A.
B.
C.
oleh
Rindu Yulian Putra
P 17420113027
A. KONSEP DASAR
1. DEFINISI
Nutrisi merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh. Pada
umumnya tubuh memerlukan bahan bakar untuk menyediakan energi untuk fungsi organ
dan pergerakan badan. Ketika energi tunuh dipenuhi lengkap oleh asupan kalori pada
makanan. Ketika energy tubuh dipenuhi lengkap oleh asupan kalori pada makanan, maka
berat badan tidak berubah. Jika pemasukan kalori melebihi kebutuhan energi, maka berat
seseorang akan bertambah, begitu juga sebaliknya. (Potter Perry, 1997).
Makanan terkadang digambarkan menurut kepadatan nutrient. Proporsi nutrient
penting untuk jumlah kalori. Makanan dengan kepadatan nutrient tinggi menyediakan
sejumlah besar nutrient yang berhubungan dengan kalori. (A. Aziz Alimul, 2006)
2. JENIS NUTRISI
Nutrisi yang terkandung dalam suatu makan sebagian besar terdiri dari enam
kategori, yaitu :
a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energy utama dalam diet. Tiap gram
karbohidrat menghasilkan 4 kilokalori. Karbohidrat diperoleh terutama dari
tumbuhan, kecuali laktosa.
Tanaman menyimpan karbohidrat seperti tepung. Zat tepung dibuat dari biji
yang tertutup oleh dinding sel. Karbohidrat sendiri punya peranan dalam nutrisi
manusia karena bias menambah serat untuk diet. Serat berguna pada pencegahan
dan penyembuhan penyakit ketika pemberian makanan melalui selang.
b. Protein
Protein
glukoneogenesis. Semua sel tubuh kecuali sel darah merah dan neuron dapat
mengoksidasi asam lemak dari energy.
d. Air
Air merupakan komponen kritis dalam bentuk cairan dalam tubuh karena
fungsi sel bergantung pada lingkungan cair. Air menyusun 60 % - 70 % dari
seluruh berat badan. Ketika kehilangan air, seseorang dapat bertahan tidak lebih
dari beberapa jam di padang pasir atau beberapa hari di lingkungan yang sangat
terlindungi.
Kebutuhan cairan dipenuhi oleh konsumsi cairan dan makanan padat yang
tinggi kadar air, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Orang yang sakit
mengalami peningkatan kebutuhan cairan seperti penderita demam.
e. Vitamin
Vitamin merupakan substansi organic dalam jumlah kecil pada makanan yang
essensial untuk metabolisme normal. Vitamin terbagi menjadi 2 jenis yaitu
vitamin larut air yang terdiri dari vitamin C dan B, sedang vitamin yang lainnya
masuk kedalam klasifikasi vitamin larut lemak seperti vitamin A,D,E, dan K.
f. Mineral
Mineral adalah elemen essensial nonorganic pada tubuh sebagai katalis dalam
reaksi biokimia. Kenutuhan mineral sehari-hari adalah 100 mg. ketika berkurang
maka elemen renik juga akan berkurang dari kadar kebutuhan sehari-hari.
(Potter, Perry 1997)
3. GANGGUAN NUTRISI
Gangguan nutrisi seperti mal nutrisi biasanya terjadi pada klien-klien yang
mengalami gangguan dalam saluran gastrointestinalnya. Klien yang dianjurkan untuk
tidak mengkonsumsi melalui mulut biasanya beresiko mempunyai gangguan pada
nutrisinya. Asupan makanan terkadang berubah pada pasien operatif. Persiapan
operasi biasanya melibatkan pembersihan perut minimal 8 jam berpuasa. Permulaan
asupan makanan pascaoperasi bergantung pada pengembalian fungsi perut, tingkat
prosedur bedah, keberadaaan komplikasi apapun, dan pilihan pembedah untuk
mengawali pemberian makanan. (Johnson, 2000)
Mual
Anoreksia
Lemas
Lesu
Wajah mengalami diskolorasi, bersisik, bengkak, kulit gelap di pipi dan di bawah
mata
5. PATHWAYS
Malnutrisi
ke sel
Sel kekurangan nutrisi
Lemah
Lemas
Gangguan aktifitas
6. ETIOLOGI
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Fisiologis (intake nutrient)
- Kemampuan mendapat dan mengolah makanan
- Pengetahuan
- Gangguan menelan
- Perasaan tidak nyaman setelah makan
- Anoreksia
- Nausea dan vomitus
- Intake kalori dan lemak yang berlebih
Kemampuan mencerna nutrient
- Obstruksi saluran cerna
- Malaborbsi nutrient
- DM
Kebutuhan metabolism
- Pertumbuhan
- Stres
- Kondisi yang meningkatkan BMR (latihan,hipertyroid)
- Kanker
Gaya hidup dan kebiasaan
Kebiasaan makan yang baik perlu diterapkan pada usia toddler
Kebudayaan dan kepercayaan
Kebudayaan orang asia lebih memilih padi sebagai makanan pokok
Sumber ekonomi
Tinggal sendiri
Seseorang yang hidup sendirian sering tidak mempedulikan tugas memasak
Kehilangan
Terutama terlihat pada pria lansia yang tidak pernah memasak untuk mereka
sendiri. Mereka biasanya tidak memahami nilai suatu makanan yang gizinya
seimbang.
Depresi
Menyebabkan kehilangan nafsu makan. Mereka tidak mau bersusah payah
berbelanja, memasak atau memakan makanannya.
Pendapatan yang rendah
4. Implementasi
a) Menstimulasi nafsu makan klien
b) Terapi diet dalam manajemen penyakit
c) Memberi makan klien melalui oral
d) Konseling dengan klien dan keluarga
(Potter Perry, 2006)
5. Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
Alimul H. A. Aziz. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan
Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Perry, Potter. (1997). Fundamental of Nursing. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Potter, Patricia A, Anne Geryfin Perry. (2006). Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses,
dan Praktek. Edisi ke-4. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Carpenito, L.J. (1995). Buku Saku: Diagnosa Keperawatan. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
NIM
: P 17420113027
Menyetujui,
Pembimbing Akademik,
Pembimbing Klinik,