OLEH
KELOMPOK 6 :
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Asuhan Keperawatan Pada Pasien
Bullying.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah kami
kedepannya
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manafaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.2 Tujuan.............................................................................................................................2
1.3 Manfaat...........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................12
3.2 Saran..............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Akhir-akhir ini kasus akibat kekerasan makin sering ditemui, seperti perkelahian atau
tawuran antar pelajar. Selain tawuran antar pelajar, sebenarnya ada bentuk-bentuk perilaku
kekerasan oleh siswa yang tidak begitu mendapat perhatian, seperti pengucilan teman dan
pemalakan terhadap teman, yang biasa disebut dengan bullying. Bullying ini dapat dilakukan
secara fisik maupun non fisik. Bullying juga dapat dilakukan melalui apa saja, media social
maupun dilakukan secara langsung. Hal ini dapat mengakibatkan pelajar malas atau trauma
untuk pergi ke sekolah dan berinteraksi karena takut akan hal-hal seperti itu. Hal ini sangat
berbahaya karena dapat merugikan korban bullying dan bahkan dapat menyebabkan korban
bunuh diri atau kematian terhadap korban. Sehingga, masalah bullying yang marak terjadi
sekarang ini seharusnya mendapat perhatian khusus
Perilaku bullying dari waktu ke waktu terus menghantui anak-anak Indonesia. Kasus
bullying yang sering dijumpai adalah kasus senioritas atau adanya intimidasi siswa yang lebih
senior terhadap adik kelasnya baik secara fisik maupun non-fisik. Di temukan fakta seputar
bullying berdasarkan survei yang dilakukan oleh Latitude News pada 40 negara. Salah satu
faktanya adalah bahwa pelaku bullying biasanya para siswa atau mahasiswa laki-laki.
Sedangkan siswi atau mahasiswi lebih banyak menggosip ketimbang melakukan aksi
kekerasan dengan fisik. Dari survei tersebut juga terdapat negara-negara dengan kasus
bullying tertinggi di seluruh dunia. Dan yang parahnya, Indonesia masuk di urutan ke dua.
Lima negara dengan kasus bullying tertinggi pada posisi pertama ditempati oleh Jepang,
kemudian Indonesia, Kanada, Amerika Serikat, dan Finlandia.
1
1.2 Tujuan
2
BAB II
2.1 Pengkajian
Menurut Suprajitno (2004), pengkajian keluarga tediri dari sebagai berikut ini:
1. Data Umum
Data ini mencangkup kepala keluarga (KK), alamat dan telepon, pekerjaan KK,
pendidikan KK, dan komposisi keluarga. Selanjutnya komposisi keluarga dibuat
genorgramnya.
Gambar 1.
Format
3
Mengkaji tentang tugas keluarga yang belum tepenuhi dan kendala yang dihadapi
oleh keluarga. Selain itu juga melakukan pengidentifikasian mengapa tugas
keluarga belum terpenuhi dan upaya yang telah dilakukan.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti
Mengkaji tentang riwayat kesehtan keluarga inti, riwayat kesehtan masing-masing
keluarga, perhatiahan tehadap upaya pencegahan penyakit, upaya dan pengalaman
keluarga terhada pelayanan kesehatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
kesehatan.
d. Riwayat kesehtan keluarga sebelumnya
Mengkaji tentang riwayat kesehtan generasi di atas orang tentang riwayat
penyakit keturunan, upaya generasi tersebut tentang upaya penanggualangan
penyakit, upaya kesehatan yang diertahankan sampai saat ini.
3. Data Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Mengkaji tentang rumah yang dihuni keluarga meliputi, luas, tipe, jumlah ruangan,
pemanfaatan ruangan, jumlah ventilasi, perlrtakan perabotan rumah tangga, sarana
pembuangan air limbah dan kebutuhan MCK, sarana air bersih dan minuman yang
digunakan.
b. Karakteristik tertangga dan komunitasnya
Mengkaji karakteistik dari tetangga dan komunitas setempat meliputi tempat
keluarga betempat tinggal, meliputi kebiasaan.
c. Mobilitas geografis keluarga
Menggambarkan mobilitas keluarga dan anggota keluarga.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Mengkaji wkatu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan
keluarga yang ada dan interaksi dengan masyarakat sekitar.
e. Sistem pendukung keluarga
Mengkaji tentang jumlah anggota keluarga yang sehat dan fasilitas keluarga yang
menunjang kesehtan (askes, jamsostek, kartu sehat, asuransi atau yang lain).
Fasilitas fisik yang dimiliki anggota keluarga dukungan psikologis anggota
keluarga atau masyarakat, dan fasilitas sodial yang disekitar keluarga yang dapat
digunakan untukmeringkas upaya kesehtan.
4. Struktur Keluarga
a. Struktur peran
4
Mengkaji peran masing-masing anggota keluarga secara formal amupun informal.
b. Nilai atau norma keluarga
Mengakaji nilai atau norma yang dipelajari atau dianut keluarga berhubungan
dengan kesehtan.
c. Pola komunikasi keluarga
Mengkaji bagaimana cara keluarga berkomunikasi, siapa yang mengambil
keputusan utama, dan bagaimana peran anggota keluargadalam menciptakan
berkomunikasi.
d. Struktur kekuatan keluarga
Mengkaji tentang bagaimana keluarga mempengaruhi dan mengendalikan anggota
keluarga untuk mengubah perilaku yang berhubungan dengan kesehatan.
5. Fungsi Keluaraga
a. Fungsi ekonomi
Mengkaji tentang bagaimana upaya keluarga dalam pemenuhan kebutuahan
sandnag, pangan dan papan aserta pemnfaatan lingkungan rumah dan
meningkatkan penghasilan keluarga. Selain itu kemampuan keluarga untuk
memanfaatkan sumber daya yang ada dimasyarakat ntuk meningkatkan status
kesehatan
b. Fungsi mendapatkan status sosial
Mengkaji tentang upaya keluarga untuk memperoleh status sosial di masyarakat
temapt tinggal keluarga.
c. Fungsi sosialisais
Mengkaji tentang uapaya yang dilakukan keluarga tentang sejauh mana keluarga
beajar tentang disiplin, nilai, norma, budya, dan perilkau yang berlaku di keluarga
dan masyarakat.
d. Pemenuhan kesehatan
Mengakaji tentang:
a) Kemampuan keluarga untuk menganal masalaha kesehatan
b) Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehtan yang tepat.
c) Kemampuan keluarga merawta anggota keluarga yang sakit.
d) Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang
sehat.
5
e) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan di
masyarakat.
e. Fungsi religius
Mengkaji tentang kegiatan keagamaan yang dipelajari dan dijalankan oleh keluarga
yang berhubungan dengan kesehatan
f. Fungsi rekreasi
Mengkaji tentang kemampuan dan kegiatan keluarga untuk melakukan rekreasi
secara bersama baik diluar maupun didalam rumah, juga kuntitas dilakukan.
g. Fugsi reproduksi
Mengkaji tentang bagaiama rencana keluarga memiliki dan upaya mngendaliakan
jumlah anggota keluarga.
h. Fungsi afektif
Mengkaji tentang gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki
dalam keluarga, dukungan anggota keluarga, hubungan psikososial dalam keluarga,
dan bagaiman keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.
6. Stres dan Koping Keluarga
a. Stres jangka pendek
Stressor jangka pendek menjelaskan tentang bagaimana keluarga mempu merespon
stressor yang dialami keluarga dan memerlukan waktu penyelesian kurang dari 6
bulan.
b. Stres jangka panjang
Mengkaji tentang bagaimana keluarage merespon setres yang memerlukan waktu
penyelesian lebih adri 6 bulan.
c. Koping keluarga
Mengkaji tentang strtegi koping terhadap stressor yang ada.
7. Pemerikasaan Fisik
Pemeriksaan kesehatan pada individu anggota keluarga yang dilakukan tidak bebeda
jauh dengan pemeriksaan pada klien di klinik (rumah sakit) meliputi pengkajian
kebutuhan dasar individu, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang perlu.
8. Pengkajian Fokus
Pengkajian data focus keluarga dengan anak usia remaja (Suprajitno, 2004) meliputi:
a. Bagaimana karakteristik teman di sekolah atau di lingkungan rumah
b. Bagaimana kebiasaan anak menggunakan waktu luang.
6
c. Bagaimana perilaku anak selama di rumah.
d. Bagaimana hubungan antara anak remaja dengan adiknya, dengan teman sekolah atau
bemain.
e. Siapa saja yang berada dirumah selama anak remaja di rumah.
f. Bagaimana prestasi anak disekolah dan prestasi apa yang pernah diperoleh anak.
g. Apa kegiatan diluar rumah selain disekolah, berapa kali, berapa lama. Dan dimana.
h. Apa kebiasaan anak di rumah.
i. Apa fasilitas yang digunakan anak secara bersamaan atau sendiri.
j. Berapalama waktu yang disediakan orang tua untuk anak.
k. Siapa yang menjadi figure untuk anak.
l. Seberapa baik peran figure bagi anak.
m. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga.
7
Data Subjektif Ketidak efektifan koping Isolasi sosial
Pasien atau keluarga individu
mengungkapkan tentang
a. Ingin sendiri
b. Menarik diri Gangguan harga diri:
c. Adanya permusuhan harga diri rendah
d. Merasa tidak aman di
tempat umum Isolasi sosial
e. Perasaan berbeda dari
orang lain
Data Objektif Gangguan persepsi
a. Riwayat ditolak sensori
b. Tidak ada kontak mata
c. Terlihat sedih
Data Subjektif Ketidak efektifan koping Resiko bunuh diri
Pasien atau keluarga individu
mengungkapkan tentang
a. Isolasi sosial Putus asa
b. Kesepian
c. Putus asa Resiko bunuh diri
d. Tidak berdaya
e. Mengatakan keinginan Kematian
untuk mati
Data Objektif
a. Tidak ada kontak mata
b. Adanya riwayat di bully
8
diri pasien dalam hal
penilaian diri
1.Komunikasi terbuka
ditingkatkan ke 5 2.Dukung melakukan
kontak mata pada saat
2.Tingkat kepercayaan
berkomunikasi pada
diri ditingkatkan ke 5
orang lain.
3.Keinginan untuk
3.Bantu pasien untuk
berhadapan muka
menemukan penerimaan
dengan orang lain
diri
ditingkatkan ke 5
4.dukungan emosional
5.manajemen
lingkungan
6.peningkatan integritas
keluarga
7.menghadirkan diri
8.peningkatan sosialisasi
9
Risiko bunuh diri Fungsi keluarga Aktifitas yang dilakukan
:
Perkembangan anak
1.Manajemen
Control diri terhadap
perilaku:menyakiti diri
depresi
2.Teknik menenangkan
Harapan
3.Peningkatan koping
Harga diri
4.Inspirasi harapan
Keterampilan interaksi
sosial 5.Peningkatan harga diri
8.Peningkatan
keterlibatan keluarga
2.6 Evaluasi
No Diagnosa Evaluasi
10
hasil karyanya
P : intervensi dilanjutkan
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perilaku bullying ialah penyalahgunaan kuasa yang dilakukan individu baik dalam
konteks psikologis maupun fisik yang terjadi berulang-ulang terhadap individu yang memiliki
daya tahan atau proses adaptasi yang lemah terhadap suatu kelompok.
Berdasarkan analisis asuhan keperawan dapat didiagnosa beberapa alasan seseorang
terkena bullying antara lain :
1) Harga diri rendah berhubungan dengan riwayat penolakan
2) Isolasi sosial berhubungan dengan perubahan status mental
3) Resiko bunuh diri berhubungan dengan kekerasan psikis
Berdasarkan hal tersebut maka hal-hal yang harus dilakukan antara lain :
1) Meningkatan harga diri
2) Membantu klien mengenal keuntungan dan kerugian tidak berhubungan dengan
orang lain
3) Mengajarkan klien cara berkenalan dengan orang lain
4) Mengidentifikasi benda-benda yang dapat membahayakan klien
5) Melatih cara mengendalikan dorongan bunuh diri
3.2 Saran
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan sekali kritik yang membangun bagi makalah ini, agar penulis
dapat berbuat lebih baik lagi di kemudian hari. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya
12
DAFTAR PUSTAKA
Herman, T. Heather. 2015. Diagnosa Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2015-2017. Ed.
10. Jakarta: EGC.
Nurhalimah. 2015. Modul Keperawatan Jiwa I: Asuhan Keperawatan pada Klien dengan
Gangguan Jiwa (Harga Diri Rendah dan Isolasi Sosial). Jakarta: AIPHSS.
Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga: Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC.
13