Anda di halaman 1dari 13

Disusun oleh:

Ismi Husnussaniyah (1901013)


A.Pengertian Komunikasi
Terapeutik
Berikut pengertian komunikasi terapeutik dalam keperawatan
menurut beberapa ahli:
 Northouse (1998): Komunikasi terapeutik adalah kemampuan
perawat dalam membantu klien untuk dapat beradaptasi
dengan stress yang dialaminya. Serta mengatasi gangguan
psikologis, dan belajar untuk berhubungan baik dengan orang
lain.
 Stuart G.W (1998): komunikasi terapeutik merupakan hubungan
interpersonal antara  perawat dan pasiennya. Dimana dalam
hubungan ini, perawat dan klien bersama-sama belajar untuk
memperbaiki pengalaman emosional klien.
 Sundeen (1990): hubungan terapeutik merupakan sebuah
hubungan kerjasama. Hubungan ini ditandai dengan tukar
menukar perilaku, perasaan, pikiran dan pengalaman antara
perawat dan pasien untuk membina hubungan intim yang
terapeutik.
 Mahmud Machfoedz (2009): Komunikasi Terapeurik
merupakan pengalaman interaktif antara perawat
dan pasien ya ng didapatkan secara bersama
melalui komunikasi. Komunikasi disini bertujuan
untuk menyelesaikan masalah yang pasien hadapi.
 Wahyu Purwaningsih dan Ina Karlina
(2010): komunikasi terapeutik berfokus pada klien
dalam memenuhi kebutuhan klien, serta memiliki
tujuan spesifik, dan batas waktu yang ditetapkan
bersama. Merupakan hubungan timbal balik saling
berbagi perasaan yang berorientasi pada masa
sekarang.
B. Tahap-Tahap dalam
Komunikasi Terapeutik
Berikut tahapan komunikasi terapeutik dalam
keperawatan, diantaranya:
 Tahap Persiapan/ Pra-interaksi:
Pada tahap ini perawat mengeksplorasi
perasaannya,  menganalisis  kelebihan dan
kekurangan dirinya, dan mengumpulkan
informasi mengenai pasiennya. Kemudian
merencanakan pertemuan pertama dengan
pasien. Ini dilakukan untuk mengurangi rasa
cemas yang mungkin dialami perawat ketika
pertamakali melakukan komunikasi terapeutik
dengan pasien.
 Tahap Perkenalan/ Orientasi:
Tahap ini selalu dilakukan ketika dikalukan pertemuan
dengan pasien. Tujuannya untuk memvalidasi keakuratan
data dan rencana yang telah dibuat. Dalam tahap ini
mperawat membina rasa saling percaya, menggali pikiran
dan perasaan pasien,meindentifikasi masalah, dan
merumuskan tujuan interaksi.
 Tahap Kerja:
Tahap ini merupakan inti proses komunikasi terapeutik.
Dalam tahap ini perawat dituntut untuk dapat membantu
klien menyampaikan perasaan dan pikirannya, lalu
menganalisis pesan yang disampaikan serta respon
pasien dan mendefinisikan masalah yang dihadapi pasien
serta mencari pemecahan masalahnya.
 Tahap Terminasi:
Tahap ini dibagi dua, yaitu terminasi sementara
dan terminasi akhir. Terminasi sementara
merupakan akhir sesi pertemuan dimana
perawat dan pasien masih akan bertemu
kembali di sesi pertemuan lain. Terminasi akhir
dilakukan perawat setelah semua proses
keperawatan telah selesai dilaksanakan. Dalam
tahap ini perawat mengevaluasi pencapaian
tujuan interaksi, serta tindak lanjutnya (untuk
terminasi sementara).
Seorang perawat perlu memperhatikan sikap tertentu
untuk melakukan komunikasi terapeutik antara lain:
 Berhadapan
Berhadapan langsung dengan orang yang diajak
komunikasi mempunyai arti bahwa komunikator siap
untuk komunikasi.
 Mempertahankan kontak
Kontak mata merupakan kegiatan menghargai klien
dan mengatakan keinginan untuk tetap
berkomunikasi.  
 Membungkuk ke arah klien
Sikap ini merupakan posisi yang menunjukkan
keinginan untuk mendengar sesuatu.
 Mempertahankan sikap terbuka
Sikap ini ditunjukkan dengan posisi kaki
tidak melipat tangan, menunjukkan
keterbukaan untuk berkomunikasi.
 Tetap rileks

Merupakan sikap yang menunjukkan adanya


keseimbangan antara ketegangan dengan
relaksasi dalam memberi respon pada klien.
C. Kendala dan Hambatan

 Masalah penglihatan
Masalah penglihatan pada pasien, terutama pasien
lansia tentunya juga akan memberikan pengaruh
pada lambatnya komunikasi terapeutik yang
dilakukan.Penglihatan yang menjadi kabur atau
bahkan tidak dapat melihat sama sekali tentunya
akan menghambat komunikasi non verbal atau
bahasa tubuh yang digunakan.
 Dominasi dalam pembicaraan
Komunikasi terapeutik juga bisa terhambat jika
pasien bukanlah tipe pendengar yang baik.Pasien
yang dihadapi sering kali adalah tipikal yang selalu
ingin menjadi orang yang mendominasi dan tokoh
utama dalam sebuah topik pembicaraan.
 Dominasi dalam pembicaraan
Komunikasi terapeutik juga bisa terhambat jika
pasien bukanlah tipe pendengar yang baik.Pasien
yang dihadapi sering kali adalah tipikal yang selalu
ingin menjadi orang yang mendominasi dan tokoh
utama dalam sebuah topik pembicaraan.
 . Mudah tersinggung
Beberapa pasien yang diajak berkomunikasi
kadang kala menjadi sangat mudah tersinggung.
Hal ini bisa terjadi karena memang sifat pasien atau
efek obat-obatan yang membuatnya menjadi
mudah emosi.Kondisi pasien yang mudah
tersinggung tentunya menjadi hambatan besar bagi
perawat karena harus memilih dengan baik setiap
kalimat yang akan diucapkan. 
 Trauma masa lalu
Pasien yang memiliki trauma pada masa lalunya juga akan
menjadi hambatan dalam komunikasi terapeutik yang
dilaksanakan.Trauma masa lalu bisa saja membuat pasien
menjadi lebih mudah tersinggung, mudah menangis,
bahkan marah tanpa alasan pada perawat.
 Keterbatasan fisik
Pasien yang memiliki keterbatasan fisik juga menjadi
hambatan dalam komunikasi terapeutik.
Salah satunya adalah masalah pendengaran. Masalah
pendengaran tentunya menjadi hambatan besar dalam
komunikasi terapeutik.Komunikasi verbal yang menjadi
bentuk komunikasi utama akan sangat sulit dilakukan.Hal
ini bisa diatasi dengan menaikkan volume suara atau
pasien diberikan alat bantu dengar jika sudah terlalu
parah. Bantuan komunikasi dengan isyarat atau bahasa
tubuh juga akan sangat membantu. 
 Sepele
Beberapa pasien sering menganggap remeh
atau sepele pada perawat yang berusaha
melakukan komunikasi dengannya.Sikap sepele
ini biasanya sering ditemukan pada pasien yang
telah lanjut usia. Merasa lebih tua dan lebih
bijak dalam menghadapi kehidupan membuat
mereka sering cuek dan tidak peduli pada
perawat yang lebih muda sehingga terkesan
sepele.Sikap sepele ini hanya bisa diatasi
dengan kelembutan dan kesabaran dari
perawat yang melakukan komunikasi terapeutik.
  
Kesimpulan

Komunikasi terepeutik adalah komuikasi


yang dilakukan secara sadar yang
dilakukan sorang perawat untuk
kesembuhan pasien. Dan memiliki
tahap-tahap tersendiri dalam
melakukanya serta terdapat kendala
atau kekurangan tersendiri dalam
pelaksanaannya.

Anda mungkin juga menyukai