Anda di halaman 1dari 3

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP 1 GSP : HALUSINASI PENDENGARAN


PERTEMUAN KE 1
TANGGAL 3 JULI 2019

Pertemuan : Pertama
Hari/tanggal : Rabu, 3 Juli 2019
Nama (Initial) : Ny S
Ruangan : Kenanga

A. Proses keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien mengatakan mendengar sesuatu . Klien merasa takut pada suara itu dan
bersikap seperti mendengar sesuatu. Kemudian klien berlari kesana kemari. Seteleh
itu klien mengalami disorientasi, konsentrasi rendah dan pikiran cepat berubah-ubah.

2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi

3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
b. Klien dapat mengenal halusinasinya.
c. Klien dapat mengontrol halusinasi.
d. Klien mendapat sistem pendukung keluarga dalam mengontrol halusinasinya.
e. Klien dapat memanfaatkan obat dalam mengontrol halusinanya.

4. Tindakan Keperawatan
Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsif komunikasi terapeutik
 Sapa klien dengan ramah baik verbal dan non verbal
 Perkenalkan nama, nama panggilan, dan tujuan perawat berkenalan
 Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai klien
 Buat kontrak yang jelas
 Tunjukan sikap yang jujur dan menepati janji setiap kali interaksi
 Tunjukan sikap empati dan menerima apa adanya
 Beri perhatian pada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien
 Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien
 Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien

B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
"Selamat pagi, perkenalkan nama saya masdono, Saya biasa dipanggi dono. Saya
dari STIKes Pertamedika Jakarta. Saya disini dari hari senin sampai dengan hari
jum’at dari jam 08.00 s/d 12.00 WIB. Kalau boleh tahu nama ibu siapa dan senang
dipanggil apa?
b. Evaluasi/validasi
"Bagaimana perasaan ibu saat ini?. Bagaimana tidurnya semalam, bu?. Ada keluhan
tidak? Apakah ibu masih mendengar sesuatu yang orang lain tidak mendengar?”
c. Kontrak
Topik : “Baiklah bu bagai mana kalau kita berbincang-bincang mengenai suara-
suara yang selama ini ibu dengar tetapi orang lain tidak dengar?
Waktu : “Berapa lama kita berbincang-bincang?” “Bagaimana kalau 15 menit ?”
“Bisa?”
Tempat : “Dimana kita akan berbincang-bincang?” “Bagaimana kalau disini saja
tempatnya?”
d. Tujuan
“Tujuan kita berbincang-bincang disini yaitu untuk menyelesaikan bersama-sama
sesuatu yang ibu rasakan?”

2. Kerja
a. Coba ceritakan suara-suara apa yang sering ibu dengar?
b. Suara yang seperti apa yang ibu dengar?
c. Kapan saja suara itu terdengar?
d. Berapa kali suara itu terdengar?
e. Pada saat sedang melakukan apa suara itu muncul?
f. Bagaimana perasaan ibu ketika suara-suara itu muncul?
g. Bagaimana kalau kita belajar cara-cara mencegah suara-suara yang muncul?
h. Bagaimana kalau ibu mengisi jadwal kagiatan harian cara menghardik?
3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah berkenalan dengan Saya?”. ”Coba ibu ceritakan,
suara apa yang sering didengar!”. ”Apakah ibu dapat mengetahui suara seperti apa
yang didengar?”. ”Kapan dan berapa kali suara itu terdengar?”. ”Pada saat ibu
sedang melakukan apa suara itu terdengar?”. ”Bagaimana perasaan ibu ketika
suara itu muncul?”. ”Apakah ibu sudah bisa cara menghardik?”. ”Apakah ibu
sudah mengisi jadwal harian cara menghardik?”
2) Evaluasi Objektif
"Setelah kita tadi berbincang-bincang cobak ibu simpulkan pambicaraan kita
tadi?” ”Coba sebutkan cara untuk mencegah suara itu agar tidak muncul lagi.”

b. Rencana tindak lanjut


"Kalau suara-suara itu muncul lagi, silakan ibu coba cara tersebut! Bagaimana kalau
kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja latihannya?” (Masukkan kegiatan
latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian klien)

c. Kontrak yang akan datang


Topik : "Ibu bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi tentang cara berbicara
dengan orang lain saat suara-suara itu muncul?
Waktu : “Bagaimana kalau besok jam 9.30 WIB, bisa?
Tempat : “Untuk tempatnya apa mau di sini saja atau kita cari tempat lain yang
nyaman?” “ sampai jumpa besok”

Anda mungkin juga menyukai