Anda di halaman 1dari 6

Laporan Pendahuluan

Kesiapan Peningkatan Perkembangan Usia Remaja

Oleh:
Yusticia Ali
711490120039

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO


JURUSAN KEPERAWATAN
POFESI NERS LANJUTAN

2021
Lapora Pendahuluan
Kesiapan Peningkatan Perkembangan Remaja
A. Konsep Dasar Tumbuh Kembang Remaja
I. Definisi
Remaja adalah seseorang individu yang baru beranjak selangkah dewasa dan
baru mengenal mana yang benar dan mana yang salah, mengenal lawan jenis,
memahami peran dalam dunia sosial, menerima jati diri apa yang telah
dianugerahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala pada dirinya, dan mampu
mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam diri individu. Remaja saat ini
dituntut harus siap dan mampu dalam menghadapi tantangan kehidupan dan
pergaulan. Usia remaja adalah usia yang paling kritis dalam kehidupan seseorang,
rentang usia peralihan dari masa kanak-kanak menuju remaja dan akan
menentukan kematangan usia dewasa, Jannah(2017). Lebih lanjut di jelaskan stuart
dan sundeen dalam Muhith,Abdul (2015)istilah adolescentatau masa remaja berasal
dari kata adolescere yang berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”. Istilah
adolescent, seperti digunakan saat ini, mencakup arti yang lebih luas, mencakup
kematangan mental, emosional, social, dan fisik.
Perkembangan pada remajaadalah Muhith (2015)sebagai berikut:

Masa remaja di bagi menjadi dua Remaja awal : 13-16/17 tahunRemaja


bagian akhir : 16/17-18 tahun
Ciri-ciri masa remaja 1) Periode yang penting.
2) Periode peralihan.
3) Periode perubahan.
4) Usia bermasalah.
5) Masa mencari identitas.
6) Usia yang menimbulkan
ketakutan.
7) Masa yang tidak realistic.
8) Ambang masa dewasa
Perubahan social yang penting dalam 1) Meningkatnya pengaruh
masa remaja kelompok sebaya.
2) Pola perilaku yang lebih matang
3) Pengelompokan socialbaru dan
nilai-nilai baru dalam pemilihan
teman dan pemimpin.
4) Dukungan social
Minat yang palingpenting dan paling 1) Minat rekreasi.
universal remaja masa kini 2) Minat pribadi dan social.
3) Minat pada Pendidikan.
4) Minat pada pekerjaan.
5) Minat agama.
6) Minat pada symbol status
Pada tahun 1974, WHO memberikan definisi konseptual tentang remaja, yang
meliputi kriteria biologis, psikologis, dan socialekonomi. Menurut WHO dalam
Herlina (2013), remaja adalah suatu masa dimana :
a. ndividu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda
seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual. (kriteria
biologis)
b. Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari
kanak-kanak menjadidewasa.(kriteria social-psikologis).
c. Terjadi peralihan dari ketergantungan social-ekonomi yang penuh kepada
keadaan yang relative lebih mandiri.(kriteria social-ekonomi).

B. Remaja Dan Perkembangan


Remaja merupakan masa terjadinya tumbuh kembang secara pesat baik fisik,
psikologis atau secara intelektual. Masa tumbuh kembang tersebut mengakibatkan
para remaja memiliki sifat dan karakter khas yang sama yaitu rasa keingintahuan yang
tinggi dan gemar melakukan petualangan serta suka terhadap tantangan. Remaja juga
cenderung berani mengambil risiko atas perilaku yang diperbuat tanpa
mempertimbangkan secara matang lebih dahulu. Sifat ini dihadapkan pada
ketersediaan sarana di sekitarnya yang dapat memenuhi keingintahuan tersebut.
Keadaan ini sering mendatangkan konflik batin dalam dirinya ketika tidak mampu
untuk dikontrol(Ningsih, 2018).
Masa remaja merupakan masa "belajar" untuk tumbuh dan berkembang dari anak
menjadi dewasa. Masa belajar ini disertai dengan tugas-tugas, yang dalam istilah
psikologi dikenal dengan istilah tugas perkembangan. Sama halnya dengan di sekolah,
tugas perkembangan ini juga harus diselesaikan oleh seorang remaja dengan baik dan
tepat waktu untuk dapat naik ke kelas berikutnya. Istilah tugas perkembangan
digunakanuntuk menggambarkan harapan masyarakat terhadap suatu individu untuk
melaksanakan tugas tertentu pada masa usia tertentu sehingga individu itu dapat
menyesuaikan diri dalam masyarakat. Setiap perkembangan, yaitu sejak scorang bayi
lahir, tumbuh menjadi dewasa sampai akhirnya mati, mempunyai tugas-tugas
perkembangan yang harus dipenuhi. Misalnya, balita berusia dua tahun diharapkan
sudah dapat berbicara dan berkomunikasi secara sederhana dengan orang-orang di
sekelilingnya. Hal yang sama juga berlaku bagi remaja. Tugas perkembangan yang
harus diselesaikan oleh remaja tidak sedikit. Tugas-tugas perkembangan seorang
remaja adalah sebagai berikut :
1) Menerima keadaan fisik dirinya sendiri dan menggunakan tubuhnya secara
lebih efektif. Walaupun kedengarannya sederhana dan mudah diucapkan,
menerima keadaan fisik diri sendiri sering kali menjadi masalah yang cukup
besar bagi remaja. Banyak di antara kita yang sulit menerima kenyataan
bahwa kita berkulit gelap atau tidak setinggi dan selangsing teman sebaya.
Perasaantidak puas ini kemudian membuat kita selalu dilanda perasaan minder
sehingga malas bergaul apalagi pergi ke pesta. Perasaan ini menutup
kenyataan, misalnya bahwa kita sebetulnya punya sepasang mata yang indah.
Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya fokuskan perhatian ke kelebihan kita dan
jadikan itu sebagai daya tarik. Selain itu, hilangkan dari pikiran apa yang
selama ini selalu ditanamkan oleh lingkungan kita, bahwa cewek harus cantik,
putih, tinggi, dan langsing untuk dapat disebut sebagai cewek sejati, cowok
harus berbadan kekar, berbulu, dan bersuara dalam untuk bisa dikatakan
jantan. Apabila remaja memang tidak mempunyai gen untuk dapat
berpenampilan seperti itu, mereka cenderung gelisah dan tidak puas dengan
dirinya sehingga lupa bahwa mereka punya banyak potensi diri.
2) Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa
lainnya. Usaha untuk mencapai kemandirian emosional bisa membuat remaja
melawan keinginan atau bertentangan pendapat dengan orangtuanya. Dengan
ciri khas remaja yang penuh gejolak dan emosional, pertentangan pendapat ini
sering kali membuat remaja menjadi pemberontak di rumah. Apabila masalah
ini tidak terselesaikan, terutama apabila orangtua bersikap otoriter remaja
cenderung untuk mencari jalan keluar di luar rumah, yaitu dengan cara
bergabung dengan teman-teman sebaya yang senasib Sebetulnya, curhat
dengan teman sebaya tidak ada salahnya, selama teman sebaya itu bisa
membantu mendapatkan solusi yang baik. Namun, sering kali karena yang
dihadapi adalah remaja seusia yang punya masalah yang kurang lebih sama
dan sama-sama belum berhasil mengerjakan tugas perkembangan yang sama,
bisa jadi solusi yang ditawarkan kurang bijaksana. Karena itu, kita perlu selalu
ingat bahwa untuk melepaskan diri secara emosional dari orangtua pun, bisa
dilakukan dengan meminta dukungan orangtua ataupun orang dewasa yang
ada di sekitar kita. Tentunya bukan dengan cara meminta mereka untuk
memecahkan masalah kita, tapi lebih kepada memahami keinginan kita untuk
dipahami sebagai individu yang beranjak dewasa dan tidak ingin terlalu
tergantung lagi kepada mereka.
3) Mencapai suatu hubungan dan pergaulan yang lebih matang antara lawan jenis
yang sebaya sehingga remaja akan mampu bergaul secara baik dengan kedua
jenis kelamin, baik laki-laki maupun perempuan. Kemampuan untuk mencapai
tugas perkembangan ini juga dipengaruhi oleh banyaknya interaksi yang
dialami seorang remaja dengan orang-orang dari kedua jenis kelamin. Tapi,
hal ini sama sekali tidak berarti bahwa seseorang bersekolah di sekolah khusus
cowok atau khusus cewek, kemampuannya untuk bergaul secara matang
dengan jenis kelamin lain akan terganggu karena pergaulan tidak terbatas di
sekolah saja. Ketika pulang, di rumah dan di lingkungan sekitar juga terdapat
kenalan pria dan wanita. Kemampuan untuk berinteraksi dengan seimbang itu
hanya dapat terganggu apabila seseorang memang menciptakan batasan untuk
bergaul.
4) Dapat menjalankan peran sosial maskulin dan feminin. Peran social yang
dimaksud di sini adalah seperti yang diharapkan masyarakat, dan bergeser
sesuai dengan peralihan zaman. Apabila pada zaman dahulu secara sosial
dianggap baik bila laki-laki mencari nafkah di luar rumah sedangkan
perempuan mengurus rumah tangga, dengan timbulnya kesadaran akan
kesetaraan gender sekarang ini tidak harus demikian. Sehingga yang paling
penting untuk dipahami adalah sebagai anggota dari satu jenis kelamin, kita
jangan sampai kemudian merasa berhak untuk mensubordinasi atau
memperlakukan anggota jenis kelamin lain secara buruk atau semena-mena,
baik di publik (masyarakat) maupun domestik (rumah tangga).
5) Berperilaku sosial yang bertanggung jawab. Idealnya, seseorang tentu
diharapkan untuk berpartisipasi demi kebaikan atau perbaikan di lingkungan
sosialnya, namun bila hal itu belum bisa dijalankan, minimal yang harus
dilakukan adalah tidak menjadi beban bagi masyarakat atau lingkungan
sosialnya. Karena itulah, remaja yang terlibat tawuran sampai menghancurkan
fasilitas umum tentu tidak dapat dianggap telah melampaui tugas
perkembangan yang satu ini dengan sukses.
6) Mempersiapkan diri untuk memiliki karier atau pekerjaan yang mempunyai
konsekuensi ekonomi dan finansial. Setelah melepaskan diri dari
ketergantungan emosional dengan orangtua atau orang dewasa lain, tugas yang
menanti remaja adalah juga melepaskan diridari ketergantungan finansial dari
mereka. Karena itulah, belajar bekerja juga merupakan hal yang perlu
dilakukan oleh remaja betapapun kecil penghasilan yang diperoleh. Dengan
demikian, diharapkan pada saatnya nanti kita bisa siap terjun dan bekerja di
masyarakat.
7) Mempersiapkan perkawinan dan membentuk keluarga. Dengan dilaluinya
tugas perkembangan yang telah disebutkan tadi yaitu yang berkaitan dengan
kemampuan untuk bergaul dengan sesame maupun lawan jenis, diharapkan
pergaulan ini akan dapat membawa kelangkah selanjutnya yaitu untuk
memilih pasangan hidup yang sesuai dan mulai mempersiapkan diri
membentuk keluarga.
8) Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk
berperilaku sesuai dengan norma yang ada di masyarakat. Keberhasilan remaja
melaksanakan tugas perkembangan dengan, misalnya, kesuksesannya
meredam serta mengendalikan gejolak emosi maupun seksualnya sehingga
dapat hidup sesuai dengan norma dan etika yang berlaku. Untuk dapat
memperoleh konsep diri yang memegang seperangkat nilai ini, remaja dapat
memiliki rolemodelatau seseorang yang dijadikan tokoh idola yang tingkah
lakunya kemudian diteladani Stuart dan Sundeen dalam Muhith (2015).
Tugas-tugas perkembangan ini harus dicapai sebelum seorang remaja melangkah
ketahapan perkembangan selanjutnya. Apabila remaja tadi gagal dalam memenuhi
tugas perkembangannya secara tepat waktu, maka ia akan sulit untuk memenuhi tugas
perkembangan fase selanjutnya. Atau apabila ia gagal melaksanakan tugas
perkembangannya pada waktu yang tepat, maka ia akan mengalami kesulitan untuk
menyelesaikannya di waktu yang lain atau melaksanakan tugas perkembangan pada
tahapan yang lebih lanjut.
Remaja juga mempunyai reputasi berani mengambil risiko paling tinggi
dibandingkan periode lainnya. Hal ini pula yang mendorong remaja berpotensi
meningkatkan kecemasan karena kenekatannya sering menggiringnya pada suatu
perilaku atau tindakan dengan hasil yang tidak pasti. Keinginan yang besar untuk
mencoba banyak hal menjadi salah satu pemicu utama. Perilaku nekat dan hasil yang
tidak selalu jelas diasumsikan Arnett membuka peluang besar untuk meningkatnya
kecemasan pada remaja,Aprilia Ramadhani & Sofia Retnowati(2013).
Daftar Pustaka

Arif Hidayat. (2019). PENERAPAN STIMULASI PSIKOSOSIALPADA REMAJA


DALAM PENCAPAIAN IDENTITAS DIRI. Magelang.

http://eprintslib.ummgl.ac.id/788/2/16.0601.0023_BabI_BabII_BabIII_BabIV_BabV_Daftar
Pustaka.pdf

Anda mungkin juga menyukai