Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN BULLYING

Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas keperawatan anak III

OLEH

KELOMPOK 6 :

RANY HARTI (1811313010)

DEDI HIDAYAT (1811313012)

AZZURA RISNAIRAJ (1811313014)

NELVI KURNIA PUTRI (1811313016)

TISYA MUTIARA RAHMADINI (1811313018)

SHINDY NUR OCTAVIANY (1811313020)

NELFIZA SALSABILA (1811313022)

ITA PURNAMA SARI (1811319002)

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Asuhan Keperawatan Pada Pasien
Bullying.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah kami
kedepannya

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manafaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.

Padang, 2 Oktober 2020

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................................................1

1.2 Tujuan.............................................................................................................................2

1.3 Manfaat...........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3

2.1 Pengkajian ......................................................................................................................3

2.2 Anaslisis Data dan penentuan Masalah...........................................................................7

2.3 Diagnosa Keperawatan....................................................................................................8

2.4 Intervensi Keperawatan..................................................................................................8

2.5 Implementasi Keperawtan ................................................................................................10

2.6 Evaluasi ........................................................................................................................10

BAB III PENUTUP..................................................................................................................12

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................12

3.2 Saran..............................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akhir-akhir ini kasus akibat kekerasan makin sering ditemui, seperti perkelahian atau
tawuran antar pelajar. Selain tawuran antar pelajar, sebenarnya ada bentuk-bentuk perilaku
kekerasan oleh siswa yang tidak begitu mendapat perhatian, seperti pengucilan teman dan
pemalakan terhadap teman, yang biasa disebut dengan bullying. Bullying ini dapat dilakukan
secara fisik maupun non fisik. Bullying juga dapat dilakukan melalui apa saja, media social
maupun dilakukan secara langsung. Hal ini dapat mengakibatkan pelajar malas atau trauma
untuk pergi ke sekolah dan berinteraksi karena takut akan hal-hal seperti itu. Hal ini sangat
berbahaya karena dapat merugikan korban bullying dan bahkan dapat menyebabkan korban
bunuh diri atau kematian terhadap korban. Sehingga, masalah bullying yang marak terjadi
sekarang ini seharusnya mendapat perhatian khusus

Perilaku bullying dari waktu ke waktu terus menghantui anak-anak Indonesia. Kasus
bullying yang sering dijumpai adalah kasus senioritas atau adanya intimidasi siswa yang lebih
senior terhadap adik kelasnya baik secara fisik maupun non-fisik. Di temukan fakta seputar
bullying berdasarkan survei yang dilakukan oleh Latitude News pada 40 negara. Salah satu
faktanya adalah bahwa pelaku bullying biasanya para siswa atau mahasiswa laki-laki.
Sedangkan siswi atau mahasiswi lebih banyak menggosip ketimbang melakukan aksi
kekerasan dengan fisik. Dari survei tersebut juga terdapat negara-negara dengan kasus
bullying tertinggi di seluruh dunia. Dan yang parahnya, Indonesia masuk di urutan ke dua.
Lima negara dengan kasus bullying tertinggi pada posisi pertama ditempati oleh Jepang,
kemudian Indonesia, Kanada, Amerika Serikat, dan Finlandia.

Kasus bullying di Indonesia seringkali terjadi di institusi pendidikan. Hal ini


dibuktikan dengan data dari Komisi Nasional Perlindungan Anak, tahun 2011 menjadi tahun
dengan tingkat kasus bullying tertinggi di lingkungan sekolah yaitu sebanyak 339 kasus
kekerasan dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas PA, 2011).

1
1.2 Tujuan

1. Bagaimana pengkajian terkait Askep Bullying?


2. Bagaimana Analisis Data dan Penentuan Masalah Bullying?
3. Apa Diagnosa Keperawatan pada masalah Bullying?
4. Bagaimana Intervensi Keperawatan pada masalah Bullying?
5. Bagaimana Implementasi Keperawatan pada masalah Bullying?
6. Apasaja Evaluasi pada masalah Bullying ?

1.3 Manfaat Penulisan

1. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian terkait Askep Bullying


2. Mahasiswa dapat menentukan Analisis Data dan Penentuan Masalah Bullying
3. Mahasiswa dapat menentukan Diagnosa Keperawatan pada masalah Bullying
4. Mahasiswa dapat menentukan Intervensi Keperawatan pada masalah Bullying
5. Mahasiswa dapat menentukan Implementasi Keperawatan pada masalah Bullying
6. Mahasiswa dapat menentukan Evaluasi pada masalah Bullying

2
BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KEKERASAN PSIKIS: BULLYING

2.1 Pengkajian
Menurut Suprajitno (2004), pengkajian keluarga tediri dari sebagai berikut ini:
1. Data Umum
Data ini mencangkup kepala keluarga (KK), alamat dan telepon, pekerjaan KK,
pendidikan KK, dan komposisi keluarga. Selanjutnya komposisi keluarga dibuat
genorgramnya.
Gambar 1.
Format

Pengumpulan Data Keluarga


a. Tipe keluarga, menjelaskan mengenai jenis/tipe keluarga.
b. Suku bangsa, yang mengkaji tentang asal/suku bangsa keluarga (pasangan).
c. Agama,
d. Status sosial ekonomi keluarga, status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh
penghasilan seluruh anggota keluarga (orang tua maupun anak yang sudah bekerja
dan membantunya).
e. Aktifitas rekreasi keluarga, yang dimaksud dengan rekreasi keluarga bukan hanya
bepergian ke luar rumahbsecara bersama atu sendiri menuju tempat rekreasi tetapi
kesempatan berkumpul di rumah untuk menikamati hiburan radio atau televisi
bersama juga bercengkraman.
2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga
Tahap perkembangan keluarga yang dikaji ditentukan oleh usia anak tertua dari
keluarga inti.
b. Tugas perkembangan keluarga yang belum tepenuhi

3
Mengkaji tentang tugas keluarga yang belum tepenuhi dan kendala yang dihadapi
oleh keluarga. Selain itu juga melakukan pengidentifikasian mengapa tugas
keluarga belum terpenuhi dan upaya yang telah dilakukan.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti
Mengkaji tentang riwayat kesehtan keluarga inti, riwayat kesehtan masing-masing
keluarga, perhatiahan tehadap upaya pencegahan penyakit, upaya dan pengalaman
keluarga terhada pelayanan kesehatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
kesehatan.
d. Riwayat kesehtan keluarga sebelumnya
Mengkaji tentang riwayat kesehtan generasi di atas orang tentang riwayat
penyakit keturunan, upaya generasi tersebut tentang upaya penanggualangan
penyakit, upaya kesehatan yang diertahankan sampai saat ini.
3. Data Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Mengkaji tentang rumah yang dihuni keluarga meliputi, luas, tipe, jumlah ruangan,
pemanfaatan ruangan, jumlah ventilasi, perlrtakan perabotan rumah tangga, sarana
pembuangan air limbah dan kebutuhan MCK, sarana air bersih dan minuman yang
digunakan.
b. Karakteristik tertangga dan komunitasnya
Mengkaji karakteistik dari tetangga dan komunitas setempat meliputi tempat
keluarga betempat tinggal, meliputi kebiasaan.
c. Mobilitas geografis keluarga
Menggambarkan mobilitas keluarga dan anggota keluarga.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Mengkaji wkatu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan
keluarga yang ada dan interaksi dengan masyarakat sekitar.
e. Sistem pendukung keluarga
Mengkaji tentang jumlah anggota keluarga yang sehat dan fasilitas keluarga yang
menunjang kesehtan (askes, jamsostek, kartu sehat, asuransi atau yang lain).
Fasilitas fisik yang dimiliki anggota keluarga dukungan psikologis anggota
keluarga atau masyarakat, dan fasilitas sodial yang disekitar keluarga yang dapat
digunakan untukmeringkas upaya kesehtan.
4. Struktur Keluarga
a. Struktur peran

4
Mengkaji peran masing-masing anggota keluarga secara formal amupun informal.
b. Nilai atau norma keluarga
Mengakaji nilai atau norma yang dipelajari atau dianut keluarga berhubungan
dengan kesehtan.
c. Pola komunikasi keluarga
Mengkaji bagaimana cara keluarga berkomunikasi, siapa yang mengambil
keputusan utama, dan bagaimana peran anggota keluargadalam menciptakan
berkomunikasi.
d. Struktur kekuatan keluarga
Mengkaji tentang bagaimana keluarga mempengaruhi dan mengendalikan anggota
keluarga untuk mengubah perilaku yang berhubungan dengan kesehatan.
5. Fungsi Keluaraga
a. Fungsi ekonomi
Mengkaji tentang bagaimana upaya keluarga dalam pemenuhan kebutuahan
sandnag, pangan dan papan aserta pemnfaatan lingkungan rumah dan
meningkatkan penghasilan keluarga. Selain itu kemampuan keluarga untuk
memanfaatkan sumber daya yang ada dimasyarakat ntuk meningkatkan status
kesehatan
b. Fungsi mendapatkan status sosial
Mengkaji tentang upaya keluarga untuk memperoleh status sosial di masyarakat
temapt tinggal keluarga.
c. Fungsi sosialisais
Mengkaji tentang uapaya yang dilakukan keluarga tentang sejauh mana keluarga
beajar tentang disiplin, nilai, norma, budya, dan perilkau yang berlaku di keluarga
dan masyarakat.
d. Pemenuhan kesehatan
Mengakaji tentang:
a) Kemampuan keluarga untuk menganal masalaha kesehatan
b) Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehtan yang tepat.
c) Kemampuan keluarga merawta anggota keluarga yang sakit.
d) Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang
sehat.

5
e) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan di
masyarakat.
e. Fungsi religius
Mengkaji tentang kegiatan keagamaan yang dipelajari dan dijalankan oleh keluarga
yang berhubungan dengan kesehatan
f. Fungsi rekreasi
Mengkaji tentang kemampuan dan kegiatan keluarga untuk melakukan rekreasi
secara bersama baik diluar maupun didalam rumah, juga kuntitas dilakukan.
g. Fugsi reproduksi
Mengkaji tentang bagaiama rencana keluarga memiliki dan upaya mngendaliakan
jumlah anggota keluarga.
h. Fungsi afektif
Mengkaji tentang gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki
dalam keluarga, dukungan anggota keluarga, hubungan psikososial dalam keluarga,
dan bagaiman keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.
6. Stres dan Koping Keluarga
a. Stres jangka pendek
Stressor jangka pendek menjelaskan tentang bagaimana keluarga mempu merespon
stressor yang dialami keluarga dan memerlukan waktu penyelesian kurang dari 6
bulan.
b. Stres jangka panjang
Mengkaji tentang bagaimana keluarage merespon setres yang memerlukan waktu
penyelesian lebih adri 6 bulan.
c. Koping keluarga
Mengkaji tentang strtegi koping terhadap stressor yang ada.
7. Pemerikasaan Fisik
Pemeriksaan kesehatan pada individu anggota keluarga yang dilakukan tidak bebeda
jauh dengan pemeriksaan pada klien di klinik (rumah sakit) meliputi pengkajian
kebutuhan dasar individu, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang perlu.

8. Pengkajian Fokus
Pengkajian data focus keluarga dengan anak usia remaja (Suprajitno, 2004) meliputi:
a. Bagaimana karakteristik teman di sekolah atau di lingkungan rumah
b. Bagaimana kebiasaan anak menggunakan waktu luang.

6
c. Bagaimana perilaku anak selama di rumah.
d. Bagaimana hubungan antara anak remaja dengan adiknya, dengan teman sekolah atau
bemain.
e. Siapa saja yang berada dirumah selama anak remaja di rumah.
f. Bagaimana prestasi anak disekolah dan prestasi apa yang pernah diperoleh anak.
g. Apa kegiatan diluar rumah selain disekolah, berapa kali, berapa lama. Dan dimana.
h. Apa kebiasaan anak di rumah.
i. Apa fasilitas yang digunakan anak secara bersamaan atau sendiri.
j. Berapalama waktu yang disediakan orang tua untuk anak.
k. Siapa yang menjadi figure untuk anak.
l. Seberapa baik peran figure bagi anak.
m. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga.

2.2 Analisis Data dan Penentuan Masalah


1. Analisis Data
Data Etiologi Diagnosa
Data Subjektif Penilaian internal Harga diri rendah
Pasien atau keluarga individu maupun
mengungkapkan tentang: penilaian ekstenal yang
a. Hal negative dari diri negative
sendiri atau orang lain
b. Perasaan tidak mampu
c. Padangan hidup yang Mekanisme koping
pesimis maladaptive
d. Penolakan terhadap
kemampuan diri
Data Objektif Harga diri rendah
a. Penurunan produktivitas
b. Tidak berani menatap
lawan bicara Gangguan persepsi
c. Lebih banyak sensori
menundukkan kepala
saat berinteraksi
d. Bicara lambat dengan
nada suara lemas

7
Data Subjektif Ketidak efektifan koping Isolasi sosial
Pasien atau keluarga individu
mengungkapkan tentang
a. Ingin sendiri
b. Menarik diri Gangguan harga diri:
c. Adanya permusuhan harga diri rendah
d. Merasa tidak aman di
tempat umum Isolasi sosial
e. Perasaan berbeda dari
orang lain
Data Objektif Gangguan persepsi
a. Riwayat ditolak sensori
b. Tidak ada kontak mata
c. Terlihat sedih
Data Subjektif Ketidak efektifan koping Resiko bunuh diri
Pasien atau keluarga individu
mengungkapkan tentang
a. Isolasi sosial Putus asa
b. Kesepian
c. Putus asa Resiko bunuh diri
d. Tidak berdaya
e. Mengatakan keinginan Kematian
untuk mati
Data Objektif
a. Tidak ada kontak mata
b. Adanya riwayat di bully

2.3 Diagnosa Keperawatan


1. Harga diri rendah berhubungan dengan riwayat penolakan
2. Isolasi sosial berhubungan dengan perubahan status mental
3. Resiko bunuh diri berhubungan dengan kekerasan psikis

2.4 Intervensi Keperawatan


DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI
Harga diri rendah Hasil yang diinginkan : 1.Tentukan kepercayaan

8
diri pasien dalam hal
penilaian diri
1.Komunikasi terbuka
ditingkatkan ke 5 2.Dukung melakukan
kontak mata pada saat
2.Tingkat kepercayaan
berkomunikasi pada
diri ditingkatkan ke 5
orang lain.
3.Keinginan untuk
3.Bantu pasien untuk
berhadapan muka
menemukan penerimaan
dengan orang lain
diri
ditingkatkan ke 5

Isolasi Sosial Hasil yang diharapkan : Dukungan perlindungan


terhadap kekerasan anak
Keterlibatan sosial
Aktivitas yang
1.Berinteraksi dengan
dilakukan :
teman dekat
ditingkatkan ke 5 1.modifikasi
perilaku:kecakapan
2.Berinteraksi dengan
sosial
tetangga ditingkatkan ke
5 2.membangun hubungan
yang kompleks
3.Berinteraksi dengan
anggota keluarga 3.peningkatan
ditingkat ke 5 perkembangan anak

4.dukungan emosional

5.manajemen
lingkungan

6.peningkatan integritas
keluarga

7.menghadirkan diri

8.peningkatan sosialisasi

9
Risiko bunuh diri Fungsi keluarga Aktifitas yang dilakukan
:
Perkembangan anak
1.Manajemen
Control diri terhadap
perilaku:menyakiti diri
depresi
2.Teknik menenangkan
Harapan
3.Peningkatan koping
Harga diri
4.Inspirasi harapan
Keterampilan interaksi
sosial 5.Peningkatan harga diri

Keterlibatan sosial 6.Peningkatan


sosialisasi
Dukungan sosial
7.Peningkatan integritas
keluarga

8.Peningkatan
keterlibatan keluarga

2.5 Implementasi Keperawatan


No Diagnosa Implementasi
1 Harga diri rendah  Meningkatan harga diri

2 Isolasi sosial  membantu klien mengenal keuntungan dan


kerugian tidak berhubungan dengan orang lain
 mengajarkan klien cara berkenalan dengan orang
lain

3 Risiko bunuh diri  menidentifikasi benda-benda yang dapat


membahayakan klien
 - melatih cara mengendalikan dorongan bunuh diri

2.6 Evaluasi

No Diagnosa Evaluasi

1 Harga Diri Rendah S : Klien  Mengatakan tidak percaya diri dengan

10
hasil karyanya

O : tidak dapat mau memberikan tauakan hasil


karya nya kepada orang lain (anggota
keluarganya)

A : masalah belum teratasi

P : intervensi dilanjutkan

2. Isolasi sosial S: klien mengatakan tidak aman baginya untuk


menjalankan aktifitas diluar
O: keluarga mengatakan bahwa klien sangat
jarang terlihat berinteraksi dengan orang lain
A : masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
3. Risiko bunuh diri S: klien mengatakan tidak ada guna lagi untuk
hidup
O: keluarga mengatakan klien tampak berusaha
untuk menyakiti dirinya
A : masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perilaku bullying ialah penyalahgunaan kuasa yang dilakukan individu baik dalam
konteks psikologis maupun fisik yang terjadi berulang-ulang terhadap individu yang memiliki
daya tahan atau proses adaptasi yang lemah terhadap suatu kelompok.
Berdasarkan analisis asuhan keperawan dapat didiagnosa beberapa alasan seseorang
terkena bullying antara lain :
1)        Harga diri rendah berhubungan dengan riwayat penolakan
2)        Isolasi sosial berhubungan dengan perubahan status mental
3)        Resiko bunuh diri berhubungan dengan kekerasan psikis

Berdasarkan hal tersebut maka hal-hal yang harus dilakukan antara lain :
1) Meningkatan harga diri
2) Membantu klien mengenal keuntungan dan kerugian tidak berhubungan dengan
orang lain
3) Mengajarkan klien cara berkenalan dengan orang lain
4) Mengidentifikasi benda-benda yang dapat membahayakan klien
5) Melatih cara mengendalikan dorongan bunuh diri

3.2 Saran
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan sekali kritik yang membangun bagi makalah ini, agar penulis
dapat berbuat lebih baik lagi di kemudian hari. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya

12
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek Gloria M, H, J, C. (2014). Nursing Interventions Classification (NIC) Sixth


Edition.Unitedstated of America. ELSEVIER

Herman, T. Heather. 2015. Diagnosa Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2015-2017. Ed.
10. Jakarta: EGC.

Moorheaad S, M, M, E. (2014). Nursing Outcomes Classification (NOC) Fifth Edition.


United Stated of America. ELSEVIER

Nurhalimah. 2015. Modul Keperawatan Jiwa I: Asuhan Keperawatan pada Klien dengan
Gangguan Jiwa (Harga Diri Rendah dan Isolasi Sosial). Jakarta: AIPHSS.

Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga: Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC.

Zaidin, Ali. 2009. Pengantar Keperawatan keluarga. Jakarta: EGC.

13

Anda mungkin juga menyukai