Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Bpk. A

Kunjungan ke-9 Hari/Tanggal : Kamis, 27 April 2017

I. LATAR BELAKANG
A. Karakteristik Keluarga
Menurunnya derajat kesehatan masyarakat dalam rangka kegiatan perawatan kesehatan
masyarakat diakibatkan oleh meningkatnya angka kesakitan pada keluarga. Sasaran khususnya
adalah keluarga rawan, keluarga yang rentan terhadap masalah kesehatan. Hal tersebut
disebabkan karena adanya beberapa faktor antara lain meningkatnya suatu penyakit di
masyarakat, kurangnya kegiatan perawatan kesehatan masyarakat oleh petugas, kurang
akuratnya data yang tersedia dan lingkungan yang tidak sehat dan bersih. Penyakit degeneratif
yang banyak terjadi di masyarakat dan mempunyai tingkat mortalitas yang cukup tinggi serta
mempengaruhi kualitas hidup dan produktifitas seseorang salah satunya adalah penyakit
hipertensi.
Penyakit Hipertensi adalah penyakit yang ditandai meningkatnya tekanan darah akibat
adanya gangguan pada pembuluh darah. Hipertensi dapat disebabkan oleh penyakit ginjal,
kelainan pada korteks adrenal, pemakaian obat-obatan sejenis kortikosteroid, dan lain-lain.
Menurut Sani (2008) hipertensi mengakibatkan jantung bekerja lebih keras sehingga proses
perusakan dinding pembuluh darah berlangsung dengan lebih cepat. Hipertensi dapat
meningkatkan resiko penyakit jantung dua kali dan meningkatkan resiko stroke delapan kali
dibanding dengan orang yang tidak mengalami hipertensi. Selain itu hipertensi juga
menyebabkan terjadinya payah jantung, gangguan pada ginjal dan kebutaan serta yang paling
parah adalah efek jangka panjangnya yang berupa kematian mendadak.
Menurut World Health Organization (WHO) prevalensi hipertensi di dunia pada tahun 2009
terdapat 982 juta orang atau 26,4% penduduk di dunia mengalami kejadian hipertensi. Angka ini
kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025. Penyakit hipertensi di Indonesia
termasuk kedalam kelompok penyakit sepuluh besar di rumah sakit dengan angka kematian yang
cukup tinggi. Sedangkan hasil survey di RW 09, Kelurahan Pondok Labu, Kecamatan Cilandak,
Jakarta Selatan didapatkan hasil bahwa rata-rata warga mengidap penyakit hipertensi baik
dewasa maupun lansia dengan prevalensi 64,2% pada dewasa dan lansia.
Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan oleh perawat telah ditemukan masalah
kesehatan yaitu hipertensi pada keluarga Bpk. A khususnya Bpk. A (57 tahun), beragama Kristen
Protestan, sudah pensiun dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) hampir 3 tahun, alamat RT 07 RW 09
Kelurahan Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan. Pengkajian mulai dilakukan pada 5
April 2017.
Dari hasil pengkajian didapatkan Bpk. A mengatakan setiap tekanan darahnya tinggi, Bpk. A
merasakan pusing dan nyeri dibagian kepala dan pegal di daerah tengkuk leher. Bpk. A juga
mengatakan nyeri bisa berlangsung selama 10 menit, nyeri skala 4 seperti ditusuk-tusuk, dan nyeri
dari kepala menjalar hingga ke leher. Keluarga mengatakan jika merasakan nyeri itu sudah biasa
dan tidak perlu ditangani. Jika penyakitnya kambuh, Bpk. A mengatakan hanya mengkonsumsi
obat warung saja. Keluarga mengaku sering memakai penyedap rasa dan garam cukup banyak,
kalau tidak asin tidak enak. Bpk. A mengatakan hampir setiap hari mengkonsumsi ikan asin. Pola
makan ini sudah diterapkan Bpk. A sejak 30 tahun lalu. Bpk. A juga mengaku sering meminum
kopi pada pagi dan malam hari. Keluarga juga mengatakan Bpk. A sering merokok dan jarang
olahraga. Bpk A menambahkan sedang banyak pikiran karena sudah pensiun dan harus membiayai
biaya kuliah anak-anaknya. Bpk. A mengaku tidak tahu cara perawatan penyakit hipertensi.
Keluarga takut bila terjadi komplikasi. Keluarga mengatakan tidak tahu apa yang harus
dilakukan terhadap Bpk. A agar tidak terjadi komplikasi.
Dan dari hasil pemeriksaan fisik pada Bpk. A diperoleh data sebagai berikut: TTV yang
meliputi TD: 160/110 mmHg, N: 91 x/menit, nilai asam urat 7,5 ml/dl, suhu: 36,5C dan
pernapasan 22 x/menit, BB: 67 Kg, TB: 170 cm. Keadaan umum Bpk. A baik, kesadaran compos
mentis, lidah bersih, gigi masih utuh bersih, mata isokor un-ikterik dan ananemis, tidak terdapat
selaput putih tipis pada mata sinistra Bpk. A, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, mukosa
bibir lembab, mata tidak cekung, turgor kulit baik, tangan hangat dan kaki agak dingin, tidak ada
luka pada ekstremitas atas dan bawah, rambut lebat dan sudah memutih, status kesehatan Bpk. A
setelah diperiksa telah menderita hipertensi stadium 3 (hipertensi berat).
Berdasarkan hasil pendidikan kesehatan yang telah dilakukan pada keluarga Bpk. A
khususnya Bpk. A pada tanggal 12 April 2017 didapatkan data bahwa Bpk. A dan Ibu E mampu
mengenal masalah kesehatan yang ada dalam keluarga khususnya hipertensi. Saat diskusi
membahas masalah penyebab, tanda dan gejala hipertensi, Bpk. A dan Ibu E mampu
menjelaskannya akibat lanjut jika hipertensi tidak segera ditangani. Selain itu Bpk. A mampu
mengidentifikasi tanda-tanda atau masalah hipertensi yang ada pada Bpk. A.
Tindakan keperawatan yang telah perawat lakukan antara lain, penyuluhan kesehatan
mengenai hipertensi dan terapi relaksasi imajinasi terbimbing (guided imagery). Dengan hasil
Bpk. A mengatakan sudah mengurangi mengkonsumsi makanan asin terutama ikan asin,
mengurangi penggunaan garam serta kopi. Bpk. A juga mengatakan sudah mengurangi kebiasaan
merokoknya. Keluarga mengatakan Bpk. A sudah mulai rutin berolahraga. Hasil pemeriksaan
didapatkan TD: 150/100 mmHg, N: 83 x/menit, pernapasan 20 x/menit. Bpk. A mengatakan
merasakan manfaat dan perubahan pada kesehatannya dengan perubahan pola hidup yang Bpk. A
lakukan.
Pada pertemuan ini perawat akan memberikan penyuluhan kesehatan mengenai manfaat dan
tujuan, serta mengajarkan terapi relaksasi imajinasi terbimbing (guided imagery. Teknik ini
bertujuan untuk mengurangi nyeri dan stress dan meningkatkan perasaan tenang dan damai serta
merupakan obat penenang untuk situasi yang sulit dalam kehidupan. Imajinasi terbimbing atau
imajinasi mental merupakan suatu teknik untuk mengkaji kekuatan pikiran saat sadar maupun
tidak sadar untuk menciptakan bayangan gambar yang membawa ketenangan dan keheningan.
II. RENCANA KEPERAWATAN
1. Diagnosa
Nyeri kronis pada keluarga Bpk. A khususnya Bpk. A dengan penyakit hipertensi.

2. Tujuan Umum (TUM)


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x60 menit, keluarga mampu merawat
keluarga dengan hipertensi melalui terapi relaksasi imajinasi terbimbing (guided imagery).

3. Tujuan Khusus (TUK)


Setelah dilakukan kunjungan selama 1 X 60 menit, keluarga dapat :
a. Menyebutkan manfaat dan tujuan imajinasi terbimbing
b. Menyebutkan langkah-langkah melakukan imanjinasi terbimbing
c. Mendemonstrasikan cara/melakukan imajinasi terbimbing

III. RENCANA KEGIATAN


1. Topik : Imajinasi terbimbing
2. Metode : Redemonstrasi, ceramah, tanya jawab
3. Media : Lembar Balik
4. Waktu : Kamis, 27 April 2017. Pukul 15.00-15.40 WIB
5. Tempat : Rumah Bpk. A
6. Strategi pelaksanaan :

No. Kegiatan Waktu

1. Orientasi 5 menit

Berikan salam, perkenalan


Bina hubungan saling percaya dengan klien
Jelaskan tujuan prosedur dan tindakan yang akan
dilakukan yang mencangkup, durasi dan peran. Anda
sebagai pembimbing
Berikan klien kesempatan bertanya sebelum kegiatan
dilakukan

2. Kerja 50 menit

Minta klien untuk duduk atau mengambil posisi yang


nyaman sambil memejamkan mata
Pastikan privasi klie terjaga
Perdengarkan musik atau suara yang lembut sebagai
latar belakang untuk membantu klien merasa rileks
Duduk bersama klien tapi tidak mengganggu
Lakukan bimbingan degan baik terhdap klien
1) Dengan suara lembu, minta klien untuk memikirkan
hal atau pengalaman yang menyenangkan dan
libatkan seluruh indra untuk membantu
merealisasikan imanjinasi tersebut
2) Hentikan bimbinhgan setelah klien tampak rileks
dan berfokus imajinasi
3) Jika klien menunjukan tanda agitasi, atau
ketidaknyaman, anda harus menghentikan prosedur
dan memulainya kembali setelah klien siap

3. Terminasi 5 menit

Evaluasi perasaan klien


Simpulkan hasil kegiatan
Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
IV. KRITERIA EVALUASI
a. Kriteria Struktur
1. LP disiapkan
2. Alat bantu/media disiapkan
3. Kontrak dengan keluarga tepat dan sesuai dengan rencana
b. Kriteria Proses
1. Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan
2. Keluarga aktif dalam kegiatan
c. Kriteria Hasil
1. Keluarga mampu menyebutkan manfaat dan tujuan terapi imajinasi terbimbing
2. Keluarga mampu menyebutkan langkah-langkah terapi imajinasi terbimbing
3. Bpk. A mendemonstrasikan cara/melakukan terapi imajinasi terbimbing

Anda mungkin juga menyukai