Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN

NUTRISI PADA PASIEN PENDERITA KANKER PASCA KEMOTERAPI

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas PKK Maternitas Di Ruang Rajawali 4B

DISUSUN OLEH :

NUR ULISETIANI

P1337420616002

PROGRAM STUDI S1 TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG


SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Latar Belakang
Kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan pertumbuhan sel yang
abnormal karena adanya perubahan dalam ekspresi gen yang pada akhirnya sel-sel
tersebut berkembang menjadi populasi sel yang dapat menyerang jaringan di
sekitarnya sehingga terjadi kerusakan, dan dapat menyebabkan kematian (Brooker,
2008; Corwin, 2008; Ruddon, 2007). Menurut data data International Agency for
Research on Vancer (IARC), ada sekitar 12,7 juta kasus baru kanker pada tahun 2008
di seluruh dunia, di mana 5,6 juta terjadi di Negara ekonomi maju dan 7,1 juta pada
Negara berkembang. Estimasi pederita kanker pada tahun 2030 di seluruh dunia
mencapai 21,4 juta kasus baru, dan 13,2 juta kematian akibat kanker (GLOBOCAN,
2012). Kanker sebagai suatu penyakit menyebabkan berbagai permasalahan bagi
penderitanya.
Malnutrisi merupakan masalah yang umum terjadi pada pasien kanker.
Kaheksia pada pasien kanker merupakan sindroma yang komplek yang ditandai oleh
anoreksia, penurunan berat badan, atropi otot kerangka, disfungsi sistem imun dan
berbagi perubahan metabolisme. Pasien kanker dengan status gizi buruk memiliki
respon yang buruk terhadap terapi yang diberikan. Setelah pasien menjalani skrining
dan pemeriksaan diagnostik maka perencanaan nutrisi diberikan secara individual
berdasarkan pada keadaan umum, kebutuhan nutrisi, status nutrisi, pembatasan diet,
toleransi dan kemampuan saluran cerna serta modalitas terapi yang diberikan yang
mungkin berdampak pada status nutrisi sehingga memerlukan penyesuaian asupan.
Kebutuhan kalori pasien kanker tergantung pada status gizi, status metabolisme dan
juga pada hilangnya kalori dan tingkat aktivitas fisik (Hariani, 2007).
Mengonsumsi makanan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi khususnya pada
penderita kanker bertujuan untuk menghambat penurunan berat badan secara
berlebihan dan mencapai serta mempertahankan status gizi yang optimal. Diet
merupakan bagian yang penting dari terapipada kanker. Mengkonsumsi makanan
sesuai dengan kebutuhan pada sebelum, selama dan setelah terapi dapat
membantupasien merasa lebih baik dan bertahan lebih kuat.Terapi pada kanker terdiri
dari kemoterapi, radiasi, transpalantasi sumsum tulang belakang, imunoterapidan
operasi. Dari setiap terapi pada kanker memiliki efek samping masing–masing yang
dapat menyebabkanmasalah makan. Efek samping dari terapi kanker antara lain faktor
psikologis berupa stress dan depresi, perubahan rasa kecap, mual, muntah, masalah
mengunyah dan menelan, tidak nafsu makan, menurunnya produksi air liur, mulut
kering, diare dan esophagitis. Efek samping lainnya juga berupa rambut rontok serta
masalah pada kulit (Hudayani, 2012).
2. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit tentang nutrisi pasien kanker,
pasien dan keluargapasien dapat mengerti, mememahami dan
melaksanakanpemenuhan nutrisi pasien secara adekuat serta mengetahui cara
mengatasi masalah makan pada pasien.

3. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, sasaran diharapkan mampu
a. Menjelaskan pengertian kanker
b. Menjelaskan penyebab terjadinya kanker
c. Menyebutkan tanda dan gejala kanker
d. Menyebutkan penatalaksanaan kanker, meliputi:
1) Terapi Medis
2) Terapi Diet
1. Pengertian nutrisi pada pasien kanker
2. Prinsip nutrisi pada pasien kanker
3. Tujuan pemberian nutrisi pada pasien kanker
4. Syarat nutrisi pada pasien kanker (bahan makanan yang baik dikonsumsi
dan yang harus dihindari)
5. Menyebutkan cara mengatasi efek samping terapi penatalaksanaan
kanker, meliputi:
a. Menyebutkan cara mengatasi masalah makan: kurang nafsu makan
b. Menyebutkan cara mengatasi masalah makan: mual dan muntah
c. Menyebutkan cara mengatasi masalah makan: mulut kering
d. Menyebutkan nutrisi yang penting bagi kesehatan rambut
e. Menyebutkan nutrisi yang penting bagi kesehatan kulit
3) Perubahan Gaya Hidup
4. Nama Kegiatan : Pendidikan Kesehatan Bagi Penderita Kanker
5. Waktu : 18 Oktober 2018
6. Sasaran : Pasien dan Keluarga
7. Media : Leaflet
8. Rencana Kegiatan :

No. Kegiatan Respon Ny. M Waktu


1 Pendahuluan : 5 Menit
a. Penyampaian salam a. Membalas salam
b. Perkenalan diri b. Memperhatikan
c. Menjelaskan topik c. Memperhatikan
penyuluhan
d. Menjelaskan tujuan dari d. Memperhatikan dan
pendidikan kesehatan memahami
e. Menjelaskan waktu e. Memperhatikan dan
pelaksanaan memahami
f. Meminta persetujuan f. Menyetujui
dari narasumber
1. Penyampaian Materi : 15 Menit
a. Materi a. Memperhatikan dan
memahami tentang materi
yang telah disampaikan
b. Memberikan untuk b. Mengajukan pertanyaan
mengajukan pertanyaan
c. Menjawab pertanyaan c. Memperhatikan jawaban
2. Penutup 5 Menit
a. Menyimpulkan hasil a. Memperhatikan
pendidikan kesehatan b. Menjawab dengan salam
b. Memberi ucapan
terimakasih
c. Mengakhiri dengan
salam
d. Berpamitan

9. Metode : Ceramah dan tanya jawab


10. Evaluasi :
 Mampu menjelaskan pengertian nutrisi pada pasien kanker
 Mampu menjelaskan prinsip nutrisi pada pasien kanker
 Mampu menjelaskan penyebab terjadinya kekurangan nutrisi
 Mampu menjelaskan tujuan dari pemberian nutrisi pada pasien kanker
 Mampun mengetahui syarat nutrisi pada pasien kanker dan bahan makanan yang
baik dikonsumsi dan yang harus dihindari
 Mampu menyebutkan cara mengatasi efek samping terapi penatalaksanaan

11. Referensi :
 Buku
 Artikel
 Penelitian
 Scribe

12. Materi :
Terlampir
Lampiran Materi
Materi nutrisi pada pasien kanker pasca kemoterapi
1. Pengertian Kanker
Kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel yang
tidak normal karena adanya perubahan dalam ekspresi gen dalam sel yang
menyebabkan ketidakseimbangan, disregulasi, proliferasi, dan kematian sel, dan pada
akhirnya sel-sel tersebut berkembang menjadi populasi sel yang dapat menyerang
jaringan di sekitarnya sehingga terjadi kerusakan, dan dapat menyebabkan kematian
(Brooker, 2008; Corwin, 2008; Ruddon, 2007).

2. Penyebab Terjadinya Kanker


Penyebab pasti kanker masih belum diketahui. Namun beberapa faktor risiko
penyebab kanker menurut Davey tahun 2006 dapat disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya adalah faktor genetik, faktor kimia, virus atau organisme lain, faktor diet,
paparan radiasi.
a. Faktor genetik atau kanker yang diturunkan misalnya kanker neuroblastoma (40%
kasus), kanker payudara, neurotromatosis, kanker kolon, tumor wilms, kanker
ovarium, xeroderma pigmentosum. Apabila salah satu anggota keluarga pada
garis keturunan ada yang menderita kanker, maka anggota pada garis keturunan
tersebut akan memiliki kecenderungan menderita kanker, walaupun jenis
kankernya tidak sama.
b. Faktor kimia yang dapat menyebabkan terjadinya kanker antara lain asap dari
pembakaran yang tidak sempurna yang menghasilkan karbon monoksida seperti
asap kendaraan dan asap rokok yang dapat menyebabkan kanker paru, mulut,
bibir, laring, esophagus, kandung kemih, dan pankreas. Bahan kimia lain yang
dapat memicu terjadinya kanker adalah asbes, zat aditif pada makanan (pengawet,
pewarna, pemanis, penyedap dan perasa buatan), obat-obatan dengan dosis
berlebih, hormon seks eksogen, dan alkohol.
c. Faktor diet pada kanker adalah diet yang menimbukan risiko tinggi terjadinya
kanker seperti diet yang rendah serat, diet tinggi garam, lemak jenuh, rendah
vitamin C.
d. Faktor paparan radiasi meliputi paparan radiasi radon terjadi secara alami, sumber
radioaktif alami yaitu oleh sinar matahari (sinar UV), penggunaan radioaktif pada
diagnose medis, dan radiasi buatan manusia seperti radiasi senjata nuklir.
e. Biologis. Virus atau organisme lain yang menyebabkan kanker diantaranya virus
Eipstein-Barr yang dapat menyebabkan kanker nasofaring, limfoma Hodgkin.
Hepatitis B/C, Helicobacter pylori, Human Papiloma Virus (HVP), infeksi HIV
yang dapat memicu terjadinya Kaposi (HHVB), Limfoma (EBV) termasuk Non
Hodgkin. Penyebab lain adalah aflatoksin atau jamur yang dapat tumbuh pada
kacang-kacangan yang kisut. Kita tidak bisa mengetahui ada tidaknya jamur
penghasil toksin ini di makanan. Cara mudahnya, jika makanan itu sudah tengik
atau jamuran di lingkungan yang tidak bersih, sebaiknya kita tidak
mengonsumsinya.

3. Tanda dan Gejala Kanker


Tanda dan gejala pada kanker berbeda-beda menurut jenisnya. Manifestasi
klinis atau tanda dan gejala kanker menurut Manuaba, Sudarsa, Wim de Jong,
Sukardja dalam Sjamsuhidajat (2007) diantaranya adalah dapat berupa benjolan,
pembengkakan, atau luka pada kulit, payudara, kelenjar gondok, mulut, otot atau
organ dalam. Tanda dan gejala kanker pada organ reproduksi dapat ditemukan
perdarahan abnormal, siklus menstruasi abnormal, perdarahan vagina pasca
menopause, nyeri perut bagian bawah atau kram panggul dan nyeri ketika melakukan
hubungan seksual (Schorge, 2008).
4. Penatalaksanaan Kanker
Penatalaksanaan kanker meliputi terapi medis, terapi diet dan perubahan gaya hidup.
a. Terapi Medis, meliputi:
1. Terapi Pembedahan
Terapi pembedahan mempunyai berbagai fungsi, antara lain sebagai alat
diagnostik, staging, terapi definitif, profilaksis, paliatif, atau kedaruratan
onkologis, rekonstruktif, sitoreduktif/debulking, dan sebagai persiapan untuk
akses vascular.
2. Radioterapi
Radioterapi adalah penyinaran yang menyebabkan ionisasi pada sasaran
sehingga merusak DNA sel yang berada dalam salah satu fase pembiakan sel
dan menimbulkan apoptosis sel. Terapi radiasi merupakan terapi setempat atau
lokal
3. Terapi sistemik
Terapi sistemik terdiri dari tiga golongan, yaitu kemoterapi menggunakan obat
sitostatik, terapi hormon menggunakan sediaan hormon dan antihormon, dan
terapi imun. Umumnya terapi sistemik diberikann melalui saluran cerna atau
peredaran darah. Konsep kemoterapi adalah membunuh sel kanker. Namun
tidak seperti antibiotik yang hanya membunuh bakteri dan membiarkan sel
normal di sekitar kanker tetap hidup, kemoterapi juga dapat membunuh sel
normal. Kejadian inilah yang disebut efek samping, yang dapat mengenai sel
darah, sel rambut, kulit, organ tubuh lain dan sel di dalam saluran cerna. Efek
samping dari kemoterapi antara lain faktor psikologis berupa stress dan depresi,
perubahan rasa kecap, mual, muntah, masalah mengunyah dan menelan, tidak
nafsu makan, menurunnya produksi air liur, mulut kering, diare dan
esophagitis. Efek samping lainnya juga berupa rambut rontok serta masalah
pada kulit (Hudayani, 2012).
b. Terapi Nutrisi
1. Pengertian nutrisi pada pasien kanker
Menurut Chandra, 2009 nutrisi adalah zat-zat penting yang berasal dari
makanan yang telah dicerna serta diolah oleh tubuh menjadi zat yang berguna
untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh, memperoleh tenaga,
mengatur sistem fisiologi organ didalam tubuh dan melindungi tubuh terhadap
serangan penyakit.
2. Prinsip nutrisi pada pasien kanker
Tujuan manajemen nutrisi secara umum pada pasien kanker adalah untuk
menyediakan makanan yang mengandung tinggi kalori dan tinggi protein
(Sutandyo, 2007).
3. Tujuan terapi nutrisi pada pasien kanker
 Memperbaiki kekurangan nutrisi atau mencegah malnutrisi
 Mencegah komplikasi dan efek samping yang berhubungan dengan nutrisi
 Mencegah berkurangnya massa otot, tulang, darah, organ dan massa tubuh
yang lain
 Memberikan kekuatan dan energi bagi tubuh
 Meningkatkan daya tahan tubuh dan menurunkan risiko terjadinya infeksi
 Membantu penyembuhan dan meningkatkan kualitas hidup (Sutandyo,
2007).
4. Syarat nutrisi pada pasien kanker
Nutrisi yang diperlukan pada pasien kanker meliputi beberapa komponen
diantaranya:
a. Kalori
Kalori sangat diperlukan pada pasien kanker. Terdapat beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam pemenuhan kalori. Kebutuhan kalori dapat
ditentukan sesuai dengan tinggi badan, berat badan, umur, faktor aktivitas
serta faktor stress setiap individu. Hal ini berarti tinggi badan yang berbeda
memerlukan kebutuhan kalori yang berbeda pula, begitu pula dengan berat
badan, umur, aktivitas serta tingkat stres yang sedang dialami.
 Pasien kanker dengan obsesitas untuk mempertahankan BB
memerlukan kalori 21-25 kal/Kg BB
 Pasien dewasa yang tirah baring memerlukan 25-30 kal/Kg BB
 Pasien yang mengalami sedikit hipermetabolisme atau memerlukan
kenaikan BB memerlukan 30-35 kal/Kg BB
Sumber kalori yang dapat dikonsumsi antara lain
 bahan makanan yang segar (tanpa pengawet, pemanis, perasa,
penyedap buatan).
 Hindari makan makanan yang dipanggang, dibakar, digoreng dengan
minyak yang telah dipakai berulang dengan panas tinggi atau sampai
gosong.
 Belilah makanan yang terlihat segar dan dalam kondisi bagus (belum
kedaluarsa)
 Hindari buah dan sayuran yang sudah rusak karena lebih mudah
ditumbuhi jamur
 Carilah makanan lokal dan musiman karena jarak waktu pemanenan
yang lebih pendek
 Simpan buah dan sayuran di tempat yang dingin dan gelap. Cek suhu
tertur, buang jika sudah mulai busuk atau berubah warna
 Simpan daging mentah dan daging yang sudah dimasak secara
terpisah. Bakteri pada daging mentah, yang mati pada saat pengolahan,
bisa pindah ke daging yang sudah dimasak dan berkembang biak
 Jika makanan sudah mulai berjamur, buang jauh-jauh. Jangan hanya
memotong bagian yang sudah terkena jamur
 Buang makanan yang rasanya sudah mulai berubah atau berasa pahit
tidak seperti biasanya (Shaw, 2005)

b. Kebutuhan Protein
Sebagian besar pasien kanker mengalami penurunan protein. Oleh karena
itu, penting memenuhi kecukupan protein untuk mencegah penurunan
protein pada tubuh. Kebutuhan protein bagi pasien kanker adalah 1,0-1,5
gram/Kg BB.
Protein dapat diperoleh pada:
 kacang-kacangan, tempe, tahu, ikan, telur ayam kampung, ayam
kampung.
 Hindari mengonsumsi daging kambing, sapi, kerbau, babi yang
mengandung banyak lemak.
 Hindari mengonsumsi ayam negeri, kalkun terutama kulit dan jerohan
karena mengandung lemak jenuh dan tempat berkumpulnya racun.
 Jika anda makan daging merah, pilihlah daging merah tanpa lemak,
bukan produk daging olahan
 Ikan yang berminyak, seperti salmon dan sarden, adalah pilihan yang
sehat serta cepat dan mudah dimasak
 Cobalah daging dari hewan bukan peiharaan seperti kelinci misalnya
(Shaw, 2005)
c. Kebutuhan lemak
Lemak dapat diberikan tidak lebih dari 30% dari kebutuhan kalori total.
Lemak yang diperlukan oleh tubuh adalah lemak tak jenuh. Beberapa
sumber minyak tak jenuh diantaranya adalah minyak zaitun dan minyak
kacang. Sedangkan lemak jenuh merupakan lemak jahat yang sebaiknya
konsumsinya dikurangi.
Cara mengonsumsi lemak:
 Hindari makanan tinggi lemak, khususnya lemak hewani, dan kurangi
hidangan penutup serta saus yang banyak mengandung krim
 Hindari kkudapan tinggi lemak, misalnya keripik, kudapan yang
digoreng dengan banyak minyak, kacang asin, dan cokelat
 Pilih daging tanpa lemak dan daging unggas tanpa kulit
 Gunakan lemak tak jenuh untuk menggantikan lemak jenuh, tetapi
konsumsi secukupnya
 Kurangi jumlah minyak atau lemak pada masakan dan pilih lemak tak
jenuh misalnya misak zatun (jika memungkinkan)
 Pilih produk susu rendah lemak untuk memperoleh kalsium tanpa
lemakk jenuh yang berlebihan
 Cari label pada margarin yang menunjukkan asam lemak cis fatty acid,
hindari lemak trans.
 Hindari memasak daging dan ikan pada suhu tinggi, terutama diatas
bara api (Shaw, 2005)
d. Kebutuhan Vitamin dan Mineral
Kekurangan vitamin dan mineral dapat terjadi pada pasien kanker karena
efek lgsung dari kanker, efek sitokin, proses infeksi, terapi atau asupan
yang tidak adekuat.
Beberapa sumber vitamin dan mineral terdapat pada buah dan sayuran
diantaranya:
 Karotenoid (terdapat dalam ubi jalar dan talas)
 Folat (terdapat pada kacang-kacangan)
 Vitamin E (terdapat pada padi-padian)
 Vitamin C (terdapat dalam kentang dan polong-polongan)
 Sayuran berwarna hijau tua: bayam, brokoli, sawi hijau, kailan, katuk,
kenikir, pegagan, daun dewa, sambungnyawa, dll. Sayuran berwarna
hijau muda: selada, selada air, daun bawang. Sayuran berwarna terang:
kubis, bunga kol, lobak, wortel, kentang, rebung, ubi, dll. Sayuran
buah: tomat, terong, gambas, mentimun, pepaya, labu siam, kacang-
kacangan, jagung, dll.
 Buah-buahan seperti apel Malang/hijau, pepaya, tomat, jeruk, jambu
biji, mangga, dll.
 Beras, sayuran, dan buah sebisa mungkin yang organik.
 Hindari dengan jus buah atau sayur tiruan yang digambarkan sebagai
minuman jus dan sejenisnya karena jus ini tidak 100% jus buah/sayur
e. Kebutuhan Cairan
Pasien kanker yang menjalani kemoterapi atau radiasi mudah mengalami
dehidrasi akibat mual, muntah dan diare. Kebutuhan cairan pada pasien
kanker yang tidak memiliki gangguan ginjal sekitar 30-35 ml/Kg BB).
Keseimbangan cairan perlu dimonitor setiap hari.
Hal yang penting yang perlu diperhatikan adalah mengonsumsi air yang
telah dimasak. Apabila di rumah menggunakan air yang mengandung
kaporit, setelah memasak letakkan air selama ± 20 menit dan biarkan
kaporit mengendap dibawahnya. Ambil air bagian atas untuk diminum dan
bagian bawah dapat dibuang.
5. Cara Mengatasi Efek Samping Terapi Penatalaksanaan Kanker
a. Kurang nafsu makan
 Mengkonsumsi makanan padat yang tinggi energi dan protein seperti
telur rebus, kentang, kacang hijau, kacang kedelai, dan lain-lain
 Menyediakan makanan dalam porsi kecil
 Mengkonsumsi makanan lebih sering dari biasanya. Makanlah dalam
1– 2 jam sekali
 Menyediakan selalu makanan favorit untuk menggugah selera
 Hindari bau makan yang menyengat
 Tambahkan bahan yang mengandung energi dan protein tinggi ke
dalam makanan, seperti susu, mentega, telur
 Mengolah makanan dengan bentuk yang menarik
 Tekankan pada diri bahwa makan adalah bagian yang penting dalam
program pengobatan
 Ciptakan suasana makan yang menyenangkan
b. Perubahan indera kecap
Perubahan biasanya di sebabkan karena efek samping terapi radiasi dan
kemoterapi. Biasanya pasien menjadi tiba–tiba tidak suka terhadap
makanan yang biasanya disukai, sehingga makanan yang dikonsumsi
menjadi berkurang. Cara mengatasinya adalah:
 Bilas mulut dengan air sebelum makan
 Konsumsi jus atau makanan selingan berbahan buah-buahan yang segar
 Campurkan makanan dengan rasa manis, seperti gula dan madu
 Gunakan bumbu yang dapat meningkatkan selera dari segi aroma
maupun rasa
 Berkumur dengan air soda 5 g + air putih 500 ml
c. Mual dan muntah
Gangguan ini sangat mempengaruhi asupan makanan pada pasien kanker
dan dapat diatasi dengan cara :
 Makan makanan yang kering
 Porsi makanan kecil dengan frekuensi 6-8 kali/hari, diantaranya 3 kali
porsi besar
 Hindari makanan yang berbau merangsang
 Hindari makanan yang berlemak tinggi karena akan merangsang rasa
mual
 Makan dan minum perlahan-lahan
 Hindari makanan dan minuman terlalu manis
 Batasi cairan pada saat makan
 Tidak tiduran setelah makan ± 1 jam setelah makan
 Apabila muntah, minumlah banyak air untuk mengahindari terjadinya
dehidrasi
d. Mulut kering
Pada kondisi ini sangat rentan untuk menyebabkan luka pada mulut dan
dapat juga mempengaruhi rasa serta dalam mengunyah makanan. Cara
mengatasinya adalah :
 Minumlah 8-10 gelas/hari. Gunakanlah sedotan untuk minum air
 Mengkonsumsi makanan yang lunak dan mudah untuk dikonsumsi
 Kunyah makanan dengan baik
 Kunyahlah permen rendah gula untuk menstimilasi kelenjar ludah
e. Rasa cepat kenyang
 Konsumsi makan dalam porsi kecil dan frekuensi sering
 Hindari minum sebelum makan
 Hindari makan dalam posisi tidur
f. Kesulitan mengunyah dan menelan
 Minum dengan menggunakan sedotan
 Makan/minum dengan suhu kamar atau dingin
 Bentuk makanan saring atau cair. Bila makanan lunak, bahan makanan
dipotong kecil-kecil dan masak hingga lunak
 Hindari makanan terlalu asin atau asam
g. Diare
Pada kondisi ini selain karena efek terapi juga dapat disebabkan karena
faktor stres. Apabila terjadi diare dapat diatasi dengan:
 Minumlah banyak air.
 Mengkonsumsi makanan dalam porsi kecil 6-8 kali/hari
 Hindari makanan terlalu manis.
 Hindari susu penuh selama diare
 Berikan makanan sumber serat larut air seperti apel, pisang, wortel, pir,
dan lain-lain
 Hindari makanan yang mengandung gas misalnya misalnya buah
nangka, brokoli, bawang.
h. Konstipasi
Konstipasi dapat juga disebabkan karena kurangnya asupan serat dalam
makanan yang dikonsumsi dan kurangnya aktifitas, untuk mengatasinya
dapat dilakukan:
 Mengkonsumsi cukup serat
 Minum 8-10 gelas/hari
 Lakukan aktifitas fisik sesuai kemampuan

6. Cara mengatasi permasalahan pada rambut.


Seperti bagian tubuh Anda yang lain, rambut pun memerlukan nutrisi yang
cukup untuk membuatnya tumbuh sehat. Kurangnya nutrisi yang baik untuk
rambut dapat menimbulkan efek melambatnya pertumbuhan rambut dan
masalah kerontokan rambut. Salah satu nutrisi yang dibutuhkan rambut adalah
protein. Struktur rambut terdiri dari 97% protein. Maka, kekurangan asupan
protein dapat meningkatkan kerontokan rambut.
7. Cara mengatasi permasalahan pada kulit
Terkait permasalahan kulit, jangan lupa konsumsi protein harian. Protein
merupakan bangunan penting bagi seluruh tubuh kita . Namun, tubuh kita
memiliki kapasitas kecil untuk menyimpan protein . Jadi untuk memasok
semua yang dibutuhkan tubuh dan kulit , kita harus menyediakan itu dengan
jumlah yang cukup protein setiap hari. Selain itu, makan lebih banyak lemak
Satu hal penting yang tubuh dan kulit kita perlukan untuk kesehatan jangka
panjang adalah lemak. Studi memperlihatkan jika memakan lebih banyak
lemak membuat kulit kita lebih elastis dan mengurangi kerutan.
Lemak tak jenuh seperti minyak zaitun, alpukat dan minyak kacang macademia
diketahui baik untuk kesehatan kita. Lemak tak jenuh merupakan bagian vital
untuk tubuh dan kulit kita

c. Perubahan Gaya Hidup


Perubahan gaya hidup yang perlu dilakukan adalah merubah pola hidup yang
berhubungan dengan faktor risiko kanker, diantaranya:
1. Berhenti merokok
2. Berolahrafa secara teratur dengan memperhatikan (1) kontinuitas
(menjadikan olahraga sebagai gaya hidup), (2) frekuensi 3-4 kali/minggu,
(3) durasi 30-45 menit/kali olahraga, (4) intensitas harus menghasilkan
keringat tanpa terengah-engah serta tidak menimbulkan perasaan lelah
tetapi menimbulkan perasaan segar, (5) gerakan kombinasi antara gerakan
dinamis yang tidak terlalu cepat, regangan, gerakan mengayun lengan serta
menggeletarkan jari-jari tangan serta gerakan pernapasan. Hindari stress
fisik seperti kelelahan, kedinginan, kurang tidur dan lain-lain, stres
psikologis atau emosional (amarah atau kesedihan yang berlebihan) dan
stres karena kepribadian (perasaan takut gagal).
3. Berhenti minum alkohol
4. Mengonsumsi makanan yang dianjurkan dan menghindari makanan yang
meningkatkan risiko kanker
DAFTAR PUSTAKA

Brooker,C. 2008. Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta: EGC

Chandra, B.2009.Ilmu Kedoteran Pencegahan & Komunitas.Jakarta: EGC

Corwin, E. J. 2008. Buku Saku Patofisiologi. Edisi 3.Jakarta : EGC

Davey,Patrick.(2006). At a Glance Medicine. Jakarta: Erlangga

GLOBOCAN. (2012). Estimated Cancer Incidence, Mortality and Prevalence


Worldwide in 2012, (online),
http://globocan.iarc.fr/Pages/fact_sheets_cancer.aspx , diakses 3
September 2015.

Hariani, R. (2007). Kecukupan Nutrisi pada Pasien Kanker. Staf Medik Fungsional
Instalasi Gizi dan Tata Boga RS. Kanker “Dharmais”. Indonesian Journal
of Cancer 4

Harmanto, Ning. (2012). Pengaturan Diet dan Pantangan-pantangan yang harus


dihindari penderita kanker. diakses melalui:
http://www.rumahkanker.com/pencegahan/pencegahan/52-diet-untuk-
pejuang-kanker) tanggal 5 September 2015

Horne & Swearingen. 2011. Keseimbangan Cairan, Elektrolit & Basa. Jakarta: EGC

Hudayani, F. (2012). Gangguan Makan Pasca Kemoterapi & Radiasi. Dietisien


Instalasi Gizi RSCM. Diakses melalui
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:kihMaSiSMSMJ:
gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/05/Ganggn-mkn-pasca-
kemotrp.pdf+&cd=1&hl=id&ct=clnk pada tanggal 1 September 2015

Ruddon, Raymond W. (2007). Cancer Biology Fourth Edition. New York : Oxford
University Press

Shaw. (2005). The Power of Food: Kanker. Jakarta: Gramedia

Sjamsuhidajat,R. (2007). Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 3. Jakarta: EGC

Sutandyo, N. (2007). Nutrisi pada Pasien yang Mendapat Kemoterapi. Indonesian


Journal of Cancer 4, p. 144-148

Anda mungkin juga menyukai