Dosen Pembimbing :
Umi Romayati K, SKM.,M.Kes
Disusun Oleh :
Kelompok 6
Yosi Adelta 18320020
Nur Hidaya Tulaisyah 18320021
Dede Muhammad Irfan 18320023
Febri Arya Dinata 18320024
H. Analisa
1. Analisis Internal
Asumsi didefenisikan sebagai dalil yang diterima tanpa harus dibuktikan,
beberapa tipe asumsi, tetapi asumsi dengan banyak kesesuaian antara implicit dan
explicit. Secara garis besar asumsi didefenisikan Neuman sebagai berikut:
a) Setiap orang adalah individual unik dengan range respon yang normal.
b) Beberapa tipe stressor mungkin dalam garis keseimbangan individual
(garis pertahanan normal). Stressor alamiah mungkin berdampak keluar
yang mana seseorang mungkin menggunakan garis pertahanan yang
flexible.
c) Suatu waktu manusia dalam respon normal yang mana mereka dalam garis
pertahanan normal.
d) Garis pertahanan flexsible adalah sistem reaksiyang digunakan untuk
pertahanan stressor, ketika garis pertahanan flexsible tidak dapat
digunakan untuk pertahanan stressor, stressor mempengaruhi
keseimbangan seseorang.
e) Garis pertahanan internal individu stabil dan menghaslkan individu yang
normal.
f) Kesakitan adalah hubungna yang dinamis antara fisiologi,psikologi, sosio
budaya dan perkembangan status.
g) Pencegahan utama/primer adalah mengidentifikasi dan semua faktor resiko
berhubungan dengan stressor.
h) Pencegahan sekunder berhubungan dengan gejala dan stretegi intervensi.
i) Pencegahan tersier berhubungan dengan adaptasi atau hasil rekontruksi.
Asumsi direfleksikan dalam element dasar pada modul ini. System klien
dalam intraksi dengan lingkungan. Dalam perawatan kesehatan professional dapat
dari sebuah model yan spesifik yang mana intervensi antara stressor dan klien,
contoh seorang terapi fisik mungkin mengindentifikasi stressor akan
mempengaruhi otot atau tolong maka intervensi spesifik akandiatur dari
pengetahuan.
Beberapa implikasi dapat diasumsikan lebih baik, contoh individu klien
mempunyai nilai dan usaha stabilitas atau kesehatan yang prima. Kesehatan
professional klien lebih baik mempunyai respon yang besar untuk status kesehatan
ini. Tambahan, perawatan kesehatan professional adalah dapat membantu klien
mencapai dan bertahan dalam kondisi sehat.
Komunitas dan keluarga yang direferensikan Neuman, tetapi dapat
diasumsikan hanya untuk klien. Neuman mempunyai pernyataan walaupun
mengasumsikan konssep yang original dalam terminology klien. Dia berharap
akan meluaskan. Dia percaya mereka menampilkan yang lebih baik dalam system
yang lain. Asumsi untuk system perawatan kesehatan yang lebih besar yaitu
komunitas atau keluarga menjadi petunjuk, contoh neuman melaporkan dari
Ontorio Canada dan propinsi Manitoba mempunyai kreteria dasar untuk praktek
perawatan kesehatan masyarakat dalam system model Neuman, yang mana sukses
dalam implementasi ( Neuman, kominikasi personal ).
I. Contoh Kasus
Sebuah keluarga yang bahagia sedang menantikan kehadiran anak pertama
mereka. Sabg ibu telah mengandung 2 bulan. Namun, suatu saat ibu mengalami
perdarahan dan menurut dokter kehamilan tersebut tidak bisa dipertahankan. Oleh
karena itu dilakukan aborsi untuk menyelamatkan jiwa ibuny
Pada kasus di atas, perasaan duka cita dari pasangan tersebut memiliki
karakteristik yang kompleks. Misalnya, sang ibu berduka karena calon bayinya
tidak bisa dipertahankan (kehilangan interpersonal), atau hilangnya harapan
terhadap kehamilan yang telah ditunggu-tunggu(kehilangan intrapersonal), atau
barangkali merasa bersalah kepada anggota keluarga lainnya karena tidak sesuai
harapan mereka (kehilangan ekstrapersonal). Ketika kita akan menentukan tingkat
pengaruh kehilangan pada diri seseorang, kita jiga harus mengkaji dampak dari
perasaa kehilanhan tersebut pada kehidupan mereka sehari-hari, cara mereka
mengatasi mengatasi kesedihannya, atau nilai-nilai dan kepercayaan yang dianut
mengenai kehilangan. Secara umum kita akan mengkaji fungsi dari masing-
masing garis pertahanan fleksibel, garis pertahanan normal, garis perlawanan, dan
struktur dasar. Pengkajian harus meliputi banyak aspek, meliputi : aspek
fisiologis, spiritual, psikologis, perkembangan, dan sosial budaya.
Untuk membantu pasangan tersebut mencapai rekonstitusi, dukungan
interpersonal dan ekstrapersonal merupakan 3 hal penting yang perlu dikaji.
Siapakah anggota keluarga yang dapat memberikan dukungan positif?. Apakah
sistem pendukung secara kultural dapat diterima oleh pasangan trsebut?. Setiap
oragtua akan memberikan reaksi yang berbeda, tergantung pada struktur dasar
yang dimilikinya. Sebuah penelitian telah membuktikan adanya perbedaan respon
berdasarkan jenser terhadap perasaan kehilangan pada masa perinatal, maka
respon terhadap pengalaman duka cita bagi masing-masing orang tidak akn sama
termasuk rentang waktu pemulihannya pun berbeda. Perbedaan dalam proses duka
cita tentu akan memberikan stres tambahan diantara para orangtua.Selanjutnya,
faktor-taktor ekstrapersonal berpotensi memberikan dampak bagi mereka.
Setelah dilakukan pengkajian scara menyeluruh, selanjutnya tahapan
perencanaan, intervensi, dan evaluasi akan menggunakan proses yang sama.
Perangkat penilaian akan mengukur hal-hal yang akan berdmpak secara khusus
pada aspek-aspek fisiologis, psikologis rohani, sosial budaya, dan perkembangan.
Misalnya aspek sosial budaya akan mempengaruhi jenis intervensi yang bisa
diterima oleh keluarga. Kehilangan pada masa perinatal merupakan suatu
pengalaman yang sangat pribadi bagi banyak orang. Pemahaman mengenai arti
dari pengalaman pribadi akan sangat membantu petugas kesehatan untuk
menentukan intervensi yang spesifik dan terbaik. Intervensi terhadap gangguan
fisiologis yang dapat menghalangi proses rekonstitusi bisa juga diberikan
tergantug kondisi klien, misalnya perubahan pola tidur, nutrisi, dan sebagainya.
Aelanjutnya, perawat perlu mempertimbangkan aspek perkembangan seseorang
dari perasaan berduka. Intervensi yang sesuai untuk ibu muda primigravida
tentunya akan sangat berbeda dengan ibu yang telah memiliki anak sebelumnya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Neuman model system dikembangkan berdasarkan pada teori umum dan
memandang keluarga sebagai suatu system terbuka yang bereaksi terhadap tressor
dan lingkungan. Variabel klien adalah fisiologis, psikologis, social budaya,
perkembangan dan spiritual. Intervensi keperawatan terjadi melalui tiga cara
pencegahan yaitu pencegahan primer, sekunder dan tertier. Model ini digunakan
dalam pendidikan keperawatan, riset, administrasi dan langsung dipelayanan
keperawatan.
Penggunaan model konsep keperawatan untuk menganalisis suatu konsep
tertentu dapay memberikan pedoman bagi kita dala pengembangan perangkat
penilaian dan oengukuran yang lebih spesifik, andal (reliable) dan akurat. Sebab
fokus utama keperawatan adalah klien, lingkungan, dan kesehatan. Model
keperawatan memberikan kerangka pikir holistik dan tak terpisahkan untuk
menila konsep-konsep yang menarik perhatian bagi rofesi perawat. Sudut pandang
yang holistik sepertiitu penting sekali digunakan bila perawat berhadapan dengan
variabel yang bersifat multidimensional, misalnya duka cita, nyeri, takut, marah,
atau hal-hal lain yang penting dalam asuhan keperawatan.
Dalam praktik pelayanan keperawatan, penggunaan model keperawatan akan
membantu perawat dalam mendefinisikan area panilaian dan memberikan
pedoman untuk menentukan standar outcome yang sesuai. Ketika perawat
melakukan sebuah riset keperawatan, maka model konseptualakan membantu
dalam menyusun struktur yang logis dan konsisten dengan asumsi-asumsi yang
sudah ada, terutama dalam menyusun berbagai instrumen, metode, dan indikator
hadil pengukuran. Sebab banyak dari konsep-konsep keperawatan yang justru
menggunakan atau dijelaskan dengan pendekatan disiplin ilmu lain. Seharusnya,
kita dapat mendeskripsikan suatu terminologi dengan perspektif ilmu
keperawatan. Reformulasi informasi hasil penelitian kedalam model keperawatan
dapat memperkuat tubuh ilmu pengetahuan (body of knowledge) keperawatan
sehingga akan lebih mudah mempelajari dan memahami manusia beserta
iplikasinya
B. SARAN
Seperti yang kita ketahui bahwa manusia dipandang sebagai sistem
holistik yang terdiri dari bio-psiko-sosial-spiritual. Pada teori Peplau ini
mempunyai kelemahan yaitu lebih menitikberatkan pada keperawatan jiwa, hal ini
dapat dibuktikan pada gagasan Peplau yang dikembangkan pada pemantapan
pengembangan kepribadian.
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta.