Anda di halaman 1dari 31

Perubahan Biologis pada

Lansia
• Menurut WHO membagi lansia
menjadi 3 kategori:
• Usia pertengahan: 49-59 tahun
• Lanjut usia: 60-74 tahun
• Lanjut usia tua: 75-90 tahun
• Usia sangat tua: >90 tahun
• Secara biologis penduduk lanjut
usia adalah penduduk yang
mengalami proses penuaan
secara terus menerus, yang
ditandai dengan menurunnya daya
tahan fisik yaitu semakin
rentannya terhadap serangan
penyakit yang dapat menyebabkan
kematian.
• Proses menua (Aging) adalah
proses alami yang disertai adanya
penurunan fisik, psikologis
maupun sosial yang saling
berinteraksi satu sama lain.
PROSES PENUAAN
• Penuaan primer
Perubahan pada tingkat sel yang
menyebabkan penurunan imunologi
dan mudah terjadi infeksi.
• Penuaan sekunder
Proses penuaan akibat dari faktor
lingkungan, fisik, psikis, dan sosial.
Secara umum perubahan proses
fisiologis proses menua:
• Terjadi dalam sel (perubahan
makro)
– Berkurangnya cairan dalam sel
– Berkurangnya besarnya sel
– Berkurangnya jumlah sel
• Yang jelas terlihat (perubahan mikro)
– Erosi pada sendi
– Atrofi otot
– Rambut memutih
– Menopouse pada wanita
– Kulit tidak elastis
• Teori biologi merupakan teori yang
menjelaskan mengenai proses fisik
penuaan yang meliputi perubahan
fungsi dan struktur organ,
pengembangan, panjang usia dan
kematian (Christofalo dalam
Stanley).
• PERUBAHAN PADA SISTEM
SENSORIS
– Penglihatan
• Kekeruhan lensa mata (Katarak)
• Presbiopi
• Penurunan ukuran pupil
• Penurunan produksi air mata.
Pendengaran
– pengecilan daya tangkap
– gangguan konduksi suara
– terdapat penurunan fungsi
sensorineural
Perabaan
– Kemunduran dalam merasakan sakit
– Kemunduran dlm mrskan tekanan,
panas, dan dingin.
Pengecapan
– sensitivitas terhadap rasa (manis,
asam, asin, dan pahit) berkurang.
Penciuman
– penurunan sensitivitas terhadap bau.
PERUBAHAN PADA SISTEM
INTEGUMEN
Stratum Koneum
• regenerasi sel menjadi lebih lama
• Pelembab pada stratum korneum
berkurang
Epidermis
• Jumlah sel basal menjadi lebih
sedikit
• Terjadi penurunan jumlah
melanosit
• Penurunan jumlah sel Langerhans
• Kerusakan struktur nukleus
keratinosit
Dermis
• Volume dermal mengalami
penurunan
• Penghancuran serabut elastis dan
jaringan kolagen oleh enzim-enzim
• Vaskularisasi menurun dengan
sedikit pembuluh darah kecil
Subkutis
• Lapisan jaringan subkutan
mengalami penipisan
• Distribusi kembali dan penurunan
lemak tubuh
Bagian tambahan pada kulit
• Berkurangnya folikel rambut
• Pertumbuhan kuku melambat
• Korpus pacini (sensasi tekan) dan
korpus meissner (sensasi
sentuhan) menurun
• Kelenjar keringat sedikit
• Penurunan kelenjar apokrin
PERUBAHAN PADA SISTEM
MUSKULOSKELETAL
Sistem Skeletal
• Penurunan tinggi badan secara
progresif
• Penurunan produksi tulang kortikal
dan trabekular
Sistem Muskular
• Waktu untuk kontraksi dan
relaksasi muskular memanjang
• Perubahan kolumna vertebralis,
akilosis
Sendi
• Pecahnya komponen kapsul sendi
dan kolagen
• Kekakuan ligamen dan sendi
Estrogen
• penurunan hormon esterogen
(pengeroposan tulang)
PERUBAHAN PADA SISTEM
NEUROLOGIS
• Konduksi saraf perifer yang lebih
lambat
• Peningkatan lipofusin sepanjang
neuron-neuron
• Termoregulasi oleh hipotalamus
kurang efektif
PERUBAHAN PADA SISTEM
KARDIOVASKULAR
Perubahan Struktur
• Penebalan dinding ventrikel kiri
• Jumlah sel-sel peacemaker
mengalami penurunan
• Sistem aorta dan arteri perifer
menjadi kaku dan tidak lurus
• Vena meregang dan mengalami
dilatasi
PERUBAHAN PADA SISTEM
PULMONAL
• Paru-paru kecil dan kendur
• Penurunan kapasitas vital
penurunan PaO2 residu
• Pengerasan bronkus
• Kalsifikasi kartilago kosta
• Hilangnya tonus otot toraks
• Kelenjar mukus kurang produktif
• Penurunan sensitivitas sfingter
esophagus
• Penurunan sensitivitas
kemoreseptor
PERUBAHAN PADA SISTEM
ENDOKRIN
• Kadar glukosa darah meningkat
• Ambang batas ginjal untuk glukosa
meningkat
• Residu urin di dalam kandung
kemih meningkat
• Kelenjar tiroid menjadi lebih kecil
PERUBAHAN PADA SISTEM
RENAL DAN URINARIA
Perubahan pada Sistem Renal
• Membrana basalis glomerulus
mengalami penebalan
• Penurunan massa otot yang tidak
berlemak
• Penurunan hormon yang penting
untuk absorbsi kalsium
Perubahan pada Sistem Urinaria
• penurunan kapasitas kandung
kemih
PERUBAHAN PADA SISTEM
GASROINTESTINAL
Rongga Mulut
• Hilangnya tulang periosteum dan
periduntal
• Hilangnya kuncup rasa
• Atrofi pada mulut
• produksi saliva telah mengalami
penurunan.
Esofagus, Lambung, Dan Usus
• Dilatasi esophagus
• Atrofi penurunan sekresi asam
hidroklorik mukosa lambung
• Penurunan motilitas lambung
Saluran Empedu, Hati, Kandung
Empedu, dan Pankreas
• Pengecilan ukuran hari dan
penkreas
• Perubahan proporsi lemak
empedu
PERUBAHAN PADA SISTEM
REPRODUKSI
Pria
• Testis masih dapat memproduksi
spermatozoa meskipun adanya
penurunan secara berangsur-
angsur
• Atrofi asini prostat otot dengan
area fokus hyperplasia
Wanita
• Penurunan estrogen yang
bersikulasi
• Peningkatan androgen yang
bersirkulasi
TERIMA

Anda mungkin juga menyukai