Anda di halaman 1dari 10

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU DALAM

MENCEGAH DIARE PADA BALITA DI DESA TUNGGULSARI,


KECAMATAN KALORI

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli


Madya Keperawatan pada Universitas Karya Husada Semarang

Oleh :
ISMI HUSNUSSANIYAH
NIM 1901013

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


UNIVERSITAS KARYA HUSADA SEMARANG
2022
KOMITE ETIK PENELITIAN DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS KARYA HUSADA SEMARANG

RINGKASAN PROTOKOL PENELITIAN DIII KEPERAWATAN

A. Peneliti Utama

Ismi Husnussaniyah

B. Judul Penelitian

Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Ibu Tentang Pencegahan Diare


Pada Balita Di Desa Tunggulsari , Kecamatan Kaliori
C. Subyek Penelitian ( Memasukan Kriteria Inklusi Dan Eksklusi )

Subyek dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak balita. Dengan

kriteria sebagai berikut :

1. Kriteria inklusi dalam penelitian ini antara lain :

a. Responden sehat jasmani dan rohani

b. Bersedia menjadi responden

c. Ibu yang memiliki anak balita.

d. Berdomisili di Desa Tunggulsari

2. Kriteria eksklusidalam penelitian ini antara lain :

a. Tidak mampu membaca dengan baik.

D. Perkiraan Waktu Penelitian

Perkiraan waktu penelitian berkisaran ± 3 minggu dengan durasi waktu 2-3

jam.
E. Ringkasan Proposal Penelitian Yang Mencakup Tujuan Penelitian,

Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian Dan Latar

Belakang Untuk Melakukan Penelitian.

1. Latar Belakang

Diare adalah pengeluaran feses yang tidak normal dan cair dengan

frekuensi lebih banyak dari biasanya, yaitu diare bila sudah lebih dari 3 kali

buang air besar.1 Prevelensi diare di dunia sekitar 2 miliar kasus penyakit

diare di seluruh dunia setiap tahunnya dan 1,9 juta anak dibawah usia 5

tahun meninggal karena diare dari semua kematian anak akibat diare, 78%

terjadi di Afrika Tenggara dan wilayah Asia.2 Prevelensi diare di indonesia

tahun 2018 tercatat sebanyak 18.225(9%) anak dengan diare golongan

umur < 1 tahun, 73.188 (11,5%) anak dengan diare golongan umur 1-4

tahun, 182.338 (6,2%) anak dengan diare golongan umur 5-14 tahun, dan

sebanyak 165.644 (6,7%) anak dengan diare golongan umur 15-24 tahun.3

Prevelensi diare di Jawa tengah tahun 2019 ada 179.172 (46,3%) balita

terkena diare sedangkan untuk semua umur 573.6093 (61,2%) terkena

diare.4 Prevelensi di kabupaten Rembang sendiri tahun 2019 ada 39,1%

balita terkena diare.4 Angka kejadian diare di kecamatan Kaliori ada sekitar

30 (6%) kasus diare pada balita dari bulan januari – september 2021. Tanda

gejala diare yaitu, buang air besar lebih dari 3 kali, selain itu ada tanda

gejala lain yang muncul pada balita yaitu akan menjadi cengeng dan
gelisah, suhu badannya meninggi. tinja bayi encer, berlendir, dan berdarah,

warna tinja kehijauan akibat bercampur dengan cairan empedu, anusnya

lecet, gangguan gizi akibat asupan makanan yang kurang, muntah sebelum

atau sesudah diare, hipoglikemia, dehidrasi.5

Komplikasi apabila diare pada anak tidak segera ditangani yaitu diare

dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak,

sehingga dapat terjadi berbagai macam komplikasi yaitu dehidrasi, renjatan

hipovolemik, kerusakan organ bahkan sampai koma. koma.5 Faktor

penyebab terjadinya diare adalah faktor perilaku.6 Peningkatan kejadian

diare pada balita dan bayi yaitu tidak melakukan pemberian ASI ekslusif

secara teratur pada bulan pertama kehidupan balita, botol susu tidak

dibersihkan dengan bersih, makanan disimpan disembarangan tempat,

air minum digunakan tidak bersih, tidak melakukan cuci tangan saat

memasak, makan, menyuapi balita, sesudah buang tinja, sesudah

membuang tinja balita dan bayi, serta sering membuang tinja

disembarangan tempat, Faktor lingkungan sebagai tingkat kedua yaitu

pengunaan sarana air bersih dalam kehidupan sehari-hari dan kebiasan

melakukan pembuangan tinja lingkungan sangat berinteraksi secara

konstan dengan manusia.7

Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah

orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.8 Faktor


yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang yaitu umur,

pendidikan, pekerjaan, informasi.3 Pengetahuan ibu tentang pencegahan

diare pada balita sangat penting untuk mempengaruhi perilaku ibu dalam

mencegah agar anak tidak mudah terkena diare. Pengetahuan ibu tentang

perilaku hidup bersih seperti cucitangan, penyediaan makanan bersih,

pemberian ASI.

Perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang

dapat diamati langsung, maupun yang tidak diamati oleh pihak luar.9

Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh faktor pokok yaitu

faktor perilaku. Faktor perilaku (behavior causes) dipengaruhi oleh umur,

pekerjaan, pendidikan, pengetahuan dan sikap, faktor pemungkin (Enabling

Factors) yang terwujud dalam lingkungan fisik dan jarak ke fasilitas

kesehatan, dan faktor penguat (Reinforcing Factors) yang terwujud dalam

dukungan yang diberikan oleh keluarga maupun tokoh masyarakat.10

Perilaku ibu dalam mencegah diare dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan

tentang perilaku hidup bersih seperti cucitangan, penyediaan makanan

bersih, pemberian ASI.

Hasil dari penelitian yang dilakukan peneliti sebelumnya tentang

tingkat pengetahuan ibu tentang PHBS dalam mencegah diare didapatkan

hasil 36 responden (75%) memiliki pengetahuan baik tentang PHBS

sedangkan ibu yang kurang pengetahuan nya sebanyak 11 responden

(30,6%).11 Hasil dari penelitian sebelumnya tentang perilaku mencegah


diare yaitu pemberian ASI adalah kurang baik yaitu sebanyak 16 ibu

(63,3%), mayoritas perilaku ibu dalam kebiasaan muncuci tangan adalah

baik yaitu sebanyak 22 ibu (73,3%).12

Hasil survei awal pada ibu yang mempunyai anak balita di Desa

Tunggulsari Kecamatan Kaliori. Penulis melakukan wawancara dengan 10

orang Ibu yang memiliki balita sebanyak 9 (90%) balita pernah terkena

diare dan 1 (10%) anak beum pernah terkena diare , dan meniliti

bagaimana mereka mencegah terjadinya diare. Dengan uraian ada 4 (40%)

orang yang tidak mencuci tangan dengan benar sebelum menyuapi anak

dan 3 (30%) orang ibu kadang mencuci tangan kadang lupa, 3 (30%) orang

ibu mengaku sering mencuci tangan. Ada 5 (50%) orang ibu yang tidak

mengajarkan anaknya tentang mencuci tangan dengan benar setelah BAK

atau BAB dan ada sisanya 5 (50%) ibu kadang meningatkan dengan benar.

Ada 7 (70%) orang yang masih membiarkan anaknya makan/ jajan

sembarangan dan sisanya 3 (30%) ibu mengawasi makanan dan jajanan

yang dimakan anakny. Ada 5 (50%) orang yang tidak menyuruh anaknya

mencuci tangan setelah bermain.

Dari fenomena tersebut, Berdasarkan uraian diatas tentang dampak

dari kejadian diare serta pentingnya dalam pencegahan dan penanganan

diare maka hal tersebut mendorong dan menarik peneliti untuk mengetahui

serta melakukan penelitian tentang “Gambaran Tingkat Pengetahuan dan


Perilaku Ibu Dalam Mencegah Diare Pada Balita Di Desa Tunggulsari,

Kecamatan Kalori”

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah “Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku Ibu Dalam

Mencegah Diare Pada Balita Di Desa Tunggulsari, Kec. Kaliori”.

3. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Tujuan umum dalam peneliti ini adalah bertujuan untuk mengetahui

gambaran pengetahuan dan perilaku ibu dalam mencegah diare pada balita

b. Tujuan Khusus

a. Mendiskiripsikan gambaran pengetahuan ibu dalam mencegah

diare pada balita

b. Mendiskripsikan gambaran perilaku ibu dalam mencegah diare

pada balita

4. Manfaat Penelitian

a. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah masukan dan

wawasan serta pengetahuan juga menambah referensi, kepustakaan di

dalam institusi pendidikan.

b. Bagi Masyarakat
Diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan dan

perilaku ibu dalam mencegah dan mengatasi penyakit diare pada

balita.

c. Bagi Penelitian Selanjutnya

Dapat digunakan sebagai pengembangan ilmu pengetahuan IPTEK dan

dapat dijadikan bahan penelitian lebih lanjut sebagai dasar untuk

peningkatan penerapan ilmu keperawatan pada balita dengan diare.

d. Bagi Tempat Penelitian

Diharapkan di daerah yang diteliti ibu-ibu yang tinggal di daerah

tersebut lebih tahu lagi tentang pencegahan diare pada balita dan dapat

mengurangi angka diare di daerah tersebut

F. Masalah Etik (pendapat anda tentang masalah etik yang akan dihadapi)

Penelitian menyampaikan manfaat dan tujuan penelitian kepada responden

bahwa peneliti yang dilakukan tidak menimbulkan dampak buruk.

G. Alasan Penelitian Ini bila Subyeknya Adalah Manusia

Penelitian dilakukan dengan cara melakukan observasi langsung dengan

daftar kuesioner pengetahuan dan lembar observasi cheklist untuk perilaku

pencegahan diare pada balita.

H. Prosedure Eksperimen ( Cara/Metode, Frekuensi, Dan interval yang

akan di lakukan )

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif Penelitian ini

bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran tingkat pengetahuan dan perilaku


ibu dalam mencegah diare pada balita. Pengumpulan data menggunakan

distribusi frekuensi.

I. Bahaya Langsung Maupun Tidak Langsung Atau Masalah Yang Akan

Terjadi Dan Cara Mengatasi

Bahaya yang mungkin terjadi saat penelitian kemungkinan tidak ada, namun

untuk masalah lain kemungkinan akan menyita waktu responden.

J. Pengalaman Yang Terdahulu ( Sendiri Atau Orang Lain) Dari Tindakan

Yang Hendak Diterapkan

Penelitian ini baru pertama kali dilakukan oleh peneliti.

K. Bagaimana Cara Memilih Objek

Cara memilih subyek dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive

Sampling.

L. Jelaskan Cara Pencatatan Dan Menyimpan Data Setelah Penelitian

Hasil observasi dengan menggunakan lembar kuesioner, setelah data diisi oleh

responden, peneliti akan mengecek data yang sudah terkumpul jika ada

kekurangan lagsung dilengkapi, kemudian dilakukan tahap kedua, diberi kode

pada semua variabel agar mempermudah dalam pengolahan data, kemudian

memasukkan data yang telah di codding ke dalam komputer, kemudian

tabulasi dengan membuat tabel-tabel pada variable.

M. Cara melakukan PSP (Penjelasan setelah penelitian)


Peneliti menjelaskan kepada responden maksud serta tujuan dan proses

penelitian. Responden yang bersedia menjadi responden selanjutnya diminta

untuk menandatangani lembar persetujuan sebagai responden penelitian.

N. Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia apakah subyek

mendapatkan ganti rugi bila ada efek samping? Berapa besar

penggantian tersebut?

Pada penelitian ini menggunakan subyek manusia (ibu yang memiliki anak

balita di desa Tunggulsri) akantetapi dalam hal ini tidak menimbulkan efek

samping yang berbahaya. Kemungkinan hanya menyita waktu responden pada

saat dilakukan penelitian.

O. Nama Dan Alamat Peneliti

Nama : Ismi Husnussaniyah

Nim : 1901013

Prodi : D III Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Dan

Kesehatan Universitas Karya Husada Semarang

Alamat : Ds.Tunggulsari Rt 01/Rw 01 Kec.Kaliori

Kab.Rembang

1. Pembimbing I : Boediarsih, S.Kp. M. Kes

Pembimbing II : Ns. Dwi Kustriyanti, M.Kep.

Anda mungkin juga menyukai