Disusun Oleh :
SITI NURHAYATI
NIM. 1914901017
Disusun Oleh :
SITI NURHAYATI
NIM. 1914901017
Dengan ini menyatakan bahwa Karya Ilmiah Akhir (KIA) “Pengaruh relaksasi
benson pada penurunan kadar gula darah diabetes mellitus”, beserta seluruh isinya
adalah benar-benar karya sendiri dan bukan merupakan hasil jiplakan atau plagiat
dari karya orang lain kerena hal tersebut melanggar etika yang berlaku dalam kaidah
keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sangsi yang
dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ternyata terdapat pelanggaran
terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain
terhadap leaslian karya ini.
Penulis
i
HALAMAN PENGESAHAN
Penguji I,
……………………
Penguji II,
…...………………
Pembimbing
Annisaa F.Umara, M.kep, Ns.SpKep.M.B ……………………
NBM.
ii
MOTTO :
“Waktu bagaikan pedang. Jika kamu tidak memanfaatkannya dengan baik, maka ia
akan memanfaatkanmu”
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
2. Dr. H. M. Bay Masruri, MM. Selaku Wakil Rektor II Bidang Keuangan dan
3. Dr. H. Desri Arwen, M.Pd. Selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan
4. Dr. Ns. Hj. Rita Sekarsari, S.Kp., MHSM., CVRN. Selaku Dekan Fakultas
5. Imas Yoyoh, S.Kp., M.Kep. Selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Kesehatan
iv
6. Fauzan Hakim, S.E., MM. Selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Kesehatan
7. Ns. Hera Hastuti, M. Kep. Sp. Kep. Kom. selaku Ketua Prodi Pendidikan
Tangerang.
8. Alpan Habibi, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku Sekjur Prodi Pendidikan Profesi
tulis
10. Bapak/Ibu dosen Program Studi Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners,
yang telah memberikan doa dan ilmu pengetahuan selama penulis mengikuti
perkuliahan.
11. Teristimewa ucapan terimakasih kepada kedua orangtuaku, kedua adiku dan
dan mendukung penulis dalam segala hal, serta adikku yang selalu
Wendha Amali D, dll) yang telah menjadi teman berbagi dan berjuang
kerja samanya.
v
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang tentu saja
membuat karya tulis ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan
saran maupun kritik dari semua pihak guna menyempurnakan karya tulis ini,
semoga bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Penulis
vi
ABSTRAK
Diabetes mellitus adalah gula darah yang melebihi batas normal atau gula darah
yang meningkat dalam jangka waktu lama akan menyebabkan kelainan sistem saraf
yang disebut neuropati diabetic dan kelainan pembuluh darah (Helmanu, 2015)
yang dapat diobati secara farmakologis (insulin) dan non farmakologis (terapi,
contoh ; relaksasi benson). Tujuan : Mengetahui pengaruh terapi relaksasi benson
pada kadar gula darah dengan pasienDiabrtrs Mekitus .Metode :Data base yang
digunakan dalam pembuatan literatur review ini adalah Google Scholar dan
Pubmed. Didapatkan 182 artikel terkait Terapi relaksasi benson yang diidentifikasi
dan dipublikasikan dari tahun 2015-2020. Dari 182 artikel 9 artikel yang memenuhi
syarat review. Hasil : Dari 9 artikel di dapatkan bahwa terapi relaksasi Benson
dapat menurunkan kadar gula darah penderita diabetes mellitu. Namun dari
beberapa hasil penelitian tersebut yang melakukan kombinasi seperti membaca ayat
suci Al- Qur’an salah satunya deng membaca surat Ar-Rahman .Kesimpulan :
Dengan demikian relaksasi benson efektif untuk menurunkan gula darah pada
lansia dengan DM. Jadi disarankan kepada responden, RS, perawat dan peneliti
selanjutnya bahwa kita dapat menggunakan terapi relaksasi benson sebagai cara
alternatif atau pengobatan nonfarmakologi pada penderita DM
vii
ABSTRACT
Diabetes mellitus is blood sugar that exceeds normal limits or blood sugar that
increases in the long term will cause a nervous system disorder called diabetic
neuropathy and blood vessel disorders (Helmanu, 2015) which can be treated
pharmacologically (insulin) and non pharmacologically (therapy, example; Benson
relaxation). Objective: To determine the effect of Benson relaxation therapy on
blood sugar levels with Diabrtrs Mekitus patients. Methods: The data bases used
in the preparation of this review literature are Google Scholar and Pubmed. There
were 182 articles related to Benson relaxation therapy identified and published
from 2015-2020. Of the 182 articles 9 articles were eligible for review. Results:
From 9 articles, it was found that Benson relaxation therapy can reduce blood
sugar levels in diabetes mellitus sufferers. However, from some of the results of
these studies that do a combination such as reading the holy verses of the Qur'an,
one of them is by reading the letter Al-Rahman. Conclusion: Thus, benson
relaxation is effective for lowering blood sugar in the elderly with DM. So it is
suggested to respondents, hospitals, nurses and further researchers that we can use
Benson relaxation therapy as an alternative or non-pharmacological treatment for
DM sufferers.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERNYATAAN i
HALAMAN PENGESAHAN ii
MOTTO iii
KATA PENGANTAR iv
ABSTRAK vii
DAFTAR ISI ix
TABEL xi
GAMBAR xii
LAMPIRAN xiii
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 4
1.3. Tujuan 4
BAB 2. METODE 5
2.1 Strategi Pencarian Literature 5
2.1.1. Framework Yang Digunakan (PICO (T), /SPIDER) 5
2.1.2. Kata Kunci Yang Digunakan 5
2.1.3. Data Base Yang Digunakan 6
2.2. Kriteria Inklusi Dan Ekslusi 6
2.3. Seleksi Studi Dan Penilaian Kualitas 6
2.3.1. Hasil Pencarian Dan Seleksi Studi 8
2.3.2. Daftar Artikel Hasil Pencarian 10
BAB 3. HASIL DAN ANALISIS 11
BAB 4. PEMBAHASAN 35
ix
BAB 5. PENUTUP 36
5.1 Kesimpulan 36
DAFTAR PUSTAKA 37
LAMPIRAN 40
x
DAFTAR TABEL
2.1 Kriteria Inklusi dan Eklusi 7
xi
DAFTAR GAMBAR
2.1 Diagram alur review jurnal 8
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2 : Pengaruh teknik relaksasi benson terhadap gula darah pasien dm tipe
II (2020)
Lampiran 6 : Pengaruh relaksasi benson terhadap penurunan kadar gula darah pada
pasien diabetes melitus tipe 2 (2020)
Lampiran 7 : Pengaruh relaksasi benson terhadap penurunan kadar gula darah pada
pasien diabetes melitus tipe 2 (2020)
Lampiran 8 : Penurunan tingkat kecemasan dan gula darah pada penderita dm tipe
2 melalui spiritual mindfulness based on benson relaxation (2020)
Lampiran 9 : Penurunan tingkat kecemasan dan gula darah pada penderita dm tipe
2 melalui spiritual mindfulness based on benson relaxation (2020)
Lampiran 10: Pengaruh metode relaksasi Benson pada gula darah puasa pada pasien
dengan Diabetes tipe 2 (2020).
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
mengalami kenaikan hingga mencapai 16,7 jutajiwa pada tahun 2045. Hasil
ini juga di kemukakan oleh Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) pada tahun
2018 menunjukkan bahwa prevalensi pada penderita penyandang Diabetes
Mellitus (DM) mengalami kenaikan menjadi 8,5 dari 6,9 (Riskesdas, 2018).
Peningkatan penderita Diabetes Melitus terjadi dikota tangerang Prevalesi
Diabetes Mellitus khususnya di ruang cempaka RSU di kota Tangerang
selama 3 bulan terakhir bulan September sampai bulan November 2018
sebanyak 120 kasus (Novita, 2019).
2
darah pasien diabetes dengan menekan pengeluaran hormon-hormon yang
dapat meningkatkan kadar gula darah yaitu epinefrin, kortisol, glucagon,
adrenorticotropic hormone (ACTH) kortikosteroid, dan tiroid (Smeltzer &
Bare, 2002). Mekanisme penurunan kadarglukosa darah melalui relaksasi,
yaitu dengan cara menekan pengeluaran epinefrin sehingga menghambat
konversi glikogen menjadi glukosa, menekan pengeluaran kortisol dan
menghambat metabolisme glukosa, sehingga asam amino, laktat, dan
pirufat tetap disimpan di hati dalam bentuk glikogen sebagai energi
cadangan menekan pengeluaran glucagon sehingga dapat mengkonversi
glikogen dalam hati menjadi glukosa, menekan pengeluaran glukagon
sehingga dapat mengkonversi glikogen dalam hati menjadi glukosa.
Menekan ACTH dan glukokortikoid pada korteks adrenal sehingga dapat
menekan pembentukan glukosa baru oleh hati, di samping itu liposis dan
katabolisme karbohidrat dapat ditekan, yang dapat menurunkan kadar
glukosa darah (Smeltzer & Bare, 2002).
3
pengaruh antara Relaksasi Benson Terhadap Penurunan Kadar Glukosa
Darah pasien DM tipe 2.
1.3. Tujuan
4
BAB II
METODE PENELITIAN
5
2.1.3. Database Yang Digunakan
Data yang dipergunakan untuk penelitian ini yaitu data sekunder,
didapat dari hasil penelitian sebelumnya dan bukan berasal dari
pengamatan secara langsung. Dimana data yang didapatkan dari
berbagai sumber diantaranya adalah google scholar. dan pubmed
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu artikel yang memenuhi unsur
framework PICO yang telah dipaparkan. Kriteria Inklusi populasi yaitu
pasien diabetes mellitus Intervensi yang digunakan dalam artikel yaitu
relaksasi benson . Sedangkan untuk pembandingnya yaitu kelompok kontrol
dan kelompok intervensi lain. Artikel juga harus memiliki tujuan untuk
penurunan gula darah. Selain berdasarkan framework PICO kriteria inklusi
dalam penelitian ini artikel yang ditelaah harus memiliki desain penelitian
Quasy Ekperimen dengan penedekatan pre-postest control group yang
meneliti tentang pengaruh maupun efektifitas relaksasi benson pada
penurunan kadar gula darah diabetes mellitus. Dalam penelitian ini hanya
artikel yang diterbitkan 5 tahun terakhir yang dapat memenuhi kriteri inklusi.
Selain itu penelitian ini hanya menelaah artikel berbahasa Indonesia dan
Bahasa Asing.
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini yaitu artikel yang tidak sesuai
dengan tujuan penelitian dan tidak sesuai dengan komponen PICO yang telah
ditetapkan. Artikel yang hanya menyertakan abstrak tanpa teks penuh tidak
dapat diteliti dalam penelitian ini walaupun sesuai dengan framework PICO
dan tujuan penelitian. Selain itu artikel yang berdesain penelitian selain quasy
experiment diekslusikan dari penelitian ini.
6
Tabel 2.1
7
darah diabetes
mellitus
Study Design and Quasy Experimen Systematic / literature
dengan pendekatan review.
Publication type
Pre-post Control
group
Publication Years Memakai artikel atau Memakai artikel atau
jurnal terbitan mulai jurnal terbitan sebelum
dari tahun 2015 tahun 2015.
Language Bahasa Indonesia dan Selain bahasa
bahasa Asing Indonesia dan bahasa
Asing
8
Pencarian
Google Scholar (n= 240)
menggunakan keyword
melalu database Google Pubmed (n= 20)
Scholar dan pubmed Science direct (n= 0)
(N= 260)
Excluded (n=40)
Problem/populasi:
Penyeleksian jurnal terbitan 5 tahun
- Topic yang tidak sesuai
terakhir, dan menggunakan bahasa
(n=5)
inggris dan bahasa indonesia Intervention :
- Selain diberikan terapi
N: 182 relaksasi benson (n=25)
Outcome :
- Tidak ada pengaruh
pemberian relaksasi benson
Pemilihan judul dan duplikat
terhadap penurunan kadar
N: 40 gula darah pada pasien
diabetes mellitus (n=0)
Study design :
- Systematic review (n=1)
Identifikasi abstrak
- Literature riview (n=0)
N : 15
Exluded (n=33)
9
2.3.2. Daftar Artikel Hasil Pencarian
Literature rivew disintesis memakai cara naratif dengan
menggolongkan data hasil seleksi yang di nilai mampu menjawab
tujuan dari penelitian ini. Jurnal penelitian yang sinkron dengan tolak
ukur dibuat resume jurnal meliputi, author, tahun terbit, judul, metode,
penelitian yang dipergunakan meliputi: desain penelitian, sampling,
variable, instrumen, dan analisis, hasil penelitian serta database.
10
BAB III
3.1.Hasil
No Kategori N %
A. Tahun Publikasi
1. 2016 1 10
2. 2017 1 10
3. 2018 1 10
4. 2020 6 60
Total 9 90
B. Desain Penelitian
1. Quasy Eksperiment 7 70
2. Pre Eksperiment 1 10
3. Pra Ekperimental 1 10
Total 10 90
11
Tabel 3.2 Pengaruh terapi relaksasi
12
3.3 Ekstrasi Data Hasil Penelitian
13
2. Relaksasi di 60 orang. 12-19 kelompok intervensi kelompok Rancangan Hasil penelitian menunjukan
benson dan penelitian yang
Puskesm Sampel diambil tahun diberikan relaksasi kontrol bahwa relaksasi benson pada
terapi murottal digunakan
surat ar- as Maos secara total Benson menggunakan hanya diberikan dalam penelitian kelompok kontrol menurunkan
rahmaan ini adalah quasi
dan sampling VCD, kemudian relaksasi Benson glukosa darah puasa secara
menurunkan experimental
kadar glukosa Klinik diperdengarkan saja design dengan signifikan pada kelompok
darah puasa rancangan two
Graha CD murottal surat Ar- menggunakan kontrol hanya menggunakan
pada penderita group pre test-
diabetes Amanah Rohman ayat 1-78 VCD. post test control terapi benson dengan kadar
melitus tipe 2
beserti terjemahannya. Relakasasi group design. gula darah sebelum di berikan
di kecamatan
maos / Tidak dijelaskan waktu benson Analisis data terap benson kadar gula darah
Esti Oktaviani menggunakan
pemberian dilakukan 2 kali denganl mean 179 dan sesudah
Purwasih, uji Wilcoxon dan
Iman Permana, sehari sore Mann-Whitney dengan hasil mean 155 dengan
Yanuar
malam 7 hari Pvalue= 0,000). Ada perbedaan
Primanda
(2017) berturut-turut kadar glukosa darah puasa
sebelum dan sesudah di berikan
perlakuan kontrol terapi
relaksasi benson.
3. Pengaruh di wilayah penelitian ini Tidak Responden diberikan Penelitian ini Penelitian ini Hasil penelitian didapatkan
Terapi kerja teknik sampling mencant terapi relaksasi Benson tidak menggunakan sesudah diberikan terapi
desain pra
Relaksasi Puskesmas yang digunakan umkan tetapi di jelaskan menggunakan eksperimental relaksasi Benson rerata kadar
Benson adalah usia secara rinci cara yaitu one group
pretest-
posttestdesign
14
Terhadap Buleleng nonprobability pemberiannya. kelompok gula meningkat dari 218,40
Kadar Gula III. sampling Instrumen yang control mg/dl
Darah Pada dengan teknik digunakan yaitu menjadi 206.72 mg/dl, dengan
Penderita sampling jenuh. lembar observasi yang nilai p untuk perbedaan
Diabetes Besar berisi tersebut yaitu 0,001 (ada
Mellitus Tipe 2 sampel adalah mengenai data perbedaan gula darah secara
/ Putu Indah 40 responden demografi dan hasil signifikan antara sebelum dan
Sintya Dewi, yang mengalami pengukuran kadar gula sesudah terapi).
Ni Made Dwi diabetes mellitus darah. Uji hipotesis
Yunica tipe 2 dilakukan dengan
Astriani,, I paired sampel t-test
Made
Sundayana et.
al. (2020)
4. Terapi Puskesmas Kelompok Usia 55 kelompok intervensi Tahap Penelitian ini Hasil penelitian menunjukkan
relaksasi Limo kontrol sampai akan melalui proses pelaksanaan, merupakan ada perbedaan perubahan kadar
quasi
benson Depok sebanyak 36 dengan terapi relaksasi Benson bagi kelompok experimental gula darah yang signifikan pada
termodifikasi orang dan 64 tahun termodifikasi kontrol hanya pre and post test kelompok intervensi yang
with control
efektif intervensi dilakukan dalam diberikan group diberikan terapi relaksasi
mengontrol sebanyak 36 waktu 45 menit dengan pendidikan uji statistik Benson termodifikasi dengan
paired t-test dan
Mann Whitney
15
gula darah pada orang yang frekuensi pemberian kesehatan kelompok kontrol yang hanya
lansia dengan diperoleh terapi 3x perminggu tentang DM diberikan pendidikan kesehatan
diabetes dengan teknik menggunakan alat dalam waktu 45 (p < 0,05). Efektif terapi
mellitus / Diah purposive matras dan stereo tape. menit relaksasi Benson termodifikasi
Ratnawati, sampling Proses terapi tersebut terhadap pengontrolan kadar
Tatiana dilakukan dengan gula darah pada lansia dengan
Siregar, menjaga privasi diabetes mellitus (p < 0,05).
Chandra Tri dengan menciptakan
Wahyudi lingkungan privat dan
(2018) tenang serta partisipan
berpakaian training
yang nyaman dan
longgar. Terapi
relaksasi Benson
termodifikasi
mengkombinasikan
meditasi, relaksasi
pernafasan dalam dan
relaksasi progresif otot
serta diperkuat dengan
16
musik. Selama
mengulang-ulang
kata/frase, sikap pasif
merupakan hal yang
essential. Fase
sebelum dan sesudah
terapi berlangsung,
peneliti menggunakan
alat lanset untuk
mengambil darah
sebanyak 0,1 – 0,2 ml
melalui ujung jari
tangan yang akan
menimbulkan rasa
nyeri sedikit seperti
digigit semut dan
kemudian
memasukkan kedalam
glukostrip dan dinilai
kadar gula darah
17
sewaktu tersebut
dalam alat glukotest
bermerk easy touch
yang sudah
terstandarisasi. Proses
pengambilan darah
tersebut dilakukan ± 5
menit. pengumpulan
data ini hanya 1 bulan.
5. Pengaruh terapi Posyandu Sampel dalam Usia 55 Terapi sedangkan Desain penelitian Hasil penelitian kelompok
relaksasi Lansia penelitian tahun relaksasi Benson dengan kelompok ini adalah qLtssy kontrol yaitu p = 0.005
benson Matahari berjurnlah 38 menggunakan SOP yang kontrol tidak eksperimental. sedangkan kelompok perlakuan
terhadap kadar Surabay Orang masing- diberlakukan olen diberikan terapi Desain yang p = 0.001, hasil analisa data
gula darah pada masing Benson. Terapi relaksasi Benson digunakan dalam dapat
lansia dengan kelompok Benson dilakukan penelitian ini adalah disimpulkan bahwa terjadi
diabetes/ perlakuan dan selama 20 menit pre test post test penurunan kadar gula darah
Linda Juwita, kontrol ,vaitu 19 dan dilakukan selama 1 control group pada kelompok perlakuan,
Ninda Ayu orang. dengan minggu. design sehingga dengan demikian
Prabasari, kriteria terbuktilah hipotesis bahwa ada
Maria menderita DM
18
manungkalit pengaruh terapi relaksasi
(2016) Benson terhadap kadar gula
darah lansia dengan DM
6. Pengaruh Puskesmas Tehnik Usia Dalam Tidak ada Desain Hasil dari penelitian ini Rata-
relaksasi Palembang pengambilan tidak di penelitian ini, peneliti kelompok penelitian ini adalah rata nilai kadar GDS sebelum
benson sampel yang jelaskan mengajukan kontrol pre eksperimental, relaksasi benson dengan nilai
terhadap digunakan permohonan izin dengan rancangan tertinggi 498 mg/dl dan nilai
penurunan adalah meneliti di lahan penelitian one terendah 212 mg/dl. Rata-rata
kadar gula purposive penelitian, setelah group pre-post test nilai kadar GDS sesudah terapi
darah pada sampling mendapatkan design benson dengan nilai tertinggi
pasien dengan jumlah rekomendasi dari lahan, 377 mg/dl dan nilai terendah
diabetes sampel selanjutnya 110 mg/dl. Ada pengaruh
melitus tipe sebanyak 16 peneliti mengajukan relaksasi Benson terhadap
2 / Sri Mulia responden lembar persetujuan penurunan kadar gula darah
Sari (2020) disampaikan kepada dengan hasil p value = 0,001
responden dengan (<0,05).
mengacu pada etika
penelitian yang
meliputi : informed
consent (persetujuan),
19
anominity (tanpa nama)
dan confidentiality
(kerahasiaan). Tidak di
jelaskan rinci cara
intervensi
7. Pengaruh Di wilayah Jumlah sampel usia Penelitian ini kelompok Penelitian ini Hasil penelitian Berdasarkan
terapi kerja penelitian 18 <65 menggunakan kontrol menggunakan hasil analisis Wilcoxone pada
tahun glukometer sebagai quasy
relaksasi puskesmas responden untuk sebany alat ukur untuk diberikan 1 experiment terapi benson. Dan pada
benson dan jongaya kelompok ak 15 mengukur kadar gula terapi yaitu dengan pre kelompok intervensi diperoleh
orang darah sebelum dan post test
murottal al- kota intervensi 18 (83,3 setelah dilakukan terapi Benson control group nilai p=0,001 lebih kecil dari
qur’an makassar responden %) dan terapi relaksasi dan design 0,005 (<0,005) yang berarti ada
pada memakai lembar Metode analisa
terhadap kelompok usia observasi untuk data hubungan yang signifikan
>65 melihat apakah terapi menggunakan uji
penurunan kontrol. antara penurunan kadar gula
sebany dilakukan sesuai statistic Wilcoxon
kadar gula ak 3 dengan yang Signed Rank Test darah klien dengan DM Tipe 2
darah pada orang dianjurkan atau tidak, dan terapi benson + murottal
(16,7 untuk mendengarkan
lansia %). murottal digunakan Al-Qur’an.
MP3 surah Al-Fathihah
dengan dm
dan terjemahannya
tipe 2 di menggunakan
wilayah earphone serta SOP
dari terapi benson dan
kerja terapi murottal.
20
puskesmas Penelitian ini terbagi
dalam 2 kelompok
jongaya kota
kelompok intervensi
Makassar/ (kelompok yang
diberikan 2 terapi yaitu
Sitti
terapi benson +
Rahmatia , murottal Al-Qur’an
Rusni Mato ,
Yosephin
Sari
Pairunan,
Yeni
Nofiani
Langkadja
(2020)
8. Penurunan di Rs. Islam Responden berusia Dilakukan pertemuan kelompok Penelitian ini Pada kelompok kontrol yang
tingkat A. Yani kelompok 40 - 65 dengan responden kontrol hanya menggunakan mendapat latihan sesuai
kecemasan Surabaya intervensi 30 tahun kelompok intervensi mendapatkan penelitian Quasy- standart rumah sakit
dan gula responden dan untuk melaksanakan standart prolanis Experiment dengan didapatkan hampir seluruhnya
darah pada kelompok terapi spiritual dan tidak pendekatan pre post (90%) memiliki kadar gula
penderita control 30 mindfulness based on diberikan test control group >160 sebelumnya dan
dm tipe 2 responden benson relaxation yang intervensi design sesudahnya hampir seluruhnya
21
melalui dilakukan dengan spirital Instrumen yang (86,7%) memiliki kadar gula
spiritual diberikan terai benso dan mindfulness digunakan dalam >160. Hasil tes statistik
mindfulness Murotal Al-Qur’an based on benson penelitian ini adalah menunjukkan bahwa perhatian
based on mendemonstrasikan relaxation glukometer untuk spiritual berdasarkan relaksasi
benson langkah-langkah selama proses mengukur GDP dan benson mempengaruhi secara
relaxation / peaksanaan intervensi berlangsung, GDPP signifikan mengurangi kadar
Riska yang sesuai dengan SOP tetapi diberikan glukosa darah rata-rata (p =
Rohmawati, menggunakan media setelah 0,000.
Arif Helmi mp3 yaitu media berisi pelaksanaan
(2020) rekaman suara peneliti pengukuran
dalam format mp3 berisi akhir
panduan mindfulness
based on benson
relaxation yang dapat
didengarkan melalui
headset.
Responden diminta
untuk mengatur posisi
senyaman mungkin ,
boleh sambil
22
memejamkan mata atau
meluruskan pandangan
kemudian pasien diminta
untuk membawa
perasaan dan pikiran
pada fisik dari ujung
rambut sampai ujung
kaki. Langkah
selanjutnya pasien
diminta mulai
memusatkan perhatian
pada pernafasan disertai
dengan dzikir
(mengucapkan kalimat
“Astaghfirullahal’adzim
”) kemudian mulai
melepaskan ketegangan
pikiran Seluruh prosedur
latihan dilakukan selama
15 menit tiap kali latihan
23
sebanyak sehari sekali,
yaitu pagi hari sebelum
memulai aktivitas.
Intervensi dilakukan
selama 4 minggu.
Pelaksanaan selanjutnya
dilakukan secara mandiri
di rumah masing-masing
dan dikunjungi secara
door to door yaitu
dengan melakukan
observasi pada
pelaksanaan terapi yang
dilakukan pasien dan
pengukuran GDA
dilakukan setelah
intervensi terakhir
diminggu keempat.
9. Pengaruh klinik 80 responden usia 18- Kelompok intervensi Tidak ada Penelitian ini Hasil tes statistik
metode diabetes 65 tahun diberikan contoh intervensi yang menggunakan menunjukkan bahwa
24
relaksasi Rumah relaksasi dengan metode dilakukan pada penelitian Quasy- perhatian spiritual
Benson pada Sakit Imam Benson setelah kelompok Experiment dengan berdasarkan relaksasi
gula darah Khomeini responden memahami kontrol pendekatan pre post benson mempengaruhi
puasa pada di Zabul kemudian di terapkan test control group penurunan kadar gula
pasien metode relaksasi design darah pada setiap
dengan menggunakan (CD) kelompok (P = 0,35)
Diabetes dengan bantuan file kelompok perlakuan
tipe 2 / Ali pendidikan lainya untuk dan p = 1,00 untuk
Mansouri et melaksanakan terapi kelompok kontrol),
al,. (2020) relaksasi benson selama secara signifikan
8-10 detik dalam mode - mengurangi kadar
dikontrak dan kemudian glukosa darah rata-rata
selama 10 detik Dia (p = 0,000 untuk
benar-benar santai dan perawatan kelompok
dengan kata-kata lebih dan p = 0,48 untuk
tenang, lebih tenang, kelompok kontrol).
Raha, longgar, dll fokus.
Dalam metode ini
seluruh responden
Mereka dikontrak
25
selama 45 menit dan
kemudian dilepaskan.
Melakukan Intervensi di
rumah ini, memberikan
contoh file pelatihan
yang tenang
Instrumentasi diberikan.
Teknik ini dilakukan
setiap hari sebelum
waktu tidur Butuh waktu
2 bulan.
26
Penelitian Rahman (2020) dengan judul Pengaruh teknik relaksasi
benson terhadap gula darah pasien dm tipe II berdasarkan uji t dinyatakan
adanya perbedaan gula darah sebelum dan sesudah dilakukan relaksasi benson
pada responden. Hasil tersebut membuktikan hipotesis peneliti yang
menyatakan ada pengaruh relaksasi benson terhadapat kadar gula darah pasien
DM Tipe II di RST Reksodiwiryo Padang. Jadi Gula darah rata-rata pretest
pada lansia adalah 279,5 gr/dL. Setelah diberikan relaksasi Benson selama 3
hari berturut-turut didapatkan gula darah rata-rata post test nya adalah 239,8
gr/dL dan didapatkan ( p = 0,000). Relaksasi benson efektif untuk menurunkan
gula darah pada lansia dengan DM Tipe II.
27
relaksasi Benson termodifikasi efektif dalam mengontrol kadar gula darah pada
lansia dengan DM. Lansia. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan
perubahan kadar gula darah yang signifikan pada kelompok intervensi yang
diberikan terapi relaksasi Benson termodifikasi dengan kelompok kontrol yang
hanya diberikan pendidikan kesehatan (p < 0,05). Efektif terapi relaksasi Benson
termodifikasi terhadap pengontrolan kadar gula darah pada lansia dengan diabetes
mellitus (p < 0,05).
28
Penelitin Purwansih et al,. (2017) dengan judul relaksasi benson dan
terapi murottal surat ar-rahmaan menurunkan kadar glukosa darah puasa
pada penderita diabetes melitus tipe 2 di kecamatan maos. Surat yang
digunakan dalam penelitian ini adalah surat Ar-Rahmaan ayat 1-78 Ar-Rahmaan
yang berarti Yang Maha Pemurah, merupakan surat ke 55 di dalam Al-Qur’an
terdiri dari 78 ayat responden melakukan kombinasi kedua terapi dua kali sehari,
pagi dan sore, selama 7 hari. Berdasarkan uji Wilcoxon dan Mann-Whitney ada
perbedaan kadar glukosa darah puasa sebelum dan sesudah perlakuan pada kedua
kelompok (p value kelompok intervensi = 0,000; p v alue kelompok kontrol=
0,000). Ada perbedaan selisih kadar glukosa darah puasa antar kelompok (p value
= 0,000). Pemberian kombinasi relaksasi Benson dan terapi murottal menurunkan
kadar GDP secara signifikan pada kelompok intervensi.
29
Penelitian Rohmawati (2020) dengan judul penurunan tingkat
kecemasan dan gula darah pada penderita dm tipe 2 melalui spiritual
mindfulness based on benson relaxation. Intervensi dilakukan selama 4
minggu (15 menit untuk setiap intervensi). Penelitian ini menggunakan
instrumen kuesioner SRAS Zung untuk kecemasan dan glukometer untuk
mengukur GDP dan GDPP. Tes statistik menggunakan Mann Whitney Test
dan Wilcoxon Signed. Hasil tes statistik menunjukkan bahwa perhatian
spiritual berdasarkan relaksasi benson mempengaruhi penurunan
kecemasan pada setiap kelompok (p = 0,000 untuk kelompok perlakuan dan
p = 1,00 untuk kelompok kontrol), secara signifikan mengurangi kadar
glukosa darah rata-rata (p = 0,000 untuk perawatan kelompok dan p = 0,48
untuk kelompok kontrol).
30
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1.Pembahasan
31
pada lansia dengan diabetes melitus. Juwita et al,. (2016). Hasi penelitian
selanjutnya menunjukan fakta bahwa penelitian “penurunan tingkat
kecemasan dan gula darah pada penderita dm tipe 2 melalui spiritual
mindfulness based on benson relaxation” Hasil tes statistik menunjukkan
bahwa perhatian spiritual berdasarkan relaksasi benson mempengaruhi
penurunan kecemasan pada setiap kelompok (p = 0,000 untuk kelompok
perlakuan dan p = 1,00 untuk kelompok kontrol), secara signifikan
mengurangi kadar glukosa darah rata-rata (p = 0,000 untuk perawatan
kelompok dan p = 0,48 untuk kelompok control) Rohmawati (2020).
Dari 9 jurnal yang yang telah di rivew dapat ditunjang dengan teori
sebagai berikut bahwa Relaksasi Benson merupakan pengembangan dari
respon relaksasi yang dikembangkan oleh Benson. Teknik relaksasi ini
berguna dalam berbagai situasi, misalnya nyeri, cemas, kurangnya
kebutuhan tidur dan stres serta emosi yang ditunjukkan. Dengan relaksasi
memelihara reaksi tubuh terhadap respon flight or flight, penurunan
respirasi, nadi, dan jumlah metabolik, tekanan darah dan energi yang
digunakan (Potter & Perry, 2016). Hasil penelitian Sari (2020) menjelaskan
secara teori bahwa pengaruh relaksasi benson terhadap penurunan kadar
gula darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 peneliti berasumsi bahwa ada
pengaruh yang signifikan antara relaksasi benson terhadap penurunan kadar
gula darah, hal ini karena Relaksasi Benson dapat menurunkan kadar
glukosa darah pada pasien diabetes mellitus dengan menekan kelebihan
pengeluaran hormone-hormon yang dapat meningkatkan kadar glukosa
darah, yaitu : epinefrin, kortisol, glucagon, adrenocorticotropic hormone
(ACTH), kortikosteroid dan tiroid sehingga relaksasi benson dapat
menurunkan hormon-hormon yang dapat menurunkan kadar glukosa dalam
darah. Mekanisme penurunan kadar glukosa darah melalui relaksasi benson,
yaitu dengan cara menekan pengeluaran epinefrin sehingga menghambat
konversi glikogen menjadi glukosa, menekan pengeluaran kortisol dan
menghambat metabolisme gukosa, sehingga asam amino, laktat, dan pirufat
tetap disimpan di hati dalam bentuk glikogen sebagai energi cadangan.
32
Menekan pengeluaran glukagon sehingga dapat mengkonversi dalam hati
menjadi glukosa, menekan ACTH dan glukokortikoid pada korteks adrenal
sehingga dapat menekan pembentukan glukosa baru oleh hati, di samping
itu lipolysis dan katabolisme karbohidrat dapat ditekan, yang dapat
menurunkan kadar glukosa darah. Dalam relaksasi Benson dibutuhkan pula
proses pernafasan yang tepat, dimana pernafasan yang tepat merupakan
penawar stress (Taylor 2001 dalam Aryana & Novitasari, 2013). Proses
pernafasan pada relaksasi Benson merupakan proses masuknya O2 melalui
saluran nafas kemudian masuk ke paru dan diproses ke dalam tubuh,
kemudian selanjutnya diproses dalam paruparu tepatnya di bronkus dan
diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh vena dan nadi untuk
memenuhi kebutuhan akan O2. Apabila O2 dalam untuk tercukupi maka
manusia berada dalam kondisi seimbang. Kondisi ini akan menimbulkan
keadaan rileks secara umum pada manusia. Perasaan rileks akan diteruskan
ke hipotalamus untuk menghasilkan Corticotropin Releasing Factor (CRF).
Selanjutnya CRF merangsang kelenjar di bawah otak untuk meningkatkan
produksi Proopioidmelanocortin (POMC) sehingga produksi enkephalin
oleh medulla adrenal meningkat. Kelenjar di bawah otak juga menghasilkan
β endorphin sebagai neurotransmitter yang mempengaruhi suasana hati
menjadi rileks. Meningkatnya encephalin dan β endorphin dan lansia akan
merasa lebih rileks dan nyaman (Taylor 2001 dalam Aryana & Novitasari,
2013). Relaksasi benson melibatkan faktor keyakinan pasien, yang dapat
menciptakan suatu lingkungan internal sehingga dapat membantu pasien
mencapai kondisi kesehatan dan kesejahteraan yang lebih tinggi (Purwanto
2006, dalam Sukarmin & Himawan, 2015). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kombinasi relaksasi Benson dan terapi murottal pada kelompok
intervensi dapat menurunkan kadar glukosa darah puasa secara signifikan.
Responden melakukan kombinasi kedua terapi dua kali sehari, pagi dan sore,
selama 7 hari Purwasih (2017). Hal ini menunjukkan Ketika sesorang
diperdengarkan murottal, maka harmonisasi murottal yang indah akan
masuk ke dalam telinga dalam bentuk suara (audio) akan berdampak pada
33
kenyamanan dan perubahan perasaan. Perubahan perasaan ini dikarenakan
murottal dapat menjangkau wilayah kiri korteks cerebri (Mindlin, 2009).
34
BAB V
PENUTUP
5.1.Kesimpulan
35
DAFTAR PUSTAKA
Dewi et al,. (2020) Pengaruh terapi relaksasi benson terhadap kadar gula darah pada
penderita diabetes mellitus tipe 2, Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes
Volume 11 Nomor 1. p-ISSN 2086-3098 e-ISSN 2502-7778
Juwita, L., dkk. (2016). Pengaruh Terapi Relaksasi Benson Terhadap Kadar Gula
Darah pada Lansia dengan Diabetes. JNL.Vol.4 No.1, Maret. 2016.
Kuswandi, A., dkk. (2018). Pengaruh Relaksasi Terhadap Penurunan Kadar Gula
Darah pada Pasien Diabetes Melitus tipe 2 di Sebuah Rumah Sakit di
Tasikmalaya. Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 12, No.2, Juli 2018:
hal 108-114.
Mansouri et al,. (2020) Pengaruh Metode Relaksasi Benson Pada Gula Darah Puasa
Pada Pasien Dengan Diabetes Tipe 2 Diklinik Diabetes Rumah Sakit Umum
36
Khomeini Di Zabul Pakistan, PISSN:2345-5020, EISSN:2423-5571
Downloaded from jdn.zbmu.ac.ir at 14:29 on Monday November 16th 2020
Moyad, M., dan Hawks, J.H. (2009). Complementary and alternative therapies,
dalam Black, J.M., & Hawks, J.H. Medical-surgical nursing: Clinical
management for positive outcomes, (8th edition). Elsevier Saunders.
Perry, A.G., & Potter, P.A. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan: Konsep,
prosesdan praktik. (Ed 4). (Y. Asih, Terj.). Jakarta: EGC.
Purwasih, dkk (2017). Pengaruh Relaksasi Benson dan Terapi Murottal Surat Ar-
rahman Terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa dan Skor Stres Pasien DM
tipe 2. Other thesis UMY.
Rahman (2020). Pengaruh teknik relaksasi benson terhadap gula darah pasien dm
tipe II. Google Schoolar
Rahmatia et al., (2020) Pengaruh Terapi Relaksasi Benson Dan Murottal Al-Qur’an
Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Lansia Dengan Dm Tipe 2,
Jurnal Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar Vol. 11 No. 01
e-issn : 2622-0148, p-issn : 2087-0035.
Rohmawati (2020) Penurunan Tingkat Kecemasan Dan Gula Darah Pada Penderita
Dm Tipe 2 Melalui Spiritual Mindfulness Based On Benson Relaxation.
Jurnal Keperawatan Jiwa Volume 8 No 2, Hal 161 – 168.
RISKESDAS. (2018). Riset Kesehatan Dasar 201. Jakarta : Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.
37
Sari (2020) Pengaruh Relaksasi Benson Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah
Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2, Babul Ilmi_Jurnal Ilmiah Multi
Science Kesehatan Volume 12, Nomor 1.
38
Lampiran : Hasil Penelunsuran Menggunakan Kata Kunci
Scholar
Kata Kunci : “Terapi benson menurunkan gula darah pada pasien diabetes mellitus”
Hasil Pencarian Dalam 5 Tahun Terakhir: 182 Jurnal/ Artikel
39
Pengaruh terapi relaksasi benson dan murottal al-qur’an terhadap
7. penurunan kadar gula darah pada lansia dengan dm tipe 2 di wilayah
kerja puskesmas jongaya kota makassar (2020)
Penurunan tingkat kecemasan dan gula darah pada penderita dm tipe 2
8.
melalui spiritual mindfulness based on benson relaxation (2020)
Pubmed
Kata Kunci : “((Diabetes mellitus type) AND Benson Relation) AND Sugar Level
Decrease” Hasil Pencarian Dalam 5 Tahun Terakhir: 1 Jurnal/ Artikel
Pengaruh metode relaksasi Benson pada gula darah puasa pada pasien
1. dengan Diabetes tipe 2 Rumah Sakit Umum Khomeini Di Zabul
Pakistan (2020)
40
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI BENSON TERHADAP GULA
DARAH PASIEN DM TIPE II
Ade Rahman
Akademi Keperawatan Kesdam I/BB Padang
Email : rahmanade370@gmail.com
ABSTRAK
Diabetes mellitus adalah gula darah yang melebihi batas normal atau gula darah yang
meningkat dalam jangka waktu lama akan menyebabkan kelainan system saraf yang disebut
neuropati diabetic dan kelainan pembuluh darah (Helmanu, 2015) yang dapat diobati secara
farmakologis (insulin) dan non farmakologis (terapi, contoh ; relaksasi benson). Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh relaksasi benson terhadap gula darah pasien DM
Tipe II. Desain penelitian quasi experiment One Group Pretest-Posttest terhadap 10 orang
lansia dengan DM Tipe II yang memenuhi kriteri inklusi. Gula darah diukur menggunakan
Glucocheck. Uji statistik yang digunakan adalah uji t berpasangan. Gula darah rata-rata pretest
pada lansia adalah 279,5 gr/dL. Setelah diberikan relaksasi Benson selama 3 hari berturut-turut
didapatkan gula darah rata-rata post test nya adalah 239,8 gr/dL dan didapatkan ( p = 0,000).
Dengan demikian relaksasi benson efektif untuk menurunkan gula darah pada lansia dengan
DM Tipe II. Jadi disarankan kepada responden, RS, perawat dan peneliti selanjutnya bahwa
kita dapat menggunakan terapi relaksasi benson sebagai cara alternative atau pengobatan
nonfarmakologi pada penderita DM Tipe II.
ABSTRACT
Diabetes mellitus is blood sugar that exceeds normal limits or blood sugar that rises for a long
time will cause a nervous system disorder called diabetic neuropathy and blood vessel
abnormalities (Helmanu, 2015) that can be treated pharmacologically (insulin) and non
pharmacologically (therapy, for example, benson relaxation). This study aims to identify the
effect of Benson's relaxation on blood sugar in Type II DM patients. The research design is a
quasi-experimental One Group Pretest-Posttest of 10 elderly people with Type II diabetes who
meet the inclusion criteria. Blood sugar is measured using Glucocheck. The statistical test used
was a paired t test. The average pretest blood sugar in the elderly is 279.5 gr / dL. After
Benson's relaxation for 3 consecutive days, his average post-test blood sugar was 239.8 gr / dL
and was obtained (p = 0,000). Thus Benson's relaxation is effective for lowering blood sugar in
the elderly with Type II DM. So it is suggested to respondents, hospitals, nurses and further
researchers that we can use Benson relaxation therapy as an alternative way or non-
pharmacological treatment in patients with Type II DM.
1 265 209
2 309 241 Analisa Bivariat
3 205 179 Tabel 9
4 220 182 Distribusi penurunan skala nyeri pada
5 205 169 responden dengan DM Tipe II
6 235 201 sebelum dan sesudah melakukan
7 203 164 relaksasi benson di RST Reksodiwryo
8 218 173 Padang
9 375 309 No Mean Mean Mean p
10 208 172 gula gula penurunan
Total : 10 Mean : darah darah gula darah
Mean : 244.3 199.9 pre- post-
test test
1. 279.5 239.8 259.5 0,000
Dari tabel 7, diketahui bahwa rata-rata
gula darah responden dihari ke III pretest
yaitu 244.3 mg/dL dan gula darah post test Berdasarkan tabel 9, diketahui bahwa
Abstract
Key word : Uncontrolled diabetes might generate the physical and psychological
Benson’s complication. The objective of this study was to analyze the effect of Benson’s
relaxation, fasting relaxation and murottal “Ar-Rahmaan” to the fasting blood glucose (FBG) and
blood glucose, stress score. This research was quasi experimental study with two group pre
type 2 diabetes test-post test control group design. The research has been done in the Health
mellitus, murottal Care Center of Maos and “Graha Amanah” Clinic of Maos. Sample technique
used total sampling, with 60 according to the inclusion criteria. The
respondents were divided into control group and intervention group. Every
group had 30 respondents. The intervention group was given Benson’s
relaxation and murottal, menwhile the control group was given the Benson’s
relaxation only. This intervention was done twice a day, in the morning and in
the afternoon, for 7 days.The results showed the difference of the FBG level
before and after intervention between groups (p value=0,000; Z score=-
4,097;Mean+SD intervention group= -66,300+45,672;Mean+SD control
group= -23,766+13,438). Benson’s relaxation and murottal therapy could
decrease FBG significantly.
69
Vol.13, 2017 relaksasi benson dan terapi … 70
berpengaruh terhadap penurunan kadar glukosa post antar kelompok secara signifikan.
darah pada pasien DM tipe 2. Relaksasi Benson Kombinasi relaksasi Benson dan terapi murotal
dalam penelitiannya dilakukan dua kali sehari lebih banyak menurunkan kadar GDP pada
selama 7 hari, pada saat perut kosong. pasien DM tipe 2 dibandingkan dengan
Relaksasi Benson dapat menurunkan kadar pemberian relaksasi Benson saja. Hal ini karena
gula darah pasien diabetes dengan menekan pada kelompok intervensi diberikan kombinasi
pengeluaran hormon-hormon yang dapat relaksasi Benson saja dan terapi murottal.
meningkatkan kadar gula darah (Smeltzer, dkk., Pemberian relaksasi Benson saja sudah dapat
2008), yaitu epinefrin, kortisol, glucagon, menurunkan GDP, ditambah lagi pemberian
adrenocorticotropic hormone (ACTH), terapi murottal, maka penurunan GDP menjadi
kortikosteroid, dan tiroid (Smeltzer & Bare, lebih banyak.
2002; Smeltzer, dkk., 2008, Greinstein & Hasil bermakna ini sesuai dengan penelitian
Wood, 2010). Pratiwi, dkk (2015), yang memberikan terapi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa relaksasi Benson dan Murotal surat Ar-
kombinasi relaksasi Benson dan terapi murottal Rahmaan, namun pada pasien hipertensi primer.
pada kelompok intervensi dapat menurunkan Hasil penelitiannya menunjukkan ada
kadar glukosa darah puasa secara signifikan. perbedaan tekanan darah sistol dan tekanan
Responden melakukan kombinasi kedua terapi darah diastole antara kelompok intervensi
dua kali sehari, pagi dan sore, selama 7 hari. dengan kelompok kontrol. Pratiwi, dkk (2015)
Hasil yang bermakna ini sesuai dengan menyimpulkan bahwa relaksasi Benson dan
hasil penelitian Hidayati (2015), menunjukkan Murottal Ar-Rahmaan dapat dijadikan
ada perbedaan kadar glukosa darah sebelum dan intervensi keperawatan untuk menurunkan
sesudah mendengarkan murottal Al-Qur’an. tekanan darah pada pasien hipertensi primer.
Metode penelitiannya adalah Electrochemical Surat yang digunakan dalam penelitian ini
dengan alat glucotest. adalah surat Ar-Rahmaan ayat 1-78. Ar-
Rangsangan suara pada murottal akan Rahmaan yang berarti Yang Maha Pemurah,
meningkatkan pelepasan endorfin (Campbell, merupakan surat ke 55 di dalam Al-Qur’an
2001). Pelepasan tersebut akan menyebabkan terdiri dari 78 ayat (Gema Insani, 2011).
rileks (Chang, dkk., 2010). Sehingga kadar Banyak pendapat mengatakan bahwa surat Ar-
kortisol, epenefrin-norepinefrin, dopamin dan Rahmaan merupakan surat kasih sayang
hormon pertumbuhan di dalam serum akan (Srihartono, 2007). Semua ayat dalam surat
mengalami penurunan (Campbell, 2001). Arrahman merupakan Surat Madaniyah yang
Dalam keadaan rileks ini, laju pernafasan mempunyai karakter ayat pendek sehingga ayat
menjadi lebih lambat, pemikiran lebih dalam, ini nyaman didengarkan dan dapat
pengendalian emosi, serta metabolisme lebih menimbulkan efek relaksasi bagi pendengar
baik (Handayani, dkk; 2014). Metabolisme yang masih awam sekalipun (Srihartono, 2007).
yang labih baik mengakibatkan kadar glukosa Ketika sesorang diperdengarkan murottal,
darah dapat menurun (Smeltzer & Bare, 2002). maka harmonisasi murottal yang indah akan
Jika melihat hasil kadar GDP sesudah masuk ke dalam telinga dalam bentuk suara
pemberian relaksasi Benson, hasil penelitian (audio), menggetarkan gendang telinga,
baik kelompok kontrol maupun kelompok mengguncangkan cairan di telinga dalam serta
intervensi menunjukkan hasil tersebut secara menggetarkan sel-sel rambut di dalam koklea
klinis tidak mencapai target. Sasaran untuk selanjutnya melalui saraf koklearis
pengendalian GDP pasien DM tipe 2 yaitu 80- menuju otak dan menciptakan imajinasi
130 mg/dl (PERKENI, 2015). Faktor-faktor keindahan di otak kanan dan otak kiri (Smeltzer
yang dapat menyebabkan kadar GDP pada & Bare, 2002). Hal ini akan berdampak pada
pasien DM tipe 2 tidak terkontrol, yang sesuai kenyamanan dan perubahan perasaan.
dengan hasil penelitian ini diantaranya yaitu Perubahan perasaan ini dikarenakan murottal
stres (Pitt & Philips, 1991; Vitaliano, dkk., dapat menjangkau wilayah kiri korteks cerebri
1996), tingkat pendidikan (Irawan, 2010; (Mindlin, 2009).
Maliya & Wibawati, 2011), dan jenis aktivitas Dari korteks limbik, jaras pendengaran
fisik (Kemenkes, 2010; Trisnawati & dilanjutkan ke hipokampus, dan meneruskan
Setyorogo, 2013). sinyal musik ke Amigdala yang merupakan area
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perilaku kesadaran yang bekerja pada tingkat
perbedaan selisih penurunan kadar GDP pre dan
Esti, et al2017
Vol.13, Jurnal Ilmiah Kesehatan
relaksasi Keperawatan
benson dan terapi … 72
bawah sadar, sinyal kemudian diteruskan ke Penyakit Kronis). Diakses 18 Januari 2016
hipotalamus (Smeltzer & Bare, 2002). dari http://bpjs-kesehatan.go.id.
Relaksasi tersebut dapat menurunkan kadar
glukosa darah pada pasien diabetes dengan Campbell, D. (2001). Efek Mozart, terjemah
menekan kelebihan pengeluaran hormon- oleh Hermaya. Jakarta: Gramedia Pustaka
hormon yang dapat meningkatkan kadar Utama.
glukosa darah yaitu epinefrin, kortisol,
glucagon, adrenocorticorticotropic hormone Chang, B. H., et. all. (2010). Relaxation
(ACTH), kortikosteroid, dan tiroid (Smeltzer & Response and Spirituality: Pathways to
Bare, 2002; Smeltzer, dkk., 2008). Mekanisme Improve Psychological Outcomes in
penurunan kadar glukosa darah melalui Cardiac Rehabilitation. Journal of
relaksasi, yaitu dengan cara menekan Psychosomatic research 69.
pengeluaran epinefrin sehingga menghambat
konversi glikogen menjadi glukosa (Smeltzer, Dahlan, M. S. (2011). Statistik untuk
dkk., 2008); menekan pengeluaran kortisol dan Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta:
menghambat metabolisme glukosa (Smeltzer & Salemba Medika.
Bare, 2002), sehingga asam amino, laktat, dan
pirufat tetap disimpan di hati dalam bentuk Gema Insani. (2011). The Guidance,
glikogen sebagai energi cadangan (Bilious & Ensiklopedia Al-qur’an . Jakarta: Al-Huda.
Donelly, 2014); menekan pengeluaran
glukagon sehingga dapat mengkonversi Greenstein B. & Wood D. (2010). At a Glance,
glikogen dalam hati menjadi glukosa (Smeltzer Sistem Endokrin. Edisi Kedua.
& Bare, 2002); menekan ACTH dan Penerjemah: Yasmine, E. & Rachmawati
glukokortikoid pada korteks adrenal sehingga A. D. Jakarta: Erlangga.
dapat menekan pembentukan glukosa baru oleh
hati, di samping itu lipolysis dan katabolisme Handayani, R., dkk. (2014). Pengaruh Terapi
karbohidrat dapat ditekan, yang dapat Murottal Al-Qur’an Untuk Penurunan
menurunkan kadar glukosa darah (Smeltzer & Nyeri Persalinan dan Kecemasan pada Ibu
Bare, 2002; Smeltzer, dkk., 2008). Bersalin Kala I Fase Aktif. Jurnal Ilmiah
Kebidanan, Vol. 5 No.2 Edisi Desember
SIMPULAN 2014, hlm. 1-15.
Ada perbedaan kadar glukosa darah puasa
sebelum dan sesudah perlakuan pada kedua Hidayati, N. F. (2015). Perbedaan Kadar Gula
kelompok (p value kelompok intervensi = Darah Sebelum dan Sesudah
0,000; p v alue kelompok kontrol= 0,000). Ada Mendengarkan Murottal Al-Qur’an. Other
perbedaan selisih kadar glukosa darah puasa thesis, Universitas Muhammadiyah
antar kelompok (p value = 0,000). Pemberian Surabaya. Surabaya.
kombinasi relaksasi Benson dan terapi murottal
menurunkan kadar GDP secara signifikan pada IDF. (2015). Diabetes Atlas, Seventh Edition.
kelompok intervensi. Saran dari hasil penelitian Online version of IDF Diabetes Atlas:
ini antara lain perawat dapat menerapkan www.idf.org/diabetesatlas.
intervensi relaksasi Benson maupun terapi
murotal surat Ar-Rahmaan untuk menurunkan Irawan, D. (2010). Prevalensi dan Faktor
kadar GDP pada pasien DM tipe 2. Penelitian Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di
selanjutnya sebaiknya melakukan penelitian Daerah Urban Indonesia (Analisa Data
lebih dari 7 hari, agar responden dapat meresapi Sekunder Riskesdas 2007). Thesis
murotal yang didengar. Pasien sebaiknya Universitas Indonesia.
melakukan relaksasi Benson dan terapi murotal
surat Ar-Rahmaan 2 kali sehari untuk Kementerian Kesehatan. (2010). Petunjuk
menurunkan kadar GDP. Teknis Pengukuran Faktor Risiko Diabetes
Melitus. Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Kuswandi, A., dkk. (2008). Pengaruh
BPJS Kesehatan. (2014). Panduan Praktis
Relaksasi Terhadap Penurunan Kadar
PROLANIS (Program Pengelolaan
Gula Darah pada Pasien Diabetes
Vol.13, 2017 relaksasi benson dan terapi … 73
Mellitus Tipe 2 di Sebuah Rumah Sakit di Riskesdas. (2014). Situasi dan Analisis
Tasikmalaya. Jurnal Keperawatan Diabetes. http://www.depkes.go.id/.
Indonesia, Volume 12, No.2, Juli 2008; hal
108-114. Smeltzer, S. C. & Bare, B. G. (2002). Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Maliya, A. & Wibawati, R. (2011). Hubungan Suddarth Edisi 8, Volume 2. Jakarta: Buku
Tingkat Kemampuan Activity of Daily Kedokteran EGC.
Living (ADL) dengan Perubahan Kadar
Gula Darah Pasien Diabetes Melitus Tipe Smeltzer, S. C., et. al. (2008). Brunner and
2 di Wilayah Puskesmas Masaran. Jurnal Suddarth’s Textbook of Medical Surgical
Kesehatan, ISSN 1979-7621, Volume 4, Nursing (11th ed.). Philadelphia: Lippincott
Nomor 1, Juni 2011. Williams & Wilkins.
Srihartono. (2007). Aayaatul Bayyinaat:Tanda-
Mindlin. (2009). Pengaruh Al-Qur’an terhadap
Tanda Kebesaran Allah /Alqur’an yang
Fisiologi dan Psikologi Manusia, Al-
Jelas dan Terang. Jakarta: Pustaka
Qur’an dan terjemahannya. Jakarta:
Nawaitu.
Salemba.
Trisnawati, S. K. & Setyorogo, S. (2013).
Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Faktor Risiko Kejadian Diabetes Mellitus
Keperawatan Pendekatan Praktis Edisi 3. Tipe II di Puskesmas Kecamatan
Jakarta: Salemba Medika. Cengkareng Jakarta Barat Tahun 2012.
PERKENI. (2015). Konsensus Pengelolaan Vitaliano, et al. (1996). Insulin and Glucose:
Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia Relationships with Hassles, Anger and
2015. Jakarta: PB PERKENI. Hostility in Nondiabetic Older Adults.
Psychosomatic Medicine, 58.
Pitts, M., & Phillips, K. (1991). The Psychology
of Health. An Introduction. Routledge,
Chapman & Hall. Inc.
DOI: http://dx.doi.org/10.33846/sf11117
Pengaruh Terapi Relaksasi Benson Terhadap Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2
Putu Indah Sintya Dewi
Prodi S1 Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng; indahsintya88@gmail.com
Ni Made Dwi Yunica Astriani
Prodi S1 Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng; astrianiyunica1@gmail.com
I Made Sundayana
Prodi Profesi Ners, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng; madesundayana@gmail.com
Made Mahaguna Putra
Prodi S1 Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng; md.mahagunaputra@gmail.com (koresponden)
Ni Kadek Ita Ariani
Prodi S1 Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng; ita.ariani03@gmail.com
ABSTRACT
Benson relaxation is relaxation that combines relaxation respon techniques and belief system. This study aimed to
analyze the effect of benson relaxation therapy on blood sugar levels in patiens with type 2 diabetes mellitus in the
working area of Buleleng public health center III, utilized one group pretest-posttest design. The sample size was 40
respondents selected using nonprobability sampling technique. Data were collected using observation sheet, then
alayzed using paired sample t-test. The result obtained p value of 0.001 (there was an effect of Benson Relaxation
Therapy on Blood Sugar Levels in Patiens with Type 2 Diabetes Mellitus in the Working area of Buleleng Health
Center III.
Keywords: Benson relaxation; blood sugar
ABSTRAK
Relaksasi Benson merupakan relaksasi yang menggabungkan antara teknik respon relaksasi dan sistem keyakinan.
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh terapi relaksasi benson terhadap kadar gula darah penderita diabetes
mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Buleleng III, menggunakan one group pretest-posttest design. Besar
sampel yang digunakan yaitu 40 responden yang dipilih dengan teknik nonprobability sampling. Data dikumpulkan
dengan lembar observasi, lalu dianalisis dengan paired sampel t-test. Hasil mendapatkan nilai p = 0,001 (ada
pengaruh terapi relaksasi benson terhadap kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di wilayah kerja
Puskesmas Buleleng III.
Kata kunci: relaksasi Benson; gula darah; diabetes
PENDAHULUAN
Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, ditandai pergeseran pola
penyakit secara epidemiologi dari penyakit menular yang menurun ke penyakit tidak menular yang secara global
meningkat di dunia, dan secara nasional menduduki sepuluh besar penyakit penyebab kematian dan kasus terbanyak,
salah satunya diabetes(1). Peningkatan jumlah penderita diabetes mellitus disebabkan karena masih banyaknya
penderita diabetes mellitus yang belum mendapatkan pengobatan maupun yang sudah mendapatkan pengobatan
namun kadar gula darahnya belum terkendali(2,3).
Menurut Word Health Organization(4) prevalensi diabetes mellitus meningkat dari 108 juta orang pada tahun
1980 menjadi 415 juta orang pada tahun 2015, dan diperkirakan akan meningkat menjadi 642 juta pada tahun 2040.
Persentase diabetes mellitus adalah 8,5% pada tahun 2015. Pada tahun 2012, diabetes mellitus adalah penyebab
kematian dari 1,5 juta kematian di dunia. Di Indonesia, pada tahun didapatkan penderita diabetes mellitus sebanyak
8,1%(1). Provinsi Bali menduduki urutan ke-19 penduduknya berusia ≥15 tahun menderita penyakit diabetes mellitus,
yaitu ≥1% pada tahun 2015 (1).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada tanggal 4 Februari 2019, data kunjungan penderita diabetes
mellitus pada tahun 2018 sebanyak 219. Berdasarkan data kunjungan tersebut terdapat penderita diabetes mellitus tipe
2 sebanyak 40 orang. Peneliti melakukan pengecekan gula darah kepada 8 orang pasien dan didapatkan hasil kadar
gula darah sewaktu rata rata 265 mg/dl. Penderita juga mengatakan untuk menjaga kadar gula darahnya,
mengkonsumsi obat yang diberikan dokter, belum pernah menggunakan terapi nonfarmakologi untuk menurunkan
kadar gula darahnya.
Penatalaksanaan diabetes mellitus difokuskan pada empat pilar yaitu edukasi, terapi nutrisi medis, aktivitas
fisik, terapi farmakologis(5). Salah satu tindakan yang dapat dilakukan adalah dengan terapi komplementer(6). Terapi
ini bersifat pengobatan alami untuk menangani penyebab penyakit dan memacu tubuh sendiri untuk menyembuhkan
penyakit Terapi komplementer antara lain terapi herbal, latihan nafas, meditasi, dan relaksasi(7),(8). Teknik relaksasi
saat ini sudah di kembangkan, salah satunya yaitu relaksasi Benson yang sederhana, mudah dalam pelaksanaannya
dan tidak memerlukan banyak biaya, relaksasi ini merupakan gabungan antara teknik respon relaksasi dengan sistem
keyakinan individu (faith factor). Fokus dari relaksasi ini pada ungkapan tertentu yang di ucapkan berulang-ulang
dengan ritme yang teratur disertai dengan sikap yang pasrah. Nama-nama tuhan atau kata yang diungkapkan memiliki
makna menenangkan pasien sendiri.(9,10) Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakukan penelitian pengaruh
terapi relaksasi Benson terhadap kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di wilayah kerja puskesmas
Bulelenng III.
METODE
Penelitian ini menggunakan desain pra eksperimental yaitu one group pretest-posttestdesign(11). Pada
penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah nonprobability sampling dengan teknik sampling jenuh. Besar
sampel adalah 40 responden yang mengalami diabetes mellitus tipe 2. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 13 Juni-
10 Juli 2019 di wilayah kerja Puskesmas Buleleng III. Instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi yang berisi
mengenai data demografi dan hasil pengukuran kadar gula darah. Uji hipotesis dilakukan dengan paired sampel t-test.
Penelitian ini sudah lolos uji etik dengan No. 084/EC-KEPK-SB/VI/2019.
HASIL
Dilihat dari tabel 1, sesudah diberikan terapi relaksasi Benson rerata kadar gula meningkat dari 218,40 mg/dl
menjadi 206.72 mg/dl, dengan nilai p untuk perbedaan tersebut yaitu 0,001 (ada perbedaan gula darah secara
signifikan antara sebelum dan sesudah terapi).
Tabel 1. Pengaruh terapi relaksasi Benson terhadap kadar gula darah
Variabel Mean + SD Perbedaan (Mean + SD) P
Pre-Test 218,40 + 23,960
11,675 + 19,731 0,001
Post-est 206,72 + 33,981
PEMBAHASAN
Sebagian besar responden penelitian berjenis kelamin perempuan. Temuan terebut sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Isnaini et al.(12) yang menunjukkan hasil perempuan 75,5% dan laki-laki 24,5%. Kadar insulin
yang tinggi merangsang sintesis androgen ovarium serta menurunkan SHBG, yang pada gilirannya semakin
memperburuk hiperandrogenemia dan dengan demikian resistensi insulin(13). Faktor yang mempengaruhi tingginya
prevalensi pada wanita dihubungkan dengan menurunnya hormone esterogen dan metabolisme tubuh. Diabetes
mellitus yang terjadi pada wanita disebkan karena wanita hamil yang sebelumnya tidak menyandang diabetes.
Meskipun diabetes tipe ini sering membaik setelah persalinan, sekitar 50% wanita yang mengalami diabetes tipe ini
akan kembali ke status non diabetes setelah persalinan berahir, namun resiko untuk mengalami diabetes tipe 2 lebih
besar daripada wanita hamil yang tidak mengalami diabetes(14). Pada saat wanita hamil sering terjadi intoleransi atau
resistensi insulin yang terjadi atau didiagnosis selama kehamilan(15). Wanita dengan riwayat diabetes mellitus pada
saat kehamilan yang ditemukan memiliki prediabetes harus mencaga gaya hidup untuk mencegah diabetes mellitus(16).
Dengan demikian wanita yang beresiko terkena diabetes mellitus lebih memperhatikan kesehatannya agar terhidar
dari penyakit diabetes mellitus.
Berdasarkan pendidikan hampir setengah dari responden adalah lulusan SD. Temuan ini sejalan dengan
penelitian Prabowo(17) hasil penelitian menunjukan sebagian besar responden dengan pendidikan dasar (SD) yaitu
56,3%, dengan pembuktian adanya hubungan antara pendidikan dengan kepatuhan diit pada penderita diabetes
mellitus di Wilayah Puskesmas Ploserejo Giribangun Matesih Kabupaten Karanganyar. Mereka yang memiliki
pendidikan lebih tinggi memiliki pengetahuan diabetes yang lebih baik dari pada mereka yang kurang
berpendidikan(13). Tingkat pendidikan yang rendah dilaporkan sebagai faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan
terhadap pengobatan farmakologis(18). Pendidikan mempunyai kaitan yang tinggi terhadap prilaku pasien untuk
menjaga dan meningkatkan kesehatannya. Pendidikan bagi penderita diabetes mellitus berhubungan dengan prilaku
pasien dalam melakukan pengendalian terhadap kadar gula darah agar tetap stabil.
Hal ini sejalan dengan penelitian (19) bahwa rerata gula darah adalah 263 mg/dl, yang paling dominan berada
pada kategori buruk. Pada penderita diabetes mellitus tipe 2 terjadi kelainan metabolisme yang ditandai oleh gula
darah tinggi karena insulin resistensi dan juga sekresi insulin yang relatif berkurang dari sel beta pankreas(20). Kadar
gula darah dipengaruhi oleh banyak faktor di antaranya makanan, olahraga dan aktivitas, penyakit, alkohol, merokok,
stress(21). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh(22) di mana faktor-faktor yang dapat menyebabkan
kadar gula darah meningkat adalah asupan karbohidrat, lemak, dan protein, perilaku merokok, stress, dan aktivitas
fisik. Stress fisiologi dan emosional mengaktifkan jalur neuro-endrokin dan simpatis melalui proses hipotalamus-
hipopisis-adrenal dan system simpatis adrenal medular(23). Kadar gula darah dapat meningkat bilamana tidak disertai
dengan aktivitas fisik, karena aktivitas fisik dapat menjadi salah satu cara yang dapat menurunkan kadar gula darah.
Penelitian ini menemukan adanya pengaruh terapi relaksasi benson terhadap kadar gula darah pada penderita
diabetes melitis tipe 2. Hal ini sejalan dengan laporan Ratnawati(24). Pernafasan merupakan proses masuknya O2
melalui saluran nafas kemudian masuk keparu dan diproses kedalam tubuh melalui pembuluh darah untuk memenuhi
kebutuhan akan O2. Apabila O2 dalam otak tercukupi maka manusia berada dalam kondisi seimbang dan
menimbulkan keadaan rileks yang akan diteruskan ke hipotalamus untuk menghasilkan Corticotropic Releasing
Factor (CRF). Selanjutnya CRF merangsang kelenjar di bawah otak untuk meningkatkan produksi POMC sehingga
produksi enkephalin oleh medula adrenal meningkat. Kelenjar dibawah otak juga menghasilkan β endorphin sebagai
neurotransmitter yang mempengaruhi suasana hati menjadi rileks(25). Saat kondisi rileks ini terjadi perubahan implus
saraf pada jalur aferen ke otak di mana aktifitas menjadi inhibisi. Perubahan implus saraf ini menyebabkan perasaan
tenang secara fisik maupun mental seperti berkurangnya denyut jantung, menurun kecepatan metabolisme tubuh
dalam hal ini mencegah peningkatan kadar gula darah(26).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa terapi relaksasi Benson dapat menurunkan kadar gula darah
penderita diabetes mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Buleleng III.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kemenkes R. Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar. Kementrian Kesehat Republik Indones. 2018;1–100.
2. PERKENI. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia 2015. Jakarta: PB
PERKENI; 2015.
3. Bintoro T, Putra MM, Astriani NMDY, Dewi PIS. Illness Perception, Motivation, and Self-Care Behavior in
Diabetic Patients. In: Promoting Population Mental Health and Well-Being. Surakarta: Masters Program in
Public Health, UNS; 2019.
4. World Health Organization. Global Tuberculosis Report. Geneva: WHO; 2016.
5. Priantoro, Suliastiningsih. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius; 2014.
6. Pandey A, Tripathi P, Pandey R, Srivatava R, Goswami S. Alternative therapies useful in the management of
diabetes: A systematic review. J Pharm Bioallied Sci. 2011;3(4):504–12.
7. Ekowati W, Iskandar A. Pengaruh Terapi Relaksasi Terhadap Kontrol Glikemik Pada Pasien Diabetes Mellitus
di Purwokerto. J Kesmasindo. 2013;6(1):64–74.
8. Aspiani RY. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik. Jakarta: Cv. Trans Info Media; 2014.
9. Solehati, Kosasih. Konsep & Aplikasi Relaksasi dalam Keperawatan Maternitas. Bandung: Refika Aditama; 2015.
10. Atmojo JT, Putra MM, Astriani NMDY, Dewi PIS, Bintoro T. Efektifitas Terapi Relaksasi Benson Terhadap
Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi. Interes J Ilmu Kesehat. 2019;8(1).
11. Nursalam. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Praktis. Jakarta: Selemba Medika; 2015. 454 p.
12. Isnaini N, Ratnasari R. Faktor risiko mempengaruhi kejadian Diabetes mellitus tipe dua. J Kebidanan dan
Keperawatan Aisyiyah. 2018;14(1):59–68.
13. Dewi DH, Probandari AN, Indarto D. Fasting Blood Glucose Levels in Adult Women with Type 2 Diabetes
Mellitus and Its Associated Factors. J Keperawatan Soedirman. 2018;13(3):107.
14. Rumarorbo H. Mencegah Diabetes Mellitus dengan Perubahan Gaya Hidup. Bogor: In Media; 2014.
15. Kaviani M, Bahoosh N, Azima S, Asadi N, Sharif F, Sayadi M. The Effect of Relaxation on Blood Sugar and
Blood Pressure Changes of Women with Gestational Diabetes: A Randomized Control Trial. Iran J Diabetes
Obes. 2014;6(1):13–22.
16. ADA. Standard medical care in diabetes 2018. J Clin Appl Res Educ. 2018;41(1):1–150.
17. Prabowo A. Hubungan Pendidikan Dan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Diit Pada Penderita Diabetes
Mellitus Di Wilayah Puskesmas Plosorejo Giribangun Matesih Kabupaten Karanganyar. 2015.
18. Pereira DA, da Costa NMSC, Sousa ALL, Jardim PCBV, Zanini CR de O. The Effect Of Educational
Intervention On The Disease Knowledge Of Diabetes Mellitus Patients. Rev Lat Am Enfermagem.
2012;20(3):478–85.
19. Juwita L, Prabasari NA, Manungkalit M. Pengaruh terapi relaksasi benson terhadap kadar gula darah pada lansia
dengan diabetes. J Ners LENTERA. 2016;4(1):6–14.
20. Salam N, Fareed M, Khoja AT, Abdulrahman Mahmoud M, Ahamed M. Life Style Related Risk Factors of
Type 2 Diabetes Mellitus and Its Increased Prevalence in Saudi Arabia: A Brief Review Utilization of Clinical
Preventive Services Among Saudi Older Adults View project Life Style Related Risk Factors of Type 2
Diabetes M. Int J Med Res Heal Sci. 2017;6(3):125–32.
21. Tandra H. Dari Diabetes Menuju Jantung & Stroke. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 2018.
22. Berkat, Saraswati LD, Muniroh M. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kadar Gula Darah Pada
Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang. J Kesehat Masy. 2018;6:200–6.
23. DiNardo MM. Mind-body therapies in diabetes management. Diabetes Spectr. 2009;22(1):30–4.
24. Ratnawati D, Siregar T, Wahyudi CT. Terapi Relaksasi Benson Termodifikasi Efektif Mengontrol Gula Darah
pada Lansia dengan Diabetes Mellitus. J Kedokt dan Kesehat. 2018;14(2):83–93.
25. Aryana KO, Novitasari D. Pengaruh Tehnik Relaksasi Benson Terhadap Penurunan Tingkat Stres Lansia di
Unit Rehabilitas Sosial Wening Wardoyo Ungaran Kadek. J Keperawatan Jiwa. 2013;1(2):186–95.
26. Indriyani RM, Akadami A, Krida K, Akademi D, Krida K, Darah KG, et al. Terapi Relaksasi Teknik Nafas
Dalam (Deep Breathing) dalam Menurunkan Kadar Gula. 2017;4(2):59–67.
ABSTRAK
Meditasi yang terdapat pada relaksasi Benson berupa pengulang-ulangan kata/frase, sikap pasif
merupakan hal yang esensal. Mekanisme penurunan kadar gula darah dengan relaksasi Benson melalui
penurunan stres fisik dan psikologis yang akan menurunkan epinefrin, kortisol, glukagon dan hormon
tiroid. Intervensi terapi relaksasi Benson termodifikasi menggunakan paduan dari meditasi, relaksasi
pernafasan dalam dan relaksasi progresif otot serta dilengkapi dengan musik. Penelitian ini bertujuan
menganalisis efektivitas terapi relaksasi Benson termodifikasi terhadap kadar gula darah. Penelitian ini
merupakan quasi experimental pre and post test with control group dengan subyek penelitian lansia
dengan diabetes mellitus di wilayah kerja Puskesmas Limo dengan kelompok kontrol sebanyak 36
orang dan intervensi sebanyak 36 orang yang diperoleh dengan teknik purposive sampling. Analisa data
dengan membandingkan sebelum dan sesudah menggunakan terapi Benson termodifikasi terhadap
kadar gula darah dengan menggunakan uji statistik paired t-test dan Mann Whitney. Hasil penelitian
menunjukkan ada perbedaan perubahan kadar gula darah yang signifikan pada kelompok intervensi
yang diberikan terapi relaksasi Benson termodifikasi dengan kelompok kontrol yang hanya diberikan
pendidikan kesehatan (p < 0,05). Efektif terapi relaksasi Benson termodifikasi terhadap pengontrolan
kadar gula darah pada lansia dengan diabetes mellitus (p < 0,05).
ABSTRACT
83
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, Vol. 14, No. 2, Juli 2018 ISSN : 0216 – 3942
Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK e-ISSN : 2549 – 6883
84
Diah Ratnawati, Tatiana Siregar, Chandra Tri Wahyudi, Terapi Relaksasi Benson Termodifikasi Efektif Mengontrol Gula
Darah Pada Lansia Dengan Diabetes Mellitus
adalah sebanyak 371 juta jiwa11. Penderita Modifikasi faktor risiko tidak cukup karena
diabetes mellitus di Indonesia sebesar penyebab seseorang terkena diabetes tidak
121.191.564 jiwa (6,9%) dari 176.689.336 jiwa hanya karena faktor keturunan, obesitas atau
penduduk usia > 15 tahun dibagi menjadi 2 kegemukan akibat gaya hidup yang dijalaninya,
kriteria yang terdiagnosis 30,4% dan yang tidak pola makan yang salah, proses menua, tapi juga
10
terdiagnosis 69.6% dari 121.191.564 jiwa dibutuhkan faktor lain seperti stres . Stres
2
penderita diabetes mellitus . Berdasarkan data dapat dilihat dari diukur dari tingkat ansietas
12
prevalensi diabetes pada kelompok umur 45- dan depresi dalam diri lansia.
54 tahun adalah 2,0%, pada kelompok umur 55- Ansietas pada lansia merupakan
64 tahun adalah 2,8%, pada kelompok umur 65- pengalaman individu lansia yang bersifat
74 tahun adalah 2,4%, dan pada kelompok subyektif yang sering bermanifestasi sebagai
umur 75+ adalah 2,2%. Berdasarkan data perilaku yang disfungsional yang diartikan
Puskesmas Limo Grogol 13
didapatkan angka sebagai perasaan “kesulitan” dan kesusahan
kejadian lansia yang mengalami diabetes tehadap kejadian yang tidak diketahui dengan
mellitus didapatkan 1196 jiwa. pasti 16. Depresi dapat juga dialami lansia yang
Hasil studi pendahuluan berdasarkan merupakan satu masa terganggunya fungsi
wawancara terhadap 10 orang lansia di manusia yang berkaitan dengan alam perasaan
Kelurahan Limo tahun 2015, data yang yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk
didapatkan bahwa lansia yang mengalami perubahan pada pola tidur dan nafsu makan,
kecemasan maupun depresi ketika menghadapi psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan,
pengobatan DM, rata – rata meningkat kadar rasa putus asa dan tidak berdaya, serta bunuh
gula darahnya saat dilakukan pemeriksaan diri 17.
glukosa test. Lansia dengan diabetes mellitus Ansietas dan depresi pada lansia
menambah beban bagi keluarga dan juga merupakan kondisi yang tidak sehat. Oleh
menjadi tanggung jawab negara karena karena itu, Undang-Undang Republik
menyangkut masalah ekonomi dan Indonesia No 36 tahun 2009 tentang kesehatan
meningkatkan biaya kesehatan dalam hal menyatakan bahwa kesehatan merupakan hak
pengelolaan dan pemberantasan penyakit 14 asasi manusia dan merupakan salah satu unsur
15
Menurut bahwa upaya preventif dapat kesejahteraan yang harus di wujudkan sesuai
memberikan biaya yang efektif dalam dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana
perkembangan lebih lanjut dari penyakit dimaksud dalam Pancasila dan Undang-
diabetes dan penurunan kejadian komplikasi. Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Preventif diabetes difokuskan pada modifikasi tahun 1945. Berdasarkan Undang-Undang
faktor risiko, misalnya resistensi terhadap tersebut seorang perawat wajib membantu
insulin dan obesitas dengan melakukan masyarakat khususnya lansia untuk
perubahan gaya hidup yang lebih sehat. meningkatkan derajat kesehatannya.
85
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, Vol. 14, No. 2, Juli 2018 ISSN : 0216 – 3942
Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK e-ISSN : 2549 – 6883
86
Diah Ratnawati, Tatiana Siregar, Chandra Tri Wahyudi, Terapi Relaksasi Benson Termodifikasi Efektif Mengontrol Gula
Darah Pada Lansia Dengan Diabetes Mellitus
87
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, Vol. 14, No. 2, Juli 2018 ISSN : 0216 – 3942
Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK e-ISSN : 2549 – 6883
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Lansia DM (n=72)
di Wilayah Kerja Puskesmas Limo Depok Tahun 2017
88
Diah Ratnawati, Tatiana Siregar, Chandra Tri Wahyudi, Terapi Relaksasi Benson Termodifikasi Efektif Mengontrol Gula
Darah Pada Lansia Dengan Diabetes Mellitus
Tabel 2
Perbedaan Sebelum dan Sesudah dilakukan Terapi Relaksasi Benson Pada Kelompok
Intervensi dan Kelompok Kontrol Lansia DM (masing- masing n= 36) di Wilayah Kerja
Puskesmas Limo Depok Tahun 2017
Kecemasan
8,64 10,69 9,66 19,12 3,033 -0,541 0,87 0,16 0,47 2,09
0,000b
a a
p=0,000 p=0,635
Depresi
6,18 7,70 6,94 18,48 2,254 -0,173 0,95 0,38 1,40 1,66
0,000b
p=0,000a p=0,169a
Berdasarkan tabel 2 berikut ini, nilai t darah sewaktu sebelum diberikan intervensi
diatas 1,96 pada kelompok intervensi maka pada kelompok intervensi maupun kontrol
kesimpulannya terdapat perbedaan yang termasuk grade sedang dan berat. Kadar gula
bermakna rata-rata kadar gula darah sebelum darah sewaktu pada minggu terakhir intervensi
dan sesudah terapi relaksasi Benson menunjukkan perubahan dari sedang sampai
termodifikasi pada lansia DM. Kadar gula dengan normal atau ringan.
Grafik 1
Kadar Gula Darah dari Minggu ke 1 sampai dengan Minggu ke 4 pada Kelompok Intervensi
Lansia DM di Wilayah Kerja Puskesmas Limo Depok Tahun 2017
700
600
Kadar Gula Darah Sewaktu
500
400
Minggu
300
Kel
Intervensi
200
Kel. Kontrol
100
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
89
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, Vol. 14, No. 2, Juli 2018 ISSN : 0216 – 3942
Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK e-ISSN : 2549 – 6883
Grafik 1 menunjukkan kadar gula darah dari program intervensi pengontrolan kadar
pada kelompok intervensi mengalami gula darah.
penurunan kadar gula darah sebelum diberikan Hal tersebut didukung oleh Guliams
intervensi terapi relaksasi Benson termodifikasi (2010) bahwa stres kronis dan berulang dapat
ke pertengahan waktu diberikan intervensi merubah hormon kortisol sebagai hormon yang
terapi relaksasi Benson termodifikasi (setelah berperan dalam fungsi sistem endokrin. Selain
dua minggu) dan sesudah diberikan intervensi itu, banyaknya wanita yang menderita DM
terapi relaksasi Benson termodifikasi. Hal ini ketika lansia diakibatkan juga gaya hidup tidak
22
menunjukkan bahwa efektif terapi relaksasi sehat yang ditampilkan berupa obesitas .
Benson termodifikasi terhadap pengontrolan Crowin (2009) mengatakan obesitas pada
kadar gula darah pada lansia dengan DM, wanita disebabkan peningkatan hormon
sesudah diberikan intervensi terapi relaksasi esterogen yang meningkatkan lemak dijaringan
Benson termodifikasi maka kadar gula darah subkutis dan memperbesar resiko diabetes. Hal
kelompok intervensi lansia dengan DM tersebut juga dikuatkan dengan data responden
mengalami perbaikan ditunjukkan kadar gula yang sebagian besar berat badannya pada
darahnya menurun. rentang 60-69,99 kg sebanyak 26 responden
(36,1%)23.
Pembahasan Selain itu, responden yang menderita DM
Usia 55 sampai dengan 64 tahun termasuk selama lebih dari 6 bulan juga termasuk
kategori kelompok usia lanjut dini yang mayoritas mendominasi sebanyak 50
mengalami perubahan dalam kehidupan yang responden (69,4%). Kadar gula darah dengan
dapat menimbulkan stres (Depkes dalam lama menderita DM pada lansia mengakibatkan
Perkeni, 2011). Stres tersebut menyebabkan resistensi insulin yang mengakibatkan
meningkatnya sekresi hormon epinefrin dan perubahan neurohormonal terutama Insulin
kortisol sebagai pemicu peningkatan kadar gula Growth Factor-1 (IGF-1) dan
darah 21
). Lansia yang mengalami DM tipe 2 dihidroepiandosteron (DHEAS plasma)
sangat berkaitan dengan gaya hidup yang penuh sehingga terjadi penurunan ambilan glukosa
stres sehingga rentan cemas dan depresi. Oleh akibat menurunnya sensitivitas reseptor insulin
24
karena itu, membutuhkan terapi relaksasi dan aksi insulin , Hal tersebut dapat
Benson termodifikasi sebagai bagian integral mengganggu metabolisme glukosa.
Efektivitas terapi relaksasi Benson menurut penelitian Ekowati (2013)25
termodifikasi diuji dengan menggunakan uji menunjukan bahwa efektif terapi relaksasi
Man Whitney dan paired t-test. Hasil penelitian dalam mengontrol glikemik pada pasien DM di
menunjukkan efektif terapi relaksasi Benson Purwokerto.
termodifikasi dalam mengontrol kadar gula Hasil penelitian ini juga menunjukkan ada
darah (p < 0,05). Penelitian ini sejalan dengan perbedaan yang bermakna antara cemas dan
90
Diah Ratnawati, Tatiana Siregar, Chandra Tri Wahyudi, Terapi Relaksasi Benson Termodifikasi Efektif Mengontrol Gula
Darah Pada Lansia Dengan Diabetes Mellitus
26
depresi sebelum dan sesudah dilakukan terapi Hal tersebut, sejalan dengan penelitian
relaksasi Benson termodifikasi pada kelompok yang menemukan bahwa efektif terapi shalat
intervensi lansia DM. Respon terapi relaksasi bahagia untuk menangani problem yang tidak
Benson termodifikasi, menggunakan meditasi kunjung selesai, shalat merupakan ibadah
dengan pengulangan kata/ frase dengan ucapan dalam bentuk bacaan-bacaan dan gerakkan
kalimat sesuai keimanan yang sama dengan tertentu. Kombinasi relaksasi nafas dalam dan
zikir dapat menurunkan cemas dan depresi, meditasi zikir dapat membuat kondisi menjadi
yang dipadu dengan relaksasi pernafasan dalam rileks 27
serta gerakan progresif otot.
Analisis menunjukkan bahwa efektif terapi
relaksasi Benson termodifikasi terhadap Kesimpulan
pengontrolan kadar gula darah pada lansia Mayoritas responden adalah lansia berusia
dengan DM, sesudah diberikan intervensi terapi 50 tahun keatas, berjenis kelamin perempuan,
relaksasi Benson termodifikasi maka kadar gula berpendidikan tamat SD, dan sudah lebih dari 6
darah kelompok intervensi lansia dengan DM bulan didiagnosa DM tipe 2. Terapi relaksasi
mengalami perbaikan ditunjukkan kadar gula Benson termodifikasi efektif dalam mengontrol
darahnya menurun. kadar gula darah pada lansia dengan DM.
Oleh karena itu, peneliti berasumsi bahwa Lansia DM termotivasi mengontrol kadar gula
efektif terapi relaksasi Benson termodifikasi darahnya dengan adanya terapi relaksasi
yang dilakukan 3 kali selama 4 minggu pada Benson termodifikasi yang dilakukan perawat.
kelompok intervensi terhadap kadar gula darah Oleh karena itu, penelitian ini sangat bermakna
lansia. Peneliti berpendapat pengelolaan lansia terhadap lansia dengan DM sehingga
DM efektif dengan tindakan terapi relaksasi puskesmas setempat dapat menjadikan terapi
Benson, terbukti bahwa tindakan terapi ini sebagai bagian dari program pengontrolan
relaksasi Benson mampu mengurangi stres dan kadar gula darah dalam proses pemberian
berpengaruh dalam menurunkan kadar glukosa asuhan keperawatan.
28
darah Hal ini diperkuat, terapi relaksasi
Benson termodifikasi dalam penelitian ini juga Referensi
dipadu dengan relaksasi progresif otot sehingga
makin efektif dalam mengontrol kadar gula 1. Yosep. Keperawatan Jiwa. Bandung:
darah, terapi relaksasi progresif otot signifikan Refika Editam; 2013.
berpengaruh terhadap penurunan kadar gula 2. Kemenkes Ri. Riskesdas 2013. Jakarta:
29
darah Psudatin Kemenkes Ri; 2013.
3. Videbeck Sl. Buku Ajar Keperawatan
Jiwa. Jakarta: Egc; 2008.
4. Efendi F& M. Perawatan Kesehatan
91
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, Vol. 14, No. 2, Juli 2018 ISSN : 0216 – 3942
Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK e-ISSN : 2549 – 6883
Komunitas Teori Dan Praktik Dalam Medikal Bedah. Jakarta: Egc; 2008.
Keperawatan. Jilid 1. Jakarta: 20. Flesatti Sl. Progressive Muscle
Eirlangga; 2009. Relaxation. Calgary Ab: Mount Royal
5. Susenas. Surveyi Sosial Ekonomi Collage; 2010.
Nasional. 2012; 21. Lorentz M. Stress And
6. Kemenkes Ri. Undang-Undang No.36 Psyhoneuroimmunology Revisited
Tahun 2009. 2009. Using Mind Body Interventions To
7. Miller Ca. Nursing For Wellness In Reduce Stres. Altern Ofjournal Nurs.
Older Adults. Us: Lippincott; 2009. 2006;11.
8. Papalia De. Human Development (8th 22. Gulliams Dan E. Chronic Stress And
Ed.). Boston: M.C Graw Hill; 2001. The Hpa Axis. 2010;9(2).
9. Perry Pp&. No Tfundamental 23. Crowin E. Buku Saku Patofisiologi.
Keperawatan. Jakarta: Salemba Jakarta: Egc; 2009.
Mendika; 2011. 24. Kurniawan I. Diabetes Mellitus Tipe 2
10. Soegondo S Dan Sukardi. Hidup Secara Pada Usia Lanjut. Volume 60. Jakarta:
Mandiri Dengan Diabetes Mellitus Majalah Kedokteran Indonesia; 2010.
Kencing Manis Sakit Gula. Jakarta: 25. Ekowati, W., Iskandar, A., Dan
Balai Penerbit Fk Ui; 2008. Sumarwati. Pengaruh Terapi Relaksasi
11. Idf. Idf Diabetes Atlas. 2013. Terhadap Kontrol Glikemik Pada Pasien
12. Kemenkes Ri. Riskesdas 2007. Jakarta; Dm Di Purwokerto. Manuskrip J
2007. Kesehat Masy Unsoed. 2006;
13. Puskesmas Limo. Data Kesehatan 26. Inayah, A. Dan R. Efektifitas Terapi
Puskesamas Limo. 2015. Shalat Bahagia Untuk Mengurangi
14. Suharko S. Penderita Diabetes Di Problem Yang Tidak Kunjung Selesai
Indonesia Terus Meningkat Jumlahnya. (Unfinished Business) Di Surabaya. J
In 2012. Bimbing Dan Konseling Islam Fak
15. Ramachandran. Dm Gizi Kesehatan. Dakwah Iain Sunan Ampel Surabaya.
Jakarta: Egc; 2008. 2013;
16. Vacarolis, Elizabeth M. Manual Of 27. Retnowati, A;, Arimyati., Y., Dan
Psychiatric Nursing Care Planning. Us: Astuti R. Pengaruh Kombinasi
Elsevier; 2007. Relaksasi Nafas Dalam Dan Meditasi
17. Kaplan. Sinopsi Psikiatri Jilid 2. Dzikir Terhadap Tekanan Darah Pada
Jakarta: Binarupa Aksara; 2010. Penderita Hipertennsi Di Rw 02
18. Purwanto S. Relaksasi Dzikir. J Psikol Kelurahan Sambiroto Semarang. J Progr
Univ Muhammadiyah Semarang. Stud Ilmu Keperawatan Univ
2006;18(1). Muhammadiyah Semarang. 2013;
19. Smeltzer Dan Bare. Keperawatan 28. Kuswandi, Asep., Sitorus, Ratna., &
92
Diah Ratnawati, Tatiana Siregar, Chandra Tri Wahyudi, Terapi Relaksasi Benson Termodifikasi Efektif Mengontrol Gula
Darah Pada Lansia Dengan Diabetes Mellitus
93
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 4, No. 1, Maret 2016
PENGARUH TERAPI RELAKSASI BENSON TERHADAP KADAR GULA
DARAH PADA LANSIA DENGAN DIABETES
ABSTRAK
Pendahuluan: Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit
degeneratif. Komplikasi dari DM yakni hipoglikemia, diabetes ketoasidosis,
sindrom hiperglikemik hiperosmolar nonketotik. Penderita DM rentan untuk
mengalami penurunan kualitas hidup. Tujuan penelitian ini menjelaskan pengaruh
terapi Benson terhadap kadar gula darah pada lansia dengan Diabetes Mellitus.
Metode: Desain penelitian ini adalah quasy eksperimental. Desain yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pre test post test control group design.
Populasinya adalah semua lansia penderita DM di Posyandu Lansia Matahari
Surabaya. Sampel dalam penelitian berjumlah 38 Orang masing-masing kelompok
perlakuan dan kontrol yaitu 19 orang, dengan kriteria menderita DM, usia 55
tahun, dan kooperatif. Hasil: Hasil penelitian kelompok kontrol yaitu p = 0.005
sedangkan kelompok perlakuan p = 0.001. Pembahasan: Stress yang
menyebabkan hormon kortisol meningkat membuat glukosa lebih sulit untuk
memasuki sel dan meningkatkan gula darah. Dalam relaksasi Benson, proses
pernafasan yang tepat dilakukan, ini merupakan penawar stress. Kesimpulan:
Relaksasi Benson dapat menurunkan kadar gula darah pada lansia dengan DM.
Kata Kunci: relaksasi Benson, gula darah, lansia
ABSTRACT
Introduction: DM is one of degenerative disease. DM Complications are
hypoglycemia, diabetic ketoacidic, syndrome of hyperosmolar hyperglycemic non-
ketotic. People with DM are prone to decreased quality of life. This study aimed
to explain the effect of Benson relaxation on blood sugar levels in elderly with
DM. Method: This study was a quasy-experimental. The design used was pretest
posttest control group design. The population was all elderly with DM in Elderly
Community Health Center of Matahari in Surabaya. Sample size was 38 and
divided into treatment and control groups, 19 for each. Sample criteria was aged
55 years old at least and cooperative. Result: Statistical analysis results was
control group: p = 0.005, while the treatment group: p = 0.001. Discussion:
Stress hormone of cortisol causes increase of glucose level that making it more
difficult to enter the cells and increase blood sugar level. In Benson relaxation
process, proper breathing was done to be the antidote to stress. Conclusion:
Benson relaxation could lower blood sugar level in elderly with DM.
Keywords: Benson relaxation, blood sugar, elderly
6
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 4, No. 1, Maret 2016
PENDAHULUAN faktor, yaitu pertama adanya
Proses menua merupakan perubahan komposisi tubuh,
proses yang berlanjut secara alamiah, komposisi tubuh berubah menjadi air
dimulai sejak lahir dan pada 53%, sel solid 12%, lemak 30%,
umumnya dialami pada semua sedangkan tulang dan mineral
makhluk hidup (Nugroho, 2008). menurun 1% sehingga tinggal 5%.
Penyakit degeneratif pada lansia Faktor yang kedua adalah turunnya
yang disebabkan oleh penurunan aktivitas fisik yang akan
fungsi adalah diabetes mellitus dan mengakibatkan penurunan jumlah
hipertensi (Subroto, 2006). Penyakit reseptor insulin yang siap berikatan
tersebut akan dapat mengganggu dengan insulin sehingga kecepatan
aktifitas lansia dalam memenuhi transkolasi GLUT-4
kebutuhan sehari-hari (Sutikno, (glucosetransporter-4) juga menurun.
2011). Faktor ketiga adalah perubahan pola
Indonesia termasuk 10 besar makan pada usia lanjut yang
negara dengan jumlah penderita DM disebabkan oleh berkurangnya gigi
terbanyak. Pada tahun 2000 geligi sehingga prosentase bahan
jumlahnya 8.426.000 orang, dan makanan karbohidrat akan
WHO memprediksi pada tahun 2030 meningkat. Faktor keempat adalah
jumlah ini akan meningkat menjadi perubahan neurohormonal,
21.257.000 orang (WHO, 2012). khususnya Insulin Like Growth
Berdasarkan data Riset Kesehatan Factor-1 (IGF-1) dan
Dasar Tahun 2007 menjelaskan dehydroepandrosteron (DHtAS)
prevalensi diabetes pada kelompok plasma (Rochmah, 2006).
populasi lanjut usia di negara -negara Hiperglikemia pada semua kasus
makin meningkat dengan bertambah disebabkan oleh defisiensi fungsional
panjangnya usia penduduk. kerja insulin. Defisiensi efek insulin
Prevalensi diabetes mellitus di dapat disebabkan oleh penurunan
provinsi Jawa Timur sebesar 1,0%. sekresi insulin oleh sel β pancreas,
Menurut laporan World Health penurunan respon terhadap insulin
Organization (WHO) bahwa oleh jaringan sasaran (resistensi
terdapat 1,5 juta penduduk insulin), atau peningkatan hormon
mengalami kematian akibat diabetes counterregulatory yang melawan
dengan prevalensi sekitar 2,7 %. Dari efek insulin (McPhee & Ganong,
seluruh kematian akibat DM di 2010). Komplikasi dari DM yakni
dunia, 70 % kematian terjadi di hipoglikemia, diabetes ketoasidosis,
negara-negara berkembang termasuk sindrom hiperglikemik hiperosmolar
Indonesia (WHO, 2014). nonketotik (Smeltzer & Bare, 2012).
Diabetes Mellitus (DM) Berdasarkan hasil penelitian Rosyada
pada geriatri terjadi karena & Trihardini (2013) tentang
timbulnya resistensi insulin pada komplikasi DM pada Lansia
usia lanjut yang disebabkan oleh 4 didapatkan hasil bahwa jumlah lansia
7
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 4, No. 1, Maret 2016
dengan DM yang mengalami membantu menurunkan kadar gula
komplikasi adalah sekitar 73,1%. pada penderita DM perlu dimbil
DM sering menyebabkan suatu tindakan keperawatan yang
penderitanya menjadi rentan untuk yang merupakan terapi
mengalami penurunan kualitas hidup. nonfarmakologis yaitu terapi
Agar dapat mencapai kualitas hidup relaksasi Benson.
yang tinggi maka status kesehatan
yang optimal harus dicapai dan BAHAN DAN METODE
dipertahankan. Salah satu cara untuk Jenis penelitian ini adalah quasy
mencapainya adalah melalui eksperimental. Desain yang
pemberdayaan penderita DM secara digunakan dalam penelitian ini
mandiri melalui tindakan perawatan adalah pre test post test control group
diri dalam bentuk perilaku sehat dan design. Intervensi yang diberikan
manajemen penyakit DM. Konsep adalah terapi relaksasi Benson pada
teknik relaksasi Benson merupakan kelompok perlakuan. Populasi
bagian dari teori self care. Self care dalam penelitian ini adalah semua
menjelaskan bahwa merawat diri dan lansia penderita DM di Posyandu
ketergantungan dalam perawatan diri Lansia Matahari Surabaya. Sampel
adalah suatu perilaku yang dipelajari penelitian ini yaitu lansia penderita
setiap individu untuk DM di Posyandu Lansia Matahari
mempertahankan hidup, kesehatan yang memenuhi kriteria sampel.
dan kehidupan yang lebih baik Kriteria sampel sebagai berikut:
(Tomey & Alligood, 2006). lansia DM kadar gula darah acak
Benson dan Proctor (2000) ≥200 mg/dl, kooperatif, usia minimal
menjelaskan bahwa formula kata- 55 tahun. Dalam penelitian ini, cara
kata atau kalimat tertentu yang di pengambilan sampel yang digunakan
baca berulang-ulang dengan adalah purposive sampling.
melibatkan unsur keimanan dan Variabel independent yaitu terapi
keyakinan akan menimbulkan respon relaksasi Benson dengan
relaksasi yang lebih kuat menggunakan SOP yang
dibandingkan tanpa melibatkan unsur diberlakukan olen Benson. Terapi
keyakinan. Relaksasi Benson yaitu Benson dilakukan selama 20 menit
relaksasi menggunakan metode yang dan dilakukan selama 1 minggu.
sederhana, dapat dilakukan kapan Variabel dependent yaitu kadar gula
saja tanpa membutuhkan ruangan darah acak yang diukur dengan alat
yang khusus, dapat menekan biaya gluko test. Waktu dan Tempat
pengobatan, dapat digunakan untuk Penelitian dijalan Dinoyo Tangsi III
mencegah terjadinya stress Yosep RW II Kelurahan Keputeran,
2007 (dikutip dalam Aryana dan Kecamatan Tegalsari, Surabaya.
Novitasari, 2013). Bila didapatkan Waktu pelaksanaan penelitian pada
korelasi yang kuat di antara variabel- 14 April-22 April 2016, yang diawali
variabel di atas, maka untuk dengan kegiatan birokrasi perijinan
8
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 4, No. 1, Maret 2016
sesuai dengan prosedur yang sedangkan kelompok kontrol tidak
ditetapkan. Selanjutnya peneliti diberikan terapi relaksasi Benson.
menyeleksi calon responden sesuai Setelah pemberian terapi selesai
dengan kroteria inklusi, dan seluruh responden pada kedua
memberikan informasi terkait kelompok pada tanggal 22 April
penelitian yang akan dilakukan, dan 2016 dilakukan post test berupa
memberikan informed consent yang pemeriksaan gula darah acak dengan
ditandatangani oleh responden gluko test
sebagai tanda persetujuan. Setelah data-data gula darah
Selanjutnya responden yang telah acak responden sebelum dan
menyetujui untuk menjadi subyek sesudah terapi relaksasi Benson
penelitian, dibagi menjadi 2 sudah terkumpul, kemudian
kelompok yaitu kelompok perlakuan dikelompokkan dan dilakukan uji
dan kelompok kontrol. Kedua statistik dengan paired t-test yang
kelompok tersebut dilakukan pretest bertujuan untuk menghitung mean
pada satu hari sebelum pelaksanaan skor nilai kadar gula darah acak pre
intervensi pada tanggal 14 April dan post test pada masing-masing
2016 yang berupa pemeriksaan kadar kelompok. Selanjutnya dilakukan uji
gula darah acak dengan statistik melalui independent sample
menggunakan alat gluco test easy t-test, yang bertujuan untuk
touch. Selanjutnya responden dalam membandingkan mean delta kadar
kelompok perlakuan diberikan terapi nilai gula darah acak pada kedua
relaksasi Benson selama 20 menit kelompok.
tiap hari selama 1 minggu,
HASIL
Tabel 1. Karakteristik data umum
Karakteristik Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol
(n=19);Mean ±SD (n=19);Mean ±SD
1) Umur (th) 63.16±4.05 60.5 ±6.48
2) Jenis Kelamin
Perempuan 15 17
Laki-laki 4 2
3) Pendidikan
Tidak Sekolah 2 4
SD 5 4
SMP 7 5
SMA 4 4
Perguruan Tinggi 1 2
4) Pekerjaan
Swasta 1 4
Wiraswasta 6 4
PNS 1 1
Tidak Bekerja 11 10
9
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 4, No. 1, Maret 2016
Pada tabel 2 menunjukan hasil pre test yang cukup bervariasi antara 2
kelompok yaitu berkisar antara 263.32±66.53-276±71.56, sedangkan pada
kondisi post test terdapat hasil mean yang cukup berbeda pada kelompok
perlakauan didapatkan 201.37±50.93 dan pada kelompok kontrol 257 ± 63.54.
Data pre dan post selanjutnya dilakukan uji statistik dengan paired t-test dan di
dapatkan hasil p = 0.001 pada kelompok prlakuan dan p= 0.005 pada kelompok
kontrol.
Tabel 3. Mean Delta Kadar Gula Darah Acak
Hal yang diukur Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol Independent samples
(terapi Benson) n=19 (tanpa terapi) t- test
n= 19
Mean ± SD Mean ± SD
Nilai kadargula darah 0.005
201.37±50.933
acak 257.21±63.544
10
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 4, No. 1, Maret 2016
Pada tabel 3 dijelaskan bahwa mean Berdasarkan hasil uji t-independent
nilai kadar gula darah yang menunjukkan ada perbedaan nilai
dibandingkan antara kelompok gula darah acak setelah dilakukan
perlakuan dan kelompok kontrol, relaksasi benson pada kelompok
menghasilkan p=0.005 yang diuji perlakuan dan kelompok kontrol (p =
melalui Independent sample t -test. 0,000).
Hal ketiga adalah perasaan
PEMBAHASAN tenang dan bahagia yang dialami
Kadar Gula Darah Pre dan Post ketika dilakukan relaksasi Benson,
Test Pada Kelompok Perlakuan sehingga mencegah terjadinya stress
Pengambilan data pre dan lansia. Relaksasi Benson dapat
post kemudian dilakukan uji statistik menghasilkan frekuensi gelombang
dengan menggunakan paired t-test alpha pada otak yang bisa
dan didapatkan hasil p= 0.001. menimbulkan perasaan bahagia,
Penurunan pada kadar gula darah senang, gembira, dan percaya diri
dikarenakan tiga hal. Yang pertama sehingga dapat menekan pengeluaran
adalah frekuensi dan keteraturan hormon kortisol, epinefrin dan
latihan relaksasi Benson yang norepinefrin yang merupakan
dilakukan oleh responden. pada vasokontriksi kuat pada pembuluh
kelompok perlakuan diberikan terapi darah (Price 2005 dalam Sukarmin &
relaksasi Benson sebanyak 6 kali Himawan, 2015). Dalam Benson
yang dilakukan setiap hari yang (2000) menjelaskan relaksasi benson
berdurasi 30 menit tiap kali terapi. menurunkan stress. Hal serupa
Kemungkinan kedua adalah karena diungkapkan pula oleh penelitian
selama proses terapi relaksasi Aryana dan Novitasari (2013)
Benson, responden didampingi oleh didapatkan nilai p-value
peneliti beserta tim, sehingga 0,002<(0,05), dengan kesimpulan
intensitas setiap prosedur yang ada perbedaan yang signifikan
dilakukan responden menjadi lebih tingkat stres lansia sesudah diberikan
tepat. tehnik relaksasi Benson antara
Adanya penurunan kadar kelompok intervensi dan kontrol
gula darah pada responden pada pada lansia.
kelompok perlakuan ini dibuktikan Kadar Gula Darah Pre dan Post
dengan adanya lebih rendahnya Test Pada Kelompok Kontrol
kadar gula darah acak responden Data pre dan post test ini
ketika post test. Hal ini senada kemudian dilakukan uji statistik
dengan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan paired t-test
Ulum (2015) tentang efektivitas dan mendapatkan hasil p=0.005.
terapi relaksasi benson terhadap Pada kelompok kontrol juga
penurunan kadar gula darah sewaktu mengalami penurunan kadar gula
(GDS) pada pasien diabetes melitus darah, namun tidak cukup besar dan
di RSUD kota Semarang. tidak pada semua responden. Hal ini
11
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 4, No. 1, Maret 2016
kemungkinan terjadi karena ada metodenya yang sederhana karena
beberapa responden yang masih bertumpu pada usaha nafas dalam
bekerja dan memiliki aktivitas yang diselingi dengan permohonan
sehari-hari yang biasa dilakukan. kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,
Namun Aktivitas dari pekerjaan teknik ini juga dapat dilakukan
sehari hari belum cukup untuk kapan saja tanpa membutuhkan
menurunkan kadar gula darah. ruangan yang sangat khusus (Yosep
Aktivitas fisik yang dilakukan bila 2007, dalam Aryana & Novitasari,
ingin mendapatkan hasil yang baik 2013). Dalam relaksasi Benson
harus memenuhi syarat yaitu dibutuhkan pula proses pernafasan
dikasanakan minimal 3 sampai 4 kali yang tepat, dimana pernafasan yang
dalam seminggu serta dalam kurun tepat merupakan penawar stress
waktu minimal 30 menit dalam (Taylor 2001 dalam Aryana &
sekali beraktivitas. Aktivtas fisik Novitasari, 2013). Kondisi stres
tidak harus aktivitas yang berat menyebabkan produksi berlebih
cukup dengan berjalan kaki di pagi pada kortisol, kortisol adalah suatu
hari sambil menikmati pemandangan hormon yang melawan efek insulin
selama 30 menit atau lebih sudah dan menyebabkan kadar gula darah
termasuk dalam kriteria aktivitas tinggi, jika seseorang mengalami
fisik yang baik (Irawan, 2010). Hasil stress berat yang dihasilkan dalam
peneltian ini didukung juga oleh tubuhnya, maka kortisol yang
penelitian Larasati (2013) yang dihasilkan akan semakin banyak, ini
menemukan 3,7% responden yang akan mengurangi sensivitas tubuh
memiliki aktifitas buruk namun terhadap insulin. Kortisol
kadar HbA1C yang baik. merupakan musuh dari insulin
Pengaruh Terapi Relaksasi Benson sehingga membuat glukosa lebih
Terhadap kadar Gula darah sulit untuk memasuki sel dan
Lansia dengan Diabetes Mellitus meningkatkan gula darah (Watkins,
Data nilai delta kadar gula 2010).
darah pada kelompok perlakuan dan Proses pernafasan pada
kelompok kontrol dilakukan uji relaksasi Benson merupakan proses
statistik melalui Independent sample masuknya O2 melalui saluran nafas
t-test, dan didapatkan hasil p=0.005, kemudian masuk ke paru dan
yang berarti ada pengaruh relaksasi diproses ke dalam tubuh, kemudian
Benson terhadap kadar gula darah selanjutnya diproses dalam paru-
pada lansia. paru tepatnya di bronkus dan
Relaksasi Benson diedarkan ke seluruh tubuh melalui
mengurangi stress sehingga pembuluh vena dan nadi untuk
memiliki dampak positif kadar gula memenuhi kebutuhan akan O2.
darah menurun pada penderita DM. Apabila O2 dalam untuk tercukupi
Relaksasi Benson memiliki maka manusia berada dalam kondisi
beberapa keunggulan selain seimbang. Kondisi ini akan
12
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 4, No. 1, Maret 2016
menimbulkan keadaan rileks secara relaksasi Benson terhadap kadar gula
umum pada manusia. Perasaan darah lansia dengan DM..
rileks akan diteruskan ke Saran
hipotalamus untuk menghasilkan Bagi penderita DM terutama
Corticotropin Releasing Factor di Posyandu Lansia Matahari RW II
(CRF). Selanjutnya CRF Kelurahan Keputeran Kecamatan
merangsang kelenjar di bawah otak Tegalsari Surabaya diharapkan tetap
untuk meningkatkan produksi melanjutkan terapi relasasi Benson
Proopioidmelanocortin (POMC) terus secara mandiri maupun
sehingga produksi enkephalin oleh berkelompok. Bagi peneliti
medulla adrenal meningkat. selanjutnya diharapkan dapat
Kelenjar di bawah otak juga dilakukan penelitian lanjutan dengan
menghasilkan β endorphin sebagai memperluas populasi dan
neurotransmitter yang memperketat kontrol serta
mempengaruhi suasana hati menjadi melakukan perbandingan atau
rileks. Meningkatnya enkephalin modifikasi dengan terapi yang lain.
dan β endorphin dan lansia akan
merasa lebih rileks dan nyaman KEPUSTAKAAN
(Taylor 2001 dalam Aryana &
Novitasari, 2013). Aryana, K.O. Novitasari, D.
Relaksasi benson melibatkan (2013). Pengaruh teknik relaksasi
faktor keyakinan pasien, yang dapat benson terhadap penurunan tingkat
menciptakan suatu lingkungan stres lansia di unit rehabilitasi sosial
internal sehingga dapat membantu wening wardoyo ungaran. Jurnal
pasien mencapai kondisi kesehatan Keperawatan Jiwa, Volume 1#(2),
dan kesejahteraan yang lebih tinggi 186-195.
(Purwanto 2006, dalam Sukarmin &
Himawan, 2015). Hal ini didukung Benson, H., & Proctor, W.
oleh penelitian yang dilakukan (2000). Dasar-dasar res pon rela
Ulum (2015), yang menyebutkan ksas i: Ba gaimana mengga bun g-
bahwa Relaksasi benson efektif ka n res p o n s rel a ks a s i d en g a n
untuk menurunkan kadar glukosa keya k i n a n pribadi anda. (Alih
darah sewaktu. bahasa oleh Nurhasan). Bandung:
Kaifa.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan Irawan, D. (2010). Prevalensi dan
Dari hasil analisa data dapat Faktor Risiko Kejadian Diabetes
disimpulkan bahwa terjadi Melitus Tipe 2 di Daerah Urban
penurunan kadar gula darah pada Indonesia (Analisa Data Sekunder
kelompok perlakuan, sehingga Riskesdas 2007). Thesis, Universitas
dengan demikian terbuktilah Indonesia.
hipotesis bahwa ada pengaruh terapi
13
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 4, No. 1, Maret 2016
Larasati, T.A. (2013). Aktivitas Tomey, A. M., & Alligood, M. R.
Fisik, Diet Serat, HbA1C Pasien (2010). Nursing Theorist and Their
Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Work, 7th Edition. Missouri: Mosby.
Abdul Moeloek Provonsi Lampung.
JUKE, 3 (1), 1-5. Ulum, B. (2015). Efektivitas Terapi
Relaksasi Benson Terhadap
McPhee, S. J & Ganong, W. F. Penurunan Kadar Gula Darah
(2010) . Patofisiologi Penyakit Sewaktu (Gds) Pada Pasien Diabetes
Pengantar Menuju Kedokteran Melitus Di Rsud Kota Semarang.
Klinis. Edisi 5.Alihbahasa oleh Undergraduate Thesis, Fakultas Ilmu
Brahm U Pendit. Jakarta: EGC. Keperawatan UNISSULA.
14
Volume 12, Nomor 1, Juni 2020 Sri Mulia Sari
ABSTRAK
Latar belakang: Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit metabolik yang ditandai oleh
kenaikan kadar glukosa dalam darah. Komplikasi dari DM adalah hipoglikemia, diabetes ketoasidosis,
sindrom hiperglikemia hiperosmolar non ketotik, oleh karena itu diperlukan terapi untuk menurunkan
kadar gula darah, yang salah satunya Terapi Benson. Tujuan: Diketahuinya Pengaruh Relaksasi
Benson Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Metode: Desain
penelitian ini adalah pre eksperimental, dengan rancangan penelitian one group pre-post test design.
Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel
sebanyak 16 responden yang dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus sampai dengan 30 November 2019
di Puskesmas Palembang. Kemudian data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon.
Hasil: Rata-rata nilai kadar GDS sebelum relaksasi benson dengan nilai tertinggi 498 mg/dl dan nilai
terendah 212 mg/dl. Rata-rata nilai kadar GDS sesudah terapi benson dengan nilai tertinggi 377 mg/dl
dan nilai terendah 110 mg/dl. Ada pengaruh relaksasi Benson terhadap penurunan kadar gula darah
dengan hasil p value = 0,001 (<0,05). Saran: Salah satu alternative untuk menurunkan kadar gula
darah pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 adalah dengan cara relaksasi benson.
ABSTRACT
Background: Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disease characterized by increased levels of
glucose in the blood. Complications of DM are hypoglycemia, diabetes ketoacidosis, hyperosmolar
non-ketotic hyperglycemia syndrome, therefore therapy is needed to reduce glucose levels, one of
which is Benson Therapy. Aim: Knowing the Effects of Benson's Relaxation on Reducing glucose
Levels in Patients with Type 2 Diabetes Mellitus. Method: The research design was pre-experimental
with one group pre-post test design. Sampling technique used is purposive sampling with a sample
size of 16 respondents conducted on August 5 up to November 30, 2019 at the Public Health Center in
Palembang. Then the data were analyzed using the Wilcoxon test. Results: The average value of GDS
levels before Benson relaxation with the highest value is 498 mg / dl and the lowest value is 212 mg /
dl. The average value of GDS levels after Benson therapy with the highest value of 377 mg / dl and
the lowest value of 110 mg / dl. There is an effect of Benson's relaxation on decreasing glucose levels
with a p value = 0.001 (<0.05). Suggestion: One alternative to reduce glucose levels in Type 2
Diabetes Mellitus Patients is by Benson relaxation.
yang signifikan pada lansia dengan Penurunan Kadar Gula Darah Pada Pasien
diabetes melitus (p<0,05). Purwasih, dkk Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas
(2017) tentang relaksasi benson dan terapi Palembang Tahun 2019”.
murattal surat ar-rahmaan menurunkan
kadar glukosa darah puasa pada penderita METODE PENELITIAN
diabetes melitus tipe 2 di kecamatan Maos Desain penelitian yang digunakan
menunjukkan bahwa kombinasi relaksasi dalam penelitian ini adalah penelitian pre
benson dan terapi murattal lebih banyak eksperimental dengan rancangan penelitian
menurunkan kadar GDP pada pasien DM one group pre-post test design. Tehnik
tipe 2 dibandingkan dengan pemberian pengambilan sampel yang digunakan
relaksasi benson saja dengan hasil adalah purposive sampling dengan jumlah
(p=0.000). Hasil penelitian Kuswandi, dkk sampel sebanyak 16 responden. Dalam
(2018) di RS Tasikmalaya yang penelitian ini, peneliti mengajukan
menunjukkan bahwa ada pengaruh antara permohonan izin meneliti di lahan
Relaksasi Benson Terhadap Penurunan penelitian, setelah mendapatkan
Kadar Glukosa Darah pasien DM tipe 2. rekomendasi dari lahan, selanjutnya
Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti mengajukan lembar persetujuan
dilakukan peneliti tanggal 5 Agustus 2019 disampaikan kepada responden dengan
terhadap 5 (lima) responden yang mengacu pada etika penelitian yang
menderita Diabetes Melitus wilayah kerja meliputi : informed consent (persetujuan),
Puskesmas Plaju Kota Palembang yang anominity (tanpa nama) dan confidentiality
dilakukan dengan cara wawancara, (kerahasiaan).
didapatkan bahwa upaya yang sudah Penelitian ini dilaksanakan pada
dilakukan dalam mengatasi Diabetes tanggal 5 Agustus sampai dengan 30
Melitus adalah dengan mengkonsumsi obat November 2019 di Puskesmas Palembang
Diabetes Melitus, belum pernah melakukan dan pengambilan data pada tanggal 2
metode penurunan kadar gula darah dengan September s.d. 19 Oktober 2019.
menggunakan teknik relaksasi. Pada saat Pengolahan data dalam penelitian ini
ditanya mengenai penanganan diabetes meliputi pengecekan data, pemberian kode
melitus non farmakologi dengan teknik data, pemprosesan data, pembersihan data
benson mereka belum mengetahuinya. dan keluaran hasil data. Analisa data
Maka dari itu peneliti tertarik untuk meliputi analisis univariat dan analisis
melakukan penelitian dengan judul bivariat dengan uji t dependen dengan
“Pengaruh Relaksasi Benson Terhadap interval kepercayaan 95%.
Tabel 1
Rata-rata Kadar Gula Darah Sebelum dan Sesudah Diberikan
Relaksasi Benson pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
Variabel F Median Min Max
Kadar GDS Sebelum 16 276,50 212 498
Kadar GDS Sesudah 16 151,50 110 377
Tabel 2
Pengaruh Relaksasi Benson Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah
Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
Sebelum Sesudah
Variabel F Median Median P Value
(Min-Maks) (Min-Maks)
Kadar GDS 16 276,50 151,50 0,001
(212-498) (110-377)
ada pengaruh Relaksasi Benson Terhadap Dari hasil penelitian dan teori yang
Penurunan Kadar Gula Darah. ada, peneliti berasumsi bahwa Relaksasi
Benson merupakan salah satu cara yang
PEMBAHASAN dapat mengontrol kadar gula dalam darah
Kadar Gula Darah Sebelum dan yang dapat diterapkan pada pasien yang
Sesudah diberikan Relaksasi Benson menderita Diabetes Melitus. Teknik
Pada pasien Diabetes Melitus Tipe 2
relaksasi ini berguna dalam berbagai
Berdasarkan hasil analisis univariat
situasi, misalnya nyeri, cemas, kurangnya
didapatkan bahwa median kadar gula darah
kebutuhan tidur dan stres serta emosi yang
sewaktu sebelum diberikan Relaksasi
ditunjukkan. Dengan relaksasi memelihara
Benson adalah 276,50. nilai terendah pada
reaksi tubuh terhadap respon flight or
kadar GDS adalah 212 dan nilai tertinggi
flight, penurunan respirasi, nadi, dan
498. Sedangkan setelah diberikan
jumlah metabolik, tekanan darah dan
Relaksasi Benson Median kadar GDS
energi yang digunakan.
adalah 151,50. Nilai terendah pada kadar
Pengaruh Relaksasi Benson Terhadap
GDS adalah 110 dan nilai tertinggi 377.
Penurunan Kadar Gula Darah Pada
Menurut teori Smeltzer & Bare Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
(2012), tingginya kadar gula dalam darah Berdasarkan hasil analisis bivariat di
dapat mengakibatkan masalah yang sangat dapatkan dengan nilai p value = 0,001
serius jika tidak ditangani dengan benar (<0,05), sehingga dapat disimpulkan ada
seperti terjadi hipoglikemia, diabetes pengaruh Relaksasi Benson Terhadap
ketoasidosis, sindrom hiperglikemik Penurunan Kadar Gula Darah di Wilayah
hiperosmolar nonketoti. Menurut Moyad & Kerja Puskesmas Plaju Palembang Tahun
Hawks (2009), Relaksasi Benson 2019.
merupakan salah satu cara untuk Relaksasi Benson merupakan
mengontrol kadar gula dalam darah. pengembangan dari respon relaksasi yang
Hasil penelitian ini juga didukung dikembangkan oleh Benson. Teknik
oleh penelitian Juwita, dkk (2016). relaksasi ini berguna dalam berbagai
Pengaruh terapi relaksasi benson terhadap situasi, misalnya nyeri, cemas, kurangnya
kadar gula darah pada lansia dengan kebutuhan tidur dan stres serta emosi yang
diabetes di Posyandu Lansia Matahari ditunjukkan. Dengan relaksasi memelihara
Surabaya dengan pvalue = 0.001 < 0.05 reaksi tubuh terhadap respon flight or
dimana bahwa relaksasi benson dapat flight, penurunan respirasi, nadi, dan
menurunkan kadar gula darah pada lansia jumlah metabolik, tekanan darah dan
dengan diabetes melitus.
energi yang digunakan (Potter & Perry, Lansia dengan Diabetes dan p value yang
2016). didapat yaitu 0,001 (<0,05).
Relaksasi Benson dapat menurunkan Hasil penelitian ini juga didukung
kadar gula darah pasien Diabetes dengan oleh penelitian Kuswandi, dkk (2018) di
menekan pengeluaran hormon-hormon RS Tasikmalaya yang menunjukkan bahwa
yang dapat meningkatkan kadar gula darah ada pengaruh antara Relaksasi Benson
yaitu epinefrin, kortisol, glucagon, Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah
adrenocorticotropic hormone (ACTH), pada pasien DM tipe 2.
kortikosteroid, dan tiroid. Dengan Dari hasil penelitian dan teori yang
mekanisme penurunannya kadar glukosa ada, peneliti berasumsi bahwa ada
dalam darah melalui Relaksasi yaitu pengaruh yang signifikan antara relaksasi
dengan cara menekan pengeluaran benson terhadap penurunan kadar gula
epinefrin sehingga menghambat konversi darah, hal ini karena Relaksasi Benson
glikogen menjadi glukosa, menekan dapat menurunkan kadar glukosa darah
pengeluaran kortisol dan menghambat pada pasien diabetes mellitus dengan
metabolisme glukosa sehingga asam menekan kelebihan pengeluaran hormon-
amino, laktat, dan pirufat tetap disimpan di hormon yang dapat meningkatkan kadar
hati dalam bentuk glikogen sebagai energi glukosa darah, yaitu : epinefrin, kortisol,
cadangan. Menekan pengeluaran glukagon glucagon, adrenocorticotropic hormone
sehingga dapat mengkonversi glikogen (ACTH), kortikosteroid dan tiroid sehingga
dalam hati menjadi glukosa, menekan relaksasi benson dapat menurunkan
ACTH dan glikokortikoid pada korteks hormon-hormon yang dapat menurunkan
adrenal sehingga dapat menekan kadar glukosa dalam darah. Mekanisme
pembentukan glukosa baru oleh hati, di penurunan kadar glukosa darah melalui
samping itu lipolysis dan katabolisme relaksasi benson, yaitu dengan cara
karbohidrat dapat ditekan, yang dapat menekan pengeluaran epinefrin sehingga
menurunkan kadar glukosa dalam darah menghambat konversi glikogen menjadi
(Smeltzer & Bare, 2002). glukosa, menekan pengeluaran kortisol dan
Hal ini sejalan dengan hasil menghambat metabolisme gukosa,
penelitian Juwita, dkk (2016) di Posyandu sehingga asam amino, laktat, dan pirufat
Lansia Matahari Surabaya menunjukkan tetap disimpan di hati dalam bentuk
bahwa ada pengaruh Terapi Relaksasi glikogen sebagai energi cadangan.
Benson Terhadap Kadar Gula Darah pada Menekan pengeluaran glukagon sehingga
dapat mengkonversi dalam hati menjadi
DAFTAR PUSTAKA
Kuswandi, A., dkk. (2018). Pengaruh Relaksasi Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah
pada Pasien Diabetes Melitus tipe 2 di Sebuah Rumah Sakit di Tasikmalaya. Jurnal
Keperawatan Indonesia, Volume 12, No.2, Juli 2018: hal 108-114.
Moyad, M., dan Hawks, J, H. (2009). Complementary and Alternative Therapies, dalam
Black, J, M., dan Hawks, J, H. Medical- Surgical Nursing: Clinical Management for
Positive Out Comes, (8th edition). Elsevier Saunders.
Purwasih, dkk (2017). Pengaruh Relaksasi Benson dan Terapi Murottal Surat Ar-rahman
Terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa dan Skor Stres Pasien DM tipe 2. Other thesis
UMY.
Puskesmas Plaju. Data Kesehatan, 2019
Riyani, H, S. (2016). Efektivitas Relaksasi Benson dan Nafas dalam Terhadap Perubahan
Tingkat Kecemasan Lansia di PSTW Gau Mabajigowa. Skripsi Universitas Islam Negeri
Alauddin Makasar. 2016.
Smeitzer, S.C & Bare, B.G (2002). Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah Brunner dan
Sudarath, Edisi 8, volume 2. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Smeitzer, S.C & Bare, B.G (2012) . Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah, Brunner dan
Suddarth, Volume 1, Edisi 12, Jakarta : EGC
Smeltzer. S.C,. dkk. (2008) Brunner and Suddarth’s Textbook of Medical Surgical Luurcing
(11thdkk,) Philadholpia; Lippincott Williams and Wilkins.
World Health Organization. (2017). Media Center: Diabetes Melitus.
ABSTRAK
Perubahan mendadak dalam hidup membuat penderita DM menunjukkan beberapa reaksi psikologis negatif
yang menghasilkan glukosa darah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh
mindfulness spiritual berdasarkan relaksasi benson pada kecemasan, gula darah pada pasien DM tipe 2.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental quasy dengan pre-test dan post-test dengan
desain kelompok kontrol dengan sampel 30 responden dan teknik pengambilan sampel menggunakan
consecutive sampling. Intervensi dilakukan selama 4 minggu (15 menit untuk setiap intervensi). Penelitian
ini menggunakan instrumen kuesioner SRAS Zung untuk kecemasan dan glukometer untuk mengukur GDP
dan GDPP. Tes statistik menggunakan Mann Whitney Test dan Wilcoxon Signed. Hasil tes statistik
menunjukkan bahwa perhatian spiritual berdasarkan relaksasi benson mempengaruhi penurunan kecemasan
pada setiap kelompok (p = 0,000 untuk kelompok perlakuan dan p = 1,00 untuk kelompok kontrol), secara
signifikan mengurangi kadar glukosa darah rata-rata (p = 0,000 untuk perawatan kelompok dan p = 0,48
untuk kelompok kontrol). Perhatian spiritual berdasarkan benson relaksasi membantu pasien meningkatkan
fokus mereka pada kondisi saat ini tanpa upaya untuk menyalahkan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan
sehingga pasien lebih nyaman dan merasa tenang. Intervensi ini mempengaruhi pengurangan kecemasan,
rata-rata gula darah pasien DM tipe 2.
Kata kunci: DM tipe 2, gula darah, kecemasan, perhatian spiritual, reaksasi benson
ABSTRACT
Sudden changes in life make DM sufferers show some negative psychological reactions that result in a blood
glucose. The purpose of this study was to explain the influence of spiritual mindfulness based on benson
relaxation on anxiety, blood sugar in DM type 2 patients. This study used a quasy experimental study design
with pre-test and post-test with control group design with a sample of 30 respondents and a sampling
technique using consecutive sampling . The intervention was carried out for 4 weeks (15 minutes for each
intervention). This study uses the Zung SRAS questionnaire instrument for anxiety and a glucometer to
measure GDP and GDPP. Statistical tests using the Mann Whitney Test and Wilcoxon Signed. Statistical test
results show that spiritual mindfulness based on benson relaxation affects the decrease in anxiety in each
group (p = 0.000 for the treatment group and p = 1.00 for the control group), significantly reducing average
blood glucose levels (p = 0.000 for the treatment group and p = 0,48 for the control group). Spiritual
mindfulness based on benson relaxation helps patients improve their focus on current conditions without any
effort to blame themselves, others, and the environment so that patients are more comfortable and feel calm.
This intervention affected the reduction of anxiety, average blood sugar of type 2 DM patients.
marah, mrasa tidak berguna, kecemasan akan (2018) yang menyebutkan intervensi spiritual
prognosis penyakitnya hingga ada yang mindfulnes based breathing relaxation 3 kali
mengalami depresi Seseorang dengan penyakit sehari selama sebulan dapat menurunkan tingkat
kronis, rentan mengalami kecemasan. Terdapat stress, kadar gula dan tekanan darah. Sedangkan
48% pendeita DM mengalami kecemasan, Rosenszweig (2007) menyatakan perubahan
sedangkan badan kesehatan dunia melaporkan kontrol glikemik, berat badan, tekanan darah,
sekitar 27% pasien DM mengalami kecemasan dan gejala psikologis - stres pada pasien DM tipe
akan penyakitnya. (David, 2004; Hsanat, 2010). 1 dengan memberikan intervensi MBSR yang
dilaksanakan selama 4 minggu. Dapat
Stres yang berkepanjangan akan menjadikan disimpulkan bahwa intervensi MBSR pada
seseorang mengalami kecemasan. Kecemsan pasien DM memiliki hubungan dengan
penderita DM akan berdampak pada peningkatan peningkatan peredaran glukosa, yang mana
produksi epinefrin, metabolisme glukosa, asam HA1c berkurang.
lemak, dan sam nukleat yang dapat membuat
seseorang sering merasa lapar (Thomas, 2003). Spiritual mindfulness merupakan terapi yang
Pada keadaan cemas aktivitass aksis HPA akan mengadopsi teori keperawatan adptasi callista
meningkat dan menyebabkan peningkatan kadar Roy, dimana berfokus pada psikologis dengan
kortisol yang mempengaruhi fungsi insulin baik pemberian nafas disertai pemberian motivasi
dalam hal sensitivitas, produksi, dan reseptor yang dsisipi dengan kalimat-kalimat dzikir,
sehinggga kdar gula darah tidak bisa sehingga kesadaran dan penerimaan akan
diseimbangkan (Putra, 2011) kondisinya. Model konsep dan teori Roy
menekankan pada aspek fisik dan psikis
Salah satu bentuk intervensi nonfarmakologis sehingga terbentuk perilaku adaptif.
dalam menurunkan tingkat kecemasan adalah
latihan mindfulness. Mindfulness merupakan Selama pasien melakukan mindfulness based on
suatu latihan penerimaan diri terhadap apa yang benson relaxation akan diperdengarkan rekaman
terjadi sekarang, dan membangun kesadaran diri. suara yang berisikan kalimat-kalimat motivasi,
West (2008) menyatakan bahwa latihan kesyukuran dan kesabaran yang akan
mindfulness menjadikan seseorang memiliki menstimulasi prefrontal cortex kemudian
hidup yang lebih sehat dan tidak mudah cemas, menghasilkan perubahan perspektif diri yang
tidak mudah depresi, dan fungsi imunitas tubuh berbentuk kesadaran untuk mengambil hikmah
lebih meningkat. terhadap kondisi yan dialami saat ini dan akan
meningkatkan toleransi terhadap stres dan
Aspek spiritual merupakan salah satu aspek yang menurunkan ketegangan otot, selanjutnya akan
dapat memperbaiki persepsi individu terhadap mengubah respon kognitif dan emosional
dirinya. Seseorang dapat beradaptasi dengan spiritual individu sehingg adapat mempengaruhi
perubahan akibat penyakit kronis dengan suasanan hati menjadi rileks mempertahankan
pendekatan spiritual. Spiritual dapat dijadikan emosi yang positif yaitu penerimaan diri dan
pendamping terapi konvensional jika dilakukan peningkatan keyakinan. Sehingga kadar gula
dengan teratur karena menumbuhkan sistem darah berkurang. Berdasarkan data dan hsil
koping yang positif yang akhirnya cemas atau penelitian yang telah dijabarkan maka dapat
stres dapat dihilangkan. disimpulkan bahwa penderita DM mengalami
perunahan fisik yang akan berdampak pada
Peneltian yang dilakukan Brantley dan Millstine perubahan psikologis sehingga tidak
(2011) menyebutkan responden dalam program terkontrolnya kadar gu adalam darah.
pengurangan stres yang berdasarkan kesadaran
(MBSR) dikaitkan dengan peningkatan Penatalaksanaan yang dapat dilakukan perawat
kesadaran dan spiritualitas, dan untuk meneliti sebagai salah satu intervensi keperawatan adalah
hubungan antara kesadaran, spiritualitas, dan dengan memberikan latihan spiritual mindfulness
gejala medis dan psikologis. Hasil penelitian based on benson relaxation. Intervensi
menunjukkan bahwa terjadi perubahan mindfulness merupakan bagian dari keperawatan
signifikan pada spiritualitas, tekanan psikologis holistik, karena meningkatkan kesadaran atas
dan laporan gejala medis pada responden yang keadaan yang terjadi saat ini dengan pemusatan
diberikan terapi MBSR selama 7 minggu dengan pikiran dan perhatian kepada keyakinan tanpa
2,5 jam/minggu. Hal tersebut sekalan dengan pemberian reaksi penolakan yang dapat
penelitian yang dulakukan Tuty Alawiyah menurunkan gejala psikis dan fisik. Tujuan dari
162
Jurnal Keperawatan Jiwa Volume 8 No 2 Hal 161 - 168, Mei 2020
FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Pedoman Pelaksanaan Spiritual mindfulness based
dari intervensi spiritual mindfulness based on on benson relaxation: Dilakukan pertemuan
benson relaxation terhadap kecemasan dan kadar dengan responden kelompok intervensi untuk
gula pasien DM tipe 2 yang menggunakan jenis melaksanakan terapi spiritual mindfulness based
penelitian quasi- experimental dengan rancangan on benson relaxation yang dilakukan dengan
pre test - post test control group design. mendemonstrasikan langkah-langkah peaksanaan
intervensi yang sesuai dengan SOP menggunakan
METODE media mp3 yaitu media berisi rekaman suara
Penelitian ini menggunakan penelitian Quasy- peneliti dalam format mp3 berisi panduan
Experiment dengan pendekatan pre post test mindfulness based on benson relaxation yang
control group design dengan intervensi terapi dapat didengarkan melalui headset.
spiritual mindfulness based on benson relaxation.
Rancangan ini menggunakan kelompok kontrol Responden diminta untuk mengatur posisi
(pembanding) yang memungkinkan peneliti senyaman mungkin , boleh sambil memejamkan
melihat perubahan kecemasan dan kadar gula mata atau meluruskan pandangan kemudian
darah penderita DM tipe 2 sebelum dan sesudah pasien diminta untuk membawa perasaan dan
diberikan terapi terapi spiritual mindfulness based pikiran pada fisik Dri ujung rambut sampai ujung
on benson relaxation. Teknik pengambilan kaki. Langkah selanjutnya pasien diminta mulai
sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan memusatkan perhatian pada pernafasan disertai
teknik non probability samping jenis consecutive dengan dzikir (mengucapkan kalimat
sampling dimana semua subjek memenuhi kriteria “Astaghfirullahal’adzim”) kemudian mulai
inklusi dan eksklusi selama penelitian melepaskan ketegangan pikiran, rasa cemas dan
berlangsung. Kriteria inklusi: Penderita DM tipe 2 khawatir yang berlebihan. Seluruh prosedur
dengan kadar gula darah acak >144 mg/dl atau latihan dilakukan selama 15 menit tiap kali latihan
kadar gula darah puasa >126 mg/dl, penderita DM sebanyak sehari sekali, yaitu pagi hari sebelum
tipe 2 yang berusia 40 - 65 tahun, kondisi sadar, memulai aktivitas. Intervensi dilakukan selama 4
kooperatif dan mampu berkomunikasi dengan minggu. Pelaksanaan selanjutnya dilakukan secara
lancar, pasien mengalami kecemasan (ringan dan mandiri di rumah masing-masing dan dikunjungi
sedang), beragama islam, dan bisa membaca, secara door to door yaitu dengan melakukan
menulis dan mendengar. Kriteria eksklusi: observasi pada pelaksanaan terapi yang dilakukan
Penderita mengalami komplikasi kronik DM pasien dan pengukuran GDA dilakukan setelah
(gagal jantng, gagal ginjal, anemia), sedang intervensi terakhir diminggu keempat. Sedangkan
menjalani teapi komplementer lain dan atau kelompok kontrol hanya mendapatkan standart
mengalami gangguan intelektual dan gangguan prolanis dan tidak diberikan intervensi spirital
kognitif. mindfulness based on benson relaxation selama
proses berlangsung, tetapi diberikan setelah
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini pelaksanaan pengukuran akhir.
adalah kuesioner SRAS Zung untuk kecemasan
dan glukometer untuk mengukur GDP dan GDPP. HASIL
Analisis uji validitas dan reliabilitas menggunakan Penelitian yang dilakukan peneliti meliputi
program pearson product moment dengan r tabel karakteristuk responden dan pengaruh intervensi
= 0,444 (N = 20, level of significance = 0,05). terhadap kecemasan dan kadar gula. Hasil yang
Hasil uji validitas kusioner kecemasan adalah 3 sudah didapatkan selama penelitian dilakukan uji
item pertanyaan tidak valid, yaitu pertanyaan statistik. Karakeristik umum responden
nomor 4 (r =0,419), pertanyaan nomor 14 berdasrakan data demografi yang disajikan terdiri
(r=0,336), dan pertanyaan nomor 16 (r=0,419). dari usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan,
Hasil uji reliabilitas kuesioner ini adalah r alpha pekerjaan, dan lama menderita DM disajikan pada
cronbach’s 0,945. Karena hasil r hitung lebih tabel 1.
besar dari r tabel, maka kuesioner ini reliabel atau
konsisten. Penelitian ini dilakukan di Rs. Islam A.
Yani Surabaya pada bulan April. Penelitian
dilakukan stelah mendapatkan persetujuan dari
Komite Etik Penelitian Universitas Nahdlatul
Ulama Surabaya dengan nomor
181/EC/KEPK/UNUSA/2020
163
Jurnal Keperawatan Jiwa Volume 8 No 2 Hal 161 - 168, Mei 2020
FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah
Tabel 1.
Karakteristik responden pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan
Kelompok Kontrol (n=30) Kelompok Perlakuan (n=30)
Karakteristik
f % f %
Umur (tahun)
46-55 18 60 13 43,3
56-65 12 40 17 56,7
66-75 0 0 0 0
Jenis Kelamin
Laki-laki 11 36,7 11 36,7
Perempuan 19 63,3 19 63,3
Pendidikan Terakhir
SD 12 40 11 36,7
SMP 8 26,7 11 36,7
SMA 9 30 5 16,7
D3/S1/S2 1 3,3 3 10
Pekerjaan
PNS 3 10 3 10
Swasta 5 16,7 7 23,3
Wiraswasta 13 43,3 9 30
Pensiunan 5 16,7 5 16,7
Tidak Bekerja 4 13,3 6 20
Lama DM
1-3 tahun 13 43,3 11 36,7
4-6 tahun 10 33,3 10 33,3
>6 tahun 7 23,3 9 30
Tabel 1 menunjukkan distribusi responden sebagian besar lulusan SD dengan pekerjaan
berdasarkan karakteristik. Sebanyak 60 responden terbanyak wiraswasta dan lama menderita DM 1 –
penderita DM tipe 2 sebagian besar berusia 46 – 3 tahun.
65 tahun, responden perempuan lebih banyak dari
pada laki-laki, dengan tingkat pendidikan
Tabel 2.
Spiritual mindfulness based on benson relaxation terhadap tingkat kecemasan
Kelompok Intervensi (n=30) Kelompok Kontrol (n=30)
Tingkat cemas Pre Post Pre Post
f % f % f % f %
Normal 1 3,3 8 26,7 1 3,3 1 3,3
Ringan 10 33,3 20 66,7 9 30 9 30
Sedang 19 63,3 2 6,7 20 66,7 20 66,7
Berat 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 30 100 30 100 30 100 30 100
Wilcoxon p = 0,000 p = 1,00
Mann-Whitney Pre p = 0,797
Mann-Whitney Post p = 0,000
Tabel 2 didapatkan pada kelompok intervensi sebagian besar (66,7%) mengalami tingkat
sebagian besar (63,3%) mengalami tingkat kecemasan sedang.
kecemasan yang sedang sebelum dilakukan
spiritual mindfulness based on benson relaxation Berdasarkan uji statistik dengan Wicoxon signed
dan sesudah dilakukan terapi sebagian besar rank test dipeoleh p = 0,000 pada kelompok
(66,7%) mengalami tingkat kecemasan sedang. intervensi, berarti terdapat perbedaan tingkat
Pada kelompok kontrol yang mendapat latihan kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan
sesuai standart rumah sakit didapatkan hasil intervensi spiritual mindfulness based on benson
sebagian besar (66,7%) mengalami tingkat relaxation. Pada kelompok kontrol diperoleh p =
kecemasan sedang sebelumnya dan sesudahnya 1,000 yang menunujukkan tidak ada perbedaan
tingkat kecemsan sebelum dan sesudah diberi
164
Jurnal Keperawatan Jiwa Volume 8 No 2 Hal 161 - 168, Mei 2020
FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah
terapi. Pada uji statistik dengan Mann-Whitney yang artinya terdapat perbedaan tingkat
pre test diperoleh p = 0,797 > α 0,05, yang kecemasan antara kelompok intervensi dan
artinya tidak ada perbedaan tingkat kecemasan kelompok kontrol. Jadi ada pengaruh spiritual
antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. mindfulness based on benson relaxation terhadap
Pada uji statistik dengan Mann-Whitney post test tingkat kecemasan.
diperoleh p = 0,00 > α 0,05, berrati H0 ditolak
Tabel 3.
Spiritual mindfulness based on benson relaxation terhadap kadar gula
Kelompok Intervensi (n=30) Kelompok Kontrol (n=30)
Kadar gula Pre Post Pre Post
f % f % f % f %
< 80 0 0 11 36,7 0 0 1 3,3
81 - 159 5 16,7 19 63,3 3 10 3 10
>160 25 83,3 0 0 27 90 26 86,7
Wilcoxon p = 0,000 p = 0,48
Mann-Whitney Pre p = 0,451
Mann-Whitney Post p = 0,000
Tabel 3 didapatkan pada kelompok intervensi kecemasan pasien DM tipe 2 pada kelompok
sebagian besar hampir seluruhnya memiliki kadar intervensi. kelompok intervensi didapatkan
gula >160 (83,3%) sebelum dilakukan spiritual sebagian besar (63,3%) mengalami tingkat
mindfulness based on benson relaxation dan kecemasan yang sedang sebelum dilakukan
sesudah dilakukan terapi sebagian kecil (63,3%) spiritual mindfulness based on benson relaxation
memiliki kadar gula 81 – 159. Pada kelompok dan sesudah dilakukan terapi sebagian besar
kontrol yang mendapat latihan sesuai standart (66,7%) mengalami tingkat kecemasan sedang.
rumah sakit didapatkan hampir seluruhnya (90%) Uji statistik dengan Wicoxon signed rank test
memiliki kadar gula >160 sebelumnya dan dipeoleh p = 0,000 pada kelompok intervensi
sesudahnya hampir seluruhnya (86,7%) memiliki
kadar gula >160. Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian
lainnya yang menunjukkan bahwa mindfulness
Berdasarkan uji statistik dengan Wicoxon signed berpengaruh terhadap kecemasan. Penlitian yang
rank test dipeoleh p = 0,000 pada kelompok dilakukan oleh Miichaela, et al (2017)
intervensi, berarti terdapat perbedaan kadar gula menyelidiki efek neurologis terapi mindfulness,
sebelum dan sesudah dilakukan intervensi yang dapat disimpulkan bahwa mindfulness
spiritual mindfulness based on benson relaxation. berpengaruh terhadap gejala stress. Rosenszweig
Pada kelompok kontrol diperoleh p = 0,48 yang (2007) menyatakan perubahan kontrol glikemik,
menunujukkan tidak ada perbedaan kadar gula berat badan, tekanan darah, dan gejala psikologis
sebelum dan sesudah diberi terapi. Pada uji - stres pada pasien DM tipe 1 dengan memberikan
statistik dengan Mann-Whitney pre test diperoleh intervensi MBSR yang dilaksanakan selama 4
p = 0,451 > α 0,05, yang artinya tidak ada minggu. Sedangkan Anselm, et al (2016)
perbedaan kadar gula antara kelompok intervensi menyatakan bahwa memfokuskan pernafasan saat
dan kelompok kontrol. Pada uji statistik dengan mindfulness efektif dalam pengaturan regulasi
Mann-Whitney post test diperoleh p = 0,00 > α emosi, penurunan aktivasi anigdala da
0,05, berrati H0 ditolak yang artinya terdapat meningkatkan integrasi prefrontal.
perbedaan kadar gula antara kelompok intervensi
dan kelompok kontrol. Jadi ada pengaruh spiritual Mindfulness merupakan suatu keadaan dimana
mindfulness based on benson relaxation terhadap seseorang menerima keadaan yang terjadi saat ini.
kadar gula. Latihan mindfulness based on benson relaxation
merupakan bagian dari Mindfulness Based Stress
PEMBAHASAN Reduction (MBSR) yang merupakan teknik dasar
Pengaruh Spiritual Mindfulness based on untuk seseorang mencapai keadaan sadar atas
Benson Relaxation terhadap Kecemasan keberadaannya. Dalam latihan nafas yang fokus
Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh dan diiringi kalimat dzikir, individu akan
signifikan dari pemberian intervensi spiritual diarahkan untuk merasakan sensasi pernafasan.
mindfulness based on benson relaxation terhadap Pemberian terapi mindfulness menyebabkan
165
Jurnal Keperawatan Jiwa Volume 8 No 2 Hal 161 - 168, Mei 2020
FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah
peningkatan relaksasi dan kenyaman dengan doa mengandung unsur spiritual keruahanian,
menekankan stressor stres dan cemas. keagamaan, yang dapat membangkitkan harapan
dan percaya diri pada diri klien atau penderita,
Dalen (2014) menyebutkan mindfulness yang pada giliranya kekebalan tubuh dan
meditation lebih menfokuskan pada pemusatan kekuatan psikis meningkat sehingga mempercepat
perhatian dalam mengatasi masalah kognitif dan proses penyembuhan (Hawari,2009).
mengalihkan pikiran untuk menurunkan stress
emosional. Mindfulness based on benson Intervensi ini dapat menghambat aktivitas saraf
relaxation meupakan terapi yang efektif dalam simpatik yang mengakibatkan penurunan terhadap
menangani masalah psikolois, karena terapi ini konsumsi oksigen oleh tubuh dan selanjutnya
berfokuskan pada pemusatan perhatian yang otot-otot tubuh menjadi relaks sehingga
terjadi saat ini. Dalam proses mindfulness terjadi menimbulkan perasaan tenang dan nyaman.
beberapa peristiwa yang saling berpengaruh, Perasaan rileks akan diteruskan ke hipotalamus
seperti experince being present (pengalaman), untuk menghasilkan Corticotropin Releasing
yang mana dari pengalamn sesorang dapat Factor (CRF) dan Corticotropin Releasing Factor
dijadikan pelajaran. Mindfulness dalam proses ini (CRF) mengaktifkan anterior pituitary untuk
diartikan kemampuan seseorang dalam mensekresi enkephalin dan endorphin yang
memusatkan perhatian terhadap apa yang terjadi berperan sebagai neotransmiter yang
saat ini berdasarkan pengalaman yang telah mempengaruhi suasana hati menjadi rileks dan
terjadi sebelumnya dengan mempertahankan senang. Di samping itu, anterior pituitary sekresi
kesadran, penerimaan dan perhtain setiap saat. Adrenocorticotropic hormone (ACTH) menurun,
Kesadaran (awareness) kemampuan seseorang kemudian Adrenocorticotropic hormone (ACTH)
untuk mengendalikan pengalaman yang muncul mengontrol adrenal cortex untuk mengendalikan
kembali dengan cara yang sehat. Penerimaan sekresi kortisol. Menurunnya kadar
(acceptence) menrima apa yang terjadi tanpa Adrenocorticotropic hormone (ACTH ) dan
adanya denial dan menolak. Perhatian (attention) kortisol menyebabkan cemas, stres dan
memusatkan perhatian pada apa yang terjadi. ketegangan menurun yang akhirnya dapat
Proses transformasi, melalui mindfulness menurunkan tingkat depresi.
didapatkan akses ke batin secara langsung untuk
wawasan, transformasi dan penyembuhan (White, Pengaruh Spiritual Mindfulness Based on
2014). Benson Relaxation terhadap Kadar Gula
Penelitian ini menunjukkan bahwa intervensi
Intervensi ini menggunakan pendekatan teori spiritual mindfulness based on benson relaxation
keperawatan Callista Roy yaitu kemampuan berpengaruh terhadap kadar gula darah pada
mekanisme koping dan control procces individu pasien DM tipe 2. Pada kelompok intervensi
akan disesuaikan dengan tingkat adaptasi individu didapatkan sebagian besar hampir seluruhnya
tersebut, yang dapat diobservasi melalui adaptasi memiliki kadar gula >160 (83,3%) sebelum
fisiologi yakni kemampuan fisik individu dilakukan spiritual mindfulness based on benson
merespon stimulus, adaptasi konsep diri, relaxation dan sesudah dilakukan terapi sebagian
kemampuan psikologis (perasaan) dan spiritual kecil (63,3%) memiliki kadar gula 81 – 159. Uji
(kepercayaan akan Tuhan). statistik dengan Wicoxon signed rank test
dipeoleh p = 0,000 pada kelompok intervensi.
Intervensi spiritual mindfulness based on benson
relaxation dapat membuat seseorang sadar akan Penelitian ini sejalan dengan penelitian lian yang
kondisinya saat ini tanpa menyalahkan orang lain menunjukkan bahwa mindfulness berpengaruhn
dan lingkungan, dengan mendekatkan diri kepada terhadap kadar gula darah. Tuti (2018)
Tuhan dengan keyakinan apapun yang terjadi menyatakan bahwa intervensi spiritual
adalah pemberian Tuhan dengan pemberian mindfulness based on breathing pada pasien DM
motivasi dengan mendengarkan rekaman suara kadar gula turun, kecemasan menurun dan
yang berisikan istruksi untuk memfokuskan tekanan darah stabil. Rosenzweig., et al (2007)
pikiran dengan tarik nafas yang diirngi dengan menyatakan bahwa stres dapat menyebabkan
kalimat dzikir yang dilakukan selama 15 menit peningkatan produksi kortisol, noreipnefrin, beta
pada tiap pelaksanaan yang dilakukan sehari endorfin, glukagon dan hormon pertumbuhan,
sekali sebelum memulai aktivitas. Doa dari sudut meningkatkan kadar glukosa darah dan resistensi
pandang ilmu kesehatan mental merupakan terapi insulin. Melalui praktik mindfulness yang terdiri
psikiatrik, setingkat lebih tinggi daripada dari beberapa teknik, yaitu body scan, mindful
psikoterapi biasa. Hal ini dikarenakan zikir dan breathing, mindful walking, mindful eating, dan
166
Jurnal Keperawatan Jiwa Volume 8 No 2 Hal 161 - 168, Mei 2020
FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah
mindful communication dimana pada semua sebelum dan sesudah diberi intervensi. Spiritual
praktik latihan ini, peserta berlatih untuk memberi mindfulness based on benson relaxation juga
perhatian penuh pada pengalaman saat ini, tidak berpengatuh terhadap kadar gula darah sebelum
berespon negatif dan reaktif terhadap kejadian, dan sesudah diberi intervensi.
pikiran, emosi, atau sensasi eksternal yang
muncul dinilai sangat efektif dalam mengurangi DAFTAR PUSTAKA
respon stres psikologis individu yang selanjutnya Alawiyah, Tuty. (2018). Pengaruh Spiritual
juga dapat memperbaiki regulasi gula darah mindfulness Based on breathing Exercise
individu. Terhadap Kecemasan, Kadar Gula Darah
dan Tekanan Darah Pasien Diabetes
Intervensi ini dapat menekan rasa tegang Melitus Tipe2. Tesis. Universitas Airlangga
sehingga timbul perasaan rileks. Perasaan rileks Surabaya. Surabaya.
akan diteruskan ke hipotalamus untuk
menghasilkan Corticotropin Releasing Hormone Anselm, Doll., Hölzel, B.K., Bratec, SM.,
(CRH) dan Corticotropin Releasing Hormone Boucard, CCXie, X. (2016). Mindful
(CRH) mengaktifkan anteriorpituitary untuk attention to breath regulates emotions via
mensekresi enkephalin dan endorphin yang increased amygdala–prefrontal cortex
berperan sebagai neotransmiter yang connectivity. J. NeuroImage: Elsevier 134
mempengaruhi suasana hati menjadi rileks dan (2016) 305–313.
senang. Di samping itu, anterior pituitary sekresi http://dx.doi.org/10.1016/j.neuroimage.201
Adrenocorticotropic hormone (ACTH) menurun, 6.03.041
kemudian Adrenocorticotropic hormone (ACTH)
mengontrol adrenal cortex untuk mengendalikan Benson, H & Proctor, W. (2000). Dasar-dasar
sekresi kortisol. Menurunnya kadar respons relaksasi. Bandung: Kaifa.
Adrenocorticotropic hormone (ACTH) dan
kortisol menyebabkan stres dan ketegangan Brantley Jeffrey., Wendy Millstine. (2011). True
menurun yang akhirnya dapat menurunkan Belonging: Mndful Practices to Help You
tingkat kecemasan, stress dan depresi (Sholeh, Overcome Loneliness, Connect with Other,
2006). and Cultivate Happiness. New York: New
Harbinger Publications
Kecemasan bisa memicu aktivasi saraf simpatik https://www.goodreads.com/book/show/11
yang dapat menyebabkan terjadinya takikardia, 325933-true-belonging
peningkatan frekuensi pernapasan, tekanan darah
meningkat, dan penyempitan saluran napas, dan Dalen, J., Smith, BW., Shelley, BM., Sloan, AL,
menyebabkan kelelahan (Thomas, 2003; Wong, et Leahigh, L., Begay, D. (2010). Pilot study:
al., 2001). Stres yang berkepanjangan Mindful Eating and Living (MEAL):
menyebabkan aktivitas aksis HPA yang Weight, eating behavior, and psychological
meningkat sehingga kadar kortisol meningkat outcomes associated with a mindfulness-
yang diiringi oleh peningkatan glukosa di based intervention for people with obesity.
sirkulasi. Kortisol juga mempengaruhi fungsi Complementary Therapies in Medicine 1 -
insulin terkait dalam hal sensitivitas, produksi dan 5, http://doi:10.1016/j.ctim.2010.09.008
reseptor, sehingga glukosa darah tidak bisa
diseimbangkan (Putra, 2011). Gautam, Y., Sharma, A.K., Bhatnagar, M.K., &
Trehan, R.R. (2009). A Cross Sectional
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada Study of QoL of Diabetic Patient at Tertiary
perbedaan bermakna pemberian terapi spiritual Care Hospital in Delhi. Indian Journal of
mindfulness based on benson relaxation terhadap Community Medecine, 34 (4), 346-350
kadar gula rata-rata bersadarkan pengukuran antar diakses 25 Januarri 2020 dari
waktu pada yang artinya terdapat perbedaan https://dx.doi.org/10.4103%2F0970-
pengaruh yang besar dari pemberian intervensi 0218.58397
tiap minggu terhadap penurunan kadar glukosa
darah rata-rata pasien DM tipe 2. Greenstein, B., Wood, D.F. (2010). At e Glance:
Sistem Endokrin Edisi kedua. Jakarta:
SIMPULAN Erlangga
Terdapat pengaruh spiritual mindfulness based on
benson relaxation terhadap kadar gula darah
167
Jurnal Keperawatan Jiwa Volume 8 No 2 Hal 161 - 168, Mei 2020
FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah
Hawari D., (2001). Manajemen stres, cemas, dan R.M Scahoevers J., (2014). Individual
depresi. Jakarta : Fakultas Kedokteran mindulness-based cognitive therapy and
Universitas Indonesia. cognitive behavior therapy for treating
depressive symptomps in patient with
Hayes, S., Walts, T. (2010). Acceptance and diabetes: result of randomized controlled
Commitment Therapy: In Cognitive trial. Diabetes Care, 37: 2427-2434
Behavioral Therapy in Clinical Practice. https://doi.org/10.2337/dc13-2918
New York: The Guilford Press
https://doi.org/10.1111/j.1468- Tyas, M.D.C. (2008). Hubungan Perawatan Diri
2850.2008.00137.x akan Persepsi Sakit dengan Kualitas Hidup
Pasien DM Tipe 2 dalam Konteks
International Diabetes Federation. (2010). Keperawatan di Kota Blitar. Tesis.
Diabetes Atlas, Fifth Edition diakses 21 UniversitasAirlangga Surabaya. Surabaya.
Januarri 2020 dari
http://www.idf.org/diabetesatlas/5e/the- West, A. M. (2008). Mindfulness and well-being
global-burden in adolescence: An exploration of four
mindfulness measures with an adolescent
Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu sample. Dissertation Abstracts
Keperawatan: Pendekatan Praktis. Edisi International: Section B. Sciences and
3.Jakarta:Salemba Medika Engineering, 69(05), 3283.
https://psycnet.apa.org/record/2008-99220-
PERKENI. (2015). Konsensus Pengelolaan dan 242
Pencegahan DM Tipe 2 di
Indonesia.Jakarta: PB Perkeni White L., (2014). Mindfulness ini nursing: an
evolutionary concept analysis. Journal of
Perry, A.G., & Potter, P.A. (2005). Buku ajar Advanced Nursing 70 (2), 282-294
fundamental keperawatan: Konsep, https://doi.org/10.1111/jan.12182
prosesdan praktik. (Ed 4). (Y. Asih, Terj.).
Jakarta: EGC
168
Jurnal Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Vol. 11 No. 01 2020
e-issn : 2622-0148, p-issn : 2087-0035
PENGARUH TERAPI RELAKSASI BENSON DAN MUROTTAL AL-QUR’AN TERHADAP PENURUNAN KADAR
GULA DARAH PADA LANSIA DENGAN DM TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JONGAYA KOTA
MAKASSAR
The Effect Of Benson And Murottal Al-Qur'an Relaxation Therapyin Towards Reduction Of Blood Sugar In Elderly
With Dm Type 2 In Type 2 Level At Jongaya Health Center Area Makassar
Sitti Rahmatia 1, Rusni Mato 2, Yosephin Sari Pairunan3, Yeni Nofiani Langkadja 4
Poltekkek Kemenkes Makassar
email: rahmatiahkeperawatan@gmail.com
ABSTRAK
Diabetes Mellitus Tipe 2 merupakan salah satu penyakit degeneratif yang diakibatkan oleh berkurangnya
sensitifitas insulin terhadap proses metabolisme tubuh. Komplikasi dari DM yakni hipoglikemia, diabetes
ketoasidosis, sindrom hiperglikemik hiperosmolar nonketotik. Sehingga penderita harus menjaga agar kadar gula
darahnya terkontrol, sebab Penderita DM rentan untuk mengalami penurunan kualitas hidup. Tujuan penelitian ini
menjelaskan pengaruh terapi Benson dan murottal Al-Qur’an terhadap penurunan kadar gula darah pada lansia
dengan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Jongaya Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan
quasy experiment dengan pre post test control group design. Jumlah sampel penelitian 18 responden untuk
kelompok intervensi 18 responden kelompok kontrol. Kelompok kontrol mendapatkan terapi benson selama 7 hari,
sedangkan kelompok intervensi diberi terapi benson + murottal Al-Qur’an (surah Al-Fatihah) selama 7 hari.
Berdasarkan hasil analisis Wilcoxone pada terapi pada kelompok kontrol nilai diperoleh nilai p=0,293lebih besar dari
0,005 (>0,005) yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara penurunan kadar gula darah klien dengan DM
Tipe 2 dan terapi benson. Dan pada kelompok intervensi diperoleh nilai p=0,001 lebih kecil dari 0,005 (<0,005) yang
berarti ada hubungan yang signifikan antara penurunan kadar gula darah klien dengan DM Tipe 2 dan terapi benson
+ murottal Al-Qur’an.
Kata Kunci: terapi relaksasi benson, Terapi Rileksasi Murottal AlQuran, kadar gula darah, DM Tipe 2
ABSTRACT
Diabetes Mellitus Type 2 is a degenerative disease caused by a decrease in insulin sensitivity to the body's
metabolic processes. Complications of DM are hypoglycemia, diabetes ketoacidosis, hyperosmolar nonketotic
hyperglycemic syndrome. So the patients must keep their blood sugar levels still in control because DM sufferers are
prone to experience a decrease in quality of life. The purpose of this study was to explain the effect of Benson and
murottal Al-Qur'an therapy in decrease elderly DM type 2 blood sugar levels At Jongaya Public Health Center Area
Makassar. This research used a quasi-experiment with pre and post-test control group design. The number of
research were18 respondents for the intervention group and 18 respondents in the control group. The control group
received Benson therapy for 7 days, while the intervention group was given Benson + Al-Qur'an (Al-Fatihah) for 7
days. Based on the results of Wilcoxone's analysis of therapy in the control group, the value of p = 0.293 was greater
than 0.005 (> 0.005), which mean there was no significant correlation between decreasing patients’ blood sugar level
with DM Type 2 and Benson therapy. And in the intervention group, the value of p = 0,001 was less than 0,005
(<0,005) which mean that there was a significant correlation between patients’ blood sugar level with DM Type 2 and
Benson + murottal Al-Qur'an therapy.
Keywords: Benson Therap,y Blood Sugar Level, DM Type 2, Murottal Relaxation Therapy
94
Jurnal Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Vol. 11 No. 01 2020
e-issn : 2622-0148, p-issn : 2087-0035
memicu terjadinya stres (Nugroho & Purwanti, 2010 Penelitian ini menggunakan glukometer
dalam Derek & Rottie, 2017). sebagai alat ukur untuk mengukur kadar gula darah
Dapat kita lihat dari prevalensi Diabetes sebelum dan setelah dilakukan terapi relaksasi dan
Mellitus secara global terus meningkat bahkan memakai lembar observasi untuk melihat apakah
hampir dua kali lipat tiap tahunnya, pada tahun 2013 terapi dilakukan sesuai dengan yang dianjurkan atau
World health Organization menunjukkan ada 382 juta tidak, untuk mendengarkan murottal digunakan MP3
orang yang menderita Diabetes Mellitus kemudian surah Al-Fathihah dan terjemahannya menggunakan
pada tahun 2014 meningkat menjadi 422 juta dan earphone serta SOP dari terapi benson dan terapi
pada tahun 2017 menjadi 425 juta penderita atau murottal. Penelitian ini terbagi dalam 2 kelompok,
meningkat sebanyak 48 %(WHO 2016 dalam IDF yaitu kelompok kontrol (kelompok yang diberikan 1
Diabetes Atlas 2017). terapi yaitu terapi Benson) dan kelompok intervensi
Data dari Kementrian Kesehatan (kelompok yang diberikan 2 terapi yaitu terapi benson
Indonesia didapatkan bahwa Prevalensi DM + murottal Al-Qur’an). Dengan jumlah sampel 36
berdasarkan pemeriksaan darah menurut umur ≥15 responden dibagi menjadi 2 kelompok masing-
tahun, 2013-2018 dari 6,9% meningkat hingga 10,9% masing sebanyak 18 orang pada kelompok kontrol
(Riskesdas, 2018). Sedangkan data untuk kota (diberikan terapi benson) dan kelompok intervensi
Makassar sendiri tahun 2016 sebanyak 4.555 orang (diberikan terapi benson + murottal Al-Qura’an) .
yang menderita DM (Dinkes,2016). Khusus Pada Sampel diambil dari lansia yang aktif mengikuti
puskesmas Jongaya Kecamatan Tamalate tercatat program Prolanis di Puskesmas Jongaya yang
105 orang yang telah berkunjung dengan Diabetes sesuai dengan kriteria sampel yang telah di tentukan
Mellitus pada bulan januari sampai februari tahun oleh peneliti. Adapun data yang telah diperoleh
2018. antara lain : gambaran umum responden (usia, jenis
Mengontrol stres dengan cara relaksasi kelamin, pendidikan, pekerjaan, lama menderita DM)
adalah salah satu cara yang dapat digunakan oleh dan data hasil pengukuran kadar gula darah
semua orang termasuk orang dengan Diabetes. responden yang diberikan pada kelompok kontrol
Teknik relaksasi akan menjaga suasana hati dari dan kelompok intervensi.
stressor sehingga stres dapat diatasi oleh diri sendiri,
hal ini akan membuat glukosa dalam tubuh lebih HASIL
terkontrol atau bahkan berada pada keadaan normal.
Hal ini juga baik dilakukan sebagai tindakan 1. Gambaran umum klien
pencegahan dari komplikasi diabetik. Teknik Sampel penelitian ini adalah anggota
relaksasi yang akan diuji yaitu teknik relaksasi keluarga yang berada di Wilayah Kerja
benson dan murottal Al-Qur’an diamana pada Puskesmas Jongaya dengan jumlah sampel 36
penelitian sebelumnya pernah diteliti juga oleh responden yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu
purwasih tentang pengaruh terapi relaksasi benson 18 responden pada kelompok intervensi
dan murottal Al-Qur’an surah Ar-Rahman terhadap (kelompok yang diberikan 1 terapi yaitu terapi
kadar glukosa darah puasa dan skor stres pasien benson dan 18 responden pada kelompok
Diabetes Mellitus Tipe 2, hasilnya ada perbedaan kontrol.
selisih kadar glukosa darah dan skor stres antara
kelompok kontrol dan kelompok intervensi a. Usia
(Purwasih,E.,et.all.2017). Berdasarkan penelitian yang dilakukan
terhadap 18 responden pada kelompok
METODE intervensi dan 18 responden pada kelompok
kontrol, di dapatkan ketegori usia responden.
Dalam penelitian ini menggunakan
penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain Tabel 4.1
Quasy Experiment with two group pretest and post Distribusi Responden Menurut Usia
test control group desain, Dalam penelitian ini
dilakukan analisis bivariat untuk mengetahui Kel. Intervensi Kel. Kontrol
Kategori
pengaruh antara terapi benson dan murottal Al-
Usia f % F %
Qur’an terhadap penurunan kadar gula darah
responden dengan uji statistik Paired sample t-test <65 15 83,3 9 50,0
dan wilcoxon. Penelitian ini dilaksanakan pada April- >65 3 16,7 9 50,0
Mei 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah TOTAL 18 100,0 18 100,0
semua diabetisi lansia sebanyak 36 responden dan
berdomisili diwilayah puskesmas Jongaya sumber : Data primer 2019
Kecematan Tamalate Kota Makassar.
95
Jurnal Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Vol. 11 No. 01 2020
e-issn : 2622-0148, p-issn : 2087-0035
96
Jurnal Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Vol. 11 No. 01 2020
e-issn : 2622-0148, p-issn : 2087-0035
Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan
anggota keluarga penderita DM di Wilayah berupa pemberian terapi benson + murottal Al-
Kerja Puskesmas Jongaya Kota Makassar Qur’an didapatkan hasil.
pada kelompok intervensi rata-rata bekerja
sebagai PNS yaitu sebanyak 8 orang Tabel 4.6
(44,4%), sedangkan yang tidak bekerja Distribusi Responden Menurut Hasil Pengukuran
sebanyak 6 orang (33,3%), dan yang bekerja Kadar Gula Darah Pre-test dan Post-test
sebagai Pegawai Swasta (16,7%). Kelompok Intervensi
Pada kelompok control rata-rata tidak
bekerja sebanyak 12 orang (66,7%), Nilai
sedangkan yang bekerja sebagai Pegawai Pengukuran
Mean Min. Max.
Swasta sebanyak 3 orang (16,7%), dan yang Pre-test 266,17 189 397
bekerja sebagai PNS 3 orang (16,7%). Post-test 214,00 150 264
Sumber : Data Primer 2019
e. Lama Menderita
Berdasarkan penelitian yang Pada kelompok intervensi ini diberi 2
dilakukan terhadap 18 responden pada perlakuan sekaligus yaitu terapi benson +
kelompok intervensi dan 18 responden pada Murottal Al-Qur’an. Setelah dilakukan pengukuran
kelompok kontrol, didapatkan kategori lama kadar gula darah dapat dilihat kadar gula darah
menderita penyakit DM responden. responden sebagai berikut : Berdasarkan tabel
4.6 dapat di ketahui bahwa pada kelompok
Tabel 4.5 intervensi nilai rata-rata yang di dapat pada saat
Distribusi Lama Menderita DM Tipe 2 Pre-test yaitu 266,17 mg/dL, sedangkan nilai
yang di dapat paling rendah 189 mg/dL, dan nilai
Kel. Intervensi Kel. Kontrol yang di dapat paling tinggi yaitu 397 mg/dL.
Kategori Lama
Pada saat Post-test nilai kadar gula
Menderita f % f % darah rata-rata yang di dapat yaitu 214,00 mg/dL,
<5 Tahun 2 11,1 7 38,9 sedangkan nilai yang di dapat paling rendah 150
>5 Tahun 16 88,9 11 61,1 mg/dL, dan nilai yang di dapat paling tinggi yaitu
18 100, 18 100,0 264 mg/dL, terjadi penurunan kadar gula darah
Total responden.
0
Sumber : Data Primer 2019
b. Terapi Relaksasi Benson Pada Kelompok
Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa Kontrol
lama responden yang menderita DM di Pada kelompok kontrol hanya diberikan
Wilayah Kerja Puskesmas Jongaya Kota 1 perlakuan saja yaitu terapi benson sehingga
Makassar pada kelompok intervensi rata-rata berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap
>15 tahun sebanyak 16 orang (88,9%), dan 18 responden didapatkan hasil penelitian
<5 tahun sebanyak 2 orang (11,1%). pengukuran kadar gula darah sebelum dan
Pada kelompok kontrol rata-rata sesudah dilakukan berupa pemberian terapi
lama menderita >5 tahun benayak 11 orang benson didapatkan hasil.
(61,1%), dan <5 tahun sebanyak 7 orang
(61,1,%). Tabel 4.7
Dalam analisa Univariat dihasilkan Distribusi Responden Menurut Hasil Pengukuran
distribusi frekuensi (jumlah presentase) dari Kadar Gula Darah dengan pemberian terapi
masing-masing kategori variabel independen Benson Pre-test dan Post Test Kelompok Kontrol
dan variabel dependen yaitu pengaruh terapi
benson dan murottal Al-Qur’an pada Nilai
Pengukura
kelompok intervensi dan kelompok kontrol Mean Min Max
n
. .
a. Terapi Relaksasi Benson + Murottal Al-Qur’an Pre-test 252,1 187 458
Pada Kelompok Intervensi 7
Pada kelompok intervensi diberikan 2 Post-test 244,6 187 386
perlakuan yaitu terapi benson + murottal Al- 7
Qur’an sehingga berdasarkan penelitian yang Sumber : Data Primer 2019
dilakukan terhadap 18 responden didapatkan
hasil penelitian pengukuran kadar gula darah
97
Jurnal Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Vol. 11 No. 01 2020
e-issn : 2622-0148, p-issn : 2087-0035
Pada kelompok kontrol diberikan hanya kadar gula darah dengan nilai P value. Lebih
1 terapi yaitu terapi benson dan berdasarkan besar dari 0,05 (p>0,05) maka H0 diterima dan Ha
tabel 4.7 dapat di ketahui bahwa pada kelompok ditolak. Hal ini berarti pemberian terapi Benson
kontrol nilai rata-rata yang di dapat pada saat tidak berpengaruh terhadap penurunan kadar
Pre-test yaitu 252,17 mg/dL, sedangkan nilai gula darah pada lansia dengan DM Tipe 2 di
yang di dapat paling rendah 187 mg/dL, dan nilai Wilayah Puskesmas Jongaya Kota Makassar.
yang di dapat paling tinggi yaitu 458 mg/dL. Pada kelompok intervensi di peroleh
Pada saat Post-test nilai rata-rata yang hasil setelah dilakukan pengukuran kadar gula
di dapat yaitu 244,67 mg/dL, sedangkan nilai darah Pre-test dan Post-test perlakuan berupa
yang di dapat paling rendah 187 mg/dL, dan nilai pemberian terapi benson + murottal Al-Qur’an
yang di dapat paling tinggi yaitu 386 mg/dL. didapatkan Pvalue lebih kecil dari 0,05 (p<0,05),
Terjadi penurunan pada nilai mean dan nilai maka Ha di terima. Hal ini berarti pemberian 2
maximum tetapi tidak terjadi perubahan kadar perlakukan sekaligus yaitu terapi benson +
gula darah pada nilai minimum. murottal Al-Qur’an berpengaruh terhadap
Pada hasil diatas dapat diiketahui penurunan kadar gula darah pada lansia dengan
bahwa pada kelompok kontrol yang dilakukan DM Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Jongaya
terapi benson tidak berpengaruh signifikan Kota Makassar.
terhadap kadar gula darah pasien, ada beberapa
responden yang mengalami penurunan kadar PEMBAHASAN
gula darah tetapi ada juga yang tidak sehingga
nilai yang didapatkan tidak begitu signifikan. Hal Berdasarkan hasil penelitian yang telah
ini juga dapat dipengaruhi oleh tingkat dilakukan terhadap 2 kelompok yaitu kelompok
konsentrasi seseorang dalam melakukan intervensi dan kelompok kontrol yang masing-masing
relaksasi tersebut juga lama melakukan terapi , kelompok terdiri dari 18 orang responden, di ketahui
selain itu hal yang juga dapat mempengaruhi bahwa karakteristik responden bervariasi mulai dari
hasilnya yaitu benar tidaknya cara dari responden usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, lama
melakukan terapi dirumah saat didampingi menderita DM
keluarga. Diketahui bahwa rata-rata umur lansia yang
Sedangkan pada kelompok intervensi menderita DM di Wilayah Kerja Puskesmas Jongaya
yaitu kempok yang diberikan 2 perlakuan yaitu Kota Makassar pada kelompok intervensi dengan
terapi benson + murottal Al-Qur’an terdapat nilai usia <65 tahun sebanyak 15 orang (83,3%) dan pada
yang signifikan terhadap kadar gula darah usia >65 sebanyak 3 orang (16,7%). Sedangkan
sebelum dan setelah melakukan terapi. pada kelompok kontrol responden yang berusia <65
Analisa bivariat yaitu menganalisa tahun yaitu 9 orang (50,0%) dan pada usia >65 tahun
pengaruh Terapi Benson dan terapi benson + juga sebanyak 9 orang (50,0%). Pada lansia proses
Murottal Al-Qur’an terhadap penurunan kadar metabolisme menurun sehingga proses penuaan
gula darah lansia dengan DM tipe 2 di Wilayah juga mempengaruhi hormon-hormon yang ada pada
Kerja Puskesmas Jongaya Kota Makassar tubuh manusia itulah mengapa usia menjadi salah
dengan menggunakan uji Wilcoxon dikarenakan satu faktor seorang terkena DM Tipe 2
data tidak berdistribusi normal. Rata-rata usia responden sesuai dengan teori
yang menyebutkan bahwa usia lebih dari 40 tahun
Tabel 4.8 merupakan salah satu faktor risiko terjadinya
Pengaruh Terapi Relaksasi Benson dan Benson + penyakit Diabetes Melitus (Nuari, 2017). Hasil
Murottal Al-Qur’an Terhadap kadar gula Darah penelitian ini juga di dukung oleh penelitian yang
Lansia dengan DM Tipe 2 pernah di lakukan oleh Wiastuti(2017) dimana
semakin tua usia maka semakin tinggi risiko untuk
Nilai Mean menderita DM.
Kelompok Pre- Post- P Diketahui bahwa anggota keluarga penderita
test test DM di Wilayah Kerja Puskesmas Jongaya Kota
Intervensi 266,17 214,00 ,000 Makassar pada kelompok intervensi sebagian besar
Kontrol 252,17 244,67 ,293 berjenis kelamin perempuan sebanyak 16 orang
Sumber : Data Primer 2019 (88,9%), dan yang berjenis kelamin laki-laki
sebanyak 2 orang (11,1%). Pada kelompok kontrol
Tabel 4.8 diperoleh hasil setelah dari uji sebagian besar berjenis kelamin perempuan
statistik ( uji Wilcoxone) yang menunjukkan sebanyak 16 orang (88,9,%), dan yang berjenis
bahwa pada kelompok kontrol setelah dilakukan kelamin laki-laki sebanyak 6 orang (11,1%).
terapi relaksasi Benson 7 hari berturut-turut Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian
dengan frekuensi 2 kali dalam 1 hari didapatkan dari Fathurohman dan Fadhilah (2016) didapatkan
98
Jurnal Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Vol. 11 No. 01 2020
e-issn : 2622-0148, p-issn : 2087-0035
hasil hubungan yang bermakna antara jenis kelamin menderita berpengaruh terhadap kadar gula darah
dan tingkat risiko DMT2, hal ini tidak selaras dengan pasien dikarenakan fungsi-fungsi dari organ tubuh
penelitian Wicaksono (2011) dengan disain case- yang telah menurun, gula darah yang tinggi dapat
control dan n=60 di Semarang dan penelitian Majgi et meningkatkan viskositas darah sehingga
al., (2012) dengan disain cross-sectional dan n=1400 mempengaruhi elastisitas pembuluh darah hal ini
di India yang menyatakan tidak ada hubungan dapat mempengaruhi sistem sirkulasi yang dalam
signifikan antara jenis kelamin dengan kejadian tubuh manusia.
DMT2. Setelah dilakukannya terapi relaksasi benson
Pada penelitian diketahui bahwa anggota dan murottal Al-Quran kadar gula darah pada
keluarga penderita DM di Wilayah Kerja Puskesmas responden semakin membaik dikarenakan terapi
Jongaya Kota Makassar pada kelompok intervensi yang dilakukan terjadwal dan responden dan
rata-rata tingkat pendidikan yaitu lulusan Perguruan keluarga antusias dalam mengikuti semua instruksi,
Tinggi sebanyak 11 orang (61,1%), sedangkan proses terapi dilakukan selama 7 hari dan terapi
lulusan SMA sebanyak 3 orang (16,7%), dan lulusan dilakukan 2x dalam sehari dan dibantu langsung oleh
SMP sebanyak 2 orang (11,1%). keluarga responden dalam memantau terapi yang
Pada kelompok kontrol rata-rata tingkat diberikan sehingga ada kerjasama yang baik dari
pendidikan yaitu lulusan Perguruan Tinggi sebanyak peneliti responden dan keluarga responden.
7 orang (38,9%), sedangkan lulusan SMA sebanyak Setelah melihat hasil yang telah dilakukan,
3 orang (16,7%), lulusan SMP sebanyak 2 orang dapat disimpulkan bahwa ke dua terapi sebenarnya
(11,1%) dan lulusan SMP dan SD masing masing 3 berpengaruh untuk menurunkan kadar gula darah
orang (16,7%). terbukti dari nilai mean sebelum dan setelah
Tingkat pendidikaan dapat mempengaruhi dilakukan terapi tersebut hanya saja pada terapi ke
kemampuan, pengetahuan, dan perilaku seseorang dua penggabungan antara terapi relaksasi benson
dalam menerapkan apa yang sudah dia pelajari dan murottal Al-Qur’an berpengaruh signifikan
(Lestari, 2015). Jika pendidikan tinggi namun terhadap penurunan kadar gula darah klien
kepatuhan terhadap gaya hidup (kesadaran diri) yang dibandingan dengan hanya dilakukan terapi benson
baik tidak dipenuhi maka kadar gula darah juga tidak saja. Hal karena pada kelompok intervensi diberikan
akan terkontrol. kombinasi relaksasi Benson saja dan terapi murottal.
Selanjutnya bahwa anggota keluarga penderita Pemberian relaksasi Benson saja sudah dapat
DM di Wilayah Kerja Puskesmas Jongaya Kota menurunkan GDP, ditambah lagi pemberian terapi
Makassar pada kelompok intervensi rata-rata bekerja murottal, maka penurunan GDP menjadi lebih
sebagai PNS yaitu sebanyak 8 orang (44,4%), banyak.
sedangkan yang tidak bekerja sebanyak 6 orang Ketika sesorang diperdengarkan murottal Al-
(33,3%), dan yang bekerja sebagai Pegawai Swasta Qur’an, maka harmonisasi lantunan murottal Al-
(16,7%). Qur’an yang indah akan masuk ke dalam telinga
Pada kelompok control rata-rata tidak bekerja dalam bentuk suara (audio), menggetarkan gendang
sebanyak 12 orang (66,7%), sedangkan yang telinga, mengguncangkan cairan di telinga dalam
bekerja sebagai Pegawai Swasta sebanyak 3 orang serta menggetarkan sel-sel rambut di dalam koklea
(16,7%), dan yang bekerja sebagai PNS 3 orang untuk selanjutnya melalui saraf koklearis menuju ke
(16,7%). otak dan menciptakan imajinasi keindahan di otak
Variabel jenis pekerjaan berhubungan dengan kanan dan otak kiri (Smeltzer & Bare, 2002a). Hal ini
aktifitas fisik dan aktifitas olahraga. Ibu rumah tangga akan berdampak pada kenyamanan dan perubahan
melakukan beberapa aktifitas di rumah seperti perasaan sehingga merasakan sensasi yang
mencuci, memasak dan membersihkan rumah serta menenangkan. Perubahan perasaan ini dikarenakan
banyak aktifitas lainnya yang tidak dapat murottal Al-Qur’an dapat menjangkau wilayah kiri
dideskripsikan. Aktifitas fisik akan berpengaruh korteks cerebri (Mindlin, 2009).
terhadap peningkatan insulin sehingga kadar gula Hipotalamus adalah area pengaturan
dalam darah akan berkurang. Jika insulin tidak sebagian fungsi vegetatif dan fungsi endokrin tubuh
mencukupi untuk mengubah glukosa menjadi energi seperti aspek perilaku emosional, jaras pendengaran
maka akan timbul DM (Kemenkes, 2010). diteruskan ke formatio retikularis sebagai penyalur
Diketahui bahwa lama responden yang impuls menuju serat otonom (Greenstein & Wood,
menderita DM di Wilayah Kerja Puskesmas Jongaya 2010). Serat saraf tersebut berupa saraf simpatis dan
Kota Makassar pada kelompok intervensi rata-rata >5 para simpatis. Kedua saraf ini dapat mempengaruhi
tahun sebanyak 16 orang (88,9%), dan <5 tahun kontraksi dan relaksasi organ-organ (Mindlin, 2009).
sebanyak 2 orang (11,1%). Pada kelompok kontrol Relaksasi tersebut dapat menurunkan kadar glukosa
rata-rata lama menderita >5 tahun benayak 11 orang darah pada pasien diabetes dengan menekan
(61,1%), dan <5 tahun sebanyak 7 orang (61,1,%). kelebihan pengeluaran hormone-hormon yang dapat
Dari hasil yang didapatkan dapat dilihat bahwa lama meningkatkan kadar glukosa darah yaitu epinefrin,
99
Jurnal Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Vol. 11 No. 01 2020
e-issn : 2622-0148, p-issn : 2087-0035
DAFTAR PUSTAKA
Benson, H & Proctor, W. (2010) The Relaxcation Revolution. USA : Harvard Medical School
Cnn Indonesia, https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160318212937-255-118415/alasan-ilmiah-stres-bisa-
sebabkan-diabetes 26 juni 2019
Greenstein B. & Wood D. (2010). At A Glance, Sistem Endokrin. Edisi Kedua. penerjemah : Yasmine, E. &
Rachmawati A. D. Jakarta : Erlangga.
Internasional Diabetes Federation 2015 Online of Diabetes ATLAS eight edition 2015.
http://www.diabetesatlas.org/(diakses, 23 februari 2019)
Juwita, L., et.all. 2016 Pengaruh Terapi Relaksasi Benson Trehadap Kadar Gula Darah Pada Lansia Dengan
Diabetes : Jurnal Ners Lentera, vol.4, no. 1, maret 2016.
Lentera, J. N. (2016). Pengaruh terapi relaksasi benson terhadap kadar gula darah pada lansia dengan diabetes,
4(1), 6–14.
Mindlin. (2009). Pengaruh Al-Qur’an terhadap Fisiologi dan Psikologi Manusia, Al-Qur’an dan terjemahannya.
Jakarta: Salemba.
100
Jurnal Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Vol. 11 No. 01 2020
e-issn : 2622-0148, p-issn : 2087-0035
Pratiwi,L.,et.all.2015.Pengaruh Teknik Relaksasi Benson dan Morottal Al-Quran Terhadap Tekana Darah Pada
Penderita Hipertensi Primer :
Purwakania Hasan, Aliah B. 2008. Pengantar Psikologi Kesehatan Islami. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Read more https://almanhaj.or.id/2416-pentingnya-penyembuhan-dengan-al-quran-dan-as-sunnah.html
Ratnasari, Isniani Faktor risiko mempengaruhi kejadian Diabetes mellitus tipe dua, vol 4. no 1. diakses 26 Juni 2019
Sahar H, Riani.2016. Efektivitas Relaksasi Benson dan Nafas Dalam Terhadap Perubahan Tingkat Kecemasan
Lansia. 8 Maret 2019
Smeltzer, S.C & Barre, B.G (2002a) Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8. volume 2.
Jakarta : buku Kedokteran ECG
Smeltzer, S. C., dkk. (2008). Brunner and Suddarth’s Textbook of Medical Surgical Nursing (11th ed.). Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins.
Tandra H.2017 Diabetes Bisa Sembuh : Petunjuk Praktis Menyalahkan dan Menyembuhkan Diabetes. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama
101
ﻋﻠﯽ ﻣﻨﺼﻮري و ﻫﻤﮑﺎران /ﻓﺼﻠﻨﺎﻣﻪ ﻋﻠﻤﯽ ﭘﮋوﻫﺸﯽ ﭘﺮﺳﺘﺎري دﯾﺎﺑﺖ زاﺑﻞ
pISSN:2345-5020
ﻣﻘﺎﻟﻪ اﺻﯿﻞ ﭘﮋوﻫﺸﯽ eISSN:2423-5571
ﺑﺮرﺳﯽ ﺗﺄﺛﯿﺮ روش آرام ﺳﺎزي ﺑﻨﺴﻮن ﺑﺮ ﻣﯿﺰان ﻗﻨﺪﺧﻮن ﻧﺎﺷﺘﺎ در ﺑﯿﻤﺎران ﻣﺒﺘﻼ ﺑﻪ
دﯾﺎﺑﺖ ﻧﻮع 2
Downloaded from jdn.zbmu.ac.ir at 14:29 +0330 on Monday November 16th 2020
*1
ﺣﺴﯿﻦ ﺷﻬﺪادي ،1ﻋﻠﯽ ﻣﻨﺼﻮري
ﮐﺎرﺷﻨﺎس ارﺷﺪ ﭘﺮﺳﺘﺎري ،ﻣﺮﺑﯽ ،داﻧﺸﮑﺪه ﭘﺮﺳﺘﺎري و ﻣﺎﻣﺎﯾﯽ ،داﻧﺸﮕﺎه ﻋﻠﻮم ﭘﺰﺷﮑﯽ زاﺑﻞ ،زاﺑﻞ ،اﯾﺮان. .1
ﻧﻮﯾﺴﻨﺪه ﻣﺴﺌﻮل :ﻋﻠﯽ ﻣﻨﺼﻮري ،داﻧﺸﮕﺎه ﻋﻠﻮم ﭘﺰﺷﮑﯽ زاﺑﻞ اﯾﻤﯿﻞ:
ﭼﮑﯿﺪه:
ﻣﻘﺪﻣﻪ و ﻫﺪف :دﯾﺎﺑﺖ ﻧﻮع دو ﯾﮑﯽ از ﺷﺎﯾﻊ ﺗﺮﯾﻦ ﺑﯿﻤﺎري ﻫﺎي ﻣﺰﻣﻦ اﺳﺖ ﮐﻪ ﺟﺮﯾﺎن ﻣﻨﻈﻢ زﻧﺪﮔﯽ را ﻣﺨﺘﻞ ﮐﺮده و ﭘﯿﺎﻣﺪﻫﺎي
رواﻧﯽ ﻣﻬﻤﯽ دارد .آرام ﺳﺎزي ﻋﻀﻼﻧﯽ ﺑﺎ ﮐﺎﻫﺶ اﺳﺘﺮس رواﻧﯽ و ﮐﺎﻫﺶ ﺗﺮﺷﺢ ﻫﻮرﻣﻮن ﻫﺎي اﺳﺘﺮس ﻧﻈﯿﺮ ﻫﻮرﻣﻮن ﮐﻮرﺗﯿﺰول ﻫﻤﺮاه
اﺳﺖ و از اﯾﻦ رو ﻣﯽ ﺗﻮان از اﯾﻦ ﺗﮑﻨﯿﮏ ﺑﻪ ﻋﻨﻮان ﯾﮏ درﻣﺎن ﮐﻤﮑﯽ ﺟﻬﺖ ﮐﺎﻫﺶ اﺿﻄﺮاب و در ﻧﺘﯿﺠﻪ ﮐﻨﺘﺮل ﻗﻨﺪ ﺧﻮن در ﺑﯿﻤﺎران
اﺳﺘﻔﺎده ﻧﻤﻮد .ﻟﺬا اﯾﻦ ﻣﻄﺎﻟﻌﻪ ﺑﺎ ﻫﺪف ﺑﺮرﺳﯽ ﺗﺄﺛﯿﺮ روش آرام ﺳﺎزي ﺑﻨﺴﻮن ﺑﺮ ﻣﯿﺰان ﻗﻨﺪ ﺧﻮن ﻧﺎﺷﺘﺎ در ﺑﯿﻤﺎران ﻣﺒﺘﻼ ﺑﻪ دﯾﺎﺑﺖ ﻧﻮع
دو اﻧﺠﺎم ﮔﺮﻓﺖ.
ﻣﻮاد و روشﻫﺎ :اﯾﻦ ﻣﻄﺎﻟﻌﻪ از ﻧﻮع ﮐﺎرآزﻣﺎﯾﯽ ﺑﺎﻟﯿﻨﯽ ﺷﺎﻫﺪ دار ﺑﻮد 80 .ﻧﻔﺮ ﮐﻪ ﺷﺮاﯾﻂ ﺷﺮﮐﺖ در اﯾﻦ ﻣﻄﺎﻟﻌﻪ را دارا ﺑﻮدﻧﺪ ﺑﺎ روش
ﻧﻤﻮﻧﻪ ﮔﯿﺮي ﻣﺒﺘﻨﯽ ﺑﺮ ﻫﺪف وارد ﻣﻄﺎﻟﻌﻪ ﺷﺪه و ﺑﻪ ﻃﻮر ﺗﺼﺎدﻓﯽ ﺑﻪ دو ﮔﺮوه آزﻣﻮن و ﺷﺎﻫﺪ ﺗﻘﺴﯿﻢ ﺷﺪﻧﺪ .در اﺑﺘﺪا ﻣﻄﺎﻟﻌﻪ ﺳﻄﺢ ﻗﻨﺪ
ﺧﻮن ﻧﺎﺷﺘﺎ اﻧﺪازه ﮔﯿﺮي ﺷﺪ .ﺳﭙﺲ ﮔﺮوه آزﻣﻮن ﺑﻪ ﻣﺪت 2ﻣﺎه در دوره آﻣﻮزش آرام ﺳﺎزي ﻋﻀﻼﻧﯽ ﺷﺮﮐﺖ ﮐﺮدﻧﺪ .ﭘﺲ از ﭘﺎﯾﺎن دوره
ﺳﻄﺢ ﻗﻨﺪ ﺧﻮن ﻧﺎﺷﺘﺎ ﻣﺠﺪداً اﻧﺪازه ﮔﯿﺮي ﺷﺪ .اﻃﻼﻋﺎت ﺑﻪ دﺳﺖ آﻣﺪه ﺑﺎ آزﻣﻮن ﻫﺎي tﻣﺴﺘﻘﻞ و زوﺟﯽ در ﻧﺮم اﻓﺰار SPSSﻧﺴﺨﻪ
23ﺗﺠﺰﯾﻪ و ﺗﺤﻠﯿﻞ ﺷﺪﻧﺪ.
ﯾﺎﻓﺘﻪ ﻫﺎ :ﺑﺮ اﺳﺎس ﯾﺎﻓﺘﻪ ﻫﺎ ،ﻗﺒﻞ از ﻣﺪاﺧﻠﻪ ﺑﯿﻦ ﻣﯿﺎﻧﮕﯿﻦ ﻗﻨﺪ ﺧﻮن ﻧﺎﺷﺘﺎ ﮔﺮوه آزﻣﻮن و ﮐﻨﺘﺮل ﺗﻔﺎوت ﻣﻌﻨﯽ دار آﻣﺎري ﻣﺸﺎﻫﺪه ﻧﺸﺪ
) .(P=0.35اﻣﺎ ﭘﺲ از ﻣﺪاﺧﻠﻪ ﻣﯿﺎﻧﮕﯿﻦ ﺷﺎﺧﺺ ﺑﯿﻮﺷﯿﻤﯿﺎﯾﯽ ﻣﻮرد ﺳﻨﺠﺶ در ﮔﺮوه آزﻣﻮن ﺑـﻪ ﻃـﻮر ﻣﻌﻨـﯽ داري ﻧﺴـﺒﺖ ﺑـﻪ ﮔـﺮوه
ﮐﻨﺘﺮل ﮐﺎﻫﺶ ﯾﺎﻓﺖ ).( P=0.001
ﺑﺤﺚ و ﻧﺘﯿﺠﻪ ﮔﯿﺮي :ﺑﺎﺗﻮﺟﻪ ﺑﻪ ﻧﺘﺎﯾﺞ ﻣﻄﺎﻟﻌﻪ ﺣﺎﺿﺮ و ﺗﺄﺛﯿﺮ ﻣﺜﺒﺖ آرام ﺳﺎزي ﺑﻨﺴﻮن ﺑﺮ ﮐﺎﻫﺶ ﻣﯿﺰان ﻗﻨﺪ ﺧﻮن ﻧﺎﺷﺘﺎ در ﺑﯿﻤﺎران
ﻣﺒﺘﻼ ﺑﻪ دﯾﺎﺑﺖ ،ﭘﯿﺸﻨﻬﺎد ﻣﯽ ﮔﺮدد آﻣﻮزش ﻫﺎي ﻻزم ﺑﻪ ﭘﺮﺳﻨﻞ درﻣﺎﻧﯽ از ﺟﻤﻠﻪ ﭘﺮﺳﺘﺎران در ﻣﻮرد ﺗﮑﻨﯿﮏ ﻫﺎي آرام ﺳﺎزي و ﺗﺄﺛﯿﺮ
آن اﻧﺠﺎم ﮔﯿﺮد.
واژه ﻫﺎي ﮐﻠﯿﺪي :آرام ﺳﺎزي ﺑﻨﺴﻮن ،ﻗﻨﺪ ﺧﻮن ﻧﺎﺷﺘﺎ ،دﯾﺎﺑﺖ
139
ﺳﺎل ﭘﻨﺠﻢ ﺷﻤﺎره 2ﺑﻬﺎر 1396ص139-146 : ﻓﺼﻠﻨﺎﻣﻪ ﻋﻠﻤﯽ ﭘﮋوﻫﺸﯽ ﭘﺮﺳﺘﺎري دﯾﺎﺑﺖ زاﺑﻞ
ﻣﯽ ﺷﻮد .اﺳﺘﺮس ﻋﺎﻃﻔﯽ و روﺣﯽ ﺑﺮ ﮐﻨﺘﺮل دﯾﺎﺑﺖ اﺛﺮات ﻣﻘﺪﻣﻪ و ﻫﺪف
ﻣﻨﻔﯽ دارد ).(8،7 دﯾﺎﺑﺖ ﻧﻮع دو ﯾﮑﯽ از ﺷﺎﯾﻌﺘﺮﯾﻦ ﺑﯿﻤﺎري ﻫﺎي ﻣﺰﻣﻦ
ﻧﺘﺎﯾﺞ ﭘﮋوﻫﺶ ارن و اردﯾﺪ ﻧﺸﺎن ﻣﯽ دﻫﺪ ﮐﻪ اﻓﺮاد ﻣﺒﺘﻼ ﺑﻪ اﺳﺖ ﮐﻪ ﺟﺮﯾﺎن ﻣﻨﻈﻢ زﻧﺪﮔﯽ را ﻣﺨﺘﻞ ﻣﯽ ﮐﻨﺪ و
دﯾﺎﺑﺖ ﻧﺴﺒﺖ ﺑﻪ ﮐﺴﺎﻧﯽ ﮐﻪ دﯾﺎﺑﺖ ﻧﺪارﻧﺪ اﺳﺘﺮس و ﭘﯿﺎﻣﺪﻫﺎي رواﻧﯽ ﻣﻬﻤﯽ دارد ) .(1ﻣﯿﺰان اﺑﺘﻼ ﺑﻪ دﯾﺎﺑﺖ در
اﺿﻄﺮاب ﺑﯿﺸﺘﺮي دارﻧﺪ ) .(9ﻣﻄﺎﻟﻌﺎت ﻓﺮاواﻧﯽ ﻧﺸﺎن دو دﻫﮥ اﺧﯿﺮ اﻓﺰاﯾﺶ ﭼﺸﻤﮕﯿﺮي داﺷﺘﻪ ،ﺑﻪ ﻃﻮرﯾﮑﻪ ﻣﯿﺰان
Downloaded from jdn.zbmu.ac.ir at 14:29 +0330 on Monday November 16th 2020
ﻣﯽ دﻫﺪ ﮐﻪ اﺳﺘﺮس ﺑﺎﻋﺚ اﻓﺰاﯾﺶ ﻣﻘﺎوﻣﺖ ﺑﻪ اﻧﺴﻮﻟﯿﻦ در آن از ﺣﺪود 285ﻣﯿﻠﯿﻮن ﻧﻔﺮ در ﺳﺎل 2010ﺑﻪ ﺑﯿﺶ از
ﺳﻠﻮل ﻫﺎي ﻣﺨﺘﻠﻒ و در ﻧﺘﯿﺠﻪ اﻓﺰاﯾﺶ ﻗﻨﺪ ﺧﻮن ﺑﯿﻤﺎران 438ﻣﯿﻠﯿﻮن ﻧﻔﺮ ﺗﺎ ﺳﺎل 2030ﺧﻮاﻫﺪ رﺳﯿﺪ ) .(2ﺳﺎزﻣﺎن
دﯾﺎﺑﺘﯽ ﻣﯽ ﺷﻮد ) .(10ﺑﻨﺎﺑﺮاﯾﻦ ﻣﯽ ﺗﻮان ﻧﺘﯿﺠﻪ ﮔﺮﻓﺖ ﮐﻪ ﺑﻬﺪاﺷﺖ ﺟﻬﺎﻧﯽ اﻋﻼم داﺷﺖ ﮐﻪ در ﮐﺸﻮر اﯾﺮان ﺷﯿﻮع
ﺑﺮﻧﺎﻣﻪ ﻫﺎي ﻣﺪاﺧﻠﻪ اي ﺑﺎ ﻫﺪف ﮐﺎﻫﺶ اﺳﺘﺮس ﻣﯽ ﺗﻮاﻧﻨﺪ دﯾﺎﺑﺖ ﺑﯿﻦ ﻣﺮدان 9/8درﺻﺪ و در زﻧﺎن 11/1در ﺻﺪ
در ﺗﻌﺪﯾﻞ ﻗﻨﺪ ﺧﻮن ﺑﯿﻤﺎران دﯾﺎﺑﺘﯽ ﮐﻤﮏ ﮐﻨﻨﺪ و از ﺟﻤﻠﻪ ﻣﯽ ﺑﺎﺷﺪ ) .(3ﺑﯿﻤﺎري دﯾﺎﺑﺖ ﺧﻄﺮ اﺑﺘﻼ ﺑﻪ ﺑﯿﻤﺎري ﻫﺎي
اﯾﻦ درﻣﺎن ﻫﺎ ،درﻣﺎن ﻫﺎي ﻣﮑﻤﻞ ﻣﯽ ﺑﺎﺷﻨﺪ. ﻗﻠﺒﯽ ﻋﺮوﻗﯽ ،ﻧﻔﺮوﭘﺎﺗﯽ ،ﻓﺸﺎرﺧﻮن ،ﻋﻮارض ﭼﺸﻤﯽ و
آرام ﺳﺎزي ﺑﻨﺴﻮن ﯾﮑﯽ از درﻣﺎن ﻫﺎي ﻣﮑﻤﻞ اﺳﺖ ﮐﻪ اﺧﺘﻼﻻت رواﻧﯽ را اﻓﺰاﯾﺶ ﻣﯽ دﻫﺪ ) .(4دﯾﺎﺑﺖ ﭘﯿﺎﻣﺪﻫﺎي
ﻣﮑﺎﻧﯿﺴﻢ اﺻﻠﯽ آن ﮐﺎﻫﺶ اﺳﺘﺮس و اﺿﻄﺮاب ﺑﯿﻤﺎران رواﻧﺸﻨﺎﺧﺘﯽ ﻣﻨﻔﯽ زﯾﺎدي دارد ).(5
دﯾﺎﺑﺘﯽ اﺳﺖ ) .(11،7آرام ﺳﺎزي ﻋﻀﻼﻧﯽ ﺑﺎ ﮐﺎﻫﺶ اﺳﺘﺮس ﻓﺮد ﻣﺒﺘﻼ ﺑﻪ اﯾﻦ ﺑﯿﻤﺎري ﻋﻼوه ﺑﺮ اﺑﺘﻼ ﺑﻪ ﻋﻮارض زود رس
رواﻧﯽ و ﮐﺎﻫﺶ ﺗﺮﺷﺢ ﻫﻮرﻣﻮن ﻫﺎي اﺳﺘﺮس ﻣﺜﻞ ﮐﻮرﺗﯿﺰول ﯾﺎ دﯾﺮرﺳﯽ ﻣﺎﻧﻨﺪ ﻫﯿﭙﻮﮔﻼﯾﺴﻤﯽ و درﮔﯿﺮي ﻋﺮوق ،ﺑﺎ
ﻫﻤﺮاه اﺳﺖ و از اﯾﻦ رو ﻣﯽ ﺗﻮان از اﯾﻦ ﺗﮑﻨﯿﮏ ﺑﻪ ﻋﻨﻮان ﻓﺸﺎرﻫﺎي ﻧﺎﺷﯽ از ﮐﻨﺘﺮل ﺑﯿﻤﺎري ،رﻋﺎﯾﺖ ﺑﺮﻧﺎﻣﻪ ﻫﺎي
ﯾﮏ درﻣﺎن ﮐﻤﮑﯽ ﺟﻬﺖ ﮐﺎﻫﺶ اﺿﻄﺮاب در ﺑﯿﻤﺎران درﻣﺎﻧﯽ ،ﻣﺮاﻗﺒﺖ ﻫﺎي ﭘﯿﭽﯿﺪه و ﭘﺮﻫﺰﯾﻨﻪ ،ﻣﺮاﺟﻌﻪ ﻣﮑﺮر ﺑﻪ
اﺳﺘﻔﺎده ﻧﻤﻮد .از ﻫﻤﯿﻦ رو ﺑﺎ ﺻﺮﻓﻪ و ارزان ،اﻣﺎ ﻣﺆﺛﺮ در ﭘﺰﺷﮏ ،اﻧﺠﺎم آزﻣﺎﯾﺶ ﻫﺎي ﻣﺨﺘﻠﻒ ،ﻧﮕﺮاﻧﯽ درﺑﺎره آﯾﻨﺪه و
ﮐﺎﻫﺶ اﺿﻄﺮاب ﺑﯿﻤﺎران دﯾﺎﺑﺘﯽ ﻣﺤﺴﻮب ﻣـﯽ ﺷﻮد ).(7 اﺣﺘﻤﺎل اﺑﺘﻼي ﻓﺮزﻧﺪان ،اﺧﺘﻼل در رواﺑﻂ اﺟﺘﻤﺎﻋﯽ و
اﻃﻼﻋـﺎت ﻣﻮﺟﻮد ﻧﺸـﺎن ﻣـﯽ دﻫﻨﺪ ﮐﻪ ﺑﯿﺸﺘﺮ ﺑﯿﻤﺎران ﺧﺎﻧﻮادﮔﯽ ،ﻣﺸﮑﻼت ﺟﻨﺴﯽ و اﺧﺘﻼل در ﮐﺎر ﻣﺎﻧﻨﺪ ﺳﺎﯾﺮ
دﯾﺎﺑﺘﯽ از درﻣﺎن ﻫـﺎي ﻣﮑﻤﻞ در ﮐﻨﺎر درﻣﺎن ﻫﺎي ﻣﻌﻤﻮﻟﯽ ﺑﯿﻤﺎري ﻫﺎي ﻣﺰﻣﻦ ،ﻣﻮاﺟﻪ ﻣﯽ ﺷﻮد .ﺑﻪ ﻋﺒﺎرت دﯾﮕﺮ ،اﯾﻦ
اﺳﺘﻔﺎده ﻣﯽ ﮐﻨﻨﺪ ﮐﻪ اﯾـﻦ ﻣﯿـﺰان ﺑﻪ ﻧﺴﺒﺖ اﻓـﺮاد ﻏﯿﺮ ﺑﯿﻤﺎري ﻣﯽ ﺗﻮاﻧﺪ ﺑﺮ روي ﭘﯿﺸﺮﻓﺖ ﻋﻮارض اﯾﺠﺎد ﺷﺪه،
دﯾﺎﺑﺘـﯽ 1/6 ،ﺑﺮاﺑﺮ ﻣﯽ ﺑﺎﺷﺪ ) .(10اﻃﻼﻋـﺎت ﻣﻮﺟﻮد ﻧﺸﺎن وﺿﻌﯿﺖ روﺣﯽ -رواﻧﯽ و ارﺗﺒﺎﻃﺎت ﻓﺮدي ،ﺧﺎﻧﻮادﮔﯽ و
دﻫﻨﺪه آن اﺳﺖ ﮐﻪ آرﻣﯿﺪﮔﯽ ﻋﻀﻼت ﺑﺪن ﻣﻮﺟﺐ ﮐﺎﻫﺶ ﻫﯿﺠﺎﻧﯽ ﺗﺄﺛﯿﺮ ﻣﻨﻔﯽ داﺷﺘﻪ ﺑﺎﺷﺪ ).(6
ﭼﺸﻤﮕﯿﺮ اﺿﻄﺮاب ﻣﯽ ﺷﻮد ).(7 دﯾﺎﺑﺖ ﯾﮏ ﺑﯿﻤﺎري ﭘﺮ اﺳﺘﺮس اﺳﺖ ،ﭼﺮا ﮐﻪ درﻣﺎن اﯾﻦ
ﺑﺎ ﺗﻮﺟﻪ ﺑﻪ اﯾﻦ ﮐﻪ در اﯾﺮان ﺑﺮ ﺧﻼف ﮐﺸﻮرﻫﺎي ﭘﯿﺸﺮﻓﺘﻪ از ﺑﯿﻤﺎري ﺑﻪ ﻃﻮر ﻋﻤﺪه ﺑﺮ ﭘﺎﯾﻪ ﺗﺰرﯾﻖ اﻧﺴﻮﻟﯿﻦ ﻗﺮار دارد و
آرام ﺳﺎزي ﺑﻨﺴﻮن ﺟﻬﺖ ﺑﯿﻤﺎران دﯾﺎﺑﺘﯽ اﺳﺘﻔﺎده ﻣﻨﺎﺳﺒﯽ اﯾﻦ ﺑﯿﻤﺎران ﻋﻼوه ﺑﺮ ﻣﻮاﺟﻬﻪ ﺑﺎ ﻣﺸﮑﻼت ﻃﻮﻻﻧﯽ ﻣﺪت
ﻧﻤﯽ ﺷﻮد .ﻟﺬا ﺗﯿﻢ ﺗﺤﻘﯿﻖ ﺑﺮ آن ﺷﺪ ﺗﺎ ﻣﻄﺎﻟﻌﻪ اي را ﺑﺎ ﻫﻤﻮاره در ﻣﻌﺮض ﺗﺮس از ﮐﺎﻫﺶ ﻗﻨﺪ ﺧﻮن ،اﺟﺒﺎر در
ﻫﺪف ﺑﺮرﺳﯽ ﺗﺄﺛﯿﺮ روش آرام ﺳﺎزي ﺑﻨﺴﻮن ﺑﺮ ﻣﯿﺰان ﻗﻨﺪ ﺗﺰرﯾﻖ اﻧﺴﻮﻟﯿﻦ و ﻧﯿﺎز ﺑﻪ آزﻣﺎﯾﺶ ﻫﺎي ﻣﮑﺮر ﺧﻮن ﺑﺮاي
ﺧﻮن ﻧﺎﺷﺘﺎ در ﺑﯿﻤﺎران ﻣﺒﺘﻼ ﺑﻪ دﯾﺎﺑﺖ ﻧﻮع دو ﻃﺮاﺣﯽ و ﺑﻪ ﮐﻨﺘﺮل ﻗﻨﺪ ﺧﻮن ﻣﯽ ﺑﺎﺷﻨﺪ ﮐﻪ ﻫﻤﻪ اﯾﻦ ﻣﻮارد ﻣﯽ ﺗﻮاﻧﺪ
ﻣﺮﺣﻠﻪ اﺟﺮا ﮔﺬارد. ﻣﻨﺸﺎء اﺳﺘﺮﺳﯽ ﻓﺰآﯾﻨﺪه ﺑﺮاي ﺑﯿﻤﺎران ﺑﺎﺷﺪ ،ﺑﻪ ﻋﻼوه
اﻧﺪﯾﺸﯿﺪن در ﻣﻮرد ﻣﺸﮑﻼت دوران زﻧﺪﮔﯽ و ﮐﺎﻫﺶ ﻃﻮل
ﻋﻤﺮ ﺑﯿﻤﺎران ﺑﻪ دﻟﯿﻞ ﻋﻮارض ﺑﯿﻤﺎري ﺑﺎﻋﺚ اﺿﻄﺮاب
140
ﻋﻠﯽ ﻣﻨﺼﻮري و ﻫﻤﮑﺎران
در ﮔﺮوه ﻣﺪاﺧﻠﻪ ﻫﺮ اﻧﺪام اﺑﺘﺪا ﺑﻪ ﻣﺪت 2-10ﺛـﺎﻧﯿﻪ ﻣﻮاد و روش ﻫﺎ
ﻣﻨﻘﺒـﺾ ﺷﺪه و ﭘﺲ از آن ﺑﻪ ﻣـﺪت 8-10ﺛﺎﻧﯿﻪ در ﺣﺎﻟﺖ
اﯾﻦ ﻣﻄﺎﻟﻌﻪ ﯾﮏ ﮐﺎرآزﻣﺎﯾﯽ ﺑﺎﻟﯿﻨﯽ ﺑﻮد .ﺟﺎﻣﻌﻪ ﻣﻮرد
ﺷﻠﯽ ﮐﺎﻣﻞ ﻗﺮار ﻣـﯽ ﮔﺮﻓﺖ و روي ﮐﻠﻤﺎت آرام ،آراﻣﺘﺮ،
ﻣﻄﺎﻟﻌﻪ ﮐﻠﯿﻪ ﺑﯿﻤﺎران ﻣﺒﺘﻼ ﺑﻪ دﯾﺎﺑﺖ ﻧﻮع دو ﻣﺮاﺟﻌﻪ ﮐﻨﻨﺪه
رﻫﺎ ،ﺷﻞ و ...ﺗﻤﺮﮐﺰ ﻣﯽ ﻧﻤﻮد .در اﯾﻦ روش ﮐﻞ اﻧﺪام ﻫﺎ
ﺑﻪ ﮐﻠﯿﻨﯿﮏ دﯾﺎﺑﺖ ﺑﯿﻤﺎرﺳﺘﺎن اﻣﺎم ﺧﻤﯿﻨﯽ )ره( ﺷﻬﺮﺳﺘﺎن
ﻃﯽ 45دﻗﯿﻘﻪ اﻧﻘﺒﺎض و ﺳﭙﺲ رﻫﺎ ﻣﯽ ﺷﺪﻧﺪ .ﺟﻬﺖ اﻧﺠﺎم
Downloaded from jdn.zbmu.ac.ir at 14:29 +0330 on Monday November 16th 2020
141
ﺳﺎل ﭘﻨﺠﻢ ﺷﻤﺎره 2ﺑﻬﺎر 1396ص139-146 : ﻓﺼﻠﻨﺎﻣﻪ ﻋﻠﻤﯽ ﭘﮋوﻫﺸﯽ ﭘﺮﺳﺘﺎري دﯾﺎﺑﺖ زاﺑﻞ
اﻣﺎ ﭘﺲ از ﻣﺪاﺧﻠـﻪ ﻣﯿـﺎﻧﮕﯿﻦ ﺷـﺎﺧﺺ ﺑﯿﻮﺷـﯿﻤﯿﺎﯾﯽ ﻣـﻮرد ﻣﻘﺎﯾﺴﻪ ﻣﯿﺎﻧﮕﯿﻦ ﺳﻄﺢ ﻗﻨﺪ ﺧﻮن ﻧﺎﺷﺘﺎ در دو ﮔﺮوه ﻣﺪاﺧﻠﻪ
ﺳﻨﺠﺶ در ﮔﺮوه آزﻣﻮن ﺑﻪ ﻃﻮر ﻣﻌﻨﯽ داري ﻧﺴﺒﺖ ﺑﻪ ﮔﺮوه و ﺷﺎﻫﺪ در ﺷﺮوع و ﭘﺎﯾﺎن ﻣﻄﺎﻟﻌﻪ در ﺟـﺪول 1اراﺋـﻪ ﺷـﺪه
ﮐﻨﺘــﺮل ﮐــﺎﻫﺶ ﯾﺎﻓــﺖ ) .(P=0.001ﻫﻤﭽﻨــﯿﻦ در ﮔــﺮوه اﺳﺖ .ﺑﺮ اﺳﺎس ﯾﺎﻓﺘـﻪ ﻫـﺎ ،ﻗﺒـﻞ از ﻣﺪاﺧﻠـﻪ ﺑـﯿﻦ ﻣﯿـﺎﻧﮕﯿﻦ
آزﻣﻮن ﻣﻘﺎﯾﺴﻪ ﻣﯿﺎﻧﮕﯿﻦ ﺳﻄﺢ ﻗﻨﺪ ﺧﻮن ﻧﺎﺷﺘﺎ ﻗﺒﻞ و ﺑﻌﺪ از ﺳــﻄﺢ ﻗﻨــﺪ ﺧــﻮن ﻧﺎﺷــﺘﺎ ﮔــﺮوه آزﻣــﻮن و ﮐﻨﺘــﺮل ﺗﻔــﺎوت
ﻣﺪاﺧﻠﻪ ﻣﻌﻨﯽ دار ﺑﻮد ) .(P=0.01اﻣﺎ در ﮔﺮوه ﺷـﺎﻫﺪ اﯾـﻦ ﻣﻌﻨﯽ دار آﻣﺎري ﻣﺸﺎﻫﺪه ﻧﺸﺪ ).(P=0.35
Downloaded from jdn.zbmu.ac.ir at 14:29 +0330 on Monday November 16th 2020
ﻫﻤﭽﻨﯿﻦ ﻣﻮﻗﻌﯿﺖ ﻫﺎي اﺳﺘﺮس زا ﻣﻮﺟﺐ اﻓﺰاﯾﺶ ﺗﺮﺷﺢ ﺑﺤﺚ و ﻧﺘﯿﺠﻪ ﮔﯿﺮي
ﮐﻮرﺗﯿﺰول ﻣﯽ ﺷﻮﻧﺪ ) .(14و از آﻧﺠﺎ ﮐﻪ ﮐﻮرﺗﯿﺰول ﺑﺎ اﺛﺮ
اﯾﻦ ﻣﻄﺎﻟﻌﻪ ﺑﺎ ﻫﺪف ﺑﺮرﺳﯽ ﺗﺄﺛﯿﺮ روش آرام ﺳﺎزي ﺑﻨﺴﻮن
ﺑﺮ ﮐﺒﺪ ﻣﻮﺟﺐ اﻓﺰاﯾﺶ ﺗﻮﻟﯿﺪ ﻗﻨﺪ و ﮐﺎﻫﺶ اﺳﺘﻔﺎده از آن
ﺑﺮ ﻣﯿﺰان ﻗﻨﺪ ﺧﻮن ﻧﺎﺷﺘﺎ در ﺑﯿﻤﺎران ﻣﺒﺘﻼ ﺑﻪ دﯾﺎﺑﺖ ﻧﻮع
در ﺑﺎﻓﺖ ﻫﺎي ﺑﺪن ﻣﯽ ﺷﻮد ،ﺑﻪ ﻧﻈﺮ ﻣﯽ رﺳﺪ اﯾﻨﮕﻮﻧﻪ
دو اﻧﺠﺎم ﺷﺪ .ﯾﺎﻓﺘﻪ ﻫﺎي اﯾﻦ ﭘﮋوﻫﺶ ﻧﺸﺎن دﻫﻨﺪه ﺗﺄﺛﯿﺮ
آﻣﻮزش ﻫﺎ ﺑﺎ ﻓﺮوﻧﺸﺎﻧﯽ ﯾﺎ ﮐﺎﻫﺶ ﺗﺮﺷﺢ ﮐﻮرﺗﯿﺰول ،ﻣﯽ
ﻣﺜﺒﺖ ﻣﺪاﺧﻠﻪ آرام ﺳـﺎزي ﺑﻨﺴﻮن ﻃﯽ 8ﻫﻔﺘﻪ ﺑﺮ ﻣﯿﺰان
ﺗﻮاﻧﻨﺪ ﺑﻪ ﮐﻨﺘﺮل ﺑﻬﺘﺮ ﻗﻨﺪ ﺧﻮن ﺑﯿﻤﺎران دﯾﺎﺑﺘﯽ ﮐﻤﮏ
ﻗﻨﺪ ﺧﻮن ﻧﺎﺷﺘﺎ در ﮔﺮوه آزﻣﻮن ﻧﺴﺒﺖ ﺑﻪ ﮔﺮوه ﺷﺎﻫﺪ ﻣﯽ
ﮐﻨﻨﺪ ).(15
ﺑﺎﺷﺪ .ﻗﻨﺪ ﺧﻮن ﻧﺎﺷﺘﺎ ﺷﺎﺧﺼﯽ ﺑﺮاي ﺑﺮرﺳﯽ وﺿﯿﻌﺖ
ﻫﻤﯿﻨﻄﻮر ﻫﯿﺠﺎﻧﺎت ﻣﻨﻔﯽ ﻣﯽ ﺗﻮاﻧﻨﺪ ﺑﺎ ﺗﺸﺪﯾﺪ ﺗﻐﯿﯿﺮات
ﮐﻨﺘﺮل ﻗﻨﺪ ﺧﻮن ﺑﯿﻤﺎران دﯾﺎﺑﺘﯽ ﻣﯽ ﺑﺎﺷﺪ ).(12
رﻓﺘﺎري و ﻋﺪم ﭘﺎﯾﺒﻨﺪي ﺑﯿﻤﺎران ﺑﻪ رژﯾﻢ ﻫﺎي
درﻣﺎﻧﯽ –ﻣﺮاﻗﺒﺘﯽ ،ﺑﻪ ﺷﮑﻞ ﻏﯿﺮ ﻣﺴﺘﻘﯿﻢ ﺑﺮ ﻣﯿﺰان ﻗﻨﺪ ﺑﺮاي ﺗﺒﯿﯿﻦ ﻧﺤﻮه ﮐﺎﻫﺶ ﺷﺎﺧﺺ ﻗﻨﺪ ﺧﻮن ﻧﺎﺷﺘﺎ در
ﺧﻮن ﺗﺎﺛﯿﺮ ﺑﮕﺬارﻧﺪ ،در ﺣﺎﻟﯽ ﮐﻪ آﻣﻮزش ﻫﺎﯾﯽ ﻫﻤﭽﻮن ﺑﯿﻤﺎران ﺷﺮﮐﺖ ﮐﻨﻨﺪه در اﯾﻦ ﭘﮋوﻫﺶ ﻣﯽ ﺗﻮان ﺑﻪ اﯾﻦ
آراﻣﺴﺎزي ،ﺑﺎﻋﺚ ﺑﻬﺒﻮد ﮐﯿﻔﯿﺖ زﻧﺪﮔﯽ ﺑﯿﻤﺎران دﯾﺎﺑﺘﯽ ﻣﯽ ﻧﮑﺘﻪ ﻣﻬﻢ اﺷﺎره ﮐﺮد ﻫﻮرﻣﻮن ﻫﺎي ﺗﻨﻈﯿﻢ ﮐﻨﻨﺪه ﺳﻄﻮح
ﺷﻮد ).(16 ﻗﻨﺪ ﺧﻮن ﺑﺎ ﻫﻮرﻣﻮن ﻫﺎﯾﯽ ﮐﻪ در ﻣﻮﻗﻌﯿﺖ ﻫﺎي اﺳﺘﺮس زا
آﻣﻮزش آراﻣﺴﺎزي اﺛﺮات ﺟﺴﻤﯽ ﻋﮑﺲ اﺛﺮات ﺟﺴﻤﯽ ﺗﺮﺷﺢ ﻣﯽ ﺷﻮﻧﺪ ﯾﮑﯽ ﻣﯽ ﺑﺎﺷﻨﺪ .ﺑﺪﯾﻦ ﺻﻮرت ﮐﻪ ﻃﯽ
ﺑﺮاﻧﮕﯿﺨﺘﮕﯽ اﯾﺠﺎد ﻣﯽ ﮐﻨﺪ ،ﺿﺮﺑﺎن ﻗﻠﺐ را ﮐﻨﺪ ﻣﯽ ﮐﻨﺪ، اﺣﺴﺎس اﺳﺘﺮس ،ﻫﻮرﻣﻮن ﻫﺎ ﺑﺮ ﺳﻄﺢ ﻗﻨﺪ ﺧﻮن ﺗﺎﺛﯿﺮ
ﺟﺮﯾﺎن ﺧﻮن ﻣﺤﯿﻄﯽ را اﻓﺰاﯾﺶ ﻣﯽ دﻫﺪ و ﺛﺒﺎت ﻋﺼﺒﯽ ﮔﺬاﺷﺘﻪ و ﻣﯽ ﺗﻮاﻧﻨﺪ ﺗﻮﻟﯿﺪات اﻧﺴﻮﻟﯿﻦ در ﺑﺪن را ﮐﺎﻫﺶ
ﻋﻀﻼﻧﯽ اﯾﺠﺎد ﻣﯽ ﮐﻨﺪ ).(17 ﯾﺎ اﻓﺰاﯾﺶ داده و ﯾﺎ اﻧﺘﻘﺎل ﺷﯿﻤﯿﺎﯾﯽ اﻧﺴﻮﻟﯿﻦ در ﺑﺪن را
ﺗﻐﯿﯿﺮ دﻫﻨﺪ ).(13
142
ﻋﻠﯽ ﻣﻨﺼﻮري و ﻫﻤﮑﺎران
ﭘﯿﺸﻨﻬﺎد ﻣﯽ ﮔﺮدد ﺑﻪ ﭘﺮﺳﻨﻞ درﻣﺎﻧﯽ از ﺟﻤﻠﻪ ﭘﺮﺳﺘﺎران در اﺳﻌﺪي و ﻫﻤﮑﺎران در ﺳﺎل 1392ﻣﻄﺎﻟﻌﻪ اي را ﺗﺤﺖ
ﻣﻮرد اﻧﺠﺎم ﺗﮑﻨﯿﮏ ﻫﺎي آرام ﺳﺎزي و ﺗﺎﺛﯿﺮ آن ،آﻣﻮزش ﻋﻨﻮان ﻣﻘﺎﯾﺴﻪ اﺛﺮ ﺑﺨﺸﯽ آﻣﻮزش آراﻣﺴﺎزي ﻋﻀﻼﻧﯽ ﺑﺮ
ﻫﺎي ﻻزم داده ﺷﻮد .ﭘﺮﺳﺘﺎران ﻧﯿﺰ ﻣﯽ ﺗﻮاﻧﻨﺪ از اﯾﻦ روش ﮐﺎﻫﺶ ﺧﺸﻢ و ﮐﻨﺘﺮل ﻗﻨﺪ ﺧﻮن در ﺑﯿﻤﺎران دﯾﺎﺑﺘﯽ ﻧﻮع
ارزان و ﺑﺪون ﻋﺎرﺿﻪ ﺑﻪ ﻋﻨﻮان ﻣﮑﻤﻠﯽ ﺑﺮاي درﻣﺎن ﻫﺎي ﯾﮏ و دو اﻧﺠﺎم دادﻧﺪ .ﻧﺘﺎﯾﺞ اﯾﻦ ﭘﮋوﻫﺶ ﻧﺸﺎن داد آرام
داروﯾﯽ اﺳﺘﻔﺎده ﮐﻨﻨﺪ و ﯾﺎ آن را ﺑﻪ ﺑﯿﻤﺎران آﻣﻮزش داده ﺗﺎ ﺳﺎزي ﺑﺮ ﻣﯿﺰان ﻗﻨﺪﺧﻮن و ﮐﻨﺘﺮل ﺑﻬﺘﺮ آن ﻣﻮﺛﺮ اﺳﺖ ﮐﻪ
Downloaded from jdn.zbmu.ac.ir at 14:29 +0330 on Monday November 16th 2020
ﺧﻮدﺷﺎن ﺑﻪ راﺣﺘﯽ از آن اﺳﺘﻔﺎده ﮐﻨﻨﺪ. ﺑﺎ ﻧﺘﺎﯾﺞ ﻣﻄﺎﻟﻌﻪ ﻣﺎ ﻫﻤﺴﻮ ﻣﯽ ﺑﺎﺷﺪ ).(18
ﻃﻼﮐﻮب و ﻫﻤﮑﺎران در ﻣﻄﺎﻟﻌﻪ اي ﮐﻪ ﺑﻪ ﺑﺮرﺳﯽ ﺗﺄﺛﯿﺮ
آراﻣﺴﺎزي ﻋﻀﻼﻧﯽ ﺑﺮ ﺳﻄﺢ ﮔﻠﻮﮐﺰ ﺧﻮن ﮐﻮدﮐﺎن دﯾﺎﺑﺘﯽ
اﻧﺠﺎم داده ﺑﻮدﻧﺪ ﻧﺘﺎﯾﺞ اﯾﻦ ﻣﻄﺎﻟـﻌﻪ ﻧﺸﺎﻧﮕﺮ ﺗﺄﺛﯿﺮ ﻣﺜﺒﺖ
ﻣﺪاﺧﻠﻪ آرام ﺳـﺎزي ﺑﺮ ﺳﻄﺢ ﻗﻨﺪ ﺧﻮن ﮐﻮدﮐﺎن دﯾﺎﺑﺘـﯽ و
در ﻧﺘﯿﺠـﻪ ﮐﺎﻫﺶ ﻣﯿﺰان ﻫﻤـﻮﮔﻠﻮﺑﯿﻦ ﮔﻠﯿﮑـﻮزﯾﻠﻪ ﮐﻮدﮐﺎن
دﯾﺎﺑﺘﯽ ﻣﯽ ﺑﺎﺷﺪ ﮐﻪ ﺑﺎ ﻣﻄﺎﻟﻌﻪ ﻣﺎ ﻫﻤﺴﻮ اﺳﺖ ).(7
در ﻣﻄﺎﻟﻌﻪ اي ﮐﻪ Jablonو ﻫﻤﮑﺎران ﺑﻪ ﺑﺮرﺳﯽ اﺛﺮات
آﻣﻮزش آرام ﺳﺎزي ﺑﺮ ﺗﺤﻤﻞ ﮔﻠﻮﮐﺰ و ﮐﻨﺘﺮل دﯾﺎﺑﺖ در
ﺑﯿﻤﺎران ﻣﺒﺘﻼ ﺑﻪ دﯾﺎﺑﺖ ﻧﻮع دو اﻧﺠﺎم ﭘﺮداﺧﺘﻨﺪ ،ﻧﺘﺎﯾﺞ ﻧﺸﺎن
داد ﮐﻪ آﻣﻮزش آرام ﺳﺎزي ﺑﻪ ﻃﻮر ﻣﺴﺘﻘﯿﻢ ﺑﺎﻋﺖ ﺑﻬﺒﻮد
ﮐﻨﺘﺮل دﯾﺎﺑﺖ در اﻓﺮاد ﻣﺒﺘﻼ ﺑﻪ دﯾﺎﺑﺖ ﻧﻮع 2ﻣﯽ ﺷﻮد ﮐﻪ
اﯾﻦ ﯾﺎﻓﺘﻪ ﻫﺎ ﻧﯿﺰ ﺑﺎ ﻣﻄﺎﻟﻌﻪ ﺣﺎﺿﺮ ﻫﻤﺴﻮ ﻣﯽ ﺑﺎﺷﺪ ).(19
ﻧﺘﺎﯾﺞ ﻣﻄﺎﻟﻌﻪ ﺣﺎﺿﺮ و ﭘﮋوﻫﺶ ﻫﺎي ﻣﺸﺎﺑﻪ ﻧﺸﺎﻧﮕﺮ ﺗﺎﺛﯿﺮ
ﻣﺜﺒﺖ آرام ﺳﺎزي ﺑﺮ ﮐﺎﻫﺶ اﺿﻄﺮاب و در ﻧﺘﯿﺠﻪ ﮐﺎﻫﺶ و
ﮐﻨﺘﺮل ﻣﯿﺰان ﻗﻨﺪ ﺧﻮن در ﺑﯿﻤﺎران ﻣﺒﺘﻼ ﺑﻪ دﯾﺎﺑﺖ ﻣﯽ
ﺑﺎﺷﺪ .ﻟﺬا ،ﺑﺎ ﺗﻮﺟﻪ آﺷﻨﺎﯾﯽ ﮐﻢ ﭘﺮﺳﻨﻞ ﭘﺮﺳﺘﺎري ﺑﺎ روش
ﻫﺎي ﻏﯿﺮداروﯾﯽ ﻣﻮﺛﺮ ﺑﺮ ﮐﻨﺘﺮل ﻗﻨﺪ ﺧﻮن در اﯾﻦ ﺑﯿﻤﺎران،
143
139-146 : ص1396 ﺑﻬﺎر2 ﺳﺎل ﭘﻨﺠﻢ ﺷﻤﺎره ﻓﺼﻠﻨﺎﻣﻪ ﻋﻠﻤﯽ ﭘﮋوﻫﺸﯽ ﭘﺮﺳﺘﺎري دﯾﺎﺑﺖ زاﺑﻞ
144
ﻋﻠﯽ ﻣﻨﺼﻮري و ﻫﻤﮑﺎران
145
139-146 : ص1396 ﺑﻬﺎر2 ﺳﺎل ﭘﻨﺠﻢ ﺷﻤﺎره ﻓﺼﻠﻨﺎﻣﻪ ﻋﻠﻤﯽ ﭘﮋوﻫﺸﯽ ﭘﺮﺳﺘﺎري دﯾﺎﺑﺖ زاﺑﻞ
1- MSc in Nursing, Lecturer, Faculty Member, School of Nursing and Midwifery, Zabol University of
Medical Sciences, Zabol, Iran
*Corresponding Author: Ali Mansouri, Zabol University of Medical Sciences Email:
Abstract
Introduction: Type II diabetes is one of the most common chronic diseases that
disrupts the regular flow of life and has important psychological consequences.
Muscle relaxation is associated with reducing mental stress and reducing the secretion
of stress hormones such as cortisol, and this technique can be used as an adjunct
therapy to reduce anxiety and thus control blood glucose in patients. Therefore, the
aim of this study was to investigate the effect of Benson's relaxation method on fasting
blood glucose in patients with type II diabetes.
Materials and Method: This study was a clinical trial. 80 subjects who participated
in this study were included in the study by objective sampling method and randomly
divided into two groups of test and control. Initially, the level of fasting blood glucose
was measured. The experimental group then participated in muscle relaxation training
for II months. After the end of the course, the level of fasting blood glucose was re-
measured. Data were analyzed by independent t-test and paired t-test using SPSS
version 23 software.
Results: According to the findings, there was no significant difference between the
mean fasting blood glucose and control group before intervention (p = 0.35). But after
the intervention, the mean biochemical index of the test group significantly decreased
compared to the control group (P = 0.001).
Conclusion: Considering the results of this study and the positive effect of Benson's
relaxation on the reduction of fasting blood glucose levels in diabetic patients, it is
suggested that necessary training for nurses such as nurses about relaxation techniques
and their effects should be provided.
Keywords: Benson relaxation, Fasting blood glucose, Diabetes
146