Disusun untuk memenuhi tugas Laporan Individu praktek Profesi Ners Departemen
Keperawatan Dasar
Oleh:
NIM: 200714901297
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun untuk Memenuhi Tugas Laporan Individu Praktek Profesi Ners Departemen
Keperawatan Dasar
DISUSUN OLEH
NIM: 200714901297
Disetujui Oleh
A. DEFINISI
Nutrisi adalah proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang
bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh, Dimana zat
makanan itu terdiri atas zat-zat gizi dan zat lain yang dapat menghasilkan energy dan
tenaga. Nutrisi juga berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk
keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-
bahan penting dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut
untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh adalah keadaaan dimana individu yang mengalami
kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolic. ( Wilkinso
Judith M. 2007).
Nutrisi merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh. Pada
umumnya tubuh memerlukan bahan bakar untuk menyediakan energi untuk fungsi
organ dan pergerakan badan. Ketika energi tunuh dipenuhi lengkap oleh asupan
kalori pada makanan. Ketika energy tubuh dipenuhi lengkap oleh asupan kalori pada
makanan, maka berat badan tidak berubah. Jika pemasukan kalori melebihi
kebutuhan energi, maka berat seseorang akan bertambah, begitu juga sebaliknya.
(Potter Perry, 1997).
B. JENIS NUTRISI
Nutrisi yang terkandung dalam suatu makan sebagian besar terdiri dari enam
kategori, yaitu :
a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energy utama dalam diet. Tiap gram
karbohidrat menghasilkan 4 kilokalori. Karbohidrat diperoleh terutama dari
tumbuhan, kecuali laktosa.
Tanaman menyimpan karbohidrat seperti tepung. Zat tepung dibuat dari biji
yang tertutup oleh dinding sel. Karbohidrat sendiri punya peranan dalam nutrisi
manusia karena bias menambah serat untuk diet. Serat berguna pada pencegahan
dan penyembuhan penyakit ketika pemberian makanan melalui selang.
b. Protein
Protein berfungsi pada tubuh untuk mensitesis jaringan tubuh dalam
pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan. Protein yang lengkap terdiri dari
semua asam amino essensial dalam kualitas yang cukup untuk pertumbuhan dan
mempertahankan keseimbangan nitrogen dalam tubuh. Ketika tubuh dalam
keadaan nitrogen lebih, maka maka tubuh dalam keseimbangan nitrogen positive.
Nitrogen yang berlebih akan digunakan untuk pembangunan, perbaikan, dan
penempatan kembali jaringan tubuh.
c. Lipid
Lipid merupakan bentuk penghasul energy tubuh utama. Monogliserida dari
porsi lipid yang dicerna dapat diubah menjadi glukosa dalam proses
glukoneogenesis. Semua sel tubuh kecuali sel darah merah dan neuron dapat
mengoksidasi asam lemak dari energy.
d. Air
Air merupakan komponen kritis dalam bentuk cairan dalam tubuh karena
fungsi sel bergantung pada lingkungan cair. Air menyusun 60 % - 70 % dari
seluruh berat badan. Ketika kehilangan air, seseorang dapat bertahan tidak lebih
dari beberapa jam di padang pasir atau beberapa hari di lingkungan yang sangat
terlindungi.
Kebutuhan cairan dipenuhi oleh konsumsi cairan dan makanan padat yang
tinggi kadar air, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Orang yang sakit
mengalami peningkatan kebutuhan cairan seperti penderita demam.
e. Vitamin
Vitamin merupakan substansi organic dalam jumlah kecil pada makanan
yang essensial untuk metabolisme normal. Vitamin terbagi menjadi 2 jenis yaitu
vitamin larut air yang terdiri dari vitamin C dan B, sedang vitamin yang lainnya
masuk kedalam klasifikasi vitamin larut lemak seperti vitamin A,D,E, dan K.
f. Mineral
Mineral adalah elemen essensial nonorganic pada tubuh sebagai
katalis dalam reaksi biokimia. Kenutuhan mineral sehari-hari adalah 100 mg.
ketika berkurang maka elemen renik juga akan berkurang dari kadar
kebutuhan sehari-hari
C. GANGGUAN NUTRISI
Gangguan nutrisi seperti mal nutrisi biasanya terjadi pada klien-klien yang
mengalami gangguan dalam saluran gastrointestinalnya. Klien yang dianjurkan untuk
tidak mengkonsumsi melalui mulut biasanya beresiko mempunyai gangguan pada
nutrisinya. Asupan makanan terkadang berubah pada pasien operatif. Persiapan
operasi biasanya melibatkan pembersihan perut minimal 8 jam berpuasa. Permulaan
asupan makanan pascaoperasi bergantung pada pengembalian fungsi perut, tingkat
prosedur bedah, keberadaaan komplikasi apapun, dan pilihan pembedah untuk
mengawali pemberian makanan. (Johnson, 2000)
Mual
Anoreksia
Lemas
Lesu
Sedangkan tanda-tanda obyektif yang muncul akibat gangguan nutrisi biasanya
seperti
E. PATHWAYS
Malnutrisi Kerusakan saluran pencernaan
G. PATOFISIOLOGIS
Ada beberapa hal yang mempengaruhi pemasukan intake nutrisi
setiapindividu. Berikut ini adalah proses individu yang mengalami kekurangan
nutrisi.
Pola makan tidak teratur, obat-obatan, nikotin dan alkohol, stres
Kekosongan lambung
Asam lambung
reflek muntah
Kekurangan nutrisi
Kebutuhan Nutrisi
Berikut ini adalah nilai kecukupan energy dan kecukupan protein seseorang
perhari rata-rata ketika dalam aktivitas sedang. Jika sering melakukan aktivitas berat
seperti olahraga berat, kuli bangunan, menggarap sawah, pekerja lapangan,
dan lain sebagainya perlu ditambahkan asupan energy dan protein yang cukup.
1. Neonatus
- KecukupanEnergi : 550 kkal
- Kecukupan Protein : 10 gram
2. Bayi
- Kecukupan Energi : 650 kkal
- Kecukupan Protein : 16 gram
3. Toddler
- Kecukupan Energi : 650 kkal
- Kecukupan Protein : 16 gram. Prasekolah
- Kecukupan Energi : 1800 kkal
- Kecukupan Protein : 45 gram
4. Usia anak sekolah
Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria :
- Kecukupan Energi : 2050 kkal
- Kecukupan Protein : 50 gram
Jenis Kelamin Perempuan / Wanita :
- Kecukupan Energi : 2050 kkal
- Kecukupan Protein : 50 gram
5. Remaja
Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria :
- Kecukupan Energi : 2600 kkal
- Kecukupan Protein : 65 gram
Jenis Kelamin Perempuan / Wanita :
- Kecukupan Energi : 2200 kkal
- Kecukupan Protein : 55 gram
6. Dewasa
Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria :
- Kecukupan Energi : 2550 kkal
- Kecukupan Protein : 60 gram
Jenis Kelamin Perempuan /Wanita :
- Kecukupan Energi : 1900 kkal
- Kecukupan Protein : 50 gram
7. Lansia
Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria :
- Kecukupan Energi : 2250 kkal
- Kecukupan Protein : 60 gram
Jenis Kelamin Perempuan / Wanita :
- Kecukupan Energi : 1750 kkal
- Kecukupan Protein : 50 grammempengaruhi
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi
1) Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi
dapatmempengaruhi pola konsusmsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan
olehkurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan dalam
memahamikebutuhan gizi.
2) Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basa bertambah dengan cepat
halini sehubungan dengan factor pertumbuhan dan perkembangan yang
cepatpada usia tersebut. Setelah usia 20 tahun energy basal relative konstan.
3) Jenis kelamin
Kebutuhan metabolisme basal pada laki- laki lebih besar di bandingkan
denganwanita pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg BB/jam dan pada
wanita 0,9kkal/ kgBB/jam.
4) Tinggi dan berat badan
Tinggi dan berat badan berpaengaruh terhadap luas permukaan tubuh,
semakinluas permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran
panas sehinggakebutuhan metabolisme basal tubuh juga menjadi lebih
besar
5) Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena
penyediaanmakanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit.
Oleh karena itu,masyarakat dengan kondisi perekonomian tinggi biasanya
mampu mencukupikebutuhan gizi keluarganya dibandingkan
masyarakat dengan kondisiperekonomian rendah.
6) Status kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat . Anoreksia (kurang nafsu
makan) biasanya gejala penyakit atau karena efek samping obat.
7) Faktor Psikologis
serti stress dan ketegangan Motivasi individu untuk makanmakanan yang
seimbang dan persepsi individu tentang diet merupakanpengaruh
yang kuat. Makanan mempunyai nilai simbolik yang kuat
bagibanyak orang (mis. Susu menyimbolkan kelemahan dan daging
menyimbulkankekuatan).
8) Alkohol dan ObatPenggunaan
alcohol dan obat yang berlebihan memberi kontribusi
padadefisiensi nutrisi karena uang mungkin dibelajakan untuk alcohol dari
padamakanan. Alcohol yang berlebihan juga mempengaruhi organ
gastrointestinal.Obat-obatan yang menekan nafsu makan dapat menurunkan
asupan zat giziesensial. Obat-obatan juga menghabiskan zat gizi
yang tersimpan dan mengurangi absorpsi zat gizi di dalam intestine
H. MANIFESTASI KLINIS
Ada beberapa tanda dan gejala pada ketidakseimbangan kebutuhan nutrisi secara
umum, di antaranya.
a) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
1. Kram dan nyeriabdomen
2. Nafsu makan menurun
3. Berat badan 20% ataul ebih di bawah berat badan ideal
4. Kerapuhan kapiler
5. Diare
6. Kehilangan rambut berlebih
7. Bising usus hiperaktif
8. Tonus otot menuruni. Mual dan muntah
9. Cepat kenyang setelah makan
10. Mengeluh gangguan sensasi rasal.
11. Sariawan rongga mulut
12. Sukar menelan.
b) Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
1. Disfungsi pola makan
2. Nafsu makan berlebih
3. Aktivitas monoton
4. Lipatan otot trisep >25cm pada wanita, >15cm pada priae.
5. Berat badan 20% di atas tinggi dari kerangka tubuh ideal
I. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pada pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemeriksaan penunjang yang dilakukan seperti.
a. Rontgen
b. USG
c. Laboratorium
Pemerikasaan diagnose dapat dilakukan melalui pemeriksaan laboratorium dengan
ketentuan nilai normal yakni sebagai berikut:
1) Albumin (N: 4-5,5 mg/100 ml).
2) Ransferin (N: 170-25 mg/100 ml).
3) Hb (N: 12 mg %)
4) BUN (N: 10-20 mg/100 ml).
5) Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N: laki-laki: 0,6-1,3 mg/100 ml,wanita:
0,5- 1,0mg/100 ml).
J. PENATALAKSANAAN
1. Perbaikan gizi
2. Pendidikan kesehatan
3. Pengobatan
4. Kolaborasi
a. Pemberian cairan parenteral
b. Pemberian obat-obatan peroral maupun parenteral
c. Pengaturan diet terprogram sesuai saran ahli gizi
d. Penyuluhan tentang penyimpangan dan penyajian makanan
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN (GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI)
1. Pengkajian
a) Mengkaji antropometri klien seperti berat badan, tinggi badan, lingkar lengan
2. Diagnosa Keperawatan
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
3. Intervensi
a) Biasakan klien untuk diet dan gunakan suplemen oral untuk mencapai energi
dan asupan nutrient yang adekuat
4. Implementasi
a) Menstimulasi nafsu makan klien
5. Evaluasi
Alimul H. A. Aziz. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan
Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Perry, Potter. (1997). Fundamental of Nursing. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Potter, Patricia A, Anne Geryfin Perry. (2006). Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses,
dan Praktek. Edisi ke-4. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Carpenito, L.J. (1995). Buku Saku: Diagnosa Keperawatan. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.