Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

INTEGRITAS EGO

Diajukan untuk memenuhi mata kuliah Keperawatan Dasar

Disusun Oleh :

Nama: TAZQIROTUL ULA

NIM: 433131420119017

Dosen : Ns.Lilis Suryani M.kep

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKES HORIZON KARAWANG

TAHUN AKADEMIK 2020 – 2021

Jln. Pangkal Perjuangan KM 01 By Pass – Karawang


LAPORAN PENDAHULUAN

INTEGRITAS EGO

KONSEP DASAR

1. Pengertian

Integritas ego adalah perasaan menjadi bagian dari tata aturan yang ada di alam semesta ini,
perasaan cinta pada sesama manusia dan dengan begitu ikut menimbulkan keteraturan dunia dan
lingkungannya (Erikson, dalam Sneed dan Culang, 2006). 

Integritas ego juga berarti menerima keadaan dirinya sendiri dan lingkungannya.

Teori Erikson (1982) merupakan salah satu dari beberapa teori kepribadian untuk memeriksa
penuaan sebagai tahap perkembangan. Menurut teori Erikson, perkembangan kepribadian
berjalan melalui serangkaian delapan tahapan hierarkis. Terkait dengan setiap tahap psikososial,
bahwa lansia di Panti Wreda, baik yang berhasil atau gagal memutuskan untuk menyelesaikan.
Kegagalan menghasilkan krisis perkembangan kepribadian yang tidak lengkap dan menghambat

pengembangan kepribadian lebih lanjut. Krisis diwakili oleh tahap kehidupan terakhirnya adalah
integritas versus putus asa.

Erikson (1982) mengusulkan bahwa tahap ini dimulai ketika individu mengalami rasa kematian.
Hal ini mungkin sebagai tanggapan terhadap pensiun, kematian pasangan atau teman dekat, atau
hanya bisa dihasilkan dari perubahan peran sosial. Tidak peduli apa penyebabnya, rasa kematian
merupakan endapan krisis pada kehidupan akhir. Krisis kehidupan akhir memanifestasikan
dirinya sebagai penelaahan terhadap kehidupan karir individu.

Menurut Butler (1963), individu melihat kehidupan karir mereka untuk menentukan apakah
sukses atau gagal.

Menurut Erikson (1982), hal ini merupakan kenang-kenangan atau introspeksi yang paling
produktif ketika mengalami dengan orang lain. Hasil dari kenangan hidup ini dapat bersifat
positif atau negatif.

Menurut Erikson (1982), integritas ego adalah hasil dari resolusi positif pada kehidupan akhir.
Integritas ego dipandang sebagai kunci untuk perkembangan kepribadian yang harmonis dan
individu memandang seluruh hidup mereka dengan kepuasan. Kualitas ego yang muncul dari
resolusi positif adalah kebijaksanaan. Sebaliknya, putus asa adalah hasil Dari resolusi negatif
atau kurangnya resolusi pada kehidupan akhir. Resolusi negatif ini memanifestasikan dirinya
sebagai ketakutan akan kematian, perasaan bahwa hidup ini terlalu singkat, dan depresi.
Keputusasaan adalah elemen dystonic terakhir dalam teori Erikson (1982).
Erikson (dalam Ryff, 1982)

mengidentifikasikan beberapa aspek dalam integritas, yaitu: integritas emosional, penerimaan


terhadap suatu siklus kehidupan sebagai sesuatu yang sudah seharusnya terjadi, bersahabat
dengan masa lalu, mampu menyesuaikan diri pada pengalaman-pengalaman yang
menyenangkan maupun mengecewakan, mencintai kehidupan dan orang lain, dan yang terakhir
mencapai spiritualitas dalam rangka menghapuskan ketakutan akan kematian. Selain itu, aspek
penting yang terdapat dalam integritas adalah moralitas yang baik.

2. Proses Integrasi Ego

Fokus dari penelitian ini adalah untuk melihat proses integrasi ego subjek. Integritas ego
merupakan sebuah keutuhan dari self (Seldon & Kasser, 2001). Maka integrasi ego itu sendiri
juga meliputi bagaimana seseorang menyatukan kembali pengalaman masa lalu, masa sekarang,
dan pandangannya terhadap masa depan. Pada penelitian ini, proses integrasi ego subjek dilihat
melalui penelusuran keberhasilan ataupun krisis pada tahap – tahapan perkembangan
sebelumnya. Hal tersebut didasarkan oleh asumsi Erikson (1963) bahwa Integrasi Ego
merupakan buah dari tahap perkembangan sebelumnya. Dimana keberhasilan pada suatu
tahapan perkembangan mempengaruhi keberhasilan dalam melalui tahapan perkembangan
Sebelumnya.

Logan (1986) menyatakan bahwa 8 teori perkembangan Erikson dapat dilihat sebagai sebuah
siklus yang terulang dua kali, yang pertama dari tahap basic trust vs mistrust hingga identity vs
role confusion, yang kedua dari tahap identity vs role confusion hingga tahap ego integrity vs
despair. Siklus kedua merupakan siklus yang paling menentukan integritas ego seseorang,
karena integritas ego merupakan buah dari tahap identity vs role confusion, intimacy vs
isolation, dan generativity vs stagnation. Maka dengan berdasarkan asumsi tersebut, peneliti
akan melihat proses integrasi ego subjek dengan melakukan peninjauan yang lebih luas dari
tahap sebelumnya, yaitu dari tahap identity vs role confusion.

3. Faktor – faktor yang mempengaruhi Integritas Ego

a. Spiritualitas

Nilai-nilai religius menjadi sangat penting terutama dalam mempengaruhi pencapaian integritas
ego seseorang. Hubungan dengan komunitas kekuatan diri, dan hubungan dengan kekuatan
yang lebih besar dari diri adalah nilai-nilai yang paling umum yang dikenalkan dalam tradisi
spiritualitas. Pencarian makna hidup adalah hal yang paling penting yang diajarkan agama yang
relevan dengan kesehatan. Frankl (1959) dan Bown dan Williams (1993) menyatakan bahwa
pencarian makna itu sendiri merupakan bentuk dari identitas dan merupakan sumber kekuatan
dibalik intelektualitas dan emosi. Selain itu, keyakinan terhadap suatu agama dapat
mempengaruhi cara pandang dan sikap seseorang

b. Interaksi Sosial

Banyak studi yang menunjukkan bahwa dukungan sosial (social support) sangat berperan pada
kesehatan mental. Pada kehidupan lansia sendiri, dukungan sosial dapat membantu lansia
mengatasi berbagai stress yang muncul pada masa dewasa akhir seperti kematian pasangan
hidup, stress pasca pensiun, penyakit berat, dll. Lansia yang mendapat dukungan sosial mampu
memiliki harapan hidup yang lebih tinggi, lebih bahagia, dan mengurangi depresi (Shinn,
Lehmann, dan Wong, 1984). Kedua hal tersebut merupakan beberapa indikator dari penuaan
yang sukses.

c. Kenangan (Reminiscence)

Banyak studi di barat tengah menyelidiki kenangan (reminiscence) sebagai salah satu terapi
maupun suatu tanda pada penuaan yang sukses. Jenis – jenis kenangan akan masa lalupun
beragam. Beberapa diantaranya terbukti terasosiasi dengan penuaan sukses yang juga masih
melingkupi integritas ego

4. Tanda dan gejala


Berikut ini merupakan gejala dan tanda dari Integritas Ego (PPNI, 2016

Gejala dan tanda mayor

Subjektif :

1. merasa bingung
2. merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi
3. sulit berkonsentrasi

objektif

1. tampak gelisah
2. tampak tegang
3. sulit tidur

Gejala dan tanda Minor

Subjektif
1. mengeluh pusing
2. anoreksia
3. palpitasi
4. merasa tidak berdaya

Objektif

1. frekuensi nafas meningkat


2. frekuensi nadi meningkat
3. tekanan darah meningkat
4. diaphoresis
5. tremor
6. muka tampak pucat
7. suara bergetar
8. kontak mata buruk
9. sering berkemih
10. berorientasi pada masa lalu

5. Pengkajian

1. Integritas ego
Gejala : perasaan takut akan kehilangan sesuatu,khawatir bila pembedahan
mempengaruhi hubungan dengan keluarga,kemampuan kerja dan keuangan
2. Makanan /cairan
Gejala :

Anda mungkin juga menyukai