PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diare ialah suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan
buang air besar yang lebih dari biasa, yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari
yang mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja yang berdarah.
Penyakit ini paling sering dijumpai pada anak balita, terutama pada 3 tahun
pertama.
indikator yang dapat digunakan antara lain angka kematian bayi, angka
kesakitan bayi, status gizi dan angka harapan hidup waktu lahir. Angka
anak, karena nilai kesakitan merupakan cerminan dari lemahnya daya tubuh
bayi dan anak balita. Angka kesakitan tersebut juga dapat dipengaruhi oleh
Diare lebih domain menyerang balita karea daya tahan tubuhnya yang
1
Dehidrasi yang terjadi pada bayi ataupun anak akan cepat menjadi parah. Hal
ini di sebabkan karena seorang anak berat badannya lebih ringan dari orang
dewasa. Maka cairan tubuhnya pun relative lebih sedikit, sehingga jika
dengan keluhan lain seperti mencret dan panas karena hilangnya cairan tubuh
muncul karena akibat tingkat pendidikan dan sosial ekonomi yang kurang
serta akibat kebiasaan atau budaya masyarakat yang salah. Oleh karena itu
larutan oralit pada anak yang menderita diare. Saat ini upaya yang sedang
diare dengan upaya rehidrasi oral (oralit) dan ternyata dapat menurunkan
penyakit yang dapat dicegah dan diobati. Secara global, terdapat hampir 1,7
miliar kasus diare setiap tahun. Diare juga membunuh sekitar 760.000 balita
2
setiap tahunnya. Diare juga merupakan penyebab utama malnutrisi pada
balita. Padahal sebagian besar kasus diare dapat dicegah dengan meminum
merupakan penyakit KLB yang sering disertai dengan kematian. Pada tahun
(kemenkes, 2016).
Jumlah keseluruhan kasus diare yang terdapat pada balita di tahun 2017 yaiu
163 kasus degan total bayi-balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas
pengetahuan tentang diare, sehingga banyak kasus diare yang terjadi. Ini juga
3
dengan Kejadian Diare pada Balita Di Wilayah kerja Puskesmas
Kawangkoan”.
B. Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu terhadap kejadian diare
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
balitaBagi
4
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi yang baik
pada balita.
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengetahuan
1. Definisi
dari pengalaman perasaan, akal dan pikiran dan intituisinya setalah orang
kembali kejadian yang pernah dialami baik secara sengaja maupun tidak
disegaja dan ini terjadi setelah orang melakukan kontak atau pengalaman
Pengetahuan ibu tentang diare perlu karena diare berbahaya. Salah satu
satu dasar pengetahuan pencegahan diare jika pada salah satu anggota
6
lain mengenai ciri-ciri anak yang terkena diare, mengetahui penyebab
balita. Bila pengetahuan ibu baik, ibu akan mengetahui cara merawat anak
klinis, pencegahan, dan cara penanganan yang tepat dari penyakit diare
7
Pengetahuan yang mencakupi domain kognitif mempunyai 6 tingkat
a. Tahu (know)
materi yang telah dipelajari, termasuk hal spesifik dari seluruh bahan
b. Memahami (comprehension)
secara luas.
c. Aplikasi (application)
d. Analisis (Analysis)
e. Sintesis (synthesis)
yang baru.
8
f. Evaluasi (evaluation)
cara coba atau dengan kata yang lebih dikenal “trial and error”.
2. Cara modern
dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode
(research methodology).
9
a. Umur
belasan tahun. Daya ingat seseorang itu salah satunya di pengaruhi oleh
umur. Dari uraian ini maka dapat kita simpulkan bahwa bertambahnya
berkurang.
b. Intelegensi
berpikir abstrak guna menyesuaikan diri secara mental dalam situasi baru.
c. Lingkungan
10
d. Sosial budaya
orang lain, karena hubungan ini seseorang mengalami suatu proses belajar
e. Pendidikan
sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri. Tingkat pendidikan turut pula
B. Sikap
1. Definisi
Sikap adalah reaksi tertutup, tidak dapat dilihat secara langsung sehingga
sikap hanya dapat ditafsirkan dari perilaku yang nampak. Adanya sikap akan
Dengan kata lain sikap merupakan produk dari proses sosialisasi seorang
obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek itu sebagai obyek yang berharga
11
dehidrasi dan pada waktunya mencari bantuan pengobatan serta pengobatan
(Wati, 2015).
Sikap merupakan reaksi dan respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap satu stimulus atau objek Fitriani (2011) Notoatodjo (2007) seperti
a. Menerima (receiving)
b. Merespon (responding)
dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berati bahwa orang
c. Menghargai (valuing)
12
2. Fungsi sikap menurut Wawan & Dewi, 2011 :
penyesuaian.
mempertahankan egonya.
bersangkutan.
d. Fungsi pengetahuan
13
C. Tindakan
bertindak (praktik). Sikap belum tentu terwujud dalam bentuk tindakan. Untuk
suatu kondisi yang memungkinkan, seperti fasilitas atau sarana dan prasarana.
otomatis.
D. Diare
1. Definisi
buang air besar lebih dari biasanya ( > 3 kali/hari ) disertai perubahan
konsistensi tinja (menjadi cair), dengan atau tanpa darah atau lender
(Suraatmaja, 2008).
14
Diare merupakan mekanisme perlindungan tubuh untuk mengeluarkan
sesuatu yang merugikan atau racun dari dalam tubuh, namun banyaknya
dehidrasi yang berakibat kematian. Oleh karena itu, diare tidak boleh
banyak keluar dari dalam tubuh, sedangakan manusia pada umumnya 60%
terdiri dari air, oleh sebab itu bila seseorang menderita diare berat, maka
dalam waktu singkat saja tubuh penderita sudah kelihatan sangat kurus.
Wati (2015) berpendapat bahwa, penyakit diare yang terjadi tanpa adanya
penyakit yang lebih serius. Diantaranya ialah seperti disentri, kolera, atau
batulisme dan juga dapat menjadi indikasi sindrom kronis seperti penyakit
awal yaitu diare menahun atau diare dalam waktu lama). Mskipun
2. Etiologi
Diare akut disebabkan oleh banyak faktor antara lain infeksi, makanan,
a. Infeksi
15
Infeksi terdiri dari infeksi enternal dan parental. Infeksi enternal
Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak di bawah 2 tahun
b. Makanan
16
matang. Makanan yang terkontaminasi jauh lebih mudah
c. Imunodefisiensi
d. Terapi obat.
3. Epidemiologi
Penyakit diare lebih sering terjadi pada balita dari pada anak yang lebih
besar. Kejadian diare pada anak laki-laki hampir sama dengan anak
Penurunan angka kejadian diare pada bayi di Negara maju sengat erat
17
menyebabkan penyebaran kuman enteric dan meningkatkan resiko
terjadinya diare antara lain, menggunakan air yang telah tercemar oleh
5. Patofisiologi Diare
diantaranya:
fungsi usus dalam absorpsi caira yang elektrolit. Atau juga dapat
18
diakibatkan adanya tokin bakteri bakteri dalam usus sehingga sel
c. Faktor makanan. Ini dapat terjadi apabila toksin yang ada tidak
6. Jenis diare
a. Diare akut
b. Diare kronis
19
a. Diare sekretorik.
b. Diare osmotik
Diare osmotik terjadi karena terlalu bayak air yang masuk ke usus.
berlebihan, ini dapat menyebabkan air dari tubuh terserap ke usus dan
lumen untuk menyerap air. Pada individu yang sehat, terlalu banyak
susu,permen,dll).
c. Diare eksudatif.
20
Diare eksudatif terjadi dengan adanya darah dan pus pada tinja, ini
d. Diare inflamatorik
e. Disentri
a. Dehidrasi ringan
b. Dehidrasi Sedang
muntah, munul rasa haus, warna urin sedikit gelap, tidak ada air mata,
c. Dehidrasi berat
21
Anak mengalami lebih dari 10 kali BAB cair/hari, sering muntah,
tidak dapat meminum air, tak kencing selama 6 jam terakhir, tampak
(Amaliya 2010).
a. Faktor Gizi
dan juga pengobatan di rumah. Defisiensi zat makanan dan cairan pada
22
umumnya mempunyai keadaan sanitasi yang buruk dan keberhasilan
dll.
8. Pencegahan diare
a. Cuci tangan
b. Air bersih
anak.
c. Nutrisi
23
d. Menyusui
9. Komplikasi
a. Dehidrasi (ringan/sedang/berat)
b. Syok hopovolemik
c. Hipoglikemia
d. Kejang
mengalami kelaparan.
keluar sejak awal terjadinya diare. Rehidrasi dirumah dapat dilakukan oleh
24
Perawatan anak di rumah dengan diare tanpa dehidrasi.
• Air matang
dehidrasi
besar.
besar.
25
• ≤ 6 bulan ½ tablet (10 mg) per hari.
hari.
26
usia 6 bulan atau lebih termasuk bayi yang telah mendapat
3) Mata cekung
4) Demam
rehidrasi oral seperti air kelapa, air tajin, air teh encer, sup wortel, air
perasan buah dan larutan oralit. Pemakaian cairan ini lebih dititik
27
c. Dehidrasi berat
Bila terjadi dehidrasi berat, tidak ada pilihan lain kecuali mengirim
cara :
darah.
2) Perhatikan frekuensi buang air besar anak masih sering, encer atau
makanan lunak.
5) Imunisasi campak
28
BAB III
A. Kerangka Konsep
Pengetahuan Ibu
Kejadian Diare
Sikap Ibu
Sikap Ibu dengan Kejadian Diare pada Balita di Wilayah kerja Puskesmas
Kawangkoan”.
B. Hipotesis
Ho:
2. Tidak ada hubungan antara sikap ibu dengan kejadian diare pada balita
29
Ha:
2. Ada hubungan antara sikap ibu dengan kejadian diare pada balita di
30
C. Definisi Operasional
Tabel 3.1. Definisi Operasional Penelitian “Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu
31
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
bersamaan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan utama untuk melihat dan
1. Tempat Penelitian
Puskesmas Kawangkoan
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita yang
2. Sampel
32
pada penelitian ini adalah dengan cara Simple Random Sampling, dengan
sample.
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populas
N
n=
1+ N ¿ ¿
520
n=
1+520 ¿ ¿
520
n=
1+520(0,01)
520
n=
6,2
Dengan demikian didapat besar sample yaitu 84 ibu yang memiliki balita
D. Kriteria Restriksi
1. Kriteria Inklusi
2. Kriteria Eksklusi
33
E. Analisa Data
1. Analisis univariate
atau grafik.
2. Analisis bivariate
F. Etika Penelitian
3. Confidentialy
34
BAB V
Kawangkoan.
Sakit Umum dan kemudian beralih Puskesmas sejak tahun 1976, memiliki
1. Uner
2. Uner 1
3. Kinali
4. Kinali 1
5. Sendangan
6. Sendangan Tengah
7. Sendangan Selatan
35
8. Talikuran
9. Talikuran Utara
11. Kiawa 1
14. Kiawa 2
17. Tondegesan
18. Tondegesan 1
19. Tondegesan 2
20. Kanonang 3
Terdiri dari 3 dokter umum, 1 dokter gigi, 8 bidan, 11 orang perawat, 1 orang
B. Hasil Penelitian
1. Analisa Univariat
36
SD 52 62.7
SMP 7 8.4
SMA 10 12.0
PT 14 16.9
Total 83 100.0
37
Baik 31 37.3
Kurang 52 62.7
Total 83 100.0
responden.
yang baik sebanyak 50 (60.2%) responden. Dan sikap ibu yang kurang
38
2. Analisa Bivariat
kawangkoan
Kejadian diare
Pengetahuan Tidak Total
Diare
ibu diare OR P
n(%) n(%) n(%)
11 20 31
Baik
35.5% 64.5 % 100%
33 19 52
Kurang 0.317 0.025
63.5% 36.5% 100%
44 39 83
Total
53% 47% 100%
yang mengalami kejadian diare pada pengetahuan ibu yang baik sebanyak
(63.5%) responden, dan yang tidak mengalami diare pada ibu dengan
signifikan (α) adalah 0.05 dan didapatkan nilai probabilitas (p) 0.025.
kawangkoan. Pada penelitian ini menunjukkan hasil odds ratio yaitu 0.317
yang berarti bawah pengetahuan baik yang baik memiliki resiko yang lebih
39
rendah untuk terkena diare yaitu sebesar 0,3 kali dibandingkan dengan
Kejadian diare
Tidak Total
Sikap ibu Diare OR P
diare
n(%) n(%) n(%)
21 29 50
Baik 0.315 0.024
42.0% 58.0% 100.0%
23 10 33
Kurang
69.7% 30.3% 100.0%
Total 44 39 83
53.0% 47.0% 100.0%
pada ibu dengan sikap baik. Dan yang tidak mengalami kejadian diare
(30,3%) responden.
Berdasarkan hasil analisa menggunakan uji chi square (x2) dengan nilai
signifikan (α) adalah 0.05 dan nilai p value 0.024. Sehingga dapat
40
0.315 yang berarti bawah sikap ibu yang baik memiliki resiko yang lebih
rendah untuk terkena diare yaitu sebesar 0,3 kali dibandingkan dengan
C. Pembahasan
responden yang mengalami kejadian diare pada pengetahuan ibu yang baik
sebanyak 33 (63.5%) responden, dan yang tidak mengalami diare pada ibu
signifikan (α) adalah 0.05 dan didapatkan nilai probabilitas (p) 0.025.
kawangkoan
yang berjudul faktor yang mempengaruhi kejadian diare pada anak usia 3-
value = 0.00.
41
Hasil ini juga di dukung oleh penelitian yang Dewi (2017) yang
0.00.
Hasil ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Khikmah
kejadian diare pada balita usia 2-5 tahun di wilayah kerja puskesmas
value = 0.001.
penelitian ini yang mana tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan
kejadian diare seperti yang di kemukakan oleh Hapsari & Gunardi (2015)
dapat disebabkan oleh karena informasi yang kurang ataupun budaya yang
Pengetahuan menurut KBBI berasal dari kata tahu, segala sesuatu yang
42
Pengetahuan ibu tentang diare meliputi pengertian, penyebab, gejala
klinis, pencegahan, dan cara penanganan yang tepat diare pada balita
hal itu bisa menjamin seseorang bisa terhindar dari diare. Demikian pula
maka hal itu tentu semakin besar kemungkinan untuk terkena diare. Hal ini
pada ibu dengan sikap baik. Dan yang tidak mengalami kejadian diare
(30,3%) responden.
Berdasarkan hasil analisa menggunakan uji chi square (x2) dengan nilai
signifikan (α) adalah 0.05 dan nilai p value 0.024. Sehingga dapat
43
ibu dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja puskesmas
kawangkoan.
Di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Kota, Desa Paya Bujuk , Blang Pase
Hasil penelitian lain juga yang sejalan juga dikumukan oleh Purwandari
tangan dengan insisden diare pada anak usia sekolah dikabupaten jember.
berpengaruh terhadap tindakan apa yang diambil oleh seorang ibu ketika
stimulus suatu tindakan. Dalam hal ini pengetahuan ibu rumah tangga
44
Asumsi peneliti dengan demikian semakin baik sikap ibu dalam
menangani kejadian diare pada balita maka kejadian diare dapat dikurangi,
45
BAB VI
A. Kesimpulan
diare.
= 0.025 (p<0.05)/
2. Ada hubungan yang signifikan antara sikap ibu dengan kejadian diare pada
0.0024 (p<0.05).
B. Saran
informasi kepada ibu tentang kejadian diare pada balita sehingga ibu dapat
46
3. Bagi Penliti Selanjutnya
penyebab kejadian diare pada balita. Sehingga angka kejadian diare dapat
di cegah pertumbuhannya.
47
DAFTAR PUSTAKA
Dewi A & Wawan M. (2011). Teori dan pengukuran pengetahun sikap dan
perilaku manusia. Yogyakarta: Nuha medika.
Hapsari & Gunardi (2015) yang meneliti tentang Hubungan Pengetahuan Dan
Sikap Dengan Perilaku Orang Tua Tentang Diare Pada Balita Di RSCM
Kiara
48
Hidayat, Alimul. A. 2010. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Salemba Medika.
Jakarta.
Khikmah F (2012) yang berjudul hubungan pegetahuan ibu tentang diare dengan
kejadian diare pada balita usia 2-5 tahun di wilayah kerja puskesmas
kecamatan karanganyar kabupaten karanganyer
Maryunani, Anik. 2010. Ilmu Kesehatan Anak dalam Kebidanan. Trans Info
Media: Jakarta
Mansjour dkk (2001). Kapita selekta Kedokteran edisi 3 jilid 1. Jakarta. Media
Aesculpius
Purwandari R., Anisah A., Wantiyah. 2013. Hubungan Antara Perilaku Mencuci
Tangan Dengan Insiden Diare Pada Anak Usia Sekolah Dikabupaten
Jember.
49
RISKESDAS 2013 . Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian
Kesehatan RI. Riseti Dasar Kesehatan. Tersedia pada
URLhttp://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil
%20Riskesdas%202013.pdf. Akses 26 Juli 2017.
Rosiji. 2008. Persepsi Ibu Tentang Penyakit Diare Dan Oralit Berhubungan
Dengan Prilaku Dalam Perawatan Diare.
http://eprints.undip.ac.id/15323/1/SINTAMURNIWATYE4D002073.pdf
(dikutip pada tanggal 29 Januari 2019 pkl.19.48)
Wati. A. (2015). Hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan kejadian diare pada
balita di wilayah kerja puskesmas Titie Kec. Titie Kab. Pidie. Online
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=2ah
UKEwiCzvDsrY3gAhUEinAKHbvbA8gQFjAAegQIChAC&url=https
%3A%2F%2Fkaril.uui.ac.id%2Fberkas%2F121010300072-1-
6107ad0f6d882db398f0b2f6cff108e1.pdf&usg=AOvVaw0BRwBRDPus0i
kre6om2GsW di akses januari 2019
50
Statistik
Statistics
N Valid 83 83
Missing 0 0
Mode 11 7
Minimum 10 5
Maximum 23 12
Statistics
Pendidikan Pekerjaan
N Valid 83 83
Missing 0 0
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
51
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
N Valid 83 83 83
Missing 0 0 0
Pengetahuan Ibu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Sikap Ibu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
52
Kejadian Diare
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cases
Crosstab
Kejadian Diare
Kurang Count 33 19 52
Total Count 44 39 83
53
Chi-Square Tests
Asymp.
Sig. (2- Exact Sig. Exact Sig. Point
Value Df sided) (2-sided) (1-sided) Probability
Linear-by-Linear
6.030c 1 .014 .022 .012 .009
Association
N of Valid Cases 83
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 14.57.
Risk Estimate
N of Valid Cases 83
54
Crosstab
Kejadian Diare
Kurang Count 23 10 33
Total Count 44 39 83
Chi-Square Tests
Asymp. Exact
55
Lampiran 1
yang berhubungan dengan hasil penelitian akan kami simpan sebagai rahasia. Bila
Nama : ...........................................................................
Umur : ...........................................................................
Pekerjaan : ...........................................................................
Alamat : ...........................................................................
Nama : .....................................................................
Umur : .....................................................................
Manado, / 2018
……………………..
56
Lampiran 2
IDENTITAS KLIEN
1 Umur ……….. tahun ……….bulan
2 Jenis kelamin Laki-laki Perempuan
3 Nama
IDENTITAS RESPONDEN
1 Nama Ibu
2 Umur …….tahun
3 Alamat
4 Pendidikan o SD o SMA
o SMP o Perguruan Tinggi
5 Pekerjaan o Ibu rumah tangga o Wiraswasta
o TNI/POLRI
o PNS
PENGETAHUAN
1 Apakah anak ibu pernah mengalami o Ya
diare? o Tidak
2 Apa yang ibu o Buang air besar dalam bentuk cair, lebih dari 3
ketahui tentang
diare? kali dalam satu hari dan biasanya berlangsung
selama 2 hari atau lebih
o Buang air besar dalam bentuk cair
o Penambahan frekuensi buang air besar
o Tidak tahu
3 Apa bahaya diare jika tidak segera o lemas
ditangani? (jawaban boleh lebih dari
satu) o kekurangan minum (dehidrasi)
o berat badannya turun
o kurang nafsu makan
o Tidak tahu
4 Apakah ibu tahu penanganan awal o Ya
mencret itu dengan mencegah o Tidak
terjadinya kekurangan cairan
(dehidrasi)?
5 Apa saja tanda-tanda anak o anak gelisah (rewel)
kekurangan cairan (dehidrasi)?
o mata cekung
o mulut kering
57
o tampak kehausan
o tidak tahu
6 Apakah ibu tahu tanda-tanda o Ya
kekurangan cairan (dehidrasi) pada
anak? o Tidak
58
SIKAP
o Setuju
1 Diare harus segera ditangani. o Tidak setuju
o Tidak tahu
o Setuju
Penanganan awal diare dapat dilakukan
2 o Tidak setuju
dirumah.
o Tidak tahu
o Setuju
Anak diare harus segera diberikan obat
3 o Tidak setuju
antidiare.
o Tidak tahu
o Setuju
Oralit dapat dibuat sendiri di rumah dengan
4 o Tidak setuju
bahan-bahan yang mudah didapatkan.
o Tidak tahu
o Setuju
Anak diare harus dipuasakan (tidak diberikan
5 o Tidak setuju
makan).
o Tidak tahu
KEJADIAN DIARE
YA TIDAK
59
Skoring Kuesioner
Pengetahuan
No Skor Nilai Yang
Diharapkan
1 1 Ya
1
0 Tidak
Buang air besar dalam bentuk cair, lebih dari 3
3 kali dalam satu hari dan biasanya berlangsung
selama 2 hari atau lebih 3
2
2 Buang air besar dalam bentuk cair
1 Penambahan frekuensi buang air besar
0 Tidak tahu
1 lemas
1 kekurangan minum (dehidrasi)
3 1 berat badannya turun 4
1 kurang nafsu makan
0 Tidak tahu
1 Ya
4 1
0 Tidak
1 anak gelisah (rewel)
1 mata cekung
5 1 mulut kering 4
1 tampak kehausan
0 tidak tahu
1 Ya
6 1
0 Tidak
1 Ya
7 1
0 Tidak
1 Ya
8 1
0 Tidak
1 Gula
9 1 Garam 3
1 Air putih masak
1 Ya 1
10
0 Tidak
Puskesmas/Praktek Bidan/Praktek dokter
3
umum
11 2 Rumah sakit 3
1 Praktek dokter spesialis
0 Pengobatan alternative/tukang urut/orang pintar
Jumlah skoring pengetahuan
60
Sikap
2 Setuju
1 1 Tidak setuju 2
0 Tidak tahu
2 Setuju
2 1 Tidak setuju 2
0 Tidak tahu
2 Setuju
3 1 Tidak setuju 2
0 Tidak tahu
2 Setuju
4 1 Tidak setuju 2
0 Tidak tahu
2 Setuju
5 1 Tidak setuju 2
0 Tidak tahu
2 Setuju
6 1 Tidak setuju 2
0 Tidak tahu
Jumlah Skoring Sikap
61
Lampiran 3
62
Lampiran 4
63
Lampiran 5
MASTER TABEL
Kejadian
N Pendidikan Pekerjaan Pengetauan Sikap keterangan
Inisial diere
o
Kat Kat n Kat n Kat Kat
1 RS 1 1 12 2 10 1 2 Pendidikan
2 NT 1 1 11 2 6 2 1 1. SD
3 TN 1 1 12 2 7 1 1 2. SMP
4 NL 2 1 14 1 10 1 2 3. SMA
5 AD 1 1 12 2 8 1 1 4. Perguruan Tinggi
6 NS 3 2 11 2 5 2 1
7 NL 1 1 20 1 9 1 1
8 RP 4 3 11 2 12 1 2
9 HL 1 1 10 2 8 1 1
10 YL 1 1 11 2 7 1 1 Pekerjaaan
11 TK 2 1 12 2 8 1 1 1. IRT
12 RS 3 2 15 1 10 1 2 2. TNI/POLRI
13 HM 4 4 12 2 7 1 1 3. PNS
14 IL 4 3 11 2 7 1 2 4. Wiraswasta
15 RM 1 1 10 2 5 2 1
16 TK 4 3 12 2 6 2 1
17 AD 1 1 19 1 7 1 1
18 LS 3 3 10 2 11 1 1
19 KL 1 1 11 2 12 1 1
20 TS 1 1 12 2 7 1 2
21 PR 1 1 23 1 8 1 1
64
22 WA 4 3 11 2 7 1 2
23 GD 4 3 12 2 7 1 1 Pengetahuan Ibu
24 SC 1 1 11 2 7 1 1 1. Baik > 11
25 KL 1 1 21 1 8 1 1 2. Kurang ≤ 11
26 UC 1 1 12 2 7 1 2
27 JA 4 1 18 1 10 1 1
28 TD 1 1 11 2 6 2 1
29 IL 4 1 10 2 7 1 1 Sikap Ibu
30 YP 1 1 12 2 10 1 2 1. Baik ≥ 7
31 FL 1 1 12 2 8 1 1 2. Kurang < 7
32 DC 3 2 12 2 6 2 1
33 MG 1 1 13 1 7 1 2
34 KD 1 1 11 2 9 1 1
35 SG 2 1 10 2 6 2 1
36 TW 1 1 11 2 9 1 2 Kejadian Diare
37 AA 1 1 11 2 7 1 2 1. Diare
38 DJ 2 4 12 2 8 1 1 2. Tidak Diare
39 LE 3 1 10 2 5 2 1
40 NV 1 1 11 2 7 1 2
41 MA 4 1 16 1 12 1 1
42 KD 1 1 19 1 7 1 1
43 LR 1 1 11 2 6 2 1
44 SQ 4 2 10 2 8 1 2
45 PK 3 3 12 2 6 2 1
46 ME 1 1 11 2 7 1 2
47 KA 1 1 12 2 9 1 1
48 LT 1 1 11 2 7 1 2
65
49 LS 1. 1 22 1 8 1 2
50 RM 1 1 11 2 11 1 1
51 OS 1 1 12 2 10 1 2
52 HR 3 1 10 2 7 1 1
53 MG 1 1 11 2 7 1 2
54 KF 1 1 10 2 6 2 1
55 YU 1 1 12 2 9 1 2
56 BS 4 1 17 1 7 1 2
57 MP 1 1 10 2 8 1 1
58 AS 1 1 12 2 8 1 2
59 OY 2 1 11 2 6 2 1
60 VM 1 1 10 2 10 1 2
61 DL 1 1 14 1 7 1 2
62 WU 4 4 12 2 9 1 1
63 PA 1 1 11 2 7 1 1
64 KR 2 1 13 1 9 1 2
65 GL 1 1 11 2 8 1 1
66 DN 4 3 10 2 11 1 2
67 LP 1 4 15 1 7 1 2
68 DB 3 3 11 2 9 1 1
69 JL 1 1 10 2 7 1 2
70 BU 1 1 12 2 5 2 1
71 ER 1 1 11 2 6 2 1
72 MJ 1 1 12 2 9 1 1
73 WR 3 3 21 1 7 1 1
74 PO 3 1 18 1 8 1 2
75 KS 1 4 11 2 7 1 2
66
76 VA 1 1 11 2 10 1 1
77 LM 1 1 12 2 6 2 1
78 TM 2 4 10 2 7 1 1
79 SM 4 1 20 1 9 1 2
80 TG 1 1 12 2 7 1 1
81 MM 1 1 11 2 11 1 2
82 WY 1 1 21 1 10 1 1
83 YB 1 1 12 2 7 1 2
67
Lampiran 6
68
Lampiran 7
Dokumentasi
69