Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN NUTRISI

IDA SURYANI NINGSIH

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2020

LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN NUTRISI


1. DEFINISI
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit,
termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-
bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahanbahan tersebut untuk aktivitas
penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu
tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi reaksi dan keseimbangan
yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit. (Putu Edi Darmawan Program Studi
Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2014)
Kebutuhan nutrisi bagi tubuh merupakan suatu kebutuhan dasar manusia yang sangat
penting. Dilihat dari kegunaannya nutrisi merupakan sumber energi untuk segala aktivitas
dalam sistem tubuh. Sumber nutrisi dalam tubuh berasal dari dalam tubuh sendiri, seperti
glikogen, yang terdapat dalam otot dan hati ataupun protein dan lemak dalam jaringan dan
sumber lain yang berasal dari luar tubuh seperti yang sehari-hari dimakan oleh manusia.
Menurut NANDA)ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah asupan
nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik. 
II. ETIOLOGI
Tidak mampu dalam memasukkan, mencerna, mengabsorbsi makanan karena faktor
biologi, psikologi atau ekonomi.
1. Faktor predisposisi
Faktor pencetus dari gangguan nutrisi adalah karena berkurangnya nafsu makan yang
disebabkan oleh:
a) Rasa nyeri
b) Anxietas
c) Depresi
d) Perubahan situasi/ lingkungan
e) Perbedaan makanan
f) Gangguan pemasukkan makanan
g) Waktu pemberian makanan dan pemberian obat tidak tepat
III. TANDA DAN GEJALA
1. Subjektif
a. Nyerui abdomen dengan atau tanpa penyakit
b. Merasakan ketidak mampuan
c. Melaporkan perubahan sensai rasa
d. Melaporkan kurangnya makanan
2. Objektif
Tidak tertarik untuk makan
IV. PATOFISIOLOGI
Ada beberapa hal yang mempengaruhi pemasukan intake nutrisi setiap individu. Berikut
ini adalah proses individu yang mengalami kekurangan nutrisi.

Pola makan tidak teratur, obat-obatan, nikotin dan alkohol, stres

Berkurangnya pemasukan makanan

Kekosongan lambung

Erosi pada lambung (gesekan dinding lambung)

Produksi HCL meningkat

Asam lambung

reflek muntah

Intake makanan tidak adekuat

Kekurangan nutrisi

IV. PENATALAKSANAAN
1. Menstimulasi nafsu makan
a. Berikan makanan yang sudah di kenal yang memang di sukai klien yang di
sesuaikan dengan kondisi klien
b. Pilih porsi sedikit sehingga tidak menurunkan nafsu makan klien yang anoreksik
c. Hindari terapi yang tidak menyenangkan atau tidak nyaman sesaat sebelum atau
setelah makan
d. Berikan lingkungan rapip dan bersih yang bebas dari penglihatan dan bau yang
tidak enak
e. Redakan gejala penyakit yang menekan nafsu makan
f. Kurangi stress psikologi
g. Berikan oral hygiene sebelum makan
2. Kolabirasi dengan ahli gizi untuk memberikan diet sesuai dengan kondisi

V. KOMPLIKASI
1. Nutrisi
Kekurangan zat makan ( nutrisi) ataupun kelebihan (nutrisi)
2. Obesitas
Merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20% berat
badan normal.
3. Hipertensi
Meruapakan gangguan nutrisi yang juga menyebabkan oelh berbagai masalah
pemenuhuan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adannya obesitas,
4. Penyakit jantung coroner
Merupakan gangguan nutrisi yang sering di sebabkan oleh adanya peningkatan
kolestrol darah dan merok,
5. Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang di sebabkan oelh
pengonsumsian lemak secara berlebihan.

VI. JENIS-JENIS GANGGUAN NUTRISI


Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekeurangan dan kelebihan
nutrisi, obesitas, malnutrisi, Diabetes Melitus, Hipertensi, Jantung Koroner, Kanker,
Anoreksia Nervosa.
a). Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak
berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat ketidakmampuan asupan
nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.
Tanda klinis :
• Berat badan 10-20% dibawah normal
• Tinggi badan dibawah ideal
• Lingkar kulit triseps lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar
• Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
• Adanya penurunan albumin serum
• Adanya penurunan transferin
 Kemungkinan penyebab:
• Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat penyakit
infeksi atau kanker.
• Disfagia karena adanya kelainan persarafan
• Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi laktosa
• Nafsu makan menurun
b) Kelebihan nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang mempunyai
resiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme secara berlebihan.
Tanda klinis :
• Berat badan lebih dari 10% berat ideal
• Obesitas (lebih dari 20 % berat ideal)
• Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita
• Adanya jumlah asupan berlebihan aktivitas menurun atau monoton.
 Kemungkinan penyebab :
• Perubahan pola makan
• Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman.
c) Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20%
berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan asupan kalori dan
penurunan dalam penggunaan kalori.
d) Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada
tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak sesuai
dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan rendah
dengan asupan makanan yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya
kelemahan otot dan penurunan energi, pucat pada kulit, membrane mukosa, konjungtiva
dan lain- lain.
e) Diabetes mellitus
Diabetes Melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan adanya
gangguan metabolism karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan
karbohidrat secara berlebihan.
f) Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah
pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas, serta asupan
kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.
g). Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan
oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, penyakit jantung
koroner sering dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat,
obesitas dan lain-lain.
h) Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh pengonsumsian
lemak secara berlebihan.

V. KEBUTUHAN NUTRISI
Berikut ini adalah nilai kecukupan energy dan kecukupan protein seseorang perhari
rata-rata ketika dalam aktivitas sedang. Jika sering melakukan aktivitas berat seperti
olahraga berat, kuli bangunan, menggarap sawah, pekerja lapangan, dan lain sebagainya
perlu ditambahkan asupan energi dan protein yang cukup.
1. Neonatus
- KecukupanEnergi : 550 kkal
- Kecukupan Protein : 10 gram
2. Bayi
- Kecukupan Energi : 650 kkal
- Kecukupan Protein : 16 gram
3. Toddler
- Kecukupan Energi : 650 kkal
- Kecukupan Protein : 16 gram
4. Prasekolah
- Kecukupan Energi : 1800 kkal
- Kecukupan Protein : 45 gram
5. Usia anak sekolah
Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria :
- Kecukupan Energi : 2050 kkal
- Kecukupan Protein : 50 gram
Jenis Kelamin Perempuan / Wanita :
- Kecukupan Energi : 2050 kkal
- Kecukupan Protein : 50 gram
6. Remaja
Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria :
- Kecukupan Energi : 2600 kkal
- Kecukupan Protein : 65 gram
Jenis Kelamin Perempuan / Wanita :
- Kecukupan Energi : 2200 kkal
- Kecukupan Protein : 55 gram
7. Dewasa
Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria :
- Kecukupan Energi : 2550 kkal
- Kecukupan Protein : 60 gram
Jenis Kelamin Perempuan /Wanita :
- Kecukupan Energi : 1900 kkal
- Kecukupan Protein : 50 gram
8. Lansia
Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria :
- Kecukupan Energi : 2250 kkal
- Kecukupan Protein : 60 gram
Jenis Kelamin Perempuan / Wanita :
- Kecukupan Energi : 1750 kkal
- Kecukupan Protein : 50 grammempengaruhi
VII. MACAM-MACAM NUTRISI
Nutrient atau kandungan zat yang terdapat dalam makanan yang sangat ibutuhkan oleh
tubuh terdiri dari 6 kategori, yaitu : karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air.
Karbohidrat
1. Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber energi utama dan merupakan ahan
bakar untuk otak,otot rangka selama latihan,eritrosit dan leukosit,dan medula renal.
Sumber karbohidrat : beras, tepung-tepungan, gula, buah dan lain-lain.
2. Protein
berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel tubuh, juga bisa
menghasilkan kalori, sintesa hormon, katalisator enzim (dari proses absorpsi,
metabolisme dan katabolisme) dan anti bodi. Sumber protein : daging sapi, ayam,
ikan, telur, susu, tahu, tempe dan kacang-kacangan.
3. Lemak
Fungsi lemak adalah untuk menyediakan kebutuhan kalori, menjaga temperatur tubuh
dan organ tubuh dengan lapisan lemak dan juga menjaga fungsi normal dari kulit.
Sumber lemak : mentega, margarin, minyak kelapa,
cream, lemak hewan dan kacang-kacangan.
 Vitamin
1. Vitamin A
Penting untuk pertumbuhan tulang, rambut, dan kulit serta kesehatan mata.
Vitamin A juga berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.
Sumber vitamin A : hati, daging, mentega, keju, susu, kuning telur, buah dan
sayuran berwarna.
2. Vitamin D
Membantu tubuh untuk menyerap kalsium dan fosfor, membentuk dan menjaga
kesehatan tulang dan gigi. Sumber Vitamin D : susu dan hasilnya, kuning telur,
hati ikan tuna, salem
3. Vitamin E
Penting untuk proses metabolisme, menjaga kesehatan kulit dan otot. Sebagai
antioksidan dalam menjaga sel dan jaringan tubuh dari kerusakan. Sumber
Vitamin E : kuning telur, kacang kedelai, sayuran hijau, margarin, roti, kentang
dan gandum.
4. Vitamin K
Penting untuk penggumpalan darah. Sumber vitamin K : sayuran hijau.
5. Vitamin C
- Penting untuk pemeliharaan kesehatan gigi, gusi, kulit, otot dan tulang
- Mempercepat penyembuhan luka
- Meningkatkan daya tahan tubuh dari infeksi
- Membantu penyerapan zat besi Sumber Vitamin C : sayuran segar dan buah-
buahan segar
6. Vitamin B Compleks
- Mengambil peranan penting pada metabolisme karbohidrat
- Meningkakan selera makan
- Menjaga fungsi normal dari pencernaan, jantung dan sistem saraf
- Sumber Vitamin B Compleks : beras, daging, susu, kacang-kacangan, telur dan
kedelai.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN NUTRISI

1. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


A. Pengkajian
B. Jam masuk
C. tanggal pengkajian
D. jam pengkajian
E. No. RM
F. Identifikasi

1. identifikasi pasien

a. Nama :
b. Umur :
c. Jenis kelamin :
d. Agama :
e. Alamat :
f. Status perkawinan :
g. Pekerjaan :
2. Penaggung jawab pasien
a. Nama
b. Umur
c. Jenis kelamin
d. Agama
e. Pendidikan
f. Pekerjaan
g. Alamat
h. Hub dengan PX
G. Riwayat utama
Riwayat kepererawatan sekarang
Pengkajian Riwayat saat ini meliputi alasan paseien menyebabkan terjadinya
pola nurisi.
H. Status nutrisi
seseorang dalam hal ini klien dengan gangguan status nutrisi dapat
dikaji :
a. Pengukuran antropometik (antropometik measuremant)
b. Data biomedis (biomedical data)
c. Tanda-tanda klinis status nutrisi (clinical sign)
d. Diet (dietary)
1) Pengukuran antropometik
a. Tinggi badan. Pengukuran tinggi badan pada individu dewasa dan balita dilakukan
dalam posisi berdiri tanpa alas kaki, sedangkan pada bayi dilakukan dalam posisi
berbaring.
b. Berat badan
- Alat serta skala ukur yang digunakan harus sama setiap kali menimbang.
-Pasien ditimbang tanpa alas kaki.
- Pakaian diusahakan tidak tebal dan relatif sama beratnya setiap kali menimbang.
-Waktu penimbangan relatif sama, misalnya sebelum dan sesudah
makan.
c. Tebal lipatan kulit
-Anjuran klien untuk membuka baju guna mencegah kesalahan pada hasil pengukuran.
-Perhatikan selalu privasi dan rasa nyaman klien.
-Dalam pengukuran TSF utamakan lengan klien yang tidak dominan.
-Pengukuran TSF dilakukan pada titik lengan atas, antara akromion dan olekranon.
- Kestika pengukuran dilakukan, anjurkan klien untuk relaks.
- Alat yang digunakan adalah kaliper
d. Lingkaran tubuh : umumnya area tubuh yang digunakan untuk pengukuran ini
adalah kepala, dada dan otot bagian tengah lengan atas.
2. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan yang dilakukan pada klien merupakan penilaian kondisi fisik yang
berhubungan dengan masalah malnutrisi. Prinsip pemeriksaan ini adalah head to toe
yaitu dari kepala sampai ke kaki.
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Menurut NANDA (2012-2014), diagnosis keperawatan terkait masalah nutrisi dibagi
menjadi tiga
1. Ketidak seimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
2. Ketidak seimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh
3. Resiko ketidak seimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh.

III. INTERVENSI KEPERAWATAN


NO. DIAGNOSA NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Ketidak Setelah pasien di lakukan Management nutrisi
seimbangan asuhan keperawatan selama 1. Tanyakan tentang
nutrisi : kurang dari …x 24 jam di harapkan pilihan makanan yang
kebuutuhan pasien tidak mengalami sesuai
insomnia dengan kriteria 2. Tanyakan apakah
hasil: pasien mempunyai
Status nutrisi Riwayat alergi
- Intake nutrisi makanan
-Asupan makanan dan 3. Berikan informasi
minuman yang tepat tentang
- berat badan kebutuhan nutrisi dan
Indicator bagaimana
1. Dapat meningkatkan nafsu memenuhinya
makan klien 4. Kerjasama dengan ahli
2. Dapat mengidentifikasi gizi
gangguan pola makan Terapi nutrisi
pada klien - Tentukan kebutuhan
3. Meningkatkan pemberian makanan
pengetahuan pasien agar
lebih kooperatif
4. Mengatahuai jumlah
kalori, tipe makanan yang
di perlukan dalam
memenuhi jumlah nutrisi
yang di berikan tepat.

Setelah di lakukan tindakan


2. seimbangan nutrisi keperawatan selama…..24 Management Nutrisi
lebih Ketidak dari jam pasien dapat dapat 1. Kaji adanya alergi
kebutuhan tubuh mengetahui status dengan makanan
kriteria hasil : 2. Kolaborasi dengan
- Adanya peningkatan ahli gizi untuk
berat badan sesuai menentukan
dengan tujuan jumlah kalori dan
- berat badan ideal nutrisi yang di
sesuai dengan tinggi butuhkan pasien
badan 3. anjurkan pasien
- mampu untuk
mengidentifikasi meningkatkan
kebutuhan nutrisi protein dan vitamin
tidak ada tanda- c
tanda malnutri 4. berikan makanan
indicator yang terpilih
1. untuk mengetahui ( sudah di
apakah ada alergi konsultasikan ke
makanan ahli gizi )
2. untuk mengetahui 5. monitor jumlah
jumlah kalori yang nutrisi dan
akan di berikan kandung kalori
3. untuk menambah zat 6. berikan informasi
beri tubuh tentang kebutuhan
4. menjaga nutrisi
pertumbuhan
5. menambah energy
6. untuk mencegah
konstipasi

IX. mplementasi

Implementasi atau pelaksanaan adalah inisiatif dari rencana Tindakan untuk


mencapai tujuan yang speksif tahap implementasi di mulai setelah rencana Tindakan di
susun dan di tunjukkan pada rencana strategi untuk membantu komunitas mencapai
tujuan yang di harapkan.

X. Evaluasi
Evaluasi asuhan keperawatan pada klien yamg terganggu eliminasi berdasarkan kriteria
hasil setiap tujuan keperawatan yaitu:
1. Meningkatkan pengetahuan pasien agar lebih kooperatif
2. Klien akan mengikutu program terapi
3. mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi tidak ada tanda-tanda malnutri
DAFTAR PUSTAKA

(Putu Edi Darmawan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Udayana 2014)
Kementrian Kesehatan RI Badan Litbangkes. 2016. Laporan Kinerja Ditjen
Kesehatan Masyarakat. Menurut NANDA (2012-2014),

Anda mungkin juga menyukai