DISUSUN OLEH :
NUR ULISETIANI
P1337420616002
1. Latar Belakang
Kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan pertumbuhan sel yang
abnormal karena adanya perubahan dalam ekspresi gen yang pada akhirnya sel-sel
tersebut berkembang menjadi populasi sel yang dapat menyerang jaringan di
sekitarnya sehingga terjadi kerusakan, dan dapat menyebabkan kematian (Brooker,
2008; Corwin, 2008; Ruddon, 2007). Menurut data data International Agency for
Research on Vancer (IARC), ada sekitar 12,7 juta kasus baru kanker pada tahun 2008
di seluruh dunia, di mana 5,6 juta terjadi di Negara ekonomi maju dan 7,1 juta pada
Negara berkembang. Estimasi pederita kanker pada tahun 2030 di seluruh dunia
mencapai 21,4 juta kasus baru, dan 13,2 juta kematian akibat kanker (GLOBOCAN,
2012). Kanker sebagai suatu penyakit menyebabkan berbagai permasalahan bagi
penderitanya.
Malnutrisi merupakan masalah yang umum terjadi pada pasien kanker.
Kaheksia pada pasien kanker merupakan sindroma yang komplek yang ditandai oleh
anoreksia, penurunan berat badan, atropi otot kerangka, disfungsi sistem imun dan
berbagi perubahan metabolisme. Pasien kanker dengan status gizi buruk memiliki
respon yang buruk terhadap terapi yang diberikan. Setelah pasien menjalani skrining
dan pemeriksaan diagnostik maka perencanaan nutrisi diberikan secara individual
berdasarkan pada keadaan umum, kebutuhan nutrisi, status nutrisi, pembatasan diet,
toleransi dan kemampuan saluran cerna serta modalitas terapi yang diberikan yang
mungkin berdampak pada status nutrisi sehingga memerlukan penyesuaian asupan.
Kebutuhan kalori pasien kanker tergantung pada status gizi, status metabolisme dan
juga pada hilangnya kalori dan tingkat aktivitas fisik (Hariani, 2007).
Mengonsumsi makanan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi khususnya pada
penderita kanker bertujuan untuk menghambat penurunan berat badan secara
berlebihan dan mencapai serta mempertahankan status gizi yang optimal. Diet
merupakan bagian yang penting dari terapipada kanker. Mengkonsumsi makanan
sesuai dengan kebutuhan pada sebelum, selama dan setelah terapi dapat
membantupasien merasa lebih baik dan bertahan lebih kuat.Terapi pada kanker terdiri
dari kemoterapi, radiasi, transpalantasi sumsum tulang belakang, imunoterapidan
operasi. Dari setiap terapi pada kanker memiliki efek samping masing–masing yang
dapat menyebabkanmasalah makan. Efek samping dari terapi kanker antara lain faktor
psikologis berupa stress dan depresi, perubahan rasa kecap, mual, muntah, masalah
mengunyah dan menelan, tidak nafsu makan, menurunnya produksi air liur, mulut
kering, diare dan esophagitis. Efek samping lainnya juga berupa rambut rontok serta
masalah pada kulit (Hudayani, 2012).
2. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit tentang nutrisi pasien kanker,
pasien dan keluargapasien dapat mengerti, mememahami dan
melaksanakanpemenuhan nutrisi pasien secara adekuat serta mengetahui cara
mengatasi masalah makan pada pasien.
3. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, sasaran diharapkan mampu
a. Menjelaskan pengertian kanker
b. Menjelaskan penyebab terjadinya kanker
c. Menyebutkan tanda dan gejala kanker
d. Menyebutkan penatalaksanaan kanker, meliputi:
1) Terapi Medis
2) Terapi Diet
1. Pengertian nutrisi pada pasien kanker
2. Prinsip nutrisi pada pasien kanker
3. Tujuan pemberian nutrisi pada pasien kanker
4. Syarat nutrisi pada pasien kanker (bahan makanan yang baik dikonsumsi
dan yang harus dihindari)
5. Menyebutkan cara mengatasi efek samping terapi penatalaksanaan
kanker, meliputi:
a. Menyebutkan cara mengatasi masalah makan: kurang nafsu makan
b. Menyebutkan cara mengatasi masalah makan: mual dan muntah
c. Menyebutkan cara mengatasi masalah makan: mulut kering
d. Menyebutkan nutrisi yang penting bagi kesehatan rambut
e. Menyebutkan nutrisi yang penting bagi kesehatan kulit
3) Perubahan Gaya Hidup
4. Nama Kegiatan : Pendidikan Kesehatan Bagi Penderita Kanker
5. Waktu : 18 Oktober 2018
6. Sasaran : Pasien dan Keluarga
7. Media : Leaflet
8. Rencana Kegiatan :
11. Referensi :
Buku
Artikel
Penelitian
Scribe
12. Materi :
Terlampir
Lampiran Materi
Materi nutrisi pada pasien kanker pasca kemoterapi
1. Pengertian Kanker
Kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel yang
tidak normal karena adanya perubahan dalam ekspresi gen dalam sel yang
menyebabkan ketidakseimbangan, disregulasi, proliferasi, dan kematian sel, dan pada
akhirnya sel-sel tersebut berkembang menjadi populasi sel yang dapat menyerang
jaringan di sekitarnya sehingga terjadi kerusakan, dan dapat menyebabkan kematian
(Brooker, 2008; Corwin, 2008; Ruddon, 2007).
b. Kebutuhan Protein
Sebagian besar pasien kanker mengalami penurunan protein. Oleh karena
itu, penting memenuhi kecukupan protein untuk mencegah penurunan
protein pada tubuh. Kebutuhan protein bagi pasien kanker adalah 1,0-1,5
gram/Kg BB.
Protein dapat diperoleh pada:
kacang-kacangan, tempe, tahu, ikan, telur ayam kampung, ayam
kampung.
Hindari mengonsumsi daging kambing, sapi, kerbau, babi yang
mengandung banyak lemak.
Hindari mengonsumsi ayam negeri, kalkun terutama kulit dan jerohan
karena mengandung lemak jenuh dan tempat berkumpulnya racun.
Jika anda makan daging merah, pilihlah daging merah tanpa lemak,
bukan produk daging olahan
Ikan yang berminyak, seperti salmon dan sarden, adalah pilihan yang
sehat serta cepat dan mudah dimasak
Cobalah daging dari hewan bukan peiharaan seperti kelinci misalnya
(Shaw, 2005)
c. Kebutuhan lemak
Lemak dapat diberikan tidak lebih dari 30% dari kebutuhan kalori total.
Lemak yang diperlukan oleh tubuh adalah lemak tak jenuh. Beberapa
sumber minyak tak jenuh diantaranya adalah minyak zaitun dan minyak
kacang. Sedangkan lemak jenuh merupakan lemak jahat yang sebaiknya
konsumsinya dikurangi.
Cara mengonsumsi lemak:
Hindari makanan tinggi lemak, khususnya lemak hewani, dan kurangi
hidangan penutup serta saus yang banyak mengandung krim
Hindari kkudapan tinggi lemak, misalnya keripik, kudapan yang
digoreng dengan banyak minyak, kacang asin, dan cokelat
Pilih daging tanpa lemak dan daging unggas tanpa kulit
Gunakan lemak tak jenuh untuk menggantikan lemak jenuh, tetapi
konsumsi secukupnya
Kurangi jumlah minyak atau lemak pada masakan dan pilih lemak tak
jenuh misalnya misak zatun (jika memungkinkan)
Pilih produk susu rendah lemak untuk memperoleh kalsium tanpa
lemakk jenuh yang berlebihan
Cari label pada margarin yang menunjukkan asam lemak cis fatty acid,
hindari lemak trans.
Hindari memasak daging dan ikan pada suhu tinggi, terutama diatas
bara api (Shaw, 2005)
d. Kebutuhan Vitamin dan Mineral
Kekurangan vitamin dan mineral dapat terjadi pada pasien kanker karena
efek lgsung dari kanker, efek sitokin, proses infeksi, terapi atau asupan
yang tidak adekuat.
Beberapa sumber vitamin dan mineral terdapat pada buah dan sayuran
diantaranya:
Karotenoid (terdapat dalam ubi jalar dan talas)
Folat (terdapat pada kacang-kacangan)
Vitamin E (terdapat pada padi-padian)
Vitamin C (terdapat dalam kentang dan polong-polongan)
Sayuran berwarna hijau tua: bayam, brokoli, sawi hijau, kailan, katuk,
kenikir, pegagan, daun dewa, sambungnyawa, dll. Sayuran berwarna
hijau muda: selada, selada air, daun bawang. Sayuran berwarna terang:
kubis, bunga kol, lobak, wortel, kentang, rebung, ubi, dll. Sayuran
buah: tomat, terong, gambas, mentimun, pepaya, labu siam, kacang-
kacangan, jagung, dll.
Buah-buahan seperti apel Malang/hijau, pepaya, tomat, jeruk, jambu
biji, mangga, dll.
Beras, sayuran, dan buah sebisa mungkin yang organik.
Hindari dengan jus buah atau sayur tiruan yang digambarkan sebagai
minuman jus dan sejenisnya karena jus ini tidak 100% jus buah/sayur
e. Kebutuhan Cairan
Pasien kanker yang menjalani kemoterapi atau radiasi mudah mengalami
dehidrasi akibat mual, muntah dan diare. Kebutuhan cairan pada pasien
kanker yang tidak memiliki gangguan ginjal sekitar 30-35 ml/Kg BB).
Keseimbangan cairan perlu dimonitor setiap hari.
Hal yang penting yang perlu diperhatikan adalah mengonsumsi air yang
telah dimasak. Apabila di rumah menggunakan air yang mengandung
kaporit, setelah memasak letakkan air selama ± 20 menit dan biarkan
kaporit mengendap dibawahnya. Ambil air bagian atas untuk diminum dan
bagian bawah dapat dibuang.
5. Cara Mengatasi Efek Samping Terapi Penatalaksanaan Kanker
a. Kurang nafsu makan
Mengkonsumsi makanan padat yang tinggi energi dan protein seperti
telur rebus, kentang, kacang hijau, kacang kedelai, dan lain-lain
Menyediakan makanan dalam porsi kecil
Mengkonsumsi makanan lebih sering dari biasanya. Makanlah dalam
1– 2 jam sekali
Menyediakan selalu makanan favorit untuk menggugah selera
Hindari bau makan yang menyengat
Tambahkan bahan yang mengandung energi dan protein tinggi ke
dalam makanan, seperti susu, mentega, telur
Mengolah makanan dengan bentuk yang menarik
Tekankan pada diri bahwa makan adalah bagian yang penting dalam
program pengobatan
Ciptakan suasana makan yang menyenangkan
b. Perubahan indera kecap
Perubahan biasanya di sebabkan karena efek samping terapi radiasi dan
kemoterapi. Biasanya pasien menjadi tiba–tiba tidak suka terhadap
makanan yang biasanya disukai, sehingga makanan yang dikonsumsi
menjadi berkurang. Cara mengatasinya adalah:
Bilas mulut dengan air sebelum makan
Konsumsi jus atau makanan selingan berbahan buah-buahan yang segar
Campurkan makanan dengan rasa manis, seperti gula dan madu
Gunakan bumbu yang dapat meningkatkan selera dari segi aroma
maupun rasa
Berkumur dengan air soda 5 g + air putih 500 ml
c. Mual dan muntah
Gangguan ini sangat mempengaruhi asupan makanan pada pasien kanker
dan dapat diatasi dengan cara :
Makan makanan yang kering
Porsi makanan kecil dengan frekuensi 6-8 kali/hari, diantaranya 3 kali
porsi besar
Hindari makanan yang berbau merangsang
Hindari makanan yang berlemak tinggi karena akan merangsang rasa
mual
Makan dan minum perlahan-lahan
Hindari makanan dan minuman terlalu manis
Batasi cairan pada saat makan
Tidak tiduran setelah makan ± 1 jam setelah makan
Apabila muntah, minumlah banyak air untuk mengahindari terjadinya
dehidrasi
d. Mulut kering
Pada kondisi ini sangat rentan untuk menyebabkan luka pada mulut dan
dapat juga mempengaruhi rasa serta dalam mengunyah makanan. Cara
mengatasinya adalah :
Minumlah 8-10 gelas/hari. Gunakanlah sedotan untuk minum air
Mengkonsumsi makanan yang lunak dan mudah untuk dikonsumsi
Kunyah makanan dengan baik
Kunyahlah permen rendah gula untuk menstimilasi kelenjar ludah
e. Rasa cepat kenyang
Konsumsi makan dalam porsi kecil dan frekuensi sering
Hindari minum sebelum makan
Hindari makan dalam posisi tidur
f. Kesulitan mengunyah dan menelan
Minum dengan menggunakan sedotan
Makan/minum dengan suhu kamar atau dingin
Bentuk makanan saring atau cair. Bila makanan lunak, bahan makanan
dipotong kecil-kecil dan masak hingga lunak
Hindari makanan terlalu asin atau asam
g. Diare
Pada kondisi ini selain karena efek terapi juga dapat disebabkan karena
faktor stres. Apabila terjadi diare dapat diatasi dengan:
Minumlah banyak air.
Mengkonsumsi makanan dalam porsi kecil 6-8 kali/hari
Hindari makanan terlalu manis.
Hindari susu penuh selama diare
Berikan makanan sumber serat larut air seperti apel, pisang, wortel, pir,
dan lain-lain
Hindari makanan yang mengandung gas misalnya misalnya buah
nangka, brokoli, bawang.
h. Konstipasi
Konstipasi dapat juga disebabkan karena kurangnya asupan serat dalam
makanan yang dikonsumsi dan kurangnya aktifitas, untuk mengatasinya
dapat dilakukan:
Mengkonsumsi cukup serat
Minum 8-10 gelas/hari
Lakukan aktifitas fisik sesuai kemampuan
Hariani, R. (2007). Kecukupan Nutrisi pada Pasien Kanker. Staf Medik Fungsional
Instalasi Gizi dan Tata Boga RS. Kanker “Dharmais”. Indonesian Journal
of Cancer 4
Horne & Swearingen. 2011. Keseimbangan Cairan, Elektrolit & Basa. Jakarta: EGC
Ruddon, Raymond W. (2007). Cancer Biology Fourth Edition. New York : Oxford
University Press