HUBUNGAN HEALTH LOCUS OF CONTROL DENGAN KEPATUHAN TERAPI

INSULIN PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II DI RSU MANADO

MEDICAL CENTER
MANADO 2019

Christian J. Pangalila1)
Joice Laoh2)
Julia Rottie3)
1)
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan
2)
Dosen Pembimbing I Program Studi Ilmu Keperawatan
3)
Dosen Pembimbing II Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Pembangunan Indonesia Manado
E-mail: christianpangalila75@gmail,com

ABSTRAK

Diabetes Melitus (DM) adalah gangguan keseimbangan antara transportasi gula ke

dalam sel. Akibatnya,kadar gula dalam darah meningkat. Penyebab ini hanya dua.Pertama,
pankreas tidak mampu lagi memproduksi insulin. Kedua, sel tidak memberi respon pada kerja
insulin sebagai kunci untuk membuka pintu sel sehingga gula tidak dapat masuk ke dalam sel.
Terapi insulin sebagai terapi farmakologi yang paling efektif, diperlukan perilaku patuh guna
menurunkan resiko perkembangnya penyakit.

Health locus of control didefinisikan sebagai seperangkat keyakinan seseorang

tentang pribadinya yang memiliki pengaruh pada kesehatan, hal ini mengapa Health Locus Of
Control berkaitan dengan kepatuhan. Tujuan untuk mengetahui hubungan antara Health
Locus Of Control dengan kepatuhan terapi insulin pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di RSU
MMC Paal 2. Metode menggunakan desain penelitian cross sectional study. Sampel total
populasi yang terdiri dari 52 responden . Hasil dengan menggunakan uji chi-sqaure
didapatkan nilai p value 0,001 lebih kecil dari nilai signifikan a 0,05. Kesimpulan ada
hubungan Health Locus Of Control dengan kepatuhan terapi insulin pada pasien diabetes
mellitus tipe 2 di RSU MMC.

Kata Kunci : Diabetes Melitus, Health Locus Of Control, Kepatuhan

e-Jurnal Keperawatan UNPI Manado, 2019 Page 1

Relationship Between Health Locus Of Control And Compliance With Insulin Therapy
In Type II Diabetes Mellitus Patients at Manado Medical Center Hospital
Manado 2019

ABSTRACT

Diabetes Mellitus is a balance between sugar transportation to the cell. As result,

blood-sugar levels rise. This causes only two. First, the pancreas is no longer capable of
producting insulin. Second, the cell does not respond to insulin’s work as a key to opening the
cell door, thus preventing the sugar from entering the cell. Insulin therapy as the most
effective pharmacological therapy. It takes docile behavior to lower the risk of disease
development.

Health locus of control defined as a person’s body set of beliefs about his of her
personal influence on health. This is why the health locus of control pertains to obedience. Is
to establish a connection between health locus of control and insulin therapy compliance to
mellitus type 2 diabetes patient at Manado Medical Center Paal dua hospital. Methods of
using the design of cross sectional study. Sample a total population of 52 responders. Result
by using the chi-square test got a value p value 0,001 lower than the value of a 005.
Conclusion is health locus of control connection to insulin therapy in patient mellitus type 2
at Manado Medical Centre hospital.

Keywords : Diabetes Mellitus, Health Locus Of Control, Compliance

Diabetes tipe 2 ini adalah jenis yang paling

PENDAHULUAN
Diabetes Melitus (DM) adalah
gangguan keseimbangan antara
transportasi gula ke dalam sel, gula yang
disimpan di hati, dan gula yang di
keluarkan dari hati. Akibatnya, kadar gula
dalam darah meningkat. Penyebab ini
hanya dua. Pertama, pankreas tidak
mampu lagi memproduksi insulin. Kedua,
sel tidak memberi respon pada kerja
insulin sebagai kunci untuk membuka
pintu sel sehingga gula tidak dapat masuk
ke dalam sel (Hans Tandra, 2018)
Diabetes tipe 1 ini muncul ketika
pankreas sebagai pabrik insulin tidak dapat
atau kurang mampu memproduksi insulin.
Akibatnya, insulin tubuh kurang atau tidak
ada sama sekali. Gula menjadi menumpuk
dalam peredaran darah karena tidak dapat
diangkut ke dalam sel. Sedangkan
sering dijumpai. Biasanya terjadi pada usia
40 tahun, tetapi biasa pula timbul pada usia
di atas 20 tahun. Sekita 90-95% penderita
diabetes adalah tipe 2. Pada diabetes tipe
2, pankreas masih bisa membuat insulin,
tetapi kualitas insulinnya buruk, tidak
dapat berfungsi dengan baik sebagai kunci
untuk memasukkan gula ke dalam sel.
Akibatnya, gula dalam darah meningkat.
Menurut WHO pada tahun 2015, 415
juta orang dewasa di dunia dengan
diabetes. Pada tahun 2040 di perkirakan
jumlahnya akan menjadi 642 juta (IDF
Atlas 2015). Pada tahun 2015, terdapat 96
juta orang dewasa dengan diabetes di 11
negara anggota di wilayah regional Asia
Tenggara. Angka penderita diabetes yang
didapatkan di Asia Tenggara adalah :
singapura 12,8%(541.600 penderita),
Thailand 8% (4.025.100 penderita),
Malaysia 16,6% (3.303.000 penderita), dan

e-Jurnal Keperawatan UNPI Manado, 2019 Page 2

Indonesia 6,2% (10.021.400 penderita),
dikutip dari diabetes atlas 2015.
Di Indonesia, pada tahun 2015, ada 10
juta orang mengidap diabetes, nomor tujuh
terbanyak di dunia. (Diaebetes Atlas
2015). Pravalensi Diabetes Melitus di
provinsi Sulawesi utara sebanyak 2%
(Riskesdas 2018). Di kota manado sendiri
penderita diabetes mellitus pada tahun
2017 mencapai angka 3,919 orang (Profil
Kesehatan Kota manado, 2017). Adapun
pengobatan diabetes secara menyeruluh
mencakup diet yang benar, olahraga yang
teratur, dan obat-obatan diantaranya Oral
Anti Diabetes (OAD) atau Oral
Hypoglycemic Agents (OHA). Selain itu
juga adalah terapi insulin. Suntikan
insulin untuk pengobatan diabetes
dinamakan terapi insulin. Tujuan terapi ini
terutama untuk mempertahankan gula
darah dalam kadar yang normal atau
mendekati normal dan menghambat
kemungkinan timbulnya komplikasi kronis
pada pasien diabetes.
Kepatuhan adalah kondisi dimana
pasien bersedia untuk mengikuti seluruh
anjuran terapi yang ditentukan oleh ahli
kesehatan (Zahednezhad dkk., 2011).
Horne (Horne, Weinman, Barber, &
Elliott, 2005) menambahkan bahwa
kepatuhan juga meliputi kesediaan pasien
untuk memulai pengobatan dan kesediaan
pasien untuk mengambil serta
mengkonsumsi obat secara tepat seperti
yang dianjurkan ahli kesehatan. Kepatuhan
terapi insulin merupakan suatu aktivitas
dimana pasien berpartisipasi aktif untuk
melakukan upaya intervensi farmakologis
yang dianjurkan oleh ahli kesehatan, jika
pasien patuh dalam melakukan terapi dan
berpastisipasi aktif untuk melakukan upaya
intervensi farmakologis yang dianjurkan.
Maka kesehatan pasien dalam kondisi
yang baik serta gula darah pasien dalam
kondisi yang stabil dan terkontrol. Pasien
e-Jurnal Keperawatan UNPI Manado, 2019
dengan kepatuhan yang baik dalam
mengkonsumsi obat cenderung memiliki
kadar gula darah yang stabil serta
minimnya keluhan terhadap simptom-
simptom fisik seperti mudah pegal di area
sendi atau pusing (Boyoh, Kaawoan, &
Bidjuni, 2015).
Ketidakpatuhan diartikan sebagai
perilaku pasien yang tidak sesuai dengan
rekomendasi ahli kesehatan berkaitan
dengan penanganan penyakit yang dialami
(Correia, Barbosa, Mega, & Monteiro,
2012). Fenomena ini juga terjadi ketika
pasien tidak datang untuk melakukan
proses terapi, sehingga mempengaruhi
kondisi pasien semakin buruk. Gula darah
naik dan dalam kondisi yang tidak stabil.
Selain itu, dampak dari ketidakpatuhan
juga dapat meningkatkan resiko terjadinya
komplikasi yang lebih serius pada pasien).
Berdasarkan penelitian yang
dilakukan Zahednezhad dkk (2011)
perilaku kepatuhan dipengaruhi oleh
faktor-faktor psikologis seperti memori
dan Locus of control. Locus of control
berasal dari teori belajar sosial Rotter yang
didefinisikan sebagai keyakinan individu
mengenai lokasi kekuatan pengontrol
dalam kehidupan mereka baik berupa
internal maupun eksternal (Iskandarsyah
dkk, 2014). Wallston (Wallston, Wallston,
& DeVellis, 1978) mengembangkan
konsep locus of control menjadi health
locus of control untuk mengidentifikasi
mengenai harapan individu tetang kontrol
atas kondisi kesehatannya, jurnal terkait
mengenai proposal penelitian saya
Nurlatifah. (2018). Hubungan Health
Locus of Control dengan kepatuhan
pengobatam pada pasien penyakit kronis:
kanker di medan. Universitas Sumatera
Utara.
Page 3
 METODE PENELITIAN
Berdasarkan data terbaru mengenai
besarnya jumlah kunjungan pasien dengan Penelitian ini merupakan penelitian
DM dari hasil pengambilan data awal kuantitatif yang bersifat deskripsi analitik
dibagian rekam medik Rumah Sakit dengan menggunakan pendekatan cross
Umum Manado Medical center, diketahui sectional study. Populasinya dalam
bahwa dalam rentang waktu bulan penelitian ini adalah 52 orang dengan
November sampai Januari 2019 ada diagnosis positif Diabetes Melitus tipe II
sebanyak 52 kunjungan pasien baru di RSU.Manado Medical Center.
dengan DM di ruang rawat inap. Hasil
wawancara dari 10 penderita diabetes 7
diantaranya patuh dalam melakukan terapi 1. Data identitas pasien Diabetes Melitus
insulin dan 3 sisanya tidak patuh, mereka Tipe II.
tidak patuh di karenakan sering lupa, 2. Kuesioner Health Locus of Control
merasa penyakitnya sudah terkontrol terdiri dari 18 pertanyaan di jawab
sehingga beranggapan tidak perlu terapi sangat tidak setuju skor : 1, tidak
insulin lagi, hingga merasa putus asah setuju skor : 2, Setuju skor : 3, Sangat
dikarenakan penyakit yang tidak kunjung setuju skor : 4
sembuh walau tetap melakukan 3. Kuesioner Kepatuhan terdiri dari 6
pengobatan. pertanyaan di jawab ya skor : 2, tidak
Health locus of control merupakan skor: 1.
atribusi karakteristik individu yang
merupakan bentuk tanggung jawab atas
kesehatan mereka. Setiap individu
memiliki keyakinan yang berbeda
mengenai sejauh mana kondisi
kesehatannya saat ini ditentukan oleh
perilaku mereka sendiri (internal) atau oleh
kekuatan eksternal. Individu dengan
internal health locus of control percaya
bahwa apa yang terjadi terhadap kondisi
kesehatan mereka dihasilkan dari tindakan
mereka sendiri. Hal tersebut sejalan
dengan penelitian yang dilakukan Omeje
dan Nebo (2011) menunjukkan bahwa
pasien yang berorientasi terhadap internal
health locus of control lebih mematuhi
proses pengobatan yang dijalani
dibandingkan dengan pasien yang
beriorientasi pada kontrol eksternal

Berdasarkan data dan fenomena yang

ditemui peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian lebih lanjut apakah terdapat
hubungan antara Healthlocus of control
(HLoC) dengan kepatuhan terapi insulin
pada pasien DM tipe II di RSU Manado
Medical Center.

e-Jurnal Keperawatan UNPI Manado, 2019 Page 4

 Tabel 3 Uji Statistik berdasarkan dari
HASIL PENELITIAN Pendidikan di RSU MMC Manado Juli
2019.
Tabel 1Uji Statistik berdasarkan Jenis
kelamin di RSU MMC Manado Juli 2019. Pendidikan n %
SMP 14 26.9
Jenis Kelamin n % SMA/SMK 33 63.5
Laki-laki 24 46,2 S1 5 9.6

Perempuan 28 53,8 Total 52 100

Sumber: Data Primer 2019
Total 52 100%
Sumber: Data Primer 2019 Pendidikan terakhir yang
ditamatkan responden dibedakan menjadi
Berdarkan jenis kelamin responden 3 kategori, yaitu SMP,SMA/SMK, dan
terdiri dari laki-laki dan perempuan. Perguruan tinggi S1. Distribusi pendidikan
Distribusi jenis kelamin pasien RSU terakhir responden disajikan pada table 5.3
MMC di sajikan pada table 5.1 yang yang menunjukan bahwa sebagian besar
menunjukan bahwa seabagian besar jenis responden memiliki pendidikan terakhir
kelamin pasien RSU MMC adalah adalah SMA/SMK sebanyak 33 orang
perempuan, yaitu sebanyak 28 pasien (63.5%) dan ada 14 orang (26.9%) yang
(53.8%) hanya berpendidikan SMP, sedangkan
pada Perguruan tinggi S1 responden
Tabel 2. Uji Statistik berdasarkan Umur berjumlah 5 orang (9.6%).
di RSU MMC Manado Juli 2019.
Tabel 4. Uji Statistik berdasarkan
Umur n % Pekerjaan di RSU MMC Manado Juli
2019.
36-45 Tahum 8 15.4
46-55 Tahun 38 73.1 Pekerjaan n %
56-65 Tahun 6 IRT 22 42.3
11.5 Buruh 18 34.6
Total 52 100 Swasta 7 13.5
Sumber: Data Primer 2019 PNS 5 9.6

Responden yang dilibatkan dalam Total 52 100

penelitian ini berjumlah 52 orang dengan
batasan usia menurut Depkes RI (2009)
adalah 36-45 tahun, 46-55 tahun dan 56-65
tahun. Distribusi umur responden disajikan
pada tabel 5.2 yang menunjukan bahwa
sebagian besar responden yang berjumlah
52 orang yaitu pasien yang berumur 46-55
tahun yaitu sebanyak 38 orang (73.1%).
Sumber: Data Primer 2019
Pekerjaan yang disematkan
responden dibedakan menajadi 3 kategori,
yaitu IRT, Buruh, Swasta dan PNS.
Distribusi terakhir yang responden yang di
sajikan pada table 5.4 yang menunjukan
bahwa sebagian besar responden adalah
IRT adalah sebanyak 22 responden
(42.3%), Buruh adalah sebanyak 18
responden (34.6%), Swasta adalah
sebanyak 7 responden (14.5%) sedangkan
PNS hanya sebanyak 5 responden (9.6%).

e-Jurnal Keperawatan UNPI Manado, 2019 Page 5

  Analisa Univariat  Analisa Bivariat

Tabel.6Uji Statistik berdasarkan

Health Locus Of Control di RSU Tabel.8 Uji Statistik hubungan Health
MMC Manado Juli 2019. Locus of Control dengan Kepatuhan
Health Locus of n % Terapi Insulin pada pasien di RSU MMC
Control Manado Juli 2019
Baik 15 28,8 Kepatuhan
Kurang Baik 37 71,2
HLoC Tidak Patuh Jumlah P-
Total 52 100 Patuh value OR
CI
Berdasarkan tabel.6 menunjukan 95%
dari 52 responden diketahui bahwa n % n % n %
HLoC Baik adalah 15 orang (28,8%), Kurang 27 51,9 10 19,2 37 71,2
sedangkan pada HLoC kurang baik
baik
adalah 37 orang (71,2%). baik 3 5.8 12 23,1 15 28,8 0,0 10.8
01
Tabel.7 Uji Statistik berdasarkan Total 20 28,2 51 71,8 71 100
perkembangan anak usia
prasekolah di Tk Wilayah
Malalayang Satu Timur Manado
Juli 2019. Hasil hubungan antara Health Locus
Kepatuhan n % Of Control dengan kepatuhan terapi
insulin di RSU. MMC, menunjukan bahwa
Patuh 22 42,3 HLoC baik dengan kepatuhan terapi
Tidak Patuh 30 57,7 insulin 12 orang (23,1%) tidak patuh 3
orang (5,8%), sedangkan HLoC kurang
Total 71 100 baik dengan kepatuhan terapi insulin 10
orang (19,2%), tidak patuh 27 orang
Distribusi kepatuhan terapi (51,9%). Berdasarkan hasil analisa statistic
insulin disajikan pada table 5.7 yang diperoleh nilai p= 0,01, yakni lebih kecil
menunjukan bahwa sebagian besar dibandingkan a= 0,05. Hasil ini berarti,
responden adalah tidak patuh, yaitu bahwa terdapat hubungan antara Health
sebanyak 30 orang (57,7%), dan Locus Of Control dengan Kepatuhan terapi
Patuh terapi insulin yaitu sebanyak 22 insulin pada pasien diabetes tipe 2 di RSU
orang (42,3%). MMC Paal 2. Nilai Odds Ratio (OR)
sebesar 10,8 yang berarti Health Locus Of
Control kurang baik berpeluang 10 kali
lipat tidak patuh dibandingkan dengan
Health Locus Of Control baik.

e-Jurnal Keperawatan UNPI Manado, 2019 Page 6

PEMBAHASAN
1. Analisa Univariat
a. Health Locus Of Control
Berdasarkan tabel 5.6 diperoleh
paling banyak responden memiliki
Health Locus Of Control kurang baik
yaitu 37 responden (71,2%).
sedangkan pada Health locus Of
Control baik hanya 3 orang (5,8%).
Nilai Odd Ratio yang di dapat (OR)
sebesar 10.8.
Health Locus Of Control
didefinisikan sebagai tingkat
keyakinan individu bahwa kesehatan
mereka dipengaruhi oleh dimensi
internal atau eksternal. Individu
dengan Health Locus Of Control
mempengaruhi perilaku mereka
sendiri yang berhubungan dengan
kesehatan yang beresiko, dan
kepatuhan terhadap anjuran
kesehatan (Wallston dkk, 1978).
Health Locus Of Control juga
didefinisikan sebagai kondisi sejauh
mana pasien percaya bahwa dia dapat
mempengaruhi proses
penyembuhannya (Kostka & ada hubungan antara Health Locus Of
Jachimowicz, 2010).
Phares (dalam Silalahi 2009)
menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi health locus of
control
1. Kemampuan Seseorang yakin
bahwa kesuksesan dan gegagalan
yang telah terjadi sangat
dipengaruhi oleh kemampuan
yang dimiliki.
2. Minat Seseorang memiliki minat
yang lebih besar terhadap kontrol
perilaku peristiwa dan
tindakannya. Tampubolan
(2004:28) mengemukakan bahwa
minat adalah perbaduan antara
keinginan dan kemauan yang
dapat berkembang jika ada
motivasi.
3. Usaha Seseorang yang memiliki
locus of control internal bersikap
optimis, pantang menyerah dan
akan berusaha semaksimal
e-Jurnal Keperawatan UNPI Manado, 2019
mungkin untuk mengontrol
perilakunya.
4. Nasib Seseorang akan
menganggap kesuksesan dan
kegagalan yang dialami telah
ditakdirkan dan mereka tidak
dapat merubah kembali peristiwa
yang telah terjadi.
5. Pengaruh orang lain Seseorang
yang memiliki ekternal locus of
control menganggap bahwa
orang lain dapat mempengaruhi
perilaku mereka dan sangat
mengharapkan bantuan dari
orang lain.
Teori ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Anindita Dwi
Pramesti (2019) tentang Hubungan antara
Health Locus Of Control, dengan
kepatuhan minum obat pada pasien
diabetes mellitus tipe 2 di kota semarang.
Hasil uji menunjukan adanya hubungan
positif dimensi dengan nilai (r=0,576,
p=0.00). Artinya, dapat dikatakan bahwa
Control dengan kepatuhan.
Asumsi peneliti terhadap hasil
penelitian ini yaitu kebanyakan pasien di
RSU MMC memiliki HLoC yang kurang
baik, sesuai dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi locus of control, faktor
minat, usaha dan pengaruh dari orang lain
lah dimana yang mempengaruhi pasien
sehingga locus of control kurang baik,
pasien tidak memiliki minat dan usah yang
kuat untuk sembuh, serta tidak ada peran
dari keluarga dalam memberi dorangan,
sehingga banyak dari pasien di RSU MMC
tidak patuh dalam melakukan terapi
insulin yang telah di instruksi oleh dokter.
b. Kepatuhan
Berdasarkan tabel 5.7 menunjukan
bahwa paling banyak responden yang
tidak patuh, yaitu berjumlah 30 pasien
(57,7%). Kepatuhan pasien mengarah
derajat kesesuaian antara parilaku
Page 7
 pasien dengan anjuran yang diberikan
oleh ahli kesehatan (Niven, 2000).
Kepatuhan atau ketaatan
(compliance) adalah tingkat pasien
melaksanakan cara pengobatan dan
perilaku yang disarankan oleh
dokternya atau orang lain (smet,1994)
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh
Nulatifah(2018). Hasil uji analisis
menunujkan Health Locus Of Control
memilki nilai signifikan =0,690 dengan
nilai (p<0,5) . yaitu (p=0,005). Berarti
ada hubungan antara Health Locus Of
Control dengan kepatuhan pengobatan
pada pasien kronis . Hasil uji analisis
menunujkan Health Locus Of Control
memilki nilai signifikan =0,690 dengan
nilai (p<0,5) . yaitu (p=0,005). Berarti
ada hubungan antara Health Locus Of
Control dengan kepatuhan pengobatan
pada pasien kronis.
Asumsi peneliti terhadap hasil
penelitian ini yaitu kepatuhan pada
pasien Diabetes Melitus Tipe 2 dalam
terapi insulin disebabkan karena Health
Locus Of Control mereka baik,
sehingga mereka patuh dalam
melakukan terapi kerana mereka
mempunyai keinginan dalam diri untuk
sembuh.
2. Analisa Bivariat Hubungan Health Locus of
Control Dengan Kepatuhan Terapi Insulin
Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II Di
RSU MMC Manado
Berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan
bahwa pasien dalam kelompok tidak patuh
berjumlah 30 pasien mempunyai Health
Locus Of Control kurang baik sedangkan
pada kelompok patuh ada 22 pasien.
Responden dalam kelompok patuh sebagian
besar memiliki Health Locus Of Control
.
baik sebanyak 12(23,1%) pasien.
e-Jurnal Keperawatan UNPI Manado, 2019
Hubungan Health Locus Of Control
dengan Kepatuhan terapi Insulin pada pasien
diabtes mellitus tipe 2 di RSU. MMC di
peroleh nilai p-value = 0,001 yang lebih
kecil dari nilai signifikan a (0,05). Sehingga
dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho ditolak
dan Ha diterima yang artinya ada hubungan
yang bermakna antara Health Locus Of
Control dengan kepatuhan terapi insulin
pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di RSU.
MMC Paal 2. Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh
Nulatifah(2018). Hasil uji analisis
menunujkan Health Locus Of Control
memilki nilai signifikan =0,690 dengan nilai
(p<0,5) . yaitun (p=0,005). Berarti ada
hubungan antara Health Locus Of Control
dengan kepatuhan pengobatan pada pasien
kronis. Penelitian ini juga di dukung oleh
penelitian yang dilakukan oleh Retno Dwi
Susanti (2019). Hasil uji analisis
menunjukan Health Locus Of Control
dengan kepatuhan diet Diabetes Melitus
dengan nilai (p=0,002). Berarti Health
Locus Of Control memiliki hubungan yang
signifikan terhadap kepatuhan terapi diet
DM.
Asumsi peneliti terhadap hasil penelitian
ini yakni ada hubungan Health Locus Of
Control dengan Kepatuhan terapi insulin
pada pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di
RSU. MMC Paal 2. Sesuai dengan teori
Waltson dkk (2012) Locus of control
merupakan upaya seseorang untuk kembali
sembuh dari penyakitnya, Maka dari itu
penelitian ini sesuai dengan teori.
Dikarenakan pasien yang tidak patuh terapi
insulin adalah pasien yang memiliki Health
Locus Of Control yang kurang baik.
Sehingga ketika individu sakit cenderung
masah bodoh dengan penyakitnya dan tidak
berupaya untuk sembuh. Berbeda dengan
pasien yang memiliki Health locus of
control yang baik dimana pasien berupaya
untuk sembuh dari penyakitnya sehingga
patuh dalam setiap pengobatan yang
diberikan.
Page 8
SIMPULAN
1. Hasil penelitian Health Locus Of
Control kurang baik lebih banyak
dibandingkan dengan Health Locus Of
Control baik di RSU. Manado Medical
Center.
2. Hasil penelitian kepatuhan terapi
pasien diabetes mellitus lebih banyak
yang patuh dibandingkan tidak patuh
di RSU. Manado Medical Center tidak
patuh dalam melakukan terapi insulin.
3. Terdapat hubungan yang signifikan
antara Health Locus Of Control dengan
Kepatuhan terapi insulin pada pasien
diabetes mellitus tipe 2 di RSU.
Manado Medical Center.
DAFTAR PUSTAKA
ANINDITA DWI, (2019). Hubungan
antara Health Locus of
Control dengan kepatuhan
minum obat pada diabetes
melitus tipe 2 di kota
semarang. UNIVERSITAS
ISLAM INDONESIA.Skripsi
Hasil Riskesdas (2018)
Hans Tandra, (2018), Segala sesuatu yang
harus anda kertahui tentang
Diabetes
Hendryadi, (2017). Pengembangan skala
locus of control.Jurnal Riset
Manajemen dan Bisnis
(JRMB) Fakultas Ekonomi
UNIAT. Vol.2, No.3,
Oktober 2017

Maghfira Aulia Putri Setiawan, Indri

Utami Sumaryanti, (2018).
Hubungan antara health locus
of control dengan perilaku
compliance pada pasien
diabetes melitus tipe 2 di
rumah sakit X
bandung.Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Universitas
Islam Bandung. Vol.4 No. 1
tahun 2018
Martha, (2018). Hubungan Kepatuhan
minum obat anti tuberculosis
(OAT) dengan status gizi
pasien TBC Paru Fase
Intensif di BBKPM
Surakarta. Universitas
Muhammadiyah
Surakarta.skripsi

Nurlatifah, (2018). Hubungan Health

Locus Of Control dengan
Kepatuhan Pengobatan pada
Pasien Penyakit Kronis:
Kanker di Medan.
UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA.
Skripsi

e-Jurnal Keperawatan UNPI Manado, 2019 Page 9

Nisa Nurjanah, (2017). Hubungan antara
health locus of control dan
self efficacy pada mahasiswa
keperawatan. Journal of
psychological research.
Volume 3, No 2, November
2017
Olievia E. W. Hardnata, (2019). Hubungan
health locus of control
dengankepatuhan terapi
insulin pada pasien diabetes
mellitus tipe 2 di RSU
Pancaran kasih manado.
Jurnal keperawatan
Mahasiswa Unviersitas Sam
Ratulangi Manado. Vol.7
No.1 tahun 2019
Vermita, (2019). Dukungan keluarga
miskin perkotaan pada pasien
diabetes tipe 2
: Sebuah studi kualitatif.
Universitas Lampung.
Skripsi

Infodatin. (2014). Diabetes: Situasi Dan

Analisi. Pusat Data dan
Informasi Kementrian
Kesehatan Republic
Indonesia

Profil Kesehatan Kota manado, (2017)

Retno Dwi Susanti, (2019). Hasil uji

analisis menunjukan Health
Locus Of Control dengan
kepatuhan diet Diabetes
Melitus

Yudina Sulastin, (2012). Hubungan antara

locus of control dengan
kepuasaan kerja pada perawat
di puskesmas sumiboto
kabupaten jombang. UIN
Maulana Malik Ibrahim
Malang. Skripsi

Ariyanti dan tatik, 2016

e-Jurnal Keperawatan UNPI Manado, 2019 Page 10