Anda di halaman 1dari 17

Jenis jenis Wirausaha

Di Bidang kesehatan
(Keperawatan)
Welcome To The Entrepreneur Era
• Wawasan entrepreneur bagi perawat sebenarnya dapat dipelajari sambil
melakukannya (learning by doing), namun harus diingat bahwa wawasan tentang
jenis usaha yang dipilih tetap sangat diperlukan. Sebab, jika tanpa hal tersebut,
seperti menyelam ke dasar laut tanpa tabung gas, sangatlah berisiko.

• Banyak orang belajar dan tidak pernah bertindak maka hasilnya nol besar.  Selain
itu, banyak juga orang yang bertindak namun tidak pernah belajar maka hasilnya
hanya begitu-begitu saja dan tidak berkembang. Ibarat analogi mangkuk rezeki,
kalau kita tidak pernah belajar untuk memperbesar rezeki tersebut maka rezeki
yangberlimpah akan terus tumpah karena mangkuk rezeki yang dimiliki tidak
bertambah besar.

• Bahkan ada yang lebih parah yaitu orang yang tidak belajar dan tidak bertindak,
maka mereka hanya menjadi pengangguran seumur hidup dan terus menjadi
beban orang lain. Sekarang saatnya untuk bertindak. Bertindak bukan berarti
berhenti belajar.

• Keperawatan bukanlah profesi yang statis dan tidak berubah melainkan profesi
yang terus bergerak menuju masa depan. Perubahan dunia keperawatan yang
diharapkan dapat sesuai globalisasi, tantangan ekonomi serta dengan keadaan
dan lingkungan sosial di Indonesia.

• Era nursepreneurship :
1. suatu era yang terhubung pada pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang sejalan
dengan perubahan gaya hidup masyarakat.
2. merupakan era baru menuju pelayanan kesehatan yang sempurna, dimana
pelayanan kesehatan tidak lagi  hanya berfokus pada keuntungan materi semata,
melainkan juga dari sisi pelayanan dan pengabdian kepada masyakarat.
3. nursepreneur sebagai agent of change harus terus berusaha menunjukkan jati diri
menghadapi banyak tantangan global baik tantangan internal maupun eksternal.
Pertanyaannya saat ini bukanlah kapan era itu akan tiba, melainkan apa yang
dapat kita lakukan untuk menyambut era tersebut.
• Nursepreneur merupakan istilah baru dalam mempopulerkan entrepeneurship yang
dikaitkan dengan perawat atau dunia keperawatan.
• Sasaran yg dituju: program gerakan nasional kewirausahaan pada masyarakat luas an
kalangan kampus , para calon intelektual yang tengah dalam studi pada berbagai bidang
ilmu berusaha dikenalkan pada dunia wirausaha.
• Nursepreneur adalah tumpuan harapan bangsa di masa depan,merupakan langkah usaha
membekali wawasan dan pengetahuan dasar kepada mereka agar kelak setelah
meninggalkan kampus tidak selalu berorientasi pada keinginan untuk menjadi pegawai
atau karyawan, tapi justru menjadi pencipta lapangan pekerjaan.
• Agar dapat membentuk jiwa-jiwa wirausaha baru yang dapat berkontribusi bagi
kesejahteraan masyarakat, di samping memiliki soft skill dan keterampilan yang
kompeten dalam bidang profesi keperawatan sesuai dengan disiplin studi yang dijalani.
• Pendidikan entrepreneurship dalam bidang keperawatan merupakan bentuk investasi
yang paling baik, memegang peran penting dalam pembangunan sumber daya manusia.
Sistem pendidikan yang baik menghasilkan sumber daya manusia yang unggul mjd
jantung peradabanKetika kualitas sumber daya manusia tinggi, maka dapat
mengangkat peradabannya, pendidikan merupakan pilar peradaban yang sangat
penting.
• Pilihannya hanya dua, yaitu sekarang atau tidak sama sekali. nasional Indonesia.
Tabel Perbedaan antara
Usaha Kecil, Entrepreneurship, dan Nursepreneurship 
Usaha Kecil Entrepreneur Nursepreneur
Karakteristik - Disesuakan dg kemampuan dan - Menciptakan ndan menemukan ide bisnis baru - Mengidentifikasi dan mengeksplorasi
ketrampilan yg dimiliki - Inovasi ide dan konsep bisnis dg memberikan peluang di bidang kesehatan
- Cenderung mengikui trend bisnis added value bagi komoditas yg dijual - Mengintegrasikan nilai-nilai keperawatan
terkini dalam menciptakan bisnis
Motivasi Usaha - Focus on short-term profit - Focus on long-term profit - Focus on long-term profit
(sumber hidup,dll) - Misi Sosial (pengabdiandan pengorbanan
kepada masyarakat
- Mendidik masyarakat untuk meningkatkan
derajat kesehatannya
Batasan Usaha - Tidak ada batasan - Etika bisnis - Etika bisni
- kode etik keperawatan
Target Pasar dan - Lokal (tdk memiliki target yg - Spesifik (disesuaikan dg komoditas yg dijual) - Lebih spesifik yg mencakup stakeholder
Strategi spesifik - Memilik strategi yg kreatif dan inovatif keperawatan, individu sehat dan sakit
Pemasaran - Tdk memilik strategi pemasaran - Memiliki tim dlm bentuk organisasi dg system - Memiliki tim dlm menciptkana pasar baru
- Cenderung melakukansegala manajemen tertentu dan mengendalikan system bisnis yg
sesuatunya sendiri dijalankan
- Berkolaborasi dg tenaga kesehatan lainnya
Potensial - Stabil - Dinamis - Dinamis dg perkembangan dunia kesehatan
Pertumbuhan - Low risk (resiko cenderung lbh - Higt risk (resiko tinggi) - Blue ocean area (bersaing pd pasar sama dg
rendah - Hight cost (biaya tinggi) pesaing, stateginya dg menciptakan
- Low cost (biaya lbh rendah) - Red ocean area (setiap pelaku bisnis akan pasar yg blm trmanfaatkan)
- Red ocean area berusaha sekuat tenaga utk memenangkan
persaingan utk mjd market leader)
 Jika semua pekaku bisnis sdh masuk,
meniru ke blue ocean are, tdk menutup
kemungkinan blue ocean area akan mjd
red ocean area)
Tantangan Menjadi
Perawat Entrepreneur / Nursepreneur
• Bisnis adalah tantangan. Ketika bisnis sudah berjalan, cobaan dan godaan akan pun
datang silih berganti. Berbisnis memang tidak mudah, namun juga tidak sesulit
yang dibayangkan.

• Semakin hari usia usaha bertambah, semakin banyak cobaan dan tantangan yang
datang, semakin banyak pun masalah yang membelitnya.Dalam setiap proses
membangun bisnis, sebuah kesalahan merupakan bagian yang paling penting
dalam proses pembelajaran. Hal tersebut akan membuka kesempatan bagi
seorang nursepreneur untuk sukses dari setiap jalan keluar yang didapatkannya.
• Bukan tidak ada modal, bukan tidak ada ide baru yang merupakan tantangan
terbesar untuk memulai berbisnis.

• Yang paling sulit adalah mempertahankan daya tahan dalam membangun usaha
sendiri dan tetap bertahan dalam bisnis yang dijalani meskipun menghadapi
banyak tantangan. Ada proses yang harus dilalui, mulai dari memikirkan ide awal,
membuka, memperkenalkan dan mempromosikan usaha tersebut.

• Tantangan-tantangan yang akan muncul saat mulai memutuskan untuk


menjadi nursepreneur jika dikaitan dengan konsep kecerdasan emosional
(emotional quotient) Daniel Goleman (Goleman, 2002), yaitu: Tantangan Internal
dan Tantangan Eksternal
Tantangan Internal
Tantangan internal berkaitan erat dengan kecakapan  individu seorang nursepreneur yang
menyangkut tentang bagaimana mengelola diri sendiri. Kecakapan individu tersebut terdiri atas
tiga unsur terpenting, yaitu:
1. Kesadaran diri
Kesadaran diri adalah kemampuan mengenali emosi diri "Kesadaran diri sangat penting bagi
seorang nursepreneur. Mengenali diri sendiri dengan pasti memungkinkan
seorang nursepreneur membuat keputusan tepat dalam bisnis yang akan dijalankan. Pemahaman
yang lebih baik mengenai diri sendiri dan apa yang ingin dicapai akan membantu menyingkirkan
gangguan dalam bisnis dan mendorong diri untuk mengejar hal-hal yang lebih penting."
2. Pengaturan diri
• Pengaturan diri adalah kemampuan mengelola emosi,tercapai keseimbangan dalam diri individu.
• Suatu keniscayaan memang jika semakin berkembang pesat bisnis, semakin tinggi energi emosi
yang dibutuhkan.
• "Seorang nursepreneur harus bisa mengendalikan emosi ketika bisnis yang dijalani sedang
bermasalah, jangan hanyut dalam emosi. Emosi yang tidak terkendali hanya akan merugikan diri
sendiri. Lebih baik coba tenangkan diri dengan tarik nafas dalam-dalam dan berpikirlah lebih
santai."
Lanjutan tantang internal

3. Motivasi
• Motivasi adalah hasrat yang paling dalam untuk menggerakkan dan menuntun seseorang
menuju sasaran. Motivasi juga berarti dorongan berprestasi untuk menjadi lebih baik,
komitmen, inisiatif untuk memanfaatkan kesempatan, serta optimis dalam menghadapi
tantangan dan rintangan.

• motivasi membantu seseorang mengambil inisiatif dan bertindak sangat efektif dan untuk
bertahan menghadapi kegagalan dan frustasi.

• Motivasi naik dan turun merupakan hal biasa dalam kehidupan.

• "Motivasi terbaik itu ada di dalam diri kita sendiri. Seorang nursepreneur harus pandai-pandai
memotivasi diri sendiri, sebab dunia entrepreneurship penuh dengan liku."

• Memotivasi diri sendiri memang tidak mudah, butuh komitmen kuat dalam diri sehingga
motivasi tersebut berbuah tindakan yang nyata untuk mencapai kesuksesan dalam hidup.
Tantangan Eksternal
berkaitan erat dengan kecakapan sosial seorang nursepreneur yang menyangkut tentang
bagaimana menangani suatu hubungan.
1. Empati
• kemampuan mengenali emosi orang lain, menumbuhkan hubungan saling percaya dan
menyelaraskan diri dengan berbagai macam orang.
• "Individu yang memiliki kemampuan empati lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang
tersirat dan mengisyaratkan hal-hal yang dibutuhkan orang lain."
• Empati bisa menjadi nilai pondasi dalam berbisnis, memainkan peran penting dalam kerberhasilan
bisnis yang sedang dijalani.
• Pelanggan akan merasakan dan mengalami bagaimana empati yang dibangun itu menjadi value
added pengalaman untuk memilih barang atau jasa yang ditawarkan.  membuat pelanggan tetap
setia memilih barang atau jasa mereka walaupun di luar sana banyak saingan yang sama harga dan
kualitasnya.      
2. Keterampilan sosial
• Keterampilan sosial adalah kemampuan dalam membina hubungan.
• suatu keterampilan yang menunjang popularitas, kepemimpinan dan keberhasilan antar sesama.
• “entrepreneueship bukanlah sekedar ilmu dagang, melainkan ilmu membangun hubungan antar
manusia, meyakinkan orang, mengerti kebutuhan konsumen, dan membangun sistem bisnis dan
pondasi yang kuat dengan tim yang solid."
• Seorang nursepreneur harus mampu memperluas jaringan (networking) dan membangun hubungan
bisnis yang kuat dengan mitra, konsumen, hingga vendor. Kuatnya hubungan tersebut akan
berimbas kesuksesan bisnis yang dijalani.
• Kini saatnya, nursepreneur mulai mengidentifikasi kemampuan komunikasi mereka dan mulai
meningkatkan dengan belajar dan juga mempraktikkan ilmu yang didapat selama proses penerapan
pengetahuan itu sendiri.
Mengapa hrs mjd entrepreneur?
• "Memang menjadi nursepreneur menjanjikan banyak hal. Kekayaan dan kebebasan
adalah segelintir nikmat menjadi seorang nursepreneur. Di luar itu, banyak nikmat
lain yang dapat dicapai oleh nursepreneur. Bayangan akan kenikmatan hidup
tersebut menjadi dorongan kuat bagi seseorang untuk berimajinasi betapa
nikmatnya menjadi nurseprenuer."

• Kenikmatan hidup yang dirasakan pada tiap tingkat hirarki kebutuhan manusia
seperti yang pernah dijelaskan Abraham Maslow dalam konsep Piramida
Kebutuhan Maslow.

• Dengan konsep ini, Maslow menjelaskan bahwa kebutuhan manusia bertingkat,


mulai dari kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi pada bagian bawah piramida,
dan kebutuhan manusia meningkat terus ke atas apabila jenis kebutuhan yang
dasar sudah terpenuhi. Mulai dari kebutuhan yang paling dasar adalah kebutuhan
fisiologis, kemudian berlanjut ke kebutuhan akan keamanan (safety), kebutuhan
dicintai (love/belonging), kebutuhan untuk rasa percaya diri (esteem), dan
kebutuhan puncak, yaitu aktualisasi diri (self-actualization) (Corr, P. J., & Matthews,
G, 2009,dalam Aditya, 2010).
1. Kebutuhan fisiologis (physiological)
• Kenikmatan pertama menjadi seorang nursepreneur adalah keleluasaan finansial untuk
memenuhi kebutuhan fisiologis agar dapat bertahan hidup.  
• Dapat memenuhi kebutuhan makanan, tidur, minum, seks, dan hal-hal lainnya yang
berhubungan dengan fisik badan. Kenikmatan yang akan sulit didapatkan dengan hanya
menjadi perawat biasa yang saat ini masih terus memperjuangkan kesejahteraan
hidupnya.
• "Bayangkan bila kebutuhan dasar ini belum terpenuhi, maka mereka akan mengalami
kesulitan untuk berfungsi secara normal."
2. Kebutuhan keamanan (safety)
• rasa aman dalam diri.
• Baik keamanan secara harfiah (keamanan dari perampok, orang jahat, dan lain-lain),
maupun keamanan secara finansial ataupun hal lainnya.
• "Maka pilihan menjadi seorang nursepreneur adalah pilihan yang tepat. Menjadi
seorang nursepreneur membuat mereka terbebas dari kemungkinan kehilangan
pekerjaan karena berbagai sebab. Merekalah orang yang menentukan kapan bisnis
dimulai dan kapan bisnis harus dipindahtangankan ke pihak lain."
lanjutan

3. Kebutuhan kasih sayang/sosial (love/belonging)


• kebutuhan untuk diterima secara sosial, kesempatan memberi kebermanfaatan bagi  orang lain. Emosi
menjadi “pemain” utama dalam hirarki ketiga ini.
• "Perasaan menyenangkan yang dimiliki pada saat kita dapat memberikan kebermanfaatan bagi
sekitar, ikut menyejahterakan orang lain, serta menciptakan lapangan kerja baru adalah kenikmatan
tersendiri dari terpenuhi kebutuhan sosial ini."
• Menjadi seorang nursepreneur yang mandiri berarti mereka memiliki kesempatan berbagi dengan
orang-orang yang tak seberuntung mereka. Pendapatan besar yang didapatkan merupakan titipan
yang harus juga diberikan pada orang-orang yang membutuhkan.

4. Kebutuhan percaya diri (esteem)


• kepercayaan diri yang tinggi. "Dengan modal rasa percaya diri yang tinggi, mereka berdiri di atas
kaki sendiri, membangun usaha sendiri, hingga akhirnya sukses"
• ini biasanya muncul setelah ketiga kebutuhan yang lebih mendasar sudah terpenuhi. yaitu kebutuhan
aktualisasi diri.
• 5. Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization)
• tercapainya potensi puncak dalam mengaktualisasi diri.
• Pada hirarki ini, biasanya seseorang akan berhadapan dengan ambisi untuk menjadi seseorang
memiliki kemampuan lebih.
Seperti mengaktualisasikan diri untuk menjadi seorang ahli dalam bidang ilmu tertentu, atau hasrat
untuk mengetahui serta memenuhi ketertarikannya akan suatu hal. Umumnya, kenikmatan ini akan
muncul bila seseorang merasa seluruh kebutuhan mendasarnya sudah terpenuhi.
Hierarki kebutuhan menurut Abraham Maslow
(Teori Motivasi)
BIDANG USAHA CAKUPAN USAHA NURSE ENTREPRENEUR

• 1. Area Pelayanan Keperawatan


• "Tanpa harus meninggalkan tugas pokok sebagai
perawat pelaksana di instansi kesehatan, seorang
perawat pun dapat dalam membangun bisnis
pada area pelayanan keperawatan"
• , lonjakan pembangunan fasilitas layanan kesehatan
termasuk membangun rumah sakit baru dengan
tambahan fasilitas kesehatan lainnya membuka
peluang usaha bagi perawat pada area pelayanan
keperawatan.
• perawat dapat berperan sebagai penggagas ide,
pengelola, pemilik modal, pemilik saham ataupun
sebagai owner.
Berbagai usaha perawat pada area pelayanan
keperawatan antara lain:
1. Home Care
• Kemenkes RI  home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif
yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk
meningkatkan, mempertahankan, atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat
kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit (Depkes RI, 2002). 
• Home care merupakan bagian dari praktik mandiri perawat. Perawat melanjutkan perawatan yang
pernah diterima klien dari rumah sakit atau pelayanan kesehatan lainnya atau mungkin pasien tidak
ada indikasi masuk rumah sakit sehingga hanya membutuhkan pelayanan keperawatan di rumah.

2. Konseling Keperawatan
• Konseling adalah proses memberikan bantuan dari seseorang kepada orang lain dalam membuat
suatu keputusan atau memecahkan suatu masalah melalui pemahaman terhadap fakta, harapan,
kebutuhan dan perasaan klien (Saraswati, 2002).
• Konseling sebagai cabang ilmu dan praktik pemberian bantuan kepada individu pada dasarnya
memiliki pengertian yang spesifik sejalan dengan konsep yang dikembangkan dalam ilmu
keperawatan.
• Konseling keperawatan dapat membantu dan memotivasi klien untuk lebih bertanggungjawab
terhadap dirinya sendiri dalam mengatasi masalahnya. Konseling keperawatan juga
diselenggarakan untuk mencapai pemahaman dan penerimaan diri, proses belajar dari berperilaku
tidak adaptif menjadi adaptif, dan belajar melakukan pemahaman yang lebih luas tentang dirinya.
3. Praktisi Terapi Komplementer
• Terapi komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan
sebagai pendukung pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan
pilihan lain di luar pengobatan medis yang konvensional.
• Pada dasarnya, terapi komplementer bertujuan untuk memperbaiki fungsi dari
sistem-sistem tubuh, terutama sistem kekebalan dan pertahanan tubuh, agar
tubuh dapat menyembuhkan dirinya sendiri yang sedang sakit, karena tubuh kita
sebenarnya mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri.
• Kini terapi komplementer tersebut telah berkembang pesat menjadi bagian dari
pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan. Bahkan terapi
komplementer tersebut menjadi salah satu pilihan pengobatan masyarakat. Di
Indonesia ada 3 (tiga) jenis terapi komplementer yang telah diintegrasikan kedalam
pelayanan kesehatan di Indonesia, yaitu akupuntur, terapi hiperbarik, dan terapi
herbal medik.

4. Nursing Care Center


• Nursing care center adalah lembaga keperawatan yang memberikan akses
langsung pada klien dalam pelayanan keperawatan profesional yang berorientasi
pada kebutuhan masyarakat sesuai dengan masalah yang dihadapi masyarakat. 
• Nursing care center merupakan pengelolaan terpadu dalam pelayanan, pendidikan
dan penelitian keperawatan melalui pemberdayaan seluruh potensi yang ada
secara optimal. Dalam nursing care center pun selalu diupayakan untuk
memandang keperawatan sebagai suatu kesatuan yang utuh, sehingga nursing
care center memiliki karakteristik tertentu.
5. Pelayanan Fisioterapi
• Fisioterapi adalah suatu cara atau bentuk pelayanan kesehatan untuk
mengembalikan fungsi organ tubuh dengan memakai tenaga alam. Dalam
fisioterapi, tenaga alam yang dipakai antara lain listrik, sinar, air, panas, dingin,
massage dan latihan yang mana penggunaannya disesuaikan dengan batas
toleransi penderita sehingga didapatkan efek pengobatan (Krausen, 1985).
• Perawat yang dibekali ilmu dan kompetensi terkait fisioterapi memiliki
kewenangan untuk memberikan pelayanan kesehatan tersebut  kepada klien yang
membutuhkannya. Salah satu uapaya fisioterapi yang dapat dilakukan perawata
yaitu fisioterapi dada. Fisioterapi dada itu merupakan prosedur keperawatan atau
metode pemenuhan kebutuhan oksigen.

6. Klinik Praktik Bersama


• Perawat dapat berkolarasi dengan tenaga kesehatan lain seperti dokter, apoteker,
atau bidan dalam membuka klinik praktik bersama sebagai kolega. Pada kolaborasi
tersebut terjadi proses komplek yang membutuhkan saling satu sama lain dalam
bersama-sama membangun bisnis di bidang kesehatan.
• Prinsip yang sama mengenai kebersamaan, kerja sama, berbagi tugas, kesetaraan,
tanggung jawab, dan tanggung gugat juga menjadi awal terbentuk kolaborasi yang
baik untuk menuju kesuksesan bersama.
7. Area Penelitian
• Penelitian/riset pada umumnya sering diasosiasikan dengan lembaga pendidikan karena riset yang bergerak di pendidikan
atau kesehatan banyak dilakukan oleh dunia pendidikan. Padahal,
• "Area ini merupakan lahan bisnis yang memanfaatkan intelektualitas, pengelolaan pengetahuan, serta sumber daya manusia
(SDM)."
• Selain itu, banyaknya permasalahan dalam bidang kesehatan terutama yang dihadapi oleh lembaga penyelenggara pelayanan
kesehatan juga membuka peluang usaha tersendiri bagi perawat.
• Oleh karena itu, perawat yang senang mengembangkan dan memiliki relasi yang terjun di dunia penelitian, tidak ada salahnya
mencoba menekuni area cakupan bidang usaha ini, seperti membentuk tim riset profesional terkait permasalahan kesehatan pada
umumnya dan keperawatan pada khususnya, atau sebagai jasa pengolah data dan promosi suatu produk.

8. Area Pendidikan
• Perkembangan ilmu keperawatan yang semakin pesat menuntut seorang perawat dan calon perawat harus mempersiapkan diri sedini
mungkin sehingga diharapkan dapat bersaing di era pasar global. Selain itu,
• "Semakin meningkatnya permintaan masyarakat tentang layanan  kesehatan dapat juga membuka peluang usaha tersendiri bagi
perawat dalam area ini"
• Pengelola pelatihan sumber daya perawat pun merupakan salah satu solusi dalam memenuhi kebutuhan perawat yang berkualitas.
• Oleh karena itu, perawat yang  memiliki passion untuk terjun area cakupan bidang usaha ini dapat mendirikan lembaga pelatihan
yang bergerak di bidang pendidikan kesehatan pada umumnya dan keperawatan pada khususnya, atau membangun institusi
pendidikan keperawatan, dan lain sebagainya.

9. Area Manajerial
• "Pada area ini, fokus bisnis yang ditawarkan yaitu dalam bentuk pengelolaan sistem manajemen sumber daya manusia"
• Sebab, sumber daya manusia merupakan kunci keberhasilan suatu bisnis. Dalam kaitannya bisnis, konsultan dapat menjadi salah satu
pilihan dalam area ini. Konsultan adalah seorang tenaga profesional yang menyediakan jasa nasihat ahli dalam bidang keahliannya.
• Perawat yang passion untuk mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia terutama sumber daya perawat serta memiliki
kompetensi manajemen keperawatan yang baik dapat terjun pada area cakupan bidang usaha ini. Salah satunya dengan membentuk
lembaga konsultan perawat seperti konsultan legal perawat (legal nurse consultant), dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai