DISUSUN OLEH :
FATIMAH NURUL QUDSIYAH
(14201.11.19010)
a. Mulut
Mulut merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya
makanan dan air pada hewan. Mulut biasanya terletak di kepala
dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem pencernaan
lengkap yang berakhir di anus.
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan.
Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan
dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah.
Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan
pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung dan
lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau.
Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di
kunyah oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-
bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah
akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan
enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah juga
mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang
memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses
menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.
b. Tenggorokan (Faring)
Tenggorokan merupakan penghubung antara rongga mulut dan
kerongkongan. Berasal dari bahasa yunani yaitu Pharynk. Skema
melintang mulut, hidung, faring, dan laring Didalam lengkung
faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe yang banyak
mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap
infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan
makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung,
didepan ruas tulang belakang, keatas bagian depan berhubungan
dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang bernama koana,
keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan
perantaraan lubang yang disebut ismus fausium Tekak terdiri dari:
1. Bagian superior
Bagian yang sangat tinggi dengan hidung. Bagian
superior disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara
tuba yang menghubungkan tekak dengan ruang gendang
telinga
2. Bagian media
Bagian yang sama tinggi dengan mulut. Bagian media
disebut orofaring,bagian ini berbatas kedepan sampai
diakar lidah
3. Bagian inferior
Bagian yang sama tinggi dengan laring. bagian inferior
disebut laring gofaring yang menghubungkan orofaring
dengan laring.
c. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata
yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke
dalam lambung. Makanan berjalan melalui kerongkongan dengan
menggunakan proses peristaltik. Sering juga disebut esofagus(dari
bahasa Yunani: οiσω, oeso – “membawa”, dan phagus –
“memakan”). Esofagus bertemu dengan faring pada ruas ke6 tulang
belakang. Menurut histologi. Esofagus dibagi menjadi tiga bagian:
1. Bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka)
2. Bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus)
3. Serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus)
d. Lambung
Lambung merupakan organ otot berongga yang besar dan
berbentuk seperti kandang keledai. Terdiri dari 3 bagian yaitu -
Kardia. - Fundus. - Antrum. Makanan masuk ke dalam lambung
dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfinter), yang
bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter
menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam
kerongkongan. Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang
berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan
enzimenzim. Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat
penting :
1. Lendir Lendir melindungi sel-sel lambung dari
kerusakan oleh asam lambung. Setiap kelainan pada
lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan
yang mengarah kepada terbentuknya tukak
lambung.
2. Asam klorida (HCl) Asam klorida menciptakan
suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh
pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung
yang tinggi juga berperan sebagai penghalang
terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai
bakteri.
3. Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein)
e. Usus Halus (Usus Kecil)
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran
pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar.
Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat
yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan
lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu
melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus
juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula
dan lemak. Lapisan usus halus ; lapisan mukosa ( sebelah dalam ),
lapisan otot melingkar ( M sirkuler ), lapisan otot memanjang ( M
Longitidinal ) dan lapisan serosa ( Sebelah Luar ). Usus halus
terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus
kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).
1. Usus dua belas jari (Duodenum)
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari
usus halus yang terletak setelah lambung dan
menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus
dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus,
dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum
Treitz.
Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal,
yang tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum.
pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada derajat
sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara
saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Nama
duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum,
yang berarti dua belas jari.
Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas
jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus
halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter
pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus.
Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada
lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.
2. Usus Kosong (jejenum)
Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis
yeyunum) adalah bagian kedua dari usus halus, di antara
usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan
(ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus
antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong.
Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam
tubuh dengan mesenterium.
Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus
dan terdapat jonjot usus (vili), yang memperluas permukaan
dari usus. Secara histologis dapat dibedakan dengan usus
dua belas jari, yakni berkurangnya kelenjar Brunner. Secara
hitologis pula dapat dibedakan dengan usus penyerapan,
yakni sedikitnya sel goblet dan plak Peyeri. Sedikit sulit
untuk membedakan usus kosong dan usus penyerapan
secara makroskopis. Jejunum diturunkan dari kata sifat
jejune yang berarti “lapar” dalam bahasa Inggris modern.
Arti aslinya berasal dari bahasa Laton, jejunus, yang berarti
“kosong”.
3. Usus Penyerapan (illeum)
Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari
usus halus. Pada sistem pencernaan manusia, ) ini memiliki
panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan
jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki
pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi
menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.
f. Usus Besar (Kolon)
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara
usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap
air dari feses. Usus besar terdiri dari :
1. Kolon asendens (kanan)
2. Kolon transversum
3. Kolon desendens (kiri)
4. Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)
Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi
mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.
Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat
penting, seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal
dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan
gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus besar. Akibatnya
terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan
air, dan terjadilah diare.
g. Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki
dua fungsi utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta
beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada
bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum
(usus dua belas jari). Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :
1. Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
2. Pulau pankreas, menghasilkan hormon
Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum
dan melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan
oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak.
Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat
digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim
ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan.
Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang
berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam
lambung.
h. Hati
Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan
manusia dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya
berhubungan dengan pencernaan. Organ ini memainkan peran
penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa fungsi dalam
tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma,
dan penetralan obat. Dia juga memproduksi bile, yang penting
dalam pencernaan. Istilah medis yang bersangkutan dengan hati
biasanya dimulai dalam hepat- atau hepatik dari kata Yunani untuk
hati, hepar.
Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang
kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini
mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena
yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai
vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluhpembuluh kecil di
dalam hati, dimana darah yang masuk diolah. Hati melakukan
proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya
dengan zatzat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.
i. Kantung Empedu
Kantung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ
berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu
yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia,
panjang kantung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna
hijau gelap – bukan karena warna jaringannya, melainkan karena
warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan
dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu.
Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu:
1. Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
2. Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh,
terutama haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran
sel darah merah dan kelebihan kolesterol.
II. FISIOLOGI
Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh,
mengatur proses-proses dalam tubuh, sebagai sumber tenaga, serta untuk
melindungi tubuh dari serangan penyakit.
Fungsi utama nutrisi adalah untuk memberi energi bagi aktivitas tubuh,
membentuk struktur kerangka dan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai
proses kimia di dalam tubuh.
Nutrien adalah sejenis zat kimia organik atau anorganik yang terdapat dalam
makanan dan dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya.
Enam zat nutrisi esensial (kelompok nutrien) yaitu : air, karbohidrat, protein,
lemak, vitamin dan mineral mempunyai tiga fungsi utama yaitu :
1) Menyediakan energi untuk proses dan pergerakan tubuh
2) Menyediakan “struktur material” untuk jaringan tubuh seperti
tulang dan otot
3) Mengatur proses tubuh
Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai elemen yang dibutuhkan untuk proses
dan fungsi tubuh. Kebutuhan energi didapatkan dari berbagai nutrisi, seperti:
karbohidrat, protein, lemak, air, vitamin, dan mineral.
1. Elemen Nutrisi
Elemen nutrient/zat gizi terdiri atas:
1. Karbohidrat.
2. Protein.
3. Lemak.
4. Vitamin.
5. Mineral.
6. Air.
a. Jenis karbohidrat
Berdasarkan susunan kimianya karbohidrat digolongkan menjadi tiga jenis
yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
1) Monosakarida
Monosakarida merupakan jenis karbohidrat yang paling sederhana dan
merupakan molekul yang paling kecil. Dalam bentuk ini molekul dapat
langsung diserap oleh pembuluh darah. Jenis dari monosakarida adalah
glukosal dektrosa yang banyak terdapat pada buah-buahan dan sayuran,
fruktosa banyak terdapat pada buah, sayuran, madu, dan galaktosa yang
berasal dari pecahan disakarida.
2) Disakarida
Jenis disakarida adalah sukrosa, maltose, dan laktosa. Sukrosa dan
maltose banyak pada makanan nabati, sedangkan laktosa yaitu merupakan
jenis gula dalam air susu baik susu ibu maupun susu hewan.
3) Polisakarida
Merupakan gabungan dari beberapa molekul monosakarida. Jenis
polisakarida adalah zat pati, glikogen, dan selulosa.
b. Fungsi karbohidrat
1) Sumber energi yang murah.
2) Sumber energi utama bagi otak dan saraf.
3) Membuat cadangan tenaga tubuh.
4) Pengaturan metabolisme lemak.
5) Untuk efesiensi penggunaan protein.
6) Memberikan rasa kenyang.
2. Protein
Protein berfungsi sebagai pertumbuhan, mempertahankan dan mengganti
jaringan tubuh. Setiap 1gram protein menghasilan 4 kkal. Bentuk sederhana dari
protein adalah asam amino. Asam amino disimpan dalam jaringan dalam bentuk
hormone dan enzim. Asam amino esensial tidak dapat disintesis dalam tubuh
tetapi harus didapat dari makanan. Jenis asam amino esensial diantaranya lisin,
triptofan, fenilalanin, leusin.Berdasarkan susunan kimianya, protein dapat dibagi
menjadi tiga golongan yaitu:
a) Protein sederhana
Jenis protein ini tidak berkaitan dengan zat lain, misalnya abumin dan
globulin.
b) Protein bersenyawa
Protein ini dapat membentuk ikatan dengan zat lain seperti glikogen
membentuk glikoprotein, dengan hemoglobin membentuk kromoprotein.
c) Turunan atau devirat dari protein
Termasuk dalam turunan protein adalam albuminosa, pepton, dan gelatin.
a. Fungsi Protein
1) Untuk keseimbangan cairan yaitu dengan meningkatkan tekanan osmotik
koloid, keseimbangan asam.
2) Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan.
3) Pengaturan metabolisme dalam bentuk enzim dan homon.
4) Sumber energi di samping karbohidrat dan lemak.
5) Dalam bentuk kromosom, protein berperan sebagai tempat menyimpan
dan meneruskan sifat-sifat keturunan dalam bentuk genes.
3. Lemak
Lemak atau lipid merupakan sumber energi paling besar. Berdasarkan ikatan
kimianya lemak dibedakan menjadi:
a) Lemak murni yaitu lemak yang terdiri atas asam lemak dan gliserol.
b) Zat-zat yang mengandung lemak misalnya fosfolipid yaitu ikatan lemak
dengan garam fosfor, glikolipid yaitu ikatan lemak dengan glikogen.
a. Fungsi lemak
1) Memberikan kalori, di mana setiap 1 gram lemak dalam peristiwa oksidasi
akan memberikan kalori sebanyak 9 kkal.
2) Melarutkan vitamin sehingga dapat diserap oleh dinding usus.
3) Memberikan asam-asam lemak esensial.
4. Mineral
1) Vitamin yang larut dalam air: Vitamin B kompleks, B1, B2, B3, B12, folic
acid, serta vitamin C.
2) Vitamin yang larut dalam lemak: Vitamin A, D, E, K.
Fungsi utama vitamin adalah untuk pertumbuhan, perkembangan, dan
pemeliharaan kesehatan.
6. Air
Air adalah komponen tubuh yang sangat penting karena fungsi sel bergantung
pada lingkungan air.Air membentuk 60-70% berat tubuh total. Persentase air
dalam seluruh tubuh lebih besar untuk orang kurus daripada orang yang obesitas
karena otot terdiri atas lebih banyak air daripada jaringan yang lain, kecuali darah.
Bayi memiliki persentase total air yang paling besar dalam tubuh, dan lansia
memiliki persentase total air yang paling sedikit. Saat kehilangan air, seseorang
tidak akan mampu bertahan hidup lebih dari beberapa hari.
Individu memenuhi cairan yang dibutuhkan dengan minum air dan makan
makanan yang tinggi air, seperti buah-buahan, dan sayur-sayuran segar. Air juga
di produksi selama proses pencernaan saat makanan dioksidasi. Pada individu
yang sehat, asupan cairan dari berbagai sumber sama dengan keluaran cairan
melalui eleminasi, respirasi dan keringat. Seseorang yang sakit memiliki
kebutuhan cairan yang meningkat.Sebaliknya, seseorang yang sakit juga
mengalami penurunan kemampuan untuk mengekskresikan cairan yang
menyebabkan dibutuhkannya restriksi cairan.
III. DEVINISI
Nutrisi adalah proses pemasukan dan penngolahan zat makanan oleh tubuh
yang bertujuan untuk menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh.
Dimana zat makanan itu terdiri atas zat-zat gizi dan zat lainnya yang dapat
menghasilkan energi dan tenaga. Nutrisi juga berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima
makanan atau bahan-bahan penting dari lingkungan hidupnya dan menggunakan
bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan
sisanya. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan dimana individu
yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan
metabolic.
Nutrisi adalah zat yang dibutuhkan tubuh manusia untuk mempertahankan
kesehatan. Sedangkan diet adalah pengaturan jumlah dan zat makanan agar tetap
sehat. Fungsi zat gizi sendiri adalah:
1. Pertumbuhan
2. Kebutuhan Aktivitas sehar-hari sebagai sumber energi
3. Reproduksi
4. Daya tahan tubuh pembentukan sel darah putih di dalamnya
5. Mempertahankan struktur organ tubuh dan vial
6. Memperbaiki jaringan tubuh yang rusak
Istilah gizi berasal dari bahasa arab gizawi yang berarti nutrisi. Gizi adalah
substansi organik dan nonorganik yang ditemukan dalam makanan dan
dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik. Nutrisi berfungsi untuk
membentuk dan memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses dalam tubuh,
sebagai sumber tenaga, serta untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit.
Fungsi utama nutrisi adalah untuk memberi energi bagi aktivitas tubuh,
membentuk struktur kerangka dan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses
kimia di dalam tubuh.
Menurut Alimul (2015), nutrisi merupakan proses pemasukan dan
pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan
digunakan dalam aktivitas tubuh. Fungsi utama nutrisi adalah untuk memberi
energi bagi aktivitas tubuh, membentuk struktur kerangka dan jaringan tubuh,
serta mengatur berbagai proses kimia di dalam tubuh.
IV. ETIOLOGI
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi
a. Pengetahuan
Rendahnya pengetahuan tentang manfaat makanan bergizi dapat
memengaruhi pola konsumsi makan, hal tersebut dapat disebabkan oleh
kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan pemenuhan kebutuhan
gizi.
b. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan yang bernilai
gizi tinggi, dapat memengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, di beberapa
daerah, tempe yang merupakan sumber protein yang baik dan murah, tidak
digunakan dalam makanan sehari-hari, karena masyarakat menganggap
bahwa mengonsumsi tempe dapat merendahkan derajat mereka.
c. Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang buruk atau pantangan terhadap makanan tertentu
dapat juga memengaruhi status gizi. Misalnya, di beberapa daerah, terdapat
larangan makan pisang, pepaya, bagi para gadis remaja. Padahal, makanan itu
merupakan sumber vitamin yang baik. Ada pula larangan makan ikan bagi
anak-anak, karena ikan dianggap mengakibatkan cacingan. Padahal, ikan
mcrupakan sumber protein yang sangat baik bagi anak-anak.
d. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat
mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak
memperoleh zat-zat gizi yang dibutuhkan secara cukup. Kesukaan dapat
mengakibatkan banyak terjadi kasus malnutrisi pada rcmaja karena asupan
gizinya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan tubuh.
e. Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi, penyediaan
makanan bergizi, membutuhkan dana yang tidak sedikit karena perubahan
status gizi dipengaruhi oleh status ekonomi. Dengan kata lain, orang dengan
status ekonomi kurang biasanya kesulitan dalam mcnyediakan makanan
bergizi. Sebaliknya orang dengan status ekonomi cukup lebih mudah untuk
menyediakaan makanan yang bergizi.
V. MANIFESTASI KLINIS
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (00002)
1. Kram Perut
2. Nyeri Perut
3. Perubahan Dalam Sensasi Rasa
4. Berat Badan 20% Atau Lebih Di Bawah Kisaran Berat Badan Ideal
5. Kerapuhan Kapiler
6. Diare
7. Rambut Rontok Yang Berlebihan
8. Penghindaran Makanan
9. Asupan Makanan Kurang Dari Yang Direkomendasikan Uang
Saku Harian (Rda)
Suara Usus Hiperaktif
1. Informasi Tidak Memadai
2. Kurangnya Minat Pada Makanan
3. Nada Otot Tidak Cukup
4. Misinformasi
5. Salah Persepsi
6. Selaput Lendir Pucat
7. Ketidakmampuan Untuk Menelan Makanan
8. Kelemahan Otot untuk mengunyah makanan
9. Penurunan Berat Badan Dengan intake makanan yanga dekuat
Obesitas (00232)
1. Aktivitas fisik harian rata-rata kurang dari yang disarankan untuk
jenis kelamin dan usia
2. Konsumsi gula pasir minuman - perilaku makan yang tidak teratur
- persepsi makan yang tidak teratur
3. Konsumsi alkohol berlebihan
4. Ketakutan tentang kekurangan penyediaan makanan
5. Susu formula atau bayi campuran
6. Sering ngemil
7. Gangguan genetik
8. Heritabilitas saling terkait faktor (mis., jaringan adiposa distribusi,
energi pengeluaran, lipoprotein lipase aktivitas, sintesis lipid,
lipolisis)
9. Frekuensi makan makanan berminyak tinggi
10. Diabetes mellitus ibu hamil
11. Ibu hamil perokok
12. Kegemukan pada masa bayi
13. Parental obesity
14. Ukuran porsi cenderung besar
Risiko Overweight (00234)
1. Aktivitas fisik harian rata-rata kurang dari yang disarankan untuk
jenis kelamin dan usia
2. Konsumsi gula pasir minuman
3. perilaku makan yang tidak teratur
4. persepsi makan yang tidak teratur
5. Konsumsi alkohol berlebihan
6. Ketakutan tentang kekurangan penyediaan makanan
7. Susu formula atau bayi campuran
8. Sering ngemil
9. Gangguan genetik
10. Heritabilitas saling terkait faktor (mis., jaringan adiposa distribusi,
energi pengeluaran, lipoprotein lipase aktivitas, sintesis lipid,
lipolisis)
11. Frekuensi makan makanan berminyak tinggi
12. Diabetes mellitus ibu hamil
13. Ibu hamil perokok
14. Kegemukan pada masa bayi
15. Parental obesity
16. Ukuran porsi cenderung besar
VI. PATOFISIOLOGI
Kondisi fisiologis yang mempengaruhi status nutrisi termasuk tingkat
aktivitas, keadaan penyakit, kemampuan daya beli dan menyiapkan makanan serta
prosedur dan pengobatan yang dilakukan. Bergantung pada tingkat aktivitas, maka
nutrisi dan kilokalori diperlukan untuk meningkatkan, sehingga tingkat aktivitas
akan meningkat atau menurun. Sementara, status penyakit dan prosedur atau
pengobatan yang dilakukan mempunyai dampak pada asupan makanan,
pencernaan, absorbsi, metabolisme dan ekskresi.
Beberapa kondisi fisiologis dapat menyebabkan menurunnya zar makanan
tertentu, dan suatu saat akan meningkat. Penyakit ginjal dapat menurunkan
kebutuhan protein oleh karena protein di ekskresi oleh ginjal. Penyakit-penyakit
fisik biasanya meningkatkan kebutuhan zat makanan. Biasanya terjadi pada
penyakit-penyakit saluran cerna. Gangguan fisik dapat terjadi di sepanjang saluran
pencernaan yang menyebabkan menurunnya asupan nutrisi. Gangguan absrobsi,
gangguan tranportasi, atau penggunaan yang tidak sepantasnya. Luka pada mulut
dapat menyebabkan menurunnya asupan nutrisi akibat nyeri saat makan. Diare
dapat menurunkan absorbsi nutrisi karena didorong lebih cepat. Terhadap
penyakit pada kandung empedu, di mana kandung empedu tidak berfungsi secara
wajar, empedu yang berfungsi untuk mencerna lemak menjadi tidak efektif.
VII. PATHWAY
Malnutrisi Kerusakan saluran pencernaan
Metode Pemberian
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : definisi dan
indikator diagnostik. Jakarta Selatan : DPP PPNI
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2015. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia, Edisi 2 Buku 2.
Jakarta:Salemba Medika
Disusun oleh :
(14201.11.19010)
PADJARAKAN-PROBOLINGGO
2020-2021
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh :
Mahasiswa Sarjana Keperawatan disahkan sebagai bukti laporan Praktik Klinik Keperawatan
Kebutuhan Dasar Manusia pada tanggal … , ………………….. , 2021
8. Tempat
Rumah klien
9. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria Struktur
1. Peserta hadir pasien dan keluarga
2. Penyelenggaraaan penyuluhan dilakukan di rumah
3. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat
penyuluhan
b. Kriteria Proses
1. Keluarga antusias terhadap materi yang disampaikan
2. Peserta konsentrasi mendengarkan penjelasan dari pemateri
3. Keluarga mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dengan benar
c. Kriteria Hasil
1. Lansia dan keluarga mampu menyebutkan pentingnya mengkonsumsi jus
kelapa
2. Lansia dan keluarga mampu menyebutkan manfaat dari jus kelapa
3. Lansia dan keluarga mampu menyebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan saat
membuat jus kelapa
4. Lansia dan keluarga mampu menyebutkan alat dan bahan untuk membuat jus
kelapa
5. Lansia dan keluarga mampu menyebutkan langkah-langkah membuat jus
kelapa
LAMPIRAN MATERI SAP
Bahan pangan yang segar masih mengandung zat gizi yang lengkap
dibandingkan dengan bahan pangan yang telah dimasak. Bahan yang telah
dimasak akan kehilangan 30-80% kandungan gizinya.
Buah yang akan digunakan untuk pembuatan jus harus dicuci terlebih dahulu
untuk menghilangkan kotoran dan residu pestisida yang mungkin terdapat pada
buah. Namun, perlu juga diperhatikan agar proses pemotongan dilakukan setelah
pencucian, jangan sebaliknya. Hal ini dimaksudkan agar zat-zat gizi, terutama
vitamin larut air tidak ikut terbuang pada saat pencucian.
Jus yang telah dibuat hendaknya langsung dikonsumsi. Hal ini untuk
menghindari berkurangnya zat gizi yang terdapat dalam buah. Seperti diketahui,
buah merupakan sumber vitamin dan mineral. Jika dibiarkan terlalu lama,
vitamin-vitamin tersebut akan teroksidasi dan akan berkurang keefektifannya.
Mengonsumsi jus akan terasa efektif dan efisien bila menjadi bagian dari
terapi nutrisi atau diet alami yang murni dan menyeluruh. Hal ini dikarenakan
tubuh tidak akan bertahan hanya dengan mengonsumsi cairan. Oleh karena itu,
pengaturan pola makan sehari-hari yang sehat dan sesuai dengan kebutuhan zat
gizi yang dibutuhkan tubuh juga perlu diimbangi.