

E. Faktor – faktor yang mempengaruhi


1) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (00002)
- Faktor biologis
- Ekonomi
- Ketidakmampuan menyerap nutrisi
- Ketidakmampuan untuk mencerna makanan
- Ketidakmampuan untuk mencerna makanan
- Kurang asupan makanan
- Gangguan psikologis

2) Obesitas (00232)
- DEWASA: BMI> 30 kg / m2
- ANAK <2 tahun: Istilah tidak digunakan dengan anak-anak pada usia ini
- ANAK 2–18 tahun: BMI > 30 kg / m2 atau> ke-95 persentil untuk usia dan
jenis kelamin

3) Risiko Overweight (00234)


- DEWASA: BMI mendekat 25 kg / m2
- Aktivitas fisik harian rata-rata kurang dari yang disarankan untuk jenis
kelamin dan usia
- CHILD <2 tahun: Berat-forlength mendekati ke-95 persentil
- ANAK 2–18 tahun: BMI mendekati persentil ke-85, atau 25 kg / m2
(mana yang lebih kecil)
- Anak-anak yang melintasi BMI persentil ke atas
- Anak-anak dengan BMI tinggi persentil
- Konsumsi gula pasir minuman
- Perilaku makan yang tidak teratur (mis., pesta makan, ekstrim
pengendalian berat)
- Persepsi makan yang tidak teratur
- Makan sebagai respons terhadap eksternal
- Makan sebagai respons terhadap internal isyarat selain rasa lapar
(misalnya, kecemasan)
- Asupan energi berdasarkan konsumsi alkohol berlebihan
- Sering ngemil
- Gangguan genetik
- Heritabilitas saling terkait Faktor (mis., jaringan adiposa Distribusi, energi
Pengeluaran, lipoprotein lipase Aktivitas, sintesis lipid, Lipolisis)
- Frekuensi makan makanan gorengan tinggi
- Ibu Hamil dnegan DM

F. Manifestasi Klinis / Batasan Karakteristik


Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (00002)
- Kram Perut
- Nyeri Perut
- Perubahan Dalam Sensasi Rasa
- Berat Badan 20% Atau Lebih Di Bawah Kisaran Berat Badan Ideal
- Kerapuhan Kapiler
- Diare
- Rambut Rontok Yang Berlebihan
- Penghindaran Makanan
- Asupan Makanan Kurang Dari Yang Direkomendasikan Uang Saku Harian
(Rda)
Suara Usus Hiperaktif
- Informasi Tidak Memadai
- Kurangnya Minat Pada Makanan
- Nada Otot Tidak Cukup
- Misinformasi
- Salah Persepsi
- Selaput Lendir Pucat
- Ketidakmampuan Untuk Menelan Makanan
- Kelemahan Otot untuk mengunyah makanan
- Penurunan Berat Badan Dengan intake makanan yanga dekuat

Obesitas (00232)
- Aktivitas fisik harian rata-rata kurang dari yang disarankan untuk jenis
kelamin dan usia
- Konsumsi gula pasir minuman
- perilaku makan yang tidak teratur
- persepsi makan yang tidak teratur
- Konsumsi alkohol berlebihan
- Ketakutan tentang kekurangan penyediaan makanan
- Susu formula atau bayi campuran
- Sering ngemil
- Gangguan genetik
- Heritabilitas saling terkait faktor (mis., jaringan adiposa distribusi, energi
pengeluaran, lipoprotein lipase aktivitas, sintesis lipid, lipolisis)
- Frekuensi makan makanan berminyak tinggi
- Diabetes mellitus ibu hamil
- Ibu hamil perokok
- Kegemukan pada masa bayi
- Parental obesity
- Ukuran porsi cenderung besar

Risiko Overweight (00234)


- Aktivitas fisik harian rata-rata kurang dari yang disarankan untuk jenis
kelamin dan usia
- Konsumsi gula pasir minuman
- perilaku makan yang tidak teratur
- persepsi makan yang tidak teratur
- Konsumsi alkohol berlebihan
- Ketakutan tentang kekurangan penyediaan makanan
- Susu formula atau bayi campuran
- Sering ngemil
- Gangguan genetik
- Heritabilitas saling terkait faktor (mis., jaringan adiposa distribusi, energi
pengeluaran, lipoprotein lipase aktivitas, sintesis lipid, lipolisis)
- Frekuensi makan makanan berminyak tinggi
- Diabetes mellitus ibu hamil
- Ibu hamil perokok
- Kegemukan pada masa bayi
- Parental obesity
- Ukuran porsi cenderung besar

G. Diagnosa Keperawatan yang Berhubungan


1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (00002)
2. Obesitas (00232)
3. Risiko Overweight (00234)
H. INTERVENSI KEPERAWATAN
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (00002)

Diagnosa Rencana Keperawatan


Keperawatan/Masalah Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
Ketidakseimbangan nutrisi NOC: - Kaji adanya alergi makanan
kurang dari - Nutritional status: Adequacy of - Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
kebutuhan tubuh nutrient jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
Berhubungan dengan : - Nutritional Status : food and - Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi
- Ketidakmampuan untuk Fluid Intake serat untuk mencegah konstipasi
memasukkan atau mencerna - Weight Control - Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan
nutrisi oleh karena faktor makanan harian.
biologis, psikologis atau Setelah dilakukan tindakan - Monitor adanya penurunan BB dan gula darah
ekonomi. keperawatan selama….nutrisi - Monitor lingkungan selama makan
kurang teratasi dengan indikator: - Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama
DS : - Albumin serum jam makan
- Nyeri abdomen - Pre albumin serum - Monitor turgor kulit
- Muntah - Hematokrit - Monitor kekeringan, rambut kusam, total protein,
- Kejang perut - Hemoglobin Hb dan kadar Ht
- Rasa penuh tiba-tiba setelah - Total iron binding capacity - Monitor mual dan muntah
makan - Jumah limfosit
DO: - Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan
- Diare jaringan konjungtiva
- Rontok rambut yang - Monitor intake nuntrisi
berlebih - Informasikan pada klien dan keluarga tentang
- Kurang nafsu makan manfaat nutrisi
- Bising usus berlebih - Kolaborasi dengan dokter tentang kebutuhan
- Konjungtiva pucat suplemen makanan seperti NGT/ TPN sehingga
- intake cairan yang adekuat dapat dipertahankan.
- Atur posisi semi fowler atau fowler tinggi selama
makan
- Kelola pemberan anti emetik:.....
- Anjurkan banyak minum
- Pertahankan terapi IV line
- Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila
lidah dancavitas oval

Obesitas (00232)

Diagnosa Rencana Keperawatan


Keperawatan/Masalah Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
Obesitas Berhubungan dengan : NOC : NIC :
- Intake yang berlebihan - Nutritional Status : food and Weight Management
terhadap kebutuhan Fluid Intake - Diskusikan bersama pasien mengenai hubungan
metabolisme tubuh - Nutritional Status : nutrient antara intake makanan, latihan, peningkatan BB
Intake dan penurunan BB
DS :
- Weight control - Diskusikan bersama pasien mengani kondisi medis
- Laporan adanya sedikit
yang dapat mempengaruhi BB
aktivitas atau tidak ada Setelah dilakukan tindakan - Diskusikan bersama pasien mengenai kebiasaan
aktivitas keperawatan selama …. Ketidak gaya hidup dan factor herediter yang dapat
DO: seimbangan nutrisi lebih teratasi mempengaruhi BB
- Lipatan kulit tricep > 25 mm dengan kriteria hasil: - Diskusikan bersama pasien mengenai risiko yang
untuk wanita dan > 15 mm - Mengerti factor yang berhubungan dengan BB berlebih dan penurunan
untuk pria BB 20 % di atas meningkatkan berat badan BB
ideal untuk tinggi dan - Mengidentfifikasi tingkah laku - Dorong pasien untuk merubah kebiasaan makan
kerangka tubuh ideal dibawah kontrol klien - Perkirakan BB badan ideal pasien
- Makan dengan respon - Memodifikasi diet dalam waktu
eksternal (misalnya : situasi yang lama untuk mengontrol Nutrition Management
sosial, sepanjang hari) berat badan - Kaji adanya alergi makanan
- Dilaporkan atau diobservasi - Penurunan berat badan 1- 2 - Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
adanya disfungsi pola makan pounds/mgg jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.
(misal : - Menggunakan energy untuk - Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
aktivitas sehari hari
memasangkan makanan - Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan
dengan aktivitas yang lain) vitamin C
- Konsentrasi intake makanan - Berikan substansi gula
pada menjelang malam - Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi
serat untuk mencegah konstipasi
- Berikan makanan yang terpilih ( sudah
dikonsultasikan dengan ahli gizi)
- Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan
makanan harian.
- Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
- Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
- Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan
nutrisi yang dibutuhkan

Weight reduction Assistance


- Fasilitasi keinginan pasien untuk menurunkan BB
- Perkirakan bersama pasien mengenai penurunan BB
- Tentukan tujuan penurunan BB
- Beri pujian/reward saat pasien berhasil mencapai
tujuan
- Ajarkan pemilihan makanan

Risiko Overweight (00234)

Diagnosa Rencana Keperawatan


Keperawatan/Masalah Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
Obesitas Berhubungan dengan : NOC : NIC :
- Intake yang berlebihan - Nutritional Status : food and Weight Management
terhadap kebutuhan Fluid Intake - Diskusikan bersama pasien mengenai hubungan
metabolisme tubuh - Nutritional Status : nutrient antara intake makanan, latihan, peningkatan BB
Intake dan penurunan BB
DS :
- Weight control - Diskusikan bersama pasien mengani kondisi medis
- Laporan adanya sedikit
yang dapat mempengaruhi BB
aktivitas atau tidak ada Setelah dilakukan tindakan - Diskusikan bersama pasien mengenai kebiasaan
aktivitas keperawatan selama …. Ketidak gaya hidup dan factor herediter yang dapat
DO: seimbangan nutrisi lebih teratasi mempengaruhi BB
- Lipatan kulit tricep > 25 mm dengan kriteria hasil: - Diskusikan bersama pasien mengenai risiko yang
untuk wanita dan > 15 mm - Mengerti factor yang berhubungan dengan BB berlebih dan penurunan
untuk pria BB 20 % di atas meningkatkan berat badan BB
ideal untuk tinggi dan - Mengidentfifikasi tingkah laku - Dorong pasien untuk merubah kebiasaan makan
kerangka tubuh ideal dibawah kontrol klien - Perkirakan BB badan ideal pasien
- Makan dengan respon - Memodifikasi diet dalam waktu
Nutrition Management
eksternal (misalnya : situasi yang lama untuk mengontrol
- Kaji adanya alergi makanan
sosial, sepanjang hari) berat badan
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
- Dilaporkan atau diobservasi - Penurunan berat badan 1- 2
jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.
adanya disfungsi pola makan pounds/mgg
- Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
(misal : memasangkan - Menggunakan energy untuk
makanan dengan aktivitas aktivitas sehari hari - Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan

yang lain) vitamin C

- Konsentrasi intake makanan - Berikan substansi gula

pada menjelang malam - Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi


serat untuk mencegah konstipasi
- Berikan makanan yang terpilih ( sudah
dikonsultasikan dengan ahli gizi)
- Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan
makanan harian.
- Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
- Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
- Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan
nutrisi yang dibutuhkan

Weight reduction Assistance


- Fasilitasi keinginan pasien untuk menurunkan BB
- Perkirakan bersama pasien mengenai penurunan BB
- Tentukan tujuan penurunan BB
- Beri pujian/reward saat pasien berhasil mencapai
tujuan
- Ajarkan pemilihan makanan
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Klien.
Jakarta: Salemba Medika
Bare, Brenda G.,(2002) Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth
Edisi 8. Jakarta : EGC
Dochterman, J. M., & Bulechek, M. (2008). Nursing InterventionsClassifcation (NIC) 6th
edition America, Mosby Elsevier
Kozier, B., Erb, G., Berman, A., & Snyder, S. J. (2010). Buku Ajar
Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik (7 ed.). (P. E.
Karyuni, D.
Moorhead, S., Jhonson, M., Maas, M., & Swanson, L. (2008) Nursing Outcomes
Classsifcation (NOC) (6th edition). United States of America: Mosby Elsevier
Mubarak, W Iqbal, Chayatin N,. (2005) Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta :
EGC
NANDA International. (2015-2017). Panduan Diagnosa keperawatan: Definisi dan
Klasifikasi edisi 10. Jakarta: EGC
Potter, P. A. & Perry A. G. (2009). Fundamental Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Russel. R. Pate. (2005). Phsycal Activity and public health. A recommendation from the
center for disease control and prevention and the American College
Sherwood, L. (2007). Fisiologi manusia; dari sel ke sistem. Jakarta: EGC.
Sloane, E. (2003). Anatomi dan Fisiologi. (P. Widyastuti, Trans.) Jakrta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Sloane, Ethel. (2004) Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta : EGC.
Smeltzer, S. C. & Bare, B. G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
EGC Sport Medicine. Wonder.cdc.gov/wonder/prevguid/p0000391.asp. (Diakses pada 01
April 2018).
Yulianti, Y. Yuningsih, A. Lusyana, & W. Eka, Trans.) Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai