Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN

HARGA DIRI RENDAH (HDR)

STASE KEPERAWATAN JIWA

Dosen Pembimbing : Ns. Sri Supami,S.Pd, S.Kep, M.Kes

Disusun Oleh:
Cupriyanti
2014901013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN
HARGA DIRI RENDAH
I. Kasus (Masalah Utama)
Harga Diri Rendah

II. Proses Terjadinya Masalah


A. Definisi
Harga diri adalah semua tanda, keyakinan dan pendirian yang merupakan
pengetahuan individu tentang dirinya yang mempengaruhi hubungannya dengan
orang lain. Dalam hal termasuk karakter, kemampuan nilai-nilai,ide dan tujuan
individu. (Stuart & sundeen, 1998).
Penilaian negative seseorang terhadap diri dan kemampuan, yang diekspresikan
secara langsung maupun tidak langsung (Schult dan Videbeck, 1998).
Harga diri rendah adalah evaluasi diri/perasaan negatif tentang diri sendiri atau
kemampuan diri yang berlangsung minimal tiga bulan (NANDA-I, 2018). Harga
diri rendah melibatkan evaluasi diri yang yang negatif dan berhubungan dengan
perasaan yang lemah, tidak berdaya, putus asa, ketakutan, rentan, rapuh, tidak
lengkap, tidak berharga, dan tidak memadai (Struart, Keliat, & Pasribu, 2016).
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri
yang berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif terhadap diri sendiri dan
kemampuan diri. Adanya perasaan hilang percaya diri, merasa gagal karena
karena tidak mampu mencapai keinginansesuai ideal diri (Keliat, 2001).
B. Tanda dan Gejala
1. Menilai diri negatif
2. Merasa tidak berharga
3. Merasa malu/minder
4. Meremehkan kemampuan yang dimiliki
5. Berjalan menunduk
6. Bergantung pada pendapat orang lain

C. Faktor Presdiposisi
Faktor yang mempengaruhi harga diri, meliputi penolakan orangtua yang tidak
realitis, kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai tanggung jawab
personal, ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yang tidak realistis. dan
Faktor yang mempengaruhi penampilan peran adalah stereotipik, peran seks,
tuntutan peran kerja, dan harapan peran kultural. Faktor yang mempengaruhi
identitas personal, meliputi ketidakpercayaan orangtua, tekanan dari kelompok
sebaya dan perubahan dalam struktur sosial.

D. Faktor Presipitasi
Stresor pencetus mungkin ditimbulkan dari sumber internal dan eksternal:
Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan kejadian
yang mengancam kehidupan Ketegangan peran, berhubungan dengan peran atau
posisi yang diharapkan di mana individu mengalaminya sebagai frustasi. Ada tiga
jenis transisi peran (Stuart & Sundeen, 1998): Transisi peran perkembangan
adalah perubahan normatif yang berkaitan dengan pertumbuhan, perubahan ini
termasuk tahap perkembangan dalam kehidupan individu atau keluarga dan
norma-norma budaya, nilai-nilai dan tekanan untuk penyesuaian diri. Transisi
peran situasi terjadi dengan bertambah atau berkurangnya anggota keluaraga
melalui kelahiran atau kematian Transisi peran sehat-sakit, sebagai akibat
pergeseran dari keadaan sehat ke keadaan sakit. Transisi ini mungkin dicetuskan
oleh: kehilangan bagian tubuh perubahan bentuk, ukuran, penampilan dan fungsi
tubuh prosedur medis dan keperawatan.

E. Jenis
Gangguan harga diri rendah merupakan masalah bagi banyak orang dan
diekspresikan melalui tingkat kecemasan yang sedang sampai berat. Umumnya
disertai oleh evaluasi diri yang negative membenci diri sendiri dan menolak diri
sendiri, gangguan diri atau harga diri rendah dapat terjadi secara :
1. Situasional
Yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misalnya harus dioperasi, kecelakaan,
dicerai suami, putus sekolah, putus hubungan kerja. Pada pasien yang
dirawat dapat terjadi harga diri rendah karena prifasi yang kurang
diperhatikan. Pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan alat yang
tidak sopan, harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak
tercapai karena dirawat/ penyakit, perlakuan petugas yang tidak menghargai
(Makhripah D & Iskandar, 2012).
2. Kronik
Yaitu perasaan negative terhadap diri telah berlangsung lama, yaitu
sebelum sakit/ dirawat. Pasien mempunyai cara berfikir yang negative.
Kejadian sakit dan dirawat akan menambah persepsi negative terhadap
dirinya. Kondisi ini mengakibatkan respons yang maladaptif, kondisi ini
dapat ditemukan pada pasien gangguan fisik yang kronis atau pada pasien
gangguan jiwa (Makhripah D & Iskandar, 2012).

F. Rentang Respon

Respon adaptif Respon maladaptif

Aktualisasi diri Konsep Harga diri Kerancuan Depersonalisasi


diri positif rendah identitas

Uraian dari masing-masing komponen adalah sebagai berikut:


1. Respons adaptif
Yaitu respons di mana klien jika menghadapi suatu masalah akan dapat
memecahkan masalah tersebut.
a) Aktualisasi diri
Yaitu kesadaran akan diri sendiri, berdasarkan atas observasi mandiri,
termasuk persepsi saat lalu akan diri sendiri dan perasaannya.
b) Konsep diri positif
Yaitu menunjukkan bahwa individu akan sukses hidupnya.
2. Respons maladaptif
Yaitu respons di mana jika klien menghadapi masalah, klien tidak dapat
memecahkan masalah tersebut dan akan menjadikan masalah tersebut
sebagai beban
a) Harga diri rendah
Seseorang yang menganggap dirinya tidak mampu mengatasi
kekurangannya, tidak ingin melakukan sesuatu, menghindari
kegagalan atau takut gagal dan tidak berani mencapai sukses.
b) Kerancuan identitas
Individu klien kacau atau tidak jelas sehingga tidak memberikan
identitas yang jelas
c) Depersonalisasi
Individu merasa aneh terhadap diri sendiri, lingkungan dan orang lain
(Stuart & Sundeen, 1998, hal 230)

G. Mekanisme Koping
Mekanisme koping termasuk pertahanan koping jangka pendek dan jangka
panjang serta penggunaan mekanisme pertahanan ego untuk melindungi diri
sendiri dalam menghadapi persepsi diri yang menyakitkan.
a. Pertahanan jangka pendek termasuk sebagai berikut:
1. aktivitas yang dapat memberikan pelarian sementara dari krisis
identitas (konser musik, bekerja keras, menonton televisi, secara
obsesif)
2. aktivitas yang dapat memberikan identitas pengganti sementara (ikut
serta dalam aktivitas sosial, agama, klub politik, kelompok atau gang)
3. aktivitas yang mewakili upaya jangka pendek untuk membuat
masalah identitas menjadi kurang berarti dalam kehidupan individu
(penyalahgunaaan obat)
4. aktivitas yang secara sementara menguatkan perasaan diri (olahraga
yang kompetitif, pencapaian akademik, kontak untuk mendapatkan
popularitas).
b. Pertahanan jangka panjang termasuk sebagai berikut:
1. penutupan identitas, adopsi identitas prematur yang diinginkan oleh
orang yang penting bagi individu tanpa memperhatikan keinginan,
aspirasi dan potensi diri individu tersebut.
2. Identitas negatif, asumsi identitas yang tidak wajar untuk dapat
diterima oleh nilai dan harapan masyarakat.
3. Mekanisme pertahanan ego termasuk penggunaan fantasi, disosiasi,
isolasi, proyeksi, pergeseran (displacement), peretakan (splitting),
berbalik marah pada diri sendiri dan amuk.
III. A. Pohon Masalah
Isolasi Sosial

Harga Diri Rendah Core Problem

Berduka disfungsional

B. Masalah Keperawatan dan Data yang perlu dikaji


Harga diri rendah
DS :
1. Ungkapan mengkritik diri sendiri, merendahkan diri sendiri
2. Ungkapan rasa bersalah, khawatir
3. Ungkapan suka menunda keputusan
4. Menyangkal kesenangan sendiri
5. Bosan
6. Polarisasi pandangan hidup
DO :
1. Gangguan berhubungan
2. Perilaku destruktif

IV. Diagnosa Keperawatan


Isolasi Sosial

V. Rencana Tindakan Keperawatan


Diagnosa Keperawatan SP Pasien
Harga Diri Rendah SP I p
1. Membina hubungan saling percaya
2. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif
yang dimiliki pasien
3. Membantu pasien menilai kemampuan pasien yang
masih dapat digunakan
4. Membantu pasien memilih kegiatan yang akan
dilatih sesuai dengan kemampuan pasien
5. Melatih pasien sesuai kemampuan yang dipilih
6. Memberikan pujian yang wajar terhadap
keberhasilan pasien
7. Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam
jadwal kegiatan harian

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)

HARGA DIRI RENDAH

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Data subjektif :
 Klien mengatakan dirinya tidak berguna tidak bisa apa-apa
 Klien mengatakan merasa putus asa
 Klien mengatakan tidak nafsu makan
 Klien mengatakan kesulitan tidur
Data Objektif :
 Klien tampak memiliki perasaan tidak mampu
 Klien tampak memiliki pandangan hidup yang pesimis
 Klien tampak memiliki penolakan terhadap kemampuan diri
 Klien tampak terlihat kurang memperhatikan diri
 Klien tampak berpakaian tidak rapih
 Klien tidak berani menatap lawan bicara
 Klien tampak lebih banyak menunduk
2. Diagnosa perawatan
Gangguan Konsep Diri: Harga diri rendah
3. Tujuan khusus
a. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
b. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
c. Klien dapat menetapkan atau memilih
d. Klien dapat menyusun jadwal untuk melakukan kegiatan yang sudah dilatih

1. Tindakan keperawatan
a. Mengidentifikasikemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
b. Memotivasi klien untuk melatih kemampuan yang dimilikinya
c. Membantu menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang dilatih

B. PROSES KOMUNIKASI DALAM TINDAKAN


1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum… Selamat pagi Buk“Perkenalkan nama saya cupriyanti,
bisa dipanggil cupri, Saya mahasiswi perawat yang sedang bertugas di desa
teluknaga. Kalau boleh saya tau nama ibu siapa ? biasa dipanggil namanya
siapa? baiklah ibu “A”
b. Evaluasi/Validasi
Bagaimana perasaan ibu saat ini ?..... Jadi ibu merasa tidak berguna kalau
dirumah?.....
c. Kontrak (Topik,Waktu, Tempat, Tujuan)
“ Baiklah bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang perasaan ibu dan
kemampuan yang ibu miliki?... Berapa lama ibu mau bercakap-cakap dengan
saya apakah ibu bersedia ? …. Bgaiamana kalau kita tambah waktunya sekitar
15 menit saja ?.... lalu ibu ingin bercakap-cakap dimana ?..... Baik, Tujuan kita
adalah bercakap-cakap agar dapat mengidentifikasi apa yang terjadi dengan
ibu..
2. Fase kerja
“ Sebelumnya saya ingin menanyakan tentang penilaian ibu terhadap diri ibu sendiri
yang tadi ibu mengatakan merasa tidak berguna kalau dirumah, apa yang
menyebabkan ibu merasa demikian ?...... jadi ibu merasa gagal memenuhi keinginan
orang tua ibu apakah adam hal yang lain yang tidak menyenangkan yang ibu
rasakan ?.... Bagaimana hubungan ibu dengan keluarga dan teman – teman setelah ibu
merasakan hidup yang tidak berate dan tidak berguna ?..... jadi ibu merasa malu, dan
mengatakan merasakan gagal dalam memenuhi keinginan orang tua ?... sebenarnya
apa saja keinginan dan harapan orang tua ibu yang belum terpenuhi ?.... agar dapat
mecapai harapan ibu mari kita sama-sama menilai kemampuan yang ibu miliki untuk
dilatih dan dikembangkan, coba sebutkan kemampuan apa saja yang ibu miliki ?....
Wahh,., bagus sekali. Ternyata selain itu ibu bisa membuat mani-manik, ibu juga bisa
membuat kue dan menggambar, sekarang coba ibu pilih salah satu kegiatan yang
ingin ibu lakukan sekarang, ? Oh,,. Membuat manik- manik, boleh tunjukan
sebagaimana cara membuatnya ?... Wah,,, Cantik sekali manik-maniknya bu,..
Baiklah ibu saya sudah selesai bercakap – cakap dengan ibu alahngkah baiknya kita
membaca doa terlebih dahulu ya,,Allhamdulilah….
3. Terminasi
1. Evaluasi/Validasi
“ bagaimana perasaan ibu setelah becakap-cakap dan latihan membuat manik-
manik?.. Allhamdulillah kalau begitu, sebelumnya tadi ibu sudah membuat
aksesoris dari manik-manik apakah ibu bisa menjelaskan kembali, Bagaimana
cara membuatnya ?..... Waahh… bagus sekali ibu, karena ibu sudah bisa
membuat manik – manik sendiri ibu bisa lakukanya secara mandiri
2. Rencana tindak lanjut
“ Sekarang mari kita masukan dalam jadwal harian ibu, mau berapa kali ibu
melakukanya?.... Bagus, 2 kali pagi setelah bangun tidur dan sore setelah
mandi, jangan lupa ibu memberi tanda di jadwal diharian ibu, dengan huruf M
(mandiri),dan jika melakukanya tanpa disuruh tulis huruf B (Bantuan) jika
melakukanya di bantu oleh prang lain, dan Huruf T (Tidak) melakukan
3. Kontrak yang akan datang
Topik : Baik ibu pertemuan kita hari ini sudah selesai, Apakah ada yang ingin
ditanyakan ? … kalau tidak ada yang tidak ingin ditanyakan bagaimana kalau
2 hari lagi saya akan datang kesini menemui ibu kembali untuk melakukan
kegiatan lain”
Tujuan : untuk melatih kemampuan ibu yang lain
Waktu : untuk 2 hari kedepan ibu maunya jam berapa ?
Tempat : tempat nya ibu mau dimana ? yasudah kalau begitu, saya permisi
untuk pamit. Assalamualaikum Wr.Wb

Anda mungkin juga menyukai