Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

KEBUTUHAN NUTRISI DI RUANGAN MELATI


RSUD RUTENG

DISUSUN OLEH:
SESILIA GRATIA HAMBUR
(23203011)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS RUTENG
2023
A. DEFINISI

Tubuh memerlukan energi dan fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh,


mempertahankan, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Metabolisme
merupakan semua proses biokimia pada sel tubuh. Proses metabolisme dapat berupa
anabolisme (membangun) dan katabolisme (pemecahan).

Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh serta
faktor-faktor yang memengaruhinya. Secara umum faktor yang memengaruhi kebutuhan
nutrisi adalah faktor fisiologis untuk kebutuhan metabolisme basal, faktor patofisiologi
seperti adanya penyakit tertentu yang mengganggu pencernaan atau meningkatkan
kebutuhan nutrisi, faktor sosioekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam
memenuhi kebutuhan nutrisi.

Nutrisi adalah zat-zat gisi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan
atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk
aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan
sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan
keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit (Tarwoto, Wartonah,
2006 :26).

B. ANATOMI FISIOLOGI

Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal adalah sistem organ dalam


manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi
dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian
makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung,
usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ
yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.
a) MULUT

Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada
hewan. Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal
dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus.
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari
mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang
terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis,
asam, asin dan pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung dan
lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau.
Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh gigi
belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah
dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari
makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya.
Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang
memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan
dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.
b) TENGGOROKAN (FARING)

Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari


bahasa yunani yaitu Pharynk. Skema melintang mulut, hidung, faring, dan laring
Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe yang
banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap
infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan,
letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang
belakang
Keatas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan
lubang bernama koana, keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut
dengan perantaraan lubang yang disebut ismus fausium Tekak terdiri dari:
- Bagian superior

Bagian yang sangat tinggi dengan hidung. Bagian superior disebut


nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak
dengan ruang gendang telinga
- Bagian media

Bagian yang sama tinggi dengan mulut. Bagian media disebut


orofaring,bagian ini berbatas kedepan sampai diakar lidah
- Bagian inferior
Bagian yang sama tinggi dengan laring. bagian inferior disebut laring
gofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring.

c) KERONGKONGAN (ESOFAGUS)

Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui


sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan
berjalan melalui kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Sering
juga disebut esofagus(dari bahasa Yunani: οiσω, oeso – “membawa”, dan
phagus – “memakan”). Esofagus bertemu dengan faring pada ruas ke- 6 tulang
belakang. Menurut histologi. Esofagus dibagi menjadi tiga bagian:
1. Bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka)

2. Bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus)

3. Serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus)

d) LAMBUNG

Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang
keledai. Terdiri dari 3 bagian yaitu
- Kardia.

- Fundus.

- Antrum.

Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk


cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal,
sfinter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.
Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik
untuk mencampur makanan dengan enzim- enzim. Sel-sel yang melapisi
lambung menghasilkan 3 zat penting :
1. Lendir

Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung.


Setiap kelainan pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang
mengarah kepada terbentuknya tukak lambung.
2. Asam klorida (HCl)

Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh
pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga
berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh
berbagai bakteri.
3. Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein)

e) USUS HALUS (USUS KECIL)

Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak
di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah
yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus
melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu
melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga
melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.
Lapisan usus halus ; lapisan mukosa ( sebelah dalam ), lapisan otot melingkar (
M sirkuler ), lapisan otot memanjang ( M Longitidinal ) dan lapisan serosa (
Sebelah Luar ). Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari
(duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).
1. Usus dua belas jari (Duodenum)

Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang
terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum).
Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus,
dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz.

Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus
seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal
berkisar pada derajat sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara
saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Nama duodenum berasal
dari bahasa Latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari.

Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum),


yang merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam
duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang
bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan
sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.

2. Usus Kosong (jejenum)

Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian
kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus
penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus
antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan
usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.

Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot
usus (vili), yang memperluas permukaan dari usus. Secara histologis dapat
dibedakan dengan usus dua belas jari, yakni berkurangnya kelenjar Brunner.
Secara hitologis pula dapat dibedakan dengan usus penyerapan, yakni
sedikitnya sel goblet dan plak Peyeri. Sedikit sulit untuk membedakan usus
kosong dan usus penyerapan secara makroskopis. Jejunum diturunkan dari
kata sifat jejune yang berarti “lapar” dalam bahasa )nggris modern. Arti
aslinya berasal dari bahasa Laton, jejunus, yang berarti “kosong”.

3. Usus Penyerapan (illeum)

Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada
sistem pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan
terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu.
Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi
menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.

f) USUS BESAR (KOLON)

Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan
rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.
Usus besar terdiri dari :

1. Kolon asendens (kanan)


2. Kolon transversum

3. Kolon desendens (kiri)

4. Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)

Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna


beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di dalam usus
besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri ini
penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa
menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus besar. Akibatnya
terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan
terjadilah diare.

g) PANKREAS

Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama
yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti
insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat
dengan duodenum (usus dua belas jari).
Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :

1. Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan

2. Pulau pankreas, menghasilkan hormon

Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan


hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna
protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam
bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif.
Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas
juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi
duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.

h) HATI

Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan memiliki
berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan. Organ ini
memainkan peran penting dalam metabolisme dan
memiliki beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis
protein plasma, dan penetralan obat. Dia juga memproduksi bile, yang penting
dalam pencernaan. Istilah medis yang bersangkutan dengan hati biasanya dimulai
dalam hepat- atau hepatik dari kata Yunani untuk hati, hepar.

Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh
darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang
bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati
sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh- pembuluh kecil di dalam
hati, dimana darah yang masuk diolah. Hati melakukan proses tersebut dengan
kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat- zat gizi, darah dialirkan ke
dalam sirkulasi umum.

i) KANDUNG EMPEDU

Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir
yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk
proses pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10
cm dan berwarna hijau gelap – bukan karena warna jaringannya, melainkan
karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan
dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu. Empedu memiliki 2
fungsi penting yaitu:
1. Membantu pencernaan dan penyerapan lemak

2. Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama


haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan
kelebihan kolesterol.

C. ETIOLOGI
1) Fisiologis
a. Intake nutien
2. Kemampuan mendapat dan mengolah makanan
3. Pengetahuan
4. Gangguan menelan
5. Perasaan tidak nyaman setelah makan
6. Anoreksia
7. Nausea dan vomitus
8. Intake kalori dan lemak yang berlebih
b. Kemampuan mencerna nutrient
- Obstruksi saluran cerna
- Malaborbsi nutrient
- DM
c. Kebutuhan metabolisme
- Pertumbuhan
- Stres
- Kondisi yang meningkatkan BMR (latihan,hipertyroid)
- Kanker
2) Gaya hidup dan kebiasaan

Kebiasaan makan yang baik perlu diterapkan pada usia toddler


3) Kebudayaan dan kepercayaan

Kebudayaan orang asia lebih memilih padi sebagai makanan pokok


4) Sumber ekonomi
5) Obat dan interaksi nutrient
6) Gender
D. FISIOLOGI NUTRISI DAN METABOLISME
Tubuh memerlukan bahan bakar untuk menyediakan energi untuk fungsi organ dan
pergerakan badan, untuk menyediakan material mentah, untuk fungsi enzim, pertumbuhan,
penempatan kembali dan perbaikan sel. Metabolisme mengacu pada semua reaksi
biokimia dalm tubuh. Proses metabolic dapat menjadi anabolic (membangun) atau
katabolic (merusak). Energy adalah kekuatan untuk bekerja, manusia membutuhkan
energy untuk terus menerus berhubungan dengan lingkungannya.
1) Pemasukan energy
Pemasukan energi merupakan energi yang dihasilkan selama oksidasi
makanan. Makanan merupakan sumber utama energi manusia. Besarnya energi
yang dihasilkan dengan satuan kalori. 1 kalori juga disebut 1 kalori besar ( K ) atau
kkal adalah jumlah panas yang di butuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg air sebesar
1 °c. 1 kkal = 1 K atau sama dengan 1000 kalori.
2) Pengeluaran energy
Pengeluaran energi adalah energi yang digunakan oleh tubuh untuk men-
support jaringan dan fungsi-fungsi organ tubuh. Cadangan energi tubuh berbentuk
senyawa phospat seperti ATP. Kebutuhan energi seseorang ditentukan oleh BMR
dan aktivitas fisik.
3) Basal metabolisme rate (MBR)
Basal Metabolisme Rate adalah energi yang digunakan tubuh pada saat
istirahat yaitu untuk kegiatan fungsi tubuh seperti pergerakan jantung, perbafasan,
peristaltic usus, kegiatan kelenjar-kelenjar tubuh. Makanan di dalam tubuh
mengalami beberapa proses. Mulai dari pencernaan, absorbsi, metabolisme, dan
penyimpanan hingga eliminasi.
a) Pencernaan

Pencernaan dimulai dari mulut, tempat makanan di pecah secara mekanik dengan
mengunyah. Protein dan lemak dipecahkan secara fisik tetapi tetap tidak berubah
secara kimia karena enzim dalam mulut tidak bereaksi dengan nutrisi ini. Makanan
yang telah ditelan memasuki esopagus dan bergerak sepanjangnya dan dengan
kontraksi otot seperti gelombang (peristaltik). Massa makanan yang berada pada
kardiak spinkter, berlokasi pada pembukaan atas lambung, menyebabkan spinkter
relaksasi dan memungkinkan makanan masuk lambung.

Di dalam lambung, pepsinogen di sekresikan dan diaktifkan oleh asam hidrokolik


menjadi pepsin, enzim pemecah protein. Lambung juga mengeluarkan sejumlah kecil
lipase dan amilase untuk mencerna lemak dan zat tepung secara berturut-turut.
Lambung juga bertindak sebagai penyimpanan dan makanan menetap di dalam perut
kira-kira 3 jam, dengan rentang dari 1-7 jam. Makanan meninggalkan lambung pada
spinkter pilorik sebagai asam, massa cair yang disebut kimus. Kimus mengalir ke
duodenum dan bercampur cepat dengan empedu, getah intestinal, sekresi pangkreas.
Peristaltik terjadi terus menerus dalam usus kecil, mencampur sekresi dengan kimus.
b) Absorbsi

Usus kecil merupakan tempat penyerapan utama nutrien. Sepanjang daerah ini
terdapat penonjolan seperti jari yang disebut vili, untuk meningkatkan area permukaan
absorbsi. Nutrient diabsorbsi oleh difusi pasif dan osmosis, transport aktif, dan
pinositosis.
c) Metabolisme

Nutrien diabsopsi dalam intestinal, termasuk air, yang ditransportasikan melalui


system sirkulasi ke jaringan tubuh. Melalui perubahan kimia dari metabolisme, nutrien
diubah ke jumlah substansi yang diperlukan oleh tubuh. Dua tipe dasar metabolisme
adalah anabolisme dan katabolisme. Anabolisme merupakan produksi dari substansi
kimia yang lebih kompleks dengan sintesis nutrient. Katabolisme merupakan
pemecahan substansi kimia menjadi substansi yang lebih sederhana.
d) Penyimpanan
Beberapa, tapi tidak semua, nutrient yang diperlukan tubuh disimpan dalam
jaringan tubuh. Bentuk pokok tubuh dari energi yang disimpan adalah lemak, yang
disimpan sebagai jaringan adiposa. Glikogen disimpan dalam cadangan kecil di hati
dan jaringan otot dan protein dan protein disimpan dalam massa otot. Ketika keperluan
energi tubuh melebihi persediaan energi dari nutrient yang dimakan, maka energi yang
disimpan digunakan. Sebaliknya energi yang tidak digunakan harus disimpan terutama
lemak.
PATHWAY
PATHWAY KEBUTUHAN NUTRISI

Risiko kelebihan BB/Overweight

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari


kebutuhan tubuh

Obesitas/Overweight

E. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

1) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (00002)

- Faktor biologis

- Ekonomi

- Ketidakmampuan menyerap nutrisi

- Ketidakmampuan untuk mencerna makanan

- Ketidakmampuan untuk mencerna makanan

- Kurang asupan makanan

- Gangguan psikologis

2) Obesitas (00232)

- DEWASA: BMI> 30 kg / m2
- ANAK <2 tahun: Istilah tidak digunakan dengan anak-anak pada usia ini
- ANAK 2–18 tahun: BMI > 30 kg / m2 atau> ke-95 persentil untuk usia dan
jenis kelamin

3) Risiko Overweight (00234)

- DEWASA: BMI mendekat 25 kg / m2

- Aktivitas fisik harian rata-rata kurang dari yang disarankan untuk jenis
kelamin dan usia
- CHILD <2 tahun: Berat-forlength mendekati ke-95 persentil

- ANAK 2–18 tahun: BMI mendekati persentil ke-85, atau 25 kg / m2


(mana yang lebih kecil)
- Anak-anak yang melintasi BMI persentil ke atas

- Anak-anak dengan BMI tinggi persentil

- Konsumsi gula pasir minuman

- Perilaku makan yang tidak teratur (mis., pesta makan, ekstrim


pengendalian berat)
- Persepsi makan yang tidak teratur

- Makan sebagai respons terhadap eksternal

- Makan sebagai respons terhadap internal isyarat selain rasa lapar


(misalnya, kecemasan)
- Asupan energi berdasarkan konsumsi alkohol berlebihan

- Sering ngemil

- Gangguan genetik

- Heritabilitas saling terkait Faktor (mis., jaringan adiposa Distribusi, energi


Pengeluaran, lipoprotein lipase Aktivitas, sintesis lipid, Lipolisis)
- Frekuensi makan makanan gorengan tinggi

- Ibu Hamil dnegan DM

F. MANIFESTASI KLINIS/BATASAN KARAKTERISTIK

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (00002)

- Kram Perut
- Nyeri Perut

- Perubahan Dalam Sensasi Rasa

- Berat Badan 20% Atau Lebih Di Bawah Kisaran Berat Badan Ideal
- Kerapuhan Kapiler

- Diare

- Rambut Rontok Yang Berlebihan

- Penghindaran Makanan

- Asupan Makanan Kurang Dari Yang Direkomendasikan Uang Saku Harian


(Rda)
Suara Usus Hiperaktif

- Informasi Tidak Memadai

- Kurangnya Minat Pada Makanan

- Nada Otot Tidak Cukup

- Misinformasi

- Salah Persepsi

- Selaput Lendir Pucat

- Ketidakmampuan Untuk Menelan Makanan

- Kelemahan Otot untuk mengunyah makanan

- Penurunan Berat Badan Dengan intake makanan yanga dekuat

Obesitas (00232)

- Aktivitas fisik harian rata-rata kurang dari yang disarankan untuk jenis
kelamin dan usia
- Konsumsi gula pasir minuman

- perilaku makan yang tidak teratur

- persepsi makan yang tidak teratur

- Konsumsi alkohol berlebihan

- Ketakutan tentang kekurangan penyediaan makanan

- Susu formula atau bayi campuran

- Sering ngemil

- Gangguan genetik
- Heritabilitas saling terkait faktor (mis., jaringan adiposa distribusi, energi
pengeluaran, lipoprotein lipase aktivitas, sintesis lipid, lipolisis)
- Frekuensi makan makanan berminyak tinggi

- Diabetes mellitus ibu hamil

- Ibu hamil perokok


- Kegemukan pada masa bayi

- Parental obesity

- Ukuran porsi cenderung besar

Risiko Overweight (00234)

- Aktivitas fisik harian rata-rata kurang dari yang disarankan untuk jenis
kelamin dan usia
- Konsumsi gula pasir minuman

- perilaku makan yang tidak teratur

- persepsi makan yang tidak teratur

- Konsumsi alkohol berlebihan

- Ketakutan tentang kekurangan penyediaan makanan

- Susu formula atau bayi campuran

- Sering ngemil

- Gangguan genetik

- Heritabilitas saling terkait faktor (mis., jaringan adiposa distribusi, energi


pengeluaran, lipoprotein lipase aktivitas, sintesis lipid, lipolisis)
- Frekuensi makan makanan berminyak tinggi

- Diabetes mellitus ibu hamil

- Ibu hamil perokok

- Kegemukan pada masa bayi

- Parental obesity

- Ukuran porsi cenderung besar

G. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG BERHUBUNGAN

1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (00002)

2. Obesitas (00232)

3. Risiko Overweight (00234)


H. INTERVENSI KEPERAWATAN

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (00002)

Diagnosa Rencana Keperawatan


Keperawatan/Masalah Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
Ketidakseimbangan nutrisi NOC: - Kaji adanya alergi makanan
kurang dari
- Nutritional status: Adequacy of - Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
kebutuhan tubuh
nutrient jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
Berhubungan dengan : - Nutritional Status : food and - Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi
Fluid Intake serat untuk mencegah konstipasi
- Ketidakmampuan untuk
- Weight Control - Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan
memasukkan atau mencerna
makanan harian.
nutrisi oleh karena faktor
- Monitor adanya penurunan BB dan gula darah
biologis, psikologis atau Setelah dilakukan tindakan
ekonomi. keperawatan selama….nutrisi - Monitor lingkungan selama makan

kurang teratasi dengan indikator: - Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama
DS : - Albumin serum jam makan
- Nyeri abdomen - Pre albumin serum - Monitor turgor kulit

- Muntah - Hematokrit - Monitor kekeringan, rambut kusam, total protein,

- Kejang perut Hb dan kadar Ht


- Hemoglobin
- Monitor mual dan muntah
- Rasa penuh tiba-tiba setelah
- Total iron binding capacity
makan
- Jumah limfosit
DO: - Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan
jaringan konjungtiva
- Diare
- Monitor intake nuntrisi
- Rontok rambut yang
- Informasikan pada klien dan keluarga tentang
berlebih
manfaat nutrisi
- Kurang nafsu makan
- Kolaborasi dengan dokter tentang kebutuhan
- Bising usus berlebih
suplemen makanan seperti NGT/ TPN sehingga
- Konjungtiva pucat intake cairan yang adekuat dapat dipertahankan.
- Atur posisi semi fowler atau fowler tinggi selama
-
makan
- Kelola pemberan anti emetik:.....

- Anjurkan banyak minum

- Pertahankan terapi IV line


- Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila
lidah dancavitas oval

Obesitas (00232)

Diagnosa Rencana Keperawatan


Keperawatan/Masalah Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
Obesitas Berhubungan dengan : NOC : NIC :
- Intake yang berlebihan - Nutritional Status : food and Weight Management
terhadap kebutuhan Fluid Intake
- Diskusikan bersama pasien mengenai hubungan
metabolisme tubuh - Nutritional Status : nutrient
antara intake makanan, latihan, peningkatan BB
Intake
dan penurunan BB
DS : - Weight control
- Diskusikan bersama pasien mengani kondisi medis
- Laporan adanya sedikit yang dapat mempengaruhi BB
aktivitas atau tidak ada Setelah dilakukan tindakan - Diskusikan bersama pasien mengenai kebiasaan
aktivitas keperawatan selama …. Ketidak gaya hidup dan factor herediter yang dapat
DO: seimbangan nutrisi lebih teratasi mempengaruhi BB

dengan kriteria hasil: - Diskusikan bersama pasien mengenai risiko yang


- Lipatan kulit tricep > 25 mm
- Mengerti factor yang berhubungan dengan BB berlebih dan penurunan
untuk wanita dan > 15 mm
meningkatkan berat badan BB
untuk pria BB 20 % di atas
- Mengidentfifikasi tingkah laku - Dorong pasien untuk merubah kebiasaan makan
ideal untuk tinggi dan
kerangka tubuh ideal dibawah kontrol klien - Perkirakan BB badan ideal pasien
- Makan dengan respon - Memodifikasi diet dalam waktu
eksternal (misalnya : situasi yang lama untuk mengontrol
Nutrition Management
sosial, sepanjang hari) berat badan
- Dilaporkan atau diobservasi - Penurunan berat badan 1- 2 - Kaji adanya alergi makanan
adanya disfungsi pola makan pounds/mgg
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
(misal : - Menggunakan energy untuk
jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.
aktivitas sehari hari - Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
memasangkan makanan dengan - Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan
aktivitas yang lain) vitamin C
- Konsentrasi intake makanan - Berikan substansi gula
pada menjelang malam
- Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi
serat untuk mencegah konstipasi
- Berikan makanan yang terpilih ( sudah
dikonsultasikan dengan ahli gizi)
- Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan
makanan harian.
- Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori

- Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi

- Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan


nutrisi yang dibutuhkan

Weight reduction Assistance

- Fasilitasi keinginan pasien untuk menurunkan BB

- Perkirakan bersama pasien mengenai penurunan BB


- Tentukan tujuan penurunan BB
- Beri pujian/reward saat pasien berhasil mencapai
tujuan
- Ajarkan pemilihan makanan

Risiko Overweight (00234)

Diagnosa Rencana Keperawatan


Keperawatan/Masalah Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
Obesitas Berhubungan dengan : NOC : NIC :

- Intake yang berlebihan - Nutritional Status : food and Weight Management


terhadap kebutuhan Fluid Intake
- Diskusikan bersama pasien mengenai hubungan
metabolisme tubuh - Nutritional Status : nutrient
antara intake makanan, latihan, peningkatan BB
Intake
dan penurunan BB
DS : - Weight control
- Diskusikan bersama pasien mengani kondisi medis
- Laporan adanya sedikit yang dapat mempengaruhi BB
aktivitas atau tidak ada Setelah dilakukan tindakan - Diskusikan bersama pasien mengenai kebiasaan
aktivitas keperawatan selama …. Ketidak gaya hidup dan factor herediter yang dapat
DO: seimbangan nutrisi lebih teratasi mempengaruhi BB
- Lipatan kulit tricep > 25 mm dengan kriteria hasil: - Diskusikan bersama pasien mengenai risiko yang
untuk wanita dan > 15 mm - Mengerti factor yang berhubungan dengan BB berlebih dan penurunan
untuk pria BB 20 % di atas meningkatkan berat badan BB
ideal untuk tinggi dan - Mengidentfifikasi tingkah laku - Dorong pasien untuk merubah kebiasaan makan
kerangka tubuh ideal
dibawah kontrol klien - Perkirakan BB badan ideal pasien
- Makan dengan respon - Memodifikasi diet dalam waktu
eksternal (misalnya : situasi yang lama untuk mengontrol Nutrition Management
sosial, sepanjang hari) berat badan
- Kaji adanya alergi makanan
- Dilaporkan atau diobservasi - Penurunan berat badan 1- 2
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
adanya disfungsi pola makan pounds/mgg
jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.
(misal : memasangkan - Menggunakan energy untuk
makanan dengan aktivitas - Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
aktivitas sehari hari
yang lain) - Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan
- Konsentrasi intake makanan vitamin C
pada menjelang malam - Berikan substansi gula

- Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi


serat untuk mencegah konstipasi
- Berikan makanan yang terpilih ( sudah
dikonsultasikan dengan ahli gizi)
- Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan
makanan harian.
- Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori

- Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi

- Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan


nutrisi yang dibutuhkan

Weight reduction Assistance


- Fasilitasi keinginan pasien untuk menurunkan BB

- Perkirakan bersama pasien mengenai penurunan BB


- Tentukan tujuan penurunan BB

- Beri pujian/reward saat pasien berhasil mencapai


tujuan
- Ajarkan pemilihan makanan
DAFTAR PUSTAKA

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia Defnisi dan
Indikator Diagnosk Edisi 1. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2017. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Defnisi dan
TindakanKeperawatan Edisi 1. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2017. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Defnisi dan
Kriteria Hasil Keperawatan Edisi 1. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.

Suparyanto dan Rosad. (2020). Laporan Pendahuluan Kebutuhan Nutrisi. Suparyanto Dan
Rosad, 5(3), 248–253. Asuhan_Keperawatan_Gangguan_Kebutuhan_Nu. (n.d.).
https://www.academia.edu/34939985/ASUHAN_KEPERAWATAN_GANGGUAN_KE
BUTUHAN_NUTRISI_PADA_NY (Diakses pada 10 Oktober 2023).

Amalia Yunia Rahmawati. (2020). Tinjauan Pustaka Kebutuhan Dasar Manusia. July, 1–23.

https://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/246/6/6.%20BAB%20II.pdf. (Diakses pada 10


Oktober 2023).

Anda mungkin juga menyukai