oleh
NIM : 19.130
Tingkat : II C
CIMAHI
2020/2021
1. Definisi
Kata Nutrisi berasal dari kata “nutrition” yang di Indonesia lebih dikenal dengan
sebutan “gizi” yang memiliki makna sebagai makanan yang menyehatkan. Nutrisi
atau zat gizi terdapat dalam asupan makanan yang dikonsumsi. Namun tidak semua
makanan yang dikonsumsi mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan, seperti makan yang mengandung
pengawet, pewarna buatan, pemanis buatan, yang akan memberikan dapat negative
pada tubuh. (Dyah, 2018)
Nutrisi adalah zat zat gizi atau zat-zat lain yang berhubungan dengan kesehatan
dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima
makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidup nya dan menggunakan bahan-
bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuh serta mengeluarkan sisanya.
(Tarwoto dan Wartonah,2015)
Gizi (Nutrion) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,
penyimpanan, matabolisme, dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta
menghasilkan energi (Supariasa, 2012).
Dari beberapa referensi tentang definisi nutrisi dapat disimpulkan bahwa nutrisi
adalah zat zat gizi yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk
keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan melalui proses
digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, matabolisme, dan pengeluaran zat-zat
yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi
normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal adalah sistem organ dalam manusia
yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan
energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan
yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh. Saluran
pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus
halus, usus besar, rektum dan anus.
a) Mulut
merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada hewan.
Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari
sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus. Mulut merupakan jalan masuk
untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir.
Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah.
Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit. Penciuman
dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung dan lebih rumit, terdiri dari berbagai
macam bau. Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah
oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih
mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari
makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya.
Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah
protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara
sadar dan berlanjut secara otomatis.
b) Tenggorokan (faring)
e) Usus halus
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di
antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang
mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus
melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan
pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan
sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak. Lapisan usus
halus ; lapisan mukosa (sebelah dalam), lapisan otot melingkar (M sirkuler),
lapisan otot memanjang (M Longitidinal) dan lapisan serosa (Sebelah Luar). Usus
halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong
(jejunum), dan usus penyerapan (ileum).
1. Usus dua belas jari (Duodenum)
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak
setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus
dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo
duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz. Usus dua belas jari merupakan
organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum.
pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada derajat sembilan. Pada usus dua
belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.
Nama duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum, yang berarti dua
belas jari. Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari
(duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke
dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh
usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk
berhenti mengalirkan makanan.
2. Usus Kosong (jejenum)
Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian
kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus
penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8
meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan
digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium. Permukaan dalam usus kosong
berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang memperluas
permukaan dari usus. Secara histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas
jari, yakni berkurangnya kelenjar Brunner. Secara hitologis pula dapat dibedakan
dengan usus penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan plak Peyeri. Sedikit sulit
untuk membedakan usus kosong dan usus penyerapan secara makroskopis.
Jejunum diturunkan dari kata sifat jejune yang berarti “lapar” dalam bahasa
Inggris modern. Arti aslinya berasal dari bahasa Laton, jejunus, yang berarti
“kosong”.
3. Usus Penyerapan (illeum)
Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem
pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah
duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH
antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan
garam-garam empedu.
f) Usus besar (kolon)
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan
rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.
Usus besar terdiri dari :
1. Kolon asendens (kanan)
2. Kolon transversum
3. Kolon desendens (kiri)
4. Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)
Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna
beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di dalam usus
besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri ini
penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa
menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus besar. Akibatnya
terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah
diare.
g) Rektum
Rektum merupakan bagian dari usus besar yang berada di bagian akhir. Bagian
sempit tersebut akan mengarah ke anus untuk saluran sisa makanan. Area ini
termasuk rentan terkena gangguan kanker. Selain itu, gangguan
pada rektum tersebut jika juga terjadi pada usus besar, maka disebut dengan
kanker kolorektal. Organ terakhir dari usus besar pada beberapa
jenis mamalia yang berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara feses. Mengembangnya dinding rektum karena
penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang
menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi,
sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air
akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang
lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.
h) Anus
Anus adalah bagian terakhir dari saluran pencernaan. Panjang anus adalah kira-
kita 4-5 cm. Anus memainkan peranan penting untuk defekasi. Sekiranya terjadi
kelainan,defekasi tidak dapat berlangsung normal.Terdapat beberapa otot yang
membantu anus agar defekasi lancar seperti m.puborektal merupakan bagian dari
otot levator ani,sfingter ani eksternus (otot lurik) dan sfingter ani internus (otot
polos).Anus dubur, atau lubang bokong adalah sebuah bukaan dari rektum ke
lingkungan luar tubuh. Anus manusia terletak di bagian tengah bokong,
bagian posterior dari peritoneum. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh
otot sphinkter. Terdapat dua otot sphinkter anal (di sebelah dalam dan luar). Otot
ini membantu menahan feses saat defekasi. Salah satu dari otot sphinkter
merupakan otot polos yang bekerja tanpa perintah, sedangkan lainnya
merupakan otot rangka. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang
air besar) yang merupakan fungsi utama anus. Anus adalah pembukaan yang
dilewati oleh kotoran saat kotoran tersebut meninggalkan tubuh. Anus imperforata
terjadi ketika tidak adanya pembukaan di ujung saluran pencernaan atau tidak ada
lubang di anus. Saluran pencernaan mungkin akan berakhir di dalam kantong
tertutup di suatu tempat yang ada di dalam tubuh.
9. Anoreksia Nervosa
Anoreksia Nervosa merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan
berkepanjangan, ditandai dengan adanya konstipasi, pembengkakan badan, nyeri
abdomen, kedinginan, letargi, dan kelebihan energy
a. Identitas
Identitas klien yang dikaji meliputi nama, usia, jenis kelamin, agama, pendidikan,
pekerjaan, alamat, status perkawinan, suku bangsa. Identitas yang paling penting
untuk ketahui seorang perawat adalah usia pasien, karena ada beberapa penyakit
banyak terjadi pada klien di usia 60 tahun ke atas.
b. Keluhan utama
Keluhan utama yang sering ditemukan adalah keluhan berat badan berlebih,
kelelahan, keterbatasan gerak yang menyebabkan keterbatasan mobilitas fisik, gula
darah yang tidak stabil, IGT dan IFG abnormal.
c. Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit sekarang berupa uraian mengenai penyakit yang diderita oleh klien
mulai dari timbulnya keluhan hingga klien menuju pelayanan kesehatan serta
pengobatan apa yang pernah diberikan dan bagaimana perubahannya dan data yang
didapat saat pengkajian. Kaji tentang sejak kapan terjadinya peningkatan berat badan
dan bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengatasinya.
d. Riwayat penyakit dahulu
Kaji tentang penentuan frekuensi dan jenis kegiatan, perkirakan keluaran energi,
penetuan keterbatasan dalam penerapan olahraga, penilaian kemauan dan kemampuan
untuk beraktivitas, penggunaan obat-obatan, riwayat mengkonsumsi alkohol dan
merokok
e. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan fisik: apatis, lesu.
b. Berat badan: obesitas, kurus (underweight).
c. Otot: flaksia/lemah, tonus kurang, tenderness, tidak mampu bekerja.
d. Sistem saraf: bingung, rasa terbakar, paresthesia, reflek menurun.
e.Fungsi gastrointestinal: anoreksia, konstipasi, diare, flatulensi, pembesaran
liver/lien.
f. Kariovaskuler: denyut nadi lebih dari 100 kali/menit, irama abnormal, tekanan
darah rendah/tinggi.
g.Rambut: kusam, kering, pudar, kemerahan, tipis, pecah/patah-patah.
h.Kulit: kering, pucat, iritasi, petekhie, lemak disubkutan tidak ada.
i. Bibir: kering, pecah-pecah, bengkak, lesi, stomatitis, membrane mukosa pucat.
j. Gusi: pendarahan, peradangan.
k. Lidah: edema, hiperemis.
l. Gigi: karies, nyeri, kotor.
m. Mata: konjungtiva pucat, kering, exotalmus, tanda-tanda infeksi.
n. Kuku: mudah patah.
o. Pengukuran antropometri:
- Berat badan ideal : (TB-100) ± 10%
- Lingkar pergelangan tangan
- Lingkar lengan atas (MAC):
Nilai normal Wanita : 28,5 cm
Pria : 28,3 cm
b. Tes lain
Tes lain digunakan untuk menentukan status nutrisi termasuk ukuran imunitas,
seperti penundaan sensitivitas kutaneus, dan ukuran metabolisme protein, seperti
studi 24 jam nitrogen urea urine dan keseimbangan nitrogen.
3. Cinical Sign (C) Klien dengan masalah nutrisi akan memperlihatkan tanda-tanda
klinik yang jelas. Tanda-tanda abnormal tersebut bukan saja pada organ-organ
fisiknya, tetapi juga fungsi fisiologisnya.
DAFTAR PUSTAKA