Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN INDIVIDU

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERWATAN KLIEN DENGAN


GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI

Disusun untuk memenuhi tugas Laporan Individu praktek Profesi Ners Departemen
Keperawatan Dasar

Oleh:

Nama : Florentina Narus

NIM: 200714901297

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG

2021
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN


KEBUTUHAN NUTRISI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Laporan Individu Praktek Profesi Ners Departemen
Keperawatan Dasar

DISUSUN OLEH

NAMA: Florentina Narus

NIM: 200714901297

Disetujui Oleh

Pembimbing Institusi Mahasiswa

( Ahmad Guntur.,S.Kep.,Ners.,M.Kep ) ( Florentina Narus)


LAPORAN PENDAHULUAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
(NUTRISI)

A. DEFINISI
Nutrisi adalah proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang
bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh, Dimana zat
makanan itu terdiri atas zat-zat gizi dan zat lain yang dapat menghasilkan energy dan
tenaga. Nutrisi juga berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk
keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-
bahan penting dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut
untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh adalah keadaaan dimana individu yang mengalami
kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolic. ( Wilkinso
Judith M. 2007).

Nutrisi merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh. Pada
umumnya tubuh memerlukan bahan bakar untuk menyediakan energi untuk fungsi
organ dan pergerakan badan. Ketika energi tunuh dipenuhi lengkap oleh asupan
kalori pada makanan. Ketika energy tubuh dipenuhi lengkap oleh asupan kalori pada
makanan, maka berat badan tidak berubah. Jika pemasukan kalori melebihi
kebutuhan energi, maka berat seseorang akan bertambah, begitu juga sebaliknya.
(Potter Perry, 1997).

Makanan terkadang digambarkan menurut kepadatan nutrient. Proporsi


nutrient penting untuk jumlah kalori. Makanan dengan kepadatan nutrient tinggi
menyediakan sejumlah besar nutrient yang berhubungan dengan kalori. (A. Aziz
Alimul, 2006)

B. JENIS NUTRISI

Nutrisi yang terkandung dalam suatu makan sebagian besar terdiri dari enam
kategori, yaitu :

a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energy utama dalam diet. Tiap gram
karbohidrat menghasilkan 4 kilokalori. Karbohidrat diperoleh terutama dari
tumbuhan, kecuali laktosa.

Tanaman menyimpan karbohidrat seperti tepung. Zat tepung dibuat dari biji
yang tertutup oleh dinding sel. Karbohidrat sendiri punya peranan dalam nutrisi
manusia karena bias menambah serat untuk diet. Serat berguna pada pencegahan
dan penyembuhan penyakit ketika pemberian makanan melalui selang.

b. Protein
Protein berfungsi pada tubuh untuk mensitesis jaringan tubuh dalam
pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan. Protein yang lengkap terdiri dari
semua asam amino essensial dalam kualitas yang cukup untuk pertumbuhan dan
mempertahankan keseimbangan nitrogen dalam tubuh. Ketika tubuh dalam
keadaan nitrogen lebih, maka maka tubuh dalam keseimbangan nitrogen positive.
Nitrogen yang berlebih akan digunakan untuk pembangunan, perbaikan, dan
penempatan kembali jaringan tubuh.

c. Lipid
Lipid merupakan bentuk penghasul energy tubuh utama. Monogliserida dari
porsi lipid yang dicerna dapat diubah menjadi glukosa dalam proses
glukoneogenesis. Semua sel tubuh kecuali sel darah merah dan neuron dapat
mengoksidasi asam lemak dari energy.

d. Air
Air merupakan komponen kritis dalam bentuk cairan dalam tubuh karena
fungsi sel bergantung pada lingkungan cair. Air menyusun 60 % - 70 % dari
seluruh berat badan. Ketika kehilangan air, seseorang dapat bertahan tidak lebih
dari beberapa jam di padang pasir atau beberapa hari di lingkungan yang sangat
terlindungi.

Kebutuhan cairan dipenuhi oleh konsumsi cairan dan makanan padat yang
tinggi kadar air, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Orang yang sakit
mengalami peningkatan kebutuhan cairan seperti penderita demam.

e. Vitamin
Vitamin merupakan substansi organic dalam jumlah kecil pada makanan
yang essensial untuk metabolisme normal. Vitamin terbagi menjadi 2 jenis yaitu
vitamin larut air yang terdiri dari vitamin C dan B, sedang vitamin yang lainnya
masuk kedalam klasifikasi vitamin larut lemak seperti vitamin A,D,E, dan K.

f. Mineral
Mineral adalah elemen essensial nonorganic pada tubuh sebagai
katalis dalam reaksi biokimia. Kenutuhan mineral sehari-hari adalah 100 mg.
ketika berkurang maka elemen renik juga akan berkurang dari kadar
kebutuhan sehari-hari

C. GANGGUAN NUTRISI
Gangguan nutrisi seperti mal nutrisi biasanya terjadi pada klien-klien yang
mengalami gangguan dalam saluran gastrointestinalnya. Klien yang dianjurkan untuk
tidak mengkonsumsi melalui mulut biasanya beresiko mempunyai gangguan pada
nutrisinya. Asupan makanan terkadang berubah pada pasien operatif. Persiapan
operasi biasanya melibatkan pembersihan perut minimal 8 jam berpuasa. Permulaan
asupan makanan pascaoperasi bergantung pada pengembalian fungsi perut, tingkat
prosedur bedah, keberadaaan komplikasi apapun, dan pilihan pembedah untuk
mengawali pemberian makanan. (Johnson, 2000)

D. TANDA DAN GEJALA KEKURANGAN NUTRISI

Tanda-tanda subjektif dari pasien biasanya pasien mengeluh seperti :

 Mual
 Anoreksia
 Lemas
 Lesu
Sedangkan tanda-tanda obyektif yang muncul akibat gangguan nutrisi biasanya
seperti

 Rambut berserabut, kusam ,kusut, kering tipis, dan kasar


 Kulit kasar, kering, pucat, bersisik
 Wajah mengalami diskolorasi, bersisik, bengkak, kulit gelap di pipi dan di bawah
mata
 Konjungtiva pucat, konjungtiva serosis
 Bibir kering, lesi anguler pada sudut mulut

E. PATHWAYS
Malnutrisi Kerusakan saluran pencernaan

Kurangnya nutrisi masuk Gangguan makanan yg dicerna


ke sel

Sel kekurangan nutrisi Terjadinya mual dan refluks

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan

Lemah Lemas Gangguan aktifitas Berat badan turun


F. ETIOLOGI
Faktor-faktor yang mempengaruhi
 Fisiologis (intake nutrient)
- Kemampuan mendapat dan mengolah makanan
- Pengetahuan
- Gangguan menelan
- Perasaan tidak nyaman setelah makan
- Anoreksia
- Nausea dan vomitus
- Intake kalori dan lemak yang berlebih
 Kemampuan mencerna nutrient
- Obstruksi saluran cerna
- Malaborbsi nutrient
- DM
 Kebutuhan metabolism
- Pertumbuhan
- Stres
- Kondisi yang meningkatkan BMR (latihan,hipertyroid)
- Kanker
 Gaya hidup dan kebiasaan
Kebiasaan makan yang baik perlu diterapkan pada usia toddler
 Kebudayaan dan kepercayaan
Kebudayaan orang asia lebih memilih padi sebagai makanan pokok
 Sumber ekonomi
 Tinggal sendiri
Seseorang yang hidup sendirian sering tidak mempedulikan tugas memasak
untuk menyediakan makanannya.
 Kelemahan fisik
Contohnya atritis atau cedera serebrovaskular (CVA) yang menyebabkan
kesulitan untuk berbelanja dan masak. Mereka tidak mampu merencanakan dan
menyediakan makanannya sendiri.
 Kehilangan
Terutama terlihat pada pria lansia yang tidak pernah memasak untuk mereka
sendiri. Mereka biasanya tidak memahami nilai suatu makanan yang gizinya
seimbang.
 Depresi
Menyebabkan kehilangan nafsu makan. Mereka tidak mau bersusah payah
berbelanja, memasak atau memakan makanannya.
 Pendapatan yang rendah
Ketidakmampuan untuk membeli makanan yang cermat untuk meningkatkan
pengonsumsian makanan yang bergizi.
 Penyakit saluran pencernaan
Termasuk sakit gigi, ulkus
 Obat
Pada lansia yang mendapat lebih banyak obat dibandingkan kelompok usia
lain yang lebih muda ini berakibat buruk terhadap nutrisi lansia. Pengobatan
akan mengakibatkan kemunduran nutrisi yang semakin jauh.

G. PATOFISIOLOGIS
Ada beberapa hal yang mempengaruhi pemasukan intake nutrisi
setiapindividu. Berikut ini adalah proses individu yang mengalami kekurangan
nutrisi.
Pola makan tidak teratur, obat-obatan, nikotin dan alkohol, stres

Berkurangnya pemasukan makanan

Kekosongan lambung

Erosi pada lambung (gesekan dinding lambung)

Produksi HCL meningkat

Asam lambung

reflek muntah

Intake makanan tidak adekuat

Kekurangan nutrisi

 Kebutuhan Nutrisi
Berikut ini adalah nilai kecukupan energy dan kecukupan protein seseorang
perhari rata-rata ketika dalam aktivitas sedang. Jika sering melakukan aktivitas berat
seperti olahraga berat, kuli bangunan, menggarap sawah, pekerja lapangan,
dan lain sebagainya perlu ditambahkan asupan energy dan protein yang cukup.
1. Neonatus
- KecukupanEnergi : 550 kkal
- Kecukupan Protein : 10 gram
2. Bayi
- Kecukupan Energi : 650 kkal
- Kecukupan Protein : 16 gram
3. Toddler
- Kecukupan Energi : 650 kkal
- Kecukupan Protein : 16 gram. Prasekolah
- Kecukupan Energi : 1800 kkal
- Kecukupan Protein : 45 gram
4. Usia anak sekolah
Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria :
- Kecukupan Energi : 2050 kkal
- Kecukupan Protein : 50 gram
Jenis Kelamin Perempuan / Wanita :
- Kecukupan Energi : 2050 kkal
- Kecukupan Protein : 50 gram
5. Remaja
Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria :
- Kecukupan Energi : 2600 kkal
- Kecukupan Protein : 65 gram
Jenis Kelamin Perempuan / Wanita :
- Kecukupan Energi : 2200 kkal
- Kecukupan Protein : 55 gram
6. Dewasa
Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria :
- Kecukupan Energi : 2550 kkal
- Kecukupan Protein : 60 gram
Jenis Kelamin Perempuan /Wanita :
- Kecukupan Energi : 1900 kkal
- Kecukupan Protein : 50 gram
7. Lansia
Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria :
- Kecukupan Energi : 2250 kkal
- Kecukupan Protein : 60 gram
Jenis Kelamin Perempuan / Wanita :
- Kecukupan Energi : 1750 kkal
- Kecukupan Protein : 50 grammempengaruhi
 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi
1) Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi
dapatmempengaruhi pola konsusmsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan
olehkurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan dalam
memahamikebutuhan gizi.
2) Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basa bertambah dengan cepat
halini sehubungan dengan factor pertumbuhan dan perkembangan yang
cepatpada usia tersebut. Setelah usia 20 tahun energy basal relative konstan.
3) Jenis kelamin
Kebutuhan metabolisme basal pada laki- laki lebih besar di bandingkan
denganwanita pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg BB/jam dan pada
wanita 0,9kkal/ kgBB/jam.
4) Tinggi dan berat badan
Tinggi dan berat badan berpaengaruh terhadap luas permukaan tubuh,
semakinluas permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran
panas sehinggakebutuhan metabolisme basal tubuh juga menjadi lebih
besar
5) Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena
penyediaanmakanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit.
Oleh karena itu,masyarakat dengan kondisi perekonomian tinggi biasanya
mampu mencukupikebutuhan gizi keluarganya dibandingkan
masyarakat dengan kondisiperekonomian rendah.
6) Status kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat . Anoreksia (kurang nafsu
makan) biasanya gejala penyakit atau karena efek samping obat.
7) Faktor Psikologis
serti stress dan ketegangan Motivasi individu untuk makanmakanan yang
seimbang dan persepsi individu tentang diet merupakanpengaruh
yang kuat. Makanan mempunyai nilai simbolik yang kuat
bagibanyak orang (mis. Susu menyimbolkan kelemahan dan daging
menyimbulkankekuatan).
8) Alkohol dan ObatPenggunaan
alcohol dan obat yang berlebihan memberi kontribusi
padadefisiensi nutrisi karena uang mungkin dibelajakan untuk alcohol dari
padamakanan. Alcohol yang berlebihan juga mempengaruhi organ
gastrointestinal.Obat-obatan yang menekan nafsu makan dapat menurunkan
asupan zat giziesensial. Obat-obatan juga menghabiskan zat gizi
yang tersimpan dan mengurangi absorpsi zat gizi di dalam intestine

H. MANIFESTASI KLINIS
Ada beberapa tanda dan gejala pada ketidakseimbangan kebutuhan nutrisi secara
umum, di antaranya.
a) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
1. Kram dan nyeriabdomen
2. Nafsu makan menurun
3. Berat badan 20% ataul ebih di bawah berat badan ideal
4. Kerapuhan kapiler
5. Diare
6. Kehilangan rambut berlebih
7. Bising usus hiperaktif
8. Tonus otot menuruni. Mual dan muntah
9. Cepat kenyang setelah makan
10. Mengeluh gangguan sensasi rasal.
11. Sariawan rongga mulut
12. Sukar menelan.
b) Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
1. Disfungsi pola makan
2. Nafsu makan berlebih
3. Aktivitas monoton
4. Lipatan otot trisep >25cm pada wanita, >15cm pada priae.
5. Berat badan 20% di atas tinggi dari kerangka tubuh ideal

I. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pada pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemeriksaan penunjang yang dilakukan seperti.
a. Rontgen
b. USG
c. Laboratorium
Pemerikasaan diagnose dapat dilakukan melalui pemeriksaan laboratorium dengan
ketentuan nilai normal yakni sebagai berikut:
1) Albumin (N: 4-5,5 mg/100 ml).
2) Ransferin (N: 170-25 mg/100 ml).
3) Hb (N: 12 mg %)
4) BUN (N: 10-20 mg/100 ml).
5) Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N: laki-laki: 0,6-1,3 mg/100 ml,wanita:
0,5- 1,0mg/100 ml).

J. PENATALAKSANAAN
1. Perbaikan gizi
2. Pendidikan kesehatan
3. Pengobatan
4. Kolaborasi
a. Pemberian cairan parenteral
b. Pemberian obat-obatan peroral maupun parenteral
c. Pengaturan diet terprogram sesuai saran ahli gizi
d. Penyuluhan tentang penyimpangan dan penyajian makanan
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN (GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI)
1. Pengkajian

a) Mengkaji antropometri klien seperti berat badan, tinggi badan, lingkar lengan

b) Mencari tahu obat-obatan yang sering atau perah dikonsumsi klien

c) Megobservasi tanda-tanda perubahan nutrisi klien

d) Melihat tes laboratorium klien mengenai Hb, albumin, dan GDS

2. Diagnosa Keperawatan
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan

a) Peningkatan laju metabolik

b) Asupan nutrient yang tidak adekuat dalam diet

c) Kebutuhan energi tinggi akibat latihan yang berlebihan

Perubahan nutris lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

a) Penurunan laju metabolic

b) Asupan nutrient dan kilokalori yang berlebihan

c) Latihan atau aktivitas yang tidak adekuat

Perubahan nutrisi risiko untuk leih dari kebutuhan berhubungan denan

a) Pola asupan makanan yang disfungsional

b) Gangguan hubungan dengan orang yang pentinga atau bermakna

c) Gangguan menelan akibat jalan nafas buatan

3. Intervensi

a) Biasakan klien untuk diet dan gunakan suplemen oral untuk mencapai energi
dan asupan nutrient yang adekuat

b) Anjurkan klien untuk banyak minum air putih

4. Implementasi
a) Menstimulasi nafsu makan klien

b) Terapi diet dalam manajemen penyakit

c) Memberi makan klien melalui oral

d) Konseling dengan klien dan keluarga

5. Evaluasi

a) Berat badan klien kembali normal

b) Nafsu makan klien kembali normal

c) Hasil laboratorium klien menunjukkan peningkatan parameter nutrisi


DAFTAR PUSTAKA

Alimul H. A. Aziz. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan
Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Perry, Potter. (1997). Fundamental of Nursing. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Potter, Patricia A, Anne Geryfin Perry. (2006). Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses,
dan Praktek. Edisi ke-4. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Carpenito, L.J. (1995). Buku Saku: Diagnosa Keperawatan. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.

Johnson. M. Moorhead. S. (2000). Nursing Outcome Classification (NOC). Philadelpia.


Mosby.

Anda mungkin juga menyukai