Disusun Oleh:
DIAN NOVITA SARI
NIM 1901006
B. Etiologi
Menurut Batticaca (2008; 56), Stroke hemoragik umumnya disebabkan oleh
adanya perdarahan intracranial dengan gejala peningkatan tekana darah systole >200
mmHg pada hipertonik dan 180 mmHg pada normotonik, bradikardia, wajah
keunguan, sianosis, dan pernafasan mengorok. Penyebab stroke hemoragik, yaitu:
1. Kekurangan suplai oksigen yang menuju otak.
2. Pecahnya pembuluh darah di otak karena kerapuhan pembuluh darah otak.
3. Adanya sumbatan bekuan darah di otak.
C. Manifestasi Klinis
Gejala stroke hemoragik bervariasi tergantung pada lokasi pendarahan dan
jumlah jaringan otak yang terkena. Gejala biasanya muncul tiba-tiba, tanpa
peringatan, dan sering selama aktivitas. Gejala mungkin sering muncul dan
menghilang, atau perlahan-lahan menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu. Gejala
stroke hemoragik bisa meliputi :
1. Perubahan tingkat kesadaran (mengantuk, letih, apatis, koma).
2. Kesulitan berbicara atau memahami orang lain.
3. Kesulitan menelan.
4. Kesulitan menulis atau membaca.
5. Sakit kepala yang terjadi ketika berbaring, bangun dari tidur, membungkuk,batuk,
atau kadang terjadi secara tiba-tiba.
6. Kehilangan koordinasi.
7. Kehilangan keseimbangan.
8. Perubahan gerakan, biasanya pada satu sisi tubuh, seperti
kesulitanmenggerakkan salah satu bagian tubuh, atau penurunan
keterampilanmotorik.
9. Mual atau muntah.
10. Kejang.
11. Sensasi perubahan, biasanya pada satu sisi tubuh, seperti penurunan sensasi, baal
atau kesemutan.
12. Kelemahan pada salah satu bagian tubuh.
D. Patofisiologi
Gangguan pasokan aliran darah otak dapat terjadi dimana saja di dalam arteri-
arteri yang membentuk sirkulus Willisi : arteria karotis interna dan
sistemvertebrobasilar atau semua cabang-cabangnya. Apabila aliran darah ke
jaringanotak terputus selama 15-20 menit maka akan terjadi infark atau
kematianjaringan. Akan tetapi dalam hal ini tidak semua oklusi di suatu
arterimenyebabkan infark di daerah otak yang diperdarahi oleh arteri
tersebut.Mungkin terdapat sirkulasi kolateral yang memadai di daerah tersebut.
Dapatjuga karena keadaan penyakit pada pembuluh darah itu sendiri
sepertiaterosklerosis dan trombosis atau robeknya dinding pembuluh darah dan
terjadiperadangan, berkurangnya perfusi akibat gangguan status aliran darah
misalnyasyok atau hiperviskositas darah, gangguan aliran darah akibat
bekuan atauinfeksi pembuluh ektrakranium dan ruptur vaskular dalam
jaringan otak.(Sylvia A. Price dan Wilson, 2006).
E. Pathway
Hipertensi Kronis, sumbatan pembuluh darah
Intraventrikuler hemoragik
Stroke Hemoragik
G. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Batticaca (2008; 60), Pemeriksaan penunjang diagnostik yang dapat
dilakukan adalah :
1. Laboratorium : darah rutin, gula darah, urine rutin, cairan
serebrospinal,analisa gas darah, biokimia darah, elektolit.
2. CT scan kepala untuk mengetahui lokasi dan luasnya perdarahan dan juga untuk
memperlihatkan adanya edema, hematoma, iskemia, dan adanya infark.
3. Ultrasonografi Doppler : mengidentifikasi penyakit arteriovena ( masalah sistem
arteri karotis ) .
4. Angiografi serebral membantu menentukan penyebab stroke secara spesifikseperti
perdarahan atau obstruksi arteri.
5. MRI ( magnetic resonance imaging ) : menunjukan daerah yang mengalamiinfark,
hemoragik ).
6. EEG ( elektroensefalogram ) : memperlihatkan daerah lesi yang spesifik.
7. Sinar-X tengkorak : menggambarkan perubahan kelenjar lempeng
pinealdaerah yang berlawanan dari masa yang meluas; klasifikasi karotis interna
erdapat pada trombosit serebral ; klasifikasi parsial dinding aneurisma
padaperdarahan subarachnoid.
H. Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan penderita dengan strokehemoragik adalah sebagai berikut
( Sylvia dan Lorraine, 2006 ).:
1. Posisi kepala dan badan atas 20 – 30 derajat, posisi miring apabila muntah dan
boleh mulai mobilisasi bertahap jika hemodinamika stabil.
2. Bebaskan jalan nafas dan pertahankan ventilasi yang adekuat, bila perlu diberikan
oksigen sesuai kebutuhan.
3. Tanda – tanda vital diusahakan stabil.
4. Bed rest.
5. Koreksi adanya hiperglikemia atau hipoglikemia.
6. Pertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
7. Kandung kemih yang penuh dikosongkan, bila perlu kateterisasi.
8. Pemberian cairan intravena berupa kristaloid atau koloid dan hindari
penggunaan glukosa murni atau cairan hipotonok.
9. Hindari kenaikan suhu, batuk, konstipasi, atau cairan suction berlebih yang dapat
meningkatkan TIK.
10. Nutrisi peroral hanya diberikan jika fungsi menelan baik, apabila kesadaran
menurun atau ada gangguan menelan sebaiknya dipasang NGT.
11. Penatalaksanaan spesifiknya yaitu dengan pemberian obat neuroprotektor,
antikoagulan, trombolisis intraven, diuretic, antihipertensi, dan tindakan
pembedahan, menurunkan TIK yang tinggi
LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NY.S DENGAN GANGGUAN STROKE
DI RUANG YUDISTIRA RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO SEMARANG
STASE GERONTOK
Disusun Oleh:
DIAN NOVITA SARI
NIM 1901006
A. Pengkajian :
1. Identitas Klien
a. Nama : Ny. S
b. Umur : 68 th
c. Jenis Kelamin : P
d. Agama : Islam
e. Alamat : Sendang Dahlia No.4 Tembalang
f. Pendidikan : SD
g. Suku Bangsa : Jawa
h. Tanggal Masuk : 10 November 2021
2. Status : Janda
3. Riwayat Keluarga
Genogram
Keterangan ;
= Suami
KUESIONER KECEMASAN
No Pernyataan 0 1 2 3 4
1 Perasaan Ansietas
- Cemas
- Firasat buruk
- Takut akan pikiran sendiri
- Mudah tersinggung
2. Ketegangan
- Merasa tegang
- Lesu
- Tak bisa istirahat tenang
- Mudah terkejut
- Mudah menangis
- Gemetar
- Gelisah
3 Ketakutan
- Pada gelap
- Pada orang lain
- Ditinggal sendiri
- Pada binatang besar
- Pada keramaian lalu lintas
- Pada kerumunan orang banyak
4 Gangguan tidur
- Sukar masuk tidur
- Terbangun malam hari
- Tidak nyenyak
- Bangun dengan lesu
- Banyak mimpi-mimpi
- Mimpi buruk
- Mimpi menakutkan
5 Gangguan kecerdasan
- Sukar konsentrasi
- Daya ingat buruk
6 Perasaan depresi
- Hilangnya minat
- Berkuranganya kesenangan pada hobi
- Sedih
- Bangun dini hari
- Perasaan berubah-ubah sepanjang hari
7 Gejala somatik (otot)
- Sakit dan nyeri di otot-otot
- Kaku
- Kedutan otot
- Gigi gemeruntuk
- Suara tidak stabil
8 Gejala somatik (sensorik)
- Tinitus
- Penglihatan kabur
- Muka merah atau pucat
- Merasa lemah
- Perasaan ditusuk-tusuk
9 Gejala kardiovaskular
- Takhikardia
- Berdebar
- Nyeri dada
- Denyut nadi mengeras
- Perasaan lesu/lemas seperti mau
pingsan
- Detak jantung menghilang (sekejap)
10 Gejala respiratori
- Rasa tertekan atau sempit di dada
- Perasaan tercekik
- Sering menarik napas
- Napas pendek/sesak
11 Gejala gastrointestinal
- Sulit menelan
- Perut melilit
- Gangguan pencernaan
- Nyeri sebelum dan sesudah makan
- Perasaan terbakar di perut
- Rasa penuh atau kembung
- Mual
- Muntah
- BAB lembek
- Kehilangan BB
- Susah BAB (Konstipasi)
12 Gejala Urogenital
- Sering buang air kecil
- Tidak dapat menahan air seni
- Amenorrhoe
- Menorrhagia
- Menjadi dingin (frigid)
- Ejakulasi praecocks
- Ereksi hilang
- Impoten
13 Gejala otonom
- Mulut kering
- Muka merah
- Mudah berkeringat
- Pusing, sakit kepala
- Bulu-bulu berdiri
14 Tingkah laku pada wawancara
- Gelisah
- Tidak tenang
- Jari gemetar
- Kerut kening
- Muka tegang
- Muka merah
Skor total = 14, tidak ada kecemasan
Jawaban
No Pertanyaan
Benar Salah
1. Tanggal berapa hari ini ? - 1
2. Hari apa sekarang ? - 1
3. Dimana anda sekarang ? - 1
4. Berapa anak anda ? - 1
5. Dimana alamat anda ? - 1
6. Berapa umur anda ? - 1
7. Kapan anda dilahirkan ? - 1
8. Siapakah presiden Indonesia sekarang ? - 1
9. Siapa presiden sebelumnya ? - 1
10 Siapa nama kecil ibu anda ? - 1
.
Total : 10
Fungsi Intelektual Berat
B. Analisa Data
5 2
a. Nadi : 96x/mnt
b. RR : 20
c. Suhu : 36,2 ºC
d. TD : 165/78 mmhg
e. SpO2 : 98%
C. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko Perkusi Serebral Tidak Efektif b.d penurunan kinerja ventrikel kiri.
D. Intervensi Keperawatan
Terapeutik :
a. Minimalkan stimulus dengan
menyediakan lingkungan yang
tenang
b. Berikan posisi semi Fowler
c. Hindari manuver valsava
d. Cegah terjadinya kejang
e. Hindari pemberian cairan IV
hipotonik
f. Pertahankan suhu tubuh normal
Kolaborasi:
a. Kolaborasi pemberian sedasi dan
antikonvulsan, jika perlu
b. Kolaborasi pemberian diuretik
osmosis, jika perlu
c. Kolaborasi pemberian pelunak tinja
jika perlu