Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN KLIEN DENGAN

BERDUKA DAN KEHILANGAN

Kasus :

Ibu M, usia 50 tahun mempunyai seorang suami yang sudah meninggal 1 tahun yang lalu.
Saat ini ia tinggal bersama 2 orang anaknya. Anaknya yang pertama sudah bekerja dan
menjadi tulang punggung keluarga sedangkan anaknya yang kedua masih berusia 15 tahun. 1
bulan yang lalu anak sulungnya mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kematian. Saat
bertemu perawat ibu M mengatakan bahwa anaknya tersebut masih hidup, klien sering diam
dan melamun dan mengatakan anaknya belum meninggal dan juga klien enggan untuk
berbicara dengan orang lain dan terkesan menarik diri dari lingkungannya. Hasil pemeriksaan
tanda-tanda vital menunjukan tekanan darah klien 150/100 mm Hg, nadi 110 x/menit,
pernapasan 25 x/menit

Pertemuan ke-1

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Klien tampak sering diam dan melamun dan mengatakan bahwa anaknya belum
meninggal. Klien enggan untuk berbicara dengan orang lain dan tampak menarik diri
dari lingkungannya. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital menunjukan tekanan darah
klien 150/100 mmHg, nadi 110 x/menit, pernapasan 25 x/menit.
2. Diagnosa Keperawatan
Ansietas berhubungan denga ketidakefektifan koping individu terhadap respon
kehilangan anggota keluarga yang berulang.
3. Tujuan khusus
 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat dan klien dapat
merasa aman dan nyaman saat berinteraksi dengan perawat
 Klien mampu mengungkapkan pikiran dan perasaannya
 Klien merasa lebih tenang
4. Tindakan keperawatan
 Bina hubungan saling percaya dengan klien dengan cara mengucapkan salam
terapeutik, memperkenalkan diri perawat sambil berjabat tangan dengan klien
 Dorong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Dengarkan setiap
perkataan klien. Beri respon, tetapi tidak bersifat menghakimi
 Ajarkan klien teknik relaksasi

b. Strategi Pelaksanaan

1. Fase orientasi
 Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi bu, perkenalkan saya Khofifah Wulannor, ibu
bisa panggil saya suster Fifah.
Nama Ibu siapa? Nama saya Novin Anggraini
Ibu senangnya dipanggil apa? Novi
Kalau begitu Ibu saya panggil Ibu Novi ya?
Baiklah Ibu, saya perawat hari ini yang bertugas merawat Ibu dari pukul 08.00
sampai 14.00”
 Evaluasi validasi
“Bagaimana keadaan ibu Novi hari ini? ..... Apa yang ibu rasakan?” Sedih.
 Kontrak kerja
“Baikalah bu, bagaimana kalau kita berbincang-bincang sebentar? Kita
berbincang-bincang untuk mendiskusikan masalah yang ibu alami. Kira-kira 15
menit saja Bu, bagaimana? Baik
Dimana sebaiknya kita berbincang-bincang, Bu? Bagaimana kalau di taman?
Terserah suster saja
Baiklah kita akan berbincang-bincang selama 15 menit ke depan di taman saja ya
bu”
2. Fase Kerja
 “Ibu, coba ibu ceritakan kepada saya apa yang ibu rasakan saat ini “saya sedih
sus, kenapa oarang2 mengatakan kalau anak saya sudah meninggal, padahalkan
anak saya masih hidup suster. “ iya bu, saya mengerti apa yang ibu rasakan, sabar
ya bu”
 “coba sekarang ibu berpikir kembali jika ibu pulang ke rumah ibu tidak akan
bertemu dengan anak ibu karena ia memang sudah meninggal dan itu sudah
menjadi kehendak Tuhan” Kenapa harus anak saya yg meninggal suster, padahal
hanya dia yang diharapkan untuk menjadi tulang punggung keluarga saya.
 “ibu, hidup dan matinya seseorang itu sudah diatur oleh yang maha kuasa “
“ tidak ada satupun yang mau orang yang disayanginya dipanggil yang Maha
Kuasa dan tidak ada yang bisa mngetehauinya kapan hal tersebut terjadi”
 “Ibu tidak perlu cemas, ibu masih punya keluarga yang bersedia mendukung dan
membantu ibu dan saya juga yakin ibu pasti memiliki keahlian yang bisa ibu
manfaatkan untuk menunjang kehidupan ibu “ “apakah ibu bisa memahaminya?”
Iya Suster.
 “Bagaimana kalo sekarang saya mencoba membantu ibu untuk mengatasi rasa
cemas yang ibu alami? Bagaimana sus
Caranya dengan melakukan teknik relaksasi, ibu bisa melakukan tarik napas
dalam, tahan sebentar, dan hembuskan perlahan-lahan melalui mulut”
 “Coba ibu sekarang lakukan sendiri” “ iya bu, bagus sekali, benar seperti itu”
3. Fase terminasi
 Evaluasi ( subjektif)
“Bagaimana perasaan ibu sekarang? Jadi lebih baik sus.
Apakah ibu sudah menyadari apa yang sebenarnya terjadi pada ibu ? Sudah
suster, anak sulung saya meninggal karena kecelakaan.
 Evaluasi (objektif)
“Coba ibu sebutkan kembali, apa yang harus ibu lakukan jika ibu sedang dalam
perasaan cemas” Melakukan teknik relaksasi.
 Rencana tindak lanjut
“Iya bu betul sekali, ibu melakukan teknik relaksasi menarik napas dalam jika ibu
sedang dalam kondisi cemas”
 Kontrak yang akan datang
“Ya bu karena sudah 15 menit kita berdiskusi, saya akhiri diskusi kali ini ya bu,
besok pagi setelah makan pagi jam 9, saya akan kembali ke ruangan ibu untuk
mendiskusikan tentang hobi ibu”Baik suster “
dimana ibu bisa melakukan diskusi dengan saya, bu? Terserah suster saja, baiklah
kita akan berdiskusi di taman saja ya? apakah 20 menit cukup bu? Cukup. baiklah
kalau begitu, besok kita akan berdiskusi selama 20 menit di taman ya bu “
sekarang saya pamit dulu ya bu, selamat pagi”

Anda mungkin juga menyukai